• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP PELAJARAN 4 KEGIATAN 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP PELAJARAN 4 KEGIATAN 2"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PELAJARAN IV

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELOMPOK 5

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : X / Semester 2

Tema : Kritik dan Humor dalam Layanan Publik Kegiatan 2

Jumlah Pertemuan : 5 X pertemuan (10 jam pelajaran)

Kompetensi Inti:

1.

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2.

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3.

Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah

4.

Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret

dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara

efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

(3)

1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi

2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.

4.5 Mengonversi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan

negosiasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks, baik

secara lisan maupun tulisan

4.2 Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi

yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulis

B. Indikator Pencapaian Kompetensi: 1. Menulis ulang teks anekdot.

2. Mengidentifikasi pelaku dalam teks anekdot.

3. Mengonversi teks anekdot ke dalam bentuk lain ( naskah drama) 4. Melabeli struktur teks anekdot

5. Menulis teks anekdot untuk memecahkan masalah sosial, lingkungan, dan kebijakan publik dengan tahapan yang benar: orientasi^krisis^reaksi

C. Tujuan Pembelajaran:

1. Setelah membaca teks anekdot, siswa mampu menulis ulang teks anekdot.

2. Setelah membaca teks anekdot siswa mampu mengidentifikasi pelaku dalam teks anekdot.

3. Setelah membaca teks anekdot berbentuk puisi, siswa mampu membuat naskah drama singkat yang berisi kritik sosial sesuai isi anekdot yang berbentuk puisi tersebut.

(4)

5. Berdasarkan topik yang telah ditentukan, siswa dapat menulis teks anekdot sesuai dengan struktur isi dan fitur bahasa teks anekdot menggunakan bahasa yang santun.

D. Materi:

1. Contoh teks anekdot dalam berbagai bentuk teks. 2. Struktur teks anekdot .

3. Teknik menulis teks anekdot

4. Teknik membuat drama berstruktur teks anekdot

E. Metode

 Pendekatan : Saintifik

 Metode : Curah pendapat, diskusi, dan penugasan F. Langkah-Langkah Pembelajaran:

Pertemuan Pertama Pendahuluan (10 menit)

1. Penyampaikan salam oleh guru

2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

Inti (70 menit)

1. Siswa membaca teks yang berjudul “Politisi Blusukan Banjir” sesuai arahan guru

2. Siswa mengidentifikasi partisipan dan hubungan partisipan dalam teks “Politisi Blusukan Banjir” kemudian siswa mendiskusikan partisipan dan hubungan partisipan dalam teks sesuai arahan guru.

3. Siswa membandingkan kegiatan partisipan dalam kasus banjir ibukota dengan kegiatan yang dilakukan oleh Jokowi (Gubernur DKI Jakarta dengan SBY, presiden RI)

(5)

5. Siswa menganalisis mengapa partisipan dalam teks “Politisi Blusukan Banjir” pingsan.

6. Siswa dengan arahan guru menjelaskan kualitas pelayanan publik di bidang sosial politik.

7. Siswa menganalisis bakti sosial seperti apa yang seharusnya dilakukan seorang politisi, kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang isi teks anekdot tersebut.

8. Siswa menata ulang teks yang belum runtut sehingga menjadi teks yang tertata secara urut dengan memberikan nomor di kotak sebelah kiri pada tugas nomor 7, kemudian kalimat-kalimat yang ditata menggambarkan cerita yang sama dengan teks “Politisi Blusukan Banjir” berdasarkan arahan guru.

9. Guru menugasi siswa untuk menulis ulang teks anekdot “Politisi Blusukan Banjir” dengan menyisipkan beberapa dialog .

10.Guru meminta siswa untuk menukarkan hasil kelompok mereka dengan kelompok lain dan saling memberi masukan.

11.Guru meminta siswa untuk mempresentasikan dialog tersebut didepan kelas dalam kelompok yang terdiri atas 3 orang.

12.Penguatan dari guru.

Penutup (10 menit)

1. Bersama siswa guru membuat simpulan pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjutpada siswa.

3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Kedua

Pendahuluan (10 menit)

1. Menyampaikan salam oleh guru

2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Guru melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

(6)

Inti (70 menit)

1. Siswa membaca teks berjudul “Puntung Rokok”.

2. Siswa menganalisis isi dan konteks dalam teks “Puntung Rokok”, sesuai arahan guru.

3. Siswa mengurutkan kalimat-kalimat yang belum tertata secara urut dari teks Puntung Rokok sehingga membentuk cerita.

4. Siswa menulis ulang teks anekdot “Puntung Rokok” dalam bentuk monolog sesuai dengan perintah guru.

5. Siswa membandingkan hasil kerja mereka dengan kelompok lain dan memperbaikinya jika belum sempurna.

6. Siswa mempresentasikan teks yang mereka susun didepan kelas dengan pengucapan dan intonasi yang benar dan meminta kelompok lain mengomentarinya dan sebaliknya.

(7)

Penutup (10 menit)

1. Bersama siswa, guru membuat simpulan pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut.

3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Ketiga

Pendahuluan (10 menit)

1. Menyampaikan salam oleh guru.

2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

Inti (70 menit)

1. Siswa membaca teks anekdot yang berbentuk puisi yang berjudul ”Itu Sampah atau Apa?” kemudian siswa diskusi bersama guru tentang isi puisi tersebut.

2. Siswa mengidentifikasi struktur teks serta kemungkinannya di golongkan ke dalam teks anekdot.

3. Siswa menganalisis partisipan dalam puisi ”Itu Sampah atau Apa?”

4. Siswa membedakan makna sampah secara denotatif (sebenarnya) dan konotatif (kiasan).

5. Penguatan dari guru.

Penutup (10 menit)

1. Membuat rangkuman pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Melakukan refleksi, misalnya menanyakan kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran.

(8)
(9)

Pertemuan Keempat

Pendahuluan (10 menit)

1. Menyampaikan salam oleh guru

2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa. 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

Inti (70 menit)

1. Siswa menyusun naskah drama berdasarkan struktur teks anekdot tentang “Negeri Sampah” atau tentang hal lain yang terkait dengan masalah layanan publik sesuai arahan guru.

2. Siswa menampilkan drama (sekitar 10 menit) didepan kelas dalam kelompok yang terdiri atas 3 atau 4 orang.

3. Penguatan dari guru.

Penutup (10 menit)

1. Membuat rangkuman pembelajaran.

2. Melakukan refleksi, misalnya menanyakan kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran.

3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pertemuan Kelima

Pendahuluan (10 menit)

1. Menyampaikan salam oleh guru.

2. Salah seorang siswa memimpin berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Melakukan presensi dan menanyakan keadaan siswa 4. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

5. Menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.

(10)

1. Siswa membaca teks anekdot yang belum diberi judul yang ada dalam buku siswa dan mengelompokkannya menurut struktur teks anekdot sesuai arahan guru.

2. Siswa memberi teks anekdot tersebut dengan judul yang sesuai.

3. Siswa menyampaikan pendapat tentang isi teks anekdot yang mereka baca.

4. Siswa memberikan pendapat mereka tentang pemilik mobil dengan memberikan penjelasan yang memadai.

5. Siswa menyusun teks anekdot lain berdasarkan teks yang sudah ada dengan mengganti pelaku, tempat kejadian, dan persoalan yang dihadapi pelaku sesuai arahan guru.

6. Penguatan dari guru.

Penutup (10 menit)

1. Membuat rangkuman pembelajaran yang telah dilakukan bersama siswa.

2. Melakukan refleksi, misalnya menanyakan kesulitan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran.

3. Salah seorang siswa memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

G. Media dan Sumber Belajar Media:

 Video humor/anekdot

 Beragam contoh teks anekdot dan humor dari internet Sumber Belajar:

 Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X. Ekpresi Diri dan Akademik. 2013. Jakarta: Kemendikbud.

G. PENILAIAN

Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen

(11)
(12)

Rubrik Penilaian Sikap

 Menunjukkan ekspresi atau ungkapan senang, kagum.

 Menunjukkan sikap yakin dan bangga terhadap keberadaan bahasa Indonesia

 Selalu menggunakan bahasa Indonesia secara tertib.

2. Kesantunan dalam

menggunakan bahasa Indonesia

 Kalimat yang digunakan komunikatif

 Diksi yang digunakan dalam diskusi

menggunakan kata-kata halus seperti tolong, saya harap, menurut pendapat saya, dsb.

