BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. DefiDefinisi Dnisi Diabeiabetes Metes Mellitllitusus Diabe
Diabetes tes MelMellitus adalah litus adalah keadakeadaan an hiperhiperglikeglikemi mi kronikronik k yang yang diserdisertai tai berbaberbagai gai kelaikelainan nan metametabolik bolik akibaakibat t ganggugangguanan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer dkk,2007). hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah (Mansjoer dkk,2007).
Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan Diabetes melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative insensitivitas sel terhadap insulin (or!in, 200").
relative insensitivitas sel terhadap insulin (or!in, 200"). Menurut #me
Menurut #meri$an Diabetes #ri$an Diabetes #sso$iation (#D#) sso$iation (#D#) tahun 20%&, diabetes merupakan suatu kelompok panyakit metabolik tahun 20%&, diabetes merupakan suatu kelompok panyakit metabolik dengan karakterristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua'duanya. Diabetes dengan karakterristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua'duanya. Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan defisiensi dari insulin dan
Mellitus (DM) adalah kelainan defisiensi dari insulin dan kehilangan toleransi terhadap glukosa.kehilangan toleransi terhadap glukosa.
B.
Menurut #meri$an Diabetes #sso$iations *pert ommittee on the Diagnosis and lassifi$ation of Diabetes Melitus, Menurut #meri$an Diabetes #sso$iations *pert ommittee on the Diagnosis and lassifi$ation of Diabetes Melitus, menjabarkan + kategori utama diabetes, yaitu (or!in, 2
menjabarkan + kategori utama diabetes, yaitu (or!in, 2 00").00"). %.
%. --iipe pe  I Insulin nsulin DepenDependent dent DiabeDiabetes tes MelitMelitusus (DD(DDM)/ M)/ DiabeDiabetes tes MeliMelitus tus tergtergantung antung insulinsulin in (DM-(DM-) ) ima ima persepersen n sampasampaii sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe . 1el'sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihan$urkan sepuluh persen penderita diabetik adalah tipe . 1el'sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihan$urkan oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. #!itannya mendadak biasanya terjadi oleh proses autoimun. Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah. #!itannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 0 tahun.
sebelum usia 0 tahun. 2
2.. --iippe e  Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (3DDM)/ Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM--) 1embilan(3DDM)/ Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM--) 1embilan puluh
puluh persen persen sampai sampai "&4 "&4 penderita penderita diabetik diabetik adalah adalah tipe tipe . . 5ondisi 5ondisi ini ini diakibatkan diakibatkan oleh oleh penurunan penurunan sensitivitas sensitivitas terhadapterhadap insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. 6engobatan pertama adalah dengan diit dan olah insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin. 6engobatan pertama adalah dengan diit dan olah raga, jika kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika raga, jika kenaikan kadar glukosa darah menetap, suplemen dengan preparat hipoglikemik (suntikan insulin dibutuhkan, jika preparat oral tidak
preparat oral tidak dapat mengontrol hdapat mengontrol h iperglikemia). -eiperglikemia). -erjadi paling rjadi paling sering pada sering pada mereka yang berusia mereka yang berusia lebih dari 0 lebih dari 0 tahun dantahun dan pada mereka yang obesitas.
pada mereka yang obesitas. .
. DM tipe lDM tipe lain 5arena ain 5arena kelainan genetik, kelainan genetik, penyakit pankreas penyakit pankreas (trauma pankre(trauma pankreatik), obat, infatik), obat, infeksi, antibodi, sindroma eksi, antibodi, sindroma penyakit lain,penyakit lain, dan penyakit dengan karakteristik gangguan endokrin.
+.
+. DiabeDiabetes 5ehamilates 5ehamilan n estestasionaasional l DiabDiabetes Melituetes Melitus s (DM(DM)Dia)Diabetebetes s yang terjadi pada !anita hamil yang yang terjadi pada !anita hamil yang sebelsebelumnya tidak umnya tidak mengidap diabetes)
mengidap diabetes)
C.ETIOLOGI C.ETIOLOGI
1.
1. DiabeDiabetes Mtes Mellituellitus te!s te!antunantun! ins! insulin "ulin "DMTIDMTI##
a.
a. 8a8aktktor or gegenenetitik k 
6enderita diabetes tidak me!arisi diabetes tipe  itu
6enderita diabetes tidak me!arisi diabetes tipe  itu sendiri tetapi me!arisi suatu presdisposisi atau ksendiri tetapi me!arisi suatu presdisposisi atau k e$enderungan geneti$e$enderungan geneti$ kearah terjadinya diabetes tipe . 5e$enderungan geneti$ ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe antigen 9# kearah terjadinya diabetes tipe . 5e$enderungan geneti$ ini ditentukan pada individu yang memililiki tipe antigen 9# (Human Leucocyte Antigen)
(Human Leucocyte Antigen) tertentu. 9# merupakan kumpulan gen yang bertanggung ja!ab atas antigen tranplantasitertentu. 9# merupakan kumpulan gen yang bertanggung ja!ab atas antigen tranplantasi dan proses imun lainnya.
dan proses imun lainnya. b.
b. 8aktor imunologi 8aktor imunologi 
6ada diabetes tipe  terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. ni merupakan respon abnormal dimana antibody 6ada diabetes tipe  terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. ni merupakan respon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan $ara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah'olah sebagai terarah pada jaringan normal tubuh dengan $ara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah'olah sebagai jaringan asing.
jaringan asing. $.
8aktor eksternal yang dapat memi$u destruksi sel : pan$reas, sebagai $ontoh hasil penyelidikan menyatakan bah!a virus 8aktor eksternal yang dapat memi$u destruksi sel : pan$reas, sebagai $ontoh hasil penyelidikan menyatakan bah!a virus atau toksin tertentu dapat memi$u proses autoimun yang dapat menimbulkan destuksi sel : pankreas.
atau toksin tertentu dapat memi$u proses autoimun yang dapat menimbulkan destuksi sel : pankreas.
$.
$. DiabeDiabetes Meltes Mellitus talitus ta% te!an% te!antun! instun! insulin "Dulin "DMTTI#MTTI#
1e$ara pasti penyebab dari DM tipe  ini belum diketahui, fa$tor geneti$ diperkirakan memegang peranan dalam 1e$ara pasti penyebab dari DM tipe  ini belum diketahui, fa$tor geneti$ diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
proses terjadinya resistensi insulin.
Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM--) penyakitnya mempunyai pola familiar yang kuat. DM-- ditandai Diabetes Mellitus tak tergantung insulin (DM--) penyakitnya mempunyai pola familiar yang kuat. DM-- ditandai dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. 6ada a!alnya tampak terdapat resistensi dari sel'sel dengan kelainan dalam sekresi insulin maupun dalam kerja insulin. 6ada a!alnya tampak terdapat resistensi dari sel'sel sasar
sasaran an terhterhadap adap kerja insulin. kerja insulin. nsulnsulin in mulamula'mula mengikat 'mula mengikat dirinydirinya a kepadkepada a resereseptor'ptor'resereseptor ptor permpermukaan ukaan sel sel terttertentu,entu, kemudian terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel. 6ada pasien dengan kemudian terjadi reaksi intraselluler yang meningkatkan transport glukosa menembus membran sel. 6ada pasien dengan DM-- terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. 9al ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah DM-- terdapat kelainan dalam pengikatan insulin dengan reseptor. 9al ini dapat disebabkan oleh berkurangnya jumlah tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. #kibatnya terjadi penggabungan abnormal antara komplek reseptor tempat reseptor yang responsif insulin pada membran sel. #kibatnya terjadi penggabungan abnormal antara komplek reseptor insulin dengan system transport glukosa. 5adar glukosa normal dapat dipertahankan dalam !aktu yang $ukup lama dan insulin dengan system transport glukosa. 5adar glukosa normal dapat dipertahankan dalam !aktu yang $ukup lama dan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan meningkatkan sekresi insulin, tetapi pada akhirnya sekresi insulin yang beredar tidak lagi memadai untuk mempertahankan euglikemia (6ri$e,200;). Diabetes Mellitus tipe  disebut juga Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin (DM--) atau euglikemia (6ri$e,200;). Diabetes Mellitus tipe  disebut juga Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin (DM--) atau Non Non
Insulin Dependent Diabetes Mellitus (3DDM) yang merupakan suatu kelompok heterogen bentuk'bentuk Diabetes yang lebih ringan, terutama dijumpai pada orang de!asa, tetapi terkadang dapat timbul pada masa kanak'kanak.
8aktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya DM tipe , diantaranya adalah a. <sia ( resistensi insulin $enderung meningkat pada usia di atas ;& tahun)
b. =besitas
$. >i!ayat keluarga d. 5elompok etnik
D. GE&ALA KLINIS
Menurut #skandar (200;) seseorang dapat dikatakan menderita Diabetes Mellitus apabila menderita dua dari tiga gejala yaitu
%. 5eluhan ->#1 ?anyak minum, ?anyak ken$ing dan 6enurunan berat badan. 2. 5adar glukosa darah pada !aktu puasa lebih dari %20 mg/dl
1edangkan menurut @aspadji (2007) keluhan yang sering terjadi pada penderita Diabetes Mellitus adalah 6oliuria, 6olidipsia, 6olifagia, ?erat badan menurun, emah, 5esemutan, atal, Aisus menurun, ?isul/luka, 5eputihan.
E. KOMPLIKASI
?eberapa komplikasi dari Diabetes Mellitus (Mansjoer dkk, 2007) adalah
%. #kut
a. 9ipoglikemia dan hiperglikemia
b. 6enyakit makrovaskuler  mengenai pembuluh darah besar, penyakit jantung koroner ($erebrovaskuler, penyakit pembuluh darah kapiler).
$. 6enyakit mikrovaskuler, mengenai pembuluh darah ke$il, retinopati, nefropati.
d. 3europati saraf sensorik (berpengaruh pada ekstrimitas), saraf otonom berpengaruh pada gastro intestinal, kardiovaskuler (1uddarth and ?runner, 20%0).
2. 5omplikasi menahun Diabetes Mellitus a. 3europati diabetik
$. 3efropati diabetik d. 6roteinuria
e. 5elainan koroner f. <lkus/gangren
g. -erdapat lima grade ulkus diabetikum antara lain
%) rade 0  tidak ada luka
2) rade   kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit ) rade   kerusakan kulit men$apai otot dan tulang +) rade   terjadi abses
&) rade A  angren pada kaki bagian distal
;) rade A  angren pada seluruh kaki dan tungkai ba!ah distal
%. 5lasifikasi dmonds berdasar pada perjalanan alamiah kaki diabetes 
1tage %  3ormal foot 1tage 2  9igh >isk 8oot 1tage   <l$erated 8oot
1tage +  nfe$ted 8oot 1tage &  3e$roti$ 8oot 1tage ;  <nsalvable 8oot
 stage % dan 2, peran pen$egahan primer sangat penting, dan semuanya dapat dikerjakan pada pelayanan kesehatan primer, baik oleh podiatrist/$hiropodist maupun dokter umum/dokter keluarga.
 stage  dan + kebanyakan sudah memerlukan pera!atan di tingkat pelayanan kesehatan yang lebih memadai umumnya
sudah memerlukan pelayanan spesialistik.
 stage &, apalagi stage ;, jelas merupakan kasus ra!at inap, dan jelas sekali memerlukan suatu kerjasama tim yang sangat erat, di mana harus ada dokter bedah, utamanya dokter ahli bedah vaskuler/ahli bedah plasti$ dan rekonstruksi.
2. Derajat keparahan ulkus kaki diabetes menurut @agner
rade %  <lkus sup erfisial tanpa terlibat jaringan diba!ah kulit rade 2  <lkus dalam tanpa terlibat tulang / pembentukan abses. rade   <lkus dalam dengan selulitis/abses atau osteomielitis rade +  -ukak dengan angren lokal
rade &  -ukak dengan angren luas / melibatkan keseluruhan kaki . 5lasifikasi iverpool 5lasifikasi primer  ' Aas$ular ' 3europati ' 3euroiskemik 5lasifikasi sekunder 
' -ukak sederhana, tanpa komplikasi ' -ukak dengan komplikasi
+. 5lasifikasi 6D1 menurut nternational onsensus =n -he Diabeti$ 8oot (200) mpaired 6erfusion
' 3one
' 6#D B but not $riti$al ' riti$al limb is$hemia 1iCe / *tent in mm2
-issue loss / Depth
' 1uperfi$ial fullthi$kness, not deeper than dermis
' Deep ul$er, belo! dermis. nvolving sub$utaneous stru$tures, fas$ia, mus$le or tendon ' #ll subseuent layers of the foot involved in$luding bone and or joint
nfe$tion
' 3o symptoms or signs of infe$tion
' nfe$tion of skin and sub$utaneous tissue only
' rythema E 2 $m or infe$tion involving sub$utaneous stru$ture, no systemi$ sign of inflammatory response
mpaired sensation ' #bsent ' 6resent
F. PENEGAKKAN DIAGNOSTIK
5riteria yang melandasi penegakan diagnosa DM adalah kadar glukosa darah yang meningkat se$ara abnormal. 5adar gula darah plasma pada !aktu puasa yang besarnya di atas %+0 mg/dl atau kadar glukosa darah se!aktu diatas 200 mg/dl pada s atu kali pemeriksaan atau lebih merupakan kriteria diagnostik penyakit DM. 6ada pemeriksaan urin
-ujuan utama terapi DM adalah men$oba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik. -ujuan terapeutik pada setiap tipe DM adalah men$apai kadar glukosa darah normal (euglikemia) tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan series pada pola aktivitas pasien. #da lima konponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu
1. Diet
a. 1yarat diet DM hendaknya d apat
%) Memperbaiki kesehatan umum penderita 2) Mengarahkan pada berat badan normal
) Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM de!asa muda +) Mempertahankan kadar 5D normal
&) Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik ;) Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita. 7) Menarik dan mudah diberikan
%) Fumlah sesuai kebutuhan 2) Fad!al diet ketat
) Fenis boleh dimakan/tidak
$. Diit DM sesuai dengan paket'paket yang telah disesuaikan dengan kandungan kalorinya. %) Diit DM   %%00 kalori
2) Diit DM   %00 kalori ) Diit DM   %&00 kalori +) Diit DM A  %700 kalori &) Diit DM A  %"00 kalori ;) Diit DM A  2%00 kalori 7) Diit DM A  200 kalori G) Diit DM A 2&00 kalori 5eterangan 
Diit  s/d   diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
Diit A s/d A  diberikan kepada penderita ku rus. Diabetes remaja, atau diabetes komplikasi. Dalam melaksanakan diit diabetes sehari'hari hendaklah diikuti pedoman  F yaitu
• F   jumlah kalori yang diberikan harus habis, jangan dikurangi atau ditambah
• F   jad!al diit harus sesuai dengan intervalnya.
• F   jenis makanan yang manis harus dihindari
6enentuan jumlah kalori Diit Diabetes Mellitus harus disesuaikan oleh status giCi penderita, penentuan giCi dilaksanakan dengan menghitung 6er$entage of relative body !eight (??>H berat badan normal) dengan rumus
?? (5g) ??> H I %00 4 -? ($m) J %00  5urus (under!eight)  ??> K "0 4  3ormal (ideal)  ??> "0 J %%0 4  emuk (over!eight)  ??> E %%0 4  =besitas, apabila  ??> E %20 4
 =besitas ringan  ??> %20 J %0 4
 =besitas sedang  ??> %0 J %+0 4
 =besitas berat  ??> %+0 J 200 4
 Morbid  ??> E 200 4
1ebagai pedoman jumlah kalori yang diperlukan sehari'hari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah  kurus  ?? I +0 J ;0 kalori sehari
 3ormal  ?? I 0 kalori sehari
 emuk  ?? I 20 kalori sehari
 =besitas  ?? I %0'%& kalori sehari
$. Lati'an
?eberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah
a. Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila dikerjakan setiap % L jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten pada penderita dengan kegemukan atau menambah jumlah reseptor insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan reseptornya.
$. Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen d. Meningkatkan kadar kolesterol'high density lipoprotein
e. 5adar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan dirangsang pembentukan glikogen baru f. Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah karena pembakaran asam lemak menjadi lebih baik.
(. Pen)ulu'an
6enyuluhan 5esehatan Masyarakat >umah 1akit (65M>1) merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan kepada penderita DM, melalui berma$am'ma$am $ara atau media misalnya leaflet, pos ter, -A, kaset video, diskusi kelompok, dan
sebagainya.
