• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen Sabun Sunlight Cair Di Kabupaten Aceh Tamiang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen Sabun Sunlight Cair Di Kabupaten Aceh Tamiang"

Copied!
185
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN CITRA

MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA

DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN

SABUN SUNLIGHT CAIR DI KABUPATEN

ACEH TAMIANG

TESIS

Oleh

TENGKU PUTRI LINDUNG BULAN

127019075/ IM

MAGISTER ILMU MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN CITRA

MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA

DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN

SABUN SUNLIGHT CAIR DI KABUPATEN

ACEH TAMIANG

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Imu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara

Oleh

TENGKU PUTRI LINDUNG BULAN

127019075/IM

MAGISTER ILMU MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS KONSUMEN SABUN SUNLIGHT CAIR DI KABUPATEN ACEH TAMIANG

Nama Mahasiswa : Tengku Putri Lindung Bulan Nomor Pokok : 127019075

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Tanggal Lulus: 27 Agustus 2014 (Prof. Dr. Amrin Fauzi)

Ketua

(Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si) Anggota

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Paham Ginting, MS)

Dekan,

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 27 Agustus 2014

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Amrin Fauzi

(5)

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA

LOYALITAS KONSUMEN SABUN SUNLIGHT CAIR DI KABUPATEN ACEH TAMIANG

ABSTRAK

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada industri produk kebutuhan rumah tangga dan kosmetik. Salah satu produknya adalah sabun Sunlight. Sabun Sunlight memiliki strategi pemasaran yang mampu mendukung kepuasan dan loyalitas konsumen yaitu dengan menggunakan bauran pemasaran (produk, harga, saluran distribusi/lokasi, promosi) dan citra merek. Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan citra merek terhadap kepuasan konsumen serta dampaknya pada loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang. Teori yang digunakan adalah teori manajemen pemasaran yang berkaitan dengan bauran pemasaran, citra merek, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian menggunakan tingkat eksplanasi asosiatif. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling untuk mengambil data 100 responden dan keseluruhan responden adalah masyarakat umum di Kabupaten Aceh Tamiang. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis), uji hipotesis untuk hipotesis pertama sampai hipotesis kesepuluh dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis pertama bahwa produk secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, hipotesis kedua produk secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis ketiga, harga secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan hipotesis keempat harga secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hipotesis kelima bahwa saluran distribusi/ lokasi secara langsung berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan hipotesis keenam bahwa saluran distribusi/ lokasi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa promosi secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Selanjutnya, hipotesis kedelapan menunjukkan bahwa citra merek secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan hipotesis kesembilan menunjukkan bahwa citra merek secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hipotesis kesepuluh menunjukkan bahwa kepuasan konsumen secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang.

(6)

THE INFLUENCE OF THE STRATEGIES OF MARKETING MIX AND BRAND IMAGE ON CONSUMER SATISFACTION AND

ITS IMPACT ON THE LOYALTY OF SUNLIGHT LIQUID SOAP CONSUMERS IN ACEH TAMIANG DISTRICT

ABSTRACT

PT Unilever Indonesia Tbk is a company engaged in the household product need and cosmetic industry. One of its products is Sunlight soap. Sunlight soap has marketing strategies which are able to support consumer satisfaction and loyalty namely marketing mix (product, price, distribution channel/place, promotion) and brand image. The purpose of this study was to test and analyze the influence of marketing mix and brand image on consumer satisfaction and its impact on the loyalty of sunlight liquid soap consumers in Aceh Tamiang District. The theory used in this study was marketing management theory related to marketing mix, brand image, consumer satisfaction and consumer loyalty. This type of research is descriptive quantitative and this is a assosiative explanatory study. The population of this study was all of the community members living in Aceh Tamiang District and 100 of them were selected to be the respondents for this study through purposive sampling method. The data for this study were obtained through questionnaire. The data obtained were analyzed through path analysis, the first to the tenth hypotheses were tested through SPSS program. The result of this study showed that in the first hypothesis the product directly had positive and significant influence on consumer loyalty, in the second hypothesis the product indirectly had positive and significant on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of this study also showed that in the third hypothesis the price directly had positive and significant influence on consumer loyalty and in the fourth hypothesis the price indirectly had positive and significant influence on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of the fifth hypothesis analysis showed that distribution channel/place directly had negative and insignificant influence on consumer loyalty and the sixth hypothesis analysis showed that distribution channel/place indirectly had positive and significant influence on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of the seventh hypothesis analysis showed that promotion directly had positive and significant influence on consumer loyalty. And next, the result of the eighth hypothesis analysis showed that brand image directly had positive and significant influence on consumer loyalty, and the ninth hypothesis analysis showed that brand image indirectly had positive and significant influence on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of the tenth hypothesis analysis showed that consumer satisfaction directly had positive and significant influence on the loyalty of consumers of Sunlight liquid soap in Aceh Tamiang District.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Shalawat serta salam penulis sanjungsajikan ke pangkuan nabi besar Muhammad SAW.

Selama melakukan penelitian dan penulisan tesis ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H., M.Sc., (CTM)., Sp. A (K)

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen dan juga selaku Ketua Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk memperbaiki tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA, selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen, sekaligus Anggota Komisi Pembanding telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. Amrin Fauzi, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

6. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

7. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc, selaku Anggota Komisi Pembanding yang telah banyak memberikan masukan untuk perbaikan tesis ini.

8. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

9. Seluruh Staf Administrasi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

10. Suamiku tercinta (Musdedi, SE) dan anakku tersayang (Wan Muhammad Azzam Al Farisi) yang telah memberikan doa, dukungan semangat dan pengertiannya selama penyusunan tesis ini.

11. Kedua orangtuaku (Ayahanda T. Hamzah, SE dan Ibunda Jamaliah) serta kakak dan adikku (Kak Intan, Kak Yun, Bang Mimi, Mulkan dan Nada) yang telah memberikan doa dan semangat sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. 12. Rekan-rekan Program Studi Magister Ilmu Manajemen dan Ekonomi

(8)

Penulis menyadari tesis ini banyak memiliki kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah SWT memberkahi kita semua. Aamiin.

Medan, 27 Agustus 2014 Penulis,

(9)

RIWAYAT HIDUP

Tengku Putri Lindung Bulan, dilahirkan di Rantau Panjang pada tanggal 21 Desember 1987, dari pasangan Ayahanda T. Hamzah, SE dan Ibunda Jamaliah. Pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Rantau Panjang. Setelah tamat SD tahun 1999 melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Karang Baru selesai tahun 2002. Selanjutnya pendidikan Sekolah Menengah Umum di SMA Negeri 1 Karang Baru selesai tahun 2005, dan melanjutkan Studi di Universitas Samudra Langsa pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan selesai pada tahun 2009. Saat ini sedang menempuh pendidikan pada Program Studi Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Saat ini penulis bekerja sebagai staf pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Samudra Langsa.

Medan, 27 Agustus 2014

(10)

PERNYATAAN

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA

LOYALITAS KONSUMEN SABUN SUNLIGHT CAIR DI KABUPATEN ACEH TAMIANG

Dengan ini peneliti menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti

sendiri.

Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian

tertentu dari hasil karya orang lain dalam penelitian tesis ini, telah peneliti

cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika

penelitian ilmiah.

Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini

bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, peneliti bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang

peneliti sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan

yang berlaku.

Medan, 27 Agustus 2014 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

2.2.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ... 25

2.2.2 Produk ... 26

2.2.2.1 Tingkatan Produk ... 27

2.2.2.2 Bauran Produk ... 27

2.2.2.3 Keanekaragaman Produk ... 28

2.2.2.4 Kualitas Produk ... 28

2.2.2.5 Kemasan Produk ... 29

2.2.3 Harga ... 29

2.2.3.1 Strategi Penetapan Harga ... 30

2.2.3.2 Strategi Penyesuaian Harga ... 31

2.2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga ... 32

2.2.4 Saluran Distribusi/Lokasi ... 33

2.2.4.1 Tingkat Saluran Distribusi ... 34

2.2.4.2 Fungsi Saluran Distribusi ... 34

2.2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi/Lokasi ... 35

2.2.5 Promosi ... 36

2.2.5.1 Bauran Promosi ... 36

2.2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bauran Promosi ... 37

2.2.6 Citra Merek (Brand Image) ... 38

2.2.6.1 Faktor-Faktor yang Membentuk Citra Merek (Brand Image) ... 40

(12)

2.2.7.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perilaku Konsumen ... 42

2.2.8 Kepuasan Konsumen ... 46

2.2.8.1 Metode untuk Mengukur Kepuasan ... 48

2.2.9 Loyalitas Konsumen ... 49

2.2.9.1 Klasifikasi Loyalitas Konsumen ... 50

2.2.9.2 Karakteristik Loyalitas Konsumen ... 51

2.2.9.3 Menciptakan dan Memelihara Loyalitas Konsumen ... 52

3.6Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel ... 64

3.6.1Identifikasi Variabel ... 64

3.6.2Definisi Operasionalisasi Variabel ... 65

3.7Uji Validitas dan Reliabilitas ... 67

3.7.1Uji Validitas ... 67

3.7.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel ... 68

3.7.2Uji Reliabilitas ... 71

3.7.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 72

3.8Metode Analisis Data ... 72

3.8.1Metode Analisis Deskriptif Kuantitatif ... 72

3.8.2Model Analisis Data Analisis Jalur (Path Analysis) ... 73

3.8.3Bagan Struktur Analisis Jalur ... 73

3.8.4Model Analisis jalur ... 74

3.8.5Uji Hipotesis ... 75

3.8.5.1 Koefisien Determinasi (R2 3.8.5.2 Menghitung Besar Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total ... 76

) ... 75

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 79

3.9.1 Uji Normalitas ... 79

3.9.2 Uji Multikolinearitas ... 80

3.9.3 Uji Heterokedastisitas ... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82

4.1Hasil Penelitian ... 82

4.1.1 Gambaran Umum PT Unilever Indonesia Tbk ... 82

4.1.1.1 Sejarah Singkat PT Unilever Indonesia Tbk . 82 4.1.1.2 Visi dan Misi PT Unilever Indonesia Tbk .... 83

(13)

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin ... 84

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 85

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 86

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 86

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Membeli dan Menggunakan Sabun Sunlight Cair ... 87

4.1.3 Penjelasan Responden atas Variabel Penelitian ... 88

4.1.3.1 Penjelasan Responden atas Variabel Produk ... 89

4.1.3.2 Penjelasan Responden atas Variabel Harga ... 91

4.1.3.3 Penjelasan Responden atas Variabel Saluran Distribusi/ Lokasi ... 92

4.1.3.4 Penjelasan Responden atas Variabel Promosi ... 94

4.1.3.5 Penjelasan Responden atas Variabel Citra Merek ... 95

4.1.3.6 Penjelasan Responden atas Variabel Kepuasan Konsumen ... 97

4.1.3.4 Penjelasan Responden atas Variabel Loyalitas Konsumen ... 98

4.1.4 Analisis Statistik Inferential ... 100

4.1.4.1 Pengujian Substruktur I ... 101

4.1.4.1.1 Hasil Pengujian Substruktur I ... 101

4.1.4.1.2 Pengujian Asumsi Klasik Substruktur I ... 101

4.1.4.1.3 Model Analisis Jalur Substruktur I ... 104

4.1.4.1.4 Pengujian Hipotesis Substruktur I ... 106

4.1.4.2 Pengujian Substruktur II ... 107

4.1.4.2.1 Hasil Pengujian Substruktur II ... 107

4.1.4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik Substruktur II ... 107

4.1.4.2.3 Model Analisis Jalur Substruktur II ... 111

4.1.4.2.4 Pengujian Hipotesis Substruktur II ... 112

4.1.4.3 Uji Model Struktural ... 115

4.2Pembahasan ... 121

(14)

4.2.2 Pengaruh Produk Secara Tidak Langsung

Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan

Konsumen ... 122

4.2.3 Pengaruh Harga Secara Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen ... 124

4.2.4 Pengaruh Harga Secara Tidak Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen ... 126

4.2.5 Pengaruh Saluran Distribusi/Lokasi Secara Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen ... 127

4.2.6 Pengaruh Saluran Distribusi/Lokasi Secara Tidak Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen ... 129

4.2.7 Pengaruh Promosi Secara Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen ... 130

4.2.8 Pengaruh Citra Merek Secara Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen ... 132

4.2.9 Pengaruh Citra Merek Secara Tidak Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen ... 134

4.2.10 Pengaruh Kepuasan Konsumen Secara Langsung Terhadap Loyalitas Konsumen ... 135

4.2.11 Pengaruh Bauran Pemasaran (Produk, Harga, Saluran Distribusi/Lokasi, Promosi) dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen ... 136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140

5.1Kesimpulan ... 140

5.2Saran ... 144

(15)

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1.1 Top Brand Index Kategori Produk Rumah Tangga untuk Jenis

Sabun Pencuci Piring Cair Tahun 2011-2013 ... 6

1.2 Perkembangan Realisasi Penjualan Sabun Sunlight Cair di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 ... 8

2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

3.1 Skala Pengukuran Kuesioner ... 63

3.2 Operasionalisasi Variabel: Definisi, Indikator, Skala Ukur ... 66

3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produk ... 68

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga ... 68

3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Saluran Distribusi/ Lokasi ... 69

3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Promosi ... 69

3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Citra Merek ... 70

3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Konsumen ... 70

3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Loyalitas Konsumen ... 71

3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel ... 72

4.1 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 84

4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Usia ... 85

4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 86

4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 87

4.5 Komposisi Responden Berdasarkan Intensitas Membeli dan Menggunakan Sabun Sunlight Cair ... 88

4.6 Penjelasan Responden atas Variabel Produk ... 89

4.7 Penjelasan Responden atas Variabel Harga ... 91

4.8 Penjelasan Responden atas Variabel Saluran Distribusi/ Lokasi .... 93

4.9 Penjelasan Responden atas Variabel Promosi ... 94

4.10 Penjelasan Responden atas Variabel Citra Merek ... 96

4.11 Penjelasan Responden atas Variabel Kepuasan Konsumen ... 97

4.12 Penjelasan Responden atas Variabel Loyalitas Konsumen ... 99

4.13 Hasil Uji Multikolinearitas Substruktrur I ... 103

4.14 Hasil Uji Koefisien Jalur Substruktur I ... 105

4.15 Koefisien Determinasi Substruktur I ... 105

4.16 Hasil Uji Nilai Probabilitas (P-Value) Signifikansi Substruktur I ... 106

4.17 Hasil Uji Multikolinearitas Substruktrur II ... 109

4.18 Hasil Uji Koefisien Jalur Substruktur II ... 111

4.19 Koefisien Determinasi Substruktur II ... 112

(16)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2.1 Sembilan Strategi Harga-Mutu ... 30

