• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun: Kajian Semiotik Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Adat Sulang-Sulang Pahompu Etnik Simalungun: Kajian Semiotik Chapter III V"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 4.1 dan digabung dengan pisang yang dipotong dandan daging kelapa.Tobu yang
Gambar 4.2 kemudian potongan yang sudah dibagi oleh omh ompung/tutua kepada anak
Gambar 4.3 dengan baik dan dapat memperlambat masa kadaluarsa nitak.
Gambar 4.4 memakannya beroleh kehidupan yang terang, rezeki yang tampak jelas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat berbagai makna simbolik (tanda) pada “Parjambaron” Upacara Adat Kematian “Saur Matua” Batak Toba diantaranya

Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya proses perubahan upacara perkawinan adat (ibagas dear) etnik Simalungun di Kecamatan Panombeian Panei?.. Metode yang

ini berkaitan dengan pembagian sulang ‘ pembagian daging-daging tertentu dari seekor hewan’ seperti kerbau, lembu, atau babi yang disembelih dalam konteks upacara adat

Simbol menurut pengertian Peirce akan digunakan sebagai objek penelitian untuk mendeskripsikan makna tanda pada Upacara Adat kematian Ncayur Ntua masyarakat Pakpak dan

judul ni skripsi on ima upacara sulang-sulang pahompu pada etnik Batak Toba:. kajian

dan makna simbol yang terdapat dalam upacara mengket rumah

Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada para dosen di Departemen Sastra Daerah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang telah

Dalam upacara adat pasahat sulang-sulang pahompu jika suatu keluarga ingin melaksanakan upacara adat pasahat sulang-sulang pahompu maka terlebih dahulu pihak