SKRIPSI
PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DR. MANSYUR MEDAN
OLEH
RIZKY TRISNADIAN PRATAMA 110502009
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI
Nama : Rizky Trisnadian Pratama
NIM : 110502009
Program Studi : S1 - Manajemen Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Pada Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
Medan, Juli 2015
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Rizky Trisnadian Pratama
NIM : 110502009
Program Studi : S1 - Manajemen Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Pada Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai
Prof. Dr. Paham Ginting, MS Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA NIP. 19530519 198403 1 001 NIP. 19740407 199802 2 002
Ketua Program Studi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
Nama : Rizky Trisnadian Pratama
NIM : 110502009
Program Studi : S1 - Manajemen Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Judul : Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Pada Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
Tanggal : Juli 2015 Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. NIP. 19620513 199203 2 001
Tanggal : Juli 2015 Ketua Departemen
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :
PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DR. MANSYUR MEDAN
Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.
Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Medan, Juli 2015
ABSTRAK
PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DR. MANSYUR MEDAN
Ramainya Bisnis Rumah Makan di sekitar lokasi berkegiatan, khususnya lingkungan Universitas membuat tingkat persaingan antar Rumah Makan semakin ketat. Penelitian ini akan membahas salah satu Rumah Makan yakni Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan. Yang menjadi objek penelitian adalah Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan. Variabel bebas (X) adalah Nilai Pelanggan yang terdiri dari (X1) Nilai Emosional, (X2) Nilai Sosial,
(X3) Nilai Kinerja dan (X4) Nilai Ekonomi. Variabel terikatnya (Y) adalah
Loyalitas Pelanggan dan Variabel Intervening (Z) adalah Kepuasan Pelanggan. Jenis penelitian ini menggunakan jenis Survey Explanatory, dengan teknik pengambilan sampel adalah Non Probability Sampling yaitu Teknik Accidental, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data Primer dalam penelitian ini diambil dengan wawancara dan menyebar Kuesioner, dan data Sekunder dengan melakukan Studi Literatur. Teknik analisa data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Teknik Analisis Jalur dengan menggunakan Uji t, Uji F dan Koefisien Determinasi (R2). Angka Adjusted R Square sebesar 0,756 menjelaskan bahwa 75,6% Loyalitas Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel Nilai Emosional, Nilai Sosial, Nilai Kinerja, Nilai Ekonomi, dan Kepuasan Pelanggan sedangkan sisanya sebesar 24,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan harus terus meningkatkan kualitas Produk, Mempertahankan Fasilitas Rumah Makan, dan memberikan jenis pendekatan kepada Pelanggan, baik dengan interaksi mengumpulkan Feedback, maupun Program Promo untuk meningkatkan Nilai Emosional serta Nilai Sosial pada diri Pelanggan.
ABSTRACT
THE EFFECT OF CUSTOMER VALUE TO CUSTOMER LOYALTY THROUGH CUSTOMER SATISFACTION
AT ZAM-ZAM RESTAURANT DR. MANSYUR MEDAN
The intense numbers of Restaurants Bussinesses in the center of public activities, particularly around Universities area makes the level of competition among Restaurants becomes very stringent. This research will study one of those Restaurants, It’s Zam-Zam Dr. Mansyur Medan’s Restaurant. The object of this research are Customers of Zam-Zam Dr. Mansyur Medan Restaurant’s. The Independent Variables (X) Customer Value was composed of (X1) Emotional
Value, (X2) Social Value, (X3) Performance Value and (X4) Economic Value. One
Dependent variable (Y) was Customer Loyalty and One Intervening Variable (Z) was Customer Satisfaction. This research used Explanatory Survey method, and the sampling technique was Non-Probability Sampling method, Accidental Techniques, and the size of the samples were 100 People. The Primary Data of this Research is Obtained through Interview and Questionaire, and The Secondary Data is Obtained through Literature Study. The Data Analysis techniques used in this research were Descriptive Analysis and Path Analysis using t test, F test, and the coefficient of determination (R2). The Adjusted R Square of 0,756 shows that 75,6% Customer Loyalty can be explained by Emotional Value Variable, Social Value Variable, Performance Value Variable, Economic Value Variable, and Customer Satisfaction Variable while the remaining 24,4% number can be explained by other variables that were not described in this study. Zam-Zam Dr. Mansyur Medan’s Restaurant must continue to improve product quality, Maintaining Restaurant facilities, and provide types of approachment to customers, either with the interaction of feedback collecting, and sale programs to improve Emotional Value and Social Value on Customer Individuality.
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat dan kasih-Nya sehingga skripsi ini dapat Peneliti
selesaikan. Skripsi yang berjudul “PENGARUH NILAI PELANGGAN
(CUSTOMER VALUE) TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
(CUSTOMER LOYALTY) MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
(CUSTOMER SATISFACTION) PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DR. MANSYUR MEDAN” merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.
Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari
Orangtua Peneliti, Bapak Edi Sutrisno dan Ibu Mardiana selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan
Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. dan Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS. selaku dosen pembimbing skripsi yang
5. Ibu Drs. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA. selaku dosen pembaca penilai yang
senantiasa memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti.
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
7. Adik yang telah membantu melengkapkan dokumen, Aulia Trisnadian Shadiq.
8. Kepada Teman sekaligus Sahabat saya Nanda Aristia, Lestari Teacher Siagian,
Dara Juwita, Azizah Latifah, Rahmad Jogi Yudathama Pasaribu, Ade Aryani,
Elfika Anggraini, Reva Iryani, Roma Laura, Dian Islamiaty, Dessy Puspita Sari
dkk., Izmi Wahyuningsih dkk., Desi Maisary, Rina Arfianty, Novita Sari, Yogi
Arisandi Nasution, serta seluruh teman seperjuangan Mahasiswa Manajemen
2011, terima kasih atas dukungan moril dan materil yang telah diberikan
hingga Skripsi ini Selesai.