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 43

2.3 Empat Jenis Loyalitas ... 50

2.4 Kerangka Konseptual ... 58

3.1 Bagan Struktur Digram Jalur Penelitian ... 73

4.1 Hasil Uji Normalitas P-Plot Substruktur I ... 101

4.2 Grafik Histogram Substruktur I ... 102

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Substruktur I ... 104

4.4 Hasil Uji Normalitas P-Plot Substruktur II ... 108

4.5 Grafik Histogram Substruktur II ... 108

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Substruktur II ... 110

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 149

2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 153

3. Jawaban Kuesioner ... 157

4. Pengujian Substruktur I ... 163

(18)

PENGARUH STRATEGI BAURAN PEMASARAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA DAMPAKNYA PADA

LOYALITAS KONSUMEN SABUN SUNLIGHT CAIR DI KABUPATEN ACEH TAMIANG

ABSTRAK

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada industri produk kebutuhan rumah tangga dan kosmetik. Salah satu produknya adalah sabun Sunlight. Sabun Sunlight memiliki strategi pemasaran yang mampu mendukung kepuasan dan loyalitas konsumen yaitu dengan menggunakan bauran pemasaran (produk, harga, saluran distribusi/lokasi, promosi) dan citra merek. Tujuan penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran dan citra merek terhadap kepuasan konsumen serta dampaknya pada loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang. Teori yang digunakan adalah teori manajemen pemasaran yang berkaitan dengan bauran pemasaran, citra merek, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian menggunakan tingkat eksplanasi asosiatif. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling untuk mengambil data 100 responden dan keseluruhan responden adalah masyarakat umum di Kabupaten Aceh Tamiang. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner. Analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis), uji hipotesis untuk hipotesis pertama sampai hipotesis kesepuluh dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis pertama bahwa produk secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, hipotesis kedua produk secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hasil menunjukkan bahwa hipotesis ketiga, harga secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan hipotesis keempat harga secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hipotesis kelima bahwa saluran distribusi/ lokasi secara langsung berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan hipotesis keenam bahwa saluran distribusi/ lokasi secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa promosi secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Selanjutnya, hipotesis kedelapan menunjukkan bahwa citra merek secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen, dan hipotesis kesembilan menunjukkan bahwa citra merek secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen melalui kepuasan konsumen. Hipotesis kesepuluh menunjukkan bahwa kepuasan konsumen secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang.

(19)

THE INFLUENCE OF THE STRATEGIES OF MARKETING MIX AND BRAND IMAGE ON CONSUMER SATISFACTION AND

ITS IMPACT ON THE LOYALTY OF SUNLIGHT LIQUID SOAP CONSUMERS IN ACEH TAMIANG DISTRICT

ABSTRACT

PT Unilever Indonesia Tbk is a company engaged in the household product need and cosmetic industry. One of its products is Sunlight soap. Sunlight soap has marketing strategies which are able to support consumer satisfaction and loyalty namely marketing mix (product, price, distribution channel/place, promotion) and brand image. The purpose of this study was to test and analyze the influence of marketing mix and brand image on consumer satisfaction and its impact on the loyalty of sunlight liquid soap consumers in Aceh Tamiang District. The theory used in this study was marketing management theory related to marketing mix, brand image, consumer satisfaction and consumer loyalty. This type of research is descriptive quantitative and this is a assosiative explanatory study. The population of this study was all of the community members living in Aceh Tamiang District and 100 of them were selected to be the respondents for this study through purposive sampling method. The data for this study were obtained through questionnaire. The data obtained were analyzed through path analysis, the first to the tenth hypotheses were tested through SPSS program. The result of this study showed that in the first hypothesis the product directly had positive and significant influence on consumer loyalty, in the second hypothesis the product indirectly had positive and significant on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of this study also showed that in the third hypothesis the price directly had positive and significant influence on consumer loyalty and in the fourth hypothesis the price indirectly had positive and significant influence on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of the fifth hypothesis analysis showed that distribution channel/place directly had negative and insignificant influence on consumer loyalty and the sixth hypothesis analysis showed that distribution channel/place indirectly had positive and significant influence on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of the seventh hypothesis analysis showed that promotion directly had positive and significant influence on consumer loyalty. And next, the result of the eighth hypothesis analysis showed that brand image directly had positive and significant influence on consumer loyalty, and the ninth hypothesis analysis showed that brand image indirectly had positive and significant influence on consumer loyalty through consumer satisfaction. The result of the tenth hypothesis analysis showed that consumer satisfaction directly had positive and significant influence on the loyalty of consumers of Sunlight liquid soap in Aceh Tamiang District.

(20)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis

usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai

pangsa pasar, khususnya dalam industri rumah tangga atau produk personal dapat

mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

hati konsumen apabila produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pemasaran seperti

peningkatan kualitas produk yang maksimal. Dengan strategi yang disusun secara

tepat dan cermat maka konsumen mau membeli produk atau jasa yang dihasilkan

perusahaaan. Selain itu, perusahaan hendaknya juga terus berupaya dengan segala

cara agar konsumen dapat menjadi konsumen yang loyal.

Loyalitas sangat penting untuk mempertahankan citra dan keberhasilan

perusahaan. Salah satu tolak ukur untuk tetap bertahan dan meningkatkan pangsa

pasar dengan adanya loyalitas konsumen atau perilaku pembelian ulang atas

produk atau jasa yang digunakan konsumen sebelumnya. Loyalitas konsumen

dapat dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan untuk menambahkan atau

mengurangi nilai produk bagi konsumen. Perusahaan akan memperoleh informasi

dari konsumen yaitu mengenai kegiatan menafsirkan, memproses, dan

menyimpan informasi mengenai produk dan merek. Loyalitas konsumen dapat

menunjukkan seberapa besar dukungan seorang konsumen terhadap produk atau

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Pada sisi yang lain loyalitas konsumen

(21)

ditawarkan oleh perusahaan. Suwarni dan Mayasari (2011), mendapatkan hasil

pengaruh yang signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas, yang dikarenakan

harapan konsumen sesuai dengan layanan yang diberikan produk, sehingga

konsumen menjadi loyal.

