• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Juni 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,68. Tingkat inflasi kumulatif (Januari – Juni 2016) sebesar 0,92 persen dan inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 2,78 persen.

 Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,02 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang 0,07 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,06 persen.

 Andil komponen inti/core pada Juni 2016 sebesar 0.09 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative memberi sumbangan inflasi sebesar 0,13 persen; serta komponen bergejolak/volatile memberi sumbangan inflasi sebesar 0,17 persen.

 Komoditas yang mengalami peningkatan harga harga antara lain: buah apel, buah jeruk, buah pir, daging ayam ras, ikan tongkol pindang, tarif angkutan udara, dan tarif listrik. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Juni 2016 antara lain: bawang merah, cabai merah, kangkung, jagungmanis, nangka muda, pepaya, dan pisang.

 Dari 82 kota tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 2,14 persen dan inflasi terendah di Padang 0,10 persen.

 Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-64 dari 82 kota yang mengalami inflasi.

No. 41/07/51/Th. XVI, 1 Juli 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

JUNI 2016 KOTA DENPASAR INFLASI 0,39 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Juni 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,68. Tingkat inflasi kumulatif (Januari Juni 2016) sebesar 0,92 persen dan inflasi tahun ke tahun (Juni 2016 terhadap Juni 2015) sebesar 2,78 persen.

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 1,02 persen, kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen; kelompok sandang 0,07 persen; serta kelompok kesehatan sebesar 0,02

(2)

persen.

Komoditas yang mengalami peningkatan harga harga antara lain: buah apel, buah jeruk, buah pir, daging ayam ras, ikan tongkol pindang, tarif angkutan udara, dan tarif listrik. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Juni 2016 antara lain: bawang merah, cabai merah, kangkung, jagung manis, nangka muda, pepaya, dan pisang.

Inflasi pada bulan Juni 2016 disumbangkan oleh inflasi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,203 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,098 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil sebesar 0,054 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,034 persen; kelompok sandang sebesar 0,004 persen; serta kelompok kesehatan 0,001 persen. Sedangkan kelompok yang menahan laju inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga dengan sumbangan/andil deflasi sebesar -0,006 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Juni 2014 - Juni 2016

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Denpasar Juni 2016, Tahun Kalender Juni 2016, dan Juni 2016 Terhadap Juni 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Juni 2016 Laju Inflasi Juni 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 119,58 120,68 0,39 0,92 2,78 Bahan Makanan 129,57 134,62 1,02 3,90 7,15

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,76 123,28 0,33 3,81 5,58 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 119,30 117,53 0,13 -1,48 -0,35

Sandang 107,29 112,53 0,07 4,88 7,33

Kesehatan 118,90 121,40 0,02 2,10 5,40

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 115,02 115,30 -0,06 0,24 4,07

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 117,26 114,52 0,54 -2,34 -2,19 *) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap bulan sebelumnya

**) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Juni 2016 terhadap bulan Juni 2015

-0.2

0.93

(3)

Tabel 2

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Juni 2016

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(1) (2)

Umum 0,389

1. Bahan Makanan 0,203

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,054

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,034

4. Sandang 0,004

5. Kesehatan 0,001

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga -0,006

7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,098

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender Juni 2016 sebesar 0,92 Juni

2016 terhadap Juni 2015) sebesar 2,78 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 2,20 persen dan 0,84 persen. Sementara itu, inflasi Year on Year periode yang sama pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 5,77 persen dan 6,60 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2014 2016 Inflasi 2014 2015 2016 (1) (2) (3) (4) 1. Juni -0,20 0,14 0,39 2. Kumulatif Juni 2,20 0,84 0,92 3. Juni (Y o Y) 5,77 6,60 2,78 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Juni Tahun 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran

1.02 0.54 0.33 0.13 0.07 0.02 -0.06 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

Bahan Makanan Transpor, dll Makanan jadi,dll Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, dll