9. Serta seluruh pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Peneliti hanya bisa berdoa, semoga Allah SWT membalas
kebaikan-kebaikan mereka dengan setimpal. Aamiin.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan maupun format dari Skripsi ini. Kritik dan saran
Peneliti harapkan dan hargai demi penyempurnaan penulisan serupa dimasa yang
akan datang. Besar harapan peneliti, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membacanya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 9
1.3 Tujuan Penelitian ... 9
1.4 Manfaat Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Uraian Teoritis ... 11
2.1.1 Pemasaran ... 11
2.1.2 Pengertian Nilai Pelanggan ... 11
2.1.3 Dimensi Nilai Pelanggan... 12
2.1.4 Dimensi Emotional Value ... 12
2.1.5 Dimensi Social Value ... 17
2.1.6 Kualitas ... 18
2.1.7 Nilai Ekonomi ... 22
2.1.8 Penciptaan Nilai Pelanggan... 25
2.1.9 Kepuasan Pelanggan ... 27
2.1.10 Loyalitas Pelanggan ... 27
2.2 Penelitian Terdahulu ... 28
2.3 Kerangka Konseptual ... 28
2.4 Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
3.3 Batasan Operasional ... 31
3.4 Definisi Operasional ... 31
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 34
3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 35
3.7 Jenis Data ... 38
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 38
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 39
3.9.1 Uji Validitas ... 39
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 40
3.10 Teknik Analisis ... 41
3.11 Uji Asumsi Klasik ... 42
3.11.1 Uji Normalitas ... 42
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas ... 43
3.11.3 Uji Multikolinearitas ... 43
3.11.4 Pengujian Hipotesis ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Gambaran Umum Usaha ... 46
4.1.1 Sejarah Singkat Rumah Makan Zam-Zam Medan ... 46
4.1.2 Visi dan Misi ... 48
4.1.3 Tujuan Kegiatan Usaha ... 49
4.1.4 Struktur Organisasi ... 49
4.2 Hasil Penelitian ... 52
4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 52
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 64
4.3.1 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama ... 64
4.3.2 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua ... 67
4.3.3 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Ketiga ... 71
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Menggunakan Analisis Jalur ... 75
4.4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... 75
4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua ... 78
4.4.3 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga... 81
4.5 Pembahasan ... 98
4.5.1 Pembahasan Analisis Deskriptif ... 98
4.5.2 Pembahasan Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan ... 100
4.5.3 Pembahasan Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan ... 101
4.5.4 Pembahasan Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan ... 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 103
5.1 Kesimpulan ... 103
5.2 Saran ... 104
DAFTAR PUSTAKA ... 107
DAFTAR TABEL
No. Gambar Judul Halaman
1.1 Tabel Harga Rata-rata 1 Porsi Makanan
Rumah Makan Zam-zam………... 3
1.2 Jumlah Pendapatan Rumah Makan Zam-Zam Medan………... 4
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu………... 28
3.1 Operasionalisasi Variabel………. 32
3.2 Instrumen Skala Likert………. 35
3.3 Uji Validitas………. 39
3.4 Uji Realiabilitas……… 41
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 52
4.2 Karakteristik Responden Berdasaran Umur………. 53
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan……….. 53
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir..………... 54
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Dalam Sebulan…………. 55
4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Emosional (X1)………... 55
4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Sosial (X2)……….... 57
4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Kinerja (X3)..……… 58
4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Nilai Ekonomi (X4)……..………... 60
4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan (Y)……… 61
4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan (Z)……… 63
4.12 Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama …….. 67
4.13 Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua ……… 71
4.14 Uji Multikolinieritas Hipotesis Ketiga .……... 74
4.15 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Hipotesis Pertama………... 75
4.16 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Hipotesis Pertama………... 76
4.17 Koefisien Determinasi (R2) Hipotesis Pertama 77 4.18 Koefisien Korelasi……… 78
4.21 Koefisien Determinasi (R2) Hipotesis
Kedua………... 80
4.22 Hasil Regresi Variabel Nilai Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Terhadap
Loyalitas Pelanggan………... 81
4.23 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur.…………... 84
4.24 Uji Multikolinieritas Model Trimming Sub
Struktur………...……….. 87
4.25 Uji Multikolinieritas Model Trimming……… 90
4.26 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Model
Trimming Sub Struktur..……….…... 91 4.27 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Model
Trimming Sub Struktur……… 91
4.28 Koefisien Determinasi (R2) Model Trimming
Sub Struktur………..……… 92
4.29 Nilai Koefisien Korelasi Model Trimming
Sub Struktur………. 93
4.30 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Model
Trimming……….. 93
4.31 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Model
Trimming……….. 94
4.32 Koefisien Determinasi (R2) Model
Trimming……….. 95
4.33 Nilai Koefisien Korelasi Model Trimming….. 95 4.34 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Setelah
Trimming……….. 96
4.35 Pengaruh Langsung dan tidak Langsung……. 97
4.36 Tabel Nilai Pembanding Dominan Secara
Parsial………... 98
4.37 Tabel Nilai Pembanding Dominan Secara
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Proporsi Nilai yang Diberikan kepada Pelanggan dari Biaya yang Diberikan oleh
Pelanggan………. 12
2.2 Kerangka Konseptual………... 29
3.1 Pengaruh Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Loyalitas
Pelanggan………. 42
4.1 Pengujian Normalitas Histogram Hipotesis
Pertama………... 64
4.2 Pengujian Normalitas P-P Plot Hipotesis
Pertama………... 65
4.3 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Hipotesis Pertama………. 66
4.4 Pengujian Normalitas Histogram Hipotesis
Kedua………... 68
4.5 Pengujian Normalitas P-P Plot Hipotesis
Kedua………... 89
4.6 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Hipotesis Kedua... 70 4.7 Pengujian Normalitas Histogram Hipotesis
Ketiga………... 72
4.8 Pengujian Normalitas P-P Plot Hipotesis
Ketiga………... 72
4.9 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Hipotesis Ketiga... 73
4.10 Pre-Analisis Jalur………... 83
4.11 Analisis Jalur……….... 83
4.12 Pengujian Normalitas Histogram Model
Trimming Sub Struktur……… 84
4.13 Pengujian Normalitas P-P Plot Model
Trimming Sub Struktur……… 85
4.14 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Model Trimming Sub Struktur………. 86
4.15 Pengujian Normalitas Histogram Model
Trimming……….. 88
4.16 Pengujian Normalitas P-P Plot Model
Trimming……….. 88
4.17 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Model Trimming……….. 89
4.18 Analisis Jalur Trimming Sub Struktur...…….. 93
4.19 Pre-Analisis Jalur Trimming……… 96
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian……… 109
2 Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas………... 113
3 Uji Validitas dan Reliabilitas………... 115
4 Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian... 116
5 Uji Asumsi Klasik…….………... 122
6 Uji Hipotesis……….... 128
7 Uji Asumsi Klasik Model Trimming………... 132
ABSTRAK
PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN
PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DR. MANSYUR MEDAN
Ramainya Bisnis Rumah Makan di sekitar lokasi berkegiatan, khususnya lingkungan Universitas membuat tingkat persaingan antar Rumah Makan semakin ketat. Penelitian ini akan membahas salah satu Rumah Makan yakni Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan. Yang menjadi objek penelitian adalah Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan. Variabel bebas (X) adalah Nilai Pelanggan yang terdiri dari (X1) Nilai Emosional, (X2) Nilai Sosial,
(X3) Nilai Kinerja dan (X4) Nilai Ekonomi. Variabel terikatnya (Y) adalah
Loyalitas Pelanggan dan Variabel Intervening (Z) adalah Kepuasan Pelanggan. Jenis penelitian ini menggunakan jenis Survey Explanatory, dengan teknik pengambilan sampel adalah Non Probability Sampling yaitu Teknik Accidental, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data Primer dalam penelitian ini diambil dengan wawancara dan menyebar Kuesioner, dan data Sekunder dengan melakukan Studi Literatur. Teknik analisa data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Teknik Analisis Jalur dengan menggunakan Uji t, Uji F dan Koefisien Determinasi (R2). Angka Adjusted R Square sebesar 0,756 menjelaskan bahwa 75,6% Loyalitas Pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel Nilai Emosional, Nilai Sosial, Nilai Kinerja, Nilai Ekonomi, dan Kepuasan Pelanggan sedangkan sisanya sebesar 24,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan harus terus meningkatkan kualitas Produk, Mempertahankan Fasilitas Rumah Makan, dan memberikan jenis pendekatan kepada Pelanggan, baik dengan interaksi mengumpulkan Feedback, maupun Program Promo untuk meningkatkan Nilai Emosional serta Nilai Sosial pada diri Pelanggan.
