BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Flavonoida merupakan salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Menurut perkiraan, kira-kira 2% dari seluruh karbon yang difotosintesis oleh tumbuhan diubah menjadi flavonoida atau senyawa yang berkaitan erat dengannya. Senyawa flavonoida terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari, nektar, bunga, buah dan biji. Namun ada juga flavonoida yang terdapat pada hewan, misalnya dalam kelenjar bau berang-berang dan sekresi lebah (Markham, 1988).
Istilah flavonoid adalah turunan dari bahasa latin yaitu flavus yang berarti kuning, sebagai jumlah yang terbesar flavonoid memberikan warna kuning. Mereka juga diketahui sebagai pigmen tanaman atau co-pigmen (Bhat, 2005).Flavonoida adalah senyawa yang mengandung C15 terdiri atas dua inti
fenolat yang dihubungkan dengan tiga satuan karbon (Sastrohamidjojo, 1996). Senyawa flavonoid diduga sangat bermanfaat dalam makanan karena berupa senyawa fenolik, senyawa ini yang bersifat antioksidan kuat. Oleh karena itu, makanan yang kaya flavonoid dianggap penting untuk mengobati penyakit-penyakit, seperti kanker dan penyakit jantung (Heinrichet al, 2010).
Bunga Mawar (Rosa sp.) memiliki nama lokal Mawar atau kembang ros, berbentuk semak kadang-kadang memanjat, berduri, atau berduri tempel. Daun tersebar, tunggal, atau majemuk. Bunga Mawar warnanya bermacam-macam diantaranya adalah putih, merah, merah muda, kuning, hijau dan oranye (Nuraini, 2014). Di Indonesia akhir-akhir ini mulai berkembang aneka jenis mawar hibrida, terutama jenis atau varietas mawar yang berasal dari Holland (Belanda), yaitu tipe Hybrid Tea dan medium (Hidayat, 2006).
Bunga Mawar selain dapat dijadikan bunga hias, memiliki manfaat kesehatan yang banyak (Manganti, 2015). Adapun beberapa senyawa kimia yang terkandung di dalam bunga Mawar diantaranya sitral, sitronelol, linalool, nerol, eugenol, fenil etil alkohol, farnesol, nonil aldehid (Hariana, 2013). Sedangkan dalam buku Bunga Sakti kelopak bunga Mawar mengandung flavonoid sebagai antioksidan, zink, tanin, astringent, vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D dan vitamin E (Khaerani, 2014).
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Lee, H.J., et al.2011 dalam jurnal Anthocyanin Compositions and Biological Activities From the Red Petals of
Korean Edible Rose (Rosa hybrida cv. Noblered) melaporkan bahwa dalam
ekstrak metanol asam mahkota bunga mawar merah dengan konsentrasi 50 µg / mL menunjukkan adanya senyawa antosianin dengan aktivitas biologis yaitu sebagai antioksidan, anti kanker dan antialergi.
Kemudian pada tahun 2015, Lubis, R. S. telah mengisolasi senyawa flavonoida dari ekstrak metanol bunga tumbuhan Mawar Putih (Rosa hybrida L.) dan menyimpulkan bahwa terkandung flavonoid golongan flavonol dalam mahkota bunga tumbuhan Mawar Putih (Rosa hybridaL.) melalui hasil identifikasi spektrofotometer UV-Visibel, spektrofotometer Infra Merah (FT-IR), dan spektrofotometer resonansi magnetik inti proton (1H-NMR).
Dari uji pendahuluan pada penelitian ini, yaitu dengan uji skrining fitokimia dengan pereaksi FeCl3 5%menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etil
asetat bunga tumbuhan mawar merah (Rosa hybrida) mengandung senyawa flavonoida.
Dari uraian diatas, dan beberapa literatur penelitian yang telah dilakukan terhadap bunga tumbuhan mawar merah (Rosa hybrida) maka peneliti tertarik untuk meneliti bunga tumbuhan mawar merah (Rosa hybrida) khususnya mengenai senyawa flavonoida yang terkandung dalam tumbuhan ini.
1.2 Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah golongan senyawa flavonoida apakah yang terdapat dalam bunga tumbuhan mawar merah (Rosa hybrida).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengisolasi senyawa flavonoida dari bunga tumbuhan mawar merah(Rosa hybrida).
1.4 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumber informasi ilmiah pada bidang Kimia Bahan Alam khususnya tentang golongan senyawa flavonoida yang terkandung dalam bunga tumbuhan mawar merah (Rosa hybrida).
1.5 Lokasi Penelitian
1. Tempat Pengambilan Sampel
Sampel yang digunakan diperoleh daridaerah Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.
2. Tempat Melakukan Penelitian
Penelitian dilakukan di laboratorium Kimia Bahan Alam FMIPA Universitas Sumatera Utara (USU).
3. Lokasi Identifikasi Senyawa Hasil Isolasi
Analisis Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR), Analisis Spektrofotometer UV-Visible dilakukan di LIPI, Komplek PUSIPTEK, Serpong, Tangerang.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, isolasi senyawa flavonoida dilakukan terhadap bunga tumbuhan mawar merah berupa mahkota yang segar sebanyak 820 gram. Tahap awal yaitu dilakukan uji skrining fitokimia untuk senyawa flavonoida dari ekstrak metanol dan etil asetat dengan menggunakan pereaksi FeCl3 5%.
Tahap isolasi yang dilakukan: 1. Ektraksi Maserasi
2. Pemisahan Tanin 3. Ektraksi Partisi
4. Hidrolisis (Pemutusan Gula) 5. Analisis Kromatografi Lapis Tipis 6. Analisis Kromatografi Kolom
7. Analisis Preparatif Kromatografi Lapis Tipis 8. Analisis Senyawa Hasil Isolasi
Tahapan analisis senyawa hasil isolasi yang dilakukan adalah: 1. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
2. Analisis Kromatografi Lapis Tipis Preparatif
3. Identifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Inframerah (FT-IR), Spektrofotometer UV-Visible (UV-Vis), dan Spektrometer Resonansi Magnetik Inti Proton (1H-NMR).