 Sebelum memberi tanggapan/menyela

terlebih dahulu meminta kesempatan kepada ketua kelompok/moderator

Catatan:

 Skor 3 jika memenuhi 3 kriteria

 Skor 2 jika hanya memenuhi 2 kriteria

 Skor 1 jika hanya memenuhi 1 kriteria

Tes u raian tugas

1. Bacalah teks anekdot berjudul “Politisi Blusukan Banjir” berikut in,i kemudian tulis ulanglah anekdot tersebut dengan menyisipkan beberapa dialog!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR

1 Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.

(13)

3 Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan!

2. Bacalah teks anekdot berjudul “Puntung Rokok” berikut ini kemudian

identifikasilah pelaku dalam teks anekdot tersebut (siapa dia dan apa yang dia lakukan)

PUNTUNG ROKOK

1. Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.

2. Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas. “Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?”.

“Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?” Jawab Azam.

“Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok”, tegas petugas itu.

Dengan sigap Azam menjawab, “Oh…, maaf terjatuh.”

Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.

(14)

3. Buatlah naskah drama berdasarkan teks anekdot yang berbentuk puisi berikut

3 Di kursi restoran ada sampah Di hotel berbintang ada sampah

Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah Di tempat penyebrangan ada sampah

Di bawah pos satpam ada sampah Itu sampah atau apa?

4 Di ruang sidang ada sampah

Di ruang tunggu rumah sakit ada sampah Di atas pot bunga sekolahan ada sampah Sampah merajalela

5 Di istana presiden apakah ada sampah? Siang itu aku mencoba masuk

Dan aku telusuri setiap sudutnya Ternyata!

6 Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan Di balik gerbang masuk MPR ada sampah

Aku bingung, apakah di kursi-kursi parlemen ada sampah pula? Coba lihat!

7 Apa? Kau tak berani?

Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara Di mana-mana ada sampah

Apakah di mulut manusia ada sampah? Periksa sekarang!

8 Cepat!

Jika tak ada, syukurlah!

Manusia sombong! Membuang sampah seenaknya!

(15)

Ingat itu!

4. Bacalah teks anekdot berikut ini kemudian berilah nama untuk tiap-tiap tahap struktur teks itu dengan mengisi titik-titik yang ada!

...

...

...

...

...

Saya tinggal di rumah susun. Saya mempunyai pengalaman yang memalukan tadi pagi.

Tetangga saya, sepasang suami istri yang tinggal di lantai bawah, tadi malam menyelenggarakan pesta bersama teman-teman mereka. Mereka sangat gaduh, tetapi tidaklah

mengapa. Istri saya terbangun berkali-kali.

Lalu, tadi pagi terdapat sebuah mobil diparkir di depan jalan ke luar kami. Saya mengira bahwa mobil itu milik seseorang yang ikut pesta tadi malam. Saya mengetuk pintu tetangga saya itu. Saya ketuk pintunya berkali-kali, tetapi tak seorang pun keluar. Saya kira mereka masih tertidur karena mereka berpesta-pora sampai larut malam sehingga saya ketuk-ketuk terus dengan keras: pintu, jendela, dan apa pun yang dapat saya ketuk dalam jangkauan. Akhirnya, seorang laki-laki terbangun dan melongok ke luar jendela. Saya menjelaskan persoalan yang terjadi. Ternyata, pesta tadi malam itu bukan pestanya. Rumah susun ini terbagi menjadi dua sisi dan itu adalah pesta orang yang tinggal di sisi sebelah belakang.

Lelaki itu terlihat tidak suka karena ia juga tidak dapat tidur semalam akibat terganggu oleh pesta tetang di sisi sebelah rumah susunnya.

Saya masih belum tahu mobl siapa yang menghalangi jalan ke luar kami itu.

5. Buatlah teks anekdot berdasarkan teks anekdot (pada soal nomor 3) dengan cara mengganti pelaku-pelakunya, tempat kejadiannya, persoalan yang dihadapi oleh para pelaku itu. Misalnya, pelakunya adalah orang-orang yang kalian kenal, tempat kejadiannya adalah lingkungan yang kalian ketahui, dan persoalannya adalah persoalan sehari-hari yang biasa kita hadapi semua!

Rubrik penilaian menulis ulang anekdot No

. Aspek Deskripsi Ya Tidak

1. Ketepatan pembuatan uraian pada tahap abstraksi

Apakah pembuatan uraian pada tahap abstraksi sudah tepat?