ABSTRACT
THE EFFECT OF CUSTOMER VALUE TO CUSTOMER LOYALTY THROUGH CUSTOMER SATISFACTION
AT ZAM-ZAM RESTAURANT DR. MANSYUR MEDAN
The intense numbers of Restaurants Bussinesses in the center of public activities, particularly around Universities area makes the level of competition among Restaurants becomes very stringent. This research will study one of those Restaurants, It’s Zam-Zam Dr. Mansyur Medan’s Restaurant. The object of this research are Customers of Zam-Zam Dr. Mansyur Medan Restaurant’s. The Independent Variables (X) Customer Value was composed of (X1) Emotional
Value, (X2) Social Value, (X3) Performance Value and (X4) Economic Value. One
Dependent variable (Y) was Customer Loyalty and One Intervening Variable (Z) was Customer Satisfaction. This research used Explanatory Survey method, and the sampling technique was Non-Probability Sampling method, Accidental Techniques, and the size of the samples were 100 People. The Primary Data of this Research is Obtained through Interview and Questionaire, and The Secondary Data is Obtained through Literature Study. The Data Analysis techniques used in this research were Descriptive Analysis and Path Analysis using t test, F test, and the coefficient of determination (R2). The Adjusted R Square of 0,756 shows that 75,6% Customer Loyalty can be explained by Emotional Value Variable, Social Value Variable, Performance Value Variable, Economic Value Variable, and Customer Satisfaction Variable while the remaining 24,4% number can be explained by other variables that were not described in this study. Zam-Zam Dr. Mansyur Medan’s Restaurant must continue to improve product quality, Maintaining Restaurant facilities, and provide types of approachment to customers, either with the interaction of feedback collecting, and sale programs to improve Emotional Value and Social Value on Customer Individuality.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Rumah Makan menurut Istilah terbagi menjadi dua kata, yaitu “Rumah”,
yang berarti tempat tinggal ataupun berteduh, dan juga “Makan” yang artinya
suatu kegiatan seseorang untuk mengkonsumsi makanan sebagai pemenuhan
kebutuhan protein bagi tubuhnya, sehingga Rumah Makan dapat didefinisikan
sebagai sebuah tempat berteduh dimana kegiatan pemenuhan protein tubuh
dilakukan. Rumah makan di Indonesia juga sering disebut sebagai Restoran.
Restoran ini merupakan sebuah istilah serapan dari Bahasa Inggris, yaitu
“Restaurant”, yang kata dasarnya yaitu “Restore” yang artinya Pemulihan
keadaan.
Menurut Fungsinya, Rumah Makan merupakan sebuah tempat yang
menyediakan menu-menu makanan tertentu untuk memenuhi selera konsumen
yang datang untuk membeli makanan dari Rumah Makan tersebut. Konsumen
yang datang dapat memilih apakah akan makan on the spot, atau memilih dan
membawa pulang bungkusan makanan yang telah mereka beli.
Persaingan Rumah Makan di sekitar kota Medan tengah berkembang
sangat pesat. Di setiap sudut Jalan telah banyak dibuka Rumah Makan yang
berbeda-beda. Khususnya di sekitar jalan Dr. Mansyur, persaingan Rumah Makan
sangat berkembang pesat karena wilayah ini termasuk padat aktivitas.
Setiap Rumah Makan memiliki Target Pasarnya sendiri, dengan variasi
dari bahan makanan mereka pun berbeda-beda. Perbedaan ini sendiri menjadi
suatu kekuatan fundamental dari masing-masing Rumah Makan untuk
memuaskan konsumen di target pasarnya, terlebih untuk membuat pelanggannya
menjadi Loyal. Namun, tidak terlepas dari kelemahan, adapula Rumah Makan
yang kurang memperhatikan masalah kualitas pelayanan dan pengolahan makanan
yang kunci kinerjanya adalah Sumber Daya Manusia dari Perusahaan.
Rumah Makan Zam-zam adalah Rumah Makan khas Minang, di mana
menu-menu yang ditawarkan adalah berbagai macam masakan khas Minang.
Adapun tambahan menu di luar masakan khas Minang, yaitu masakan Aceh,
seperti Mie Aceh, yang bisa disesuaikan dengan pesanan menjadi Mie Rebus
Aceh, Mie Goreng Aceh, Mie Goreng Basah, dan Mie Goreng Kering serta ada
pula Nasi Goreng Aceh. Rumah makan ini menawarkan pelayanan Cepat, serta
harga yang bersahabat.
Sejak tahun 2008, Rumah Makan ini terkenal dengan sebutan Rumah
Makan serba Lima Ribu (Rp5.000), yang bisa dikonotasikan sebagai julukan
Rumah Makan yang menawarkan harga murah pada periode tersebut, beberapa
Mahasiswa menyebutnya sebagai “Rumah Makan Murah Meriah” karena variasi
menu makanan yang ditawarkan cukup banyak dengan Harga Murah, sehingga
intensitas konsumen yang datang berlangganan untuk makan sangat tinggi, setiap
harinya tampak Rumah Makan ini dipadati dengan pelanggan. Mereka juga
menyediakan layanan Catering untuk berbagai acara ataupun pesta.
Pada tahun 2011, perubahan harga diberlakukan seiring kenaikan harga
menjadi Rp6.000,00. Pada awal tahun 2012, pembaharuan Interior telah
dilakukan untuk menambah kapasitas Kursi dan Meja, sehingga muatan
konsumen yang bisa masuk untuk makan menjadi bertambah. Pada tahun 2012 –
2013, harga rata – rata yang ditawarkan meningkat, menjadi Rp7.000,00 per
porsinya. Kekuatan Rumah Makan ini menjadi lebih berfokus pada kecepatan
pelayanan. Julukan “Serba Lima Ribu” tidak lagi berlaku. Jelas, Rumah Makan
ini yang pada dasarnya menargetkan Mahasiswa sebagai pasarnya yang memiliki
keterbatasan secara finansial, terpaksa mengalihkan keunggulannya pada
pelayanan karena perkembangan kondisi Ekonomi Negara.
Tabel 1.1
Tabel Harga Rata-rata 1 porsi makanan Rumah Makan Zam-zam
Tahun Harga
2011 Rp6.000,-
2012 Rp6.000-7.000,-
2013 Rp7.000,-
Sumber: Rumah Makan Zam – Zam
Mayoritas konsumen yang datang adalah Mahasiswa dengan berbagai
macam aktivitas. Ada yang sekedar berkumpul untuk berbincang, ada yang
datang khusus untuk makan, ada yang datang untuk “nobar” ( nonton bareng ) dan
ada pula yang datang untuk merayakan Ulang Tahun. Sebagian dari aktivitas -
aktivitas ini menggambarkan bahwa adanya sikap Loyal pada pelanggan Rumah
Makan tersebut yang menjadi dasar pengambilan keputusan mereka untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di Rumah Makan Zam-Zam.
Pada awalnya, Rumah Makan Zam-Zam masih banyak diminati oleh
kalangan Mahasiswa, terlebih Mahasiswa Baru. Namun seiring dengan kenaikan
Meriah” semakin pudar. Sebagian “penikmat” lama dari Rumah Makan ini satu
per-satu mulai jarang untuk mampir makan, atau memesan makanan di sana.
Tabel 1.2
Jumlah Omset Rumah Makan Zam-Zam Medan
Tahun Pendapatan
2011 Rp. 7.192.500.000,00,- 2012 Rp. 7.201.000.000,00,- 2013 Rp. 6.882.000.000,00-
Sumber: Rumah Makan Zam-Zam
Tahun 2012 adalah puncak Omset dalam periode tahun 2011-2013 dengan
diberlakukannya kenaikan harga. Namun pada akhir tahun 2013, Omset Rumah
Makan ini menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahun 2011. Jika
melihat perbandingannya Pada tahun 2008, Rumah Makan Zam-Zam merupakan
sebuah Rumah Makan yang masih kecil yang bernama Rumah Puput Minang.
Karena penawaran harga yang sangat murah, Zam-Zam menjadi sebuah Rumah
Makan yang sangat laris dan “Booming” sehingga Rumah Makan Zam-Zam
menjadi Franchise yang sangat terkenal di kota Medan di mana setiap harinya
selalu ramai pelanggan yang Mayoritasnya Mahasiswa.
