• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kuliah Manajemen Pemasaran tentang Marketing Enviromental Dunia Kuliah Makalah STDPC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Materi Kuliah Manajemen Pemasaran tentang Marketing Enviromental Dunia Kuliah Makalah STDPC"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SEGMEN TARGET POSITIONING

DIFFERENT dan COMPETITOR

Disusun untuk memenuhi tugas semester 2 mata kuliah

Manajemen Pemasaran jurusan Manajemen Bisnis

Disusun oleh

ANUGRAHA NOVANA

4134045

PROGRAM DIPLOMA IV MANAJEMEN BISNIS

POLITEKNIK POS INDONESIA

BANDUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji serta syukur kepada Tuhan YME

atas segala rahmat dan hidayah-Nya, dan juga tidak lupa

shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya dan

kita sebagai umatnya. Berkat rahmat dan karunia-Nya penulis

dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Segmen

Target Positioning Differensiasi dan Competitor”. Makalah ini

disusun untuk memenuhi salah satu tugas semester 2 mata

kuliah Manajemen Pemasaran.

Dalam makalah ini penulis mencoba untuk lebih

mengetahui konsep Marketing environment. Suka duka telah

dilalui oleh penulis, namun berkat dorongan moril dan materil

dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikannya.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah

membantu penulis untuk menyelesaikan makalah.

Penulis berharap makalah ini dapat menjadi sumber

informasi yang berguna bagi pembaca, namun penulis

menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dapat

dikatakann sempurna. Oleh karena kritik dan saran yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca.

Bandung,19 Mei 2014

(3)

ANUGRAHA NOVANA

DAFTAR ISI

KATA

PENGANTAR...

... i

DAFTAR

ISI...

... ii

BAB 1

PEMBAHASAN...

... 1

1.1

SEGMENTASI...

... 1

1.2 TARGET

MARKET... 7

1.3

POSITIONING...

... 10

1.4

DIFFERENSIASI...

... 12

1.5

COMPETITOR...

.... 20

(4)

2.1

SIMPULAN...

.... 25

(5)

BAB 1

PEMBAHASAN

Teori STDPC (Segmenting, Targeting, Different, Positioning dan Competitor )

Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan. Pemasaran dirasa kurang karena disebabkan adanya 2 alasan, yaitu:

1. Banyak produsen pemasar masih menggunakan konsep produksi massal sebagai basis kegiatannya.

2. Daya beli masyarakat masih relatif terbatas, sehingga kecenderungan masyarakat membeli atas dasar pertimbangan harga murah.

1.1 Segmentasi

Segmen pasar adalah Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.

Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu. Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”.

(6)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

1.1.1 Tingkatan Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000). Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan program pemasaran tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang homogen. Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).

Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran.

Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik.

(7)

bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.

1.1.2 Pola Segmentasi Pasar

Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:

1) Homogeneus preference (preferensi homogen)

Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

2)

Diffused preference (preferensi yang menyebar)

Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan

3)

Clustered preference (preferensi yang mengelompok)

Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi

1.1.3 Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar

Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:

1. Survey Stage

Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.

2. Analysis Stage

Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.

3. Profiling Stage

(8)

diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

1.1.4 Dasar Segmentasi

Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu :

Pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :

1. Segmentasi Geografi

Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.

2. Demografi Segmentasi

Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.

3. Psychographic segmentation

Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :

a) Static Atribut Segmentation

Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.

b) Dynamic Atribut Segmentation

Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.

(9)

Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.

1.1.5 Menentukan Dasar Segmentasi

Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai dengan perusahaan.

Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,2003).

Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.

1.1.6 Syarat Segmentasi Yang Efektif

Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

1. Measurable (terukur)

Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.

2. Substansial (banyak)

Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

3. Accessible (dapat diakses)

Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

4. Differentiable (dapat dibedakan)

Differentiable berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

(10)

Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

1.1.7 Manfaat Segmentasi

Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.

Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

2. Determining effective and cost efficient promosional strategies.

Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.

3. Evaluating market competition in partikular the companys market position.

Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

4. Providing insight on present marketing strategies.

Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

1.2 Target Market

(11)

Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target.

Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan.

Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.

Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.

Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.

1.2.1

Menentukan Target Market

Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :

a. Single Segment Concentration.

(12)

b. Selective Specialization.

Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

c. Product Specialization.

Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi

d. Market Specialization.

Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

e. Full Market Coverage.

Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan

promotion cost.

Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):

1. Pilihan etika atas pasar sasaran.

(13)

2. Interelasi dan segmen super.

Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

3. Rencana serangan segmen per segmen.

Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

4. Kerjasama antar segmen.

(14)

1.3 Positioning

Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Seperti halnya diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure: “Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.

Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.

Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.

Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan

1.3.1 Cara Menentukan Positioning

Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003).

(15)

Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli.

Kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.

Ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.

Keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis.

Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.

Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:

1. Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan 2. Capaian yang telah dihasilkan perusahaan

3. Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan

4. Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan 5. Bisnis baru yang dimasuki

6. Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar

Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

1. Be creative

Be creative maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.

2. Simplicity

Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin

(16)

Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.

4. Own, dominate, protect

Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan

5. User their language

User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

1.4

Differensiasi

Philip Kotler (1999), memberikan definisi dari diferensiasi sebagai berikut: “Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing”.

Menurut Kartajaya, diferensiasi adalah semua upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan perbedaan diantara pesaing dengan tujuan memberikan nilai yang terbaik untuk konsumen. Strategi diferensiasi adalah suatu strategi yang dapat memelihara loyalitas pelanggan dimana dengan menggunakan strategi diferensiasi, pelanggan mendapat nilai lebih dibandingkan dengan produk lainnya. Aaker dan Jummaini menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu:

a. menghasilkan nilai pelanggan

b. memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta

c. tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru.

Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai yang lebih tinggi.

Diferensiasi adalah strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang di anggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga.

1.4.1 Sumber Diferensiasi

(17)

a. Diferensiasi Produk

Produk fisik merupakan hal yang potensial untuk dijadikan pembeda. Perusahaan dapat membedakan produknya berdasarkan keistimewaan, kualitas kinerja kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan rancangan.

b. Diferensiasi Pelayanan

Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan.

c. Diferensiasi Personel

Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat denga mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik. Terdapat 6 (enam) karakteristik yang menunjukkan personil yang terlatih, yaitu kemampuan personel, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi.

Personalia yang terlatih menunjukan enam karakteristik: kemampuan: memiliki keahlian dan pengetahuan yang diperlukan; kesopanan: ramah, menghormati, dan penuh perhatian; kreadibilitas: dapat dipercaya; Dapat diandalkan: memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat; cepat tanggap: Cepat menanggapi permintaan dan permasalahan konsumen; dan komunikasi: berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan jelas.

d. Diferensiasi Saluran

Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan, keahlian ,dan kinerja saluran-saluran tersebut. Dalam melakukan diferensiasi saluran-saluran, perusahaan dapat melakukan strategi berdasarkan pada Distribusi Eksklusif, Distribusi Selektif dan Distribusi Intensif.

e. Diferensiasi Citra

Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau merek. Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau memposisikan diri atau produknya. Citra adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya. Identitas yang efektif melakukan tiga hal: ia membangun karakter produk dan proposisi nilai. Perusahaan dapat mengekspresikan citra dengan melalui lambang, media tertulis dan audio visual serta suasana.

(18)

Diferensiasi berakar dari upaya menciptakan nilai pembeli secara unik. untuk mencapai diferensiasi yang tahan lama, perusahaan perlu melaksanakan secara unik sejumlah aktivitas nilai yang mempunyai dampak atas criteria pembelian itu. Untuk bisa memenuhi sejumlah criteria pembelian, maka perusahaan perlu melakukan suatu aktivitas nilai saja dengan baik, cerdik, inovatif. Criteria pembelian lainnya dipengaruhi oleh banyak aktivitas perusahaan. Misalnya, waktu penyerahan barang dapat dipengaruhi antara lain oleh operasi, logistic keluar, dan pengolahan pesanan.

