• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG

MODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-19

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG Judul Penelitian : Model Latihan Passing

Sepakbola Untuk Peningkatan Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid-19

Manfaat Sosial dan Ekonomi : Indikator penting dalam peningkatan Prestasi Belajar dibidang Olahraga

Ketua Pengusul :

a. Nama Lengkap : Ardian Cahyadi, M.Pd

b. NIDN : 0214069104

c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

d. Shinta ID : 6751702

e. Program Studi : PENJAS

f. Nomor HP : 081319364149

g. Alamat surel (e-mail) : ardian.cahyadi@fkip.unila.ac.id Anggota Pengusul (1)

a. Nama Lengkap : Dr. Heru Sulistianta, S.Pd., M.Or

b. SINTA ID :

6677860

d. Program Studi : PENJAS Anggota Pengusul (2)

a. Nama Lengkap : Drs, Herman Tarigan, M. Pd

b. SINTA ID :

6677421

d. Program Studi : PENJAS Jumlah Mahasiswa Terlibat : 2 Orang

Lokasi Kegiatan : Provinsi Lampung

Lama Kegiatan : 6 Bulan

Biaya Penelitian Keseluruhan : Rp 5.000.000,-

Sumber Biaya Penelitian : DIPA FAKULTAS 2021

Mengetahui, Bandar Lampung, Juni 2021 A.n. Dekan FKIP Unila Ketua Penelitian,

Wakil Dekan Bid. Akademik dan Kerjasama,

Dr. Sunyono, M.Si Ardian Cahyadi, M.Pd NIP. 196512301991111001 NIP. 199106142019031014

Menyetujui,

Sekretaris LPPM Universitas lampung,

Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A

NIP. 19650510 199303 2 008

(3)

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : Model Latihan Passing

Sepakbola Untuk Peningkatan Pembelajaran Dimasa Pandemi Covid-19

2. Tim Penelitian :

No Nama Jabatan Bidang

Keahlian

Program Studi

Alokasi Waktu 1. Ardian Cahyadi, M. Pd Ketua Pendidikan

Olahraga Penjas 2. Dr. Heru Sulistianta, S. Pd., M. Or Anggota

1

Kepelatihan

Olahraga Penjas 3. Drs. Herman Tarigan, M. Pd Anggota

2

Pendidikan

Olahraga Penjas

3. Objek Penelitian

Atlet dan mahasiswa matakuliah Sepakbola Di Provinsi Lampung 4. Masa Pelaksanaan

Mulai : Agustus Berakhir : November 5. Usulan Biaya : Rp. 5.000.000,- 6. Lokasi Penelitian : Provinsi Lampung 7. Instansi lain yang terlibat

Prodi Pendidikan Jasmani Universitas Lampung 8. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu

Bermanfaat bagi pembinaan altet khusunya sejak usia dini sehingga dapat mengingkatkan prestasi olahraga sesuai cabang olahraga Sepakbola Di Provinsi Lampung dan bagi mahasiswa matakuliah sepakbola Universitas Lampung

9. Jurnal sasaran

Jurnal Nasional

(4)

DAFTAR ISI

COVER JUDUL PENGESAHAN PENGESAHAN

………...

...

………

……..

I ii DAFTAR ISI

RINGKASAN

……… Iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...………

……..

6

A. . Identifikasi Masalah ………

……..

6

B. Fokus Masalah ………

……..

8

C. Rumusan Masalah ………

……..

9

D. Tujuan Penelitian ……… 9

E. Manfaat Penelitian ……… 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep pengembangan Model ……… …….. 10 B. Konsep Model yang Dikembagka ……… …….. 14 C. Kerangka Teoritik ……… 15

D. Desain Rancangan Model ……… 16

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ……….. 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………... 19

C. Karakteristik Model yang dikembangkan ...……… 20

D. Pendekatan dan Metode Penelitian ... ……….. 21

BAB IV. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN A. Rincian Rencana Anggaran Biaya ..……….. 22

B. Jadwal Penelitian ……….. 24

DAFTAR PUSTAKA ……….. 25

(5)

RINGKASAN

Ardian Cahyadi1, Heru Sulistianta2, Herman Tarigan3

Universitas Lampung

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN PASSING SEPAKBOLA UNTUK PENINGKATAN LATIHAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah untuk menghasilkan model latihan Passing sepakbola untuk peningkatan latihan dimasa pandemi covid-19. Selain itu, penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang pengembangan dan penerapan model passing sepakbola di provinsi Lampung dan mengetahui efektivitas, efisiensi serta daya tarik anak terhadap model yang dibuat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan Research &

Development (R & D) dari Borg and Gall dengan subjek penelitian adalah Sekolah Sepakbola (SSB) di Provisi Lampung.