*. Obat
a. -ablet =#D (=ral #ntidiabetes) %). Mekanisme kerja sulfanilurea
•kerja =#D tingkat prereseptor  pankreatik, ekstra pan$reas
2). Mekanisme kerja ?iguanida
?iguanida tidak mempunyai efek pankreatik, tetapi mempunyai efek lain yang dapat meningkatkan efektivitas insulin, yaitu
(a) ?iguanida pada tingkat prereseptor ekstra pankreatik  Menghambat absorpsi karbohidrat
 Menghambat glukoneogenesis di hati
 Meningkatkan afinitas pada reseptor insulin
(b) ?iguanida pada tingkat reseptor  meningkatkan jumlah reseptor insulin ($) ?iguanida pada tingkat pas$areseptor  mempunyai efek intraseluler b. nsulin
In+i%asi ,en!!unaan insulin %) DM tipe 
2) DM tipe  yang pada saat tertentu tidak dapat dira!at dengan =#D ) DM kehamilan
&) DM dan infeksi akut (selulitis, gangren) ;) DM dan -? paru akut
7) DM dan koma lain pada DM G) DM operasi
") DM patah tulang %0) DM dan under!eight %%) DM dan penyakit raves Bebea,a -aa ,ebeian insulin %) 1untikan insulin subkutan
nsulin reguler men$apai pun$ak kerjanya pada %'+ jam, sesudah suntikan sub$utan, ke$epatan absorpsi di tempat suntikan tergantung pada beberapa fa$tor antara lain
 lokasi suntikan
ada  tempat suntikan yang sering dipakai yitu dinding perut, lengan, dan paha. Dalam memindahkan suntikan (lokasi) janganlah dilakukan setiap hari tetapi lakukan rotasi tempat suntikan setiap %+ hari, agar tidak memberi perubahan ke$epatan absorpsi setiap hari.
 6engaruh latihan pada absorpsi insulin
atihan akan memper$epat absorbsi apabila dilaksanakan dalam !aktu 0 menit setelah suntikan insulin karena itu pergerakan otot yang berarti, hendaklah dilaksanakan 0 menit setelah suntikan.
2) 6emijatan (Masage)
6emijatan juga akan memper$epat absorpsi insulin. ) 1uhu
1uhu kulit tempat suntikan (termasuk mandi uap) akan memper$epat absorpsi insulin.  Dalamnya suntikan
Makin dalam suntikan makin $epat pun$ak kerja insulin di$apai. ni berarti suntikan intramuskuler akan lebih $epat efeknya daripada sub$utan.
 5onsentrasi insulin
#pabila konsentrasi insulin berkisar +0 J %00 </ml, tidak terdapat perbedaan absorpsi. -etapi apabila terdapat penurunan dari u J%00 ke u J %0 maka efek insulin diper$epat.
1untikan intramuskular dapat digunakan pada koma diabetik atau pada kasus'kasus dengan degradasi tempat suntikan subkutan. 1edangkan suntikan intravena dosis rendah digunakan untuk terapi koma diabetik.
KAKI DIABETES
I. Pen!etian
5aki diabetik adalah infeksi, ulkus, dan atau kerusakan pada jaringan yang berhubungan dengan gangguan pada saraf dan aliran darah pada kaki (#dhiarta, 20%%) .
angguan pada saraf dan aliran darah ini disebabkan karena hiperglikemia, sedangkan menurut @aspadji (2007) kaki diabetik adalah kelainan tungkai ba!ah akibat diabetes melitus yang tidak terkontrol. 5esimpulannya, kaki diabetik adalah kerusakan jaringan pada kaki diakibatkan karena gula darah yang tidak terkontrol.
II. Fa%t/Pen)ebabKa%iDM
%. 8aktor endogen
-erjadi kerusakan saraf sensorik yang dimanifestasikan dengan penurunan sensori nyeri, panas, tak terasa, sehingga mudah terjadi trauma dan otonom/simpatis yang dimanifestasikan dengan peningkatan aliran darah, produksi keringat tidak ada dan hilangnya tonus vaskuler
♣ #ngiopati
Dapat disebabkan oleh faktor geneti$, metaboli$ dan faktor resiko lain.
♣ skemia
#dalah arterosklerosis (pengapuran dan penyempitan pembuluh darah) pada pembuluh darah besar tungkai (makroangiopati) menyebabkan penurunan aliran darah ke tungkai, bila terdapat thrombus akan memperberat timbulnya gangrene yang luas.
#terosklerosis dapat disebabkan oleh faktor
• #danya hormone aterogenik
• Merokok
Manifestasi kaki diabetes iskemia
 5aki dingin
 3yeri no$turnal
 -idak terabanya denyut nadi
 #danya pemu$atan ekstrimitas inferior
 5ulit mengkilap
 9ilangnya rambut dari jari kaki
 6enebalan kuku
 angrene ke$il atau luas.
2. 8aktor eksogen a. -rauma b. nfeksi
-erdapat lima grade ulkus diabetikum/kaki diabetes antara lain  rade 0  tidak ada luka
 rade  kerusakan hanya sampai pada permukaan kulit
 rade  kerusakan kulit men$apai otot dan tulang
 rade  terjadi abses
 rade A angren pada kaki bagian distal
 rade A angren pada seluruh kaki dan tungkai ba!ah distal
III. Pe+/an e0aluasi %a%i +iabetes %. valuasi vaskuler, meliputi
• palpasi pulsus perifer
• ukur !aktu pengisian pembuluh darah vena dengan $ara mengangkat kaki kemudian diturunkan, !aktu lebih dari 20
detik berarti terdapat iskemia atau kaki pu$at !aktu diangkat.
• <kur $apillary reffile normal  detik atau kurang.
2. valuasi neurologik, meliputi pemeriksaan sensorik dan motorik
. valuasi muskuloskeletal, meliputi pengukuran luas pergerakan pergelangan kaki dan abnormalitas tulang.
%. 9iegene kaki
• u$i kaki setiap hari, keringkan sela'sela jari dengan $ara menekan, jangan digosok
• 1etelah kering diberi lotion untuk men$egah kering, bersisik dan gesekan yang berlebih
• 6otong kuku se$ara teratur dan susut kuku jangan dipotong
• unakan sepatu tumit rendah, kulit lunak dan tidak sempit
• unakan kaos kaki yang tipis dan hangat serta tidak sempit
• ?ila terdapat $allus, hilangkan $allus yang berlebihan dengan $ara kaki direndam dalam air hangat sekitar %0 menit
kemudian gosok dengan handuk atau dikikir jangan dikelupas. 2. #las kaki yang tepat
. Men$egah trauma kaki +. ?erhenti merokok
&. 1egera bertindak jika ada masalah . Pinsi, Penan!anan Ul%us Ka%i Diabetes
%. pera!atan luka 2. #ntibiotika
. 6emeriksaan radiologis +. 6erbaikan sirkulasi dan nutrisi &. Meminimalkan berat badan
DAFTA3 PUSTAKA
#dhiarta. (20%%). 6enatalaksanaan 5aki Diabetik, ?andung  >ineka ipta
#meri$an Diabetes #sso$iation. (20%&). Standart Of Medical In Diabetic. AolumeGhttp//diabetes.teithe.gr/<sers8iles/entypa/1-#3D#>D1420=8420MD#420#>4203
or!in, liCabeth F. (200"). ?uku 1aku 6atofisiologi. Fakarta  
Mansjoer, #rif.dkk. (2007). 5apita 1elekta 5edokteran, Fakarta  Media #es$ulapius
3#3D# nternational. (20%+). 3ursing Diagnosis lassifi$ation 200& J 200;, <1#
6ri$e et al. (200;). 6atofisiologi 5onsep 5linis 6roses 'proses 6enyakit d ;. Fakarta 
1uCanne , ?renda  bare. (20%0). uku A!ar "epera#atan Medikal eda$ runner % Suddart$ &disi ' ol  alih bahasa 9. . 5un$ara, #ndry 9artono, Moni$a ster, asmin asih, Fakarta  
-jokropra!iro, #skandar. ( 200;). 9idup 1ehat dan ?ahagia ?ersama Diabetes Mellitus, Fakarta  ramedia 6ustaka <tama
@aspandji, 1ar!ono. (2007). 6enatalaksanaan Diabetes Melitus -ipe -erpadu sebagai 6anduan 6enatalaksanaan Diabetes Melitus, Fakarta  3uhamedika
ASUHAN KEPE3A4ATAN PADA PASIEN Tn. T DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS TIPE II 5 ULKUS DIABETIK DI
BANGSAL NILAM 3SUD MOCH. ANSA3I SALEH BAN&A3MASIN
$617
A. 3i2a)at Ke,ea2atan
<nit/ nstansi >umah 1akit  >3#  >uang/ 5amar  3ilam/  #'& -anggal Masuk >umah 1akit  2; =ktober 20%& -anggal 6engkajian  %% november 20%&
1. I+entitas a. 5lien 3ama
3ama ( nisial)  n. -<mur  +& -ahun
#gama  slam
Fenis 5elamin  aki'aki 1tatus  1udah Menikah 6endidikan  1D
6ekerjaan  6etani 1uku ?angsa  Fa!a
#lamat  Fl. Finten >-.II 3o.II -anggal Masuk  2; =ktober 20%&
3o. >egister  27."I.II
Diagnosa Medis  Diabetes Melitus -ipe  B <lkus 6edis
b. 6enanggung Fa!ab
3ama  3y.
