• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Penataan Arsip Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Penataan Arsip Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENATAAN ARSIP PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH :

MEYTHA MONALISA S 102103058

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : MEYTHA MONALISA S

NIM : 102103058

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : SISTEM PENATAAN ARSIP

PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Medan, Juli 2013 Menyetujui Pembimbing

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : MEYTHA MONALISA S

NIM : 102103058

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : SISTEM PENATAAN ARSIP

PADA BAGIAN KEMAHASISWAAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tanggal : Juli 2013 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

(

NIP. 19741012 200003 2 003

Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM)

Tanggal : Juli 2013 DEKAN

(

NIP. 19560407 198002 1 001

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan karuniaNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan

Tugas Akhir ini guna memenuhi serta melengkapi salah satu syarat yang sudah

ditentukan untuk menyelesaikan Program Diploma III Kesekretariatan Universitas

Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “Sistem Penataan Arsip Pada Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Penulis

menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kelemahan baik dari segi materi maupun teknis.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat pengarahan

dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan

baik. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa

terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K)

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM,selaku Ketua Program

Studi DIII Kesekretariatan yang telah banyak memberikan saran-saran

(5)

4. Ibu Magdalena L.L. Sibarani SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi

DIII Kesekretariatan yang telah banyak memberikan saran-saran serta

petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si, selaku Dosen pembimbing yang banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan serta

pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Ibu Zailiana, S,Sos, selaku Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

8. Terkhusus buat orangtua tercinta ayahanda Berlin Frans Sinaga dan ibunda

Rosliana Simarmata yang banyak memberikan perhatian, dorongan,

semangat dan doa yang tulus serta materi sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai.

9. Untuk kakak dan adik tersayang Coryzon Angelina Sinaga dan King

Clinton Naga Negara Sinaga yang banyak memberikan dorongan dan

semangat kepada penulis.

10.Kepada sahabat-sahabat penulis Octora Simanjuntak, Amelia Manullang,

Wanty Silitonga, Yuki Manalu, Johanda Sinaga, Josua Sinaga, Cinta

Marbun, Ricky Sianturi, Samuel Amandus dan Hallason Simangunsong

yang juga menjadi penyemangat dan yang memberikan dukungan dalam

(6)

11.Kepada teman-teman penulis yang baik Cindy Flestari, Devi Simanjuntak,

Friska Maruhawa, Elisabeth Panjaitan dan Habibah Ulfah terimakasih buat

kebersamaan selama perkuliahan.

12.Teman-teman magang Grup 20 dan teman-teman Business PlanLura

dan Luta” Tengku Siti Sonia Nizam, Afriani Siregar, Rizky Kemal dan

Vinska Alvionita, terima kasih atas kerja samanya, bantuan dan semangat

dari kalian semua.

13.Kepada teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 2010 yang dimana

lebih kurang 3 (tiga) tahun bersama-sama dalam perkuliahan. Terima kasih

untuk semangat dan dukungan kalian kepada penulis.

14.Untuk semuanya yang sudah mendoakan Penulis dalam kelancaran tugas

akhir ini dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk

doa, semangat dan dukungannya kepada penulis.

Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan Tugas

Akhir ini agar dapat bermanfaat dan membantu semua pihak yang

memerlukannya.

Medan, Juli 2013

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Dafatr Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 4

D. Jadwal Penelitian ... 5

E. Sistematika Penelitian ... 6

BAB II PROFIL INSTANSI ... 7

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 7

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job Description ... 17

D. Jaringan Kegiatan ... 18

E. Kinerja Usaha Terkini ... 18

F. Rencana Kegiatan ... 19

BAB III PEMBAHASAN ... 22

A. Pengertian Arsip ... 22

B. Ciri-ciri Arsip yang Baik ... 23

C. Penggolongan Arsip ... 24

1. Menurut Subjek dan Isinya ... 24

2. Menurut Masalahnya ... 25

3. Menurut Nilai dan Kegunaannya ... 26

4. Menurut Sifat Kepentingan ... 26

5. Menurut Keseringan dan Penggunaan ... 27

6. Menurut Fungsinya ... 27

7. Menurut Tingkat Penyimpanan dan Pemeliharaannya ... 28

8. Menurut Keasliannya ... 28

D. Peranan Arsip bagi Suatu Organisasi atau Unit Kerja ... 29

E. Kegunaan Arsip ... 30

F. Pemeliharaan dan Pencegahaan Kerusakan Arsip ... 31

1. Pemeliharaan Arsip ... 31

2. Pencegahan Kerusakan Arsip ... 33

G. Sistem Penataan Arsip ... 34

1. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System) ... 35

2. Sistem Perihal (Subject Filling System) ... 47

3. Sistem Nomor (Numerical Filling System) ... 49

4. Sistem Tanggal (Cronological Filling System) ... 51

(8)

H. Sistem Penataan Arsip pada Bagian Kemahasiswaan Universitas

Sumatera Utara ... 53

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan ... 5 Tabel 3.1 Indeks Berdasarkan Nama Biasa... 36 Tabel 3.2 Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai

Nama keluarga ... 36 Tabel 3.3 Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai

Nama Marga ... 37 Tabel 3.4 Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memiliki

Nama Babtis ... 37 Tabel 3.5 Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang Disingkat ... 37 Tabel 3.6 Indeks Berdasarkan Nama Wanita yang diikuti

Nama Suaminya ... 38 Tabel 3.7 Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai

Nama Gelar ... 38 Tabel 3.8 Indeks Berdasarkan Nama Instansi Pemerintahan ... 38 Tabel 3.9 Indeks Berdasarkan Nama Instansi Pemerintahan yang

diutamakan Nama Tempat ... 39 Tabel 3.10 Indeks Berdasarkan Nama Organisasi yang disingkat ... 39 Tabel 3.11 Indeks Berdasarkan Nama Perusahaan yang memakai

Nama Orang ... 39 Tabel 3.12 Indeks Berdasarkan Nama Perusahaan yang dijadikan

Unit Pertama ... 40 Tabel 3.13 Indeks Berdasarkan Nama Badan Sosial yang dijadikan

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman Gambar 2.1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara... 12

Gambar 2.2 Struktur Organisasi pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 16

Gambar 3.1 Kartu Indeks Sistem Abjad ... 45

Gambar 3.2 Lembar Tunjuk Silang ... 46

Gambar 3.3 Kartu Indeks Sistem Perihal ... 49

Gambar 3.4 Kartu Indeks Sistem Nomor ... 51

Gambar 3.5 Kartu Indeks Sistem Tanggal ... 52

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap organisasi/perusahaan, komunikasi memiliki peranan yang

sangat penting. Komunikasi tersebut terjadi dalam perusahaan, yaitu antar

pegawai maupun antar organisasi. Komunikasi tersebut terdiri dari dua bagian,

yaitu komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Salah satu bentuk komunikasi

adalah surat. Setiap surat yang terdapat dalam perusahaan tersebut akan disimpan

sebagai dokumen perusahaan. Penyimpanan inilah yang disebut dengan arsip.

Arsip mempunyai peranan penting bagi kelancaran jalannya suatu organisasi,

yaitu sebagai sumber informasi dan sumber pengingat bagi suatu perusahaan

Artinya arsip mencakup beraneka ragam bahan informasi yang sangat berguna.

Oleh karena itu, sistem penataan arsip dalam suatu perusahaan haruslah dilakukan

dengan baik, agar dapat membantu kelancaran aktivitas di dalam perusahaan atau

unit kerja.

Dalam suatu organisasi/perusahaan, penyelenggaraan arsip ini dapat dilakukan

pada bagian atau departemen tertentu yang khusus menangani arsip. Arsip sendiri

memiliki fungsi sebagai sumber informasi yang berisi keterangan-keterangan,

penjelasan, perincian, dan berbagai hal penting yang diperlukan dalam

(12)

bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan serta kebijakan. Sehingga

pengarsipan harus dilakukan dengan teliti dan cermat.