Pencapaian yang akan dihasilkan yaitu bagaimana olahraga cabang sepakbola bisa memperbaiki kualitas atlet dari sedini mungkin dan prestasi semakin maksimal dimasa pandemi covid-19.

Kata kunci: Model,, Sepakbola,, Passing

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

Pembinaan olahraga prestasi biasanya mengikuti tahap-tahap pembinaan yang didasarkan pada teori piramida, yaitu 1) pemasalan, 2) pembibitan, dan 3) pembinaan prestasi (M. Furqon, 2008:2). Dwi Hatmisari A, dkk (2007:6) menyatakan pemasalan adalah cara menggerakkan anak usia dini untuk berolahraga secara menyeluruh agar diperoleh bibit-bibit olaharagawan andal dan Pembibitian sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi dan efisiensi pembinaan.

Sepakbola saat ini menjadi suatu olahraga yang tidak asing lagi. Semua orang suka dengan sepakbola. Baik orang tua, dewasa hingga anak-anak. Tidak hanya kaum laki-laki saja yang gemar dengan olahraga ini, akan tetapi kaum hawa pun suka dengan olahraga yang satui ni. Sepak bola permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang, dan salah satunya penjaga gawang.

Ada berbagai teknik yang digunakan seperti dribble, passing, control, shooting, dan heading. Tujuan dari permainan sepakbola salah satunya masing- masing regu atau kesebelasan berusaha menguasai bola, memasukan bola kedalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa tujuan bermain sepakbola untuk mencetak angka atau gol. Untuk mencetak angka atau gol tersebut memerlukan suatu teknik dasar yang disebut dengan shooting.

Passing pada dasarnya salah satu teknik yang memegang peranan penting dalam permainan sepakbola. Tujuan dari passing untuk mengoper bola dan memberikan umpan keteman dari satu teman keteman lainnya dengan tujuan untuk menguasai jalannya pertandingan dan memperoleh poin atau goal.

Setiap pemain memiliki fungsi atau tugas masing-masing yang berbeda,

tentunya hal tersebut berpengaruh kepada tendangan masing-masing pemain

(7)

tergantung posisi yang dimiliki. Karena dalam permainan sepakbola terdapat posisikanan dan posisi kiri yang harus ditempati oleh masing-masing pemain.

Tentunya hal tersebut mempengaruhi tendangan yang dihasilkan dari tiap-tiap pemain tersebut. Tendangan yang diharapkan dari tiap-tiap pemain adalah tendangan yang keras dan mengarah kegawang (shooting) karena tiap-tiap pemain memiliki kesempatan yang sama dalam memasukkan bola kegawang lawan walaupun kesempatan seorang penyerang atau pemain depan lebih besar dari pada pemain tengah dan pemain belakang. Sepakbola sekarang menjadi olahraga yang memiliki peranan yang penting dikalangan masyarakat. Ini dibuktikan dengan semakin banyaknya masyarakat yang melakukan permainan sepakbola baik anak muda, orang dewasa hingga orangtua.Selain itu, semakin banyaknya sekolah-sekolah atau klub- klub sepakbola yang banyak didirikan. Dengan semakin banyaknya sekolah atau klub-klub sepakbola yang didirikan maka cabang olahraga berkembang diseluruh pelosok negeri.

Sebelum jauh membahas tentang Pendidikan Olahraga alangkah baiknya bahas dulu tentang pengertian pendidikan dan tujuan pendidikan. Berikut Pengertian Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencan auntuk mewujudkan suasana belajardan proses Latihan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memeiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Hasil observasi yang dilakukan penelitian menunjukan bahwa guru / pelatih belum menerapkan latihan passing yang baik di era new normal, hal ini muncul setelah peneliti melakukan observasi saat guru/pelatih memberikan materi sepakbola

Bentuk latihan yang dilakukan terutama saat Latihan passing jarang sekali

diberikan oleh pelatih dan kalaupun diberikan itu hannya menggunakan model latihan

yang sederhana dengan sedikit variasi dan juga jarang menggunakan alat-alat seperti

cones, leader, gawang kecil dan sangat sulit diterapkan pada masa pandemi seperti

sekarang ini. Kemudian pelaksanaan metode Latihan passing tidak dilakukan secara

(8)

efektif dan kompleks, jarang sekali siswa baik secara individuatau tim diberilatihan khusus dari bentuk-bentuk Latihan passing dan variasinya

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti berminat untuk mengembangkan sebuah produk berupa model Latihan passing melalui penelitian yang berjudul: “Pengembangan Model Latihan Passing Sepakbola Untuk Peningkatan Latihan dimasa pandemi covid-19”.

B. Fokus Masalah

Dari penjelasan latar belakang yang telah diuraikan di atas banyak komponen yang terlibat dan berpengaruh terhadap proses terwujudnya optimalisasi model passing dalam sepakbola. Sehingga perlu dibatasi permasalahannya yaituperlu adanya model latihan yang cocok untuk melakukanpassing pada permainan sepakbola dan pengembangan bentuk latihan pada program study penjaskes Universitas Lampung yang diperlukan.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus masalah yang berkaitan dengan penelitian ini, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

1. Bagaimanakah pengembangan model latihan passing pada permainan sepakbola

?

2. Apakah pengembangan model latihan passing pada permainan sepakbola efektif untuk meningkatkan keterampilan passing pada permainan sepakbola?

D. Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun kegunaan hasil penelitian ini dilihat berdasarkan rumusan permasalahan diatas maka manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut :

1. Mengembangkan kreatifitas seorang pelatih dalam proses latihan passing sepakbola di masa pandemi covid-19.

2. Model pengembangan latihan passing mampu memperkaya gerak.

(9)

BAB II KAJIAN TEORETIK

A. Konsep Pengembangan Model

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dalam penerapan metode ilmiah. Karena penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan- aturan metodologi seperti observasi sistematis terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakta dan gejala yang ada Hamid darmadi (2011).Penelitian dan pengembangan model pembelajaran di desain dalam bentuk tulisan yang menyajikan model-model latihan Passing pada sepakbola.

Penelitian pengembangan (development research) merupakan penelitian yang dipergunakan untuk menciptakan produk baru dan atau mengembangkan produk yang telah ada berdasarkan analisis kebutuhan yang terdapat dilapangan (observasi, wawancara, kuisioner kebutuhan awal) James Tangkudung (2016).Contoh pengembangan dari bahan pengajaran adalah buku ajar, alat peraga, model latihan dan lain sebagainya. Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang tidak digunakan untuk menguji teori yang sudah ada, namun penelitian yang di dasarkan dari hasil uji lapangan yang hasilnya akan terus menerus di revisi untuk memperoleh capaian hasil terbaik.

Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu penelitian dasar, terapan, evaluasi, pengembangan dan mendesak.Pembagian penelitian didasarkan pada fungsi dan penerapannya dalam pendidikan serta berapa lama hasilnya dapat digunakan yaitu penelitian dan pengembangan.Penelitian pengembangan menemukan Phatern, urutan pertumbuhan, perubahan dan terutama memiliki maksud untuk mengembangkan materi latihan dan bahan ajar.Contoh pengembangan dari bahan pengajaran adalah buku ajar, alat peraga, modul pembelajaran dan lain sebagainya.

Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang tidak digunakan untuk menguji

teori, akan tetapi apa yang dihasilkan di uji dilapangan kemudian direvisi sampai

hasilnya memuaskan. Penelitian dan pengembangan (Research and Development)

menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan.Borg & Gall (1983) Penelitian dan pengembangan

(10)

(research and development/R&D) menurut sugiyono menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.Borg & Gall (1983).

Model dapat dikatakan sebagai sesuatu yang menggambarkan adanya pola berpikir.Sebuah model menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan.

Dengan kata lain model juga dapat dipandang sebagai upaya dan untuk mengkonkretkan sebuah teori sekaligus juga merupakan sebuah analogi dan representasi dari variabel-variabel yang terdapat di dalam teori tersebut Benny (2010)

Penelitian pengembangan merupakan penelitian yang tidak digunakan untuk menguji teori, akan tetapi apa yang dihasilkan di uji dilapangan kemudian direvisi sampai hasilnya memuaskan. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan Borg & Gall (1983)

Menurut Riley M.J dalam Rosdiani mengemukakan

“models represent an abstraction of reality; they represent what things were like, what they are like, what they could be like, or what they should be like. Models are designed to clarify certain aspect of a problem or problem area; they are supposed to highlight certain important relationships and certain key interaction.”

Dini Rosdiani (2012)

Dini rosdiana (2012) mengemukakan bahwa model merupakan representasi dari suatu abstrak realistis, model merupakan gambaran tentang suatu, bagaimana hendaknya dan atau bagaimana adanya suatu itu.Dari teori diatas model latihan dapat diartikan sebagai cara mengorganisasikan suasana latihan untuk mencapai tujuan dari latihan, model inilah yang nantinya akan dirancang dan dirumuskan dalam penelitian pengembangan menghasilkan sebuah produk berupa model latihan.

Pengembangan model latihan merupakan hasil penelitian yang berorientasi

pada hasil pengembangan produk Sugiono (2011) Jadi penelitian dan pengembangan

(research and development/R&D) dapat menghasilkan produk yang dapat diuji

keefektifitasan dari produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan (research and

(11)

development/R&D) harus dilakukan dengan berurutan sesuai prosedur penelitian untuk mendapatkan produk yang di inginkan dan produk yang bisa di pertanggung jawabkan keilmiahanya.

Penelitian pengembangan merupakan suatu siklus yang diawali dari adanya suatu kebutuhan yang membutuhkan pemecahan masalah dengan menggunakan suatu produk tertentu untuk di uji tingkat ke efektifitasanya, dilanjutkan membuat produkpengembangandiuji produk pengembangan tersebut.Produk dievaluasi dan direvisi dari hasil uji coba. Dengan kata lain penelitian penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) menitik beratkan pada pengembangan produk yang telah ada untuk di revisi untuk menjadi lebih menarik sehingga nilai kebermanfaatanya bertambah. Berdasarkan pengertian diatas dalam penelitian ini berusaha mengembangkan model latihan Passing pada dan Berikut adalah model yang sering digunakan dalam mengembangkan sebuah model latihan

Model Pengembangan Borg and Gall

Model pengembangan Borg and Gall terdiri dari 10 (sepuluh) tahapan, seperti tercantum pada gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.4 Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D) menurut Borg dan Gall (2005)

B. Konsep model yang dikembangkan

Proses dari suatu latihan merupakan suatu dasar dari peningkatan efektifitas jasmani. Oleh karena itu kita harus terlebih dahulu mengerti dan memahami arti dari latihan.Latihan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas fungsional organ tubuh serat psikis pelakunya.Oleh sebab itu latihan yang dilakukan harus disusun dan dilaksanakan secara tepat dan benar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Latihan

Research and Information

collecting

Planning Develop

preliminary form of product

Preliminary field testing

Operational field testing

Operational Product revision

Main field testing

Main product revision

Dissemination and Implementation Final product

revision

(12)

dengan cara yang tidak tepat akan mempengaruhi perkembangan anak, baik secara fisiologi ataupun psikologis.

Sukadiyanta (2012) mengemukakan bahwa latihan (practice) adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Harsono (2006) melihat bahwa, latihan adalah suatu proses penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik, teknik, taktik dan mental yang harus teratur, meningkat, bertahap dan berulang-rulang.Menurut James Tangkudung (2012), bahwa latihan merupakan proses yang berulang dan meningkat guna meningkatkan potensi dalam rangka mencapai prestasi yang maksimal.

Menurut Harre dalam Sukadiyanto (2012) menjelaskan bahwa latihan (training) adalah suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga dapat meningkatkan kesiapan dan kemampuan olahragawan.

Sedankan Lumintuarso (2013) berpendapat bahwa latihan pada dasarnya merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu individu dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya. Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses latihan yang sistematis dan dilakukan secara berulang-ulang dan beban latihan yang diberikan selalu meningkat setiap harinya.

Sistematis maksudnya bahwa pelatihan yang dilaksnakan secara teratur, berencana, sesuai jadual, menurut pola dan sistem tertentu, metodis, berkesinambungan dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.Berulang-ulang berarti bahwa gerakan yang dilakukan harus dilatih secara berulang-ulang agar gerakan yang dimaksud kelihatan sukar dan koordinasi yang masih rendah menjadi kian mudah.Otomatis dan refleksi pelaksnaannya.Demikian pula agar pola serta koordinasi gerak menjadi semakin halus sehingga semakin menghemat energi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan pada hakikatnya

kegiatan yang bertujuan membina dan menormalkan keadaan tubuh, pembentukan

gerakan, pembinaan prestasi yang menekankan pada kekuatan, kecepatan, ketahanan

dan keterampilan dengan fase-fase pemanasan, latihan intI dan latihan penenangan

(13)

sesuai dengan prinsip-prinsip latihan untuk mencapai ambang batas denyut nadi dan keterampilan cabang olahraga tertentu yang diprogramkan secara optimal. Setiap perbedaan tujuan latihan yang akan dilakukan akan berbeda pula jenis latihannya.

Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu yang ideal dan meskipun keadaan abstrak ideal tersebut adalah kenyataan yang kongkrit yang juga menggambarkan sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, suatu peristiwa yang akan dapat diperoleh. Suatu model mempunyai kekhususan untuk setiap perorangan atau tim, suatu model akan memperhatikan beberapa faktor lain, potensi dan fisiologis atlet, fasilitas, dan lingkungan sosial.

Menurut James Tangkudung (2006) model merupakan sebuah tiruan, simulasi dari suatu kenyataan yang disusun dari suatu elemen-elemen yag khusus dari sejumlah fenomena yang dapat diawasi dan diselidiki oleh seseorang. Hal ini juga merupakan isomorphs dari suatu bayangan/gambaran yang diperoleh secara abstrak, yaitu suatu proses mental pembuatan generalisasi dari contoh yang nyata (sama dengan menggambarkan suasana pertandingan). Benny a pribadi (2010) menjelaskan bahwa model adalah suatu yang menggambarkan adanya pola berfikir, sebuah model biasanya menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan.

Menurut Bompa (2009) Pengembangan model merupakan rangkaian proses intensive yang berkaitan dengan model sebelumnya, evaluasi atlet saat ini, dan fondasi keilmuan yang kuat. Walaupun prosesnya memakan waktu, waktu akan digunakan dengan baik disebabkan oleh model latihan yang lebih baik, lebih mungkin untuk mencapai level penampilan yang lebih tinggi. Model tersebut harus dievaluasi dan dimodifikasi secara kontinyu dalam melihat respon ilmu pengetahuan baru, level perkembangan atlet, dan pengukuran kemajuan atlet.

Berdasarkan hal tersebut maka model merupakan suatu bentuk tiruan dari

aslinya dengan tujuan memperoleh sesuatu yang ideal dengan memperhatikan faktor

fisiologis, fasilitas, dan lingkungan sosial atlet. Melalui model-model latihan ini atlet

diberikan kebebasan dalam memilih model latihan yang dapat membantu dalam

kegiatan latihan sepakbola. Dengan demikian model latihan merupakan cara atau

variasi yang dilakukan guna mencapai tujuan perbaikan sistem organisasi dan

fungsinya untuk mengoptimalkan prestasi atau penampilan olahraga.

(14)

C. Kerangka Teoretik 1. Deskripsi Sepakbola

Permainan sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari saat ini, begitu juga di Indonesia sepak bola telah merebut hati para pecinta olahraga.Maka dari itu tidak heran jika permainan yang dominan menggunakan kaki ini sering dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Tidak hanya pria, saat ini sepak bola wanita juga sudah mulai populer di indonesia. Olahraga ini sangat berguna sebagai pendidikan, sarana rekreasi, maupun sebagai tujuan pembentukan prestasi.

Sepakbola merupakan permainan beregu yang paling popular didunia dan bahkan telah menjadi permainan nasional bagi setiap Negara di Dunia.Sepakbola mempunyai daya tarik sendiri dibandingkan dengan olahraga lainnya.Daya tarik sepakbola adalah keterampilan memperagakan kemampuan mengolah bola, penampilan dengan penuh perjuangan, gerakan yang dinamis, disertai dengan kejutan taktik yang membuat penonton kagum melihanya. Joseph A. Luxbacher (2012) mengemukakan bahwa :

Dalam masyarakat global yang dipisahkan oleh perbedaan fisik dan ideology, ketenaran sepakbola tidak terikat oleh umur, jenis kelamin, agama, kebudayaan, atau batasan etnik.Gerakan pemain yang lancar dan terkontrol mengekspresikan individualitasnya dalam permainan beregu.Kecepatan, kekuatan, stamina, keterampilan dan pengetahuan mengenai taktik, semuanya merupakan aspek yang penting dari penampilan.

Menurut muhajir (2007), Sepakbola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola kegawang lawan dengan mempertahankan gawang tersebut agar tidak kemasukan bola.

Untuk dapat mencapai penguasaan teknik-teknik dasar bermainsepakbola

pemain harus melakukan dengan prinsip-prinsip gerakan teknikyang benar, cermat,

sistematik yang dilakukan berulang-ulang terus-menerusdan berkelanjutan,sehingga

menghasilkan kerjasama yangbaikantarasekumpulan saraf otot untuk membentuk

(15)

gerakan yang harmonis, sehinggamenghasilakan otomatisasi gerakan. Untuk dapat mencapai gerakan yangotomatis harus dimulai sejak usia muda.

Berdasarkan hakikat permainan sepak bola yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka peneliti bisa memberikan kesimpulan yang dimana permainan sepak bola yaitu suatu permainan yang dimainkan oleh dua tim yang saling bertanding dengan menggunakan satu bola yang nantinya akan diperebutkan oleh kedua tim tersebut untuk saling memasukkan bola kegawang lawan mereka. Dengan berbagai taktik dan tentunya penguasaan teknik dasar sepakbola yang baik. Karena dengan penguasaan teknik yang baik maka sebuah tim akan memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan. Karena permainan sepakbola adalah permainan yang memerlukan proses. Yaitu, bagaimana sebuah tim dapat menciptakan peluang mencetak gol dengan melakukan Passing sebanyak banyaknya kegawang lawan.

2. Passing

Passing adalah istilah yang erat kaitannya dengan aktivitas mengoper atau mengumpan bola ke arah teman.Passing adalah teknik mengoper atau memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya dalam pertandingan sepak bola.Teknik Passing sangat-sangat perlu dikuasai oleh pemain bola agar pola permainan yang diinginkan bisa berhasil baik dalam menyerang atau bertahan. Secara umum ada 3 jenis passing dalam permainan sepak bola yaitu; passing dengan kaki bagian luar, passing dengan kaki bagian dalam dan pasing dengan punggung kaki ataukura-kura.Seperti yang sudah disebutkan di atas, passing ada tiga jenis yaitu passing dengan kaki bagian dalam, luar dan kura-kura kaki. Macam-macam teknik dasar passing dalam sepakbola, pengertian dan cara melakukannya.Selain menggiring dan menendang, pemain bola juga harus menguasai teknik dasar passing. Teknik passing adalah teknik mengumpan atau mengoper bola ketemanse tim. Dan untuk melakukan passing dalamsepakbola bagian tubuh yang paling tepat digunakan adalah kaki.

Teknik menendang dalam permainan sepakbola fungsinya untuk mengoper ke

teman atau lawan, tujuan akhir dalam sepakbola adalah untuk mencetak goal oleh

karena itu passing yang baik sangat berpengaruh dalam permainan sepak bola untuk

(16)

melewati atau mengumpan ke teman.Teknik passing yang baik harus memperhatikan perpaduan antara kekuatan dan akurasi tendangan.Cara agar mampu melakukan tendangan keras dan akurat saat passing dalam sepakbola yaitu dengan sering melakukan latihan memperkuat kaki untuk menendang bola supaya terarah dan tepat sasaran. Semakin sering seorang pemain dalam melatih teknik passing ini tentu akan semakin bagus dan tajam kemampuannya dalam melakukan mengoper atau melewati lawan untuk mengoper ke lawan. Untuk melakukan teknik passing ini perlu kekuatan, power tenaga yang lebih besar sehingga menghasilkan laju bola yang cepat.Cara melakukan passing yang benar bisa menggunakan kaki bagian dalam yang dekat dengan ujung, sisi kaki bagian luar dan dengan punggung kaki. Dengan melakukan passing yang baik maka akan menghasilkan tendangan yang akurat dalam mengoper bola ke teman dan menghasilkan peluang yang baik untuk melakukan tembakan ke gawang.

C. Desain Rancangan Model

Desain model dalam penelitian pengembangan model latihan Passingpada permainan sepakbola mengunakan model dari Borg &Gallyang terdiri dari sepuluh langkah seperti yang tertera pada flowchart berikut:

c

Gambar 2.14 Desain Rancangan Model Borg and Gall

Sumber: Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall,Educational Research: An Introduction, Eighth Edition. New York: Longman, 1983), h. 590

Dari flow chart tersebut maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

(1) Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pustaka, pengamatan subyek, persiapan laporan pokok persoalan) (2) Melakukan perencanaan (pendefinisian keterampilan, perumusan tujuan, penentuan

Research and Information

collecting

Planning Develop

preliminary form of product

Preliminary field testing

Operational field testing

Operational Product revision

Main field testing

Main product revision

Dissemination and Implementation Final product

revision

(17)

urutan latihan) (3) Mengembangkan bentuk produk awal (penyiapan materi latihan, penyusunan buku pegangan, dan perlengkapan evaluasi) (4) Melakukan uji lapangan permulaan (menggunakan 10-15 subyek) (5) Melakukan revisi terhadap produk utama (sesuai dengan saran-saran dari hasil uji lapangan permulaan) (6) Melakukan uji lapangan utama (dengan 30- 100 subyek). (7) Melakukan revisi produk (berdasarkan saran-saran dan hasil uji coba lapangan utama). (8) Uji lapangan dengan 40-200 subyek (9) Revisi produk akhir (10) Membuat laporan mengenai produk pada jurnal, bekerja dengan penerbit yang dapat melakukan distribusi secara komersial.

Pada pengembangan model latihan Passingpada permainan sepakbola ini akan dilakukan melalui beberapa tahap. Prosedur pengembangan produk tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Penentuan Ide

Analisis kebutuhan yang dihimpun dari hasil observasi, wawancara dan kuesioneryang diberikan kepada pelatihdan pemain sepakbola maka diperoleh ide.

Hasil dari analisis kebutuhan yang diperoleh suatu kesimpulan apakah pengembangan model dibutuhkan atau tidak.

b. Pembuatan Model

Langkah selanjutnya adalah membuat produk awal berupa rangkaian pengembangan model latihanPassinguntukmahasiswa yang nantinya dapat dijadikan sebagai referensi atau petunjuk untuk latiahan sepakbola teknik dasar Passing.

Produk awal tersebut dituangkan dalam buku panduan model latihanPassingpada permainan sepakbola. Pengembangan model diharapkan menjadi produk yang dapat dikembangkan secara sistematis dan logis, sehingga produk ini mempunyai keefektifan dan keefisienan yang layak digunakan. Pada pembuatan produk yang dikembangkan peneliti, peneliti harus mengkonsultasikan produk pada ahlisepakbola supaya menghasilkan produk yang sempurna.

c. Evaluasi

(18)

Setelah pembuatan model selesai maka tahap berikutnya adalah mengevaluasi

model tersebut. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan

model latihanPassingpada permainan sepakbolayang telah dibuat.

(19)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian

Secara umum hasil dari penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk baru yang nantinya akan dipakai dalam kegiatan melatih untuk mempermudah pelatih dalam menyampaikan materi latihan serta mempermudah pelatih untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Penelitian pengembangan model latihan Passing sepakbola secara khusus memilki beberapa tujuan diantaranya:

1. Mengembangkan suatu rancangan model latihan Passing pada sepakbola yang sesuai dimassa pandemi.

2. Memperoleh data empiris tentang efektivitas hasil pengembangan model latihan Passing.

Tujuan akhir dari penelitian pengembangan ini adalah untuk menghasilkan produk buku model latihan yang dapat memberi manfaat pada pelatih untuk mempermudah pelatih dalam menerapkan materi latihan. Sehingga nantinya dapat digunakan untuk meningkatkan atlet yang di latih.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Sepakbola Provinsi Lampung 2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan dalam penelitian riset dan pengembangan dengan mengacu pada penelitian riset dan pengembangan dari Borg and Gall memerlukan waktu 3 bulan lebih dengan perincian sebagai berikut:

a) Analisi kebutuhan

b) Perencanaan pengembangan model

c) Pengembangan desain model latihan

d) Validasi pakar dan revisi model

e) Ujicoba kelompok kecil dan revisi

f) Ujicoba lapangan dan revisi

(20)

C. Karakteristik Model yang Dikembangkan

Pengembangan model latihan Passing sepakbolayang akan disusun dan dikembangkan berupa model baru dan modifikasi yang terdiri 10 model latihan.

Adapun sasaran

1. Sasaran penelitian

Pendidikan jasmani dan kesehatan universitas lampung Pengguna yang menjadi sasaran dalam penelitian pengembangan model latihan Passing sepakbola pada mahasiswa penjaskes Universitas Lampung dan berusia sekitar 18-21 tahun (subjek homogen), ini diasumsikan agar dapat mempermudah pelaksanaan uji coba produk.

2. Subjek penelitian

Teknik pengambilan subyek yang diterapkan dalam penelitian ini merupakan sampling jenuh/sensus, yang dikenal juga sebagai semua anggota populasi digunakan sebagai subjek penelitian

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No Tahap

Penelitian

Jumlah Subyek

Kriteria Instrumen

1 Penelitian Pendahuluan

3 • 3 Orang Dosen - Observasi - Wawancara 2 Evaluasi Pakar 3 • 3 Orang Ahli Sepakbola - Lembar

Kuesioner - 10 model 3 Uji Coba

Produk

a. Small group try-out b. Field try

36 • 36 pemain 10 model

(21)

group 72 • Evaluasi dengan skala 72 pemain

10 model pengembangan yang telah di revisi

4. Uji Efektivitas Produk

36 • 36 Pemain 10 model

(22)

IV. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya

Vol satuan Vol satuan Vol satuan Tariff Total KEGIATAN

PENELITIAN

ATK 1,495,000

1

Tinta Printer

toner

1 bh 1,000,000 1,000,000

2 Kertas 4 rim 35,000 140,000

3 DVD RW 10 keping 5,000 50,000

4 bolpoint 30 Bh 5,000 150,000

5 pensil 20 Bh 4,000 80,000

6 stofmap 25 Bh 3,000 75,000

Publikasi 2,500,000

1 Publikasi 1 Hari 2,500,000 2,500,000

Fotocopy/cetak 980.000

1 fc kuesioner 2 100 bendel 1 3,000 600,000

2 proposal 4 Eks 35,000 140,000

3

laporan Monitoring

I

4 Eks 30,000 120,000

4 laporan

MonitorinG 4 Eks 30,000 120,000

Total Pengeluaran 5,000,000

(23)

No Uraian Jumlah

1 Alat Tulis Kantor 1,520,000.00

2 Publikasi 2,500,000.00

3 Biaya Cetak / Foto copy 980.000.00

Total Pengeluaran 5,000,000.00

B. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Juli Agustus Septem ber

Okto ber

Novemv er

Desemb er

1

Persiapan:

Pembuatan proposal

2

Pelaksanaan:

Pengumpulan

data dan analisis data.

