• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PROVINSI BANGKA BELITUNG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

PEMBENTUKAN PROVINSI BANGKA BELITUNG

---Tahun Sidang Masa Persidangan Rapatke Jenis Rapat Sifat Rapat Hari, T anggal Pukul Tempat Acara Ketua Rapat Sekretaris Rapat Hadir Pemerintah 2000-2001 I Ke-4

Rapat Dengar Pendapat ke-1 Terbuka

Senin, 4 September 2000 10.30 s/d 11.45 WI B.

Ruang Rapat Pansus Ruang 2,

Lt.

3 Gedung Nusantara II, DPR-RI

RapatDengarPendapatdengan Gubernur Sumatera Selatan Panda Nababan

Subijanto Sudardjo, SH. 31 dari 50 Anggota

Gubernur Sumatera Selatan bersama staf dan jajarannya

F. PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN

RAKSIPARTAIGOLKAR

1. PANDA NABABAN 1. MARZUKI ACHMAD, SH

2. H. AMIN ARYOSO, SH 2. DRS. IDRUS MARHAM

3. HANDJOJO PUTRO, SH 3. NY. MARTHINA MEHUE WALLY 4. FIRMAN JAYA DAELI, SH 4. DRS. DARWIS RIDHA

5. MARAH SIMON Mhd. SYAH, SH 5. DRS. USMAN ERMULAN

6.

MATT AL AMIN KRAYING, SH 6. ARIADY ACHMAD, Bac.

(2)

8. H. KARIMUN USMAN

9. MISHAL YOFHIE SUUD, SH 10.GUSTI BASAN BURNIA, SH

11. DR. SURYA CHANDRA, MPH, Ph.D. 12.1R. M. NAZARUDDIN

13.DUDHIE MAKMUN MUROD, MBA 14. MUHAMMAD YAMIN, SH 15.1R. MINDO SIANIPAR FRAKSIPARTAIPERSATUAN PEMBANGUNAN 1. KH. MUNZIR TAMAM, MA 2. H. SYAFRIANSYAH, BA 3. DRS. DJABARUDDIN A.R. 4. H. ALIMARWAN HANAN, SH 5. H. ACHMAD FARIAL

6. H. NOER NAMRY NOOR

8. DRS. HAJRIYANTO Y. TOHARI, MA 9. H. ANDAS TANRI

10.DRA. SYLVIA RATNAWATI, M.Sc. 11. DRS. DJELANTIK MOKODOMPIT 12.DRS. H. ANWARADNAN SALEH

FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA

1. DRS. KH. MOH. DAWAM ANWAR 2. H. AWALUDDIN BURHANAN 3. K.H. YUSUF MUHAMMAD, Lc 4. ORA. Ny. IDA FAUZIAH

5. DRS. NUR HASAN

FRAKSI REFORMASI FRAKSI TNIIPOLRI 1. H. TRIBANI BASRI 1. SOENARTO, SH

2. IR. SAMUEL KOTO 2. DRS. PAIMAN

3. AKHMAD RISAF ISKANDAR 3. IGNATIUS MUL YONO

4. DR. H. AHMAD SANUSI TAMBUNAN 4. RONGGO SOENARSO, S.IP

FRAKSI PARTAI BULAN BINTANG FRAKSI KESATUAN KEBANGSAAN

IR. DARMANSYAH HUSEIN INDONESIA

FRAKSI PERSERIKA TAN DAULATUL UMAH

IR. H. AMARUDDIN DJAJASUBITA

FRAKSI DEMOKRASI KASIH BANGSA PROF. DR. MANASSE MALO

PEMERINTAH

1. GUBERNUR SUMATERA SELATAN 2. BESERTA STAF

DRS. H. HAMID MAPPA

F.PDU

(3)

..

KETUA RAPAT (PANDA NABABAN):

Secara khusus kami sampaikan kepada Gubernur bahwa bersamaan dengan kesempatan ini ada Paripurna Undan-undang mengenai Penyiaran dimana pendapat-pendapat fraksi dan mohon dimaklumi ketidakhadiran dari pada keseluruhan anggota Pansus pada kesempatan yang berharga ini.

Maka dengan demikian Rapat Dengar Pendapat dengan Saudara Gubernur ini saya buka dan dinyatakan terbuka untuk umum.

( KETOK PALU 1 KALI )

Saudara-saudara sekalian yang saya hormati

Pada kesempatan inisaya informasikan bahwa pada tanggal 1 September 2000 telah mengadakan Rapat Kerja dengan Saudara Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah di ruangan ini yang intinya Pansus dan saudara Menteri sepakat untuk membahas Rancangan Undang-undang tentang Pembentukan Propinsi Bangka Belitung antara tanggal 11 dan 13 September,tetapi sudah dipastikantanggal 12 Septermber 2000, karena saudara Menteri Dalam Negeri terikat dalam kesibukan pada tanggal 5 dan 8 selaku Ketua DPOD mengadakan penelitian ke wilayah eks Keresidenan Banten untuk ditingkatkan menjadi Propinsi, dimana RUU nya secara substansi sudah disepakati antara Pansus dan Pemerintah hanya menunggu penilaian dari DPOD ( Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah).

Sidang Pansus yang terhormat.

Pada Pagi ini kita akan mendengarkan tanggapan saudara Gubernur Sumatera Selatan berkenaan dengan usul lnisiatif Dewan terhadap RUU pembentukan Propinsi Bangka Belitung. Tanggapan saudara Gubernur itu merupakan masukan bagi Pansus di dalam membahas RUU tentang Pembentukan Bangka Belitung dengan saudara Menteri Dalam Negeri dan Otonom Daerah. Kami informasikan bahwa tanggal 3 Juli 2000 Dewan telah menyetujui RUU Usul lnisiatif tentang Pembentukan Propinsi Bangk Belitung.

Usul lnisiatif itu diprakarsai oleh 80 orang anggota dewan yang terdiri dari seluruh fraksi di DPR. Setelah mempelajari secara m,endalam aspirasi masyarakat yang telah bernkembang sejak tahun 1956, 1966 dan bahkan tahun 1970, pembentukan propinsi Bangka Belitung telah sempat dibahas oleh DPRGR. Namun karen a bersamaan waktunya dengan Pemilihan Umum Tahun 1971, maka PDRGR pada saat itu belum mengesahkan.

Untuk membahas RUU usullnisiatif dimaksud pada tanggal 17 Juli 2000 Dewan telah membentuk Pansus yang beranggotakan 5050 orang anggota. Pada tanggal 25, 26, dan 27 Agustus Tahun 2000 yang lalu anggota Pansus telah bertatap muka dengan masyarakat Kabupaten Belitung, Kabupaten Bangka dan Kota Pangkal Pinang

(4)

yang initinya masyarakat di ketiga wilayah tersebut telah bertekad bulat untuk terbentuknya sebuah Propinsi.

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, khususnya penjelasan pasal 115 ayat (1) antara lain menyebutkan bahwa mekanisme pembentukan, penghapusan, penggabungan dan atau pemekeran daerah dilakukan dengan cara daerah yang akan dibentuk dihapus, digabung dan atau dimekarkan, diusulkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD kepada Pemerintah.

Saudara Gubernur dan anggota Pansus yang terhormat.

Sesuai dengan informasi yang kami terima pada tanggal 22 Agustus 2000 yang lalu, DPRD Propinsi Sumatera Selatan telah mengeluarkan Keputusan yang intinya menyetujui Pembentukan Propinsi Bangka Belitung. Semula kami merencanakan disiang hari ini Pansus akan mengadakan rapat dengar pendapat dengan pimpinan DPRD, tetapi karena DPRD dalam informasinya yang terakhir kepada kami di Minggu ini mereka kesibukannya cukup tinggi, maka kami rencanakan diawal Minggu depan dengar pendapat dengan DPRD, sesuai dengan acara yang dimaksud.

Acara pada hari int sesudah penjelasan saudara Gubernur, kami berikan kesempatan kepada anggota Pansus untuk lebih mendalami mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan Propinsi BangkaBelitung, dan dari diskusi ini akan kita ambil kesimpulan.

