• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK 7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Landak - DOCRPIJM 8182a4cde2 BAB VIIBAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK (baru)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK 7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Landak - DOCRPIJM 8182a4cde2 BAB VIIBAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK (baru)"

Copied!
208
0
0

Teks penuh

(1)

203 BAB VII

KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN LANDAK

7.1. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Landak

Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Kabupaten Landak telah menyusun Raperda Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2012. Adapun arahan dalam RTRW Kabupaten Landak yang diperhatikan dalam penyusunan RPI2-JM Kabupaten Landak adalah sebagai berikut: Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten

Landak (KSK) yang didasari sudut kepentingan: 7.1.1.Pertahanan keamanan.

Strategi untuk melaksanakan penigkatan fungsi kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagaimana Sesuai RTRW Kabupaten Landak Tahun 2012 meliputi : a. Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.

b. Mengembangkan Budidaya secara selektif didalam dan disekitar kawasan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan.

c. Mengembangkan kawasan lindung dan / atau kawasan Budidaya tidak terbangun disekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona penyangga.

d. Turut serta memelihara dan menjaga aset – aset pertahanan dan keamanan. Kawasan Pertahanan dan Keamanan Kabupaten Landak :

1. Yon Armed 16/105 / Tarik di Kecamatan Ngabang; 2. Koramil 1201-02 di Kecamatan Ngabang;

3. Koramil 1201-03 di Kecamatan Sengah Temila; 4. Koramil 1201-05 di Kecamatan Air Besar;

5. Koramil 1201-06 di Kecamatan Mempawah Hulu; 6. Koramil 1201-10 di Kecamatan Menyuke;

(2)

204 7.1.2.Ekonomi.

KSK dari sudut kepentingan ekonomi, terdiri atas:

a. Kawasan perkotaan Karangan, Darit, dan Pahauman yang ditetapkan sebagai

PKL

Gambar 7.1.

Peta Pusat Kegiatan Lokal Kabupaten Landak

Sumber : RTRW Kabupaten Landak

PK

PK

(3)

205

b. kawasan cepat tumbuh di Kecamatan Air Besar.

c. kawasan KUAT (Kawasan Usaha Agribisnis Terpadu) dengan komoditas

unggulan padi karet, kelapa sawit, dan kakao di Senakin Kompleks, Sompak Kompleks, dan Sebangki Kompleks

(4)

206

Tabel 7.2.

Luas Tanaman dan Produksi Karet

Tabel 7.3.

(5)

207

Gambar 7.2

Peta Perkebunan Kabupaten Landak

Tabel 5.4.

Luas Tanaman dan Produksi Kelapa Sawit

(6)

208

d. Lingkungan Hidup.

Kegiatan lingkungan di Kabupaten Landak dirumuskan dan diprakarsai oleh Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Landak yang bertanggung jawab untuk melaksanakan:

1. Perumusan draft KA-ANDAL, ANDAL dan RKL/RPL atau draft UKL/UPL, melaksanakan serta melakukan pemantauan pelaksanaannya dibantu Kantor Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Landak.

2. Konsultasi dengan warga yang potensial dipengaruhi dampak lingkungan atau PAP dalam forum stakeholder yang mencakup; ringkasan tujuan, rincian, dan gambaran menyeluruh potensi dampaknya safeguard lingkungan.

3. Melaporkan pelaksanaan dan pemantauan RKL/RPL kepada Kantor Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Kabupaten.

4. Keterbukaan informasi mengenai draft ANDAL dan RKL/RPL atau UKL/UPL pada masyarakat dalam waktu yang tidak terbatas.

5. Penanganan keluhan publik secara transparan sebelum kegiatan dimulai.

Menurut SK Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 86/2003, dinas/instansi yang berkecimpung dalam masalah lingkungan hidup (Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Landak) bertanggung jawab untuk mengkaji dan memberikan persetujuan terhadap UPL/ UKL yang dirumuskan oleh pemrakarsa kegiatan. Dalam pelaksanaan RPIJM, Kantor Lingkungan Hidup juga bertanggung jawab untuk melakukan supervisi pelaksanaan RKL/RPL serta melakukan pemantauan terhadap lingkungan secara umum.

Di Kabupaten Landak, Kantor Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup merupakan anggota tetap Komisi AMDAL yang berwenang dan bertanggung jawab untuk melakukan:

 Kajian dan persetujuan terhadap KA-ANDAL, ANDAL dan RKL/RPL yang dirumuskan oleh pemrakarsa kegiatan.

(7)

209 e. Sistem Jaringan Lingkungan

1. Sistem jaringan pengelolaan lingkungan meliputi:  Sistem jaringan air minum

 Sistem jaringan drainase  Prasarana pengolahan limbah

 Prasarana pengelolaan persampahan.

2. Sistem jaringan air minum sebagaimana dimaksud pada meliputi:

 Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terdiri dari SPAM Perpipaan dan SPAM Non Perpipaan terlindungi

 SPAM perpipaan terdiri atas, jaringan pipa transmisi air baku, dan instalasi pengolahan air minum yang terdapat di Ibukota Kabupaten Landak dan seluruh kecamatan

 SPAM non perpipaan terdiri atas sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air yang terdapat di Ibukota Kabupaten Landak dan seluruh kecamatan

 Sumber air baku untuk kebutuhan air minum Kabupaten Landak terdiri atas

- Sungai Merasak di Dusun Selaba Desa Munguk dan sungai Landak sebagai sumber air baku PDAM Ngabang.

- Mata air pegunungan dan sungai yang berada di seluruh kecamatan.  Sistem jaringan drainase sebagaimana dimaksud diarahkan pada daerah

perkotaan, pararel dengan pembangunan jaringan jalan.

 Prasarana pengolahan limbah sebagaimana dimaksud pada meliputi:

- Prasarana limbah domestic.

- Prasarana limbah industri.

 Pengembangan prasarana pengolahan limbah domestik sebagaimana dimaksud dilakukan melalui:

- Pengembangan septik tank individual

- Pengembangan sistem terpadu untuk kawasan perkotaan.

(8)

210 dimaksud dilakukan melalui:

- Pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara komunal

- Pengembangan IPAL secara mandiri di kawasan industri.

 Pengembangan prasarana pengelolaan persampahan sebagaimana dimaksud dilakukan melalui:

- Sistem perwadahan dilakukan pada masing-masing rumah tangga.

- Sistem pengumpulan dilakukan pada Tempat Pembuangan Sementara (TPS) pada setiap Kecamatan dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Ngabang.

- Sistem pengangkutan dengan menggunakan dump truk dan amrrol dari TPS menuju TPA

- Sistem pengolahan sampah dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Ngabang dengan pola sanitary landfill.

(9)

211

Gambar 7.3

Peta Daerah Aliran Sungai Kabupaten Landak

(10)

212 f. Sosial Budaya

Jumlah penyandang cacat di Kabupaten Landak cukup besar, sampai dengan tahun 2010 sebanyak.4.625 orang yang dapat dilihat pada Tabel 7.5. di bawah ini.

Tabel 7.5.

Penderita Cacat Kab. Landak Tahun 2004

No. Uraian 2010

Sumber Data : Landak Dalam Angka Tahun 2010

Jumlah penyandang rawan sosial tahun 2004 Kab. Landak sebanyak 25.031 orang yang terdiri dari Lanjut Usia sebanyak 5.530 orang dan Anak Terlantar sebanyak 19.501 seperti yang terlihat dalam Tabel 7.6. di bawah ini.

Tabel 7.6.

Banyaknya Penduduk Lanjut Usia dan Anak Terlantar Tahun 2010

Kecamatan Lanjut Usia Anak Terlantar Jumlah

(1) (2) (3) (4)

Sumber: Landak Dalam Angka 2010

(11)

213 Pemerintah Kabupaten Landak telah memberikan pelayanan dan fasilitasi kepada umat beragama dalam menjalankan aktivitas keagamaannya dengan mudah dan aman.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Landak dalam mengembangkan kehidupan beragama diarahkan kepada peningkatan akhlak dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa membangun masyarakat yang religius dan sekaligus mengatasi berbagai masalah sosial budaya.

Menunjang kehidupan beragama pada tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Landak membangun berbagai prasarana ibadah antara lain masjid 107 buah, surau 63 buah, gereja Protestan 702 buah, kapel Protestan 97 buah, gereja Katolik 288 buah, kapel Katolik 62 buah, Pura 2 buah dan Vira 1 buah. Jumlah orang yang berkurban pada tahun 2010 sebanyak 500 orang dengan jumlah hewan kurban 132 ekor yang terdiri dari: sapi 61 ekor dan kambing 71 ekor. Jumlah orang yang berkurban terbanyak terdapat di Kecamatan Ngabang (232 orang), Mandor (83 orang) dan Menyuke (43 orang).