Kepuasan konsumen merupakan hasil perbandingan antara harapan dan

kenyataan yang diterima konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa. Ada

dua harapan kemungkinan yang terbentuk dari penjual. Pertama, apabila penjual

memberikan informasi yang berlebihan terhadap konsumen dari produk atau jasa

yang ditawarkan, maka harapan konsumen akan terlalu tinggi, sehingga berakibat

ketidakpuasan jika penjual tidak dapat memenuhi informasinya. Sebaliknya yang

kedua, apabila penjual kurang memberikan informasi kepada konsumen, maka

konsumen akan kurang tertarik (harapannya rendah) pada produk atau jasa

tersebut, sehingga transaksi jual beli tidak akan terjadi (Sugihartono, 2009).

Seorang konsumen yang puas terhadap produk atau jasa yang diberikan akan

menimbulkan kesetiaan pelanggan. Sebaliknya, jika konsumen merasa tidak puas,

maka konsumen akan beralih ke perusahaan pesaing.

Kepuasan merupakan kunci untuk mempertahankan pelanggan. Bagi

perusahaan yang ingin mempertahankan pelanggan perlu mengukur kepuasan

pelanggan secara teratur agar dapat memenangkan persaingan dan tercapainya

tujuan pemasaran. Salah satu caranya dengan menggunakan seperangkat alat

pemasaran yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix). Nastiti dan

Martoatmodjo (2007) menyatakan bauran pemasaran berpengaruh langsung

terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Ini berarti bahwa apabila kualitas

(22)

Bauran pemasaran didefinisikan sebagai alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. McCarthy (dalam Kotler dan

Keller, 2007:23) mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar,

yang disebut empat P tentang pemasaran, yaitu: produk (Product), harga (Price),

tempat/saluran distribusi (Place) dan promosi (Promosi). Nastiti dan

Martoatmodjo (2007) menjelaskan bauran pemasaran adalah seperangkat alat

pemasar yang digunakan membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan. Keempat variabel tersebut saling berkoordinasi satu sama lainnya guna

menciptakan permintaan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan, memberikan

manfaat, serta dapat diterima dengan baik oleh konsumen yang pada akhirnya

konsumen akan menjadi loyal.

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen

dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Produk yang baik

harus juga mempunyai kualitas yang baik pula. Kesuksesan sebuah produk

ditentukan oleh variabel kepuasan dan loyalitas konsumen. Untuk membuat

konsumen agar menjadi puas tidaklah mudah, apalagi untuk membuat konsumen

menjadi loyal. Maka dari itu diperlukan sebuah strategi pemasaran yang

benar-benar tepat. Strategi yang dapat membuat konsumen setia pada produknya,

bahkan rela untuk merekomendasikan kepada konsumen lain tentang perusahaan

dan produknya.

Salah satu bahan pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk

membeli produk pada suatu perusahaan adalah faktor harga. Harga merupakan

nilai suatu produk atau jasa yang umumnya dinyatakan dengan sejumlah uang.

(23)

tingkat berapa harga dapat diterima secara wajar oleh produsen maupun

konsumen. Hal ini dikarenakan harga suatu produk juga dapat menunjukkan dan

mempengaruhi bagaimana konsumen itu loyal. Apabila suatu produk ditawarkan

dengan harga yang wajar dan mampu mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian secara konsisten maka bukan tidak mungkin konsumen akan menjadi

loyal. Sabun Sunlight cair dipasarkan dengan harga kompetitif yaitu terjangkau

namun juga tidak terkesan murahan.

Saluran distribusi merupakan suatu sistem dan kegiatan baik dilakukan

secara individu maupun organisasi dalam memindahkan produk atau jasa dari

produsen ke konsumen akhir. Agar konsumen tetap setia dengan produknya, maka

sabun Sunlight cair kini tidak hanya tersedia di toko-toko ataupun supermarket

saja tetapi juga di warung-warung. Hal ini demi kemudahan konsumen dalam

membeli dan mendapatkan sabun Sunlight cair.

Cara lain untuk mempengaruhi konsumen agar tetap menjadi konsumen

yang loyal adalah dengan promosi. Promosi merupakan suatu kegiatan pemasaran

yang berusaha memberikan informasi, membujuk atau mempengaruhi dan

mengkomunikasikan produk perusahaan kepada pasar sasarannya. Metode yang

dilakukan sabun Sunlight cair melalui iklan dan promosi word of mouth yaitu

pemasaran yang dilakukan dengan memanfaatkan rekomendasi sesama konsumen

agar mendapatkan konsumen baru baik dari pengguna baru maupun dari

pesaingnya, dengan cara Agen 1000 Sunlight dengan iming-iming hadiah.

Sunlight memberikan motivasi konsumen untuk mengajak orang lain

(24)

Selain strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang penting, terdapat

juga faktor penentu lain yang tak kalah penting dalam mempengaruhi kepuasan

dan loyalitas konsumen yaitu citra merek (brand image). Citra merek merupakan

suatu persepsi dan keyakinan tentang merek yang selalu ada di dalam ingatan

konsumen. Setiap produk memiliki citra merek atau identitasnya masing-masing.

Dengan adanya citra merek maka dapat mempengaruhi persepsi atau pandangan

konsumen terhadap produknya sehingga mereka menjadi loyal. Penelitian Thakur

dan Singh (2012), menunjukkan pentingnya hubungan citra merek, kepuasan

pelanggan dan loyalitas. Citra merek mendukung penuh pemasaran untuk

menciptakan strategi pemasaran yang efektif dengan tujuan membuat pelanggan

puas agar menciptakan dasar loyalitas pelanggan.

PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak industri

produk kebutuhan rumah tangga dan kosmetik (home and personal care) yang

pada umunnya juga merupakan market leader barang consumer (consumer goods)

di Indonesia. Salah satu produknya adalah sabun Sunlight. Sabun Sunlight sudah

tersedia di Indonesia sejak lebih dari 25 tahun yang lalu dengan format batang

pada awalnya. Pada tahun 1980an, Sunlight diluncurkan dalam bentuk cair yang

menjadikannya sebagai produk pencuci piring pertama di Indonesia.

Sunlight adalah produk cuci piring terkemuka di Indonesia. Sunlight juga sebagai pemimpin pasar, selalu menawarkan solusi terbaik untuk membersihkan

peralatan masak dan peralatan dapur dari semua jenis kotoran, bau dan lemak.

Dalam mempertahankan eksistensinya, Sunlight mengembangkan inovasi

berbagai jenis varian yaitu Sunlight Jeruk Nipis 100, Sunlight Double Power,

(25)

Dalam memenuhi keinginan konsumen yang berbeda-beda, Sunlight hadir dengan

tiga varian seperti jeruk limo, lemon dan strawberry. Sunlight juga dikemas dalam

kemasan botol

Selain itu, pada Top Brand Index Kategori produk rumah tangga untuk

jenis sabun pencuci piring cair tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, Sunlight

meraih posisi teratas mengalahkan para pesaingnya, berdasarkan lembaga riset

Frontier Consulting Group dan majalah Marketing

(250 ml dan 800 ml) dan isi ulang (90 ml, 200 ml, 400 ml, 800 ml

dan 1600 ml) agar konsumen dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya.

result). Pencapaian Sunlight tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1

Top Brand Index Kategori Produk Rumah Tangga untuk Jenis Sabun Pencuci Piring Cair Tahun 2011-2013

