• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-43302/PP/M.V/16/2013

Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2005

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 6.161.107.226,00.

I. Sengketa Formal

Menurut Terbanding: bahwa Terkait pencantuman dasar hukum Pasal 26 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009, penyebutan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 menunjukkan rangkaian menyeluruh dari sejarah Undang-undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP). Dimana dasar hukum yang dipakai adalah Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KUP beserta perubahannya. Sedangkan menyangkut materi sengketa, yang digunakan adalah tetap Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 dan Undang-undang yang merubahnya yang berlaku saat tahun pajak yang bersangkutan. Dalam hal ini karena menyangkut masa pajak Januari s.d Desember 2005, perubahan Undang-undang yang digunakan dalam penyelesaian sengketa menyangkut materi adalah Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.

Menurut Pemohon : bahwa atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-918/WPJ.17/BD.06/2011 tanggal 15 Agustus 2011 tentang keputusan keberatan atas SKPKB PPN Nomor 00108/207/05/903/10 tanggal 1 November 2010 Masa Pajak Januari s.d Desember 2005 kami berpendapat bahwa keputusan tersebut tidak berdasarkan atas ketentuan UndangUndang Perpajakan yang berlaku dikarenakan salah menggunakan dasar hukum sehingga permohonan keberatan Wajib Pajak diproses dengan dasar hukum yang salah.

Sengketa Formal.

Pendapat Majelis :bahwa sesuai dengan Ketentuan Peralihan Pasal 45 UU KUP Nomor 6 Tahun 1983 s.t.d.t.d. Nomor 16 Tahun 2009 menyatakan bahwa terhadap pajak-pajak yang terhutang pada suatu saat, untuk Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak yang berakhir sebelum saat berlakunya Undang-undang ini, tetap berlaku ketentuan peraturan perUndang-undangan perpajakan yang lama, sampai dengan tanggal 31 Desember 1988. Kemudian Pasal 46 menyatakan bahwa dengan berlakunya Undang-undang ini semua peraturan pelaksanaan di bidang perpajakan yang lama tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini. Dengan demikian pencantuman UU No. 16 Tahun 2009 tentang KUP telah sesuai dengan ketentuan.

Kemudian terkait pencantuman dasar hukum UU No. 8 Tahun 1983 tentang PPN sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU No. 42 Tahun 2009 Bab VII Ketentuan Peralihan Pasal 18 ayat (1) Dengan berlakunya Undang-undang ini :

a. semua Penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dan Impor Barang Kena Pajak yang telah dilakukan sebelum Undang-undang ini berlaku, tetap terhutang pajak menurut Undang-undang Pajak Penjualan 1951,

b. selama peraturan pelaksanaan Undang-undang ini belum dikeluarkan, maka peraturan pelaksanaannya yang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini yang belum dicabut dan diganti dinyatakan masih berlaku.

(2)

bahwa dengan demikian pencantuman UU Nomor 16 Tahun 2009 tentang KUP dan UU No. 42 Tahun 2009 tentang PPN dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-918/WPJ.17/BD.06/2011 tanggal 15 Agustus 2011 bahwa sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 dan UU Nomor 42 Tahun 2009 ini, tetap berlaku ketentuan peraturan perUndang-undangan perpajakan yang lama, yaitu UU Nomor 6 dan Nomor 8 Tahun 1983 beserta perubahan-perubahannya. Dengan demikian Majelis yakin bahwa pencantuman UU No, 16 Tahun 2009 tentang KUP dan UU Nomor 42 Tahun 2009 telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

II. Sengketa Material

Koreksi positif atas Dasar Pengenaan Pajak PPN sebesar Rp 6.161.107.226,00

Menurut Terbanding:

a. Alasan koreksi pemeriksa

bahwa berdasarkan Pasal 3 ayat (1) huruf a,b,c, Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 tentang Jasa Di Bidang Angkutan Umum Di Darat Dan Di Air Yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, maka pemeriksa mengenakan PPN atas jasa angkutan umum di darat yang dilakukan oleh Pemohon Banding karena atas penyerahan jasa angkutan umum di darat memenuhi syarat kumulatif sebagai berikut:

a) menggunakan invoice walaupun tidak ada perjanjian tertulis,

b) waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan invoice, dan

c) kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan (trip).

bahwa berdasarkan KLU Wajib Pajak pada SIPMOD KPP Pratama Denpasar Timur, usaha WP adalah agen perjalanan wisata (KLU : 63420). Namun dalam kenyataannya usaha wajib pajak adalah angkutan untuk wisata (KLU : 60223) yang mencakup usaha pengangkutan untuk wisata dengan kendaraan bermotor seperti bus wisata.

bahwa berdasarkan hal tersebut, dengan menggunakan data peredaran usaha cfm PPh Badan, maka Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri tahun 2005 menurut Pemeriksa adalah sebesar Rp 6.531.066.266,- dengan perbandingan sebagai berikut:

Uraian cfm SPT/WP cfm Pemeriksa cfm Surat Keberatan Tidak disetujui WP

- Penyerahan yang PPN-nya hrs dipungut sendiri - 6,531,066,226 369,959,000 6,161,107,226

b. Dasar hukum

bahwa Pasal 4A Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 ayat (1) menyatakan bahwa: "Jenis barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2 dan jenis jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 yang tidak dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang ini ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah". Kemudian, ayat (3) menyatakan bahwa: "Penetapan jenis jasa yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan atas kelompok-kelompok jasa sebagai berikut: …i. jasa di bidang angkutan umum di darat dan di…air.

(3)

bahwa Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 144 Tahun 2000 menyatakan bahwa: "Jenis jasa di bidang angkutan umum di darat dan di air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf i adalah jasa angkutan umum di darat, di laut, di danau, dan di sungai yang dilakukan oleh Pemerintah atau swasta". Kemudian, Pasal 17 menyatakan bahwa Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan.

bahwa Pasal 1 angka 3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 tentang Jasa Di Bidang Angkutan Umum Di Darat dan Di Air Yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai menyatakan bahwa ‘’ Jasa angkutan taksi adalah jasa pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan, yang merupakan pelayanan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer.

bahwa Pasal 3 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 tentang Jasa Di Bidang Angkutan Umum Di Darat dan Di Air Yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai menyatakan bahwa : "Tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Jasa Angkutan Umum di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah penyerahan Jasa Angkutan jalan yang dilakukan dengan cara:

a. ada perjanjian lisan atau tulisan,

b. waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan perjanjian, dan

c. kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan (trip).

c. Tanggapan Terbanding

bahwa Terdapat 3 (tiga) alasan yang dikemukakan oleh Pemohon Banding, menyangkut keberatannya atas pengenaan PPN terhadap penyerahan jasa sebesar Rp 6.161.107.226,- yaitu :

- Penyerahan jasa tersebut merupakan penyerahan angkutan umum tanpa perjanjian lisan/ tertulis terlebih dahulu,

- terdapat dokumen penagihan yaitu struk taksi,

- tidak ada penentuan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraannya dapat dipergunakan oleh umum.

bahwa Fakta sesuai temuan hasil pemeriksaan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

- menggunakan invoice walaupun tidak ada perjanjian tertulis,

- waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan invoice, dan

- kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan (trip).

bahwa data dari situs/ website resmi Pemohon Banding (http://www.whitehorse.co.id/index.php) (diakses tanggal 18 Juli 2011) menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

- Jasa yang ditawarkan oleh Pemohon Banding meliputi Deluxe Coach, Rent A Car, Tourism Taxi, dan Shuttle Service,

- Untuk area Denpasar, semua ditawarkan kecuali Shuttle Service, dimana layanan tersebut hanya melayani Yogyakarta, Solo, Semarang dan Bandung,