Penyimpanan arsip juga harus dilakukan sebaik mungkin agar setiap saat arsip

tersebut dapat diambil atau ditemukan dalam waktu yang singkat, apabila

sewaktu-waktu dibutuhkan kembali. Selain daripada itu, arsip dapat dijadikan

sumber bukti otentik bahwa telah terjadi transaksi atau peristiwa yang melibatkan

organisasi tersebut. Beberapa faktor yang mendukung kearsipan sehingga dapat

menghasilkan suatu citra positif terhadap organisasi/perusahaan, antara lain

kerapihan penyimpanan, kebersihan tempat penyimpanan, petugas yang terdidik

dan terampil, kemudahan untuk menyimpan dan menemukan kembali,

terjaminnya keamanan kearsipan dan sebagainya.

Meskipun arsip berperan penting dalam suatu perusahaan atau unit kerja,

sampai saat ini masih banyak perusahaan yang belum melakukan sistem penataan

arsip dengan baik. Masih banyak dijumpai arsip yang bertumpuk di dalam gudang

atau di meja kerja seseorang sehingga arsip tersebut mudah rusak dan sulit untuk

ditemukan kembali. Bahkan banyak orang yang menganggap remeh pekerjaan

tersebut dan menganggapnya mudah untuk dilakukan. Hal tersebut tidak hanya

merugikan kedudukan petugas arsip tetapi juga mengakibatkan pandangan

terhadap penataan arsip menjadi kurang baik. Keadaan seperti itu, tidak mudah

untuk dirubah. Tergantung dari kebijakaan yang diambil oleh pimpinan

(13)

3

Berdasarkan hal tersebut, maka sudah waktunya untuk memperbaiki atau

meningkatkan pandangan kearsipan dengan perkembangan teknologi modern

seperti sekarang ini. Teknologi modren telah menciptakan berbagai perangkat

terhadap kegiatan kearsipan.

Oleh karena itu, dalam penanganan arsip sendiri dibutuhkan perhatian yang

serius. Mulai dari memperhatikan prosedur penyimpanan arsip, sistem penataan

arsip yang digunakan, peralatan arsip, sampai dengan pemusnahan arsip itu

sendiri. Karena data yang akan dihasilkan, diterima, diproses, dan dibuang tidak

terbatas jumlahnya. Sehingga diperlukan pengetahuan mengenai kearsipan untuk

menangani arsip pada suatu organisasi.

Beberapa faktor yang menyebabkan perusahaan belum melaksanakan tugas

penataan arsip dengan baik antara lain karena kurangnya kesadaran dari para

pegawai, khususnya pimpinan kantor sendiri akan pentingnya penataan arsip

dalam kegiatan administarasi. Dan faktor lain adalah kurang tersedianya tenaga

khusus atau ahli dalam kearsipan.

Atas pemikiran tersebut dan ditambah dengan keinginan penulis untuk

mendalami pengetahuan mengenai sistem penataan arsip dalam suatu

(14)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka masalah dirumuskan sebagai berikut

“Bagaimana Sistem Penataan Arsip pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara?”

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui Sistem Penataan Arsip pada

Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan masukan atau informasi yang berguna pada bagian

Kemahasiswaan Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan sistem

penataan arsip.

2. Untuk menambah pengetahuan serta wawasan penulis khususnya mengenai

hal-hal yang berhubungan dengan sistem penataan arsip dan sebagai bahan

perbandingan antara teori yang telah di berikan pada masa kuliah dengan apa

yang dihadapi organisasi.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk menyempurnakan penelitian

(15)

5

D. Jadwal Penelitian

Dalam Penulisan Tugas Akhir, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan tugas akhir ini, penelitian

dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jalan T.M. Hanafiah

No. 9 Kampus USU Medan.

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

Minggu Ke

I II III

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Penulisan

Sumber: Penulis (2013) E. Sistematika Penelitian

Tugas Akhir ini dibagi atas 4 (empat) dan tiap bab dibagi atas beberapa sub

bab antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Penelitian dan

Sistematika Penelitian.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Bab ini berisikan Sejarah Instansi, Struktur Organisasi, Job

Description, Jaringan Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini dan

Rencana Kegiatan.

(16)

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan

penulis pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan pengembangan

dan pemeliharaan kearsipan.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan Kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil

penelitian yang dilakukan di Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan beberapa Saran yang

(17)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pertama kali berkedudukan

di Banda Aceh. Pada tahun 1961 Universitas Sumatera Utara membuka Fakultas

Ekonomi yang betempat di Medan. Penetapan pembukaan di lakukan dengan

Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi Repbulik Indonesia No.64/tanggal 21

November 1961. Pada tahun 1957 Akademika Administrasi Niaga Medan (ANN)

dipindahkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi

pendidikan Ahli Administrsi Perusahaan (PAAP) berdasarkan surat Keputusan

Mendikbud RI No.42/U/1975 tanggal13Maret 1975.

Sehubungan dengan pembaharuan yang dilaksanakan pada pendidikan

tinggi dengan SK Dirjen Dikti No.23 /DIKTI/Kep/1987 , No.25/DIKTI/Kep/1987

, No.26/DIKTI/Kep/1987 dan SK Rektor USU No.568/PTO5.H/SK/Q87 tanggal

19 Agustus 1987. Pada tanggal 14 Desember 1987diadakan serah terima antara

Direktur PAAP Universitas Sumatera Utara kepada Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara atas pengelolaan PAAP Universitas Sumatera Utara.

Setelah serah terima maka nama trsebut berubah menjadi program

Diploma III Fakultas Ekonomi mengelola dua jenjang Program Pendidikan, yaitu:

Program Strata – 1 dan program Pendidikan Diploma. Program Pendidikan

(18)

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma III terdiri dari :

a. Program Studi Kesekretariatan

b. Program Studi Keuangan

c. Program Studi Akuntansi

Serta pendidikan profesi Akuntansi (PPAK) yang telah menghasilkan tenaga

ahli dan sarjana Ekonomi yang baik dan bermutu. Setelah keluar peraturan

pemerintah No.56 tahun 2003 tanggal 11 November 2003 tentang penetapan

Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN) maka

terjadi perubahan nama Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi menjadi

Departemen.

Dasar

Dalam penyususnan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara, berpedoman kepada surat keputusan

Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret

2003 tentang Pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

pemerintah dan Instruktur Menteri Pendidikan Nasional No.1/U/2002 perlu

(19)

9

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yaitu

Pendidikan yang bermutu, penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi, serta

Nilai Keimanan dan Ketaqwaan, Etika dan Kepribadian, Meningkatkan kualitas

jasmani menuju bangsa yang modern.

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Visi :

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan

mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam meningkatkan persaingan global.

Misi:

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi

dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang

berorientasi pasar

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian

dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan

sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa

selaku pelanggan (customer) dan stakeholders lainya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintah serta organisasi professional dan lembaga lain terkait yang

(20)

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah:

1. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta

menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional.

2. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan penelitian–

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan rensponsive terhadap

perkembangan/perubahan.

B. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Struktur organisasi di perlukan untuk membedakan batas-batas wewenang

dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah di

tetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan

tujuan yang di inginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu

akan tugas, wewenang dan tanggung jawab sehingga para pegawai tersebut

dengan sendirinya mengerjakan tugas yang di bebankan kepada nya dengan baik

dan tanggungjawab akan lancer pegawai ditempatkan pada tempat dan tugas yang

sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman dan keahlian fisiknya.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan

ini dihubungankan dengan pencapaian instansi yang telah di tetapkan sebelumnya.

(21)

11

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efesiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerjasama dengan kooordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilakaksnakan

perseorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangakaian

kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertical melalui saluran

tunggal.

Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar

(22)

---

Sumber : Buku Pedoman dan Informasi Fakultas Ekonomi Universitas (2013) Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Ketua dan Sekretaris

Departemen

Ketua Program Studi Intra Departemen

Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas

Unit Penunjang Fakultas

Ketua Program Studi Inter Departemen

Ketua Lab/Studio/ Bengkel

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Departemen

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Fakultas Dekan dan

Pembantu Dekan

Dewan Pertimbangan

(23)

13

Pimpinan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Dekanat

Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor SE, Ak, MAcc

Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan III : Ami Dilham, SE, M.Si

2. Dewan pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE , M.Ec

Anggota :

1. Fahmi Natigor Nasution, S.E., M. Acc

2. Drs. Arifin Lubis, MM, Ak

3. Drs. Ami Dilham, M.Si

4. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS

5. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec

6. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, M.Si

7. Prof. Dr. Paham Ginting, M.S.

8. Prof. Dr. Ramli, M.S.

9. Prof. Dr. Syaad Afifuddin S, M,Ec

10. Prof. Dr. Lic. Rer. Reg. Sirojuzilam, S.E.

11. Prof. Erlina, SE, M,Si, Ph.D

(24)

13. Dr. Isfenti Sadalia, M.E.

14. Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si

15. Irsad, SE, M.Soc, Sc, Ph.D

16. Drs. Firman Syarif, M.Si

17. Dr. Murni Daulay, M.Si

Departemen Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si

Ketua program studi : Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Phd

Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.si

Departemen Manajemen

Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si

Ketua program studi : Dr. Endang Sulystia Rini, SE, M.Si

Sekretaris : Dra. Friska Sipayung, M.Si

Departemen Akuntansi

Ketua : Dr. Syafruddin Ginting, SE, Ak, MAFIS, CPA

Sekretaris : Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak

(25)

15

Program Diploma

Keuangan

Ketua : Dr. Yenny Absah, SE, MSi

Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi

Akuntansi

Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak

Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak

Kesekretariatan

Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM

Sekretaris : Magdalena L.L. Sibarani SE, M.Si

Bagian Tata Usaha

Kep.Bag Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN

Kasub. Personalia : Maslan, SE

Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, MSi

Kasub. Perlengkapan : Sodali, SE

Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati

Kasub. Kemahasiswaan : Zailina, S.Sos

Bagian Perpustakaan

(26)

Sruktur Organisasi pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (2012) Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Pada Bagian

Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Staf/Pegawai Ema Dahliana, SE

PEMBANTU DEKAN III Drs. Ami Dilham, M.Si

Kasub Kemahasiswaan Zailina, S.Sos

Staf/Pegawai Sri Wardani, SE

(27)

17

C. Job Description

Berikut ini adalah uraian tugas dari Bagian Kemahasiswaan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara terdiri dari:

a) Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b) Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni.

c) Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d) Melakukan urusan pemberian izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e) Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa berprestasi.

f) Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g) Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

h) Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan.

i) Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni.

j) Melakukan penyajian informasi dibidang kemahasiswaan dan alumni.

k) Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

l) Melakukan penyimpanan dokumen dan surat dibidang kemahasiswaan dan

(28)

D. Jaringan Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan

pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada

umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-

penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan

sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma

Perguruan Tinggi, penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik

dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan

tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar

(29)

19

serta loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah menyelenggarakan program

pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam

penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi

universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada

masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat

agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada

masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan

terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksanakan fakultas, seperti

perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Idul Fitri, Idul Adha, Natal,

Paskah, dan lain-lain) sehingga para civitas akademika selalu memiliki nilai-nilai

dan norma-norma keagamaan dalam menjalani kehidupan, serta selalu beriman

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester ganjil/genap.

b. Perkuliahan semester ganjil/genap.

(30)

d. Wisuda mahasiswa

Untuk mencapai program kerja dan rencana kerja Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara menyusun beberapa langkah kegiatan sebagai

berikut:

1. Peningkatan proses belajar mengajar, silabus metode dan alat yang digunakan

dapat ditingkatkan.

2. Jumlah lulusan meningkat dan diharapkan lulus tepat waktu, serta indeks

prestasi lebih baik.

3. Melakukan inovasi data base Mahasiswa, Kartu Rencana Mahasiswa, Kartu

Hasil Studi, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian Mid Semester, dan Jadwal Ujian

Semester yang telah terprogram.

4. Memperbaiki ruang kuliah Mahasiswa dan Dosen, Departemen dan Ruang

baca.

5. Meningkatkan kompetensi Mahasiswa, setiap penerimaan mahasiswa baru

diadakan kepemimpinan Mahasiswa untuk kegiatan perkenalan dengan

mahasiswa baru.

6. Dosen muda diwajibkan untuk mengikuti Program Pekerti Applied Approach,

Workshop, Seminar, dan Loka karya.

7. Mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa harus sesuai dengan kurikulum

dan harus ada rumpun ilmunya.

(31)

21

9. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus dirapatkan

oleh Departemen.

10.Memberi dorongan kepada Dosen muda untuk melanjutkan program studi S2

dan S3 baik dalam maupun di Luar Negeri.

11.Meningkatkan jumlah mahasiswa yang diterima.

12.Meningkatkan kegiatan Seminar, Loka karya, Kuliah umum yang diadakan

Pimpinan Fakultas.

13.Memberi bimbingan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan

magang/praktek kerja lapangan agar dapat menghasilkan lulusan yang

berkualitas.

14.Departemen menyiapkan Laporan Evaluasi per semester untuk meningkatkan

(32)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Arsip

Wiyasa (2005 : 43) menyatakan bahwa, Arsip berasal dari Bahasa Yunani

yaitu dari kata arche, kemudian berubah menjadi archea dan selanjutnya

mengalami perubahaan lagi menjadi archeon. Archea artinya pemulaan dan

berarti juga jabatan atau fungsi/kekuasaan peradilan. Sedangkan archea artinya

dokumen atau catatan mengenai permasalahan, dan archeon berarti Balai Kota.

Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971, yang dikutip oleh Sutarto

(1997 : 200) menjelaskan bahwa arsip adalah:

1. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan

Badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam

keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan

pemerintah.

2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta atau

perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal

maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

“Arsip adalah segala surat, naskah, warkat, berkas dan sejenisnya, baik yang

(33)

23

keadaan tunggal maupun berkelompok, yang masih memiliki nilai kegunaan, baik

untuk masa sekarang maupun untuk masa mendatang”. (Wursanto, 2006 : 251)

Menurut Barthos (2009 : 2), “arsip diartikan sebagai suatu badan yang

melakukan segala kegiatan pencatatan, penanganan, penyimpanan dan

pemeliharaan surat-surat/warkat-warkat yang mempunyai arti penting baik ke

dalam maupun ke luar; baik yang menyangkut soal-soal pemerintahan maupun

non-pemerintahan, dengan menerapkan kebijaksanaan dan sistem tertentu yang

dapat dipertanggungjawabkan”.

Pada Bagian Kemahasiswaan, arsip merupakan kumpulan warkat yang

berisi surat-surat penting yaitu data-data mengenai kemahasiswaan yang disusun

berdasarkan tanggal surat masuk (kronologis) dan disimpan dilemari arsip,

sehingga pada saat dibutuhkan dapat dengan mudah ditemukan kembali.

B. Ciri-ciri Arsip yang Baik

Dari pengertian arsip tersebut diatas yang dikutip oleh Endang Sri, (2009 :

15) dapat dikemukakan bahwa arsip yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

Merupakan kumpulan warkat yang mempunyai nilai guna, dalam aspek ini

mestinya terdiri dari warkat-warkat yang masih mempunyai nilai guna. Dengan

demikian bilamana warkat yang dipandang sudah tidak berguna maka warkat

tersebut tidak perlu disimpan lagi sebagai arsip, tetapi dimusnahkan saja. Nilai

guna yang didalam suatu arsip biasa diakronimkan dengan ALFRED yang

(34)

Research Value, Educational Value, Documentary Value.