No Merek TBI

2011 2012 2013

1 Sunlight 89,6% 87,9% 84,9%

2 Mama lemon 8,9% 10,1% 13,8%

3 Mamalime 1,3% 1,5% 1,1%

Sumbe

Top Brand Index pada Sunlight diukur berdasarkan tiga parameter, yaitu

top of mind share, top of market share dan top of commitment share

Top of mind share mengindikasikan bahwa kekuatan merek

dari suatu produk atau jasa dalam benak konsumen. Kemudian top of market

share mengindikasikan kekuatan merek di pasar tertentu dalam hal perilaku

pembelian aktual dari konsumen. Sedangkan top of commitment share

mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli

(26)

disimpulkan bahwa meskipun sabun Sunlight cair masih unggul dan masih berada

pada posisi teratas, tetapi dari tahun 2011 sampai tahun 2013 top brand index

sabun Sunlight cair untuk kategori produk rumah tangga untuk jenis sabun

pencuci piring cair mengalami penurunan, yaitu dari 89,6% menjadi 84,9%. Jika

diakumulasikan penurunan persentase yang dialami sabun Sunlight cair dari tahun

2011 sampai tahun 2013 adalah sebesar 4,7% atau hampir mendekati 5%. Hal ini

mengindikasikan adanya permasalahan citra merek (Brand Image) pada sabun

Sunlight cair.

Penelitian ini berfokus pada masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang,

kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat

Kabupaten Aceh Tamiang merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai

macam suku, adat, budaya dan tingkat ekonomi yang berbeda-beda. Kehidupan

masyarakat yang modern mempengaruhi perilaku konsumen yang loyal terhadap

suatu produk.

Permintaan masyarakat terhadap produk sabun pencuci piring mengalami

fluktuasi, sehingga timbulnya persaingan pada berbagai produsen sabun pencuci

piring. Sunlight merupakan merek cairan pencuci piring terbesar di Indonesia

dengan berbagai aktivitas inovasi dan promosi (https://blog.ub.ac.id/effendi01)

Akan tetapi, data terakhir menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah

penjualan sabun Sunlight cair khususnya yang berada di Kabupaten Aceh

Tamiang. Lebih jelasnya, perkembangan realisasi penjualan sabun Sunlight cair di

(27)

Tabel 1.2

Perkembangan Realisasi Penjualan Sabun Sunlight Cair di Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013

No Bulan

Tahun 2013

Realisasi Penjualan (Rp)

Perkembangan (%)

1 Januari 128.122.227 0

2 Februari 107.454.654 -16,13

3 Maret 142.819.499 32,91

4 April 117.214.127 -17,93

5 Mei 137.006.081 16,89

6 Juni 115.891.020 -15,41

7 Juli 121.257.273 4,63

8 Agustus 128.997.182 6,38

9 September 144.291.420 11,86

10 Oktober 115.759.799 -19,77

11 Nopember 148.410.705 28,21

12 Desember 117.881.479 -20,57

Sumber: UD Mandiri Bersama/ Distributor PT Unilever (Data diolah, 2014)

Berdasarkan data pada Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2013

perkembangan realisasi penjualan sabun Sunlight cair setiap bulannya mengalami

fluktuasi dan telah terjadi penurunan perkembangan realisasi penjualan sabun

Sunlight cair yang cukup signifikan pada bulan Desember tahun 2013 yaitu

sebesar -20,57%. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah penurunan jumlah

penjualan yang terjadi karena masih rendahnya tingkat kepuasan yang dirasakan

konsumen, sehingga konsumen menjadi tidak loyal dan beralih untuk

menggunakan produk pencuci piring lainnya. Fenomena ini menunjukkan bahwa

penurunan jumlah penjualan yang terjadi diduga karena kepuasan konsumen yang

diberikan oleh sabun Sunlight cair masih belum maksimal dan belum efektifnya

(28)

tersebut maka perlu dilakukan suatu kajian dalam bentuk penelitian dengan judul

“Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran dan Citra Merek terhadap Kepuasan

Konsumen serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen Sabun Sunlight Cair di Kabupaten Aceh Tamiang”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah produk secara langsung berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang?

2. Apakah produk secara tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan konsumen di Kabupaten

Aceh Tamiang?

3. Apakah harga secara langsung berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang?

4. Apakah harga secara tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan konsumen di Kabupaten

Aceh Tamiang?

5. Apakah saluran distribusi/ lokasi secara langsung berpengaruh terhadap

loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang?

6. Apakah saluran distribusi/ lokasi secara tidak langsung berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan

konsumen di Kabupaten Aceh Tamiang?

7. Apakah promosi secara langsung berpengaruh terhadap loyalitas

(29)

8. Apakah citra merek secara langsung berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang?

9. Apakah citra merek secara tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas

konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan konsumen di Kabupaten

Aceh Tamiang?

10. Apakah kepuasan konsumen secara langsung berpengaruh terhadap

loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh Tamiang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan maka tujuan dari

penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh produk secara langsung

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh

Tamiang.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh produk secara tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan

konsumen di Kabupaten Aceh Tamiang.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga secara langsung

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh

Tamiang.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh harga secara tidak langsung

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair melalui kepuasan

(30)

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh saluran distribusi/ lokasi

secara langsung terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di

Kabupaten Aceh Tamiang.

6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh saluran distribusi/ lokasi

secara tidak langsung terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair

melalui kepuasan konsumen di Kabupaten Aceh Tamiang.

7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh promosi secara langsung

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh

Tamiang.

8. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh citra merek secara langsung

terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten Aceh

Tamiang.

9. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh citra merek secara tidak

langsung terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair melalui

kepuasan konsumen di Kabupaten Aceh Tamiang.

10. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan konsumen secara

langsung terhadap loyalitas konsumen sabun Sunlight cair di Kabupaten

Aceh Tamiang.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat mempunyai manfaat yaitu:

1. Sebagai bahan masukan bagi PT Unilever Indonesia Tbk untuk

mengetahui kebijakan dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh

(31)

2. Sebagai menambah khasanah penelitian bagi Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi peneliti, memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu

pengetahuan strategi bauran pemasaran dan citra merek terhadap kepuasan

dan loyalitas konsumen suatu produk.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan

(32)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Arokiasamy (2012) melakukan penelitian dengan judul “The Effect of

Marketing Mix and Customer Perception on Brand Loyalty”. Tujuannya untuk

mengidentifikasi bauran pemasaran yang mempengaruhi persepsi konsumen

terhadap loyalitas merek di sektor hipermarket Malaysia. Sebanyak 300 kuesioner

telah didistribusikan kepada pelanggan di 3 hipermarket di sekitar Lembah Klang

di Malaysia. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga, citra toko, intensitas distribusi dan

promosi harga memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas

merek hipermarket Malaysia. Sedangkan belanja iklan tidak ada pengaruh positif

yang signifikan terhadap loyalitas merek hipermarket Malaysia.