<mur  +0 -ahun 9ub. Dengan 6*  stri
#lamat  Fl. Finten >-.II 3o.II
II. Kelu'an Utaa
5lien mengatakan luka pada kaki kanan terasa nyeri seperti panas terbakar
III. 3i2a)at Kese'atan
a. >i!ayat 5esehatan 1ekarang 
5lien -n.- mengatakan N 2 bulan yang lalu kaki kanan melepuh dengan ukuran ke$il, karena tidak ada keluhan dan dianggap biasa maka dibiarkan begitu saja oleh klien, tanpa disadari lama kelamaan lepuhan kaki semakin membesar dan klien merasa semakin lemah kemudian klien kontrol kepuskesmas dan dirujuk ke >1 Mo$h. #nsari 1aleh ?anjarmasin pada tanggal 2; oktober 20%& dan dir!at diruang 3ilam #&.
b. >i!ayat 5esehatan Masa alu 
5lien mengatakan Ok* mengetahui menderita diabetes mellitus sejak tahun 2007 dan rutin $ek gula di klinik **, pasien tidak pernah masuk >1 dan dira!at inap sebelumnyaP
$. >i!ayat 6enyakit 5eluarga 
5lien mengatakan Ptidak mempunyai ri!ayat penyakit keluarga baik jantung, hipertensi, atau diabetes turunan sebelumnya,P
I. Kea+aan Uu a. 5esadaran %. 5ulitatif  5omposmentis 2. 5uantitatif  +M&A; b. -anda'-anda Aital -ekanan Darah  %+0/G0mm9g, M#6  %00 M#6 H 1istol B (2 * Diastol)  H %+0 B (2 * G0)  H %00 mm9g 5esimpulan  3ormal
$. 3adi  G2*/menit, irama reguler, volume kuat d. 1uhu  GQ/ a*illa
e. 6ernafasan  2%*/menit, irama normal, jenis pernapasan dada f. 6engukuran  -?  %;7 $m, ??  & kg, ??  %" kg
I. Pen!%a8ian P/la Kese'atan
1. Ka8ian Pese,si Kese'atan +an Peeli'aaan Kese'atan a. 5ajian sebelum sakit
5lien mengatakan Pkalau sakit biasanya berobat ke puskesmas, namun tidak rutin memeriksakan gula darah. 5* juga jarang berolahraga ,tidak punya pantangan makan serta perokok berat. 5* dapat menghabiskan rokok 2 bungkus/hariP
b. 5eadaan saat ini 
5lien mengatakan Pmengerti tentang penyakitnya dan mau kooperatif dalam perngobatan dan pera!atan yang diberikan serta mngikuti diet yang sudah diterapkanP
Masala' 9 ti+a% a+a $. Ka8ian P/la Nutisi Metab/li%
a. 5eadaan sebelum sakit 
5lien mengatakan P klien mengkonsumsi gula biasa, setiap pagi maupun malam sering minum teh manis, makan * sehari dan habis % porsi dengan menu lauk dan sayur yang sedikit namun dengan porsi nasi yang banyak. 1etelah mengetahui penyakitnya klien mengkonsumsi gula rendah kalori, namun masih tidak mematuhi diet makanan yang dianjurkan.
b. 5eadaan saat ini 
5lien mengatakan P 1etelah di ra!at di >umah sakit, k* mengikuti diet yang diberikan, nafsu makan k* baik, bisa menghabiskan % porsi makanan yang disediakan >1. 5* minum air putih hanya N%000$$/hari, infus > 20 tpmP
(. P/la Eliinasi
a. 5eadaan sebelum sakit
5lien mengatakan Psebelum sakit ?#? %*/hari tidak ada nyeri saat ?#?, tidak pernah ?#? !arna hitam maupun ber$ampur darah dan ?#5 B 7'G* sehariP
b. 5eadaan saat ini
5lien mengatakan P ?#? 2 hari sekali, ?#5 */hariP. Masala' 9 Masala' ti+a% a+a
*. Kea+aan P/la A%ti0itas +an Lati'an a. 5eadaan sebelum sakit 
1ebelum sakit klien bekerja sebagai petani, klien tidak pernah merasa nyeri dada atau sesak saat beraktivitas ringan ataupun berat. 5lien juga mengatakan tidak pernah olahraga. ?agi klien pekerjaan sehari'harinya sudah seperti olahraga.
b. 5eadaan saat ini 
5lien mengatakan P sekarang selama sakit aktivitas sehari'hari hanya ditempat tidur dan aktivitas semua dibantu P
5emampuan 6era!atan Diri 0 % 2  +
Makan / Minum 
Mandi 
?erpakaian 
Mobilitas di -empat -idur 
?erpindah 
#mbulasi / >=M 
0  mandiri, % alat ?antu, 2 dibantu orang lain,  dibantu orang lain dan alat, +  tergantung total. =ksigenasi 5lien bernafas se$ara spontan tanpa bantuan alat ok sigenasi
Masalah  Hambatan Mobilitas Fisik 7. P/la Ti+u +an Istia'at
a. 5eadaan sebelum sakit 
5lien mengatakan P sebelum sakit, klien tidur B G ja m/ ha ri , dengan kualitas tidur yang baik dan tidak pernah mengalami gangguan tidur.
b. 5eadaan saat ini 
6asien mengatakan Otidur malam N & jam namun sering terbangun karena terganggu dengan lingkungan dan nyeri pada kaki, tidur siang N  jamP
Masalah  Gangguan Pola Tidur :. Ka8ian K/se, Dii
a. 5eadaan sebelum sakit 
5lien mengatakanPmensyukuri atas kehidupan yang dia milikiP b. 5eadaan saat ini 
5lien mengatakanPklien menyadari bah!a penyakit yang diderita saat ini merupakan hasil dari pola hidup yang kurang sehat sebelumnya. 1ehingga klien bertekat untuk mengubah pola hidupP
Masala' 9 ti+a% a+a
;. Ka8ian P/la +an 'ubun!an a. 5eadaan sebelum sakit 
5lien mengatakan Oklien dan keluarga merupakan keluarga yang rukun. ?egitupun dengan saudara yang lain. 5lien juga rutin kepengkajian dan berkumpul dengan tetangga'tetangganya
b. 5eadaan saat ini
5lien mengatakan Oklien tidak menutup diri. 5lien senang berkomunikasi dan ber$anda dengann pera!at dan pasien lain <. Ka8ian P/la Se%sual 9 ti+a% te%a8i
=. Ka8ian e%anise %/,in! +an t/leansi a. 5eadaan sebelum sakit
5lien mengatakan Osetiap klien ada masalah klien selalu mendiskusikan dan men$ari jalan keluar bersama suami danibunya b. 5eadaan sesudah sakit
5lien mengatakan Oklien selalumengkomunikasikan apa yang dia inginkan maupun yang dia rasakan pada ibu/suaminya. 5lien meerasa sangat bersukur di temani istrinya di rumah sakit
Masalah  tidak ada
16. Ka8ian ,/la nilai +an %e,e-a)aan a. 5eadaan sebelum sakit
5lien beragama islam dan rutin beribadahsesuai keper$ayaannya seperti sholat & !aktumaupun ibadah lainya b. 5eadaan sesudah sakit
Masalah  tidak ada masalah
I. Peei%saan Fisi% Ke,ala
5ulit kepala bersih, !arna rambut hitam keubanan,rambut distribusi merata dan tipis, tidak ada lesi, tidak ada massa dikepala, tidak ada nyeri tekan.