1. Warkat-warkat disimpan secara sistematis yang tidak hanya berarti arsip

diletakkan dan disusun berurutan menurut abjad, tanggal, nomor, tetapi juga

menujukkan penyimpanan arsip yang dilakukan dengan memperhatikan

klasifikasi permasalahan, wilayah asal, organisasi atau unit kerja pencipta warkat.

Penyimpanan arsip yang sistematis dilakukan oleh arsiparis dengan menggunakan

fasilitas, prosedur dan metode kerja yang telah ditetapkan.

2. Arsip dapat disediakan dengan cepat ketika dibutuhkan. Ciri yang ketiga

dari arsip yang baik ini dilakukan secara sistematis, karena penyimpanannya

secara sistematis maka arsip dapat dicari dan ditemukan dengan lancar.

Pada Bagian Kemahasiswaan ciri-ciri arsip yang baik yaitu arsip yang

disimpan mempunyai nilai guna yang disusun secara sistematis dan apabila

dibutuhkan dengan cepat dapat disediakan kembali.

C. Penggolongan Arsip

Menurut Suparjati (2000 : 10-11) Arsip dapat digolongkan menjadi

beberapa macam tergantung dari segi peninjauaannya, yaitu:

1. Menurut Subjek atau Isinya

Arsip Keuangan, yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan.

Misalnya: 1) Laporan keuangan, 2) Surat Perintah Membayar (SPM) Tunai, 3)

Surat Perintah Membayar (SPM) Giral, 4) Surat Permintaan Pembayaran (SPP),

(35)

25

a) Arsip Kepegawaian, yaitu arsip yang berhubungan dengan

masalah-masalah kepegawaian. Misalnya: 1) Daftar riwayat hidup pegawai, 2)

Surat lamaran, 3) Surat-Surat pengangkatan pegawai, 4) Absensi pegawai,

5) Kartu Tik Pegawai, 6) Kartu Pegawai.

b) Arsip Pemasaran, yaitu arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah

pemasaran. Misalnya: 1) Surat Penawaran, 2) Surat Pesanan, 3) Surat

Permintaan Kebutuhan Barang, 4) Surat Perjanjian/Kontrak Penjualan

atau Pembelian, 5) Daftar Nama-nama nasabah, relasi, agen, distributor

dan verkoper, 6) Daftar harga barang, 7) Daftar daerah pemasaran.

c) Arsip Pendidikan, yaitu arsip yang berhubungan dengan

masalah-masalah pendidikan. Misalnya: 1) Garis-garis Besar Program Pengajaran

(GBPP), 2) Satuan Pelajaran (SP), 3) Program pengajaran, 4) Rekapitulasi

Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, 5) Daftar absensi siswa dan guru.

2. Menurut Masalahnya Arsip dibagi atas:

a) Financial record, yaitu arsip-arsip yang berisi catatan-catatan mengenai

masalah keuangan. Contoh: kuintansi, giro, cek dan kartu kredit.

b) Inventory record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah

inventaris. Contoh: Catatan tentang jumlah barang, merek, ukuran, dan

harga.

c) Personal record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah

kepegawaian. Contoh: Surat lamaran kerja, Curiculum vitae, Absensi

(36)

d) Sales record, yaitu arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah

penjualan. Contoh: Data penjualan dan Daftar nama agen dan distributor.

e) Production record, arsip-arsip yang berhubungan dengan masalah

produksi. Contoh: Arsip tentang jenis bahan baku, jenis alat/mesin yang

digunakan, jenis barang.

3. Menurut Nilai dan Kegunaan

Suatu arsip mempunyai beberapa nilai atau kegunaan, yaitu sebagai berikut:

a) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan administrasi.

b) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan hukum.

c) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan keuangan.

d) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan untuk kebijaksanaan.

e) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan untuk pelaksanaan kegiatan.

f) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan sejarah.

g) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan penelitian.

h) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan pendidikan.

i) Arsip yang mempunyai nilai kegunaan dokumentasi.

4. Menurut Sifat Kepentingan

a) Arsip Nonesensial, yaitu arsip yang tidak memerlukan pengolahan dan

tidak mempunyai hubungan dengan hal-hal penting sehingga tidak perlu

disimpan dalam waktu yang terlalu lama, contoh kartu undangan memo

(37)

27

b) Arsip Yang Diperlukan, yaitu arsip yang masih mempunyai nilai

kegunaan, tetapi sifatnya sementara dan kadang – kadang masih

dipergunakan atau dibutuhkan.

c) Arsip Penting (Important Archives), yaitu arsip yang mempunyai nilai

hukum, pendidikan, keuangan, dokumentasi, sejarah dan sebagainya.

d) Arsip Vital (Vital Archives), yaitu arsip yang bersifat permanen

maksudnya dapat simpan untuk selama-lamanya.

5. Menurut Keseringan Penggunaannya

Menurut keseringan penggunaannya, arsip dapat dibedakan menjadi 3

macam:

a) Arsip Aktif, yaitu arsip yang masih diperlukan dalam proses

penyelenggaran kerja.

b) Arsip Pasif, yaitu arsip yang jarang dipergunakan dalam proses

penyelenggaraan kerja, tetapi masih dipergunakan juga dalam proses

penyelenggaraan pekerjaan.

c) Arsip Abadi, yaitu arsip yang perlu disimpan untuk selama-lamanya.

6. Menurut Fungsinya

Menurut fungsi dan kegunaannya, arsip dapat dibedakan menjadi 2

macam, yaitu:

a) Arsip Dinamis, yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung

dalam kegiatan perkantoran sehari-hari. Arsip ini dibedakan menjadi 3

(38)

1. Arsip Aktif, yaitu arsip yang dipergunakan terus-menerus dalam

kegiatan kantor. Arsip ini masih sering dikeluarkan untuk

keperluan kantor.

2. Arsip Semi Aktif, yaitu arsip yang frekuensi penggunaannya sudah

mulai menurun, tetapi kadang-kadang masih diperlukan.

3. Arsip Inaktif, yaitu arsip dinamis yang sudah jarang digunakan.

Arsip inaktif hanya sebagai referensi atau pemberi keterangan

semata.

a) Arsip Statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung dalam

kegiatan perkantoran sehari-hari.

7. Menurut Tingkat Penyimpanan dan Pemeliharaannya

Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya dibedakan menjadi:

a) Arsip Nasional di Ibukota Republik Indonesia, sebagai inti organisasi dari

Lembaga Kearsipan Nasional disebut Arsip Nasional Pusat

b) Arsip Nasional di tiap-tiap Ibukota Daerah Tingkat I, termasuk daerah

setingkat dengan Tingkat I dan II.

8. Menurut Keasliannya

Menurut Keasliannya arsip dibedakan menjadi 4 (empat) macam yaitu:

a) Arsip Asli.

b) Arsip Tembusan atau Tindasan.

(39)

29

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,

penggolongan arsip yang digunakan adalah menurut keseringan penggunaannya.

Pada arsip aktif, arsip inaktif dan arsip abadi dikelompokkan pada masing-masing

sentral file. Dimana pada bagian ini harus dilakukan semaksimal mungkin sesuai

proses pengarsipannya dan harus dijalankan sesuai dengan ketentuan fakultas.

D. Peranan Arsip bagi Suatu Organisasi atau Unit Kerja

Arsip merupakan sumber ingatan dari setiap organisasi ataupun unit kerja.

Apabila arsip yang dimiliki oleh organisasi kurang baik pengelolahannya, maka

akibatnya akan mempengaruhi tingkat reputasi suatu organisasi, sehingga

organisasi yang bersangkutan akan merngalami hambatan dalam pencapaian

tujuan. Arsip dikatakan sumber ingatan bagi suatu organisasi adalah karena arsip

menampung beraneka ragam informasi yang berguna. Bahan informasi yang

penting harus selalu diingat dan bila diperlukan harus dengan cepat dan tepat

disajikan setiap saat dalam rangka membantu mempelancar pengambilan

keputusan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan peranan arsip yang dikutip oleh

Sedarmayanti (2003 : 19) sebagai berikut:

a) Alat utama ingatan organisasi.

b) Bahan atau alat pembuktian (bukti otentik).

c) Bahan dasar perencanaan dalam pengambilan keputusan.

d) Barometer kegiatan suatu organisasi mengingat setiap kegiatan pada

umumnya menghasilkan arsip.

(40)

Pada Bagian Kemahasiswaan, arsip juga mempunyai peranan yang sangat

penting. Karena arsip-arsip yang diproses dan disimpan pada bagian ini

merupakan informasi yang berhubungan dengan kemahasiswaan, jadi arsip yang

ada pada bagian ini harus disimpan dan dipelihara dengan baik demi terciptanya

kelancaran aktifitas pada Bagian Kemahasiswaan.

E. Kegunaan Arsip

Menurut Sedarmayanti (2003 : 38-39) Dalam kegiatan organisasi atau

perorangan, arsip dapat memiliki kegunaan/manfaat sebagai berikut:

1) Untuk keperluan administrasi, riset dan pembuktian (dokumenter).

2) Memberikan sumbangan berupa arsip yang memuat data ataupun

informasi sesuai kebutuhan unit kerja, pejabat, pegawai, dan masyarakat.

3) Untuk kebutuhan studi, penelitian, penulisan berita dan lainnya.

4) Sebagai salah satu sumber informasi bagi para manajer atas, manajer

menengah, manejer bawah atau supervisor, dan bagi karyawan pada setiap

unit kerja dari semua tingkatan manajemen.

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara, arsip juga sangat berguna terutama dalam proses mempelancar pekerjaan

maupun administrasi mahasiswa. Karena pada Bagian inilah data-data mahasiswa

(41)

31

dan Informasi Beasiswa serta hal lainnya diproses dan disimpan.

Kegunaan arsip pada Bagian Kemahasiwaan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara antara lain:

1) Untuk keperluan administrasi.

2) Untuk keperluan penelitian, aktif kuliah dan surat tunjangan belajar.

3) Sebagai salah satu sumber informasi yang penting.

F. Pemeliharaan dan Pencegahan Kerusakan Arsip 1) Pemeliharaan Arsip

Pemeliharaan arsip adalah kegiatan membersihkan arsip secara rutin untuk

mencegah kerusakan akibat beberapa sebab. Usaha pemeliharan arsip berguna

untuk melindungi, mengatasi, mencegah, dan mengambil langkah-langkah atau

tindakan-tindakan yang bertujuan menyelamatkan arsip-arsip beserta

informasinya/isinya serta menjamin kelangsungan hidup arsip dari pemusnahan

yang sebenarnya tidak diinginkan. Pemeliharaan arsip secara fisik yang dikutip

oleh Sedarmayanti (2003 : 110-112) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a) Pengaturan Ruangan

Ruang penyimpanan arsip harus:

1. Dijaga agar tetap kering (temperatur ideal antara 60°-75°F, dengan

kelembaban antara 50-60%).

2. Terang (terkena sinar matahari tak langsung).

3. Mempunyai ventilasi yang merata.

(42)

b) Tempat Penyimpanan Arsip

Hendaknya diatur secara renggang agar udara diantara berkas yang disimpan.

Tingkat kelembaban yang diinginkan perlu dipenuhi.

c) Penggunaan Bahan-bahan Pencegah Rusaknya Arsip

Caranya adalah meletakkan kapur barus (kamper) di tempat penyimpanan

atau mengadakan penyemprotan dengan bahan kimia secara berkala.

d) Larangan-larangan

1. Dilarang membawa dan/atau makan ditempat penyimpanan arsip.

2. Dalam ruangan penyimpanan dilarang merokok (karena percikan api dapat

menimbulkan bahya kebakaran).

e) Kebersihan

Arsip selalu dibersihkan dan dijaga dari noda dan lain-lain.

Tujuan pemeliharan arsip adalah

1. Untuk menjamin keamanan dan penyimpanan arsip itu sendiri. Dengan

demikian setiap pejabat yang bertanggungjawab atas pengelolaan arsip harus

melakukan pengawasan apakah suatu arsip sudah tersimpan pada tempat yang

seharusnya.

2. Agar penanggung jawab arsip dapat mengetahui dan mengawasi apakah

(43)

33

2) Pencegahan Kerusakan Arsip

Cara untuk mencegah rusaknya arsip antara lain:

a) Penggunaan Air Condition

Dalam ruangan penyimpanan, menyebabkan kelembaban dan kebersihan

udara dapat diatur dengan baik.

b) Fumigasi

Yaitu menyemprotkan bahan kimia untuk mencegah/membasmi serangga

atau bakteri. Fumigasi dapat dilakukan dengan 4 (empat) cara yaitu:

1. Fumigasi untuk seluruh gudang.

2. Fumigasi untuk beberapa ratus bundel arsip.

3. Fumigasi untuk beberapa bundel arsip.

4. Fumigasi rutin.

c) Restorasi Arsip

Yaitu memperbaiki arsip-arsip yang rusak sehingga dapat digunakan dan

disimpan untuk waktu yang lebih lama lagi. Teknik restorasi ada 2 (dua) cara

yaitu:

1. Tradisional yaitu dengan cara melapiskan kertas “handmade” dan

chiffon

2. Laminasi yaitu pekerjaan menutup kertas/arsip diantara 2 (dua) lembar

plastik.

d) Mikrofilm

Yaitu suatu proses fotografi, dimana arsip direkam pada film dalam

(44)

Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

sudah relatif baik. Hal ini dapat dilihat dari ruangan penyimpanan arsip yang

memiliki ventilasi yang cukup. Almari arsip yang dipakai untuk penyimpanan

arsip yang terbuat dari logam besi karena lebih kuat, tahan air, dan panas serta

praktis, walaupun ada bebrapa peralatan yang relatif kecil tidak digunakan.

G. Sistem Penataan Arsip

Sedarmayanti (2001 : 195) menyatakan bahwa, “Sistem kearsipan (filling

system) adalah kegiatan mengatur dan menyusun arsip dalam suatu tatanan yang

sistematis dan logis, menyimpan serta merawat arsip untuk digunakan aman dan

ekonomis”.

“Sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang dipergunakan pada

penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan

penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan dengan cepat bilamana

warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan”, (Amsyah, 2005 : 71).

Menurut Yatimah (2009 : 184) , “Penataan arsip adalah proses

mengklasifikasi dan mengatur arsip dalam suatu tatanan yang sistematis dan logis,

serta menyimpannya dalam suatu tempat yang aman agar arsip tersebut dapat

secara cepat ditemukan saat dibutuhkan.

Yatimah (2009 : 186) menyatakan bahwa ada lima macam sistem penataan

(45)

35

1. Sistem Abjad (Alphabetical Filling System)

Sistem Penyimpanan arsip berdasarkan sistem abjad artinya arsip

diklasifikasikan berdasarkan huruf dari A sampai Z dengan berpedoman pada

peraturan mengindeks.

Hal-hal yang diperlu dipersiapkan dalam sistem penyimpanan arsip

berdasarkan abjad adalah:

a) Memahami peraturan mengindeks.

b) Memberi kode.

c) Menyiapkan kartu indeks.

d) Menyediakan lembar tunjuk silang bila perlu.

e) Menyediakan peralatan arsip.

Istilah mengindeks yang digunakan dalam filling adalah memberikan tanda

pengenal yang berfungsi sebagai petunjuk untuk memudahkan menentukan

tempat penyimpanan untuk penemuan kembali arsip. Kegiatan mengindeks

mencakup dua hal yaitu:

a) Memilih kata tangkap (caption) dimana arsip harus difile.

b) Menentukan urutan yang sesuai dengan kata tangkap itu.