Al Muala dan Al Qurneh (2012) melakukan penelitian dengan judul

“Assessing the Relathionship between Marketing Mix and Loyalty through Tourist

Satisfaction in Jordan Curative Tourism”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan marketing mix yang terdiri dari produk, harga, promosi,

bukti fisik, tempat, personil dan proses terhadap loyalitas melalui kepuasan turis

pada industri pariwisata kuratif di Yordania. Teknik pengambilan sampel dengan

non probability purposive judgment sampling dan ukuran sampel wisatawan

dipilih dari 4 lokasi wisata yang berbeda: Al Hemmah (Utara), Laut Mati

(Central) Ma'in(East), Afra (South) dari Yordania. Data dianalisis menggunakan

Analisis Faktor Eksploratori (EFA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk

(33)

harga, personil dan proses tidak signifikan terhadap loyalitas. Selanjutnya produk,

tempat, harga, personil dan proses memiliki dampak yang signifikan pada

kepuasan wisatawan. Dan kepuasan wisatawan memiliki hubungan signifikan dan

positif terhadap loyalitas. Selain itu, kepuasan wisatawan memediasi hubungan

antara Marketing Mix dan loyalitas.

Malik (2012) melakukan penelitian dengan judul “Impact of Brand Image,

Service Quality and Price on Customer Satisfaction in Pakistan Telecomunication

sector”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan,

harga dan citra merek terhadap kepuasan pelanggan sektor Telekomunikasi di

Pakistan. Ukuran sampel penelitian ini adalah 200 responden yang dipilih melalui

teknik stratified random sampling dan alat analisis yang digunakan adalah regresi

dan korelasi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek,

kualitas layanan dan harga yang berkorelasi dengan kepuasan pelanggan.

Hooi (2012) melakukan penelitian dengan judul “Customer Loyalty,

Satisfaction and Marketing Mix: Empirical Evidence From Infant Formula

Industry”. Tujuannya untuk mengeksplorasi kerangka konseptual unsur bauran

pemasaran (4P), kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan dalam lingkungan

B2C industri susu formula. Berdasarkan Model kognitif-afektif-konatif, loyalitas

pelanggan (konatif) diasumsikan dipengaruhi oleh kedua komponen, komponen

kognitif (diwakili oleh unsur bauran pemasaran 4P) dan afektif (diwakili

oleh kepuasan pelanggan). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan

bukan eksperimen. Respon survei dari orang tua dengan bayi pada 0-3 tahun yang

diperoleh dari klinik lima pakar kanak-kanak swasta di Pulau Penang yang

(34)

unsur-unsur bauran pemasaran dan kepuasan pelanggan memiliki pengaruh positif

terhadap loyalitas pelanggan dalam hal rekomendasi, pembelian kembali dan

kesediaan untuk membayar lebih. Temuan ini mengkonfirmasi bahwa unsur-unsur

bauran pemasaran merek dan kepuasan pelanggan berkorelasi positif terhadap

loyalitas pelanggan. Temuan implikasi untuk industri adalah bergunanya model

kognitif-afektif-konatif dalam perencanaan pemasaran strategis merek susu

formula kepada pelanggan (orang tua).

Anwar et al. (2011) melakukan penelitian dengan judul “Impact of Brand

Image, Trust and Affect on Consumer Brand Extension Attitude: The Mediating

Role of Brand Loyalty”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan

dan pengaruh dari citra merek, kepercayaan merek dan merek terhadap sikap

perluasan merek konsumen yang dimediasi oleh loyalitas merek. Data

dikumpulkan melalui kuesioner 200 responden wanita pengguna merek tertentu

yaitu: Body Shop dan Revelon, yang tinggal di kota kembar Pakistan yaitu:

Rawalpindi dan Islamabad. Dan data dianalisis melalui korelasi, regresi dan uji

Sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek, kepercayaan merek dan

merek mempunyai pengaruh secara positif dengan sikap perluasan merek.

Selanjutnya ditemukan bahwa loyalitas merek memediasi hubungan antara citra

merek, kepercayaan dan merek terhadap sikap perluasan merek.

Gresnantya et al. (2013) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Pengaruh Brand Image dan Marketing Mix terhadap Loyalitas Pelanggan Sari

Roti dengan Metode Structural Equation Modelling (Studi Kasus di PT. Nippon

Indosari Corpindo Tbk. Pasuruan Plant)”. Penelitian ini bertujuan untuk

(35)

loyalitas pelanggan Sari Roti. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel

adalah accidental sampling dan data dianalisis dengan menggunakan Structural

Equation Modelling (SEM) melalui program LISREL 8.80 dengan maximum

likelihood estimation. Hasil penelitian menunjukkan brand image dan marketing

mix mempunyai hubungan positif dan pengaruh signifikan terhadap relationship

quality. Relationship quality juga mempunyai hubungan positif dan pengaruh

signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Namun brand image dan marketing mix

tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Maka, variabel brand

image dan marketing mix secara tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan melalui relationship quality.

Pupuani dan Sulistyawati (2013) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen dan Perilaku

Pembelian Ulang (Studi Kasus pada Produk Pasta Gigi Merek Pepsodent di Kota

Denpasar)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan

dan parsial bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen dan perilaku

pembelian ulang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.

Ukuran sampel yang ditetapkan sebanyak 180 responden. Teknik analisis pada

penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Hasil penelitian

menunjukkan pengaruh bauran pemasaran secara simultan dan parsial

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Kemudian bauran

pemasaran berpengaruh signifikan secara simultan terhadap perilaku pembelian

ulang. Akan tetapi secara parsial, hanya harga yang berpengaruh signifikan

(36)

promosi berpengaruh tidak signifikan terhadap perilaku pembelian ulang.

Kepuasan berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembelian ulang.

Lumintang (2013) melakukan penelitian tentang “Marketing Mix

Pengaruhnya terhadap Loyalitas Konsumen Sabun Mandi Lifebuoy di Kota

Manado”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh baik secara

simultan dan parsial dari produk, harga, saluran distribusi dan promosi terhadap

loyalitas konsumen pengguna sabun mandi Lifebouy di kelurahan Malalayang

satu Manado. Sampel yang diambil sejumlah 272 responden. Pertimbangan yang

dipergunakan untuk menentukan responden adalah konsumen pengguna sabun

mandi Lifebuoy yang telah melakukan pembelian lebih dari 3 kali. Teknik analisis

menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

bauran pemasaran yang terdiri dari variabel produk, harga, saluran distribusi dan

promosi berpengaruh signifikan baik secara simultan dan secara parsial terhadap

loyalitas konsumen di Kota Manado.

Ketabi (2012) melakukan penelitian dengan judul “The Effect of the

Marketing Mix of Services to Attract Customers, Banks (Case Study Tejarat Bank,

Branches of Kermanshah Province)”. Tujuannya untuk mengetahui faktor bauran

pemasaran jasa dalam menarik nasabah bank (studi kasus: bank-bank komersial,

cabang Provinsi Kermanshah). Populasi dalam penelitian ini mencakup semua

nasabah bank bisnis Provinsi Kermanshah dan sampel terbatas 300 orang dengan

metode simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji

T-TEST dan uji korelasi Friedman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran

pemasaran yang terdiri dari produk (paket layanan), sistem harga (biaya, suku

(37)

proses pemberian layanan memiliki hubungan dan pengaruh dalam menarik

nasabah bank. Dan menurut uji Friedman faktor bauran pemasaran yang lebih

penting adalah faktor karyawan.