Demikian pengantar dari kami dansebelum kami persilahkan saudara Gubernur untuk menyapaikan penjelasan terlebih dahulu ijinkanlah saya memperkenalkan ternan-ternan yang di Pansus untuk lebih mengakrabkan suasana arti dari pada pertemuan kita ini, sebenarnya kami terima kasih kepada saudara Gubernur dalam cosconsius kehadiran Gubernur jauh lebih efektif kemari daripada kami semuanya ke Palembang. Jadi saya perkenalkan dulu kembali rekan saya :

Wakil Ketua Pansus 1. Marzuki Achmad, SH

2. Drs. K.H.Moch. Dawam Anwar 3. KH. Munazir Taman, MA FPDIP:

1. Matt AI Amin Kraying, SH 2. H. Mudahir

3. Mishal Yofhie Suud, SH

4. DR. Surya Chandra, MPH, Ph.D 5. lr. M. Nazaruddin Kiemas

6. Dudi Makmun Murad, MBA 7. Muhammad Yamin, SH FPG:

(5)

2. Ora. Silvia Ratnawati, Msc. 3. Drs. Djelantik Mokodompit 4. H. Andas Tanri

FPP:

1. H. Achmad Farial 2. H. Noor Namri Noor 3. Drs. Djabaruddin,

A

R. FPKB:

1. H. Awaludin Burhanan 2. Ny. Ida Fauziah

F. Reformasi : 1. lr. Samuel Koto

2. Achmad Risaf Iskandar 3. H. Tibrani Basri

F. TNI/POLRI : 1. Soenarto, SH 2. Drs. Paiman 3. ignatius Muljono

4. Ronggo Soenarso, S.IP FPBB: 1. Darmansyah Husein FKKI: 1. Drs. H. Hamid Mappa FPDU: 1. lr. H. Amarudin Djajasubita

Kami persilahkan saudara Gubernur.

GUBERNUR SUMATERA SELATAN Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Yth. Pimpinan Sidang sekaligus Ketua Pansus mengenai RUU tentnag Pembentukan Propinsi Bangka Belitung.

Yth. Seluruh anggota Pansus. Hadirin yang saya hormati.

ljinkan kepada saya untuk mengajak kita sekalian yang hadir dalam sidang yang mulia ini untuk tidak henti-hentinya mempersembahkan puji dan syukur kehadirat Allah AWT.oleh karena telah sangat banyak rahmat, nikmat yang dilimpahkan oleh Allah kepada kita semua dan pada pagi ini paling tidak kita mendapatkan 3 hal yaitu kesehatan,kesempatan dan kekuatan untuk dapat bersama-sama berkumpul dalam

(6)

sidang yang mulia ini, untuk mendengarkan masukan dari pemerintah propinsi Sumsel tentang RUU tentang Pembentukan Propinsi Bangka Belitung.

Saya sungguh berbahagia dan bergembira diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat kam isebagai gubernur Sumsel dalam sidang yang berbahagia ini,dan saya percaya bahwa ini merupakan satu cerminan tentang penyelenggaraan desentralisasiotonomi daerah dan tentu merupakan cerminan dari niat dan tekad kita untuk membangun negara dan bangsa ini lebih baik pada masa yang akan datang.

Pada saya ditanyakan tadi oleh Pimpinan sidang tentang pendapat gubernur mengenai RUU tentang Pembentukan Propinsi Bangka Belitung. Saya sekali lagi ingin menyampaikan bahwa saya selaku Gubernur maupun pemerintah daerah Sumsel, lnsya Allah seluruh rakyat Sumsel mendukung pembentukan propinsi Bangka Belitung. Tentu ini bukan hanya merupakan sesuatu yang diungkapkan hanya secara verbal, tetapi juga sudah ditindaklanjuti dengan beberapa hal-hal yang telah kita lakukan.

Pertama adalah Gubernur Sumsel telah dengan inisiatif dan memahami makna dari Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemekaran dan pembentukan wilayah propinsi atau kabupaten baru dimana memang diharapkan adanya satu penelitian yang lebih mendalam tentang kemampuan ekonomi, potensi daerah, jumlah penduduk dan syarat serta kriteria lain yang penting bagi sebuah daerah untuk dapat menjadi daerah otonom.

Apakah itu sebagai Kabupaten ataupun sebagai Propinsi yang dengan membentuk adanya suatu Tim Peneliti Rencana Pengembangan Wilayah Bangka Belitung menjadi propinsi yaitu dengan surat keputusan Gubernur Sumsel Nomor 124 SK/11/2000 tanggal 3 April Tahun 2000. Alhamdullilah hasilnya telah ada dan ini juga akan kami sampaikan kepada Dewan yang terhormat.

Kedua,kami sendiri baik secara lisan maupu secara tertulis meminta kepada Bupati Bangka, Bupati Belitung dan Walikota Pangkal Pinang untuk memproses secara benar aspirasi masyarakat. Oleh karena apa yang disampaikan kepada Gubernur pada awalnya dan saya kira ini juga bahkan terlebih dahulu disampaikan kepada Komisi II DPR Rl tentang aspirasi masyarakat itu baru berupa memorandum yang menyetujui perjuangan pembentukan propinsi Bangka Belitung. lni kami luruskan. Saya mengatakan bahwa kalau ini ingin diproses secara baik, secara benar, maka ini tidak hanya berupa memorandum tetapi berupa keputusan dewan, dan alhamdulillah dengan arahan-arahan tersebut Kabupaten Bangka, Kabupaten Belitung dan Kota Pangkal Pinang telah menyampaikan keputusan DPRD Kabupaten dan Kota yang ini menjadi masukan bagi Gubernur Sumsel untuk memproses lebih lanjut yaitu dengan menyampaikannya kepada DPRD Propinsi Sumsel, yang alhamdulillah pada tanggal 22 Agustus tersebut telah melakukan sidang Paripurna selam 2 hari yang

(7)

akhirnya menghasilkan surat keputusan DPRD Propinsi yang menyetujui pembentukan Propinsi Bangka Belitung. Selain itu, mendahului semua itu Gubernur Sumsel pada tanggal 1 0 Juli 2000 melaporkan tentang aspirasi pembentukan Propinsi Bangka Belitung kepada Bapak Menteri Negara Otonom Daerah di Jakarta yang antara lain juga diberikan tembusan kepada Ketua Komisi II DPR Rl di Jakarta dan Ketua DPRD Sumsel, yang intinya antara lain melaporkan bahwa keinginan masyarakat untuk membentuk Propinsi Bangka Belitung tampaknya sudah bulat dan terorganisir. Kemudian disini juga telah ada satu laporan tentang kemungkinan-kemungkinan dan prospek kedepan tentang pembentukan Propinsi Bangka Belitung, memang dari hasil penelitian dan saya kira ini semuanya sudah disadari oleh anggota DPR Rl bahwa memang masih ada kendala-kendala walaupun memang ada peluang-peluang. Kendala yang paling nyata adalah kendala yang berkaitan dengan kemampuan ekonomi dan pendapatan asli daerah sekarang ini yang sebetulnya juga untuk membiayai pembiayaan rutinsajaapabila menjadi propinsi masih memerlukan banyak tambahan-tambahan yang diharapkan nantinya akan berubah, lnsya Allah dana alokasi umum dan dana alokasi khusus yang mungkin selama ini diperuntukan bagi propinsi sebagian tentu akan dapat dialihkan menjadi dana alokasi umum dan dana alokasi khusus propinsi Bangka Belitung. Selain itu tentu kita masih melihat kemungkinan-kemungkinan kedepan tentnag strategi pengembangan wilayah yaitu untuk mengembangkan sektor-sektor unggulan yang memang potensinya tersedia di Bangka Belitung, pariwisita, pertambangan, perkebunan dan kelautan yang ini juga sudah secara jelas dinyatakan merupakan satu peluang kedepan yang apabila dimanfaatkan dan dimantapkan dengan baik tentu akan dapat mendongkrak pendapatan asli daerah bahkan memberikan pemberdayaan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Oleh karena itu sejak awal kami telah menyetujui walaupun tentu dengan embel-embel yaitu sesuai dengan proses dan prosedur yang dikoreksi oleh Bapak Panda di Palembang beberapa waktu yang lalu sebetulnya yang dimaksudkan adalah sesuai dengan undang-undang peraturan yang berlaku, walaupun memang dari undang-undang itu yang diambil adalah yang berupa prosedurnya. Jadi tidak ada niat untuk menghalang-halangi, tetapi kehati-hatian ini perlu, oleh karena sampai nantinya keluar undang-undang tentang pembentukan Propinsi Bangka Belitung, maka kemakmuran kesejahteraan dan semua persoalan-persoalan di Bangka Belitung masih berubah dan merupakan tanggung jawab saya sebagai Gubernur Sumsel. Oleh karena itu tidaklah mungkin saya melepaskan diri dari tanggung jawab tersebut untuk menyetujui tanpa mempelajari dengan hati-hati. Apakah kriteria itu dipenuhi, apakah persyaratan itu dipenuhi. Seandainya memang kriteria dan persyaratan itu toh tidak dipenuhi tetapi rakyat masih ingin untuk tetap bertekad menjadikan propinsi Bangka Belitung tentu akan kita serahkan kepada masyarakat. Tetapi jangan sampai data-data

(8)

yang kita hasilkan, apapun yang kita pelajari harus didukung dengan data-data yang benar. Kejujuran, kebenaran dan keadilan harus kita tegakan.

Seandainya nanti dengan melihat potensi dan kondisi serta peluang yang ada, rakyat masih tetap memutuskan untuk memben~uk propinsi Bangka Belitung kita serahkan, tetapi segala resiko harus diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu alhamdulillah dan saya juga bersyukur bahwa akhirnya sikap dan pendapat saya ini dapat diterima oleh semua pihak sehingga prosedur ini dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tentu kami semua akan mendukung, kami sudah membawa satu surat rekomendasi yang juga melampirkan surat keputusan DPRD Propinsi Sumsel tanggal 3 Agustus yaitu nom or 10 tahun 2000. kemudian juga kami sudah melampirkan hasil penelitian dari tim Penliti yang kami bentuk secara independen mengikutsertakan para Tim Pakar dari Propinsi Sumsel yaitu beberapa pimpinan dari universitas yang ada, beberapa profesor dekan dari universitas yang ada di Sumsel. Singkatnya harapan saya Propinsi bangka Belitung kalaupun terbentuk tentu dapat mempercepat pembangunan, dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan tentu semua ini kita serahkan kepada DPR-RI dan Pemerintah Pusat untuk melihat kembali data-data yang telah ada untuk kemudian diambil keputusan yang sebenar-benarnya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya dengan harapan lnsya Allah masyarakat Bangka Belitung dapat mengembang secara lebih cepat sebagai propinsi.

ltu penjelasan singkat saya, mengawali pertemuan ini dan tentu jika ada pertanyaan akan dapat kita jawab secara terbuka, secara jujur dan saya juga minta maaf kepada seluruh Pimpinan dan Anggota Pansus bahwa kami tidak datang terlalu banyak, tadi bapak bicara constosius, dan saya setuju bahwa constosius, saya hanya membawa asisten I yaitu bapak Amran Harus untuk mendampingi saya, ini adalah asisten Ketataprajaan. Nanti semua yang bapak-bapak yang ingin bertanya atau menggali lebih jauh, mudah-mudahan kami berdua dapat memenuhinya.

Demikian terima kasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.

KETUA RAPAT :

Terima kasih saudara Gubernur dengan penjelasan yang cukup lugas dan kemudian, hal yang menarik memang kita bicara realistis bahwa tidak mudah begitu saja, seperti yang saudara Gubernur sampaikan,ada kendala-kendala dalam peluang ini dan kemudian juga nanti yang lebih realistis lagi dalam masalah pembiayaan rutin dan sebagainya.

Namun demikian sebelum kita lanjutkan, pada kesempatan ini kita persilakan saudara-saudara yang terhormat anggota Pansus yang mau memberikan pendapat dan tanggapan dipersilahkan. Kita mulai dulu dengan yang terhormat saudara Darmansyah.

(9)

F .PBB (IR.DARMANSYAH HUSEIN) : Yang terhormat Bapak Pimpinan Pansus. Bapak Gubernur dan jajaran

Rekan-rekan anggota Pansus yang saya hormati.

Syukur alhamdulillah pada Pagi ini kita berjumpa dengan bapak Gubernur dan sungguh satu kesempatan yang menurut saya ini sangat berharga. Ditempat yang sama juga beberapa waktu yang lalu dan juga dalam rangka Pansus Banten memanggil juga Gubernur Jawa Barat, beliau tidak hadir diwakili oleh Wakil Gubernur dan juga wakil Ketua DPR.

Tapi hari ini Gubernur Sumsel hadir dihadapan kita dan menyampaikan sesuatu yang menurut saya sangat luar biasa sebagai katakanlah bapak dari wilayah Bangka Belitung. Kita ketahui bahwa Bangka Belitung ini sudah sekian lama tentunya dibina oleh bapak Gubernur, tentu gubernur pasti tahu bagaimana Bangka Belitung. Saya kira tanpa mengirimkan tim independenpun saya kira beliau sudah tahu, akan tetapi tentu saja untuk menghindari katakanlah subyektifitas didalam penilaian, beliau masih juga mengirim tim independen tersebut dan hasilnya sudah kita ketahui bersama. Sarna seperti gubernur Jawa Barat terhadap Banten juga demikian.

Tentu saja yang kita harapkan dari rekomendasi Bapak Gubernur ini adalah bagaimana langkah kedepan ini supaya masyarakat Bangka Belitung tahu seperti dikatakan tadi. Pengambilan keputusan ini bukan sesuatu yang tidak mengandung suatu resiko, dan harus kita sadari bersama bahwa resiko itu adanya bukan pada kita anggota Pansus disini, tapi kepada masyarakat Bangka Belitung dan mungkin ada dibelakang kita semua. lni perlu kita sadarkan bersama bahwa apapun namanya keputusan itu pasti mengandung resiko-resiko dan mengandung harapan dibalik itu. Saya kira hal itu sebagai curahan pendapat kami terhadap kehadran bapak Gubernur. ·

Kemudian yang kedua, kami juga barangkali mau tahu lebih banyak mengenai apa catatan-catatan yang diberikan itu, barangkali supaya kita dari Pansus mengetahui, masyarakat dibelakang juga mengetahui apa kira-kira yang tadi bapak sudah gambarkan, resiko-resiko yang akan dihadapi, sebagai bapak yang akan mengantarkan masyarakat kota Bangka Belitung ini untuk katakanlah mandiri sebagai sebuah propinsi. Saya kira itu dulu.

KETUA RAPAT:

Terima kasih saudara darmasyah, kmeudiandipersilahkan kepada saudara Iskandar.

F.REFORMASI (AKHMAD RISAF ISKANDAR): Terima kasih Pimpinan.

(10)

Kebetulan sudah ada yang sama dengan apa yang disampaikan oleh Pak Darmansyah,oleh sebab itu yang sama tidak akan saya ulangi tetapi bahwa memang apapun yang akan kita ambil dalam keputusan ini berdampak sangat luas.

Oleh sebabitu harus benar-benar dipikirkan.

Kemudian tadi juga disampaikan bahwa bapak Gubernur sebagai bapak Bangka Belitung saya kira saya bukan menyederhanakan persoalan, tetapi andaikata saja bapak Gubernur sebagai bapak Bangka Belitung maka katakan Bangka Belitung itu saatnya sudah akan nikah, andaikata ini akan mendirikan keluarga maka sudah saatnya nikah, ya dinikahkan saja. Artinya kalau umpama saja daerah, jadi persyaratannya sebuah propinsi harus mempunyai sebuah wilayah, maka sudah punya rumah tangga, punya rumah paling tidak begitu, itu syarat-syarat minimalnya. Saya rasa itu sudah terpenuhi, SDM dan SDA ada begitulah.

Kemudian yang berkenaan dengan masalah-masalah material, siapa orang yang mau berumahtangga pada awalnya mau toh mau tak ajak melarattapi juga tak ajak kaya, kan begitu kira-kira. Kalau kemudian jadi melarat ya sudah tanggung jawabnya sendiri, kalau jadi kaya itu yang kita harapkan. Oleh sebab itu dalam hal masalah material ini saya kira tidaklah dijadikan persyaratan yang terlalu berat. Jadi katakanlah kalau material itu masalah PDA, itukan saat nini, tapi nanti saat kemudian setelah kawinan ini saya yakin akan bisa meningkat karena tanggung jawabnya akan tertumpu pada Bangka Belitung sendiri.

Oleh sebab itu saya tegaskan sekali lagi bukan menyederhanakan persoalan, tetapi persyaratan minimal yang sudah terpenuhi, sudah cukup dan sah untuk bida dilangsungkan pernikahan ini, supaya segera mandiri menjadi keluarga Bangka Belitung.

KETUA RAP AT :

Terima kasih saudara Iskandar, kami persilahkan yang terhormat saudara Noor.

F. PP (NOER NAMRY NOOR) : Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Hanya satu pertanyaan kami. Selama ini tentu sudah dalamcoret-coretan bapak sekarang ini bahwa berapa nilai dari PAD dari 3 Kabupaten dan Kota ini, berapa kontribusinya terhadap PAD tingkat I. Kemudian bersamaan dengan tahun anggaran tersebut juga berapa biaya rutin yang disubsidi ketiga kabupaten dan kota ini.

KETUA RAP AT :

Pertanyaannya sedikit tapi cukup menguras, selanjutnya yang terhormat saudara Yusuf Muhammad.

(11)

F. KB (KH. YUSUF MUHAMMAD, Lc) Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ada beberapa hal yang ingin saya klarifikasikan, pertama perpisahan itu apapun memang berat, saya kira ini maslaah psikologis dan kaitan dengan apa yang disampaikan bapak Gubernur perlunya kehati-hatian dan segala macam, saya pikir itu sebuah pendirian yang baik, jika memang tidak ada apa-apa dibelakang itu. Sebab tangkapan saya itu bahasa lain dari masih berat, karena itu saya minta lebih lugas lagi bahwa itu semata-mata karena memang bapak Gubernur tidak ingin melepas anak ini pada keadaan yang sangat tidak baik. Tapi kalau tangkapan saya semangatnya memang semangat ganduli. Jadi saya kira jujur saja karena kita disini menyampaikan apa adanya.

Persoalan-persoalan yang dianggap sebagai krusial atau kekurangan-kekurangan, pertanyaan saya justru muncul kondisi merkea mengalami kekurangan itu apakah karena memang bapaknya yang dulu tidak cukup baik kepda mereka. Sehingga mungkin kalau ketemu dengan mereka bisa berdiri sendiri, mungkin mereka bisa lebih bagus lagi menata dirinya dan sebagainya. Tapi last but not list. Saya pikir semangat otonomi, semangat berdirinya sebuah propinsi, itu berangkat dari karena kita ingin mendekatkan pemerintah kepda rakyat, makin dekap pemerintah kepada rakyat itu makin baik. Sehingga dia bisa menangkap apa yang menjadi aspirasi, dia bisa melakukan apa yang memang menjadi persoalan loal, kebutuhan-kebutuhan ini tampaknya memang harus direspon dengan kerelaan dari propinsi Sumsel dengan plus minusnya. Saya kira plus minus itu tidak usah dibesar-besarkan. Saya kira mereka dengan rumah tangga akan muncul tanggung jawab, kemampuan untuk melakukan itu, karena itu kami dari FPKB yang ada di Pansus kami meminta keiklasan gubernur silakanlah Bangka Belitung menjadi Propinsi.

KETUA RAPAT :

Terima kasih,dipersilahkan kepada saudara Gubernur untuk menanggapi 4 penanya terdahulu tadi.

GUBERNUR :

, Ada 4 tanggapan dan semua ini menjadi catatan kami, pertama dari yang terhormat saudara Darmansyah tentang resiko, secara lengkap sudah ada disini, tetapi yang kita lihatsejak awal saja bagaimana pembiayaan rutin sebagai propinsi ini dapat dipenuhi. lni saja sudah menimbulkan resiko, oleh karena apabila ini tidak dapat kita penuhi secara minimal persyaratannya, ini sudah tentu akan menjadi permasalahan. Oleh karena kita tidak hanya dapat melihat apa yang dihasilkan oleh dan apa yang menjadi anggaran belanja daerah Kabupaten dan kota, tentu itu harus tetap menjadi bagian dari belanja kabupaten dan kota. Kita masih memerlukan

(12)

belanja-belanja rutin dan pembangunan, lnsya Allah nantinya untuk propinsi, oleh karena kita membentuk satu institusi yaitu propinsi dengan segala kewajiban, kewenangan dan pembiayaan-pemabiayaannya. lni yang pertama yang saya kira harus dipenuhi. Oleh karena itu didalam rekomendasi kami menyarankan agar diperjuangkan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus. Kita sudah memberikan satu catatan disini bagaimana pendapat asli daerah sendiri dari pajak dan restribusi daerah, bagaimana pendapat dari pemerintah instasi yang lebih tinggi yang selama ini adalah kita berikan sebanyak 27 milyar rupiah kalau saya tidak keliru, ada data-datanya semua disini.

Dari ini semua kita melihat memang masih ada beberapa kekurangan-kekurangan yang harus ditutupi. Oleh karena belanja rutin saja, nanti kira-kira dengan belanja pegawai, belanja barang, biaya pemeliharaan, belanja perjalanan dinas dan lain sebagainya,itu mencapai 51 milyar rupiah, dan dari angka kasar ini tampak masih terlihat ada kesenjangan sebanyak sekitar 27 milyar yang harus dicari.

Mudah-mudahan ini akan dapat diselesaikan dengan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus serta tentu apapun yang dihasilkan oleh daerah kabupaten yang selama ini menjadi bagian dari pemerintah propinsi Bangka Belitung.

Jadi resiko yang kita lihat, pertama adalah itu walaupun saya juga mengatakan bahwa kita tidak dapat melihat potensi daerah itu hanya dengan melihat sekarang, tetapi tentu dengan peluang-peluang kedepan yang saya kira perlu kita akan mantapkan dankita cermati bersama.

Kemudian dari Bapak Iskandar tentang subsidi. Kita juga sudah mencatat bahwa sebagai contoh PAD Bangka tahun 1998-1999 sebesar 5,6 milyar rupiah. Pengeluaran rutin tahun yang sama sebesar 41 milyar rupiah,berarti PAD hanya membiayai pengeluaran rutin sebesar 14 persen.

Sedangkan Belitung hanya 13 persen. Dengan demikian bahwa disini saja terlihat kemampuan PAD untuk membiayai pembiayaan masih rendah, tetapi disamping itu kami juga mencatat bahwa selama ini hasil yang didapatkan dari Kabupaten Bangka Belitung dan Kota Pangkal Pinang yang merupakan bagian dari propinsi Sumsel rata-rata pertahunnya adalah Rp. 27.493.293.225,- tetapi realisasi alokasi dana APBD Sumsel yang dikembalikan kepada Kabupaten Bangka Belitung dan Kota Pangkal Pinang selama periode tersebut adalah sebesar Rp. 32.396.195.818,- pertahunnya, jadi disini terlihat bahwa sebetulnya alokasi dana kepada kabupaten itu lebih besar dari hasil yang didapatkan kabupaten.

lni sekaligus untuk menolak anggapan bahwa selama ini hasil dari kabupaten itu justru dihisap oleh propinsi, sebetulnya kita memberikan lebih kepada kabupaten Bangka dan Belitung serta Kota Pangkal Pinang.