Tentu saja, penurunan pendapatan ini, hingga dewasa ini, menjadi sebuah
pertanyaan karena untuk harga yang ditawarkan masih tergolong lebih murah dari
Rumah Makan pesaingnya. Perlu dicatat bahwa, banyak faktor di samping harga
yang dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan, apakah akan
melakukan pembelian atau penggunaan jasa kembali, atau untuk berhenti
berlangganan. Hal ini patut dipertimbangkan oleh seorang pengusaha jika mereka
Menurut Kotler dan Keller (2009:14), “Nilai Pelanggan merupakan
Kombinasi Kualitas, Pelayanan, Harga dari suatu penawaran Produk”. Kotler
dan Keller menjabarkan Nilai Pelanggan sebagai kombinasi dasar sebuah
perusahaan, di mana Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, serta Harga sebagai
Atribut Perusahaan dan sebagai bentuk lain dari Pemasaran Perusahaan. Namun,
definisi tersebut masih kurang kuat dalam menggambarkan sebuah Nilai
Pelanggan.
Peppers dan Rogers (dalam Kotler dan Keller 2009:134) menyatakan,
Satu-satunya Nilai yang diciptakan perusahaan Anda adalah nilai yang berasal dari pelanggan, itu adalah semua nilai yang Anda miliki sekarang dan nilai yang akan Anda miliki di masa depan. Suatu bisnis disebut sukses jika dapat berhasil mendapatkan, mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan. Pelanggan merupakan satu-satunya alasan perusahaan membangun pabrik, mempekerjakan karyawan, menjadwalkan rapat, membuat jalur serat optik, atau melibatkan diri dalam aktivitas bisnis apapun. Tanpa pelanggan, Anda tidak mempunyai bisnis.
Sebuah bisnis didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang
nantinya akan menjadi konsumen serta pelanggan potensial. Pelanggan akan
terbentuk apabila seorang konsumen merasa nyaman menggunakan jasa atau
produk dari suatu perusahaan dan hal ini mendorong mereka untuk melakukan
pembelian berulang – ulang secara berkala dan konsisten. Hal ini hanya dapat
diraih apabila perusahaan mampu memberikan pelayanan dan produk yang sesuai
dengan ekspektasi konsumen terhadap harga yang ditawarkan perusahaan.
Ketika konsumen mengeluarkan biaya untuk mendapatkan sebuah Produk,
baik Barang ataupun Jasa, maka akan muncul sebuah ekpektasi dari konsumen
untuk mendapatkan barang dan jasa tersebut dalam bentuk, kualitas, dan nilai
keluarkan untuk mendapatkan produk atau jasa tersebut. Saat perusahaan mampu
mengukur ekspektasi tersebut, dan kemudian mampu memenuhinya dengan
sumberdaya yang ada, maka dapat dikatakan bahwa Nilai Pelanggan telah berhasil
dihantarkan oleh perusahaan. Wujud dari keberhasilan perusahaan dalam
menghantarkan Nilai Pelanggan adalah adanya Kepuasan dari Pelanggan.
Secara Gamlang, Kepuasan Pelanggan itu sendiri merupakan sebuah
Istilah yang dilontarkan dalam mengukur reaksi Konsumen dalam hal
Baik-Buruknya suatu Pelayanan atau Produk. Seperti yang dinyatakan oleh Kotler dan
Keller (2009:138-139), “Kepuasan (Satisfaction) adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan
produk (atau hasil) terhadap harapan mereka”. Pernyataan itu sendiri adalah
sebuah Indikator dari Kepuasan Pelanggan.
Penghantaran Nilai Pelanggan untuk memperoleh Kepuasan Pelanggan
tentu saja tidak hanya dapat diberikan secara fungsional dengan Kualitas Produk
ataupun Jasa, Namun, adapula peranan Perusahaan di mana Benefit Emosional
serta Benefit Sosial juga mampu mempengaruhi Psikologi Konsumen dalam
mengkonsumsi Produk ataupun Jasa. Keramahan Pelayan dalam menjalankan
tugasnya Melayani Pelanggan, secara langsung mampu mempengaruhi Emosional
Pelanggan.
Kebanyakan Pengusaha masih kurang memperhatikan hal ini karena
terlalu fokus pada Penghantaran Nilai secara Fungsional, sedangkan secara
Psikologis, yang merupakan titik penentu Kenyamanan Konsumen saat
Motivasi Konsumen untuk memutuskan berhenti datang berlanggan dan beralih
kepada Pemberi Layanan yang mampu memperhatikan kenyamanan konsumen
secara Emosional.
Dari segi Sosial, Saat Perusahaan mampu memberikan sebuah Nilai
tambah yang berarti bagi Konsumen saat mengkonsumsi Produk atau Jasa mereka
dalam meningkatkan konsep Sosial Konsumen di mata Masyarakat, maka
Perusahaan dapat disebut memiliki Manfaat Sosial (Social Benefit). Contohnya,
saat seseorang menginap atau makan siang di sebuah Hotel Bintang Lima, atau
seseorang mengendarai Mobil Fotuner, atau datang ke salon Jhonny Andrean
untuk mendapatkan perawatan rambut, secara tidak langsung Mereka memperoleh
Manfaat Sosial, disamping juga memperoleh Benefit Fungsional. Hal-hal tersebut
secara tidak langsung menjadi faktor yang dapat mempengaruhi Kepuasan
Pelanggan dalam mengkonsumsi Produk ataupun Jasa.
Usaha-usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan di antaranya,
memperbaiki Kualitas Pelayanan dan Produk, serta mampu memberikan Harga
Kompetitif dengan meningkatkan Efisiensi Produksi, hal ini selalu berkaitan
dengan adanya pesaing di bidang bisnis yang sama. Tidak ada ukuran kualitas
jika tidak ada persaingan, hal ini selalu berlaku pada pasar persaingan sempurna.
Saat perusahaan mampu mengukur kualitas kinerjanya berbanding dengan
perusahaan lain, secara otomatis kesadaran untuk berkembang akan timbul,
sehingga terciptalah suatu perubahan baru yang disebut Inovasi. Usaha inilah
yang pada dasarnya akan memancing konsumen baru, serta dapat
Setelah menghantarkan Nilai Pelanggan agar Konsumen mencapai
Kepuasan, maka ada Ekspektasi tersendiri dari perusahaan dalam hal
Finansialnya. Tujuan finansial perusahaan dalam menjalankan usaha adalah
mendapatkan Profit sebesar-besarnya. Profit berasal dari konsumen, dan Profit
yang mampu secara konsisten menjadi Pemasukan Perusahaan, dapat dihasilkan
dari Konsumen yang Loyal. Agar tetap loyal, Konsumen harus mencapai
kepuasan dalam setiap pemakaian Barang ataupun Jasa dari Perusahaan.
Menurut Mowen dan Minor (2008:45), loyalitas diartikan sebagai
“Kondisi di mana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah produk,
mempunyai komitmen pada produk tersebut, dan bermaksud meneruskan
pembeliannya di masa mendatang”. Dengan menghubungkan dengan ungkapan
Kotler dan Keller dalam definisi Kepuasan, maka dapat ditarik jalur Implikasi,
bahwa Kepuasan mempengaruhi Loyalitas. Bentuk dari Loyalitas tersebut adalah
sikap Positif terhadap suatu Produk ataupun Jasa.
Pada saat seorang Pengusaha memikirkan cara untuk dapat
mempertahankan pelanggannya, maka pemikiran tersebut harus mengacu pada
usaha untuk Menghantarkan Nilai Pelanggan. Tolok ukur dari Nilai Pelanggan itu
sendiri adalah reaksi yang diterima dari pelanggan setelah mereka mengeluarkan
biaya untuk mendapatkan suatu produk ataupun jasa, di mana reaksi itu disebut
Kepuasan Pelanggan. Kepuasan Pelanggan akan menghasilkan reaksi dalam
bentuk kontribusi Positif Pelanggan di mana selain tetap Berlangganan, Pelanggan
juga Merekomendasikan Produk Perusahaan pada Kerabatnya. Reaksi tersebut
Berdasarkan pemikiran tersebut, saya ingin melakukan suatu kegiatan
ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul: “PENGARUH NILAI PELANGGAN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN
PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN ZAM-ZAM DR. MANSYUR MEDAN”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalahnya adalah:
1. Apakah Nilai Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan?
2. Apakah Nilai Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan?
3. Apakah Nilai Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan Rumah Makan
Zam-Zam Dr. Mansyur Medan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah:
1. Untuk Mengetahui Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Kepuasan
Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
3. Untuk Mengetahui Pengaruh Nilai Pelanggan terhadap Loyalitas
Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:
1. Bagi Pemilik Usaha
Diharapkan dapat membantu pemilik Usaha untuk digunakan sebagai
referensi, pertimbangan dan bahan untuk menentukan strategi, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan penjualan di masa yang akan datang.
2. Bagi Peneliti
Merupakan tambahan pengetahuan dalam hal Nilai Pelanggan dan
sebagai bekal pembelajaran sebelum terjun ke dunia kerja ataupun bisnis.
3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca serta Peneliti lain
Sebagai sumbangan pustaka, bahan tambahan pengetahuan dan sebagai
tambahan referensi bagi peneliti di masa yang akan datang khususnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pemasaran
Menurut American Marketing Association (dalam Kotler dan Keller
2009:5), “Marketing is an organization function and a set processes for creating
communicating, and delivering value to customers and for managing customer
relationship in ways that benefit the organization and it stakeholders”.
Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada pelanggan
dan untuk mengelola hubungan pelanggan demi menghasilkan laba bagi
organisasi dan pemegang kepentingannya.
2.1.2 Pengertian Nilai Pelanggan
Menurut Kotler dan Keller (2009:14), “Nilai Pelanggan merupakan
kombinasi kualitas, pelayanan, harga dari suatu penawaran produk. Nilai
terhantar pada pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai bagi pelanggan dan
jumlah biaya dari pelanggan, dan jumlah nilai bagi pelanggan adalah sekelompok
keuntungan yang diharapkan pelanggan dari barang atau jasa tertentu”.
Tjiptono (2005:296) menyatakan, “Nilai Pelanggan adalah ikatan
emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen setelah pelanggan
menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau
Sumber: Kotler dan Keller (2009:161)
Gambar 2.1
Proporsi Nilai yang diberikan kepada pelanggan dari biaya yang diberikan oleh pelanggan
2.1.3 Dimensi Nilai Pelanggan
Menurut Sweeney and Soutar (dalam Tjiptono 2005:298), dimensi nilai terdiri
dari 4 yaitu:
1. Emotional Value, Utilitas yang berasal dari perasaaan atau afeksi /
emosional positif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi produk.
2. Social Value, Utilitas yang didapat dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep sosial kepada diri konsumen.
3. Quality / Performance Value, Utilitas yang diperoleh dari persepsi
terhadap kinerja yang yang diharapkan dari produk atau jasa.
4. Price / Value of Money, Utilitas yang didapatkan dari produk karena
reduksi biaya jangka pendek dan panjang.
2.1.4 Dimensi Emotional Value
Robinete dan Brand (dalam Ratih, 2010:124) membagi nilai kedalam dua
bagian yaitu Rational Value (Product dan Money) dan Emotional Value (equity,
Nilai yang diberikan Perusahaan:
Nilai Citra Nilai Karyawan Nilai Pelayanan Nilai Produk
Nilai Pelanggan Total
Biaya yang dikeluarkan Konsumen:
Biaya Mental Biaya Energi Biaya waktu Biaya Moneter
Biaya Pelanggan Total Nilai yang
experience, energy). Rational Value menjelaskan nilai yang diterima pelanggan
pada setiap penggunaan produk dan jasa serta membandingkannya dengan nilai
uang (rasional), sedangkan Emotional Value menjelaskan nilai yang diterima
pelanggan dari sudut ekuitas, pengalaman dan energi. Memahami hati pelanggan
berarti memahami perasaan dan emosi mereka dan akhirnya perusahaan dapat
memberikan nilai yang sifatnya lebih emosional (Emosional Value) dibanding
dengan Rational Value.
2.1.4.1Equity Value
Menurut Robinette dan Brand (dalam Ratih, 2010:128), “Equity
merupakan kombinasi dari kepercayaan yang didapat dari sebuah merek dan
identitas yang mengarahkan konsumen untuk merasa terikat secara emosional
dengan merek tersebut”. Dari definisi tersebut, equity adalah kepercayaan yang
diciptakan oleh Perusahaan dan yang berasal dari Konsumen terhadap Perusahaan.
Saat Perusahaan menambahkan faktor emosi dalam equity, maka
perusahaan akan mempunyai sebuah keunggulan yang dapat diperoleh dari
pelanggannya, yaitu hubungan yang dapat diandalkan ketika perusahaan
memperkenalkan produk baru atau dapat menjadi faktor pendukung pada saat
perusahaan mengalami masa-masa sulit. Equity juga dapat membantu perusahaan
melakukan ekspansi secara tidak langsung, yaitu melalui pelanggan. Saat tercipta
Equity pada pelanggan, maka hal ini akan menjadi sebuah bukti bahwa Ekstistensi
Perusahaan tersebut cukup kuat sehingga mampu menarik dan menciptakan
2.1.4.2Experience Value
Robinette dan Brand (dalam Ratih, 2010:131) menyatakan, “experience
atau pengalaman merupakan segala bentuk interaksi yang terjadi ketika
perusahaan berhubungan dengan pelanggan, baik pertukaran stimulus, informasi
maupun emosi”.
Robinette dan Brand (dalam Ratih, 2010:133), menyatakan bahwa
pertukaran stimulus ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Transactional exchange, yaitu pada saat produk dan jasa dibeli oleh
konsumen dan mereka melakukan transaksi pembayaran.
2. Informational exchange, yaitu ketika pelanggan mendapatkan data atau
informasi mengenai produk dan jasa yang akan dibeli.
3. Emotion exchange atau touchpoints, yaitu pada saat perusahaan dan
konsumen terikat secara emosional.
Bentuk interaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan, dapat
berupa pengalaman produk, pengalaman lingkungan, pengalaman komunikasi
loyal, pengalaman pelayanan pelanggan dan pertukaran sosial, pengalaman
pengalaman event, dapat dijelaskan dibawah ini:
1. Pengalaman Produk (Experience in product)
Pengalaman adalah penggunaan dari produk dan jasa itu sendiri, setiap
produk dan jasa terdiri dari beberapa elemen experience dalam penggunaanya.
bahwa produk tersebut mudah dipakai dan dapat membuat konsumen nyaman
dalam menggunakannya, sehingga menimbulkan pengalaman yang positf.
2. Pengalaman Lingkungan (Experience in environment)
Perusahaan yang akan memberikan keseluruhan experience kepada
konsumen, maka yang pertama meraka pikirkan adalah lingkungan atau tempat
dimana produk dan jasa tersebut dijual. Hal ini disebabkan karena lingkungan
atau tempat tersebut adalah sebuah alat yang memperkenalkan konsumen kepada
seluruh experience yang mereka rasakan, dan juga merupakan pertukaran paling
mudah untuk dilihat serta pertukaran interaktif.
3. Pengalaman Komunikasi Loyal (Experience in loyalty communication)
Experience yang diberikan perusahaan kepada para pelanggan sering
hanya sampai pada titik penjualan saja, sedangkan pelanggan menginginkan
sesuatu yang lebih dari itu sehingga akan memberikan loyalitas kepada
perusahaan yang memang berkeinginan untuk mempererat hubungan dengan
setiap pelanggannya. Pelanggan menginginkan perusahaan secara konsisten
memberikan kejutan dan memuaskan mereka serta membentuk ikatan emosional
dengan mereka. Tujuan akhir pemberian experience yang dapat membangun
loyalitas ini adalah untuk membangun ikatan dan hubungan jangka panjang
4. Pengalaman Pelayanan dan Pertukaran Sosial (Experience in consumer
service and social exchange)
Bila experience merupakan gabungan dari keseluruhan pertukaran yang
terjadi antara perusahaan dengan pelanggan, maka para pegawai di bagian
pelayanan pelanggan (customer service) adalah bagian penting yang mewakili
sebuah merek. Dengan customer service perusahaan dapat lebih mendekati
pelanggannya dengan cara seperti memberikan nomer telepon yang khusus
disediakan untuk pelanggan. Perusahaan juga dapat membuat data base
pelanggan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan pelanggan, menjawab
segala keluhan mereka sehingga dapat meningkatkan hubungan dengan para
pelanggan.
5. Pengalaman Event
Pengalaman event yang dapat dilakukan perusahaan kepada pelanggan
dengan mengadakan acara-acara khusus dirancang untuk pelanggan. Dalam acara
ini, perusahaan mengundang para pelanggan untuk berpartisipasi, sehingga
perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan dan perusahaan dapat
memberikan informasi secara akurat mengenai hal-hal baru yang berhubungan
dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
2.1.4.3Energy Value
Menurut Robinette dan Brand (dalam Ratih, 2010:138), “Energy Value
adalah segala sesuatu yang dapat diberikan perusahaan kapada pelanggannya
2.1.5 Dimensi Social Value
Nilai Sosial ada ketika seorang Individu membandingkan kegiatan yang
dilakukan, ataupun benda yang digunakan/konsumsi memiliki Nilai tambah
terhadap Prestige dirinya di mata orang lain. Dalam Lingkungan Sosial, sebuah
Prestige dapat muncul dari Kegiatan Konsumsi terhadap Brand tertentu.
Berdasarkan persepsi konsumen, menurut Robinette dan Brand (dalam Ratih,
2010:129) kekuatan dari sebuah merek dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
2.1.5.1Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Merek-merek yang diingat oleh konsumen dan ditempatkan sebagai
pilihan untuk dipertimbangkan dalam keputusan pembelian mereka. Namun tanpa
promosi, konsumen mungkin tidak akan mengenal perusahaan.
2.1.5.2Keyakinan Merek (Brand Preference)
Merek-merek ini diingat konsumen sebagai merek yang terhormat, karena
mereka memiliki opini yang positif mengenai merek tersebut diantara pilihan
mereka, tetapi belum tentu membelinya. Brand Preference merupakan salah satu
keunggulan bersaing, tetapi belum berarti pelanggan memiliki hubungan yang
kuat terhadap merek perusahaan.
2.1.5.3Dorongan Merek (Brand Insistence)
Merek-merek ini merupakan merek produk dan jasa yang diminta dan
diinginkan oleh konsumen dan sudah dipercaya oleh mereka, bahkan mereka rela
Merek yang sudah kuat akan lebih mudah untuk:
1. Memperoleh pelanggan baru.
2. Mempertahankan pelanggan yang ada.
3. Melengkapi penjualan silang produk dan jasa.
4. Membangun word of mouth yang positif.
5. Bertahan dari pesaing.
6. Memenangkan persaingan.
2.1.6 Kualitas
2.1.6.1Produk & Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Keller (2009:143), “Kualitas adalah totalitas fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat”.
Kotler dan Keller (2009:4) menyatakan “Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti,
organisasi, informasi dan ide”.
2.1.6.2Dimensi Kualitas Produk
Menurut Tjiptono (2008:25), kualitas produk memiliki beberapa dimensi
antara lain :
1. Kinerja (Performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti
(core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan dan
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features) yaitu karakteristik
sekunder atau pelengkap.
3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification) yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain,
standar karakteristik operasional
4. Keandalan (Realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal pakai. Misalnya pengawasan kualitas dan desain,
standar karakteristik operasional
5. Daya tahan (Durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur
ekonomis.
6. Estetika (Esthetica) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misal
keindahan desain produk, keunikan model produk, dan kombinasi
7. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality) merupakan persepsi
konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk.
Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau
ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya
dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara
pembuatnya.
8. Dimensi kemudahan perbaikan (Serviceability) meliputi kecepatan,
kemudahan, penanganan keluhan yang memuaskan. Pelayanan yang
proses penjualan hingga purna jual yang mencakup pelayanan reparasi
dan ketersediaan komponen yang dibutuhkan.
Apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang menjadi
referensi konsumen dalam membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut
dengan produk pesaing.
2.1.6.3Jasa & Pelayanan
Menurut Tjiptono (2012:15), ”Jasa merupakan aktivitas, manfaat, atau
kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi kendaraan
bermotor, salon kecantikan, kursus keterampilan, pusat kebugaran, restoran, hotel,
rumah sakit, universitas, dan lain-lain”.
Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skinner dan Crosby (dalam Ratminto dan
Winarsih, 2005:2), “Pelayanan adalah produk-produk yang tidak kasat mata yang
melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan”.
Menurut Gronroos (dalam Ratminto dan Winarsih, 2005:2), “Pelayanan
adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan
atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan”.
2.1.6.4Kualitas Pelayanan
Ratminto dan Winarsih (2005:28) menyatakan, “Ukuran keberhasilan
Kepuasan penerima layanan dicapai apabila penerima layanan memperoleh
pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan”.
Kualitas pelayanan selalu diukur berdasarkan persepsi masyarakat
(pelanggan). Karena pelanggan adalah pihak yang mengkonsumsi dan merasakan
pelayanan, maka merekalah yang dapat menilai dan menentukan tingkat kualitas
dari suatu pelayanan.
2.1.6.5Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Pasuraman, et al (dalam Tjiptono 2012:56), ciri-ciri atau
atribut-atribut yang ada dalam kualitas pelayanan adalah:
1. Reliabilitas, mencakup 2 aspek utama, yaitu performance dan
dependability.
2. Daya Tanggap, yaitu kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk
membantu dan melayani para pelanggan dengan segera.
3. Kompetensi, yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan agar dapat melayani sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
4. Akses, meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui
(approachability) dan kemudahan kotak.
5. Kesopanan (Courtsey), meliputi sikap santun, respect, atensi, dan
keramahan para karyawan kotak.
6. Komunikasi, artinya penyampaian pesan kepada pelanggan dalam bahasa
yang mudah mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan
keluhan pelanggan.
8. Keamanan (Security), yaitu bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
9. Kemampuan Memahami Pelanggan, yaitu berupa memahami pelanggan
dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian individual, dan
mengenal pelanggan regular.
10. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan,
personil, dan bahan-bahan komunikasi perusahaan.
2.1.7 Nilai Ekonomi
Nilai Ekonomi dapat dijabarkan sebagai Sebuah Nilai yang ada dalam
sebuah Produk atau Jasa yang dapat dilihat dari kebijakan harga yang ditetapkan
perusahaan atas Produk atau Jasa tersebut, dan hal tersebut membentuk persepsi
Konsumen akan Nilai dari Produk atau Jasa.
Adapun strategi penetapan harga menurut Kotler dan Armstrong (2010:7)
berdasarkan bauran produk:
1. Penetapan harga lini produk, Yaitu menetapkan jenjang harga diantara
barang-barang pada lini produk
2. Penetapan harga produk tambahan, Yaitu menetapkan harga produk
tambahan atau pelengkap yang dijual beserta produk utama.
3. Penetapan harga produk terikat, Yaitu menetapkan harga produk yang
harus digunakan bersama produk utama.
4. Penetapan harga produk sampingan, Yaitu Menetapkan harga rendah
pada produk – produk sampingan untuk menyingkirkan mereka.
5. Penetapan harga paket produk, Yaitu menetapkan harga untuk paket
Strategi Penyesuaian harga menurut Kotler dan Armstrong (2010:10):
1. Penetapan harga diskon dan potongan harga, bertujuan untuk menghargai
respons pelanggan seperti membayar lebih awal atau mempromosikan
produk.
2. Penetapan harga tersegmentasi, menyesuaikan harga untuk
memungkinkan adanya perbedaan dalam pelanggan, produk, atau lokasi.
3. Penetapan harga psikologis, menyesuaikan harga untuk pengaruh
psikologis.
4. Penetapan harga promosi, mengurangi harga untuk sementara guna
meningkatkan penjualan jangka pendek.
5. Penetapan harga geografis, menyesuaikan harga untuk memperhitungkan
lokasi geografis pelanggan.
6. Penetapan harga dinamis, menyesuaikan harga terus-menerus untuk
memenuhi karakteristik dan kebutuhnan pelanggan individual dan situasi
tertentu.
7. Penetapan harga Internasional, menyesuaikan harga untuk pasar
Internasional.
Pada dasarnya, tujuan penetapan harga dapat dikaitkan dengan laba atau
volume produksi dan jumlah penjualan tertentu. Tujuan ini harus selaras dengan
tujuan pemasaran yang dikembangkan dari tujuan perusahaan secara keseluruhan.
2.1.7.1Tujuan Penetapan Harga
Pada dasarnya Harga ditetapkan oleh perusahaan bertujuan untuk memberi
dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai pertimbangan yang matang dengan
memikirkan Biaya Produksi dan faktor lainnya dengan tujuan agar perusahaan
memperoleh laba. Ada empat tujuan penetapan harga menurut Tjiptono
(2008:152) yaitu:
1. Tujuan berorientasi pada laba
Dalam era globalisasi yang kondisinya sangat kompleks dan banyak
variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan, maksimisasi
laba sangat sulit dicapai, karena sukar sekali untuk dapat mempengaruhi secara
akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga tertentu. Dengan
demikian, tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat
harga yang dapat menghasilkan laba maksimum. Oleh karena itu, adapula
perusahaan yang menggunakan pendekatan target laba, yaitu tingkat laba yang
sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.
2. Tujuan berorientasi pada volume
Selain tujuan berprientasi pada laba, adapula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu. Harga
ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan, nilai
penjualan atau pangsa pasar.
3. Tujuan berorientasi pada citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
4. Tujuan stabilisasi harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula
harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi
harga dalam industri-industri tertentu yang produknya sangat terstandarisasi.
2.1.8 Penciptaan Nilai Pelanggan
Menurut Best (dalam Sumarwan, 2010:33), nilai pelanggan dapat
diciptakan melalui beberapa pendekatan, yaitu:
1. Biaya daur hidup dan penciptaan nilai
Bagi nilai ekonomi superior, pelanggan harus memperoleh keuntungan
ekonomi diatas daur hidup pengguna. Terdapat enam sumber utama biaya siklus
hidup yang menciptakan nilai yaitu harga yang dibayarkan, biaya penggunaan,
biaya pemeliharaan, biaya kepemilikan, serta biaya pembuangan.
2. Harga kinerja dan penciptaan nilai
Walaupun nilai ekonomis menyediakan dasar yang kuat untuk
menciptakan nilai pelanggan berdasarkan biaya tetapi terdapat aspek-aspek
kinerja produk yang lebih sulit dihitung dalam pembiayaan total pembelian.
Kinerja dapat juga meliputi fitur-fitur dan fungsi-fungsi produk yang tidak
menghemat uang tetapi meningkatkan pemakaian sehingga menciptakan nilai
pelanggan.
3. Benefit yang Dipersepsikan dan Penciptaan Nilai
Nilai relatif kinerja harga dan nilai ekonomi memberikan ukuran yang
sering melampaui ukuran kinerja harga dan ekonomis. Persepsi pelanggan
tentang kualitas layanan, reputasi merek, dan biaya-biaya lain selain harga juga
mempengaruhi nilai pelanggan. Setelah diketahui persepsi manfaat dan persepsi
biaya secara keseluruhan maka selisihnya merupakan nilai pelanggan yang
dipersepsikan.
4. Benefit Pelanggan
Sebelum dapat menentukan keseluruhan nilai pelanggan yang diciptakan,
perlu ditentukan biaya-biaya pembelian yang dipersepsikan. Posisi daya saing
perusahaan terkait dengan pelayanan yang dipersepsikan lebih tinggi dari pada
kompetitor yang pada gilirannya akan meningkatkan total biaya pembelian yang
dipersepsikan. Apabila persepsi mengenai total biaya pembelian dan total
manfaat telah diperoleh maka perusahaan dapat mengevaluasi tingkat nilai yang
tercipta untuk pelanggan.
5. Benefit Emosional dan Penciptaan Nilai
Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik dan psikologis. Setelah
kebutuhan fisik terpenuhi maka manusia memerlukan kebutuhan psikologi seperti
hubungan yang hangat, afiliasi, status, pengakuan, dihormati, kegembiraan,
semangat, dan pemenuhan diri. Kebutuhan psikologis dapat dilayani dengan
membeli produk yang menawarkan serangkaian benefit emosional yang konsisten
dengan kebutuhan itu karena banyak produk memiliki personalitas dengan makna
2.1.9 Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler dan Keller (2009:138-139), “Kepuasan (Satisfaction)
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena
membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap harapan
mereka”.
Menurut Rangkuti (2006:30), “Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai
respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan
sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian”.
2.1.10 Loyalitas Pelanggan
Assael (dalam Nugroho 2010:126) menyatakan, empat hal yang
menunjukkan kecenderungan konsumen yang loyal sebagai berikut:
1. Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri
terhadap pilihannya.
2. Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat risiko
yang lebih tinggi dalam pembeliannya.
3. Konsumen yang loyal terhadap merek juga lebih mungkin loyal terhadap
toko.
4. Kelompok konsumen yang minoritas cenderung untuk lebih loyal
terhadap merek.
Menurut Sheth dan Mittal (dalam Zainul 2014:5), Loyalitas Pelanggan
adalah “komitmen pelanggan terhadap suatu merk, toko, atau pemasok,
berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Penulis
Tahun Judul Penelitian
Teknik
Analisis Hasil Penelitian Sitompul (2013) Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Rumah Makan
Zam-Zam Medan
Deskriptif Kuantitatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh yang Signifikan secara serempak terhadap
Variabel Terkuat
(kepuasan konsumen). Nurhayati
(2011)
Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Loyalitas Pelanggan
Deskriptif Kuantitatif
kualitas produk dan harga ada pengaruh
yang signifikan dengan loyalitas pelanggan Bahri (2010) Analisis pengaruh Nilai Pelanggan, Kualitas Pelayanan dan Kedekatan Emosional terhadap Loyalitas Nasabah Deskriptif Kuantitatif
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh Positif terhadap Loyalitas Nasabah.
2.3 Kerangka Konseptual
Berdasarkan Tinjauan Pustaka dan Penelitian Terdahulu, maka dapat
disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini Dengan Penjelasan dan
Gambaran sebagai Berikut berikut:
Sesuai dengan Pernyataan Tjiptono (2005:296) yang menyatakan “Nilai
Pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan produsen
setelah pelanggan menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati
bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah”. Nilai Tambah dapat
dirumuskan sebagai Perbandingan Kinerja yang dipersepsikan terhadap Harapan
(2009:138-139) bahwa, “Kepuasan (Satisfaction) adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan
produk (atau hasil) terhadap harapan mereka”. Dapat disimpulkan bahwa Nilai
Pelanggan dan Kepuasan Pelanggan saling berhubungan.
Kemudian dikaitkan dengan pernyataan Sheth dan Mittal (dalam Zainul
2014:5) yang menyatakan “Loyalitas Pelanggan adalah komitmen pelanggan
terhadap suatu merk, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif
dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten”. Sikap yang sangat Positif
adalah reaksi dari Kepuasan Pelanggan, dan reaksi tersebut terkait dengan Nilai
Pelanggan sebagai faktor yang memberikan nilai tambah kepada Konsumen untuk
membentuk Komitmen pelanggan terhadap suatu merk.
Maka Peneliti menggambarkan Konsep keterkaitan tersebut dengan
Gambar Berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Nilai Pelanggan (X)
Loyalitas Pelanggan (Y) Kepuasan
2.4 Hipotesis
Berdasarkan Latar Belakang, Perumusan Masalah, dan Kerangka
Konseptual, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Nilai Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
2. Nilai Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan.
3. Nilai Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas
Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan melalui
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini berbentuk survey explanatory, yaitu jenis penelitian yang
menggunakan teknik pengumpulan data melalui survei, yang bertujuan
menjelaskan pengaruh Nilai Pelanggan (Nilai Emosional, Nilai Sosial, Nilai
Kinerja dan Nilai Ekonomi) terhadap Loyalitas Pelanggan pada Rumah Makan
Zam-Zam Medan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Makan Zam-Zam Jl. Dr. Mansur No.82
Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2015 s/d April 2015.
3.3 Batasan Operasional
1. Variabel Independen (X), terdiri dari: Nilai Emosional (X1), Nilai Sosial
(X2), Nilai Kinerja (X3), dan Nilai Ekonomi (X4)
2. Variabel Intervening (Z) Kepuasan Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam
Medan.
3. Variabel Dependen (Y) Loyalitas Pelanggan Rumah Makan Zam-Zam
Medan.
3.4 Definisi Operasional
Pada penelitian ini terdapat empat variabel yang diteliti, yaitu:
1. Variabel Nilai Emosional (X1), Utilitas yang berasal dari perasaaan atau
2. Variabel Nilai Sosial (X2), Yaitu Utilitas yang didapat dari kemampuan
produk untuk meningkatkan konsep sosial kepada diri konsumen.
3. Variabel Nilai Kinerja (X3) Yaitu Utilitas yang diperoleh dari persepsi
terhadap kinerja yang yang diharapkan dari produk atau jasa.
4. Variabel Nilai Ekonomi (X4), Yaitu Nilai yang didapatkan dari suatu
Produk/Jasa dengan perbandingan Harga dengan Fitur yang diperoleh.
5. Variabel Loyalitas Pelanggan (Y) yang didefinisikan sebagai Komitmen
pelanggan terhadap suatu merk, toko, atau pemasok, berdasarkan sikap
yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
6. Variabel Kepuasan Pelanggan (Z) Yaitu perasaan senang atau kecewa
seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang
[image:49.595.115.515.462.748.2]dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap harapan mereka.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Ukur
Nilai Emosional (X1)
Utilitas yang berasal dari Perasaaan atau Afeksi / Emosional Positif yang ditimbulkan dari Mengkonsumsi Produk Rumah Makan Zam-Zam
Experience Value
1. Kehangatan Suasana Rumah Makan
Skala Likert Energy
Value
2. Kesigapan Pelayan membuat Pelanggan Nyaman untuk Berlangganan 3. Ketersediaan Menu
terhadap Selera Pelanggan
Equity Value
4. Keamanan Rumah Makan bagi Pelanggan 5. Keberadaan Rumah
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Ukur Nilai
Sosial (X2)
Utilitas yang didapat dari kemampuan Rumah Makan Zam-Zam untuk meningkatkan konsep sosial kepada diri konsumen. Brand Preference Value
1. Rumah Makan adalah pilihan tempat yang menarik bagi konsumsi pelanggan dan temannya Skala Likert Brand Awareness Value
2. Menjadi Pelanggan Rumah Makan bukan hal yang Memalukan
Brand Insistance
Value
3. Keseluruhan Fitur Rumah Makan Sesuai dengan Keinginan & Lingkungan Sosial
Nilai Kinerja (X3)
Utilitas yang diperoleh dari persepsi terhadap kinerja yang yang diharapkan dari Rumah Makan Zam-Zam
Perceived Quality
1. Bahan dan Rasa Makanan Cukup baik 2. Pelayanan yang Cepat
dan Tepat
Skala Likert Courtsey
3. Kenyamanan Rumah Makan Sesuai Harapan Pelanggan
Features
4. Keseluruhan Fitur Rumah Makan sesuai dengan Harapan Pelanggan Nilai
Ekonomi (X4)
Nilai yang didapatkan dari suatu Produk/Jasa dengan perbandingan Harga dengan Fitur yang diperoleh dari Rumah Makan Zam-Zam
Nilai Orientasi
Volume
1. Keterjangkauan Harga yang ditawarkan Rumah Makan Skala Likert Nilai Orientasi Citra
2. Kesesuaian Harga terhadap Fasilitas yang Disediakan 3. Kesesuaian Harga
terhadap Kualitas Produk
4. Kesesuaian Harga terhadap Kualitas Pelayanan
5. Harga Cenderung lebih murah daripada Rumah Makan lain
Variabel Definisi Indikator Skala Ukur Loyalitas Pelanggan (Y) Komitmen pelanggan terhadap Rumah Makan Zam-Zam berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten.
1. Pelanggan selalu setia dengan Rumah Makan
2. Pelanggan tidak ingin beralih ke Rumah Makan yang lain
3. Pelanggan merekomendasikan Rumah Makan ke orang lain 4. Menjadi pelanggan Rumah Makan
adalah pilihan yang tepat
Skala Likert Kepuasan Pelanggan (Z) Perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap harapan
mereka dari Rumah Makan Zam-Zam
1. Pelayanan Rumah Makan Sesuai dengan Harapan Pelanggan 2. Kualitas Makanan sesuai dengan
Harapan Pelanggan 3. Konsumen Merasa Puas
Berlangganan di Rumah Makan
Skala Likert
Sumber: Kotler dan Keller (2009:14), Ratih (2010: 124) Sweeney dan Soutar (dalam Tjiptono 2005:298), Diolah.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai alat untuk mengukur
variabel independen, dimana responden akan memilih jawaban yang akan
tersedia. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,
pada setiap jawaban akan diberikan skor. Menurut Sugiyono (2012:73), “Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Pernyataan Skor
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak setuju (TS) 2
5 Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2012:73)
3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Sugiyono (2012:115) menyatakan, “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas
atau karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi pada
penelitian ini adalah Masyarakat yang pernah beberapa kali da