Kusumawati et al. (2013) melakukan penelitian dengan judul “Factors

Affecting Consumer Loyalty of Music Products in Indonesia”. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal produk

musik yang dapat mempengaruhi loyalitas untuk mengkonsumsi produk musik

secara legal. Populasinya adalah pecinta musik di Indonesia, dengan jumlah

sampel yang digunakan adalah 150 responden. Teknik analisis yang digunakan

yaitu analisis regresi berganda dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa produk dan promosi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

konsumen musik dan loyalitas konsumen dalam produk musik. Harga dan

lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen,

tetapi harga dan lingkungan memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Distribusi memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen,

tetapi kegiatan distribusi produk musik tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen. Merek memiliki pengaruh signifikan terhadap

kepuasan dan loyalitas konsumen. Kepuasan konsumen dalam produk musik

memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen produk musik.

Cristian et al. (2012) melakukan penelitian yang berjudul “Comparative

Study on The Impact of Marketing Tools on Brand Loyalty-Research in Food Vs

Non-Food Retailing”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan cara di

mana pelanggan makanan dan non-makanan rantai ritel dalam mengembangkan

(38)

akibat dari dampak yang diberikan oleh beberapa alat dari bauran pemasaran.

Penelitian dilakukan dengan survei terutama pada ritel besar, anak perusahaan

ritel Barat, dan pada beberapa perusahaan nasional (regional atau lokal) yang

masuk ke pasar Rumania. Pemilihan sampel dilakukan dengan kuota sampel

dengan memberikan kuesioner kepada konsumen Rumania. Jumlah kuesioner

yang divalidasi adalah 1.780 (732 di ritel makanan dan 1.048 di ritel

non-makanan). Teknik analisis yang digunakan adalah analisis faktor eksploratori dan

analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

lingkungan/suasana, layanan, berbagai macam barang, komunikasi dan tempat

memiliki kontribusi yang signifikan dalam membangun kepercayaan, kepuasan

dan loyalitas, sedangkan harga tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap

kepercayaan konsumen dalam memilih merek ritel. Selanjutnya secara

keseluruhan kepercayaan lebih memberikan kontribusi untuk membangun

kepuasan daripada mengekspresikan loyalitas terhadap merek.

Lin dan Srisutto (2013) melakukan penelitian dengan judul “The Factors

Affecting Customer Satisfaction and Behavioral Intentions in Using

Telecommunication Service in Bangkok, Thailand”. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan

pelanggan dalam menggunakan telekomunikasi selular dan menyelidiki hubungan

antara kepuasan pelanggan dan niat perilaku dalam pelayanan telekomunikasi

mobile di Thailand. Sampel dipilih secara acak dengan memberikan kuesioner

sebanyak 400 responden. Teknik yang digunakan analisis regresi berganda.

(39)

pemasaran berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan

berpengaruh positif terhadap niat perilaku.

Sondoh Jr et al. (2007) melakukan penelitian dengan judul “The Effect of

Brand Image on Overall Satisfaction and Loyalty Intention in The Context of

Color Cosmetic”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh

manfaat citra merek (fungsional, sosial, simbolik, pengalaman dan meningkatkan

penampilan) terhadap kepuasan dan niat loyalitas dalam konteks produk kosmetik

Color. Teknik sampel yang digunakan adalah Convenience sampling dan

kuesioner dilakukan pada 97 konsumen wanita. Alat analisis yang digunakan

adalah analisis frekuensi, analisis faktor, analisis reliabilitas, dan analisis regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsional dan meningkatkan penampilan

secara signifikan mempengaruhi niat loyalitas. Empat manfaat citra merek yaitu:

sosial, pengalaman, meningkatkan penampilan, dan fungsional berhubungan

positif dengan kepuasan secara keseluruhan. Hasil penelitian juga menunjukkan

(40)

Tabel 2.1

Harga, citra toko, intensitas distribusi dan promosi harga memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek hipermarket Malaysia. Sedangkan variabel belanja iklan tidak ada pengaruh positif yang signifikan terhadap loyalitas merek hipermarket Malaysia. berhubungan signifikan dan positif terhadap loyalitas. Sementara harga, personil dan proses tidak signifikan terhadap loyalitas. Selanjutnya produk, tempat, harga, personil dan proses

memiliki dampak yang

signifikan pada kepuasan wisatawan. Dan kepuasan

wisatawan memiliki

hubungan signifikan dan positif terhadap loyalitas. Selain itu, kepuasan

wisatawan memediasi

hubungan antara Marketing

Mix dan loyalitas.

3 Malik (2012)/

(41)

Lanjutan

Citra merek, kepercayaan

merek dan merek mempunyai pengaruh secara positif dengan sikap perluasan merek. Selanjutnya ditemukan bahwa loyalitas merek memediasi hubungan antara citra merek,

kepercayaan dan merek

terhadap sikap perluasan

merek.

mix mempunyai hubungan

positif dan pengaruh signifikan terhadap relationship quality.

Relationship quality juga mempunyai hubungan positif

marketing mix secara tidak langsung berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan melalui relationship quality.

7 Pupuani dan

Dan bauran pemasaran

(42)

Lanjutan terdiri dari variabel produk, harga, saluran distribusi dan promosi berpengaruh

signifikan baik secara

simultan dan secara parsial terhadap loyalitas konsumen terdiri dari produk (paket layanan), sistem harga (biaya, suku bunga, fasilitas perbankan), promosi, lokasi, karyawan, fasilitas fisik (aset), dan proses pemberian layanan memiliki hubungan dan pengaruh dalam menarik nasabah bank.

Produk dan promosi tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

konsumen musik dan loyalitas konsumen dalam produk musik. Harga dan lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen, tetapi

harga dan lingkungan

memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Distribusi

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

konsumen, tetapi kegiatan distribusi produk musik

tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Merek memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas

konsumen. Kepuasan

(43)

Lanjutan tempat memiliki kontribusi yang signifikan dalam dalam memilih merek ritel.

Selanjutnya secara bahwa nilai yang dirasakan, kualitas layanan, dan bauran pemasaran berpengaruh positif terhadap kepuasan

pelanggan, kepuasan

(44)

2.2 Landasan Teoretis

2.2.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler dan Keller, 2007:6) mendefinisikan

pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk

menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan

para pemilik sahamnya.

Selanjutnya Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2008:5) menyatakan

pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang

ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang kegiatan

pemasaran yang meningkatkan nilai untuk digunakan. Kegiatan-kegiatan

pemasaran tampil dalam semua bentuk, salah satunya dapat dilihat dari segi

bauran pemasaran, yaitu sebagai alat pemasaran yang digunakan perusahaan

untuk mencapai tujuan pemasarannya. McCarthy (dalam Kotler dan Keller,

2007:23) mengklasifikasikan alat-alat ini menjadi empat kelompok besar, yang

disebut empat P tentang pemasaran: produk (product), harga (price), tempat

(place) dan promosi (promotion). Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2008:62)

menjelaskan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat

pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan

(45)

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa bauran

pemasaran adalah empat variabel penting pemasaran yang saling berhubungan dan

berinteraksi satu dengan yang lain dan digunakan perusahaan untuk menguasai

pangsa pasar. Adapun empat variabel bauran pemasaran yaitu produk, harga,

saluran distribusi dan promosi.