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2016 sebesar 134,62 dan bulan sebelumnya sebesar 133,26 sehingga mengalami inflasi sebesar 1,02 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh deflasi pada delapan subkelompok pengeluaran yaitu : subkelompok buah-buahan 7,83 persen; subkelompok bahan makanan lainnya 6.87 persen; subkelompok ikan diawetkan 5,77 persen; subkelompok ikan segar 1,87 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,59 persen; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 1,09 persen; subkelompok lemak dan minyak 0,69 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya 0,32 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok bumbu-bumbuan 4,94 persen; subkelompok sayur-sayuran 2,02 persen; serta subkelompok kacang-kacangan 0,43 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: buah apel 0,129 persen; buah jeruk 0,054 persen; daging ayam ras 0,053 persen; ikan tongkol pindang 0,037 persen; dan buah pir 0,029 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: bawang merah 0,092 persen; pepaya 0,049 persen; kangkung 0,020 persen; jagung manis 0,019 persen; dan pisang 0,016 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,203 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Juni 2016 adalah sebesar 123.28 dan bulan sebelumnya sebesar 122,87 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,33 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semuanya mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,87 persen; subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,17 persen; serta subkelompok makanan jadi 0,15 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain gula pasir 0,024 persen; air kemasan 0,009 persen; dan roti tawar 0,007 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah kopi bubuk sebesar 0,001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,054 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Juni 2016 adalah 117,53 dan bulan sebelumnya 117,38 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air 0,43 persen; subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,13 persen; serta subkelompok perlengkapan rumahtangga 0,06 persen. Sedangkan subkelompok biaya tempat tinggal tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan andil inflasi yaitu tarif listrik 0,029 persen; pengharum/pelembut cucian 0,003 persen; dan tissu 0,002 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain sabun cair/cuci piring 0,001 persen dan blender 0,001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,034 persen.

(5)

4.

Sandang

Indeks kelompok sandang pada bulan Juni 2016 adalah sebesar 112,53 dan bulan sebelumnya 112,45 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,07 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lain mengalami inflasi sebesar 0,35 persen sedangkan subkelompok sandang wanita deflasi sebesar 0,04 persen. Dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok sandang laki-laki dan subkelompok sandang anak-anak.

Komoditas utama yang memberikan sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan 0,003 persen; semir sepatu 0,002 persen; dan BH katun 0,001 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah gaun/terusan wanita sebesar 0,002 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,004 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Juni 2016 adalah sebesar 121,40 dan pada bulan sebelumnya sebesar 121,37 atau mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, dua subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika serta subkelompok obat-obatan masing-masing sebesar 0,05 persen dan 0,01 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah bedak 0,004 persen; pelembab 0,003 persen; dan lipstik 0,001 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain hand body lotion 0,006 persen; kapas 0,003 persen; dan sabun mandi cair 0,001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Juni 2016 adalah sebesar 115,30 dan pada bulan sebelumnya sebesar 115,37 atau mengalami deflasi sebesar 0,06 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, satu subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok rekreasi sebesar 0,57 persen. Satu subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar 0,13 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah kertas HVS 0,002 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah VCD/DVD Player 0,004 persen; televisi berwarna 0,002 persen; dan kamera 0,001 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,006 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Juni 2016 adalah sebesar 114,52 dan bulan sebelumnya sebesar 113,90 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,54 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,87 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi

(6)

dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor; serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan andil inflasi antara lain tarif angkutan udara 0,096 persen dan tarif angkutan antar kota 0,011 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah bensin sebesar 0,009 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,098 persen.