(12)

214

Tabel 7.7.

Jumlah Sarana Tempat Ibadah Menurut Status/Fungsi di Kabupaten Landak Tahun 2009

No Kecamatan Masjid Langgar/Surau Gereja & Kapel Pura Wihara

Katolik Protestan

1 Sebangki 21 12 6 25 1 3

2 Ngabang 26 20 110 159 1 0

3 Jelimpo 1 0 30 29 0 0

4 Sengah Temila 12 4 51 118 0 1

5 Mandor 14 5 21 93 0 0

6 Menjalin 2 3 10 44 0 0

7 Mempawah Hulu 6 3 13 66 0 0

8 Sompak 1 0 7 10 0 0

9 Menyuke 5 2 33 102 0 0

10 Banyuke Hulu 1 0 10 15 0 0

11 Meranti 4 4 12 53 0 0

12 Kuale Behe 6 5 16 40 0 0

13 Air Besar 8 5 33 45 0 0

JUMLAH 107 63 799 350 2 1

Sumber: Landak Dalam Angka 2010

7.1.3.Pendayagunaan Sumber daya Alam atau Teknologi Tinggi

(13)
(14)

216 Keragaan produktivitas padi yang diintroduksikan cukup beragam sesuai dengan karakter dari masing-masing varietas dan pengaruh faktor lingkungan. Introduksi VUB di 8 kec. di Kabupaten Landak rata-rata meningkatkan produksi 21,28% dari varietas existing (Ciherang). VUB ini mendapat respon petani cukup tinggi karena produksi tinggi, tahan terhadap hama penyakit dan rasa nasinya pulen. Respon yang sama juga ditunjukkan oleh pemerintah daerah (Dinas Pertanian Kabupaten Landak), terlihat dari kunjungan Bupati dan dinas terkait lingkup pertanian pada acara panen raya padi VUB yang dintroduksikan, serta penyerahan bantuan handtraktor, alsintan, perbaikan jaringan irigasi dan perbaikan jalan usahatani guna mendukung VUB tersebut. Respon ini tentunya akan mempercepat perkembangan varietas tersebut, dan selanjutnya ketersediaan benih dapat dipenuhi melalui pembinaan penangkar benih oleh BPTP Kalbar dan BPSB.

7.1.4.Arahan Pengembangan Pola Ruang dan Struktur ruang 7.1.4.1. Arahan Pengembangan Pola Ruang

Adapun rencana pola ruang di Kabupaten Landak meliputi:

a. Kawasan lindung, terdiri atas:

1. hutan lindung;

2. kawasan lindung bawahan; 3. kawasan lindung setempat;dan 4. kawasan suaka alam;

b. Kawasan budidaya, terdiri atas:

1. kawasan hutan produksi; 2. pertanian;

3. pertambangan; 4. industri; 5. pariwisata;dan 6. permukiman.

7.1.4.2. Arahan Pengembangan Kawasan Lindung dan Budidaya Kawasan lindung sebagaimana dimaksud meliputi:

a. Kawasan hutan lindung dengan Luas + 53.282 Hektar

(15)

217 2. Kecamatan Air Besar, 21.132,92 Ha.

3. Kecamatan Jelimpo, 2.182,35 Ha. 4. Kecamatan Kuala Behe, 600,89 Ha. 5. Kecamatan Mandor, 554,67 Ha.

6. Kecamatan Mempawah Hulu, 12.773,77 Ha. 7. Kecamatan Menyuke, 1.059,50 Ha.

8. Kecamatan Meranti, 1.198,74 Ha. 9. Kecamatan Sebangki, 3.197,79 Ha. 10. Kecamatan Sengah Temila, 3.814,98 Ha. 11. Kecamatan Sompak 1.445,44 Ha.

b. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

bawahannya

1. Kawasan resapan air/daerah imbuhan air tanah yang tersebar di Kecamatan Kuala Behe, Air Besar, Jelimpo, Banyuke Hulu, Mempawah Hulu, Menjalin dan Sengah Temila seluas kurang lebih 111.234 Ha.

2. Kawasan gambut yang terletak di Kecamatan Sebangki, Ngabang, dan Sengah Temila seluas kurang lebih 3.491 Ha.

c. Kawasan perlindungan setempat

1. Sempadan sungai, dengan luas kurang lebih 414.477 hektar.

2. Kawasan sekitar danau/waduk.

3. Kawasan sekitar mata air.

4. Kawasan kearifan lokal.

5. Ruang terbuka hijau perkotaan.

6. Hutan kota

d. Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

1. Cagar Alam Nyiut Penrissen (diusulkan menjadi taman nasional), dengan luas kurang lebih 54.990 hektar; dan

2. Cagar Alam Mandor dengan luas kurang lebih 3.009 hektar.

e. Kawasan rawan bencana alam.

(16)

218 banjir sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebar di seluruh kecamatan.

2. Kawasan rawan bencana tanah lonsor.

Kawasan rawan bencana tanah longsor sebagaimana dimaksud pada huruf b tersebar di Gunung Seha di Kecamatan Sengah Temila, Gunung Patimuk di Kecamatan Mandor dan Mentonyek di Kecamatan Mempawah Hulu.

Gambar 7.4

Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Landak

(17)

219

f. Kawasan budidaya meliputi:

1. Kawasan peruntukan hutan produksi;

 Kawasan hutan produksi luas sekitar 139.074 hektar tersebar di :

- Kecamatan Banyuke Hulu, 8,222,03 Ha

- Kecamatan Air Besar, 5,028,89 Ha

- Kecamatan Jelimpo, 1,964,82 Ha

-Kecamatan Kuala Behe, 7,871,78 Ha

- Kecamatan Mandor, 6,107,60 Ha

- Kecamatan Mempawah Hulu, 1,890,81 Ha

- Kecamatan Menyuke, 15,537,00 Ha

- Kecamatan Meranti, 26,347,50 Ha

- Kecamatan Ngabang, 19,696,95 Ha

- Kecamatan Sebangki, 3,834,28 Ha

- Kecamatan Sengah Temila, 36,110,72 Ha

- Kecamatan Sompak 6,461,62 Ha.

2. Kawasan hutan produksi terbatas

-Kecamatan Air Besar, 12,459,10 Ha

- Kecamatan Mandor, 1,383,48 Ha

- Kecamatan Sebangki, 30,15 Ha.

3. Kawasan hutan produksi konversi.

- Kecamatan Banyuke Hulu, 1,617,46 Ha

-Kecamatan Menyuke, 9,833,68 Ha

(18)

220

Gambar 7.5

Peta Kawasan Hutan Kabupaten Landak

Sumber: RTRW Kabupaten Landak Tahun 2014

g. Kawasan peruntukan hutan rakyat dan hutan desa

1. Kawasan Peruntukan hutan rakyat dan Hutan Desa tersebar diseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak.

h. Kawasan peruntukan pertanian.

1. Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan; meliputi lahan sekitar 60.000 ha

- Sebangki Kompleks

(19)

221

- Sompak Kompleks

2. Kawasan peruntukan pertanian hortikultura

- Kawasan Peruntukan Pertanian Holtikultura tersebar di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Landak.

3. Kawasan peruntukan perkebunan meliputi lahan sekitar 300.650 hektar terdiri dari:

- Kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas sawit dan karet tersebar merata di seluruh kecamatan.

- Kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas kakao terutama di Kecamatan Sengah Temila, Sebangki, Menyuke, Menjalin, Mempawah Hulu, Air Besar dan Kuala Behe.

- Kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas lada terutama di Kecamatan Mempawah Hulu,Menjalin, Menyuke, Banyuke Hulu,Kuala Behe dan Air Besar.

4. Kawasan peruntukan peternakan terdiri atas:

- Ternak besar di Kecamatan Menjalin, Sompak, Mempawah Hulu, Banyuke Hulu, Sengah Temila, Meranti, Jelimpo dan Sebangki.