Kemudian yang disampaikan oleh Bapak Iskandar tadi yaitu tentang persyaratan minimal. Mari kita hitung bersama Pak, kalau persyaratan minimal kita

(13)

hitung akan memungkinkan Propinsi Bangka Belitung ini kita bentuk dan mempunyai harapan untuk berkembang saya kira kita setuju. Jadi sekalipun untuk mejawab Bapak Yusuf Muhammad yang katanya mengganduli, kalau mengganduli saya kira saya belum secepat ini mengeluarkan rekomendasi tentang pembentukan propinsi Bangka Belitung. lni saya minta juga menjadi perhatian kita semua. Rekomendasi sudah. Kalau Bapak melihat, kalau tadi dikatakan kalau bapak-bapak yang dulu dan yang sekarang tidak memberikan cukup perhatian saya kira perlu Bapak Yusuf Muhammad datang melihat Bangka-Belitung pergi melihat bagaimana kabupaten-kabupaten yang lain, rata-rata fasilitas itu di Bangka-Belitung saya dapat katakan lebih baik dari daerah-daerah yang lain di Sumatera Selatan, bahkan walaupun ada desakan di surat kabar yang mengatakan, kalau Bangk-Belitung akan menjadi propinsi mengapa sampai sekarangpun masih kita memberikan komitmen kepada pembangunan daerah, perlu diketahui ada satu program yang kita lancarkan yaitu program pembentukan kawasan sentra produksi baru dan pembentukan kawasan andalan, itu Kabupaten Belitung menerima lebih dari 3 miliar rupiah hanya untuk pembuatan history untuk pengembangan budidaya ikan laut, kemudian juga pariwisata yang akan kita kembangkan, jadi tidaklah ini semuanya menghalangi kami untuk tetap mengalokasikan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

Jadi saya kira ini semuanya dapat menunjukan bahwa sebetulnya tidak ada sama sekaliniat untuk mengganduli bahkan kita tetap memberikan prioritas-prioritas kepada pembangunan Bangka-Belitung dengan tidak melihat apakah ini akan menjadi propinsi tersendiri atau tidak.

Demikian secara garis besar yang dapat saya sampaikan Bapak Panda.

KETUA RAPAT :

Saudara Gubernur,ada pertanyaan yang penting dari Saudara yth. Noor, yaitu mengenai PADTingkat I yang berasal dari Bangka-Belitung.

GUBERNUR SUMSEL : Sudah saya jawab Pak.

KETUA RAPAT :

Sudah, eke terima kasih.

Terima kasih Sdr. Gubernur dari penjelasan in dan memang saya pikir dalam hal ini gusius dalam pertanyaannya dia tahu juga bapak yang baru ini baru masih ada lagi di putaran kedua, sebentar saya catat dulu, Pak Djaja, Bu Marthina, Pak Paiman, silahkan yang terhormat Saudara Djajasubita.

(14)

F. PDU (IR. H.AMARUDDIN DJAJASUBITA) : Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saudara Pimpinan, Sudara Wakil Ketua Pansus, Saudara rekan-rekan Anggota Pansus, Saudara Gubernur dan jajarannya.

Saya dari fraksi PDU ingin menyampaikan selamat dan penghargaan yang tinggi atas keterbukaan Pak Gubernur di dalam merespon masalah Pembentukan Propinsi Bangk-Belitung ini, lain sekali dengan sikap yang telah diambil oleh Gubernur Jabar tadi sudah disampaikan, kebetulan saya orang Jabar jadi agak rikuh.

Pak Gubernur Sumsel ini memang boleh kita sebut sebagai salah satu Gubernur yang telah reformis, dengan kejujuran dan keterbukaan beliau telah menyampaikan kepada kita semua bahwa pada prinsipnya Pemda Tingkat I beserta jajaran DPRDnya juga tidak keberatan untuk menjadikan Bangk-Belitung ini sebagai propinsi dan sikap ini beliau ambil bukan secara subjektif tapi juga dilandasi oleh data-data dan fakta-fakta yang memang mendukung untuk itu, tadi beliau menyebutkan bahwa salah satu antara lain telah dilakukan satu studi mengenai pengembangan Bangka-Belitung di masa depan yang dilakukan oleh para pakar independent, mengenai hal ini saya menyikapi bahwahasil studi itu sebenarnya belu final Pak Gubernur, pertama kita juga alami di Jabar, kita mempelajari studi mengenai pengembangan wilayah Banten yang dibuat oleh Bappeda Propinsi Jabar dan itu kelihatannya memang sudah direkayasa sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhirnya bahwa wilayah Banten itu tidak memenuhi syarat untuk dijadikan propinsi dan ini saya diskusi lebih lanjut kemudian ditambah dengan kata-kata yang diberikan oleh Bappenas, ternyata setelah dilakukan evaluasi kembali wilayah Banten itu memang bisa untuk dikembangkan menjadi propinsi bagian dari Jabar.

Terhadap hasil studi ini, saya kira saya mengusulkan supaya juga dilakukan evaluasi oleh Bappenas supaya ... dengan perkembangan Pembangunan Nasional di wilayah Sumatera bagian Selatan khususnya, dengan demikian maka hasil akhir nanti akan merupakan satu studi yang komprehensif bukan saja mencakup atau meliputi kepentingan pembangunan di daerah Sumsel tapi juga akan kelihatan nanti peran Pemerintah Pusat dan sumbangsih Propinsi yang baru nanti terhadap perkembangan Pembangunan Nasional secara umum.

Jadi sekali lagi saya usulkan supaya hasil studi ini segera disampaikan kepada Bappenas untuk dimintakan rekomendasi dan dari sana kita akan mengambil sebagai salah satu hasil akhir dari studi yang mendukung terbentuknya Propinsi Bangka-Belitung nanti, sebagai contoh Pak Gubernur, saya kebetulan tahun 1991 selama 3 tahun juga sebagai konsultan di Sumsel khususnya developmentproject Bogor-Pelembang dan kemudian ada studi mengenai pengembangan salah satu antara lain pengembangan di Sumsel yaitu perlunya dipindahkan pelabuhan itu Tanjung Siapiapi, dari hasil studi itu jelas bahwa Tanjung Siapiapi ini merupakan pelabuhan samudra

(15)

untuk kegiatan menampung eksport maupun import yang meliputi wilayah Sumsel termasuk Belitung, padahal saya juga mengetahui benar bahwa Bangka-Belitung nanti juga akan dikembangkan menjadi salah satu pelabuhan nantinya, menjadi katakanlah gerbang pelabuhan eksport atau pelabuhan samudra, ini mungkin jangan terjadi suatu persaingan yang tidak sehat apabila nanti fungsi Tanjung Siapiapi yang akan dikembangkan sebagai pelabuhan samudra ini, juga artinya tidak sinkron dengan fungsi pelabuhan samudra yang nanti direncanakn didaerah Bangka-Belitung, barangkali iniperlu studi komprehensif mengenai kepentingan kedua belahfihak baik Sumsel maupun Propinsi Bangka-Belitung dimasa depan.Kemudian barangkali hal-hal lain, saya kira saya cukupkan dulu Pak Gubernur. Jadi pada pokonya pada intinya landasan yang dipakai oleh Gubernur di dalam menyikapi Pembentukan Bangka-Belitung ini saya anggap sebagai hal yang sangat positif dan merupakan contoh teladan barangkali untuk gubernur-gubernur lain yang memang perlu ada pemisahan wilayah yang akan dijadikan propinsi baru.

Untuk sementara sekian.Terima kasih. Assalamu'alaikum Wr. Wb.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Yth. Djajasubita, kesempatan diberikan kepada yth.sdri.Marthina Mehue Wally.

F. PG (Ny. MARTHINA MEHUE WALLY) : Terima kasih Pimpinan.

Bapak Gubernur Sumsel yang kami hormati, selamat pagi dan untuk kita semua rekan-rekan Anggota DPR-RI.

Pertama-tama pak Gubernur, kami dari Tim Pansus sangat berterima kasih atas keterbukaan bapak dan disini bapak telah menyatakan satu sikap yang positif untuk itu dari kami, kami menyampaikan banyak terima kasih. Kami tahu segala sesuatu yang kita kerjakan dengan jujur dan Allah hadir disana untuk memberkatinya, oleh sebab itu kami melihat disini, tadi bapak telah menjelaskan banyak tentang PAD dari 2 Kabupaten dan satu Kota dan defisitnya cukup besar juga. Namun, dalam hal ini bapak sebgai orang tua dari Sumsel itu sendiri tidak begitu melepas begitu saja karena ada defisit yang kelihatan tadi kami melihatnya, tetapi dalam hal itu bapak juga mempunyai harapan kami membacanya tadi bahwa pasti potensi-potensi daerah yang masih tersedia disana mereka akan menggalinya untuk mengisi kekurangan itu. Dan dalam hal ini kami berterima kasih juga karena Bapak juga melihat ini sebagai suaturumah tangga,anak itu sudah cukup dewasa dan sudah bekerja tapi isinya belum dilengkapi, namun dengan kerja kerasnya mereka akan melengkapinya untuk pengertian itu kami menyampaikan banyak terima kasih, dan harapan kami kiranya di

(16)

dalam mereka memperjuangkan dan bapak menyetujui dan undang-undang ini sudah jadi, kami mohon Bapak tidak meninggalkan mereka didalam mereka mengarungi rumah tangga yang baru, karena mereka ingin mengelola rumah tangganya sendiri namun orang tua jangan sampai meninggalkan mereka, itu harapan kami, karena didalam penyampaian Bapak katakan bahwa untuk membiayai biaya-biaya rutin sekianbanyak kelemahan atau kekurangan yang ada. Sementara dari PAD dari 2 Kabupaten dan 1 Kota defisitnya sekian, jadi kami harapkan Bapak tetap menyertai mereka, begitu harapankami Pak, terima kasih dan selamat siang untuk kita semua.