(16)

3. Ketepatan pembuatan uraian untuk menutup anekdot pada tahap koda

Apakah pembuatan uraian untuk menutup anekdot pada tahap koda sudah tepat?

(17)

Rubrik penilaian mengidentifikasi pelaku dalam teks anekdot No

. Aspek Deskripsi Ya Tidak

1. Ketepatan mengidentifika si siapa pelaku dalam teks anekdot

Apakah dalam mengidentifikasi siapa pelaku dalam teks anekdot sudah tepat?

2. Ketepatan

Apakah dalam mengidentifikasi apa yang dilakukan oleh pelaku dalam teks anekdot sudah tepat?

Catatan: Ya bernilai 1 Tidak bernilai 0

Rubrik penilaian pengubahan teks anekdot menjadi naskah drama No

. Aspek Deskripsi Ya Tidak

1. Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi?

2. Kelengkapan isi Apakah teks memuat seluruh struktur isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)?

Apakah isi naskah drama sesuai dengan isi anekdot yang berbentuk puisi tersebut?

Catatan: Ya bernilai 1 Tidak bernilai o

Rubrik penilaian pelabelan struktur anekdot No

Mampu mengisi dengan benar seluruh tahap struktur teks anekdot

Mampu mengisi dengan benar 4 tahap struktur teks anekdot

Mampu mengisi dengan benar 3 tahap struktur teks anekdot

Hanya mampu mengisi 2 tahap struktur teks anekdot dengan benar

Hanya mampu mengisi 1 tahap struktur teks anekdot dengan benar

Catatan:

(18)

Jika mampu mengisi dengan benar 3 tahap struktur teks anekdot skor : 3

Jika hanya mampu mengisi 2 tahap struktur teks anekdot dengan benar skor : 2 Jika hanya mampu mengisi 1 tahap struktur teks anekdot dengan benar skor : 1

Rubrik penilaian menulis teks anekdot No

. Aspek Deskripsi Ya Tidak

1. Ketepatan judul Apakah judul sesuai dengan isi?

2. Kelengkapan isi Apakah teks memuat seluruh struktur isi teks anekdot (judul, abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)?

3. Keaktualan

topik Apakah topik yang diangkat aktual? 4. Kemenarikan

anekdot Apakah aspek kelucuan dan sindiran/kritikan menyatu dan dipaparkan dengan tepat?

5 Keterpaduan

wacana Apakah antara paragraf satu dengan paragraf berikutnya berkaitan, ditandai oleh keterkaitan isi?

6. Kesalahan struktur kalimat

Apakah tidak ada kesalahan dalam struktur kalimat?

7. Ketepatan penulisan ejaan dan tanda baca

Apakah tidak ada kesalahan dalam penulisan ejaan dan tanda baca?

Catatan: Ya bernilai 1 Tidak bernilai 0

skor perolehan

Skor Akhir = --- x 100% skor maksimal

Referensi

Dokumen terkait

Studi ini menganalisa tentang dinamika politik dalam implementasi kebijakan kampanye putaran kedua pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2017. Kebijakan

(1) Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Camat, Sekretaris Kecamatan, Kepala Seksi, Kepala Subbagian, Lurah, Sekretaris Kelurahan dan Kelompok Jabatan Fungsional

Karna itu, lansia yang terlibat dalam aktifitas kehidupan sehari-hari biasanya menganggap dirinya sehat, sedangkan mereka yang aktifitasnya terbatas karena kerusakan

Salah satu cara adalah melakukan penelititan terhadap “Tingkah Laku Bertelur Burung Maleo di Muara Pusian Dalam Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW)

Secara umum pemberian cahaya monokromatik sampai dengan umur 9 minggu pada puyuh meningkatkan bobot tubuh, terutama puyuh yang menerima cahaya biru, merah, dan

54 Barangkali dua dari enam anak Sultan Fakhruddin yang bergabung dalam pasukan Melayu Inggris sebelumnya sudah bergabung dengan pasukan ini semasa Ceylon masih diperintah

Diejlaskan pula tentang penialaian yang akan dilakukan, yang terdiri dari perangkat, praktik mengajar, laporan PTK, Jurnal Beljar dan portofolio KPL, serta artikel