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen, Tingkat Inflasi, dan Sumbangan Inflasi Kota Denpasar Bulan Juni 2016 dan Mei 2016 menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks Mei 2016 Indeks Juni 2016 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 120,21 120,68 0,39 0,389 I. BAHAN MAKANAN 133,26 134,62 1,02 0,203

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 121,50 121,89 0,32 0,015

b. Daging dan Hasil-hasilnya 141,91 144,16 1,59 0,052

c. Ikan Segar 134,55 137,07 1,87 0,030

d. Ikan Diawetkan 133,66 141,37 5,77 0,036

e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 124,08 125,43 1,09 0,029

f. Sayur-sayuran 126,73 124,17 -2,02 -0,028

g. Kacang-kacangan 123,61 123,08 -0,43 -0,003

h. Buah-buahan 173,99 187,61 7,83 0,164

i. Bumbu-bumbuan 171,82 163,34 -4,94 -0,101

j. Lemak dan Minyak 88,47 89,08 0,69 0,005

k. Bahan Makanan Lainnya 123,66 132,15 6,87 0,005

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 122,87 123,28 0,33 0,054

a. Makanan Jadi 119,13 119,31 0,15 0,014

b. Minuman Tidak Beralkohol 124,84 125,92 0,87 0,035

c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 132,95 133,18 0,17 0,005

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 117,38 117,53 0,13 0,034

a. Biaya Tempat Tinggal 110,68 110,68 0,00 0,000

b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 140,91 141,51 0,43 0,029

c. Perlengkapan Rumahtangga 102,21 102,27 0,06 0,001 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 118,59 118,74 0,13 0,004 IV. SANDANG 112,45 112,53 0,07 0,004 a. Sandang Laki-Laki 109,88 109,88 0,00 0,000 b. Sandang Wanita 115,96 115,91 -0,04 -0,001 c. Sandang Anak-Anak 111,95 111,95 0,00 0,000

d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 112,03 112,42 0,35 0,004

V. KESEHATAN 121,37 121,40 0,02 0,001

a. Jasa Kesehatan 100,93 100,93 0,00 0,000

b. Obat-obatan 137,02 137,03 0,01 0,000

c. Jasa Perawatan Jasmani 124,95 124,95 0,00 0,000

d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 136,90 136,97 0,05 0,001

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 115,37 115,30 -0,06 -0,006

a. Pendidikan 124,18 124,18 0,00 0,000

b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,07 100,07 0,00 0,000

c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 110,46 110,60 0,13 0,002

d. Rekreasi 100,91 100,33 -0,57 -0,007

e. Olahraga 110,92 110,92 0,00 0,000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 113,90 114,52 0,54 0,098

a. Transpor 122,97 124,04 0,87 0,098

b. Komunikasi dan Pengiriman 98,91 98,91 0,00 0,000

c. Sarana dan Penunjang Transpor 102,22 102,22 0,00 0,000

(7)

PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA JUNI 2016

Dari 82 kota tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 2,14 persen dan inflasi terendah di Padang 0,10 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota Bulan Juni 2016

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 PANGKAL PINANG 127,07 2,14 2 BIMA 128,43 1,86 3 JAYAPURA 127,78 1,78 4 MANOKWARI 118,70 1,77 5 BALIKPAPAN 128,53 1,74 6 TUAL 137,60 1,71 7 BUNGO 122,13 1,66 8 PALOPO 122,65 1,63 9 TARAKAN 135,87 1,59 10 TANJUNG PANDAN 130,32 1,46 11 BATAM 123,58 1,46 12 BENGKULU 130,98 1,35 13 SORONG 124,35 1,24 14 PONTIANAK 133,66 1,21 15 MAMUJU 123,74 1,19 16 MERAUKE 129,63 1,15 17 BANDA ACEH 117,58 1,10 18 BANJARMASIN 124,51 1,06 19 MANADO 124,31 1,06 20 CILEGON 128,20 1,04 21 GORONTALO 121,65 1,02 22 JAMBI 123,27 0,97 23 TANJUNG 125,13 0,97 24 SIBOLGA 124,87 0,94 25 BULUKUMBA 128,21 0,94 26 KENDARI 120,72 0,93 27 PALANGKARAYA 121,46 0,91 28 BEKASI 121,13 0,90 29 WATAMPONE 119,46 0,90 30 MATARAM 122,64 0,87 31 TEMBILAHAN 128,23 0,83 32 DEPOK 122,89 0,82 33 MEDAN 127,45 0,81 34 LHOKSEUMAWE 119,02 0,79 35 DUMAI 124,48 0,79 36 BANDAR LAMPUNG 124,26 0,75 37 TASIKMALAYA 123,07 0,75 38 BUKITTINGGI 121,56 0,73 39 BANYUWANGI 121,47 0,73 40 LUBUKLINGGAU 121,64 0,72