Strategi diferensiasi bertujuan untuk menciptakan jurang terlebar antara nilai pembeli yang tercipta (dan, karenanya premi harga yang berhasil ditetapkan) dan biaya keunikan dalam rantai nilai perusahaan. Biaya diferensiasi akan berbeda-beda menurut aktivitas nilainya, dan perusahaan bersangkutan perlu memilih aktivitas yang kontribusinya pada nilai pembeli adalah yang terbesar relative terhadap biayanya.

Komponen akhir pada strategi diferensiasi adalah daya tahan. Diferensiasi tidak akan mendorong tercapainya premi harga dalam jangka panjang kecuali jika sumbernya tetap memiliki nilai bagi pembeli dan tidak bisa ditiru pesaing. Jadi, perusahaan harus menemukan sumber keunikan yang tahan lama dan terlindung oleh penghalang peniruan.

1.4.3 Langkah-langkah dalam Diferensiasi

Secara garis besar langkah-langkah analisis yang di perlukan untuk menentukan landasan bagi diferensiasi dan menyeleksi strategi diferensiasi adalah segai berikit:

1. Menentukan pembeli sesungguhnya.

2. Mengidentifikasi rantai nilai pembeli dan dampak perusahaan atas rantai nilai ini. 3. Menentukan susunan peringkat kriteria pembelian pembeli.

4. Menilai sumber keunikan yang sudah ada atau yang mungkin ada dalam rantai nilai perusahaan.

5. Mengidentifikasikan biaya sumber diferensiasi yang sudah ada dan yang potensial 6. Memilih konfigurasi aktivitas nilai yang menciptakan diferensiasi paling bernilai bagi

pembeli relatif terhadap biaya diferensiasi.

7. Menguji daya tahan strategi diferensiasi yang telah di pilih.

8. Menurunkan biaya dalam aktivitas yang tidak mempengaruhi bentuk diferensiasi yang di pilih.

1.4.4 Keuntungan dari Strategi Diferensiasi

Beberapa keuntungan yang di dapatkan antara lain;

(19)

Pada dasarnya segala sesuatu yang unik dan berbeda, tentu akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Sehingga mereka lebih mudah mengenali dan mengingat produk tersebut, dibandingkan produk lainnya yang sudah umum di pasaran.

2. Produk lebih unggul dibandingkan dengan produk lainnya.

Jika produk lainnya sudah dianggap standar oleh para konsumen, dengan menciptakan diferensiasi maka produk Anda akan terlihat lebih unggul dibandingkan produk lainnya yang sudah banyak beredar dipasaran. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi para pemasar, karena dengan produk yang unggul akan memudahkannya dalam membangun loyalitas konsumen.

3. Harga Jual Produk lebih tinggi.

Sebuah produk yang memiliki keunikan khusus, biasanya akan diburu konsumen dengan harga berapapun. Jadi tidak heran bila harga jual produk limited edition bisa lebih tinggi dibandingkan dengan harga produk lainnya yang sudah banyak beredar dipasaran. Karena kebanyakan konsumen berani membayar mahal, untuk dapat menikmati produk inovatif yang ditawarkan pelaku pasar.

4. Mengatasi masalah kejenuhan pasar

Mengingat penjualan sebuah produk sering mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku pasar ketika konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya

5. Membantu terciptanya image produk,

Semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka akan semakin memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan semakin banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka semakin besar pula peluang Anda untuk menanamkan image produk yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga Anda dapat menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang Anda bidik.

6. Fleksibilitas produk yang lebih besar 7. Kompabilitas produk yang lebih besar 8. Jasa yang lebih baik

9. Perawatan lebih sedikit 10. Kenyamanan lebih besar

1.4.5 Diferensiasi dan Rantai Nilai

(20)

Deferensiator berhasil meraih sukses dengan menciptakan keunikan lewat sejumlah aktivitas primer dan pendukung.

Perusahaan dapat melakukan deferensiasi lewat keluasan aktivitas atau lewat cakupan luas bersaingnya. Faktor yang membantu deferensiasi yaitu,

a. Kemampuan melayani kebutuhan pembeli b. Kesederhanaan pemeliharaan (praktis) c. Kesamaan tempat yang dituju

d. Kesamaan tempat bagi pelayanan pelanggan

e. Keunggulan kompabiliitas dibandingkan dengan produk lain f. Penentu Keunikan

Ditentukan dalam sebuah aktifitas nilai oleh sejumlah penentu pokok (basic driver yang sejalan dengan penentu biaya.

Penentu keunikan yang pokok telah disusun menurut derajat kepentingan sebagai berikut:

1. Pilihan Kebijakan, oleh karena itu keunikan banyak di tentukan oleh kebebasan dalam penetapan pilihan kebijakan. Sejumlah pilihan kebijakan yaitu:

a. Ciri dan kemampuan kerja produk yang di tawarkan b. Pelayanan

c. Intensitas aktivitas yang di lakukan d. Isi aktivitas

e. Teknologi yang di pakai f. Mutu masukan

g. Prosedur yang mengatur tindakan pegawai h. Tingkat pengalaman dan ketrampilan i. Informasi yang di pakai

2. Keterkaitan

Keunikan seringkali berakar pada keterkaitan yang ada dalam rantai nilai atau keterkaitan dengan pemasok dan saluran yang dipakai perusahaan.

3. Pengaturan waktu

Keunikan dapat merupakan hasil dari waktu yang ditentukan oleh perusaah bersangkutan untuk mulai melakukan aktivitas.

4. Lokasi

(21)

5. Hubungan timbale balik

Keunikan aktifitas nilai dapat timbul dari menjalankan aktivitas ini secara bersama-sama dengan unit-unit usaha yang berada dibawah satu perusahaan induk.

6. Pembelajaran dan pelimpahan

Keunikan sebuah aktivitas dapat merupakan hasil dari belajar cara melaksanakanaktivitas ini dengan lebih baik.

7. Skala

Skala besar dapat memungkinkan dilaksanakannya sebuah aktivitas dengan cara unik yang tidak mungkin dilaksanakan pada volume kecil

8. Factor kelembagaan

Faktor kelembagaan kadang-kadang memainkan peran dalam membuat perusahaan menjadi unik.

1.4.6 Biaya Diferensiansi

Perusahaan harus mengeluarkan biaya tinggi untuk menjadi unik karena untuk mencapai keunikan perusahaan harus melaksanakan sejumlah aktivitas nilai secara lebih baik dari para pesaingnya.

1. Nilai pembeli dan diferensiasi

Perusahaan yang berhasil melakukan diferensisasi selalu berusaha mencari cara menciptakan nilai pada pembeli sehingga menghasilkan harga premi yang lebih tinggi dari pada biaya ekstra yang telah di keluarkan.

2. Nilai bagi pembeli

Bagi pembeli, Perusahaan menciptakan nilai yang dapat dipakai untuk membenarkan harga premi (atau preferensi pada harga yang sama) lewat dua mekanisme, yaitu:

a. Dengan menurunkan biayaa pembeli.

Menurunkan resiko kegagalan pembeli setara dengan menurunkan biaya pembeli

b. Dengan menaikkan kinerja pembeli.

(22)

perusahaan mampu menurunkan biaya pembeli atau meningkatkan kinerja pembeli, maka pembeli akan bersedia membayar harga premi. Misalnya jika komponen yang disediakan pemasok suku cadang sepeda yang memiliki reputasi baik memungkinkan perakit sepeda meningkatkan diferensiasi dan karenanya menentukan harga tinggi, maka si perakit sepeda akan bersedia membayar premi bagi komponen itu. Demikian pula , mesin fotokopi merek “X” mampu menurunkan biaya pembuatan sejilid dokumen karena dilengkapi dengan alat pengumpan dokumen bersirkulasi ulang dan stapler otomatis. Hal ini menurunkan biaya pegawai pembeli dan berarti bahwa pembeli bersedia membayar harga premi bagi mesin fotokopi itu. Dalam kedua contoh di atas perusahaan yang bersangkutan mampu meningkatkan keunggulan bersaing pembeli meskipun tidak menjual produknya dengan harga lebih rendah.

c. Menurunkan biaya pembeli

Apapun yang dilakukan perusahaan untuk menurunkan biaya total pembeli dalam memakai produk atau biaya lainnya yang harus dipikul pembeli merupakan landasan potensial bagi diferensiasi. Seringkali ada banyak cara untuk menurunkan biaya pembeli jika perusahaan memahami dengan baik cara pembeli memakai produknya dan bagaimana pengaruh aktivitas pemasaran dan penyerahan barang dan aktivitas lainnya atas biaya pembeli. Perusahaan dapat menurunkan biaya pembeli dengan sejumlah cara:

 Menurunkan biaya penyerahan barang, biaya pemasangan, atau biaya pendanaan

 Menurunkan frekuensi pemakaian produk yang diperlukan

 Menurunkan biaya langsung pemakaian produk, seperti tenaga kerja, bahan bakar, pemeliharaan, ruangan yang diperlukan, dan sebagainya

 Menurunkan biaya tak langsung pemakaian produk atau dampak produk atas aktivitas nilai lainnya. Misalnya, komponen ringan dapat mengurangi biaya transportasi produk akhir

 Menurunkan biaya pembeli dalam aktivitas nilai yang tidak berhubungan dengan produk fisik

· Menurunkan resiko kerusakan produk dan dengan begitu, menurunkan biaya kerusakan produk yang telah dihitung oleh pembeli.

d. Meningkatkan kinerja pembeli

(23)

yang cocok untuk tujuan itu dengan harga yang wajar. Contoh lainnya adalah dalam menjual produknya kepada produsen mobil, Velcro berhasil mencapai diferensiasi kareena alat pengikat buatannya lebih luwes dan memungkinkan dibuatnya berbagai pilihan desain interior bagi mobil yang disukai konsumen.

Bagi produk yang dijual kepada pembeli perorangan, meningkatkan kinerja pembeli merupakan hal yang ditentukan oleh kemampuan memuaskan kebutuhan mereka.

1.4.7 Jebakan Dalam Diferensiasi

Sebagian besar jebakan ini merupakan akibat tidak lengkapnya pemahaman tentang landasan yang mendasari diferensiasi atau biayanya.

Jebakan-jebakan itu yaitu:

1. Keunikan yang tidak bernilai

Memiliki keunikan dalam sesuatu hal bukan selalu berarti bahwa perusahaan bersangkutan telah mencapai diferensiasi. Keunikan tidak mengarah ke tercapainya diferensiasi kecuali jika keunikan ini menurunkan biaya pembeli atau meningkatkan kinerja pembeli sebagaimana terlihat oleh pembeli itu sendiri seperti yang sudah dijelaskan di depan tadi. Tes yang baik untuk menilai sebuah keunikan adalah apakah perusahaan yang bersangkutan bisa menetapkan premi harga yang tahan lama dalam melakukan penjualan ke pembeli yang berpengetahuan mendalam.

2. Diferensiasi yang terlalu banyak

Jika perusahaan tidak memahami mekanisme dimana aktivitas mempengaruhi nilai pembeli atau persepsi pembeli tentang nilai, maka ada kemungkinan perusahaan ini mencapai diferensiasi yang terlalu berlebihan. Misalnya jika kualitas produk atau tingkat pelayanan lebih tinggi daripada yang dibutuhkan pembeli, ,maka perusahaan bersangkutan bisa rawan terhadap pesaing yang menyediakan produk yang kualitasnya pas dan harganya lebih rendah.

3. Premi harga yang terlalu tinggi

Premi harga sebagai hasil diferensiasi merupakan hal yang di tentukan oleh nilai dan daya tahan diferensiasi itu. Pesaing yang mendiferensiasikan diri akan ditinggalkan oleh pembeli kalau premi harganya menjadi terlalu tinggi.

4. Mengabaikan perlunya mengisyaratkan nilai

(24)

5. Tidak mengetahui biaya diferensiasi

Perusahaan sering kali tidak mengisolasikan biaya aktivitas yang mereka lakukan untuk mendiferensiasikan diri, tetapi malahan berasumsi bahwa diferensiasi mempunyai arti ekonomi. Jadi, perusahaan mengeluarkan uang lebih banyak bagi diferensiasi daripada yang bisa mereka peroleh kembali lewat premi harga, atau gagal mengeksploitasi cara-cara untuk menurunkan biaya diferensiasi lewat pemahaman tentang factor penentu biayanya.

6. Berfokus pada produk, bukan pada seluruh rantai nilai

Sebagian perusahaan melihat diferensiasi hanya dari segi produk fisik, dan tidak mengeploitasi peluang untuk mendiferensiasikan diri pada segmen lain yang ada pada rantai nilai.

7. Gagal mengenali segmen pembeli.

Kriteria pembelian pembeli dan susunan peringkatnya biasanya berbeda-beda antara pembel satu dengan yang lainnya sehingga akan muncul segmen pembeli. Jika perusahaan tidak mengenali adanya segmen ini, maka strateginya tidak akan memenuhi dengan baik kebutuhan pembeli sehingga hal ini membuat perusahaan bersangkutan rawan terhadap strategi fokus

1.5

Competitor

Pembangunan merek yang kuat memerlukan pemahaman yang mendalam tentang pesaing. Persaingan kini tumbuh kian keras setiap tahun. Persaingan baru datang dari semua arah baik yang lokal maupun global.

1.5.1 Kekuatan Kompetitif

Michael Porter mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka panjang instrinsik sebuah pasar atau segmen pasar : pesaing industri, pendatang baru potensial, pengganti, pembeli, dan pemasok. Ancaman yang terkandung dalam kekuatan ini adalah sebagai berikut :

1. Ancaman rivalitas segmen yang intens

(25)

sering serta akan membuat segmen segmen menjadi segmen yang mahal untuk bersaing

2. Ancaman pendatang baru

Segmen paling menarik adalah segmen yang memiliki penghalang untuk masuk yang tinggi dan penghalang untuk keluar yang rendah. Hanya sedikit perusahaan yang baru yang dapat memasuki industri tersebut

3. Ancaman produk pengganti

Sebuah segmen tidak menarik apabila ada pengganti yang aktual dan potensial untuk produk tersebut. Produk pengganti memaksa perusahaan memberi bayasan pada harga dan laba

4. Ancaman daya tawar pembeli yang semakin besar

Sebuah segmen tidak menarik jika pembeli memiliki daya tawar yang kuat atau semakin besar. Daya tawar pembeli tumbuh ketika mereka menjadi terorganisir atau terkonsentrasi, ketika produk memiliki bagian yang signifikan dari biaya pembeli, ketika produk tidak didiferensiasikan, ketika biaya peralihan pembeli rendah, ketika pembeli sensitif terhadap hargakarrena laba yang rendah atau ketika mereka dapat berintegrasi untuk naik kelas

5. Ancaman daya tawar pemasok yang semakin besar

Sebuah segmen menjadi tidak menarik jika pemasok perusahaan mampu meningkatkan harga atau mengurangi jumlah barang yang dipasok. Pemasok cenderung kuat ketika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, ketika hanya ada sedikit pengganti, ketika produk yang dipasok merupakan masukan penting, ketika biaya peralihan pemasok tinggi, dan ketika pemasok dapat berintrgrasi untuk turun kelas.

1.5.2 Mengidentifikasi Pesaing

Tampaknya tugas yang sederhana bagi perusahaan untuk mengidentifikasi pesaingnya. Kita dapat mempelajari persaingan dari sudut pandang industri dan pasar. Pemasar mengkalfikasikan industri menurut jumlah penjual; tingkat diferensiasi produk; kehdairan atau ketiadaan penghalang untuk masuk, mobilitas dan penghalang untuk keluar; struktur biaya; tingkat integrasi vertikal; dan tingkat globalisasi

(26)

1.5.3 Menganalisis Pesaing

Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya, perusahaan harus menentukan strategi, tujuan, kekuatan dan kelemahan mereka

1. Strategi

Sekelompok perusahaan mengikuti strategi yang sama dalam pasar sasaran tertentu disebut kelompok strategis

2. Tujuan

Setelah perusahaan mengidntifikasi pesaing utamanya dan strategi mereka, perusahaan harus bertanya: Apa yang dicari masing – masing pesaing di pasar? Apa yang menggerakan masing – masing perilaku pesaing? Banyak faktor yang membentuk tujuan pesaing, termasuk ukuran, sejarah, manajemen saat ini dan situasi keuangan. Jika pesaing merupakan divisi dari perusahaan yang lebih besar, penting untuk mengetahui apakah perusahaan induk menjalankannya untuk pertumbuhan, laba, atau memerahnya. Sebaiknya kita asumsikan pesaing berusaha memaksimalkan laba. Meskipun demikian, perusahaan mempunyai penekanan yang relatif berbeda terhadap laba jangka pendek dan jangka panjang.

Asumsi handal lainnya adalah bahwa setiap pesaing mengejar beberapa bauran tujuan: profitabilitas saat ini, pertumbuhan pangsa pasar, arus kas, kepemimpinan teknologi, dan kepemimpinan layanan. Terakhir perusahaan harus mengamati rencana ekspansi pesaing.

3. Kekuatan dan Kelemahan

Perusahaan harus mengumpulkan informasi tentang semua kekuatan dan kelemahan pesaing. Secara umum perusahaan harus memperhatikan tiga variabel ini ketika menganilis pesaing:

a. Pangsa pasar (share of market) Pangsa pasar pesaing

b. Pangsa pikiran (share of mind)

Persentase pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam merespon pernyataan, “Sebutkan nama perusahaanyang pertama kali terlintas dalam pikiran Anda”

c. Pangsa hati (share of heart)

Persentase pelanggan yag menyebutkan nama pesaing dalam merespon pernyataan, “Sebutkan nama perusahaan dari mana Anda lebih suka membeli produk”

(27)

Setelah perusahaan melakukan analisis nilai pelanggan dan mempelajari pesaingnya secara hati-hati, perusahaan dapat memfokuskan diri pada salah satu dari kelas pesaing berikut: pesaing kuat melawan pesaing lemah, pesaing dekat melawan pesaing jauh dan pesaing “baik” melawan pesaing “buruk”

Kuat melawan lemah

Sebagian besar perusahaan membidik pesaing yang lemah, karena memerlukan sumber daya yang lebih sedikit untuk setiap titik pangsa yang didapatkan

Dekat melawan jauh

Sebagian besar perusahaan bersaing dengan pesaing yang paling mirip dengan mereka. Contoh Chevrolet bersaing dengan Ford

“Baik” melawan “Buruk”

Pesaing baik bermain sesuai aturan industri; mereka menetapkan harga sesuai dengan biaya; dan mereka menyukai industri yang sehat. Pesaing buruk berusaha membeli pangsa dan tidak menghasilkanny; mereka mengambil banyak risiko; mereka berinvestasi dalam kapastitas berlebih; dan mereka merusak keseimbangan industri.

5. Memilih Pelanggan

(28)

BAB 2

KESIMPULAN

2.1

Simpulan

Dalam manajemen pemasaran terdapat strategi pemasaran yang mencakup:

1. Segmentasi 2. Targeting 3. Positioning 4. Diferensiasi 5. Competitor

Apabila perusahaan ingin sukses dan kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus bisa memaksimalkan 5 faktor diatas sehingga mempunyai keunggulan bersaing.

2.2

Saran

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen

Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi atau

Bila perusahaan dihadapkan pada satu usul investasi, ia akan lebih mudah memutuskan, apakah rencana tersebut akan dijalankan atau tidak. Tetapi bila ada beberapa rencana

Jika anda memberi informasi yang baik mengenai latar belakang dan pengalaman orang-orang yang akan menjalankan perusahaan anda, bank atau investor akan menjadi

Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang... Motif

pokok tidak dapat ditentukan secara langsung oleh Bagian Penjualan karena pembuatan produknya ditangani oleh Bagian Produksi dalam perusahaan, atau ditangani oleh

Segmentasi pasar adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk membagi kelompok konsumen ke beberapa kategori seperti kebutuhan, karakteristik

Ceruk yang menarik memiliki ciri-ciri : pelanggan diceruk itu memiliki kumpulan kebutuhan yang benar-benar berbeda, bersedia membayar harga tambahan kepada perusahaan yang