PROPOSAL
PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG
PENGEMBANGAN UJI CEPAT ENZIM DIASTASE SEBAGAI INDIKATOR KEASLIAN MADU HUTAN SUMATERA DENGAN METODE NON-DESTRUKTIF MENGGUNAKAN
NIR SPECTROSCOPY
TIM PENGUSUL
Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si. 0004118805 / 6656173 Pramita Sari Anungputri, S.T.P., M.Sc., M.Si. 0018098802 / 6149171
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA UNIVERSITAS LAMPUNG Judul Penelitian :
Pengembangan Uji Cepat Enzim Diastase
Sebagai Indikator Keaslian Madu Hutan Sumatera Dengan Metode Non-Destruktif Menggunakan Nir Spectroscopy
Manfaat sosial ekonomi : Pengembangan terknologi tepat guna Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si.
b. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
c. Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian
d. SINTA ID : 6656173
e. Nomor HP : 081284113071
f. Alamat surel (e-mail) : dikiwinanti@fp.unila.ac.id Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Pramita Sari Anungputri, S.T.P., M.Sc., M.Si.
b. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli c. SINTA ID : 6149171
d. Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian Jumlah mahasiswa yang terlibat : 1
Jumlah alumni yang terlibat : 0 Jumlah staf yang terlibat : 2
Lokasi kegiatan : Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan THP, FP, Unila
Lama kegiatan : 6 (enam) bulan
Biaya Penelitian : Rp 15. 000.000 (lima belas juta rupiah) Sumber dana : DIPA UNILA
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian,
(Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.) NIP 196110201986031002
Bandar Lampung, 26 Februari 2021 Ketua Peneliti,
(Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si.) NIDN 0004118805
Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Lampung,
(Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A) NIP 196505101993032008
ii DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ... i
DAFTAR ISI ... ii
RINGKASAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. LatarBelakang ... 1
1.2. Tujuan Khusus ... 2
1.3. Temuan yang Ditargetkan ... 2
1.4. Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan ... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 3
2.1. State of The Art ... 3
2.2. Roadmap Penelitian ... 7
2.3. Kontribusi yang ingin dihasilkan ... 8
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 9
3.1. Gambaran Umum Penelitian ... 9
3.2. Pelaksanaan Penelitian ... 9
3.3. Tahapan Penelitian ... 10
3.4. Luaran dan Indikator Capaian ... 14
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 15
4.1 Anggaran Biaya ... 15
4.2 Jadwal Kegiatan dan Pembagian Tugas ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... 17
iii DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Ilustrasi struktur protein enzim diastase ... 4
Gambar 2. Pengukuran spektra NIRS pada sampel ... 5
Gambar 3. Komponen alat NIRS ... 5
Gambar 4. Spektrum 110 sampel madu akasia, linen, dan longan dengan NIRS pada panjang gelombang visible 400-780 nm dan near infrared 780- 1000 nm ... 7
Gambar 5. Road map penelitian ... 7
Gambar 6. Gambaran umum jalannya penelitian ... 9
DAFTAR TABEL Tabel 1. Luaran dan target capaian penelitian ... 14
Tabel 2. Anggaran biaya ... 15
Tabel 3. Jadwal kegiatan ... 15
Tabel 4. Pembagian tugas ... 16
iv RINGKASAN
Permintaan madu sebagai imunomodulator (peningkat daya tahan tubuh) selama pandemi Covid-19 terus meningkat. Banyak jenis madu yang beredar di pasaran termasuk madu hutan Sumatera, namun banyak juga yang dioplos atau dipalsukan.
Sulitnya membedakan madu asli dan madu tiruan menyebabkan masyarakat sebagai konsumen menjadi resah dan merasa dirugikan. Masyarakat hanya dapat menggunakan cara sederhana untuk mengidentifikasinya misalnya dengan pemanasan madu di atas sendok, menguji daya tembus di kertas, atau dengan mengamati daya campurnya di dalam air. Namun, cara tersebut tidak akurat. Cara yang paling relevan adalah dengan uji kimiawi di laboratorium yang memakan waktu dan biaya yang cukup besar.
Indikator utama penentu kesegaran dan keaslian madu adalah keberadaan enzim diastase. Identifikasi keaslian madu termasuk keberadaan enzim diastase menggunakan teknologi near infrared spectroscopy (NIRS) belum banyak dilakukan oleh para peneliti di dunia. Penelitian tersebut juga belum menghasilkan alat portable uji keaslian madu berbasis NIRS yang dipatenkan. Dengan bentuk yang praktis, harapannya alat NIRS uji keaslian madu dapat di bawa ke mana saja termasuk ke tempat budidaya maupun ke pasar jual beli madu.
Teknologi NIRS merupakan metode prediksi kualitas bahan pertanian tanpa merusak bahan (non-destruktif) dalam sekali penembakan lampu halogen pada panjang gelombang 1000-2500 nm. Gelombang mengalami refleksi atau absorbsi ketika berinteraksi dengan struktur kimia C-H, O-H, dan N-H pada bahan organik sampel dan ditangkap oleh sensor. Analog digital converter NIRS akan mengubah spektrum yang ditangkap menjadi digit data yang disimpan dalam komputer.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan uji keaslian beberapa jenis madu hutan Sumatera yang beredar di pasaran Lampung berdasarkan kadar enzim diastase dengan metode non-destruktif menggunakan NIRS dengan analisis partial least square (PLS). Data NIRS akan diolah langsung dengan data uji kimiawi berupa kadar enzim diastase, HMF, kadar air, kadar sukrosa, dan keasaman.
Target luaran dari penelitian ini adalah produk hasil penelitian dengan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 2 sampai 3 berupa database NIRS dengan karakteristik standar madu hutan Sumatera. Setelah database tercukupi, diharapkan prototipe alat portable uji keaslian madu dapat dibuat sehingga dapat ditingkatkan menjadi TKT 4 dalam waktu 3 tahun melalui beberapa skim penelitian.
Kata kunci: enzim diastase, madu hutan Sumatera, NIRS, PLS
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Pandemi Covid-19 memacu masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Caranya yaitu dengan mengkonsumsi bahan pangan yang memiliki kemampuan sebagai imunomodulator atau peningkat daya tahan tubuh (Akuba & Pakaya, 2020).
Madu adalah satu jenis pangan yang sejak dulu populer dengan khasiat imunomodulator.
Meningkatnya permintaan madu oleh konsumen memberi peluang besar kepada para peternak madu untuk meraup keuntungan yang lebih besar. Pada saat yang sama, peluang tersebut digunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk bertindak curang. Banyak terjadi pemalsuan dan pengoplosan madu agar mendapatkan keuntungan yang berlipat. Menurut (Nawansih, 2018)Pengoplosan madu biasanya dilakukan dengan mencampur madu murni dengan larutan gula baik itu sukrosa, sirup fruktosa, maupun glukosa. Sedangkan madu tiruan atau palsu biasanya dibuat dengan larutan gula 100% yang ditambahkan asam sitrat sehingga berbahaya bagi penderita penyakit gula. Madu palsu tersebut kemudian dijual dengan harga yang lebih murah, namun ada juga yang sama mahalnya dengan madu asli padahal kualitasnya jauh lebih rendah.
Indikator utama penentu kesegaran dan keaslian madu adalah keberadaan enzim diastase (BSN, 2018). Enzim diastase berasal dari tubuh lebah yang berfungsi untuk mengkonversi polisakarida menjadi monosakarida sehingga dapat digolongkan sebagai amilase (Jaya et al., 2016). Badan Standardisasi Nasional pada tahun 2018 menetapkan kadar enzim diastase minimal 1 DN (distase number) sebagai indikator kualitas madu. Sedangkan madu yang berkhasiat sebagai imunomodulator harus memiliki kadar enzim diastase minimal 3 DN (Akuba &
Pakaya, 2020).
Pengujian aktivitas enzim diastase secara destruktif dapat menggunakan metode standar SNI 8664:2018 tentang madunamun tentu membutuhkan banyak waktu. Uji cepat keaslian madu sudah dikembangkan menggunakan metode non- destruktif agar didapatkan hasil yang lebih cepat namun tetap akurat.
2 Suhandy et al.(2020) mengembangkan metode deteksi madu berdasarkan kandungan senyawa polifenolnya menggunakan spektrofotometer UV dan kemometrika dengan ketepatan klasifikasi hingga 100%. Sedangkan Huang et al., (2019) menggunakan NIRS (visible near infrared spectroscopy) untuk meprediksi DN enzim diastase melalui getaran dan regangan dari O-H (6v), O-H (4v), dan C- H (4v) pada madu akasia, linen, dan longan yang telah melalui proses pemanasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan uji keaslian beberapa jenis madu hutan Sumatera yang beredar di pasaran Lampung berdasarkan kadar enzim diastase dengan metode non-destruktif menggunakan NIRS dengan analisis partial least square (PLS). Penelitian ini diharapkan menjadi penelitian awal dalam pengembangan alat portable untuk pengujian keaslian madu berbasis NIRS sehingga dapat digunakandi mana saja.
1.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menghimpun database yang akan digunakan sebagai standar sampel dari alat portableuji keaslian madu berbasis NIRS.
1.3. Temuan yang Ditargetkan
Target luaran dari penelitian ini adalah produk hasil penelitian dengan Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 2 sampai 3 berupa database. Setelah database tercukupi, diharapkan prototipe alat portable uji keaslian madu dapat dibuat sehingga dapat ditingkatkan menjadi TKT 4.
1.4. Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan maupun referensi terkait madu hutan di Indonesia khususnya jenis madu hutan Sumatera yang sangat banyak jenisnya dan masing-masing memiliki cita rasa dan aroma yang khas. Luaran penelitian ini diharapkan juga dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah membedakan antara madu hutan asli dengan madu palsu sehingga hak-hak konsumen lebih terlindungi. Produsen dan petani madu juga dapat terbantu untuk mengukur kadar hasil panennya dengan cepat dan akurat.
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. State of The Art Madu
Amandemen CODEX Alimentarius tentang madu (FAO, 2019) mendefinisikan madu sebagai bahan pangan yang terdiri dari kombinasi gula yang berbeda khususnya fruktosa dan glukosa, serta zat lain seperti asam organik, enzim, dan partikel padat hasil dari pengumpulan nektar oleh lebah madu. Varian warna madu mulai dari hampir tidak berwarna hingga berwarna coklat tua. Bentuk madu pada umumnya adalah cair, kental, ada pula yang sebagian atau seluruhnya mengkristal. Sedangkan aroma dan rasa madu bervariasi menyesuaikan asal nektarnya. Menurut (Huang et al., 2019), madu mengandung enzim dengan jumlah kecil antara lain enzim diastase(α- dan β-glukosidase), invertase (α-glukosidase), glukosa oksidase, katalase, peroksidase, asam fosfatase, dan lipase.
Madu hutan adalah madu yang dihasilkan oleh lebah bersengat maupun lebah tanpa sengat (trigona) yang mengambil nektar dari tanaman multiflora maupun poliflora. Madu hutan di Indonesia biasanya bersifat heterogen (Suranto, 2004) dari pohon karet, kelapa, kopi, dan kaliandra. Provinsi Lampung sendiri memiliki lahan hutan yang luas sehingga berpotensi menjadi penghasil madu dengan nektar dari tanaman bunga pukul empat, randu alas, cempaka, meranti, dan dammar (Nawansih, 2018).
Secara umum, madu diidentifikasi dari kadar sukrosanya yang kurang dari 5% seperti yang dipersyaratkan SNI 8664:2018 tentang Madu. Apabila kadar air produk lebih dari itu maka diindikasikan sebagai madu palsu atau oplosan (Nawansih, 2018).
Enzim Diastase
Enzim diastase (Gambar. 1) adalah enzim amilase (α- dan β-amilase) yang banyak ditemukan pada saliva dan pankreas hewan, beberapa jenis tumbuhan, dan mikroorganisme. Fungsi dari enzim ini adalah untuk mendegradasi karbohidrat kompleks seperti amilosa, amilopektin, maupun maltosa menjadi glukosa. Caranya dengan mengambil ion Ca2+ walaupun beberapa jenis diastase tidak dapat
4 mengambil ion Ca2+ (Anonim, 2011). Proses pemindahan bahan baku madu berupa nektar dari tanaman ke sarang lebah melibatkan enzim diastase pada air liur lebah.
Pada saat itulah terjadi perubahan struktur karbohidrat kompleks menjadi sederhana (Akuba & Pakaya, 2020).
Gambar 1. Ilustrasi struktur protein enzim diastase
Menurut Huang et al.(2019), diastase tidak hanya bermanfaat untuk memperkaya nutrisi pada madu dan fungsi pengobatan tetapi juga sebagai indikator terpenting dalam pengujian keaslian madu. Aktivitas diastase dinyatakan dalam Schade dengan satuan DN (diastase number) yang merupakan perubahan 0,01 g pati selama satu jam pada kondisi pengujian suhu 40oC. Kadar enzim diastase yang dipersyaratkan untuk madu olahan yaitu bernilai ≥8 DN. Sedangkan untuk untuk madu alami seperti madu hutan yang kadar enzimnya rendah dipersyaratkan minimal mengandung diastase ≥3 DN.
Menurut BSN (2018), madu lebah tanpa sengat memiliki kadar diastase lebih rendah dibandingkan dengan madu budidaya. Di Indonesia, kadar diastase madu yang dipersyaratkan minimal hanya ≥1 DN untuk memudahkan para petani dan produsen madu dalam memenuhi standar SNI.
NIRS (Near Infrared Spectroscopy)
Teknologi NIRS merupakan salah satu alternatif metode prediksi kualitas bahan pertanian tanpa merusak bahan (non-destruktif) yang cepat dan akurat. Alat ini dapat memprediksi kualitas internal bahan secara bersamaan dalam sekali penembakan lampu halogen. Prinsip teknologi ini adalah menembakkan gelombang 1000-2500 nm kepada sampel target (Gambar. 2 & 3) khususnya bahan organik, sehingga gelombang mengalami refleksi atau absorbsi dan ditangkap oleh sensor
5 (Fahri et al., 2016). Analog digital converter akan mengubahnya dalam bentuk digit sehingga data spektra dapat disimpan dalam komputer (Kurniasari et al., 2017).
Gambar 2. Pengukuran spektra NIRS pada sampel (Kurniasari et al., 2017)
Gambar 3. Komponen alat NIRS (Huang et al., 2019)
Ketika dipaparkan pada bahan hasil pertanian, spektrum NIRS membentuk reflektan dan absorban menyesuaikan getaran yang berinteraksi dengan struktur kimia C-H, O-H, dan N-H pada bahan organik tersebut (Zainal et al., 2012).
Gelombang NIRS secara umum diserap kuat oleh atom hidrogen (Agustina et al., 2015).
Perlu dilakukan pretreatment pada proses uji menggunakan NIRS untuk mengurangi pengaruh interferensi gelombang seperti background dan noise yang dapat membuat inforrmasi yang didapatkan menjadi bias. Dua jenis pretreatment yang dapat dipilih yaitu Smoothing (SA) dan Mean Normalization (MN) (Suci et al., 2015).
Pengolahan data NIRS dapat menggunakan beberapa jenis metode kemometrik. Kemometrik merupakan aplikasi ilmu matematika untuk
6 mengevaluasi interaksi data antara proses kimia, sistem, atau statistik (Fahri et al., 2016). Salah satu jenisnya adalah Partial Least Square (PLS). Kemometrik ini digunakan untuk mengkalibrasi hubungan antara reflektan NIRS (non-destruktif) dan data uji kimiawi (destruktif). Nilai factor PLS mempengaruhi kemampuan alat untuk memprediksi. Semakin tinggi nilai faktor PLS maka dapat diartikan bahwa gangguan spektra semakin banyak dan kalibrasi semakin tidak akurat (Sari et al., 2016).
Parameter statistik yang didapatkan berupa bias standard error kalibrasi set (SEC), standard error valiadasi set (SEP), koefiseien korelasi (r), dan koefisien variasi (CV) kemudian digunakan untuk mengevaluasi model kalibrasi yang sudah dilakukan. Hasil kalibrasi yang diharapkan adalah yang memiliki nilai korelasi terbesar dan nilai konsistensi antara 80-110% (Fahri et al., 2016).
Penelitian Sebelumnya
Penggunaan NIRS untuk memprediksi kandungan senyawa kimia sudah dilakukan sejak tahun 1980-an mulai dari uji kada air, protein, hingga lemak.
Penelitian terbaru dari González et al. (2019) menggunakan NIRS untuk membandingkan spektrum warna dari madu asli, larutan gula beras, gula invert, gula tebu, dan sirup fruktosa. Latorre et al. (2013)mengidentifikasi madu menggunakan NIRS berdasarkan kondisi geografis asal nektarnya. Sedangkan Alvarez et al. (2000) menggunakan NIRS untuk menguji kualitas madu dari kandungan senyawa makronya seperti fruktosa, glukosa, dan kadar air.
Prediksi kadar enzim diastase madu menggunakan NIRS telah dilakukan oleh Huang et al. (2019) pada spektrum gelombang 400-1000 nm terhadap sampel madu akasia, linen, dan longan yang sudah mengalami proses pemanasan melebihi suhu 60oC selama 2 jam. Model kalibrasi yang digunakan adalah metode PLS (linier) dan LS-SVM (non-linier). NIRS dapat mendeteksi DN madu pada getaran dan regangan O-H (6v), O-H (4v), dan C-H (4v).
Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar enzim diastase seiring dengan pertambahan suhu dalam proses pemanasan madu.
7 Selain itu, diketahui aktivitas enzim diastase pada madu akasia dan longan yang telah dipanaskan ternyata lebih tinggi daripada madu linen.
Gambar 4. Spektrum 110 sampel madu akasia, linen, dan longan dengan NIRS pada panjang gelombang visible 400-780 nm dan near infrared 780-1000 nm
(Huang et al., 2019).
2.2. Roadmap Penelitian
Penelitian ini merupakan salah satu komponen dari grand design pengembangan alat portable uji keaslian madu dalam jangka waktu 3 tahun.
Perencanaan dan targetnya tersusun dalam road map penelitian (Gambar 5).
Gambar 5. Road map penelitian 2021
Database NIRS kualitas standar madu hutan Sumatera (TKT 2 -- PDP & paten sederhana )
2022
Aplikasi database NIRS madu hutan Sumatera VS madu oplosan (TKT 3 -- PD)
2023 Prototipe alat
portable uji keaslian madu (TKT 4-5 -- PT &
paten)
2024 Hilirisasi pengemban gan alat (TKT 6 -- Prastartup/
Kedaireka)
8 2.3. Kontribusi yang ingin dihasilkan
Kontribusi yang ingin dihasilkan penelitian ini adalah pengembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan masyarakat khususnya pelaku bisnis madu dan konsumen secara mudah dan realistis melalui alat portable uji keaslian madu.
Harapannya, pengembangan teknologi ini akan didukung oleh tim dari berbagai bidang ilmu seperti teknik elektro sebagai pengembang alat dan ilmu komputer sebagai perekayasa data untuk artificial intelligent sehingga dapat mengikuti tuntutan era big data.
9 BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Penelitian
Penelitian ini secara umum dibagi menjadi 2 kegiatan (Gambar 6) yaitu:
pertama, pengujian sampel madu hutan Sumatera secara kimiawi (destruktif);
kedua, pengujian dengan NIRS (non-destruktif).
Gambar 6. Gambaran umum jalannya penelitian
3.2. Pelaksanaan Penelitian Waktu dan Tempat
Penelitian akan dilaksanakan maksimal April – September 2021 (6 bulan).
Uji destruktif secara kimiawi dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Sedangkan uji non-destruktif menggunakan NIRS dilakukan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Institut Pertanian Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain fotometer foto elektrik, penangas, alat gelas, spektrofotometer, refraktometer, vordex mixer, magnetic stirrer, pH meter, NIRS, dan komputer. Bahan yang dibutuhkan antara lain 10 jenis madu hutan
Pengambilan 10 sampel madu hutan
Sumatera
Pengujian kimiawi (destruktif): kadar enzim diastase, HMF,
kadar air, kadar sukrosa, keasaman
Pengujian NIRS (non- destruktif)
Kalibrasi data dengan metode PLS
Evaluasi model kalibrasi melalui nilai
R dan % konsistensi
Rekomendasi
10 Sumatera, larutan iod, kalium iodida, buffer asetat, natrium klorida, aquades, pati, natrium bisulfit, kalium feroksianida, seng asetat, dan natrium hidroksida.
3.3. Tahapan Penelitian Preparasi sampel
Sampel berupa 10 jenis madu hutan Sumatera diambil dari beberapa produsen madu hutan di wilayah Provinsi Lampung. Madu ditempatkan pada suhu ruang tanpa diberi perlakuan khusus. Pengiriman sampel madu yang sudah dibotolkan dengan aman menggunakan kemasan kardus.
Menurut SNI 01-3545-2004, sampel madu tidak boleh diberi perlakuan pemanasan. Madu boleh dipanaskan di atas penangas air pada suhu 60-65oC selama 30 menit hanya jika terdapat bagian yang menggumpal. Apabila terdapat lilin lebah, harus dipanaskan 40oC dan disaring dengan kain saring dengan corong panas.
Sampel madu hanya boleh diberi perlakuan penyaringan, pengadukan, dan pengocokan apabila sangat diperlukan.
Uji aktivitas enzim diastase (SNI 8664:2018)
Pertama, dilakukan pembuatan larutan stok iod dengan mengencerkan 8,8 g resublimasi I2 (p.a.) ke dalam 30-40 ml air yang mengandung 22 g KI (p.a.) sampai volume 1 L. Kedua, 5mL larutan iod yang telah dibuat dicampur dengan 20 g KI dalam labu ukur 500 mL sehingga normaalitasnya. Larutan tersebut diperbarui setiap dua hari.
Ketiga, larutan buffer asetat pH 5,3 (1,59 M) dan larutan klorida 0,5 M masing-masing dibuat. Keempat, pembuatan standard dengan larutan pati yang terbuat dari 2 kg pati dapat larut yang dicampur dengan 90 mL aquades dalam erlenmeyer 250 mL. Larutan pati didihkan sambil diaduk dengan suhu yang dikurangi secara bertahap selama 3 menit. Pendinginan larutan pati dilakukan pada suhu kamar dengan wadah tertutup. Kemudian dilakukan pemindahan larutan pati ke dalam labu ukur 100 ml dan diencerkan hingga tanda tera. Blanko iod dan pati diabsorbansi sehingga didapatkan keragaman nilai. Dilakukan pengenceran untuk memperoleh nilai absorban 0,760±0,02.
11 Keenam, sampel madu ditimbang masing-masing sebanyak 5 g. Kemudian dicampur air 10-15 mL dan buffer asetat 2,5 mL di dalam gelas piala ukuran 20 mL.
Dilakukan pengadukan sampau madu larut seluruhnya. Setelah itu larutan sampel dipindahkan ke labu ukur 25 ml untuk dicampur dengan 1,5 mL larutan NaCl hingga tanda tera. Terakhir, dilakukan absorbansi sampel. Diambil 10 mL larutan sampel yang dimasukkan ke tabung reaksi 50 mL. Sebanyak 5 mL larutan pati dipanaskan selama 15 menit pada suhu 40oC±0,2oC. Kemudian dilakukan pencampuran larutan sampel dan larutan pati. Setiap 5 menit, diambil 1 mL larutan tersebut untuk dicampur dengan 10 mL larutan iod dan diencerkan untuk ditetapkan nilai absorbansinya pada panjang gelombang 660 nm. Pengambilan larutan dalam selang waktu tersebut dihentikan ketika nilai A <0,235. Hubungan antara menit titik akhir pencampuran dan absorbansi ditabulasi untuk dibuat plot data terhadap waktu (menit). Aktivitas enzim diastase dapat dihitung dengan Rumus 1 dimana DN adalah aktivitas enzim diastase dan t adalah waktu yang digunakan untuk mencapai nilai absorban (A).
DN =300
𝑡 …(1) Uji hidroksimetilfurfural (HMF) (SNI 8664:2018)
Disiapkan larutan carezz I dan II yang dibuat dari 15 g kalium feroksianida dan seng asetat 30 g yang masing-masing diencerkan sampai 100 mL. Sebanyak 5±0,001 g madu ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL. Madu dibilas dengan air sampai volume larutan 25 mL. Dilakukan penambahan larutan carrez I sebanyak 0,50 mL dan larutan carrez II 0,50 mL. Pengocokan dan pengenceran dilakukan hingga tanda garis.
Alkohol satu tetes ditambahkan sebagai penghilang busa pada permukaan dan disaring dengan kertas saring. Sebanyak 10 mL saringan pertama dibuang.
Saringan selanjutnya diambil 5 mL menggunakan pipet ke dalam tabung reaksi sebagai kontrol. Hal yang sama dilakukan di tabung yang lain untuk dicampurkan dengan 5 mL 0,20% natrium bisulfit. Pengocokan dilakukan dengan vordex mixer agar tercampur merata. Absorbansi diukur pada panjag gelombang 284-336 nm.
Dilakukan perhitungan absorbansi menggunakan rumus 2.
12 HMF𝑚𝑔
100𝑔 𝑚𝑎𝑑𝑢 =𝐴284−𝐴336 ×14,97 ×5
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ (𝑔) …(2)
Faktor = 126
16 830×1000
10 × 100
5 = 14,97 …(3) Keterangan:
126 = bobot molekul HMF
16830 = absorbansifitas moler HMF pada panjang gelombang 284 nm 1000 = mg/g
10 = sentiliter/L
100 = gram madu yang dilaporkan
5 = bobot contoh yang diambil dalam gram
Uji kadar air (SNI 8664:2018)
Uji kadar air madu dilakukan dengan alat refraktometer. Indeks bias pada suhu 20oC akan dibandingkan dengan tabel kadar air madu berdasarkan indeks biasnya.
Uji keasaman (SNI 8664:2018)
Sebanyak 10 g sampel dicampur dengan 75 air bebas CO2 dalam gelas piala ukuran 250 mL. Dilakukan pengadukan dengan magnetik stirrer sekaligus pengukuran pH dengan pH meter. Kemudian dilakukan titrasu 0,05 M NaOH dengan kecepatan 5,0 mL/menit hingga tercapai pH 8,5. Sebanyak 10 ml 0,05 M NaOH diambil dengan pipet untuk kemudian dititrasi dengan 0,05 HCl hingga pH 8,3. Sedangkan blanko yang berupa 75 mL air bebas CO2 dititrasi dengan NaOH hingga pH 8,5. Perhitungan dilakukan dengan rumus 4.
Total keasaman = asam bebas + lactone …(4)
Asam bebas = (mL 0,05M NaOH dari buret − mL blanko) × 𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 ×1000
𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 …(5) Lactone = (10,00 − mL 0,05M NaOH dari buret) × 𝑁 𝐻𝐶𝑙 ×1000
𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 …(6)
13 Uji sukrosa (SNI 01-3545-2004)
Uji sukrosa menggunakan metode Luff Schoorl dimana sampel sebanyak 50 mL diambil dengan oipet untuk disaring ke dalam labu ukur 100 mL. Ditambahkan 25 mL HCl 25% untuk dihidrolisis dalam penangas air. Suhu dipertahankan selama 10 menit saat tercapai 68-70oC lalu dinginkan. Penambahan NaOH 30% dilakukan dengan indikator fenolftalin sampai netral (warna merah jambu) hingga tanda tera air suling kemudian dikocok sebanyak 12 kali. Diambil 10 mL larutan tersebut dengan pipet untuk dimasukkan ke dalam erlenmeyer 500 mL. Ditambahkan 15 mL air suling, 25 mL larutan Luff, dan beberapa batu didih untuk dipanaskan selama 10 menit di atas penangas air yang dihubungkan dengan pendingin tegak. Larutan segera didinginkan dalam bejana berisi es tanpa harus digoyang. Larutan KI 20%
sebanyak 10 mL kemudian ditambahkan bersama 25 mL H2SO4 setelah sampel dingin. Larutan tersebut kemudian dititrasi dengan larutan tio 0,1 N (V1 mL) dan larutan kanji 0,5% sebagai indikator. Hal yang sama dilakukan pada larutan blanko.
Perhitungan dilakukan dengan rumus 7.
% gula sesudah inversi =𝑉2 ×𝑓𝑝
𝑊 × 100% …(7) Keterangan:
V2 = glukosa (yang dihasilkan dari daftar, mg) Fp = faktor pengenceran
W = bobot cuplikan, mg
% = gula total = 0,95x%gula sesudah inversi (sebagai sukrosa)
% = sukrosa = 0,95%xgula(sesudah-sebelum inversi)
NIRS
Semua sampel madu akan dianalisis pada panjang gelombang 400-2500 nm degan resolusi spektra 0,5 nm. Setiap sampel akan diuji pada 3 titik. Data spektra yang terekam akan dirata-rata menjadi matriks data (Dnxm) dimana m merupakan nilai dari absorbansi (m=382) dan n adalah nilai sampel madu. Dilakukan uji kemometrik menggunakan PLS pada software Unscrumble versi 10.1.
14 3.4. Luaran dan Indikator Capaian
Tabel 1. Luaran dan target capaian penelitian
No Uraian Target Waktu Capaian Indikator A Luaran wajib
1 Artikel ilmiah pada prosiding seminar PPM LPPM Unila
Oktober 2021 Terbit
2 Artikel ilmiah pada jurnal nasional SINTA 2
Maret 2022 Submited, accepted
B Luaran tambahan
1 Paten sederhana Juni 2022 Registered
15 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya Tabel 2. Anggaran biaya
No JenisPengeluaran Biaya (Rp)
1 Pengadaan alat dan bahan penelitian 10.440.000
2 Biaya perjalanan penelitian 2.2700.000
3 Alat tulis kantor/bahan habis pakai 1.170.000
4 Laporan/Diseminasi/Publikasi 1.120.000
Jumlah 15.000.000
4.2 Jadwal Kegiatan dan Pembagian Tugas Tabel 3. Jadwal kegiatan
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan alat dan bahan baku (indent)
100%
2 Uji kimiawi (enzim diastase, HMF, kadar air, kadar sukrosa, keasaman) dan NIRS
80% 20%
3 Pengolahan data 80% 20%
4 Penulisan dan submit jurnal 80% 20%
5 Pembuatan laporan akhir dan
prosiding 100%
16 Tabel 4. Pembagian tugas
No Nama
Jabatan/
Alokasi Waktu
Bidang
Keahlian Tugas
1. Diki Danar Tri
Winanti, S.T.P., M.Si.
Ketua / 22 jam
Teknologi Pascapanen
- Koordinasi setiap kegiatan
- Pengadaan bahan - Pengujian NIRS - Analisis data
NIRS
- Evaluasi data kimia & NIRS - Penulisan jurnal - Pembuatan
laporan
2. Pramita Sari
Anungputri, S.T.P., M.Sc., M.Si.
Anggota 1 / 20 jam
Kimia Biokimia Hasil Pertanian
- Pengujian kimia - Analisis data
kimia
17 DAFTAR PUSTAKA
Agustina, S., Purwanto, Y., & Budiastra, I. (2015). Prediksi Kandungan Kimia Mangga Arumanis Selama Penyimpanan Dengan Spektroskopi Nir. Jurnal Keteknikan Pertanian, 3(1), 21705.
Akuba, J., & Pakaya, M. S. (2020). Uji aktivitas enzim diastase madu hutan mentah gorontalo sebagai imunomodulator. Pharmaceutical Journal Of Islamic Pharmacy, 4(2), 30–34.
Anonim. (2011). Diastase. Diakses pada 25 Februari 2021 dihttps://www.creative- enzymes.com/similar/diastase_194.html
Aliaño-González, M. J., Ferreiro-González, M., Espada-Bellido, E., Palma, M., &
Barbero, G. F. (2019). A screening method based on Visible-NIR spectroscopy for the identification and quantification of different adulterants in high-quality
honey. Talanta, 203(January), 235–241.
https://doi.org/10.1016/j.talanta.2019.05.067
BSN. (2018). Standar Nasional Indonesia SNI 8664:2018 Madu. www.bsn.go.id.
Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
BSN. (2004). SNI 01-3545-2004 Madu. www.bsn.go.id . Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
BSN. (1992). SNI 012892-1992 Cara uji gula. www.bsn.go.id . Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Nawansih, O., Nurainy, F., Rangga, A., Anisa, N. H. T. F. (2018). Pengujian Mutu Madu yang Beredar di Bandar Lampung Secara Kimia dan Secara Sederhana.
Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Universitas Mercubuana. Yogyakarta.
Fahri, Y. A., Budiastra, I. W. N., & Purwanto. (2016). Penggolongan Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Rasio Kandungan Gula Asam Menggunakan Prediksi Near Infrared Spectroscopy. Jurnal Keteknikan Pertanian, 4(1), 31–
18 36. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep/article/view/15397
FAO. (2019). Codex Alimentarius Standard for Honey (Amended). Food and Agriculture Organization od the United Nations, World Health Organization.
United States.
García-Alvarez, M., Huidobro, J. F., Hermida, M., & Rodríguez-Otero, J. L. (2000).
Major components of honey analysis by near-infrared transflectance spectroscopy. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 48(11), 5154–
5158. https://doi.org/10.1021/jf000170v
Huang, Z., Liu, L., Li, G., Li, H., Ye, D., & Li, X. (2019). Nondestructive determination of diastase activity of honey based on visible and near-infrared spectroscopy. Molecules, 24(7). https://doi.org/10.3390/molecules24071244 Jaya, F., Radiati, L., & Jamilah, J. (2016). The Effect of Honey Harvesting Age in
the Area of Calliandra Plant to Diastase Enzyme Activity, Hidroximetilfurfural (HMF) and Acidity. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak, 11(2), 60–63. https://doi.org/10.21776/ub.jitek.2016.011.02.7
Kurniasari, I., Purwanto, Y. A., Budiastra, I. W., & Ridwani, S. (2017). Prediksi Tanin dan Total Padatan Tidak Terlarut Buah Kesemek (Diospyros kaki L.) Menggunakan Spektroskopi NIR. Jurnal Keteknikan PErtanian, 5(3), 245- 252. https://doi.org/10.19028/jtep.05.3.245-252
Latorre, C. H., Crecente, R. M. P., Martín, S. G., & García, J. B. (2013). A fast chemometric procedure based on NIR data for authentication of honey with protected geographical indication. Food Chemistry, 141(4), 3559–3565.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2013.06.022
Sari, H. P., Purwanto, Y. A., & Budiastra, I. W. (2016). Pendugaan Kandungan Kimia Mangga Gedong Gincu Menggunakan Spektroskopi Inframerah Dekat (Prediction of Chemical Contents in ‘Gedong Gincu’ Mango using Near Infrared Spectroscopy). Jurnal Agritech, 36(03), 294.
https://doi.org/10.22146/agritech.16599
19 Suci, Y., Budiastra, I. W., & Purwanto, Y. A. (2015). Classification of Mango cv Arumanis Based on Its Internal Quality during Cold Storage using Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS). Jurnal Keteknikan Pertanian, 03(2), 1–8. https://doi.org/10.19028/jtep.03.2.121-128
Suhandy, D., Yulia, M., & Kusumiyati, K. (2020). Klasifikasi Madu Berdasarkan Jenis Lebah (Apis dorsata versus Apis mellifera) Menggunakan Spektroskopi Ultraviolet dan Kemometrika. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 25(4), 564–
573. https://doi.org/10.18343/jipi.25.4.564
Suranto, A. (2004). Khasiat & Manfaat Madu Herbal. Agro Media Pustaka.
Tangerang. Hlm. 23
Zainal, P., Ahmad, U., & Purwanto, Y. (2012). Deteksi Chilling Injury pada Buah Mangga Gedong Gincu dengan Menggunakan Near Infrared Spectroscopy.
Jurnal Keteknikan Pertanian, 26(1), 21604.
20 LAMPIRAN 1. CV tim peneliti
a. Ketua Tim Peneliti A. IDENTITAS DIRI
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si.
1.2 Tempat dan Tanggal Lahir Bantul, 4 November 1988
1.3 NIP/NIDN 198811042019032014 / 0004118805
1.4 Jabatan Akademik -
1.5 Pangkat/Golongan -
1.6 Fak/PS Fakultas Pertanian / PS Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung
1.7 Alamat Rumah Mess Dosen Unila No. A5, Komplek Universitas Lampung, Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, 34145
1.8 Nomor Telepon/Faks -
1.9 Nomor HP 081284113071
1.10 Alamat Kantor Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedong Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, 34145 1.11 Nomor Telepon/Faks -
1.12 Alamat e-mail dikiwinanti@fp.unila.ac.id 1.13 ID Google Scholar / Scopus/
Orcid / Research Gate / Linkedin
dikiwinanti@fp.unila.ac.id 1.14 Mata Kuliah yang diampu Fisiologi Pascapanen
Teknologi Serealia dan Palawija
Teknologi Hasil Perikanan dan Perairan Teknologi Hasil Tanaman Obat
Teknologi Komponen Bioaktif B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Program S1 S2 S3
2.Nama PT Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Institut Pertanian Bogor, Bogor - 3. Bidang Ilmu Teknologi Pangan dan Hasil
Pertanian
Teknologi Pascapanen -
4. TahunMasuk 2007 2013 -
5. Tahun Lulus 2012 2016 -
6. Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
Pengaruh Penambahan Starter Mocaf terhadap Sifat
Fisikokimia Tepung Talas Termodifikasi
Penyerap Oksigen dan Zat Antipencoklatan sebagai Penghambat Perubahan Warna Singkong Terolah Minimal
-
7. Nama Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Sutardi, M. App. Sc;
Dr. Ir. Sri Anggrahini, M.S.
Dr. Ir. Emmy Darmawati, M.Si.;
Prof. Dr. Rizal Syarief, DESS
-
21 C. PENGALAMAN PENELITIAN 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Jabatan Sumber Pendanaan
1 2019
Biskuit Bekatul dengan Penambahan Spirulina untuk Pencegahan
Stunting pada Balita
Anggota DIPA Fakultas Pertanian Unila
2 2019
Stabilitas Amygdalin (Vitamin B17) Sebagai Zat Antikanker Selama Proses Pengolahan Singkong Menjadi Beras Siger
Ketua DIPA Unila Penelitian Dosen Pemula (PDP)
3 2019
Kandungan Polifenol dan Kualitas Seduhan Cascara (Teh Ceri Kopi) Fine Robusta sebagai Rintisan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi
Anggota DIPA Unila Hilirisasi
4 2019
Scale Up Produksi Beras Siger dari Klon Ubi Kayu Waxy Kapasitas 100 Kg Per Jam
Anggota DIPA Unila Prototype
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Jabatan Sumber Pendanaan
1 2019
Pemberdayaan
Peternak Ayam di Perkotaan Dengan Produksi Pakan Ayam kampung menggunakan Teknologi Mesin Mixer Mill di Kelurahan Pinang Jaya Kecamatan Kemiling, Kota Bandar Lampung
Anggota
Program
Penerapan Teknologi Tepat Guna kepada Masyarakat (PPTG) RISTEKDIKTI
2 2020 Desa Sentra Sapi Potong Anggota
Program
Pengembangan Desa Mitra (PPDM) DIKTI
E. PENGALAMAN KERJASAMA 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Program Jabatan Sumber Pendanaan
1 2019 Teknologi Mesin Beras Siger
Calon Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) RISTEKDIKTI
Anggota Ristekdikti
22 F. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Jurnal
Volume Nama Jurnal
1 2015 Perubahan Fisiologis Pascapanen Buah Mahkotadewa (Phaleria macrocarpa)
2 (2) Jurnal Agrosains: Karya Kreatif dan Inovatif. Vol. 2 (2) : 153-158 2 2016 Teknologi Singkong Terolah
Minimal
Prosiding Prosiding Kongres Teknologi Nasional 2016. ISBN : 978-602- 410-048-3. Hal. 870 – 877.
3 2019 The Use of Ascorbic Acid and Oxygen Absorber to Inhibit Browning in Minimally Processed Cassava
Prosiding Proceeding of 2nd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing (ICAPHP) 2018 IOP Conference Series
G. PENGALAMAN PENYAMPAIAN MAKALAH SECARA ORAL PADA PERTEMUAN/SEMINAR ILMIAH
No. Tahun Nama Pertemuan Ilmiah
Judul Artikel Ilmiah Penyelenggara Tempat 1 2018 2nd International
Conference on Agricultural
Postharvest Handling and Processing (ICAPHP)
The Use of
Ascorbic Acid and Oxygen Absorber to Inhibit Browning in Minimally Processed Cassava
BB
Pascapanen, Kementrian Pertanian RI
Bali Dynasty
Resort, 29 – 31 Agustus 2018
H. KEIKUTSERTAAN DALAM ORGANISASI PROFESI
1. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) sebagai Anggota (2017 – sekarang).
2. Perkumpulan Ahli Teknologi Pascapanen Indonesia (PATPINDO) sebagai Pengurus Pusat (2019 - sekarang).
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 26 Februari 2021
(Diki Danar Tri Winanti, S.T.P., M.Si.) NIP 198811042019032014
23 b. Anggota Tim Peneliti (1)
A . IDENTITAS DIRI
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Pramita Sari Anungputri, S.T.P., M.Si., M.Sc., 1.2 Tempat dan Tanggal Lahir Sumedang, 18 September 1988
1.3 NIP/NIDN 198809182015042002/0018098802
1.4 Jabatan Akademik -
1.5 Pangkat/Golongan -
1.6 Fak/PS Fakultas Pertanian / PS Teknologi Hasil
Pertanian, Universitas Lampung
1.7 Alamat Rumah Jl. Swadaya 7F, Kel. Gunung Terang, Kec.
Langkapura, Bandar Lampung
1.8 Nomor Telepon/Faks -
1.9 Nomor HP 082306300057
1.10 Alamat Kantor Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedong
Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, 34145
1.11 Nomor Telepon/Faks -
1.12 Alamat e-mail pramita.sari@fp.unila.ac.id 1.13 ID Google Scholar / Scopus/ Orcid /
Research Gate / Linkedin
pramita.sari@fp.unila.ac.id Kimia Dasar 1
Kimia Dasar 2
Teknologi Bahan Penyegar Teknologi Hasil Tanaman Obat Teknologi Pati dan Gula
Analisis Pengambilan Keputusan Mikrobiologi Umum
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Program S1 S2 S3
2.Nama PT Institut Pertanian Bogor Universitas Sriwijaya / Mie University, Jepang
- 3. Bidang Ilmu Teknologi Industri Pertanian Ilmu Tanaman /
Bioresources
-
4. TahunMasuk 2006 2012 -
5. Tahun Lulus 2010 2014 -
6. Judul Skripsi/
Tesis/Disertasi
Kajian Pembuatan Gambir Bubuk dari daun Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Kering Menggunakan Spray Dryer
Study on Functionality of Gambir (Uncaria gambir Roxb.) Extract
-
7. Nama Pembimbin g
Prof. Ir. Khaswar Syamsu, M.Sc.St.
Prof. Ir. E. Gumbira-Said, M.A.Dev.
Prof. Hayato Umekawa Prof. Dr. Ir. Rindit Pambayun, M.P.
-
24 C. PENGALAMAN PENELITIAN 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Jabatan Sumber
Pendanaan
1 2018
Pengaruh Ekstrak Etanol dan Air Serai Dapur (Cymbopogon citratus) Terhadap Profil Langerhans Mencit Diabetes
Anggota DIPA Fakultas Pertanian Unila
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Jabatan Sumber
Pendanaan
1 2017
Penyuluhan dan Pelatihan
Pembuatan Kefir Sirsak (Annona muricata L.) di Desa Sumber Rejo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan
Anggota
DIPA Fakultas
2 2018
Introduksi manfaat Ubi Jalar dan Pengolahannya pada Anggota IKA Tanjung Sakti, Sukarame – Bandar Lampung
Anggota
DIPA Fakultas
E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 5 TAHUN TERAKHIR
No Tahun Judul Jurnal
Volume Nama Jurnal 1 2019 Assessment of Potential
Lactic Acid Bacteria as a Starter from Yellow Sweet Potato Fermentation with Backslopping Procedure
1 International Conference on
Agriculture, Food and Biotechnology (ICAFB 2019)
2 2019 Karakterisasi Sampah di Lingkungan Universitas Lampung
1 Journal of Tropical Upland Resources 3 2019 Studi Timbulan dan Komposisi
Sampah di Kampus Universitas Lampung
1 Journal of Tropical Upland Resources (J.
Trop. Upland Res.)
25 4 2020 Pengenalan Oven Surya untuk
Pengeringan Gula Semut dalam Rangka Peningkatan Produksi dan Mutu Produk Serta Ekonomi Masyarakat KWT Putri Handayani di Pekon Sidokaton
1 Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Unila 2020
5 2020 Penyuluhan Dan Pelatihan Diversifikasi Olahan Labu Siam Di Kelompok Pengrajin Nurul Huda, Kotabaru, Bandar Lampung
1 Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
6 2020 Introduksi Produk Olahan Ubi Jalar pada Anggota Ika
Tanjung Sakti Bandar Lampung
1 Dinamisia Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
F. KEIKUTSERTAAN DALAM ORGANISASI PROFESI
1. Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) sebagai Anggota (2015 – sekarang).
2. Asosiasi Profesi Teknologi Agroindustri (APTA) sebagai Anggota (2015- sekarang)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 26 Februari 2021
(Pramita Sari Anungputri, S.TP., M.Si., M.Sc.) NIP 198809182015042002
26 LAMPIRAN 2. Justifikasi Anggaran
No JenisPengeluaran Jumlah Satuan Harga
satuan Total A Pengadaan alat dan bahan
penelitian
Bahan penelitian
1 Madu hutan sumatera 500 ml (10
varian x 3 ulangan 30 botol 125.000
3.750.000 2 Iod resublimed (PA) 1 g
375.000
375.000 3 Kalium Iodida 100 mL 2 botol
60.000
120.000 4 Buffer asetat 100 mL 3 botol
150.000
450.000 5 Natrium klorida 50 gr 4 botol
30.000
120.000 6 Aquades 5 L 3 botol
35.000
105.000 7 Pati standard diastase 100 g 2 pack
770.000
1.540.000 8 Natrium bisulfit 1 kg 1 pack
50.000
50.000 9 Kalium feroksida 1 kg 1 pack
30.000
30.000 10 Seng asetat 50 g 1 pack
100.000
100.000 11 Natrium hidroksida 1 kg 1 botol
425.000
425.000 12 Kertas saring whatman 42 1 pack
375.000
375.000 13 Sewa NIRS Lab. TPPHP IPB 10
sampel 3
ulangan
1.000.000
3.000.000
TOTAL KOMPONEN A
10.440.000
B Biaya perjalanan penelitian
1 Perjalanan Lampung-Bogor PP 1 kali 500.000
500.000 2 Akomodasi di Bogor 1 hari 1
malam 1 kali
500.000
500.000 3 Rapid test antigen 2 kali
250.000
500.000 4 Masker N95 50 pcs 6 pack
50.000
300.000 5 Disinfektan hand sanitizer 1 L 6 botol
70.000
420.000 6 Perjalanan seminar dalam kota
PP 1 kali
50.000
50.000
KOMPONEN B
2.270.000
27 C Alat tulis kantor/bahan habis
pakai
1 Kertas HVS A4 2 rim 50.000
100.000
2 Logbook 2 pack
35.000
70.000 3 Tinta printer BW & warna 1 pack
400.000
400.000 4 Paket data unlimited 25 GB 6 bulan
100.000
600.000
KOMPONEN C
1.170.000
D Laporan/Diseminasi/Publikasi
1 Penerbitan jurnal nasional (S2) 1 kali
1.000.000
1.000.000 2 Penggandaan proposal & laporan 6 eks
20.000
120.000
KOMPONEN D
1.120.000
KOMPONEN A+B+C+D
15.000.000