3

Pelaporan:

Seminar hasil

penelitian dan revisi

(24)

laporan PkM.

4

Publikasi: Penulisan

laporan/artikel

Penelitian.

(25)

Daftar Pustaka

Borg. W. R & Gall, M. D, Educational Research: An Introduction, 4

th

Edition. (New York: Longman Inc., 1983), h. 772.

Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall,Educational Research: An Introduction, Eighth Edition. New York: Longman, 2005), h. 590.

Benny A Pribadi. Model Design Sistem Lama (Jakarta; dian raya, 2009) h. 125

Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Dian Rakyat, 2010), h. 86.

Dick Walter, Lou Carey, dan James O. Carey,The Systematic Design of Instruction (Ohio: Pearson New Jersey Columbus, 2009), h. 3.

Dini Rosdiani, Model Pembelajaran Langsung dalam Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

(Bandung: Alfabeta, 2012) h. 3

Hamid Darmadi. Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2011) h.24 Harsono, Teori dan Metodologi Pelatihan (UPI: Bandung, 2006), h. 2

James Tangkudung, Kepelatihan Olahraga “Pembinaan Prestasi Olahraga”, (Jakarta; Cerdas Jaya, 2006), hh. 55-56

James Tangkudung macam-macam Metodologi Penelitian Uraian dan Contohnya (Jakarta:Lensa Media Pustaka,2016) h,7

James Tangkudung, dan Wahyuningtyas Puspitorini Kepelatihan Olahraga

“Pembinaan Prestasi Olahraga” Edisi II, (Jakarta; Cerdas Jaya, 2012), h. 7

Joseph A. Luxbacher, Sepak Bola (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2012),, h.2 Joseph A. Luxbacher, Sepak Bola (Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2012), h.1 Ketut Agustini, Pengembangan Media Ajar Berteknologi Hypertext Untuk

Perkuliahan Komunikasi Data Dan Jaringan Komputer Berbasis Nilai Kearifan Lokal Konsep Subak, Disertasi, (Jakarta: UNJ, 2012), hh. 31-33.

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional Modern(Jakarta: Universitas Terbuka, 2012),h.116.

Muhajir, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Jakarta: Erlangga, 2007) h.

22.

(26)

Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, 2010) h. 2.

Ria Lumintuarso., Teori Kepelatihan Olahraga (Jakarta: LANKOR Kemenpora, 2013), h. 45

Ria Lumintuarso., Teori Kepelatihan Olahraga (Jakarta: LANKOR Kemenpora, 2013), h. 45

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta) 2011 h. 297

Sugiyono, MotodePenelitianPendidikan, pendekatankuantitatif, kualitatifdanR&D(Bandung: Alfabeta, 2011) h. 297.

Sukatamsi, Permainan Besar Satu “Sepak Bola” (Jakarta: UT, 2003), h.13.

Sukadiyanta, Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik (Bandung; Lubuk Agung,

2012), h. 5

Sodikin dan Achmad, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Jakarta: Pusat Tudor O,Bompa, Periodization “Theory and Methodology of training”(New York

University, Champaign: Human Kinetics Books,2009),

Gambar

Gambar  2.4  Langkah-langkah  penggunaan  Metode  Research  and  Development  (R&D) menurut Borg dan Gall (2005)
Gambar 2.14  Desain Rancangan Model Borg and Gall

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian kali ini peneliti akan membandingkan gelombang mikro (microwave) dengan UVC sebagai media pemanas untuk menghilangkan air pada batubara.

Haryono (2012) melakukan penelitian mengenai pelabelan jumlah eksklusif pada graf tangga, gabungan graf tangga, dan graf kaki seribu. Penelitian lainnya mengenai

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah mendapatkan isolat bakteri endopit lamun yang memiliki kandidat senyawa bioaktif baru dari laut yang nantinya

Hasil perancangan produk e-modul bermuatan video pembelajaran menggunakan flip pdf professional sebagai implementasi PJJ bagi mahasiswa calon guru Fisika berupa

Pengumpulan data berupa berkas dan administrasi yang terdapat pada Teknik Informatika diantaranya : surat menyurat, surat keputusan, dan data penting lainnya. Kegiatan pada

Kemudian dilakukan identifikasi kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam kedua ekstrak umbi rumput teki (Cyperus rotundus L.) ini dengan metode GC-MS yang dilakukan di

Keahlian yang diperlukan dalam kegiatan pelatihan ini adalah keahlian dalam analisis data statistik dalam hal ini statistika deskriptif, keahlian dalam

12 Dalam konteks penelitian ini, pertanyaan mengemuka berkenaan dengan sejauh mana dan seperti apa hak atas pangan yang layak dan keadilan sosial diadopsi di