KETUA RAPAT :

Terima kasih untuk Yth. Ssdri. Marthina, kami persilahkan Yth. Pak Paiman.

F.TNI/POLRI (DRS. PAIMAN) Terima kasih Pimpinan.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Bapak Gubernur, saudara-saudara sekalian yangh kami hormati. Kami pun mengucapkan selamat atas dukungan Bapak Gubernur dan nama Bapak akanterukir dalam sejarah di Propinsi Bangka-Belitung, selamat pak. Pada kesempatan ini kami ada dua yang mohon klarifikasi dari Bapak Gubernur.

Yang pertama, tadi Bapak Gubernur telah menyampaikan cukup banyak resiko-resiko yang akan dihadapi baik itu nanti dalam hal penyidikan Dana Khusus maupun Dana Umum yang akan dihadapi oleh propinsi yang akan terbentuk ini. Nah, kaitan dengan itu mungkin kami juga perlu tanggapan dari Bapak Gubernur dimana di dalam perancangan Undang-undang kami itu yang kami sampaikan yaitu pada Pasal 15 bahwa ada suatu kewajiban pada ayat (3) bahwa propinsi Sumatera Selatan pun tetap akan memberikan suatu dukungan selama 3 tahun berturut-turut itu terkaitannya dalam pasal itu, kami mohon tanggapan dari Bapak Gubernur.

Yang kedua, bahwa dari resiko-resiko juga yangakan dihadapi tadi bahwa bagaimana tanggapan Bapak Gubernur dimasa-masa yang akan datang, apakah resiko-resiko yang dihadapi dari propinsi yang akan terbentuk ini akan dapat teratasi dengan terlaksananya Undan-undang Nomor 22 Tahun 1999 secara penuh, nah kalau ini memang dapat memberikan gambaran bahwa dengan diberlakukan undang-undang itu secara penuh bahwa resiko itupun dapat berhasil, alhamdulillah bahwa Propinsi Babel ini walaupun bagaimana pembentukkannya, Anggota pansus secara penuh dapat disetujui.

Terima kasih pak, ini yang dapat kami sampaikan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

(17)

KETUA RAPAT :

Silahkan Bapak Gubernur.

Ada 3 hal yang disampaikan kepada saya dan saya mulaidari Yth. Bapak Amarudi Djajasubita tentang 2 hal. Yang pertama mengenai hasil studi yang akan diperlajari lebih lanjut, kalau secara kompeherensif saya sangat mendukung, saya sangat setuju bahkan saya menyarankan dalam rekomendasi saya untuk dijadikan bahan pertimbangan dan untuk dipelajari lebih jauh, oleh karena tentu ada keterbatasan-keterbatasan walaupun saya percaya subjektivitas tidak ada didalam Tim Penelitian kami, oleh karena memang kita mengambil Dewan Pakar Pembangunan Sumatera Selatan ada 12 orang Profesor yang kami rekrut untuk bersama-sama memikirkan pembangunan Sumatera Selatan dan justru kami bebani untukmembuat penelitian, alhamdulillah hasilnya sudah ada. Jadi sangat setuju mendukung dansaya juga mohon ini dicatat oleh Pimpinan sebagai salh satu hasil bahwa apapun yang kita hasilkan perlu dipelajari lebih kompeherensif.

Yang kedua tentang Tanjung Sipaiapi, seperti untuk efisiensi Bapak memberikan suatu masukan kepada saya untuk dipertimbangkan apakah Tanjung Siapiapi ataukah kita membiarkan atau menunggu sampai Bangka Belitung dapat membentuk atau membangun pelabuhan baik dengan cara direct intensment atau dengan cara loan dan pembiayaan dari APBN, ini saya dapat menyampaikan bahwa Tanjung Siapiapi ini memang secara mutlak sangat diperlukan oleh Sumatera Selatan, mengapa? Oleh karena sekarang kita mempunyai potensi yang saya percaya tidak akan mungkin keluar dari Sumatera Selatan apabila tidak kita bangun Pelabuhan Samudra. Pembangunan Sumatera Selatan berbasiskan pemberdayaan masyarakat dengan 6 sektor unggulan semuanya adalah sesaui dengan potensi daerah tetapi diperluas kapasitasnya dengan ekspor dan tentu import untuk bahan baku dan kebutuhan lain yang membutuhkan. Sekarang sungai Musi sudah sulit untuk diperhankan, transit time sangat tinggi hanya dapat dipakai padasaat pasang, kemudian menunggu waktu tunggu dengan keterbatasan dermaga fasilitas lainnya, pendukung saya kira ini juga akansulit ditambah dengan sentimensasi yang memerlukan pengerukan secara kontinue. Sebagai ilustrasi saya dapat sampaikan bahwa sekarang ini sebetulnya batu bara yang besar depositnya ada di Sumatera Selatan 54% batu bara Indonesia itu ada di Sumatera Selatan tetapi tingkat produksinya sangat rendah, oleh karena tidak adanya outlet, outlet yang ada sekarang melalui Lampung 400 Km kereta api, batu bara itu yang mahal adalah ongkos angkutnya, tidak mungkin dinaikan dari 10.000 menjadi lebih tinggi, oleh karena tidak mung kin keluar, yang keluar dari ... baru juga sangat-sangat terbatas, oleh karena itu apabila kita ingin meningkatkan produksi batu bara dan potensi kita sangat besar kita bisa meningkatkan produksi sampai 30 juta ton tapi kita memerlukan outlet, Tanjung api-api adalah satu-satunya jawaban.

(18)

Selain itu kami juga mempunyai banyak sekali penanaman baru baik kelapa sawit maupun karet ditambah lagi dengan pulp dan paper, pupuk Sriwijaya yang mudah-mudahan nanti juga ada juga rencana untuk membangun pabrik-pabrik baru bukan saja untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan ekspor, oleh karena saya kira India dan RRC sangat mengharapkan adanya ekspor pupuk urea dari Indonesia. lni semuanya hanya dapat mungkin kita lakukan apabila tanjung api-api dapat diwujudkan dan sekaranga ini sekaligus kami laporkan telah ada memorandum of understanding dengan suatu perusahaan Australia yaitu North World Austra-Asia tentang pendanaan Tanjung Api-api yang akan kita lakukan dengan sistem Bill count corporate and transfer oleh karena saya percaya APBN tidak akan mampu membiayainya loan pun saya kira akan sulit sekali oleh karena memang kondisi negara kita pada saat ini, kami mohon dukungan, tetapi seandainya nanti Bangka-Belitung akan mengembangkan Pelabuhan Samudera saya kira ini masih juga sangat dimungkinkan sebagai pintu masuk bagi daerah Jawa saya kira yang memang memerlukan banyak sekali kebutuhan untuk ekspor dan impor mengingat bahwa memang kemampuan pelabuhan mungkin di Pantai Utara Jawa juga sudah sangat terbatas untuk dapat dikembangkan, oleh karena itu saya kira nanti pada waktunya Bangka Belitungpun kita dukung untuk mempunyaipelabuhan samudera bahkan saya setuju apabila nanti di Bangka dan ini sesuai dengan strategi yang kita harapkan untuk dikembangkan industri maritim.

Masalah listrik sudah dapat kita atasi, karena Sumatera Selatan kita harapkan dapat menjadi pusat penghasil tenaga listrik dengan adanya batu bara dan minyak gas terutama yang berlimpah dan saya kira dapat kita kirimkan, apabila Tanjung Api-api menjadi kenyataan kami mengharapkan akan membangkit dan membangun juga power plant disana yang dapat kita salurkan ke Bangka untuk menjadi sumber energi oleh karena tanpa listrik saya kira industri maritim juga tidak akan mungkin dapat dikembangkan.

Kemudian dari ibu Marthina Mehue Wally, mewngenai potensi daerah sekaligus saya kira ini untuk menjawab Bapak Paiman tentang apakah dapat mengatasi resiko tersebut. Sebetulnya saya ingin menyiapkan Bangka Belitung agar dapat mandiri sungguh-sungguh ini merupakan satu-satu harapan ke depan tapi karena saya juga tahu waktunya juga sangat terbatas, oleh karena RUU sudah kita bahas hari ini, kemudian juga mudah-mudahan apabila persetujuan dari pemerintah DPOD segera dapat dilakukan apakah Bangka Belitung akan menjadi Propinsi, tetapi tidaklah semua ini mengurangi harapan dan keinginan kami, contoh tadi saya katakan bahwa kami sudah mempunyai suatu studi tentang kawasan andalan dimana Bangka Belitung salah satu objek studi, kami juga sudah mempunyai studi tentang kawasan sentral studi dimana Bangka Belitung pun tetap masuk dan kita dorong untuk dapat

(19)

berkembang. Ada yang kita harapkan pasti adalah perikanan, pariwisata, kemudian perkebunan.

Dibidang perikanan kita sudah mengoreksi aspirasi dari masyarkat dan pemerintah daerah Bangka Belitung yang lebih kepada hal-hal yang saya kira kurang terarah penggunaan-penggunaan dana yangkita harapkan untuk menjadi pembangunan .... , pembangunan-pembangunan yang memungkinkan bagi nantinya pengembangan perikanan terutama budidaya ini untuk dapat berkembang.

Kemudian juga dari bidang pariwisata mount perak ini juga sudah kita siapkan dana baik untuk pembangunan front office kemudian juga studi-studi awal untuk menjadikan mount perak ini sebagai salah satu taman laut dan tempat objek pariwisata dan kemudian tentu di dalam bidang perkebunan kita mendorong adanya plasma dan inti dimana untuk Sumatera Selatan dan masih juga berlaku bagi Bangka Belitung, plasma daninti itu harus seimbang 50-50 persen sehingga diharapkan ini juga bukan saja perkebunan besar datang kemudian mengambil hasil di daerah tetapi juga membawa manfaat bagi modal dan kepentingan pembangunan masyarakat, oleh karena itu saya sangat setuju dan kita sudah berupaya membantu menyiapkan dan tetap mau menyiapkan dan seperti yang saya katakan walaupun banyak suara di koran yang mengatakan mengapa kita harus memberikan dana seperti itu kepada Belitung saya tetap mengatakan bahwa apapun yang terjadi kita akan senang apabila Bangka Belitung ini dapat berkembang menuju kesejahteraan.

Kemudian berkaitan dengan, sebagai orang tua saya mengerti maksudnya apakah memang ada bantuan subsidi selama 3 tahun berturu-turut ini saya kira sekaligus juga menjawab Bapak Paiman. Pada prinsipnya tentu saya berkepentingan untuk dapat meyakinkan masyarakat bahwa itu diperlukan bagi Bangka Belitung tetapi tentu tidak satu senpun uang yang dapat dikeluarkan dalam APBD apabila tidak dapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi ini mohon menjadi pengertian, oleh karena itu niat baik dari saya paling tidak seperti yang saya laporkan tadi bahwa kita selalu menerima 27 milyar tetapi kita selalu memberi 32 milyar dalam secara rata-rata, mengapa tidak selisih itu selama 3 tahun kita berikan kepada Bangka Belitung sebagai Propinsi,tapi mohon nantinya diadakan lobi dan pendekatan, pengertian kepada masyarkat Sumatera Selatan atau sepenuhnya, oleh karena ini saya kira di luar kewengan saya walaupun juga mempunyai juga kewenangan untuk mengusulkan kepada Dewan tetapi ini tentu semuanya memerlukan Perda dan Keputusan Dewan dalam Keputusan Dewan yang sudah ada pada tanggal 22 Agustus yang lalu yaitu Nomor 10 Tahun 2000 tidak menyebut-nyebut masalah ini sehingga mohon Bapak dapat meyakinkan kepada Ketua dan Pimpinan DPRD Propinsi bahwa memang ada kebutuhan apabila kita memang melepaskan tentu dengan segala kerelaan dan kerelaan itu tentu diwujudkan dengan katakanlah subsidi yang kita

(20)

"

berikan selama 3 Tahun danini sesuai dengan makna danamanat Undang-undang yang berlaku.

Demikian,Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Saudara Gubernur, ternan-ternan anggota Pansus yangterhormat masih ada? Sebelum berbicara rekan yangterhormat Saudara Ahmad Sanusi Tambunan ada 4 baru bergabung lagi setelah Paripurna yaitu Yth. Sdr. Munzir Tamam Wakil Ketua, kemudian Yth. Sdr. Karimun Usman, Kemudian Yth. Ali Marwan yang baru join tadi belum diperkenalkan. Kemudian Sdr. Ahmad Sanusi Tambunan yang sekarang yang mau berbicara, silahkan sdr. Tambunan.

F. REFORMASI (DR. H. AHMAD SANUSI TAMBUNAN) Assalamu'alaikum Wr. Wb.

lni sebagai tambahan saja da kerancuan sebetulnya tentang UU No.22 dan No.25, ada dikandung maksud sebetulnya kalau terjadi pelaksanaan Undang-undang ini akan ada twin sister diharapkan ada twin sister atau persaudaraan antar daerah yang otonom, ini penekanan saja statement terakhir Sdr. Gubernur agar nanti DPRD Tingkat I itu untuk melepas ini tidaklangsung hapus subsidi tadi, katakanlah ini suatu persaudaraan yang bisa dilanjutkan begitu, nantikan ada beberapa propinsi yang daerah Tingkat II nya di negara kita ini yang tak mampu untuk otonom tapi kalau ada kerja sama antar propinsi antara Daerah Tingkat II ini bisa teratasi, jadi barangkali dipersiapkan juga keada DPRD Tingkat I untuk melanjutkan usaha-usaha subsidi kepada daerah yang sudah menyapi ini barangkali itu catatan saja, terima kasih.

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

KETUARAPAT Silakan.

F. TNIIPOLRI (IGNATIUS MUL YONO) :

Terima kasih BapakKetua, Bapak Pimpinan yang saya hormati, bapak Gubernur beserta staf dan Bapak/lbu sekalian dari Anggota Pansus yang terhormat.

Saya Cuma klarifikasi saja pak mohon penjelasan dari Bapak Gubernur tadi Bapak menjelaskan bahwa Anggaran yang selama ini defisit 5 milyar kira-kira untuk 2 Kabupaten dan 1 Kota sedangkan tadi juga dijelaskan kalau untuk penyelenggaraan aktivitas rutin propinsi masih dibutuhkan 51 milyar, apakah dengan demikian saya bisa mengambil suatu kesimpulan bahwa masih juga dibutuhkan dan kurang lebih 56 milyar untuk kegiatan yang supaya segala sesuatunya berjalan rutin saja ada tingkat pembangunan.

(21)

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Silahkan, kalau tidakada lagi yang terakhir Sdr. Karimun.