Mata
mata simetris kiri dan kanan, sklera tidak ikterus, konjungtiva anemis, kelopak mata tidak ada edema, pupil isokor, reaksi pupil (B B)
Hi+un!
simetris kiri kanan, tidak ada pernapasan $uping hidung, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada lesi. Bibi +an Mulut
mulut simetris kiri kanan, bibir kering, gusi merah muda, tidak ada gusi berdarah. Telin!a
Le'e
nspeksi  simetris kiri kanan
6alpasi  tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe Da+a
1. Peei%saan &antun!
nspeksi  $tus ordis tidak tampak
6alpasi  $tus ordis teraba di 1 A, tidak ada nyeri tekan 6erkusi  tidak ada membesaran jantung
#uskultasi  ?unyi jantung 1%'12 tunggal, tidak ada bunyi tambahan $. Peei%saan Pau
nspeksi  simetris kiri'kanan, pengembangan dada normal 6alpasi  vokal fremitus kiri kanan sama
6erkusi  sonor
#uskultasi  vesikuler kiri'kanan, tidak ada suara tambahan seperti !heeCing dan ron$hi Ab+/en
nspeksi  simetris,ada lesi, !arna kulit sa!o matang #uskultasi  bising usus %G*/menit
6alpasi  tidak teraba massa, tidak ada nyeri tekan 6erkusi  tympani, tidak ada pembesaran hepar
E%steitas 1kala kekuatan otot
&&&& &&&& 2222 
S%ala Nilai Ket.
3ormal
&/&
Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu mela!an gaya gravitasi, mampu mela!an dengan tahan penuh
?aik +/& Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu mela!an dengan tahan sedang 1edang /& 9anya mampu mela!an gaya gravitasi
?uruk 2/& -idak mampu mela!an gaya gravitas Rgerakkan pasifSi
1edikit %/& 5ontraksi otot dapat di palpasi tampa gerakkan persendian
-idak ada 0/& -idak ada kontraksi otot
E%steitas atas
-angan kanan dan kiri dapat mela!an tahanan pemeriksa dengan kekuatan maksimal, tidak terdapat lesi pada ekstremitas atas, tidak ada edema, terpasang infus 3al 0 tpm di tangan bagian de*tra.
E%steitas ba2a' Kanan
' -erdapat ulkus diabetik di kaki kanan bagian distal dengan
' Ga+e I "angren pada kaki bagian distal) (klasifikasi menurut @edger)
' 5lasifikasi 6D1 menurut nternational onsensus =n -he Diabeti$ 8oot (200) Gan!!uan Pefusi 9
skemia ekstremitas 5ronis U%uan 9 %& $m
Ke+alaan Ke'ilan!an 8ain!an 9
Infe%si 9
nfeksi dengan gejala sistemik demam, leukositosis, bergeser ke ketidakstabilan metabolisme kiri, hipotensi, aCotemia ' <lkus di kompres dengan kassa basah dan dibalut dengan kassa dan perban.
' ?alutan luka tampak kering
' 5aki kanan bagian dista tampak edema dan nyeri ' 5arakteristik nyeri 
P  saat disentuh dan ditekan
>  seperti terbakar
3 bagian tungkai kanan
S  ; nyeri mengganggu aktivitas (0'%0)
T  hilang timbul N& menit
' >-  & detik
PATH4A?
diopatik, usia, genetik, lifestyle dll nsensitivitas sel terhadap
insulin
lukosa tidak dapat masuk ke dalam sel
hiperglikemia
>ese tor insulin tidak berikatan den an insulin
1el kekurangan glukosa
9ati merespon dengan melakukan glukogenesis
=ksidasi kolesterol dan trigieserid Membentuk radikal bebas -erbentuk jaringan baru angguan metabolisme protein 6ertumbuhan jaringan terhambat uka sulit sembuh
infeksi
9iperglikosilasi protein Demielinisasi saraf perifer 6erlambatan hantaran saraf berkurangnya sensitivitas
. ANALISA DATA DATA ETIOLOGI MASALAH KEPE3A4ATAN arteroklerosis 6enyempitan/ penyumbatan pembuluh darah angiopati
Perubahan kulit/ atropi
5ulit rapuh <lkus diabetik
>espon inflamasi
3yeri akut hipertermi
Neuropati
D1  klien mengatakan O kaki terasa nyeri seperti panas terbakar dan kesemutanP
D= 
' klien tampak meringis kesakitan ' klien tampak gelisah
'-anda'-anda Aital ?p  %+0/G0 mm9g 6  G2 */menit >  2% */menit -  G Q$ ' 5arakteristik 3yeri
6  saat disentuh dan ditekan U  seperti terbakar
> bagian tungkai kanan 1  ; nyeri mengganggu aktivitas (0'%0) -  hilang timbul N& menit
<mur, lifestyle nsensitivitas sel terhadap
insulin 9iperglikemia #ngiopati diabetik
Makro angiopati -erganggunya aliran darah
kekaki
6enurunan asupan nutrisi dan =2
skemik 6olineuropati diabetik
3yeri
D1  5lien mengatakan O badan terasa menggigilP D=  ' ?p  %+0/G0 mm9g 6  G2 */menit >  2% */menit -  G Q$
'akral teraba hangat
<mur, lifestyle nsensitivitas sel terhadap
insulin 9iperglikemia #ngiopati diabetik
Makro angiopati -erganggunya aliran darah
kekaki
6enurunan asupan nutrisi dan =2
-rauma uka sulit sembuh
<lkus nfeksi 9ipertermi
D1  5lien mengatakanP nyeri di kaki kananO
D= 
' -erdapat tanda'tanda infeksi pada ekstermitas kiri, kanan ba!ah kalor (B), rubor (B), dolor (B), tumuor (B), fungsi leasa(B) ?p  %+0/G0 mm9g, 6  G2*/menit, >  2% */menit -  G Q$ 'eukosit 2&, G 4 '9? %2,2"/dl '>-  & detik ' #da edema ' ' B B <mur, lifestyle nsensitivitas sel terhadap
insulin 9iperglikemia Aikositas darah meningkat
#liran darah lambat skemik jaringan 5etidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Gan!!uan ,efusi 8ain!an ,eife
D1 
5lien mengatakan P luka kaki tidak sembuh'sembuh dan bernanahP D= 
' tampak di kaki de*tra bagian distal terdapat ulkus diabetik grade A
' ulkus dikompres kassa dan dibalut perban ' #da bau busuk ' #da pus
' 1ebagian luka nampak nekrosis ' D1  2%2 g/d , 2F66  2%"g/d
' #lbumin %,"
<mur, lifestyle nsensitivitas sel terhadap
insulin 9iperglikemia #ngiopati diabetik
Mikro angiopati 3europati perifer angguan sensori motorik
-rauma <lkus nfeksi anggren
5erusakan integritas kulit
Keusa%an
DS 9 5lien mengatakan P sekarang selama sakit aktivitas sehari'hari hanya ditempat tidur dan aktivitas semua dibantuP. DO 9
' 5lien kategori  (dibantu sepenuhnya)
' 5lien tampak bedrest total ' #da edema ' ' B B ' kstremitas  &&&& &&&& 2222  @#lbumin %," <mur, lifestyle nsensitivitas sel terhadap
insulin 9iperglikemia #ngiopati diabetik
Mikro angiopati 3europati perifer angguan sensori motorik
-rauma <lkus nfeksi anggren A 9ambatan mobilitas fisik
Habatan M/bilitas Fisi%
DS 9 5lien mengatakan O tidur malam N & jam namun sering terbangun karena terganggu dengan lingkungan dan nyeri pada kaki, tidur siang N  jamP
DO 9
<mur, lifestyle nsensitivitas sel terhadap
insulin 9iperglikemia
Gan!!uan P/la Ti+u
' 5onjungtiva anemis ' pasien tampak lemas ' Mata $ekung
' 6asien tampak sering menguap ' -idak konsentrasi ketika
ditanyakan
#ngiopati diabetik Makro angiopati -erganggunya aliran darah
kekaki
6enurunan asupan nutrisi dan =2
skemik 6olineuropati diabetik
3yeri
angguan pola tidur
DIAGNOSA P3IO3ITAS
%. 3yeri akut berhubungan dengan $idera fisik (luka ganggren). 2. 9ipertermi berhubungan dengan penyakit (proses inflamasi)
. 5etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan vaskuler. +. 5erusakan integritas jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi
&. 9ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular.
3ama/ <mur  -n. - ( thn) 5amar  #& Dokter  Dr. 5 9ari/ -anggal  %%/%%/%& Dia!n/sa Ke,ea2atan I 
3yeri akut berhubungan dengan $idera fisik (luka ganggren) ditandai dengan kaki terasa nyeri seperti panas terbakar, klien tampak meringis kesakitan, klien tampak gelisah, ?p  %+0/G0 mm9g, 6  G2 */menit, >  2% */menit, -  G Q$, 6  ulkus , U  seperti terbakar, > bagian tungkai kanan, 1  ; (0'%0) nyeri menganggu aktivitas, -  hilang timbul N& menit
Hasil )an! +i'aa,%an
Inte0ensi Ke,ea2atan 3asi/nal I,leentasi E0aluasi
1etelah dilakukan tindakan kepera!atan %
%. kaji tingkat nyeri %. <ntuk mengetahui tingkat nyeri sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat
0".00 @-#
%. Mengkaji tingkat nyeri
6 ulkus ,U s eperti terbakar ,> bagian tungkai kanan, 1
%.0 @-#
S  klien mengatakan Omasih terasa nyeri pada kaki seperti terbakarP
* 2+ jam nyeri dapat teratasi dengan kriteria hasil  • --A dalam batas normal, ?6 %20/G0 mm9g, 6 ;0'%00 */menit, > %;'20 */menit, -;'7Q$ •5lien tidak 2. =bservasi --A . #jarkan teknik relaksasi +.5olaborasi dengan dokter pemberian obat analgesik
i.
2.--A yang tidak normal menunjukan intensitas nyeri . Memenuhi kebutuhan =2 oleh jaringan sehingga akan mengurangi nyerinya 4!Memiliki indikasi mengurangi nyeri klien ; (0'%0) nyeri menganggu aktivitas 2. Mengobservasi --A  %+0/G0 mm9g, 6  G2 */menit, >  2% */menit, - G Q$ . Mengajarkan teknik relaksasi menarik nafas dalam bila timbul nyeri
+. Memberikan #ntrain *2ml (A)
O
6 ulkus , U seperti terbakar , > bagian tungkai kanan, 1 ; (0' %0) nyeri menganggu aktivitas --A  ?p. %0/G0mm9g -emp.7,& Q  6ulse.72*/menit >esp.22*/menit A 9
3yeri akut berhubungan dengan $idera fisik (luka
gelisah •1kala nyeri 0 dari (0'%0) •6asien dapat bertoleransi dengan nyeri yang dirasakanya
ganggren) belum teratasi
P  lanjutkan intervensi %,2, dan +
3ama/ <mur  -n. - ( thn) 5amar  #&
Dokte
Dokter r   Dr. Dr. 5 5 9ari/ -anggal  %%/%%/%& 9ari/ -anggal  %%/%%/%& Dia!n/sa Ke,ea2atan II Dia!n/sa Ke,ea2atan II  
9ipertermi berhubungan dengan penyakit (proses inflamasi) ditandai klien mengatakan badan terasa menggigil, ?p  %+0/G0 mm9g, 9ipertermi berhubungan dengan penyakit (proses inflamasi) ditandai klien mengatakan badan terasa menggigil, ?p  %+0/G0 mm9g, 6
6  G2  G2 */menit, > */menit, >   2% */me2% */menit, -  G Q, nit, -  G Q, akral akral teraba teraba hangathangat
H
Haassiil l ))aann! ! ++ii''aaaa,,%%aann IInnttee00eennssi i %%ee,,eeaa22aattaann 33aassii//aannaall II,,lleeeennttaassii EE00aalluuaassii
1etelah dilakukan 1etelah dilakukan tindakan kepera!atan tindakan kepera!atan selama % * 2+ jam selama % * 2+ jam hipertermi dapat teratasi hipertermi dapat teratasi dengan kriteria hasil  dengan kriteria hasil 
'--A dalam batas '--A dalam batas normal
normal
?6 %20/G0 mm9g ?6 %20/G0 mm9g
%.
%. =b=bseservrvasasi --Ai --A
2.
2. #nj#njurkurkan pasian pasienen banyak minum air banyak minum air putih putih %.Mengetahui %.Mengetahui perkembangan perkembangan pasien pasien 2.#gar dapat 2.#gar dapat berkeringat dan berkeringat dan penguapan lebih penguapan lebih 0".%& @-# 0".%& @-# %
%.. MMeennggoobbsseerrvvaassii --A ?p.%+0/G0mm9g, --A ?p.%+0/G0mm9g, 6.
6.G2*/menit, >. G2*/menit, >. 2%*/menit,2%*/menit, -  G Q
-  G Q
2.
2. MengaMenganjurknjurkan an pasiepasienn banyak minum air putih banyak minum air putih
%.0 @-# %.0 @-#
S
S klieklien n mengamengatakan Otakan O panas
panas sudah sudah agak agak berkurangP
berkurangP
O O
'akral teraba hangat 'akral teraba hangat
'--A '--A ?p.
6 ;0'%00 */menit 6 ;0'%00 */menit > %;'20 */menit > %;'20 */menit - ;'7Q$ - ;'7Q$
'-idak ada perubahan '-idak ada perubahan !arna kulit dan pusing !arna kulit dan pusing
.
. ?er?eri kompi kompres aires airr hangat hangat 4! 4! 5olaborasi5olaborasi pemberian antipiretik pemberian antipiretik 1=D 1=D $epat $epat .Mengurangi panas .Mengurangi panas dengan pemindahan dengan pemindahan panas se$ara panas se$ara
konduksi air hangat konduksi air hangat mengontrol mengontrol pemindahan panas pemindahan panas se$ara perlahan se$ara perlahan tanpa menyebabkan tanpa menyebabkan hipotermi dan hipotermi dan menggigil menggigil +.#ntipiretik memiliki +.#ntipiretik memiliki indikasi menurunkan indikasi menurunkan panas panas
.Memberi kompres air hangat .Memberi kompres air hangat
+.Memberikan #ntrain *2ml +.Memberikan #ntrain *2ml (A) (A) -em -emp.7,& Qp.7,& Q 6uls.72*/menit 6uls.72*/menit >esp.22*/menit >esp.22*/menit A A   ' 9ipertermi ' 9ipertermi berhubungan dengan berhubungan dengan penyakit (proses penyakit (proses inflamasi) teratasi inflamasi) teratasi sebagian sebagian P
P  anjutkan intervensi  anjutkan intervensi %,2, dan +
3ama/ <mur  -n. - 3ama/ <mur  -n. - ( thn)( thn)
5am
5amar ar   #&#& Dokte
Dokter r   Dr. Dr. 5 5 9ari/ -anggal  %%/%%/%& 9ari/ -anggal  %%/%%/%& Dia!n/sa Ke,ea2atan III
Dia!n/sa Ke,ea2atan III  5etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan vaskuler ditandai dengan  5etidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan vaskuler ditandai dengan klien mengatakan nyeri di kaki kanan,terdapat tanda'tanda infeksi pada ekstermitas kiri dan kanan ba!ah, kalor (B), rubor (B), dolor klien mengatakan nyeri di kaki kanan,terdapat tanda'tanda infeksi pada ekstermitas kiri dan kanan ba!ah, kalor (B), rubor (B), dolor (B), tumor (B), fungsiolesa(B)
(B), tumor (B), fungsiolesa(B), ?p  %+0/G0 mm9g, 6  G2 */menit, >  , ?p  %+0/G0 mm9g, 6  G2 */menit, >  2% */menit, -  G Q$, eukosit 2&, G 4, 9? %2,2"/dl, >- 2% */menit, -  G Q$, eukosit 2&, G 4, 9? %2,2"/dl, >-  & & detik, edema
H
Haassiil l ))aann! ! ++ii''aaaa,,%%aann IInnttee00eennssi i %%ee,,eeaa22aattaann 33aassii//aannaall II,,lleeeennttaassii EE00aalluuaassii
1etelah dilakukan 1etelah dilakukan tindakan kepera!atan tindakan kepera!atan selama % * 2+ jam selama % * 2+ jam diharapkan  diharapkan  •
•-ekanan darah-ekanan darah
dalam batasan dalam batasan normal normal %20/G0mm9g %20/G0mm9g •
•5lien menunjukkan5lien menunjukkan
kesadaran akan kesadaran akan keamanan/pera!ata keamanan/pera!ata n kaki n kaki +.
+. %.%.5a5aji taji tandnda J a J tatandndaa infeksi infeksi &. &. b) b) %
%.. 22. . 55aajji i ttaannddaa dehidrasi dehidrasi 2. 2. . . +.
+. ..5a5aji ji ininttakake e dadann output output & &. . $$aaiirraann ;. ;.
+. ?eri posisi pada tungkai +. ?eri posisi pada tungkai kaki ba!ah
kaki ba!ah 7. 7. G
G.. &&. . aakkuukkaann pera!atan
pera!atan ".
". drdresessising ng lulukaka dengan
dengan
%
%.. <<nnttuuk k mmeennggeettaahhuuii in
intetervrvenensi si yayang ng akakanan diberikan
diberikan dan dan men$egahmen$egah infeksi bertambah. infeksi bertambah. 2
2.. lluukkoossuurriia a ddaappaatt mengakibatkan dehidrasi mengakibatkan dehidrasi y
yaanng g mmeennuurruunnkkaann volume sirkulasi
volume sirkulasi b)
b) . . 5elebihan 5elebihan $airan $airan dapatdapat menga
mengakibatkkibatkan an perubperubahanahan perfusi
perfusi perifer perifer ekstremitasekstremitas ba!ah
ba!ah
+.Mem
+.Meminimalinimalkan kan ganggugangguanan aliran darah
aliran darah
&.<ntuk men$egah infeksi &.<ntuk men$egah infeksi
;
;..<<nnttuuk k mmeemmbbaannttuu mengontrol gula darah dan mengontrol gula darah dan menjaga sirkulasi jaringan menjaga sirkulasi jaringan
0".00 @-# 0".00 @-#
%. Mengkaji tanda tanda %. Mengkaji tanda tanda infeksi  kalor (B), rubor infeksi  kalor (B), rubor (B), dolor (B), tumor (B), dolor (B), tumor (B), fungsiolesa(B) (B), fungsiolesa(B) 2. Mengkaji tanda 2. Mengkaji tanda dehidrasi  bibir kering dehidrasi  bibir kering . Mengkaji intake . Mengkaji intake %000$$ dan output %000$$ dan output $airan B &00$$ $airan B &00$$ +.M
+.Mengenganjanjurkurkan an kliklienen un
untutuk k mememimiriringngkakann keba!
keba!ah ah ektrektremitaemitass yang luka
yang luka
&.Melakukan pera!atan &.Melakukan pera!atan d
drreessssiinng g lluukkaa menggunakan menggunakan 3a$l.0,"4 3a$l.0,"4 ;.Memberikan ;.Memberikan '
' MetrMetronidaConidaCole ole (drip(drip)) *%00ml *%00ml %.0 @-# %.0 @-# S S 99 5* mengatakan 5* mengatakan Omasih ada nyeri di Omasih ada nyeri di kaki kananP kaki kananP O 9
O 9
tanda tanda infeksi  tanda tanda infeksi  kalor (B), rubor (B), kalor (B), rubor (B), dolor (B), tumor (B), dolor (B), tumor (B), fungsiolesa(B) fungsiolesa(B) ' bibir kering ' bibir kering ' >-  & detik ' >-  & detik 'dema  'dema  A A5etidakefektifan5etidakefektifan perfusi
perfusi jaringanjaringan perifer belum terata perifer belum teratasisi
P
P lanjutkan intervensi lanjutkan intervensi %,2,,+,& dan ; %,2,,+,& dan ;
'' '' B B BB
%0. prinsip steril %%. ;. 5olaborasi pemberian %2. obat diabetik 1=D (2) V %. 2. $) d) 2. %. 2. + (2)  %. ' ilostaCole 2*%00mg (tab) ' 3ovorapid %; unit (1) 3ama/ <mur  -n. - ( thn) 5amar  #& Dokter  Dr. 5 9ari/ -anggal  %%/%%/%& Dia!n/sa Ke,ea2atan I 
5erusakan integritas jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi ditandai dengan klien mengatakan luka kaki tidak sembuh' sembuh dan bernanah tampak di kaki de*tra bagian distal terdapat ulkus diabetik grade A, ulkus dikompres kassa dan dibalut perban, ada bau busuk,ada pus, sebagian luka nampak nekrosis, D1  2%2 g/d , 2F66 2%"g/d, albumin %,7.
Hasil )an! +i'aa,%an Inte0ensi Ke,ea2atan 3asi/nal I,leentasi E0aluasi
1elama %*2+ jam setelah diberikan tidakan kepera!atan diharapkan integritas jaringan membaik dengan kriteria hasil 
• Menunjukkan --A
dalam batas normal ?6 %20/G0 mm9g 6 ;0'%00 */menit > %;'20 */menit - ;'7Q$ %. =bservasi --A 2.=bservasi tanda'tanda infeksi .akukan dressing luka dengan prinsip steril +.5olaborasi pemberian obat 1=D %.6eningkatan temperatur menunjukkan adanya tanda'tanda infeksi 2.<ntuk mengetahui mengetahui intervensi selanjutnya.
.<ntuk men$egah infeksi dan membantu pertumbuhan jaringan Fam 0".00 @-# %Mengobservasi --A  ' ?p.%+0/"0 mm9g ' -emp. GQ ' 6uls.G"*/menit ' >esp.2%*/menit 2.Mengobservasi tanda'tanda infeksi  rubor (B), kalor(B), dolor (B), tumor (B), fungsiolesa (B). . Melakukan dressing luka
menggunakan 3a$l 0," 4 aseptik
+.mengkolaborasikan pemberian obat 
' Aip. #lbumin *2tab (%00ml/%2jam)
Fam %.0 @-#
S  5lien mengatakan P luka kaki tidak sembuh' sembuh dan bernanahP O  %.--A  '?p. %0/G0mm9g '-emp.7,& Q '6uls.72*/menit '>esp.22*/menit A  5erusakan integritas Faringan berhubungan
•Menunjukkan ada proses penyembuhan luka baru +. <ntuk membantu memper$epat peningkatan albumin
dengan gangguan sirkulasi belum teratasi
P  lanjutkan intervensi %,2, dan +
3ama/ <mur  -n. - ( thn) 5amar  #& Dokter  Dr.5 9ari/ -anggal  %%/%%/%& Dia!n/sa Ke,ea2atan  9
9ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular ditandai dengan klien mengatakan Psekarang selama sakit aktivitas sehari'hari hanya ditempat tidur dan aktivitas semua dibantu, klien tampak berbaring kategori  (dibantu sepenuhnya), klien tampak bedrest total, ada edema ada ekstremitas 
Hasil )an! +i'aa,%an Inte0ensi Ke,ea2atan
3asi/nal I,leentasi E0aluasi
1etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama %*2+ jam diharapkan mobilitas
%. Monitor --A %.Mengetahui kondisi 6erkembangan k* Fam 0".00 @-# % Monitor --A  ' ?p. %+0/"0 mm9g ' -emp. GQ ' 6uls.G"*/menit ' >esp.2%*/menit 2.Mengubah posisi klien
Fam %.0 @-# S 5lien mengatakan O aktivitas semua dibantuP &&&& &&&& 2222 
fisik klien meningkat kriteria hasil 
• 5lien meningkat
dalam aktivitas fisik
• Mampu melakukan
#D se$ara mandiri
• Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas • Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
2. ubah posisi klien minimal tiap 2 jam
. lakukan gerakan pasif pada ekstremitas k* yang sakit 2. Menurunkan resiko terjadinya skemia jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek pada daerah
yang tertekan
. =tot valunter akan kehilangan tonus dan kekuatannya bila tidak dilatih
untuk digerakkan.