Kata tangkap adalah suatu nama atau nomor yang digunakan untuk

mengidentifikasi arsip untuk tujuan filling. Misalnya jika ditentukan bahwa suatu

surat disimpan dalam file PT Bendungan Indah, maka nama perusahaan adalah

kata tangkap. Jadi dalam sistem abjad, kata tangkap adalah nama orang atau

organisasi; dalam sistem geografis, kata tangkapnya adalah tempat; dalam sistem

(46)

kronologis, kata tangkapnya adalah tanggal.

Kegunaan indeks adalah untuk mengelompokkan/menyatukan arsip yang

kode kegiatannya sama kedalam satu berkas, serta sebagai sarana penemuan arsip

kembali. Syarat-syarat mengindeks yang harus diperhatikan sebagai berikut:

a) Singkat, jelas, dan mudah diingat.

b) Berorientasi pada kebutuhan pemakai.

c) Merupakan kata yang mudah dimengerti.

d) Diambil atau ditentukan dari isi surat.

Peraturan mengindeks adalah suatu pedoman yang dijadikan dasar untuk

menyimpan dan menemukan kembali arsip berdasarkan abjad. Berikut ini

beberapa aturan dalam mengindeks, yaitu:

a) Nama biasa, yaitu yang tidak termasuk golongan nama/marga/babtis maka

[image:46.595.114.494.473.571.2]

diindeks sebagaimana nama itu ditulis.

Tabel 3.1

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Biasa Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Sifa Fitriawati Sifa Fitriawati S

Iis Yulianti Iis Yulianti Y

Sumber: Yatimah (2009 : 187)

b) Nama perseorangan yang memakai nama keluarga, maka unit pertama

adalah nama keluarganya.

Tabel 3.2

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai Nama Keluarga

Indeks

Nama Kode

[image:46.595.122.492.643.752.2]
(47)

37

c) Nama perseorangan yang memakai nama marga sebagai salah satu unit

[image:47.595.117.499.176.285.2]

nama orang tersebut, maka unit pertama adalah nama marganya.

Tabel 3.3

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai Nama Marga

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Paolo Maldini Maldini Paolo M

Abdul Haris Nasution Nasution Abdul Haris N

Sumber: Yatimah (2009: 188)

d) Nama perseorangan yang memiliki nama babtis, maka yang dipakai adalah

[image:47.595.122.502.365.472.2]

nama aslinya atau nama jelasnya.

Tabel 3.4

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memiliki Nama Babtis

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Franciscus Sutopo Sutopo Franciscus S

Antonius Sukoco Sukoco Antonius S

Sumber: Yatimah (2009 : 188)

e) Nama perseorangan yang disingkat, maka yang dipakai adalah nama

jelasnya.

Tabel 3.5

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang Disingkat Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Sambas A.M Sambas A.M S

I. Yulianti Yulianti I Y

Sumber: Yatmah: (2009 : 189)

Nama Kode

Kode Nama

[image:47.595.113.503.559.648.2]
(48)

f) Nama wanita yang diikuti nama suaminya, maka yang digunakan adalah

[image:48.595.116.516.177.272.2]

nama suaminya.

Tabel 3.6

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Wanita yang diikuti Nama Suaminya Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Ny. Yulianti Sambas Sambas Yulianti Nyonya S

Ny. Tien Soeharto Soeharto Tien Nyonya S

Sumber: Yatimah (2009 : 189)

g) Nama perseorangan yang memakai gelar, baik gelar adat, keagamaan,

kesarjanaan, atau gelar yang berwujud kepangkatan, maka gelarnya tidak

[image:48.595.119.517.383.505.2]

diperhatikan, dan nama tersebut diindeks sesuai dengan peraturan mengindeks.

Tabel 3.7

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai Nama Gelar

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Raden Mas Ari Atuy Ari Atuy Raden Mas A

Raden Ajeng Kartini Kartini Raden Ajeng

Ir. Yulian Ali Yulian Ali Ir Y

Sumber: Yatimah (2009 : 189)

h) Nama instansi pemerintahan yang diutamakan adalah kata pengenal yang

terpenting dan nama instansi itu, sedangkan bentuk organisasi dijadikan sebagai

unit terakhir.

Tabel 3.8

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Instansi Pemerintahan Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Lembaga Administrasi Negara

Administrasi Negara Lembaga A

Nama Kode

Nama Kode

[image:48.595.123.519.612.733.2]
(49)

39

i) Pada beberapa instansi pemerintahan atau nama/wilayah yang diutamakan

adalah nama tempat atau daerah, kemudian diikuti oleh bentuk kata tingkat

[image:49.595.117.519.204.312.2]

badannya.

Tabel 3.9

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Instansi Pemerintahan yang diutamakan Nama Tempat

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Kabupaten Bogor Bogor Kabupaten B

Kota Bandung Bandung Kota B

Sumber: Yatimah (2009 : 190)

j) Nama kota atau organisasi yang sering disingkat dan sudah populer

dengan nama singkatnya tidak perlu dipanjangkan dan diindeks dari nama

[image:49.595.120.519.421.518.2]

singkatnya.

Tabel 3.10

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Organisasi yang Disingkat Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Pertamina Pertamina P

MPR MPR M

Sumber: Yatimah (2009 : 190)

k) Nama perusahaan dan yayasan yang menggunakan nama orang sebagai

salah satu unit dari nama tersebut, maka yang dijadikan unit pertama nama

orangnya, dan nama orang tersebut diindeks sesuai dengan peraturan mengindeks.

Tabel 3.11

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perusahaan yang memakai Nama Orang

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Rumah Sakit Hasan Sadikin Hasan Sadikin Rumah, sakit H

Yayasan Ade Nasution Nasution Ade Yayasan N

Sumber: Yatimah (2009 : 191)

Nama Kode

Nama Kode

[image:49.595.121.517.629.738.2]
(50)

l) Nama perusahaan yang dijadikan unit pertama adalah kata-kata pengenal

yang terpenting dari nama perusahaan tersebut dan bentuk perusahaannya dipakai

[image:50.595.118.521.202.314.2]

sebagai unit terakhir.

Tabel 3.12

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perusahaan yang dijadikan Unit Pertama

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3

Hotel Panghegar Panghegar Hotel H

Bank BNI 46 BNI 46 Bank B

Sumber: Yatimah (2009: 191)

m) Nama organisasi, badan sosial, dan sejenisnya, yang dijadikan unit

pertama adalah kata pengenal yang terpenting dari nama organisasi tersebut dan

bentuk organisasinya dijadikan sebagai unit terakhir.

Tabel 3.13

Contoh Indeks Berdasarkan Nama Badan Sosial yang dijadikan Unit Pertama

Indeks

Unit 1 Unit 2 Unit 3 Persatuan Wartawan

Indonesia

Wartawan Indonesia Persatuan W

Ikatan Sekretaris Indonesia

Sekretaris Indonesia Ikatan I

Sumber: Yatimah (2009 : 191)

Susunan arsip dalam sistem penataan arsip berdasarkan abjad harus

mengikuti urutan huruf latin dari a sampai dengan z. Pengaturan susunan

huruf-huruf dalam kata pengenal/kata tangkap (caption) ini penting agar pelaksanaan

sistem abjad dapat berjalan dengan lancar.

Nama Kode

[image:50.595.123.517.425.556.2]
(51)

41

Pada tahap operasional, apabila telah ditentukan kata pengenal dari arsip, yang

harus dilakukan dalam mengabjad adalah meneliti huruf-huruf dalam penyusunan

kata pengenal. Setiap huruf pertama dan huruf terakhir dalam kata pengenal akan

ikut menentukan letak urutan dalam penataan arsip berdasarkan abjad.