F. PDIP (H. KARIMUN USMAN) : Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Saya mendengar bahwa ini hanya masalah defisit, jadi Sdr. Pimpinan dan Sdr. Gubernur, saya ingin menyatakan bahwa sebetulnya bahwa cita-cita dari orang Bangka ini sudah tahun '56 dan tahun '70, tahun '70 itu sebetulnya sudah PembicaraanTingkat Ill sudah mau jadi Propinsi tetapi pada waktu itu karena ada kepentingan-kepentingan politik dari beberapa pihak atau sepihak maka itu tertidur lagi, jadi kalau sekarang karena seluruh kepentingan sudah terakomodir di Bangka, jadi seluruh kepentingan politik masyarakat sudah terakomodir saya yakin bahwa masyarakat disana akan kerja keras untuk menunjukkan dirinya sebagai seorang yang bisa beridiri sendiri di atas kaki sendiri, jadi yang bisa berusaha sekuat tenaga untuk memajukan Bangka Belitung itu. Jadi kalau tadi dibilang ada 25, 30 M tadi ada kekurangan saya sangat yakin dengan melihat kemarin di daratan Bangka dan Belitung dan masyarakat begitu antusias, mudah-mudahan Bangka Belitung ini mungkin lebih maju dari pada apa yang kita ceritakan sekarang. Nah, saya sangat mendukung hal itu, karena saya mendengar pada saat tatap muka dengan masyarakat mereka justru ingin menjadi suatu propinsi tidak lain adalah untuk mengukuhkan atau untuk mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia supaya ini berdiri utuh walaupun mereka hanya meminta Propinsi. Jadi ini akan menjadi keutuhan yang lebih utuh daripada sekarang yang kita lihat morat marit, terima kasih. Assalamu'alaikum Wr.Wb.

KETUA RAP AT :

Silahkan Sdr. Gubernur menanggapi.

GUBERNUR SUMSEL :

Terima kasih banyak Saudara Pimpinan yang terhormat.

Jadi dari Pak Tambunan tadi hanya merupakan streching pak berkaitan dengan ketidakmampuan dan bagaimana kira-kira kedepan ini bersama-sama,jadi saya kira kita justru ini mencari peluang, kendala, tantangan, dan harapan ke depansehingga dengan demikian benar-benar kita dapat memberikan suatu strategi yang tepat bagi Bangka Belitung untuk dapat berkembang menjadi satu propinsi, ya mudah-mudahan lebih maju kedepan. Saya setuju apabila kita berbicara desentralisasi otonami daerah kan prinsipnya small is beatiful tetapi tentu small berkaitan dengan ukuran-ukuran

(22)

.,

minimum sehingga masih mempunyai potensi untuk berkembang, ini yang sedang kita pelajari dantentu seperti saya katakan dan sekaligus untuk menjawab bapak Karimun bahwa kita harus tetap mencari kendala, peluang, strength, weakness, opportunity dan threat ini harus kita ketahui,saya percaya kerja keras itu pasti akan dilakukan tetapi alangkah baiknya kalau kita sudah mempunyai satu modal awal yang cukup, kemudian sudah mempunyai strategi yang dicari atau ditentukan benar-benar berdasarkan potensi dan kondisi daerah sehingga nantinya Bangka Belitung sebagai propinsi tidak perlu lagi mencari-cari mau mulai dari awal, mau mulai dari nol bahkan sehingga nanti ini juga akan menghambat proses dan memperlama pembangunan semua upaya yang bagus itu tentu harus juga dilakukan dengan cara-cara yang bagus dengan strategi yang benar, jadi semuanya ini tidak ada lagi kata-kata bahwa kita ingin menghambat dan lain sebagainya tetapi tentu ini semuanya rakyat harus tahu, kebenaran ini harus diketahui sehingga benar-benar nanti rakyat sudah dapat menentukan apa yang harus dilakukan.

Kemudian Bapak Mulyono,kira-kira memang 34 milyar, oleh karena tadi 5 milyar itu rata-rata dan saya kira selain itu kebutuhan 51 tetapi sudah pasti ada 18 sehingga kekurangannya sekitar 34 milyar, tetapi yang saya katakan tadi ada dana yang kembali yang seharusnya sekarang ini menjadi anggaran propinsi akan kita kembalikan menjadi milik dari Propinsi Bangk Belitung selain itu pasti ada pembagian Dana Alokasi Umum dan dana Perimbangan, dan saya percaya ini akan juga dapat mengatasi sebagian dari persoalan yang dihadapi. Saya sungguh percaya bahwa kita memang tidak mungkin melihat Bangka Belitung kondisi seperti sekarang apalagi kalau kita hanya melihat dari sumber kekayaan alamnya yang memang cukup terbatas karena hanya timah yang sebentar lagi ap1;1bila tidaka ditemukan deposit dalam jumlah yang cukup itu akan habis artinya, bagaimana kalau kita melihat Singapura yang tidak mempunyai kekayaan alam tapi bisa maju, mengapa kita tidak juga melihat Taiwan yang hanya bermodalkan industri,. Jadi saya percaya bahwa apabila memang sudah ditemukan cara-cara yang baik dantentu didukung oleh rakyat yang benar-benar berdisiplin, yang rajin bekerja, yang taat kepada aturan dan pemerintah daerah yang mampu menginventarisir dan mengidentifikasi potensinya, saya percaya Bangka Belitung insya Allah akan cepat lebih maju apabila menjadi bagian dari Propinsi Sumatera selatan. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Yth. Bapak Gubernr, buat semua ternan-ternan Anggota Pansus yang terhormat, sudah cukup berbagai pertanyaan dan tanggapan. Dari penjelasan yang disampaikan oleh saudara Gubernur mengenai aspirasi masyarakat Bangka Belitung dan kemudian juga dari Usul lnisiatif danjuga dari Rencana Pembentukan Propinsi Bangka Belitung, Sdr. Gebernur Sumatera Selatan dari pernyataannya telah

(23)

mendukung dan menyimpulkan dalam rekomendasi surat yang disampaikan kepada kita dengan jelas mengatakan supaya diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan yang ada, dan menurut ini juga saya belajar. Menurut Pasal 115 dari Undang-undang Otonomi Daerah memang peranan dari Kepala Daerah ini, saya baca lengkap "Daerah yang akan dibentuk, dihapus, digabung dan atau dimekarkan diusulkan oleh Kepala daerah dengan persetujuan DPRD", jadi saya pikir lengkaplah hasil dari pertemuan kita pada hari ini sesuai dengan ketentuan yang dibutuhkan oleh Undan-undang No. 22 Tahun 1999 khusu Pasal115.

Saudara Gubernur dan Anggota Pansus yang kami hormati serta hadirin yang berbahagia, dengan telah diselesaikannya acara pada hari ini, maka apabila tidak ada lagi hal-hal yang lain dengan persetujuan saudara-saudara kami akan menutup rapat ini.

KETOK SATU KALI

Terima kasih, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

RAPAT DITUTUP PUKUL 11.45 WIB.

Jakarta, 4 September 2000 a.n. KETUA RAPAT SEKRETARIS RAPAT

SUBIJANTO SUDARDJO, SH NIP. 210000601

Referensi

Dokumen terkait

Terima kasih Pimpinan dan Anggota yang terhormat. Menimpali dari rekan saya di Komisi IX, tentang anggaran BPJS yang kita tahu tiba-tiba ada penambahan yang disebut

Dari usulan-usulan yang kami sampaikan, pak, tadi harapan- harapan mengenai Tata R(Jang yang secara integrasi, yang menghasilkan kompetitif Edge bagi Indonesia. di

FRAKSI PKB (SAFIRA) Saya Pak! T erima kasih. Pada dasarnya saya juga sudah melingkari beberapa yang kira-kira ada kesepahaman. Untuk yang pertama, saya sepakat dengan

Bapak/lbu sekalian, kita masih ketinggalan, negara-negara lain tetangga kita Malaysia, dia sudah punya ibu kota negara bukan lagi KL (Kuala Lumpur). Sudah ada

Sekarang bagaimana hukum internasional, hukum internasional juga mengatur mengenai masalah ini yaitu yang diatur di dalam Deklarasi PBB Pasal 11 Ayat 2 "Tidak seorang pun

Justru Negara hukum kita selama ini j ustru tidak menegakkan HAM karena memang eksl usif adanya penegakan HAM sehingga seperti yang dikatakan kami tadi bahwa jelas

Terima kasih. Pimpinan, Anggota Komisi I DPR RI yang terhormat, Para Komisioner BRTI. Sebagai Ketua BRTI ya Pak? Bukan sebagai Dirjen, Dirjen kan eks officio artinya hadir sebagai

Jadi di dalam negeri juga memang ada pikiran-pikmran oleh beberapa LSM yang seakan- akan menakut-nakuti kita bahwa International Criminal Code dapat masuk kesini dan