(8)

...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 41 SURABAYA 123,50 0,69 42 METRO 131,63 0,67 43 TANJUNG PINANG 123,42 0,66 44 TEGAL 120,55 0,66 45 PEMATANG SIANTAR 128,07 0,65 46 SUMENEP 121,49 0,65 47 SAMPIT 124,59 0,65 48 SINGKAWANG 123,95 0,64 49 MALANG 124,17 0,63 50 PALU 125,53 0,63 51 KUPANG 127,42 0,62 52 CILACAP 125,79 0,61 53 SAMARINDA 126,99 0,61 54 BANDUNG 123,23 0,60 55 CIREBON 120,10 0,56 56 SUKABUMI 123,03 0,55 57 DKI JAKARTA 124,29 0,52 58 PARE-PARE 120,53 0,52 59 TANGERANG 131,06 0,51 60 PALEMBANG 122,18 0,46 61 BOGOR 123,58 0,45 62 SEMARANG 122,42 0,43 63 YOGYAKARTA 121,43 0,43 64 DENPASAR 120,68 0,39 65 PURWOKERTO 121,36 0,38 66 PROBOLINGGO 121,95 0,35 67 PEKANBARU 122,29 0,33 68 MAKASSAR 124,16 0,30 69 BAU-BAU 128,20 0,30 70 TERNATE 128,46 0,30 71 JEMBER 120,95 0,28 72 SERANG 130,72 0,28 73 MADIUN 121,07 0,27 74 MAUMERE 117,47 0,27 75 KUDUS 128,88 0,25 76 PADANGSIDIMPUAN 121,32 0,23 77 AMBON 122,93 0,23 78 SURAKARTA 120,91 0,22 79 MEULABOH 122,68 0,16 80 KEDIRI 121,06 0,16 81 SINGARAJA 131,33 0,13 82 PADANG 127,38 0,10

(9)

ANDIL INFLASI MENURUT KOMPONEN PENGELUARAN JUNI 2016

Komponen inti/core mengalami inflasi pada Juni 2016 sebesar 0,76 persen dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative mengalami inflasi sebesar 0,14 persen dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen; serta komponen bergejolak/volatile mengalami inflasi sebesar 0,94 persen dengan andil inflasi sebesar 0,17 persen.

Tabel 6

Tingkat Inflasi Juni 2016, Tahun Kalender 2016, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Komponen

Komponen IHK Juni 2015 IHK Desember 2015 IHK Juni 2016 Tingkat Inflasi Juni 2016 (%) Tingkat Inflasi Tahun Kalender 2016 (%) Tingkat Inflasi Tahun ke Tahun (%) Andil Inflasi Juni 2016 (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 117,42 120,21 120,68 0,39 0,92 2,78 0,39 1 Inti (core) 138,81 139,93 134,81 0,14 1,34 3,13 0,09

2 Harga Diatur Pemerintah (administrative) 110,41 112,36 113,86 0,76 -3,66 -2,18 0,13

(10)

Informasi lebih lanjut hubungi:

I Gede Nyoman Subadri, S.E.

Kepala Bidang Statistik Distribusi

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162

E-mail: bps5100@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Gillin dan Gillin (1982: 263) menjelaskan lebih lanjut mengenai perubah-an sosial yang dikutip oleh Soerjono Soekanto dalam bukunya Sosiologi Suatu Pengantar

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing pemberitaan yang dilakukan oleh media online Detik.com dan Vivanews.com menyampaikan peristiwa di Kebun

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Menurut Hanafiyah, jilid sebagai sebagai ta’zi>r harus harus dicambukan lebih keras dari jilid dalam had agar dengan ta’zi>r orang yang terhukum akan menjadi jera,

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH