LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN IV
ANALISIS GRAVIMETRI
Disusun Oleh :
NAMA : ADE MUHAMMAD SATELIT MANATA
STAMBUK : F1C1 14 053
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN : INDAH SARI DEWI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia teknik kimia sangat dibutuhkan bagaimana cara analisa gravimetri. Seperti halnya dalam industri, untuk mendukung kinerja kita sebagai insiyur teknik cara analisa ini mungkin juga sangat penting.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan. Analitnya secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-pengganggunya Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang wajib dimiliki seorang enginer.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan praktikum mengenai analisis gravimetri tentang analisis penentuan air kristal CuSO4.XH2O. B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan pada percobaan Analisis Gravimetri adalah untuk menentukan jumlah mol air Kristal yang terikat dalam senyawa CuSO4..xH2O.
D. Manfaat
II. TINJAUAN PUSTAKA
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (Khopkar,1990).
Analisis gravimetri dapat berlangsung baik, jika persyaratan berikut dapat terpenuhi : 1). Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut. 2). Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan (dengan penyaringan). 3). Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu (dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut (Vogel, 1990).
gravimetri diduga akibat proses koagulasi dan presipitasi yang tidak sempurna. Proses koagulasi dan ukuran koagulan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu pemanasan, pengadukan, dan penambahan elektrolit. Pengadukan yang dilakukan dalam proses ini tidak seragam sehingga ukuran partikel tidak seragam juga (Widjanarko, 2015).
Analisis kadar air pada bijih mangan dilakukan dengan metode Gravimetri. Ditimbang dan dicatat berat cawan porselin yang digunakan, dimasukkan contoh uji sebanyak 5 g ke dalam cawan porselin yang telah ditimbang, lalu dipanaskan pada oven dengan suhu 105oC selama 2 jam.
Kemudian didinginkan dan dimasukkan ke dalam desikator sampai dingin. Selanjutnya ditimbang dan dicatat berat cawan porselin. Diulangi sampai berat konstan (Wahyudi, 2013).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum Analisis Gravimetri dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2015 pada pukul 07.30 sampai 10.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Anorganik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan Analisis Gravimetri adalah cawan porselen, neraca analitik, oven pijar, gegep (penjepit besi), dan desikator.
2. Bahan
bahan yang digunakan dalam percoban ini adalah Terusi (CuSO4.XH2O). C. Prosedur kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Memanaskan cawan porselen selama beberapa menit, didinginkan dalam eksikator, kemudian ditimbang.
2. Menimbang zat yang akan ditentukan air kristalnya kira-kira 1,5 gram ke dalam cawan porselen yang telah diketahui beratnya.
3. Cawan porselen yang berisi zat tersebut dipanaskan dan dipijarkan , didinginkan dalam eksikator kemudian ditimbang.
1. Tahapan Persiapan
2. Tahapan Analisis Gravimetri
- dipijarkan dalam oven - ditimbang
Jumlah mol air kristal yang terikat Cawan Porselen
Cawan Porselen Kering Bebas air
Terusi (CuSO4.XH2O)
- ditimbang sebanyak 1 gram
- - dimasukkan dalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya - - dipanaskan dan dipijarkan
- didinginkan dalam eksikator - ditimbang
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Pengamatan
Berat cawan porselin kosong = 18,826 gram Berat cawan porselin + sampel = 20,362 gram Berat cawan + sampel setelah pemijaran = 20,029 gram
CuSO4.2H2O CuSO4 + 2H2O (hasil praktikum) B. Pembahasan
Analisis gravimetri merupakan analisis dimana sampel dilarutkan ke dalam akuades. Kemudian analit diubah menjadi bentuk endapan yang dapat dipisahkan dan ditimbang. Endapan terbentuk terutama untuk analit-analit yang dalam bentuk garamnya adalah garam sukar larut. Dengan demikian sebagian besar garam analit tersebut akan mengendap. Namun demikian ada sejumlah sedikit analit yang tidak terendapkan dan masih dalam bentuk ionnya yang terlarut dalam larutan akuades.Bamyaknya ion yang terlarut dalam larutan tergantung dari besarnya konstanta hasil kali kelarutan (Ksp). Analisa gravimetri menyatakan
komposisi campuran berdasarkan massa masing-masing komponen.
Banyak faktor yang mempengaruhi kurangnya kadar air dalam senyawa yang dianalisis diantaranya kesalahan dalam pemijaran dan pendinginan karena tidak menggunakan eksikator serta pada saat melakukan penimbangan bahan yang dianalisis dibawa keluar sehingga terkontaminasi dengan udara. Kesalahan pemijaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk menguapkan kadar air yang terikat pada molekul CuSO4. Sampel CuSO4.XH2O yang dimasukkan ke dalam oven, dipijarkan dengan suhu 115oC. Hal ini dilakukan karena untuk menguapkan air. Secara teori, air tidak akan sekaligus menguap pada suhu 115oC, perlu ada waktu yang digunakan untuk menunggu hingga semua molekul air yang terikat dapat terlepas dan menguap. Pada saat praktikum, waktu pemijaran tidak ditentukan sehingga praktikan hanya menunggu sampai cawan yang dipijarkan benar-benar panas. Kesalahan kecil yang seperti ini dapat menimbulkan kesalahan yang menyebabkan kegagalan dalam praktikum berdasarkan kurangnya kurangnya pengalaman praktikan.
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, B.,2010. Monitoring Kadar Air Tanah Melalui pengukuran Sifat Dielektrik Pada Lahan Jagung. Jurnal-Jurnal Pertanian Indonesia. ISSN 1411-0067
Khopkar, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Vogel, 1985, Analisis Anorgani Kualitatif Makro Dan Semimikro, Jakarta: Kolman Media Pustaka
Widjarnako, Simon B., Johana megawaati, 2015. Analisis Metode Kolorimetri dan Gravimetri Pengukuran Kadar Glukomanan Pada Konjak (Amorphophallus konjac).Jurnal pangan dan Argoindustri. 3(4).
Wahyudi, H., Titin A. Z. dan Nelly W. 2013. Ekstraksi Mangan Dengan Proses
Leaching Asam Sulfat Menggunakan Tandan Kosong Sawit Sebagai