- Ternak kecil tersebar di seluruh kecamatan

- Unggas tersebar di seluruh kecamatan.

i. Kawasan Peruntukan Perikanan

Kawasan peruntukan perikanan sebagaimana dimaksud meliputi: 1. Kawasan perikanan tangkap tersebar di Sungai Landak, Sungai

Sangah, dan Sungai Mempawah;

2. Kawasan perikanan budidaya tersebar di Jelimpo, Sengah Temila, Ngabang, Mandor, Sompak, Menjalin, Mempawah Hulu, Banyuke Hulu, Menyuke, Sebangki, dan Meranti.

j. Kawasan Peruntukan Pertambangan

Kawasan peruntukan pertambangan terdiri atas:

(20)

222 2. Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP) Mineral Non Logam yang

tersebar pada seluruh kecamatan;

3. Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP) Batuan yang tersebar pada seluruh kecamatan; dan

4. Kawasan Peruntukan Pertambangan (KPP) Batubara di Kecamatan Sebangki dan Air Besar

k. Kawasan Peruntukan Industri

Kawasan peruntukan industri terdiri atas: 1. kawasan peruntukan industri rumah tangga

Kawasan peruntukan industri rumah tangga tersebar di setiap kecamatan. 2. Kawasan peruntukan industri kecil

Kawasan peruntukan industri Kecil tersebar di setiap kecamatan. 3. Kawasan peruntukan industri sedang

Kawasan Peruntukan Industri Sedang akan diarahkan pada Kawasan Industri Kecamatan Mandor dengan Luas + 1.000 Hektar.

4. Kawasan peruntukan industri besar

Kawasan Peruntukan Industri Besar akan diarahkan pada Kawasan Industri Kecamatan Mandor dengan Luas + 1.000 Hektar.

5. Kawasan peruntukan industri agro.

Kawasan Peruntukan Industri Besar akan diarahkan pada Kawasan Industri Kecamatan Mandor

l. Kawasan Peruntukan Pariwisata

Kawasan peruntukan pariwisata dengan luas kurang lebih 6.500 hektar, meliputi:

1. Wisata alam;

 Air terjun Pangaak Desa Antan Rayan Kecamatan Ngabang.  Air terjun Angan Tembawang Jelimpo Kecamatan Jelimpo  Air terjun Sentagung Desa Mungguk Kecamatan Ngabang

(21)

223  Air terjun stiing Desa Tengue Kecamatan Air Besar.

 Air terjun Pade Kembayung Desa Bentiang Kecamatan Air Besar.  Air terjun Remabo Desa Skendal Kecamatan Air Besar.

 Riam Jambu Desa Jambu Kecamatan Air Besar.  Goa Kelelawar Desa Engkangin Kecamatan Air Besar.  Goa Sanjan Desa Engkangin Kecamatan Air Besar.

 Air Terjun Morban Desa Engkangin Kecamatan Air Besar.  Air Terjun Entilis Desa Merayuh Keamatan. Air Besar.  Air Terjun Tarintikng Desa Engkangin Kecamatan Air Besar.  Air Terjun Ringin Desa Sepangah Kecamatan. Air Besar.  Air Terjun Ampar Ensot Desa Merayuh Kecamatan Air Besar.  Air Terjun Ampar Jawa Desa Antan Rayan Kecamatan Ngabang.  Pagung banban Desa Merayuh Kecamatan Air Besar.

 Danau Nyiut Desa Bentiang Kecamatan Air Besar.

 Air terjun Badawat Desa Dange Aji Kecamatan Air Besar.  Air terjun Pemayong Desa Bentiang Kecamatan Air Besar.

 Riam Sabadak Desa Keranji Birah sebatih Kecamatan Sengah Temila.

 Panorama Gunung Sehak Desa Paloatn/ Asong Kecamatan Sengah Temila.

 Riam Solakng Senakin Kecamatan Sengah Temila.

 Air terjun Tikalong Desa Salaas Kecamatan Mempawah Hulu.  Riam Siname Desa Tiang Tanjung Kecamatan Mempawah hulu.  Arung jeram di Sungai Landak.

2. Wisata budaya

 Rumah Betang Saham Desa Saham Kecamatan Sengah Temila.  Dayak center di Kecamatan Ngabang.

3. Wisata sejarah

 Keraton Ismahayana Ngabang Desa Raja Kecamatan Ngabang.  Makam Raja Landak Desa Raja Kecamatan Ngabang.

 Makam Juang Mandor.

(22)

224  Makam Juang Ngabang Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang  Panyugu Ria Sinir Desa Jarikng Kecamatan Menyuke

 32 Pantak Ria Sinir Desa Bagak Kecamatan Menyuke 4. Wisata rohani

 Gua Maria Bukit Marabukatn Desa Kampet Dusun Bandol Kecamatan Banyuke Hulu

5. Wisata minat khusus

 Arung jeram di Kecamatan Air Besar.  Mendulang intan di Kecamatan Air Besar. 6. Wisata agro.

 Wisata panen durian tersebar diseluruh Kecamatan.  Wisata panen langsat tersebar diseluruh Kecamatan.  Wisata panen jeruk di Kecamatan Sengah Temila.

m.Kawasan Peruntukan Permukiman

1. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan

Kawasan peruntukan permukiman perkotaan berada di Kabupaten Landak dengan luas + 21.000 hektar di Kecamatan Ngabang, Karangan, Pahauman dan Darit.

2. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan.

Kawasan peruntukan permukiman perdesaan berada tersebar disetiap kecamatan dengan luas sekitar + 45.320 hektar tersebar di seluruh kecamatan.

7.1.5.Arahan Pengembangan Pola Ruang Terkait Bidang Cipta Karya Seperti Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

(23)

225 7.1.6.Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

7.1.6.1. Sarana Air Minum / SPAM

a. sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terdiri dari SPAM Perpipaan dan SPAM Non Perpipaan terlindungi.

b. SPAM perpipaan terdiri atas, jaringan pipa transmisi air baku, dan instalasi pengolahan air minum yang terdapat di Ibukota Kabupaten Landak dan seluruh kecamatan.

c. SPAM non perpipaan terdiri atas sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air yang terdapat di Ibukota Kabupaten Landak dan seluruh kecamatan.

d. sumber air baku untuk kebutuhan air minum Kabupaten Landak terdiri atas: 1. sungai Merasak di Dusun Selabar Desa Munguk dan sungai Landak sebagai

sumber air baku PDAM Ngabang.

2. mata air pegunungan dan sungai yang berada di seluruh kecamatan.

7.1.6.2. Air Limbah

(24)

226

Tabel 7.8.

Pencemaran SPAL Berdasarkan Klaster

Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kab. Landak

Pencemaran SPAL terjadi sebagai akibat dari tidak terawatnya Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) karena tersumbatnya Aliran SPAL dari Sampah dan Endapan Sedimentasi Tanah sehingga SPAL tidak dapat berfungsi secara maksimal bahkan tidak berfungsi sama sekali. Rendahnya pencemaran SPAL pada rumah tangga Klaster 4 disebabkan pada klaster tersebut masyarakat sudah lebih banyak memiliki SPAL.

86,38 81,75

66,55

13,62 18,25

33,45

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

1 2 3

Cluster

Ada Pencemaran

Tidak Ada Pencemaran

(25)

227

Tabel 7.9.

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik yang ada di Kabupaten Landak Kelompok Fungsi Teknologi yang

digunakan

Pengolahan Akhir Bidang

Resapan

Pembuangan Daur Ulang Belum ada

sistem

Sumber : Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak

Penanganan Air Limbah Rumah Tangga, yaitu : Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga (domestik) dengan sistem :

a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.

b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat.

7.1.6.3. Persampahan

(26)

228 bergeser, dimana sampah dapat juga dimanfaatkan kembali, melalui pendekatan yang disebut 3R ( Reduse, Reuse dan Recycle). Sampah organik seperti daun, bekas makanan, dll dapat dimanfaatkan kembali untuk bahan pupuk. sampah an-organik dapat dipilah-pilah, dan kemudian dimanfaatkan sesuai dengan jenis dan kebutuhan. Sampah bila tidak dikelola dengan benar akan dapat merupakan perindukan vektor penyakit, yaitu Serangga dan binatang mengerat yang befungsi sebagai host penyakit menular. Pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Landak ditinjau dari Cara penanganan sampah, dan pemilahan sampah dapat dilihat dari grafik berikut ini :

Tabel 7.10

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Kabupaten Landak

Sumber : Dinas Kebersihan Kabupaten Landak

Sumber : Kantor Kebersihan dan Pertamanan Kab. Landak

Penanganan Persampahan, yaitu : Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Termasuk didalamnya sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga

7.1.6.4. Drainase

Guna memetakan kondisi riil mengenai Sistem Pengelolaan Drainase dan Teknologi yang digunakannya, maka Pokja Sanitasi melakukan identifikasi

4

3

2

Dibuang ke Lahan Kosong

Dibuang ke Sungai

Dibakar

(27)

229 dengan menggunakan Metode Diagram Sistem Sanitasi. Diharapkan dengan menggunakan Metode ini, dapat diketahui berbagai sistem yang saat ini masih digunakan oleh Pemda maupun masyarakat dalam Pengelolaan Drainase, sehingga nantinya dapat dijadikan Rekomendasi Perbaikan Sistem Pengelolaan Drainase dimasa yang akan datang. Adapun Hasil Kajian menggunakan Metode Diagram Sistem Sanitasi adalah sbb

Tabel 7.11

Diagram Sistem Sanitasi Pengelolaan Drainase Lingkungan

Input User

Sumber : buku putih sanitasi kab. Landak

7.1.6.5. Ruang Terbuka Hijau

Ruang terbuka hijau perkotaan dikembangkan di setiap kawasan perkotaan dengan luas minimal 30% (tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan.

7.1.6.6. Rusunawa

(28)

230 7.1.6.7. Agropolitan

a. Pertanian Tanaman Pangan

Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan meliputi lahan sekitar 60.000 ha tersebar di Sebangki Kompleks, Senakin Kompleks, Sompak Kompleks, dan seluruh kecamatan.

b. Pertanian Holtikultura

Kawasan peruntukan pertanian hortikultura tersebar di seluruh kecamatan. c. Perkebunan

Kawasan peruntukan perkebunan meliputi lahan sekitar 300.650 hektar terdiri dari:

1. kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas sawit dan karet tersebar merata di seluruh kecamatan.

2. kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas kakao terutama

di Kecamatan Sengah Temila, Sebangki, Menyuke, Menjalin, Mempawah Hulu, Air Besar dan Kuala Behe; dan.

3. kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas lada terutama di

Kecamatan Mempawah Hulu,Menjalin, Menyuke, Banyuke Hulu,Kuala Behe dan Air Besar.

7.1.7.Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

7.1.7.1. Kawasan Lindung Luas + 53.282 Hektar. a. Kecamatan Banyuke Hulu, 5.170,38 Ha.

(29)

231 h. Kecamatan Meranti, 1.198,74 Ha.

i. Kecamatan Sebangki, 3.197,79 Ha. j. Kecamatan Sengah Temila, 3.814,98 Ha. k. Kecamatan Sompak 1.445,44 Ha.

7.1.7.2. Kawasan Budidaya.

Kawasan budidaya sebagaimana dimaksud meliputi: a. Kawasan peruntukan hutan produksi.

dengan luas kurang lebih 139.074 hektar tersebar di : 1. Kecamatan Banyuke Hulu, 8,222,03 Ha. 2. Kecamatan Air Besar, 5,028,89 Ha.

3. Kecamatan Jelimpo, 1,964,82 Ha.

4. Kecamatan Kuala Behe, 7,871,78 Ha.

5. Kecamatan Mandor, 6,107,60 Ha.

6. Kecamatan Mempawah Hulu, 1,890,81 Ha. 7. Kecamatan Menyuke, 15,537,00 Ha. 8. Kecamatan Meranti, 26,347,50 Ha. 9. Kecamatan Ngabang, 19,696,95 Ha. 10. Kecamatan Sebangki, 3,834,28 Ha. 11. Kecamatan Sengah Temila, 36,110,72 Ha.

12. Kecamatan Sompak 6,461,62 Ha.

b. Kawasan hutan produksi terbatas

Dengan luas kurang lebih 15.938 hektar tersebar di :

1. Kecamatan Air Besar, 12,459,10 Ha.

2. Kecamatan Mandor, 1,383,48 Ha.

3. Kecamatan Sebangki, 30,15 Ha. c. Kawasan hutan produksi konversi

Dengan luas kurang lebih 15.938 hektar tersebar di :

1. Kecamatan Banyuke Hulu, 1,617,46 Ha. 2. Kecamatan Menyuke, 9,833,68 Ha.

(30)

232 d. kawasan peruntukan hutan rakyat dan hutan desa.

Tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten Landak. e. kawasan peruntukan pertanian Tanaman Pangan. Meliputi lahan sekitar 60.000 ha tersebar di :

1. Senakin Kompelks. 2. Sompak Kompleks. 3. Sebangki Kompleks.

f. Kawasan peruntukan pertanian hortikultura. Tersebar di seluruh Kecamatan Kabupaten Landak g. Kawasan peruntukan perkebunan

Meliputi lahan sekitar 300.650 hektar terdiri dari:

1. kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas sawit dan karet tersebar merata di seluruh kecamatan.

2. kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas kakao terutama di:

 Kecamatan Sengah Temila.  Kecamatan Sebangki,  Kecamatan Menyuke,  Kecamatan Menjalin,

 Kecamatan Mempawah Hulu,  Kecamatan Air Besar dan  Kecamatan Kuala Behe.

3. Kawasan peruntukan perkebunan dengan prioritas komoditas lada terutama di :

 Kecamatan Mempawah Hulu.  Kecamatan Menjalin.

(31)

233 h. Kawasan peruntukan perikanan.

1. Kawasan perikanan tangkap :  Sungai Landak.

 Sungai Sangah, dan  Sungai Mempawah.

i. Kawasan perikanan budidaya : 1. Kecamatan Jelimpo.

2. Kecamatan Sengah Temila. 3. Kecamatan Ngabang. 4. Kecamatan Mandor. 5. Kecamatan Sompak. 6. Kecamatan Menjalin.

7. Kecamatan Mempawah Hulu. 8. Kecamatan Banyuke Hulu. 9. Kecamatan Menyuke. 10. Kecamatan Sebangki, dan 11. Kecamatan Meranti.

j. Kawasan Peternakan 1. Ternak besar di :

 Kecamatan Menjalin.  Kecamatan Sompak.

 Kecamatan Mempawah Hulu.  Kecamatan Banyuke Hulu.  Kecamatan Sengah Temila.  Kecamatan Meranti.

 Kecamatan Jelimpo dan  Kecamatan Sebangki;

2. Ternak kecil

(32)

234 3. Ternak Unggas

 Tersebar di seluruh kecamatan.

k. Kawasan peruntukan pertambangan. 1. Pertambangan (KPP) Mineral Logam :

 Tersebar di seluruh Kecamatan.

2. Peruntukan Pertambangan (KPP) Mineral Non Logam.  Tersebar di seluruh Kecamatan.

3. Peruntukan Pertambangan (KPP) Batuan.  Tersebar di seluruh Kecamatan.

4. Peruntukan Pertambangan (KPP) Batubara.  Kecamatan Sebangki

 Kecamatan Air Besar l. Kawasan peruntukan industry.

1. Kawasan peruntukan industri rumah tangga :  Tersebar di Seluruh Kecamatan.

2. Kawasan peruntukan industri Sedang dan Besar :  Kecamatan Mandor seluas kurang lebih 1000 hektar.

3. Kawasan peruntukan industri agro :  Kecamatan Mandor.

(33)

235 » ARUNG JERAM DI SUNGAI LANDAK.

Gambar 7.6

Foto Dokumentasi Arung Jeram Sungai Landak

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

» KECAMATAN NGABANG

i. Air terjun Panga‟ak Desa Antan Rayan.

Untuk menuju lokasi wisata Riam Pangga‟ak perjalanan diawali dari Kota Ngabang menuju Desa Amang menggunakan mobil dengan lama

perjalanan sekitar 1 jam. Kemudian mengganti kendaraan mobil

dengan motor karena jalan yang lebarnya hanya cukup untuk sepeda

motor. Sekitar 30 menit menggunakan motor menaiki gunung,

kemudian perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki naik turun bukit

(34)

236

Gambar 7.7

Foto Dokumentasi Air Terjun Panga’ak

(35)

237 ii. Air terjun Sentagung Desa Mungguk.

Gambar 7.8

Foto Dokumentasi Air Terjun Sentanggung

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

iii. Air Terjun Ampar Jawa Desa Antan Rayan.

» KECAMATAN SENGAH TEMILA

i. Riam Sabadak Desa Keranji Birah sebatih.

Gambar 7.9

Foto Dokumentasi Riam Sabadak

(36)

238 ii. Panorama Gunung Sehak Desa Paloatn/ Asong.

iii. Riam Solakng Senakin.

Gambar 7.10

Foto Dokumentasi Riam Solakng

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

» KECAMATAN MEMPAWAH HULU i. Air terjun Tikalong Desa Salaas.

Peta dan Koordinat GPS: 0° 33' 54.05" N 109° 23' 1.79" E0° 38' 57.15" N 109° 23' 45.67" E

Berjarak tempuh sekitar 3,5 jam dari Pontianak dengan kondisi jalan

sebagian besar sudah mulus namun hanya sekitar 4 km terakhir saja yang

rusak. Jika dari Pontianak arahkan kendaraan menuju ke Sui Pinyuh

kira-kira 1,5 jam perjalanan. Setiba di persimpangan Singkawang -

Mandor (dekat dengan SPBU) ambil ke arah Mandor. Ikuti jalan

tersebut kira-kira 2 jam hingga tiba di pintu gerbang wisata Air Terjun

Tikalong. Pintu gerbang ini berada di sebelah kanan jalan.

Setelah memarkitan kendaraan di area parkir di depan pintu

gerbang. Perjalanan di lanjutkan dengan berjalan kaki kira-kira 5 menit

masuk ke dalam hingga tiba di lokasi air terjun berada. Bagi yang

(37)

239

Gambar 7.11

Foto Dokumentasi Air Terjun Tikalong

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

ii. Riam Siname Desa Tiang Tanjung.

» KECAMATAN JELIMPO

i. Air terjun Angan Tembawang Jelimpo.

» KECAMATAN AIR BESAR i. Air terjun Banangar Desa Perbua.

Gambar 7.12

Foto Dokumentasi Air Terjun Banangar

(38)

240 ii. Air terjun stiing Desa Tengue.

Gambar 7.13

Foto Dokumentasi Air Terjun Stiing

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

iii. Air terjun Pade Kembayung Desa Bentiang. iv. Air terjun Remabo Desa Skendal.

Gambar 7.14

Foto Dokumentasi Air terjun Remabo/Dait

(39)

241 v. Riam Jambu Desa Jambu.

vi. Goa Kelelawar Desa Engkangin.

Gambar 7.15

Foto Dokumentasi Goa Kelelawar

(40)

242 vii. Goa Sanjan Desa Engkangin.

Gambar 7.16

Foto Dokumentasi Goa Sanjan

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

viii. Air Terjun Morban Desa Engkangin. ix. Air Terjun Entilis Desa Merayuh.

x. Air Terjun Tarintikng Desa Engkangin.

Air Terjun Terinting atau penduduk setempat menyebutnya Rombo

Terinting Tujuh Tingkat. Air terjun ini memiliki tujuh tingkatan dan

berasal dari patahan Sungai Ensiang.

Potensi wisata alam Air Terjun Terinting ini masih alami, Berjarak

lebih kurang 50 km dari Serimbu (ibu kota Kecamatan). Untuk

pergi kesana ditempuh dengan cara jalan kaki sekitar 5 jam atau 2

(41)

243

Gambar 7.17

Foto Dokumentasi Air Terjun terintikng

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

xi. Air Terjun Ringin Desa Sepangah. xii. Air Terjun Ampar Ensot Desa Merayuh. xiii. Pagung banban Desa Merayuh.

xiv. Danau Niut Desa Bentiang.

xv. Air terjun Badawat Desa Dange Aji.

Gambar 7.18

Foto Dokumentasi Air Terjun Badawat

(42)

244 xvi. Air terjun Pemayong Desa Bentiang.

Kawasan Peruntukan Wisata Sejarah.

i. Keraton Ismahayana Ngabang Desa Raja Kecamatan Ngabang.

Gambar 7.19

Foto Dokumentasi Keraton Ismahayana Ngabang Desa Raja

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

ii. Makam Raja Landak Desa Raja Kecamatan Ngabang.

Gambar 7.20

Foto Dokumentasi Makam Raja Landak

(43)

245 iii. Makam Juang Mandor.

Gambar 7.21

Foto Dokumentasi Makam Juang Mandor

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

iv. Makam Juang Pak Kasih Desa Sidas Kecamatan Sengah Temila.

Gambar 7.22

Foto Dokumentasi Makam Juang Pak Kasih Desa Sidas

(44)

246 v. Makam Juang Ngabang Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang.

Gambar 7.23

Foto Dokumentasi Makam Juang Ngabang Desa Amboyo Inti

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

vi. Panyugu Ria Sinir Desa Jarikng Kecamatan Menyuke. vii. 32 Pantak Ria Sinir Desa Bagak Kecamatan Menyuke.

Kawasan Peruntukan Wisata Sejarah.

i. Rumah Betang Saham Desa Saham Kecamatan Sengah Temila,

Gambar 7.24

Foto Dokumentasi Rumah betang saham

(45)

247 ii. Dayak center di Kecamatan Ngabang.

Gambar 7.24

Foto Dokumentasi Dayak center

Sumber : Dokumentasi Pemda Kabupaten Landak

Kawasan peruntukan wisata rohani.

i. Gua Maria Bukit Marabukan Desa Bandoi Kecamatan Banyuke Hulu.

(46)

248  Kawasan peruntukan wisata agro

i. Wisata panen durian tersebar diseluruh Kecamatan. ii. Wisata panen langsat tersebar diseluruh Kecamatan, iii. Wisata panen jeruk di Kecamatan Sengah Temila.

kawasan peruntukan permukiman.

i. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan Luas + 21.000 Ha.  Kecamatan Ngabang.

 Desa Karangan.  Desa Pahuman.  Desa Darit.

ii. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan Luas + 45.320 Ha.  Tersebar di seluruh Kecamatan.

iii. kawasan peruntukan lainnya.

m.Sistem Perkotaan.

1. Jaringan Prasarana.

 Sistem jaringan prasarana transportasi.  Sistem Jaringan Darat.

Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan Jaringan jalan arteri primer meliputi:  ruas Jalan Sungai Pinyuh – Sebadu;  ruas Jalan Sebadu – Sidas;

 ruas Jalan Sidas – Ngabang – Sosok – Tanjung; Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Jaringan jalan kolektor primer 2 meliputi:  Ruas jalan Anjongan – Karangan.

 Ruas jalan Karangan – Simpang Tiga – Bengkayang;  Ruas jalan Simpang Tiga – Sidas; dan

(47)

249 Jaringan jalan kabupaten yang berfungsi sebagai kolektor primer K3 meliputi:

 Ledo-Serimbu- Simpang Kuala Behe-Ngabang.  Ruas Simpang Semunti Kec.Kuala Behe-Muara ilia.  Serimbu-Nyari-Entikong.

 Jaringan jalan lokal primer yang meliputi:  Arah Ke ledo –Meranti- Kuala Behe.  Meranti –Darit –Pahauman

 Darit –Sompak –Karangan.  Menjalin –Mandor.

 Pahauman –Sebangki.  Karangan-Samalantan; dan  Tunang-Sibale-Samalantan.

 Jaringan jalan khusus angkutan produksi meliputi :  Menjalin-Sadaniang.

 Kawasan Industri Mandor - Jalan 28 Oktober Pontianak.  Ngabang -Kuala Behe-Serimbu.

 Rencana jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan  Terminal Tipe B di Kota Ngabang.

 Terminal Tipe C berlokasi di: i. Kota Pahauman; ii. Kota Karangan; iii. Kota Darit, iv. Kota Serimbu;

v. Kota Meranti; vi. Kota Kuala Behe; vii. Kota Jelimpo; viii. Kota Sebangki;

(48)

250 Jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan umum;

 Pengembangan angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) dengan rute Ngabang – Pontianak.

 Pengembangan angkutan antar kota dalam kabupaten dan angkutan pedesaan dengan asal-tujuan yang menjangkau seluruh ibukota kecamatan.

- Jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan;

 Alur pelayaran sungai

 Ngabang-Kuala Behe-Serimbu.  Serimbu-Nyari.

 Kuala Behe-Kedama.

 Ngabang-Sebangki-Rantau Panjang-Kuala Mandor- Kapuas Pontianak.

Prasarana transportasi sungai.  Dermaga Ngabang.

 Dermaga Serimbu.  Dermaga Kuala Behe.  Dermaga Sebangki.  Dermaga Rantau Panjang

n. Sistem jaringan transportasi perkeretaapian. 1. Sistem jaringan transportasi Kereta Api.

 Jaringan kereta api umum lintas Timur Pontianak–Ngabang–Sosok– Sanggau–Sekadau–Sintang– Putussibau.

 Jaringan kereta api umum lintas tengah Sungai Pinyuh-Ngabang dan Pontianak – tayan.

- Sistem jaringan prasarana Kereta Api  Kota Ngabang

- Sistem jaringan layanan transportasi Kereta Api. 2. Sistem jaringan transportasi udara.

(49)

251  Bandar Udara Sempatung

 Bandar Udara Tengon  Bandar Udara Bentiang 3. Ruang udara untuk penerbangan

o. Sistem jaringan prasarana energi.

1. Pembangkit Listrik

 Pusat pembangkit Listrik

- Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) km 13.

- Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Pade Kembanyung 20 MW.

- Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) Riam Manangar 2,6 MW.

- Pembangkit listrik pedesaan; dan

- Pembangkit listrik tenaga limbah perkebunan (PLTLP) pada kawasan perkebunan sawit yang tersebar merata diseluruh kecamatan.

 Gardu Induk Distibusi

- Kecamatan Sengah Temila.

- Kecamatan Mandor.

- Kecamatan Menjalin.

- Kecamatan Mempawah Hulu.

- Kecamatan Menyuke.

- Kecamatan Ngabang.

- Kecamatan Air Besar.

- Kecamatan Jelimpo.

 Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik

- Pengembangan saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang berada di Kawasan Industri Mandor.

- Pengembangan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang berada sepanjang jalan arteri; dan

(50)

252 p. sistem jaringan prasarana telekomunikasi.

1. Penyelenggaraan jaringan tetap

 penyelenggaraan jaringan tetap lokal.

 penyelenggaraan jaringan tetap sambungan langsung jarak jauh.  Penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional; dan  Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup

2. Penyelenggaraan jaringan bergerak

 Penyelenggaraan jaringan bergerak terestrial.  Penyelenggaraan jaringan bergerak seluler; dan  Penyelenggaraan jaringan bergerak satelit.

q. sistem jaringan prasarana sumber daya air.

1. Sumber air baku

 Sistem jaringan primer, terdapat ditiap Ibukota Kecamatan; dan.  Sistem jaringan sekunder, terdapat diluar Ibukota Kecamatan. 2. Pengembangan jaringan prasarana air baku untuk air bersih

 Penggunaan sistem instalasi penyediaan air jaringan perpipaan dengan memanfaatkan sungai dan danau.

 Pemakaian bak penampung yang bersumber dari air permukaan dan tadah hujan di kawasan perdesaan.

 Pemanfaatan air tanah.

 Peningkatan kapasitas Perusahaan Daerah Air Minum.  Perbaikan dan rehabitasi sistem transmisi dan distribusi; dan  Pengembangan sistem air bersih regional.

3. Jaringan prasarana air untuk air irigasi  Sumber irigasi

 Sumber Pengambilan.

 sistem jaringan pengelolaan lingkungan.

4. Sistem jaringan air minum

(51)

253  SPAM perpipaan terdiri atas, jaringan pipa transmisi air baku, dan instalasi pengolahan air minum yang terdapat di Ibukota Kabupaten Landak dan seluruh kecamatan.

 SPAM non perpipaan terdiri atas sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air, instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air yang terdapat di Ibukota Kabupaten Landak dan seluruh kecamatan.

 Sumber air baku untuk kebutuhan air minum Kabupaten Landak terdiri atas:

 Sungai Merasak di Dusun Selabar Desa Munguk dan sungai Landak sebagai sumber air baku PDAM Ngabang.

 Mata air pegunungan dan sungai yang berada di seluruh kecamatan 5. Sistem jaringan drainase

 Diarahkan pada daerah perkotaan, pararel dengan pembangunan jaringan jalan.

6. Prasarana pengolahan limbah  Prasarana limbah domestic

 Pengembangan septik tank individual; dan

 Pengembangan sistem terpadu untuk kawasan perkotaan  Prasarana pengolahan limbah industry

 Pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) secara komunal; dan

 Pengembangan IPAL secara mandiri di kawasan industri. 7. Pengembangan prasarana pengelolaan persampahan

 Sistem perwadahan dilakukan pada masing-masing rumah tangga.  Sistem pengumpulan dilakukan pada Tempat Pembuangan Sementara

(TPS) pada setiap Kecamatan dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Ngabang.

 Sistem pengangkutan dengan menggunakan dump truk dan amrrol dari TPS menuju TPA; dan

(52)

254 7.1.8.Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur

ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

Tabel 7.12.

Arahan RTRW Kabupaten Landak untuk Bidang Cipta Karya

NO ARAHAN POLA RUANG ARAHAN STRUKTUR RUANG

(1) (2) (3)

1 PUSAT KEGIATAN WILAYAH PROMOSI (PKWp) KOTA NGABANG

2 PUSAT KEGIATAN LOKAL (PKL) KOTA PAHUMAN

KOTA DARIT KOTA KARANGAN

3 PUSAT PELAYANAN KAWASAN ( PPK ) KOTA SEBANGKI

KOTA MANDOR KOTA MENJALIN KOTA KUALA BEHE KOTA MERANTI KOTA SERIMBU KOTA SOMPAK KOTA SIMPANG TIGA KOTA JELIMPO

4 PUSAT PELAYANAN LINGKUNGAN ( PPL ) DESA SENAKIN

DESA SIDAS DESA ANIK DESA TUNANG Sumber : Perda RTRW Kabupaten Landak

Tabel 7.13.

Identifikasi Kawasan Strategis Kabupaten Landak Berdasarkan RTRW

NO KAWASAN STRATEGIS

KABUPATEN LANDAK SUDUT KEPENTINGAN

LOKASI / BATASAN KAWASAN

(1) (2) (3) (4)

1 Senakin Kompleks Ekonomi (KUAT) Desa Senakin

2 Sompak Kompleks Ekonomi (KUAT) Desa Sompak

3 Sebangki Kompleks Ekonomi (KUAT) Desa Sebangki

4 Karangan Ekonomi (PKL) Desa Karangan

5 Darit Ekonomi (PKL) Desa Darit

6 Pahuman Ekonomi (PKL) Desa Pahuman

7 Air Besar Ekonomi ( Kawasan Cepat Tumbuh ) Desa Serimbu

8 Mandor Daya Dukung Lingkungan Desa Mandor

(53)

255 Tabel 7.14.

Identifikasi Indikasi Program RTRW Kabupaten Landak terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

NO USULAN PROGRAM UTAMA LOKASI

MERUPAKAN

I. PERWUJUDAN PUSAT KEGIATAN WILAYAH PROMOSI (PKWP)

1.

Kawasan Terpadu Agroplitan Penyusunan rencana pengembangan Pembangunan perumahan dan permukiman daerah (RP4D)

KECAMATAN NGABANG

YA APBD BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya

2. Pengembangan dan penataan teknis

Kota Ngabang YA APBD & APBN

DPUP Bidang Cipta Karya 3. Pengembangan perkantoran

pemerintahan YA APBD

DPUP Bidang Cipta Karya

4. Pengembangan pasar Ngabang YA APBD, APBN

& SWASTA

DISKOPERINDAG & DPUP Bidang Cipta

Karya

5. Pemb. Gedung Serba Guna (GSG) YA APBN, APBD,

SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya & DISPORAPAREKRAF 6. Pembangunan prasarana dan

jaringan air minum YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

7.

Peningkatan pengelolaan sampah dan penyediaan TPA yang ramah lingkungan

YA APBN, APBD, SWASTA

Kantor Kebersihan dan Pertamanan & DPUP

Bidang Cipta Karya

8.

Alokasi lahan untuk kawasan siap bangun (kasiba) dan lingkungan siap bangunan (lisiba);

YA APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA, DPUP Bidang Cipta Karya &

Bagian Pertanahan

9. Pemb. Balai Latihan Kerja Modern YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya & DISSOSNAKERTRANS 10. Pengembangan kawasan

permukiman perkotaan YA

APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya 11. Pembangunan infrastruktur

perkotaan YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya 12. Pembangunan infrastruktur jaringan

sanitasi YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya 13. Pembangunan perumahan Pegawai

Negeri Sipil (PNS), TNI dan Polri YA

APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya

14. Pengembangan kawasan

perdagangan YA

APBN, APBD, SWASTA

DISKOPERINDAG, BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya 15. Pembangunan Lem. Pemasyarakatan YA APBN, APBD,

SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

II. PERWUJUDAN PUSAT KEGIATAN LOKAL PROMOSI (PKWP)

Pembangunan terminal tipe C Karangan,Darit,

Pahauman YA

APBN, APBD, SWASTA

DISHUB & DPUP Bidang Cipta Karya Peningkatan pusat perdagangan

skala lokal

Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, Kec. Menyuke

YA

APBN, APBD, SWASTA

DISKOPERINDAG & DPUP Bidang Cipta

Karya Pembangunan sub terminal

agribisnis (STA)

Kec. Mandor, Kec.

Menjalin, Kec. YA

APBN, APBD, SWASTA

(54)

256 Sompak, Kec.

Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar,

Kec. Jelimpo

DPUP Bidang Cipta Karya

Peningkatan jaringan jalan produksi pertanian dan perkebunan

Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec.

Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec.

Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar,

Kec. Jelimpo

YA APBN, APBD, SWASTA

DISHUTBUN, DISHUB & DPUP Bidang Cipta

Karya

Pembangunan sarana air minum

Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec.

Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec.

Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar,

Kec. Jelimpo

YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya & PDAM

Pembangunan perkantoran Polisi Resort (Polres)

Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec.

Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec.

Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar,

Kec. Jelimpo

YA APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya

Pembangunan dan pengembangan sarana prasarana peribadatan

Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec.

Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec.

Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar,

Kec. Jelimpo

YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya & DISSOSNAKERTRANS

III. PERWUJUDAN SISTEM PRASARANA WILAYAH

A. PERWUJUDAN JARINGAN TRANSPORTASI DARAT

1. Peningkatan kapasitas pelayanan

sistem jaringan jalan kolektor primer Kab. Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya 2. Peningkatan jaringan jalan lokal

primer dan lingkungan primer Kab. Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya 3. Pembangunan jalan arteri sekunder,

kolektor primer, dan lokal primer Kab. Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya 4. Pembangunan terminal tipe B

Kec. Ngabang YA APBN, APBD, SWASTA

DISHUB & DPUP Bidang Cipta

Karya 5. Pembangunan terminal tipe C Kec. Sengah Temila,

Kec. Kecamatan DPUP Bidang Cipta

Karya

B. PERWUJUDAN JARINGAN KERETA API

1. Penyusunan masterplan stasiun

kereta api Kec. Ngabang YA

APBN, APBD, SWASTA

(55)

257 Karya 2. Penyusunan rencana tata bangunan

dan lingkungan (RTBL) stasiun kereta api

Kec. Ngabang YA APBN, APBD, SWASTA

DISHUB & DPUP Bidang Cipta Karya 3. Pembangunan stasiun angkutan

penumpang kereta api Kec. Ngabang YA

APBN, APBD, SWASTA

DISHUB & DPUP Bidang Cipta Karya 4. Pembangunan stasiun angkutan

barang kereta api Kec. Ngabang YA

APBN, APBD, SWASTA

DISHUB & DPUP Bidang Cipta Karya

C. PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN PRASARANA

SUMBER DAYA AIR

1. Konservasi sumber daya air dilakukan melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, pengawetan air, pengelolaan kualitas air, dan pencegahan pencemaran air

Seluruh Kecamatan YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

2. Pendayagunaan sumberdaya air dilakukan melalui pengembangan jaringan irigasi pada seluruh wilayah kecamatan yang memiliki lahan pertanian lahan basah dan pemanfaatan air minum (PDAM) khususnya untuk kawasan perkotaan

Seluruh Kecamatan YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

3. Pengendalian daya rusak air dilakukan melalui pembangunan dan/atau pengembangan prasarana pengendalian banjir

Seluruh Kecamatan YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

4. Pendayagunaan ekosistem rawa dilakukan dengan pemanfaatan untuk jasa lingkungan, keseimbangan ekosistem rawa dan untuk kegiatan pertanian pada rawa dengan kedalaman kurang dari 3 meter

Seluruh Kecamatan YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

IV. PERWUJUDAN JARINGAN PRASARANA WILAYAH LAINNYA

A. SISTEM JARINGAN PERSAMPAHAN

1. Penyusunan masterplan

persampahan di Kabupaten Landak Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya 2. Pembangunan tempat pemrosesan

akhir (TPA) regional di Kecamatan Ngabang menuju sistem Sanitary Landfill

Kec. Ngabang YA APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya

3. Pembangunan tempat pemrosesan

akhir (TPA) sampah skala lokal Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya 4. Pembangunan tempat pengumpulan

sementara (TPS) di seluruh PPK dan desa-desa

Di seluruh PPK dan

desa-desa YA

APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya 5. Penerapkan pengelolaan sampah

dengan menggunakan pendekatan konsep 4R, yaitu reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (mendaur ulang) dan replace (mengganti)

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya

6. Peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

(56)

258 persampahan

Peningkatan cakupan pelayanan dan

kualitas sistem pelayanan Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya 7. Penyediaan sarana pengangkutan

sampah yang memadai dan mendistribusikan-nya secara proporsional di setiap wilayah

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya

8. Pengembangan sistem pengelolaan sampah terpadu satuan operasional kebersihan lingkungan (SOKLI) termasuk didalamnya membangun instalasi pengelolaan sampah terpadu (IPST) yang tipologinya disesuaikan dengan karakter kawasan, pada daerah-daerah permukiman, khususnya kawasan permukiman perkotaan di pusat-pusat pelayanan.

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

KKP & DPUP Bidang Cipta Karya

B. SISTEM AIR MINUM KOTA

1. Penyusunan masterplan air minum di

Kabupaten Landak Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya 2. Penyediaan prasarana dan sarana air

minum terutama pada kawasan rawan air minum di perkotaan dan perdesaan

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya & PDAM

C. SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH

1. Penyusunan masterplan pengelolaan

air limbah di Kabupaten Landak Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya 2. Perbaikan sistem sanitasi masyarakat

dengan mengupayakan dengan on site sistem (septic tank) dan mandi cuci kakus (MCK) umum pada lingkungan permukiman kumuh Kabupaten Landak

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

D. PERWUJUDAN SISTEM DRAINASE

Penyusunan masterplan drainase di

Kabupaten Landak Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya Pengembangan prasarana dan sarana

perumahan berupa drainase yang tersebar di seluruh kecamatan

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Mempertahankan sistem dan saluran

drainase yang ada dan merevitalisasi saluran drainase eksisting sesuai dengan jenis dan klasifikasi saluran

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

Membuat penahan sekaligus pengatur aliran hasil limpasan air hujan yang tidak sempat diserap tanah sehingga aliran tidak terpusat pada salah satu saluran drainase yang dapat menyebabkan terjadi limpasan pada daerah sekitarnya

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

Membuat pengendali banjir pada

kawasan permukiman Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

E. RENCANA JALUR EVAKUASI BENCANA

Pembangunan jalur menuju ruang terbuka

Seluruh Kecamatan

YA APBN, APBD, SWASTA

(57)

259

bangunan gedung SWASTA Cipta Karya

V. PERWUJUDAN POLA RUANG

A. PERWUJUDAN SEMPADAN SUNGAI

Mengembangkan konsep bangunan

menghadap sungai Seluruh Kecamatan YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Membangun jalan inspeksi pada

kawasan sungai yang melalui kawasan perkotaan dan atau permukiman

Seluruh Kecamatan YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

B. PERWUJUDAN KAWASAN RAWAN BENCANA

ALAM

Melakukan pemetaan kawasan

rawan banjir Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Melakukan kajian terhadap

penyebab banjir dan solusinya Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Merehabilitasi saluran drainase

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Membangun saluran pembuangan/

penggelontoran Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Peningkatan sarana prasarana

penanganan bencana banjir Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Peningkatan ketersediaan cathmant

area pada daerah rawan banjir Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Pembuatan tanggul pada

sungai-sungai Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya Pembuatan kolam penampung air

(embung) pada daerah-daerah yang memiliki potensi banjir

Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

C. KAWASAN RAWAN BENCANA TANAH LONGSOR

Penguatan lereng rawan longsor di

sepanjang sisi jalan raya Kabupaten Landak YA

APBN, APBD, SWASTA

BNPB & DPUP Bidang Cipta Karya Pengendalian pemukiman di daerah

penyangga, resapan air dan daerah rawan longsor

Kabupaten Landak YA APBN, APBD, SWASTA

BAPPEDA & DPUP Bidang Cipta Karya

VI. PERTANIAN LAHAN KERING & HORTIKULTURA

A. PERWUJUDAN KAWASAN PERMUKIMAN

1. Pengembangan Kawasan perumahan perkotaan

Kecamatan Ngabang, Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Menyuke

YA APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

2. Perbaikan sarana dan prasarana

perumahan perdesaan Semua Kecamatan YA

APBN, APBD, SWASTA

DPUP Bidang Cipta Karya

VII. PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS

A. PERWUJUDAN KAWASAN STRATEGIS

1. Pengembangan Infastruktur Kawasan Industri Mandor

Kecamatan Mandor

YA APBN, APBD,

SWASTA DPUP

2. Pengembangan infastruktur kawasan agropolitan

Kecamatan Jelimpo, Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Mandor, Kecamatan Menjalin, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Sebangki

YA APBN, APBD,

(58)

260 dan Kecamatan

Ngabang 3. Pengembangan infrastruktur jaringan

jalan menuju lokasi – lokasi wisata air terjun dan lokasi rencana PLTMH/PLTA

Kec. Air Besar YA APBN, APBD,

SWASTA DPUP

7.2.Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Landak 7.2.1. Kebijakan Pembangunan Daerah

VISI

Dengan memperhatikan isu strategis dalam lima tahun mendatang dan mengacu pada arahan RPJPD Landak Tahun 2007-2011 serta mempertimbangkan cerminan hati sanubari rakyat Landak untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin, maka rumusan Visi Pembangunan Landak Tahun 2012-2016 adalah:

“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”

Cerdas adalah kemampuan olah-pikir, olah-batin, olah-raga dan olah-rasa masyarakat Kabupaten Landak, sehingga dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki sikap takut akan Tuhan (beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME), sehat, dan sejahtera serta berkebudayaan. Dengan kecerdasan ini masyarakat Kabupaten Landak diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan di daerahnya.

Berdaya Saing adalah keunggulan (advantages) sumber daya manusia Kabupaten Landak dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dengan keunggulan sumber daya manusia yang dimilikinya diharapkan dapat menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

MISI

Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Landak, maka misi pembangunan Tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:

1) Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

(59)

261 3) Mewujudkan peningkatan ekonomi rakyat berkelanjutkan melalui pembangunan

di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. 4) Mewujudkan pembangunan prasarana wilayah.

5) Mewujudkan pelestarian lingkungan hidup dan ketahahan budaya. 6) Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik.

TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan sasaran Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:

I. Misi Pertama yaitu mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tujuan dan sasaran misi pertama yaitu:

A. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkapasitas, kreatif dan inovatif guna membangunan Kabupatan Landak yang adil dan sejahtera, dengan sasaran:

(1) Tamatan S1 Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan sesuai dengan kubutuhan diangkat menjadi tenaga pendidik di Kabupaten Landak. (2) Para Guru SD dan SMP berkualitas, berkapasitas, kreatif dan inovatif

dalam memberikan pendidikan kepada para peserta didik.

(3) Siswa-siswi PAUD, SD, SMP, SMA maupun SMK memiliki sekolah, ruang kelas, perpustakaan dan perlengkapan sekolah lainnya dalam kondisi baik.

(4) Kepsek dan Guru SD memiliki perumahan yang layak huni.

(5) Masyarakat yang belum melek hurup yang berada di pedesaan dan terpencil yang memerlukan layanan pendidikan dari Pemerintah Kabupaten Landak.

(6) Beasiswa dikhususkan untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu dari mulai SD sampai dengan tahap pendidikan melanjutkan S3.

(60)

262 (8) Masyarakat yang masih buta aksara antara umur 15 tahun ke atas sampai

dengan usia 45 tahun, sehingga memiliki daya kritis.

(9) Siswa-siswI dari mulai sekolah dasar sampai tingkat menengah memiliki sikap sportif, tangguh dan percaya diri yang muncul dari dampak kegiatan olah raga yang dilaksanakan.

B. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Landak yang sehat dan sejahtera, dengan sasaran:

(1) Masyarakat Kabupaten Landak yang sehat dan sejahtera, sehingga berkemampuan membangun Kabupaten Landak secara maksimal.

(2) Tenaga-tenaga kesehatan (dokter, bidan, mantri) memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

(3) Tamatan sekolah kedokteran sesuai dengan kebutuhan diangkat menjadi tenaga-tenaga kesehatan di Kabupaten Landak.

(4) Tamatan sekolah kebidanan sesuai dengan kebutuhan diangkat menjadi tenaga medis di Kabupaten Landak.

(5) Ahli-ahli pengobatan tradisional yang telah ikut ambil bagian dalam menyehatkan masyarakat di Kabupaten Landak.

(6) Masyarakat Kabupaten Landak yang masih berada di bawah garis kemiskinan sebanyak 45,50 persen.

(7) Sarana dan prasarana medis Rumah Sakit yang berada di Kota Ngabang, Kota dari Kabupaten Landak, yang standard dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

(8) Puskesmas dan Polindes di seluruh Kecamatan di Kabupaten Landak dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

C. Mewujudkan kualitas pemukiman hidup dan perumahan yang layak huni, asri dan sehat bagi keluarga-keluaraga prasejahtera, dengan saran:

(1) Keluarga pra sejahterea di seluruh kecamatan di Kabupaten Landak memiliki perumahan yang layak huni, asri dan sehat.

(61)

263 D. Mewujudkan kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Landak yang

berkualitas dan memiliki daya saing, dengan sasaran:

(1) Pemuda di Kabupaten Landak yang bermoral, berkualitas, sehat dan memiliki daya saing sehingga dapat ikut serta dalam pembangunan di Kabuaten Landak.

(2) Pemerintah ambil bagian dpembinaan kaum muda dan olah raga di Kabupaten Landak sehingga bermoral, berkualitas dan memiliki daya saing dengan daerah lainnya.

(3) Masyarakat di seluruh Kabupaten Landak ikut aktif membina kepemudaaan dan olahraga.

E. Mewujudkan keluarga sejahtera di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki daya saing, dengan sasaran:

(1) Kaum remaja memiliki reproduksi yang sehat yang berguna bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memiliki daya sain. (2) Bayi dam anak-anak mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga dapat

tumbuh menjadi anak-anak sehat dan cerdas.

(3) Ibu-ibu di kabupaten Landak mendapatkan pelayanan dan ikut pula berperan aktif dalam membina kesehatan keluarga.

(4) Masyarakat berperan aktif dalam pelayanan KB/KR, Posyandu, Penjagahan HIV/AIDS.

F. Mewujudkan pemberdayaan perempuan, sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan dan berwasan gender, dengan sasaran:

(1) Para Perempuan dapat berkontribusi dan berkesadaran gender.

(2) Masyarakat memberikan ruang badi para perempuan untuk aktif dalam pembangunan.

G. Anak-anak mendapatkan perlindungan yang maksimal dari orangtua dan masyarakat, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembangan dengan sehat dan baik, dengan sasaran:

(62)

264 (2) Orangtua memberikan pengawasan dan pendidikan untuk

anak-anaknya.

(3) Masyarakat mendapatkan memberikan perlindungan terhadap perkembangan anak-anak di Kabupaten Landak.

H. Mewujudkan transmigrasi lokal bagi masyarakat Landak yang berada di pedalaman dan daerah rawan bencana, sehingga mudah dalam memperoleh informasi, jasa dan pelayanan, dengan sasaran:

(1) Penduduk yang berada di wilayah terisolir dan terpencil (2) Penduduk yang berada di wilayah rawan bencana.

I. Mewujudkan perpustakaan-perpustakaan di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki banyak informasi penting yang berguna bagi masyarakat, sehingga dapat mendukung pemerintah dalam mewujudkan manusia di Kabupaten Landak yang cerdas dan berdaya saing, dengan sasaran:

(1) Masyarakat memiliki minat baca dalam menunjang pekerjaannya. (2) Aparatur dapat mengelola dan menyediakan sumber perpustakaan

kabupaten, kecamatan dan desa di Kabupaten Landak secara berkualitas. (3) Masyarakat yang telah dan yang memiliki minat untuk mendirikan

perpustakaan di Kabupaten landak.

II.Misi Kedua yaitu mewujudkan pembangunan industri yang berbasis agro dan mineral. Tujuan dan sasaran misi ketiga yaitu:

A. Mewujudkan peningkatan Pendapatan Daeerah menuju pendapatan daerah yang surplus dan berimbang, dengan sasaran:

1) Kawasan industri di Kecamatan Mandor yang mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan daerah dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Landak.

Gambar

Gambar  7.4
Tabel 7.8.
Gambar  7.18
Gambar  7.20
+7

Referensi

Dokumen terkait

kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemantapan Kawasan Perkotaan Tabanan sebagai perkotaan di sekitar kawasan perkotaan inti dari PKN Kawasan Perkotaan Denpasar-Badung-

tersedia dengan baik sehingga belum dilakukan penataan dan pemeliharaan.. terhadap ruang terbuka hijau dan taman jalan ini. Selain itu pula banyaknya alih fungsi ruang terbuka

pemasangan pompa pada pertemuan anak-anak sungai dengan Kali Madiun. Pemanfaatan sempadan sungai sebagai kawasan hijau. Penentuan lokasi dan jalur evakuasi dari permukiman penduduk. b)

kegiatan yang diperbolehkan meliputi kegiatan pemantapan Kawasan Perkotaan Gianyar sebagai perkotaan di sekitar kawasan perkotaan inti dari PKN Kawasan Perkotaan

Penanganan suatu daerah melalui keterpaduan program dan kegiatan pada suatu kawasan merupakan hal yang baik dalam peningkatan infrastruktur di Daerah Kabupaten

Kawasan Pusat Agroindustri seluas 260,49 ha, berada di Kecamatan Simpang Kiri, Kecamatan Rundeng, Kecamatan Sultan Daulat dan Kecamatan Longkib. Kawasan Food

Kegiatan pokok yang dilakukan untuk pengelolaan kawasan perdesaan adalah:.. Pemantapan dan pengembangan kawasan agropolitan yang strategis

 Kawasan peruntukan perikanan budidaya meliputi : Kolam, terletak di Kecamatan Jatipuro, Jatiyoso, Jumapolo, Jumantono, Matesih, Tawangmangu, Ngargoyoso,