Ada tiga cara dalam mengabjad yaitu:

a) Mengabjad huruf demi huruf. Langkah awal mengabjad cara huruf demi

huruf adalah meneliti huruf pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya sampai

huruf terakhir. Setiap huruf dalam kata pengenal pertama sampai dengan

huruf terakhir ikut menentukan letak dalam urutan.

Contoh: Amir, Amirudin, Bangka, Bangkahulu, dan bangku.

Mengabjad kata demi kata. Pada cara kata demi kata, tiap bagian kata

dapat dipisahkan dalam kata pengenal pertama dan dianggap satu kata

berdiri sendiri. Letak kata pengenal pertama tersebut dimasukkan dalam

urutan indeks.

b) Mengabjad kesatuan demi kesatuan. Meskipun kata-kata terpisah, pada

hakikatnya merupakan suatu pengertian yang harus dianggap satu

kesatuan.

Kode arsip adalah tanda pengenal urutan/masalah dari klasifikasi arsip.

Fungsi kode arsip adalah:

a) Membedakan urutan/masalah yang satu dengan masalah yang lain dalam

(52)

a) Sebagai sarana untuk memberkaskan arsip dan menentukan letak

penyimpanan serta penemuan kembali.

Pada dasarnya kode arsip ada tiga unsur, yaitu huruf, angka, dan gabungan

huruf dan angka. Pada unsur huruf, kode arsip dapat diberikan dengan tiga cara

yaitu kode huruf dengan satuan huruf (huruf tunggal), kode huruf dengan huruf

ganda, dan kode huruf dengan kumpulan huruf. Contoh kode huruf dengan huruf

dengan satuan huruf, misalnya Kepegawaian dengan kode A, dan Keuangan kode

B. Kode huruf ganda dengan huruf ganda, misalnya Kepegawaian dengan kode A,

dan Keuangan dengan kode AB. Selanjutnya kode huruf dengan kumpulan huruf,

misalnya Kepegawaian dengan kode ABA, dan Keuangan kode ABC, atau dalam

bentuk singkatan, misalnya Kepegawaian kode Kepeg, dan Keuangan kode Keu.

Kode arsip dengan menggunakan unsur angka dapat dilakukan dengan

beberapa cara, antara lain:

a) Berdasarkan urutan angka, 1 sampai dengan tak terbatas. Misalnya

Kepegawaian kode 1 dan Keuangan kode 2.

b) Berdasarkan gabungan angka, umumnya terdiri dari 2 angka. Misalnya

Kepegawaian kode 11 dan Keuangan kode 22.

c) Berdasarkan angka duflek, yaitu kumpulan satuan angka, yang

masing-masing dipisahkan dengan garis miring (/) atau garis datar (-) atau titik (.)

(53)

43

d) Berdasarkan desimal, yaitu sistem persepuluhan. Misalnya tentang

Kepegawaian kode 351, yang termasuk dalam unsur kepegawaian 351,1

kode untuk Pengadaan 351,2 kode untuk Pengangkatan, Mutasi, dan

Kedudukan 351,3.

e) Berdasarkan digit (terminal digit), yaitu deretan angka yang pada

umumnya diuraikan dalam tiga bagian dan masing-masing bagian

menunjukkan tempat penyimpanan. Misalnya kode 102089 berarti 10

adalah nomor lembar guide, 20 adalah nomor laci, dan 89 adalah nomor

map.

f) Berdasarkan satuan angka atau angka blok, beberapa angka sampai batas

tertentu digunakan untuk masalah pokok tertentu. Misalnya kode 00-99

untuk masalah Kepegawaian, kode 100-199 untuk masalah Keuangan.

Selanjutnya, kode arsip dengan menggunakan unsur gabungan huruf dan

angka, misalnya A.1,B.2,AAB.11;Kepeg. 10; dan lain-lain.

Menurut Wursanto (2006 : 269), apabila kode diketahui maka dapat

diketahui di dalam laci mana, di belakang guide apa, dan di dalam folder kode apa

arsip tersebut disimpan. Kode arsip dapat ditemukan di dalam kartu indeks. Kartu

indeks adalah lembar kerja agak tebal yang bentuknya seperti guide, yang

digunakan untuk mencatat arsip yang akan disimpan. Oleh karena itu sebelum

arsip-arsip disimpan, arsip dicatat terlebih dahulu dalam kartu indeks. Beberapa

(54)

a) Nama/judul surat

b) Nomor surat

c) Tanggal surat

d) Kode surat

Yatimah (2009 : 193) menyatakan bahwa istilah-istilah dalam kartu indeks

adalah:

a) Tab, yaitu bagian untuk menempatkan atau mencantumkan

heading/caption.

b) Kata tangkap (caption), yaitu suatu nama atau nomor yang digunakan

untuk mengidentifikasi dokumen arsip untuk tujuan filling. Caption untuk

sistem abjad adalah abjad/huruf. Caption untuk sistem wilayah adalah

tempat. Caption untuk sistem subjek adalah nama subjek/masalah. Caption

untuk sistem kronologis adalah sistem tanggal. Sementara caption untuk

sistem numerical adalah nomor.

Catatan: Pemilihan caption didasarkan pada peraturan mengindeks dan

ditempatkan pada tab.

Contoh:

Surat dari bank BNI 46 dengan nomor surat 015/BNI 46/LK/I/2004, yang

beralamatkan di jalan Ir. H. Juanda 45 Dago Bandung, untuk Hotel Panghegar

yang beralamat di jalan PETA 25 Palasari Bandung. Surat diterima tanggal 10

(55)

45

Berdasarkan informasi di atas, diperoleh hal berikut: Captionnya adalah B

(berasal dari asal surat yaitu Bank BNI 46, perhatikan unit pertama yang diindeks

sesuai dengan peraturan mengindeks). Unsur kode arsip yang digunakan,

misalnya angka dengan cara desimal. Contohnya kode arsip untuk masalah

keuangan adalah 361, dan untuk laporan keuangan ini adalah 361.3. Dengan

demikian kode yang tercantum dalam kartu indeks adalah 361.3. Kartu indeks

sistem abjad tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

B

Nama/Judul Surat : Bank BNI 46

Nomor Surat : 015/BNI 46/LK/I/2004 Tanggal Surat : 4 Januari 2004

Kode : 361,3

Sumber: Yatimah (2009 : 194) Gambar 3.1 Kartu Indeks Sistem Abjad

Kartu tunjuk silang merupakan suatu formulir yang digunakan untuk

mempertemukan beberapa keterangan berbeda, tetapi mengenai suatu perihal yang

sama. Untuk tunjuk silang digunakan kata “lihat” atau tanda “x”. Sebagaimana

indeks, tunjuk silang merupakan sarana untuk memudahkan pencarian kembali

arsip. Untuk memudahkan pencatatan tunjuk silang sebaiknya dibuat formulir atau

(56)

LEMBAR TUNJUK SILANG

Indeks: Kode : Tanggal :

No : Isi ringkas :

Dari : Kepada :

Lihat berkas :

Indeks: Kode : Tanggal :

No : Sumber: Yatimah (2009 : 195)

Gambar 3.2 Lembar Tunjuk Silang

Hal terakhir yang perlu dipersiapkan dalam penyimpanan arsip

berdasarkan abjad adalah menyiapkan peralatan arsip. Sebelum memakai

peralatan arsip yang beraneka ragam jenisnya perlu diadakan pemilihan yang

cukup teliti agar penyusunan dan penyimpanan arsip dapat dilakukan dengan baik

sesuai kemampuan dan kebutuhan yang ada.

Sebelum memutuskan pilihan terhadap peralatan yang akan dibeli untuk

digunakan, beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan adalah:

a) Biaya yang tersedia.

b) Besar ruangan yang dapat dimanfaatkan.

c) Jenis-jenis arsip yang akan disimpan, ukuran, jumlah, berat dan nilai.