terlentang/miring kiri kanan
.Melakukan gerak pasif pada ktremitas yang
sakit 
' Menaikkan dan menurunkan lengan dengan siku tetap lurus
' Menggerakkan lengan dan tungkai mendekat (abduksi) menjauhi (aduksi) sumbu tubuh ' Menekukkan (fleksi) dan meluruskan (ekstensi) siku,lutut O  %.Monitor --A  ?p. %0/G0mm9g -emp.7,& Q 6uls.72*/menit >esp.22*/menit 2.#ktivitas klien masih dibantu keluarga
.1kala kekuatan otot  &&&& &&&& 2222 &&&& A  9ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular
+. #njarkan keluarga dan k* begaimana $ara mengubah posisi +. <ntuk memandirikan keluarga dan paham akan kebutuhan klien serta pergelangan tangan ' Menaikkan dan menurunkan tungkai dengan lutut tetap lurus
+. mengajarkan keluarga dan p* bagaimana $ara mengubah posisi
belum teratasi P  anjutkan
3ama/ <mur  -n. - ( thn) 5amar  #& Dokter  Dr. 5 9ari/ -anggal  %%/%%/ 20%&
Dia!n/sa Ke,ea2atan I  angguan pola tidur berhubungan dengan kegelisahan dan sering bangun malam ditandai dengan klien mengatakan O tidur malam N & jam namun sering terbangun karena terganggu dengan lingkungan dan nyeri pada kaki, tidur siang N  jamP,konjungtiva anemis, pasien tampak lemas, Mata $ekung, 6asien tampak sering menguap, -idak konsentrasi ketika, ditanyakan
Hasil )an! +i'aa,%an
Inte0ensi Ke,ea2atan 3asi/nal I,leentasi E0aluasi
1etelah dilakukan tindakan kepera!atan selama % * 2+ jam diharapkan pasien dapat istirahat tidur malam optimal dengan kritera hasil 
%. 6antau keadaan umum pasien dan --A
2. 5aji faktor yang menyebabkan gangguan tidur %. <ntuk mengetahui tanda'tanda perubahan klinis 2. <ntuk mengidentifikasi penyebab aktual dari
%. Memantau --A ' ?p. %+0/"0 mm9g ' -emp. GQ ' 6uls.G"*/menit ' >esp.2%*/menit 2. Menanyakan kepada pasien penyebab kurang tidur S  klien mengatakan Omasih susah tidur tidur malam N & jam
namun sering
terbangun karena terganggu dengan lingkungan dan nyeri
• Melaporkan tidur malam sudah nyenyak • -idak menunjukan perilaku gelisah. (nyeri, takut, stress, ansietas, imobilitas, gangguan eliminasi gangguan transportasi, lingkungan yang asing. . $iptakan suasana nyaman dan posisi tidur pasien yang nyaman gangguan tidur. . <ntuk membantu relaksasi saat tidur.
. Memberikan posisi nyaman untuk pasien tidur, meminta keluarga untuk tidak membuat keributan selama pasien istirahat
pada kaki, tidur siang N  jamP
O 
anemis, pasien tampak lemas, Mata $ekung, 6asien tampak sering menguap, -idak konsentrasi ketika Ditanya. --A  ?p. %0/G0mm9g -emp.7,& Q 6uls.72*/menit >esp.22*/menit A 
angguan pola tidur berhubungan dengan
kegelisahan dan sering bangun malam belum
teratasi P 
' p antau keadaan umum pasien dan --A
'5aji faktor yang menyebabkan
gangguan tidur (nyeri, takut, stress, ansietas, imobilitas, gangguan eliminasi gangguan transportasi,
lingkungan yang asing.
' $iptakan suasana nyaman dan posisi tidur pasien yang nyaman
67
Hai Tan!!al Peei%saan Hasil A-uan N/al K/nse+easi Ke,ea2atan
%%/%%/20%& @? 2&,G4 +,0 J %%,04 #danya infeksi
rand 4 7;,% 4 &0,0 J 70,0 4 #danya infeksi 9emoglobin %2,2" g/d %,0 J %;,0 g/d #danya perdarahan
9ematokrit 2%,&4 +0,0 J &0,0 4 #danya infeksi 6- +07 %&0'"0  /%0mm #danya perdarahan
<reum %02,0 %&'+0 mg/d angguan fungsi ginjal
reatinin %,+ 0,&'%,&mg/d angguan fungsi ginjal
MA 7",0fl G2,0'"&,0 fl #danya infeksi kronis
M9 2;,0 pg 27,0'%,0 pg #danya infeksi kronis
ymposit 4 %;,2 4 20,0'+0,04 Menunjukkan tidak tidak ada alergi ran 4 7;,% 4 &0,0'70,0 4 Menunjukkan tidak tidak ada alergi
>D@'@ %;,"4 27,0'%,04 '
16- %0u 2%'+0u '
D6 %G2 70'%%0 '
2F66 222 %00'%+0 '
2/%%/20%& 8oto 6edis angren
&/%%/20%& 8oto thorak 6neumonia <1D 5ronik 8aring, ematus >enal Disease, #sites fusi pleura %2/%%/20%& D6 %%; 70'%%0 ' 2F66 %G %00'%+0 ' %/%%/20%& D6 %G2 70'%%0 ' 2F66 222 %00'%+0 '
III. Me+i%asi
Naa Obat In+i%asi K/ntain+i%asi Efe% Sa,in! Caa Ke8a Obat K/nsi+easi
Pea2at eftria*one 2*% gram (A) nfeksi yang disebabkan oleh pathogen seperti  infeksi saluran nafas,infeksi -9-, infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis, infeksi tulang, endi dan jaringan lunak .
9ipersensitif terhadap $ephalosporin dan penisilin.
angguan pen$ernaan, diare, mual muntah, reaksi kulit  dermatitis, pluritas, sakit kepala, iritasi akibat peradangan dan nyeri pada tempat yang di injeksi.
fekti f t erhadap mikroorganisme gram positif dan gram
negative. 6emeriksaan skin test MetronidaCole (drip) * %00 ml -rikomoniasis seperti vaginitis dan uretritis, amebiasis, sebagai obat pilihan untuk
6enderita yang hipersensitif terhadap metronidaCole.
Mual, sakit kepala, anoreksia, diare, nyeri epigastrium dan konstipasi. #ntibakteri dan antiprotoCoa sintetik derivate nitroimidaCol yang mempunyai -idak dianjurkan untuk penderita gangguan saraf pusat dan
giardiasis. aktivitas bakterisid,amebisid dan trikomonosid. diperlukan pemeriksaan sel darah putih. #ntrain *2ml (A) =bat untuk
menghilangkan nyeri akut/kolik. 6enderita hipersensitif terhadap mitamiCole 3a. >eaksi hipersensitivitas seperti kemerahan dan agranulositosis.
Menghambat transmisi rasa sakit ke susunan saraf pusat dan perifer.
6emakaian jangka menimbulkan sindrom neuropati. ilostaCole 2*%00mg Men$egah
pembekuan darah dan obat vasodilator yang digunakan untuk mengobat i kaki bagian ba!ah dan sirkulasi yang buruk.
6erdarahan, gagal jantung kongestif.
>uam kulit, palpitasi, sakit kepala, pusing, mual,muntah, diare.
Menghambat
pelepasan serotonin dan adenosine oleh trombosit, menghambat agregasi trombosit yang diinduksi oleh tromboksan Melakukan penge$ekkan keadaan jantung pasien =mepraCole % vial * %2 jam <ntuk pengobatan jangka pendek pada t ukak khusus %2 9ipersensitivitas terhadap omefrasol Mual,sakit kepala,diare konstipasi,kembung
termasuk las baru senya!a antisekresi ,suatu benCimidaCol
1ebelum dikaji kaji ri!ayat alergi
jari,tungkak lambung dan refluk esofagitierosiva ruam kulit utikarya,pluritus jarang terjadi. tersubsitusi,yang meneka n sekresi l ambung melal ui penghambatan
sefesifik pada sistem enCim9B atau 5B atp atau fase pada permukaan sekresi parenta lambung
1etelah diberikan lihat efek obat mual dan muntah.
3ovorapid %; unit (1)
6engobatan DM 9ipoglikemia 9ipoglikemia 6eny atau obat yang dapat memperlambat absorpsi makanan atau meningkatkan
kebutuhan insulin
ihat efek samping obat A6. #lbumin *2 ap #lbumin %00ml/%2 jam Meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kadar albumin dan ' Demam, nusea, mengigil, dan urtikaria
#sam amino dalam vip albumin membantu
mempertahankan
1ebelum diberikan kadar $ek albumin dan menghentikan pemakaian
hemoglobin, memper$epat penyembuhan luka paska op, menghilangkan odema , memper$epat proses penyembuhan penyakit. t eka na n osmoti $ koloid kapiler dan meningkatkan kekebalan tubuh se$ara alamiah. se mentara bil a menimbulkan efeksamping