2.2.2 Produk

Kebanyakan orang berpikir bahwa sebuah produk hanya merupakan

tawaran yang berbentuk atau berwujud, namun sebenarnya produk dapat

dikatakan lebih dari sekedar itu. Kotler dan Keller (2008:4) menyatakan bahwa

produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan

keinginan atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik,

jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi dan gagasan.

Selanjutnya Kotler dan Armstrong (2008:266) menyatakan bahwa produk

adalah semua hal yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik perhatian

akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan target pasar. Termasuk di dalamnya: ragam, kualitas, desain, fitur,

merek, kemasan, dan layanan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen agar dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginannya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen, maka di dalam

penawaran produk, perusahaan perlu memperhatikan hal-hal seperti kualitas

produk, fitur atau model, merek dan kemasan produk, lini produk, layanan

(46)

2.2.2.1Tingkatan Produk

Kotler dan Keller (2008:4), dalam merencanakan tawaran pasarnya,

pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk yaitu :

1. Manfaat inti (core product) yaitu layanan atau manfaat mendasar yang

sesungguhnya dibeli pelanggan. Pemasar harus memandang dirinya sebagai

penyedia manfaat.

2. Produk dasar (basic product) yaitu karakteristik yang dimiliki produk

tersebut, berupa mutunya, corak, atau ciri-ciri khasnya, mereknya dan

kemasannya.

3. Produk yang diharapkan (expected product) yaitu beberapa atribut dan kondisi

yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented product) yaitu menggambarkan

kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti yang melampaui harapan

pelanggan.

5. Calon produk (potential product) yaitu meliputi segala kemungkinan

peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran

tersebut pada masa mendatang.

2.2.2.2Bauran Produk

Produk dapat berupa barang atau jasa dan produk merupakan hal paling

penting dari setiap perusahaan. Perusahaan sebaiknya harus lebih mengerti akan

keinginan dan kebutuhan konsumen. Perusahaan harus menyesuaikan keinginan

dan kebutuhan konsumen dengan cara-cara tertentu dan salah satu caranya adalah

(47)

Sistem produk (product system) adalah sekelompok barang berbeda, tetapi

saling berhubungan yang berfungsi dengan cara yang saling melengkapi.

Sedangkan bauran produk (product mix atau product assortment) adalah

kumpulan seluruh produk dan barang yang ditawarkan penjual tertentu kepada

pembeli, dimana bauran produk terdiri dari berbagai lini produk (Kotler dan

Keller, 2008:15).

Kotler dan Armstrong (2008:234), menjelaskan bahwa bauran produk

terdiri atas keanekaragaman produk (produk variety), kualitas produk (quality),

rancangan produk (design), ciri-ciri produk (features), merek produk (brand

name), kemasan produk (packaging), tingkat pelayanan (service), garansi

(warranties), ukuran produk (size), dan pengembalian (return).

2.2.2.3Keanekaragaman Produk

Keanekaragaman produk dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya.

Pengelolaan unsur keragaman produk dilakukan melalui perencanaan dan

pengembangan produk/jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah

produk/jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang

mempengaruhi bermacam-macam produk/jasa tersebut (Kotler dan Armstrong,

2008:71).

2.2.2.4Kualitas Produk

Ginting (2011:96) menyatakan kualitas adalah salah satu positioning

pemasar yang penting. Kualitas mempunyai dua ukuran tingkatan konsistensi.

Dalam pengembangan produk, pemasar harus memilih tingkatan mutu yang akan

(48)

sebagai kemampuan suatu produk untuk meragakan fungsinya. Ini menyangkut

ketahanan umum produk, reliabilitas, presisi, kemudahan pengoperasian dan

perbaikan serta atribut bernilai lainnya.

2.2.2.5Kemasan Produk

Fungsi utama kemasan adalah tempat dan pelindung produk. Kemasan

meliputi kegiatan merancang dan memproduksi tempat atau bungkus suatu

produk. Kemasan dapat berupa kemasan primer (misalnya, botol parfum) dan

kemasan sekunder yang dibuang ketika konsumen akan menggunakan suatu

produk (kardus tempat botol parfum) dan kemasan untuk pengapalan/

pengangkutan (Corrugated box) yang diperlukan untuk menyimpan, pengenalan,

dan pengiriman produk, dan label merupakan bagian dari bungkus yang berupa

informasi tercetak pada atau bersama kemasan (Ginting, 2011:110).

2.2.3 Harga

Harga merupakan variabel atau faktor penting dalam bauran pemasaran

yang dialokasikan oleh suatu perusahaan. Dari keempat variabel dalam bauran

pemasaran, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pendapatan

bagi perusahaan.

Kotler dan Armstrong (2008:345) menyebutkan, harga dalam arti sempit

adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Dalam arti luas harga

adalah jumlah nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan

keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Termasuk di

dalamnya: harga pokok, diskon, syarat pembayaran, potongan harga dan kredit.

(49)

jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Dari definisi harga tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah

nilai suatu produk atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Walaupun terjadi

peningkatan peran faktor non-harga dalam pemasaran tetapi harga merupakan

unsur penting dalam bauran pemasaran.

2.2.3.1Strategi Penetapan Harga

Sembilan strategi harga-mutu dapat disajikan pada gambar 2.1 Sumber: Kotler dan Armstrong (2008)

Gambar 2.1 Sembilan Strategi Harga-Mutu

Gambar 2.1 dapat dijelaskan ada sembilan kemungkinan strategi

harga-mutu. Pertama, strategi diagonal 1,5 dan 9 semuanya dapat bertahan pada pasar

yang sama, yaitu perusahaan menawarkan produk bermutu tinggi pada harga

tinggi, perusahaan lain menawarkan produk bermutu rendah pada harga rendah

dan pada mutu menengah perusahaan menawarkan harga menengah. Ketiga

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Sembilan Strategi Harga-Mutu
Gambar 2.2.  : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Gambar  2.3 : Empat Jenis Loyalitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tanggung jawab sosial (CSR) dan citra merek pada loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variabel

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis suatu variabel bauran pemasaran dan citra merek terhadap suatu keputusan pembelian yang berdampak pada kepuasan

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KEWAJARAN HARGA, CITRA MEREK PADA LOYALITAS KONSUMEN MELALUI

Pendekatan Green Marketing Dalam Menganalisis Pengaruh Citra Merek, Kepuasan, Dan Kepercayaan Pelanggan Terhadap Ekuitas Merek Serta. Dampaknya Terhadap

ANALISA SENSITIVITAS RESPON KONSUMEN DARI EKSTENSIFIKASI MEREK (BRAND EXTENSION) PADA SABUN MANDI CAIR MEREK CITRA (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Abstrak – Bauran Pemasaran yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen di Hotel Garden Palace Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap loyalitas

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh citra merek, harga, dan kesadaran merek terhadap loyalitas merek smartphone Samsung dengan kepuasan konsumen

ANALISIS KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA SABUN MANDI CAIR