(57)

47

2. Sistem Perihal (Subject Filling System)

Sistem penyimpanan arsip berdasarkan perihal diklasifikasikan

berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah-masalah yang

berhubungan dengan perusahaan. Masalah-masalah tersebut dikelompokkan

menjadi satu subjek yang disusun dalam suatu daftar indeks. Oleh karena itu,

dalam penataan arsip berdasarkan sistem perihal, perlu dipersiapkan lebih dahulu

daftar indeks.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam sistem penyimpanan arsip

berdasarkan perihal atau masalah adalah:

a. Menyusun daftar indeks.

b. Menyiapkan kartu indeks.

c. Menyiapkan peralatan arsip.

Daftar indeks adalah suatu daftar yang memuat kode dan masalah-masalah

yang terdapat di dalam kantor atau organisasi sebagai pedoman penataan arsip

berdasarkan perihal/masalah. Contoh: Masalah-masalah yang berhubungan

dengan kepegawaian dikelompokkan menjadi satu masalah pokok (subjek) di

dalam kelompok (masalah) “KEPEGAWAIAN”. Contoh daftar indeks

(58)
[image:58.595.106.517.147.360.2]

Tabel 3.14

Contoh Daftar Indeks Berdasarkan Perihal

Pembagian Masalah Utama Pembagian Masalah Pembantu

Kode Masalah Kode Masalah

Kepeg Kepegawaian 01 Pengadaan

02 Pengangkatan dan Mutasi

03 Pendidikan

04 Cuti

05 ... 06 ...

Keu Keuangan 01 Gaji

02 Biaya Perjalanan

03 Pendapatan

04 Pajak

05 Laporan Keuangan

06 ... Sumber: Yatimah (2009 : 200)

Keterangan:

Masalah utama untuk guide.

Masalah pembantu untuk folder/map.

Untuk lebih jelasnya mengenai kartu indeks dalam sistem perihal ini,

misalnya yang menjadi masalah utamanya adalah keuangan (kode = Keu) dan

masalah pembantunya adalah laporan keuangan (kode = 05). Maka yang menjadi

kode dalam kartu indeks adalah keu/05, dan kode dalam tabnya adalah laporan

(masalah pembantu untuk kode map). Contoh kartu indeks sistem perihal dapat

(59)

49

Nama/Judul Surat : Bank BNI 46

Nomor Surat : 015/BNI 46/LK/I/2004 Tanggal Surat : 4 Januari 2004

Kode : KEU/05

Sumber: Yatimah (2009 : 201) Gambar 3.3 Kartu Indeks Sistem Perihal

3. Sistem Nomor (Numerical Filling System)

Sistem nomor adalah salah satu sistem penyimpanan arsip berdasarkan

kelompok permasalahan yang juga kemudian masing-masing atau setiap masalah

diberi nomor tertentu.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam sistem penyimpanan arsip

[image:59.595.108.516.454.719.2]

berdasarkan sistem nomor adalah:

Tabel 3.15

Contoh Pola Klasifikasi Arsip Sistem Nomor:

Kelompok Utama Kelompok Pembantu Kelompok Kecil

Kode Masalah Kode Masalah Kode Masalah

Um Umum 010 Urusan Dalam

020 Peralatan 030 Perencanaan ... ...

Kep Kepegawaian 110 Pengadaan ...

120 Mutasi ...

130 Pendidikan ...

140 Cuti 141 Cuti Hamil

142 Cuti Khitanan ...

Keu Keuangan 210 Gaji ... ...

200 220 Biaya Perjalanan ... ...

230 Pendapatan 240 Pajak

(60)

Keterangan:

Kelompok utama untuk laci.

Kelompok pembantu untuk guide

Kelompok kecil untuk folder/map

Contoh pengurutan surat dalam folder adalah:

a) 242,0 (artinya surat terletak di urutan pertama pada folder 242).

b) 242,1 (artinya surat terletak di urutan kedua pada folder 242), dan

seterusnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai kartu indeks sistem nomor ini, peerhatikan

contoh kasus pada sistem abjad. Bardasarkan kasus tersebut diperoleh: kelompok

utamanya adalah keuangan (kode Keu, perhatikan contoh pola klasifikasi arsip di

atas). Kelompok pembantunya adalah Laporan Keuangan (kode 250 = guide),

kelompok kecilnya (252 = folder), sehingga kode kartu indeks adalah

Keu/250/252,1 dan captionnya 252,1.

Kode Keu/250/252,1 artinya surat tersimpan di laci dengan nama

keuangan (nomor kode arsip 200); di guide 250 untuk nomor kode arsip Laporan

Keuangan; dan terletak di urutan pertama pada folder/map 252 untuk nomor kode

arsip Laporan Keuangan Kegiatan. Contoh kartu indeks sistem nomor dapat

(61)

51

Nama/Judul Surat : Bank BNI 46

Nomor Surat : 015/BNI 46/LK/I/2004 Tanggal Surat : 4 Januari 2004

Kode : Keu/250/252,1

Sumber: Yatimah (2009 : 203) Gambar 3.4 Kartu Indeks Sistem Nomor

4. Sistem Tanggal (Cronological Filling System)

Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan urutan

tanggal, bulan, dan tahun. Pada umumnya tanggal yang dijadikan pedoman

(sebagai caption) adalah tanggal datangnya surat.

Surat yang datang paling akhir ditempatkan dibagian paling akhir, tanpa

memperhatikan masalah surat atau berkas tersebut. Akhirnya surat atau berkas

yang difile tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan bulan-bulan setiap

tahunnya.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam sistem penyimpanan arsip

berdasarkan sistem tanggal adalah:

a) Menentukan pembagian tanggal,bulan dan tahun.

b) Menyiapkan kartu indeks.

c) Menyiapkan peralatan arsip.

Contoh:

Lihat kasus pada sistem abjad, diperoleh kode misalnya 2004/01/10 (lihat

penyusunan kode arsip berdasarkan angka duflek), dibaca/artinya: surat tersimpan

(62)

Captionnya adalah 10 (dari tanggal surat). Contoh kartu indeks sistem tanggal

dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut:

10

Nama/Judul Surat : Bank BNI 46

Nomor Surat : 015/BNI 46/LK/I/2004 Tanggal Surat : 4 Januari 2004

Kode : 2004/01/10

Sumber: Yatimah (2009 : 205) Gambar 3.5 Kartu Indeks Sistem Tanggal

5. Sistem Wilayah (Geograpich Filling System)

Sistem wilayah adalah sistem penyimpanan arsip berdasarkan tempat

(lokasi), daerah, atau wilayah tertentu sebagai pokok permasalahannya.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam sistem penyimpanan arsip

berdasarkan sistem tanggal adalah:

a) Menentukan pengelompokan daerah/wilayah.

b) Me

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Tabel 3.1 Contoh Indeks Berdasarkan Nama Biasa
Tabel 3.3 Contoh Indeks Berdasarkan Nama Perseorangan yang memakai
Tabel 3.6 Contoh Indeks Berdasarkan Nama Wanita yang diikuti Nama Suaminya
+5

Referensi

Dokumen terkait

Prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan & disimpan oleh pihak

yang dapat memudahkan pelaksanaan jenis pekerjaan yang bersangkutan. Misalnya, pemakaian komputer, printer, dan lain-lain. Efisiensi kerja pada kantor Bagian Kemahasiswaan

Prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan & disimpan oleh pihak

pada pembinaan sistem tat pamong. Untuk itu, program kerja yang akan.. dilaksanakan dalam aspek tata pamong antara lain adalah mempersiapkan.

Disiplin sangat berkaitan dengan wewenang, karena apabila kewenangan tidak dijalankan dengan semestinya maka disiplin itu akan hilang, dan tidak akan tercapai tujuan yang diharapkan

Prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan & disimpan oleh pihak

Prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah cukup baik dengan adanya bukti-bukti yang dilaporkan & disimpan oleh

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih mengutamakan pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, berorientasi pada penelitian-penelitian yang sesuai dengan