(4)

pemesanan pada http://www.whitehorse.co. id/reservations. php?Cityl D=4# , dan juga melalui telpon, dimana untuk area denpasar adalah Bali - Marketing & Pool, Telpon: (0361)223658, atau fax di (0361) 223712, - Dalam website juga dijelaskan Terms and Conditions sebagai berikut:

Pemesanan dianggap konfirm setelah Pemohon Banding terima uang muka sebesar 50% dari jumlah harga sewa,

Pelunasan biaya sewa secara tunai selambat-lambatnya 3 hari sebelum pemakaian dan pembayaran dapat dilakukan melalui transfer via BCA / ATM BCA ke rekening : Pemohon Banding, A/C 261-301-319-9 BCA Cab. Suryopranoto; Pembatalan sewa setelah konfirm dikenakan biaya pembatalan sebesar 25%,

Pembatalan sewa kurang dari 3 hari dikenakan biaya pembatalan sebesar 50%,

Pembatalan sewa setelah pelunasan atau setelah kendaraan dikirim dikenakan biaya pembatalan 100%,

Semua pembatalan sewa dikenakan dari jumlah / total harga sewa (tanpa discount).

- Dalam Reservation Form wajib mencantumkan mengenai tempat keberangkatan, tujuan, dan jangka waktu penggunaan bus.

bahwa dari fakta yang ada diatas dapat diketahui bahwa

Terdapat perjanjian antara Pemohon Banding dengan pengguna bus, dalam hal ini dapat dilihat dari Term and Condition, Reservation Form, dan Invoice,

Waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan, dalam hal ini dapat dilihat dari Reservation Form,

Kendaraan angkutan dipergunakan hanya umtuk pihak yang terikat perjanjian, dalam hal ini dapat dilihat dari Reservation Form.

bahwa atas pendapat Pemohon Banding bahwa kendaraan angkutan Pemohon Banding berplat kuning dan penyerahan jasa yang dilakukan seperti halnya dengan taksi sehingga penyerahan jasa ini menurut Pemohon Banding tidak dikenakan PPN, Terbanding menyatakan :

Bahwa angkutam bus yang dilakukan Pemohon Banding tidak dapat disamakan dengan angkutan taksi karena angkutan taksi berdasarkan Pasal 1 angka 3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 memiliki spesifikasi yaitu diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer, sedangkan angkutan bus yang dimiliki Pemohon Bandingtidak memiliki spesifikasi tersebut,

Bahwa dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tidak ada pengecualian terhadap kendaraan angkutan yang berplat nomor kuning sebagai jasa angkutan yang tidak dikenakan PPN. Apabila kendaraan digunakan memenuhi Pasal 1 angka 3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 maka jasa angkutan tersebut dikenakan PPN.

bahwa berdasarkan diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan Pemohon Banding tidak termasuk pengertian penyerahan Jasa Angkutan Umum di Jalan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003, sehingga terutang PPN.

bahwa dari hasil pemeriksaan diatas serta didukung oleh data di website resmi Pemohon Banding menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

- Pernyataan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa penyerahan jasa tersebut merupakan penyerahan angkutan umum tanpa perjanjian lisan/ tertulis terlebih dahulu tidak sesuai dengan kenyataan bahwa Pemohon Banding menerbitkan invoice kepada pelanggan. Dalam KMK 527/KMK.03/2003, pasal 4 ayat (2), menyatakan bahwa yang bisa dikategorikan "Tidak termasuk dalam pengertian perjanjian sebagaimana

(5)

dimaksud dalam ayat (1)" adalah karcis yaitu tanda bukti telah terjadinya perjanjian angkutan dan pembayaran biaya angkutan. Sedangkan karakteristik invoice sangat berbeda dengan karcis sebagaimana lazimnya angkutan bus umum di lapangan. Ketidaksesuaian pernyataan Pemohon Banding juga didukung dalam terms and conditions, dimana pemesanan dianggap konfirm setelah Pemohon Banding terima uang muka sebesar 50% dari jumlah harga sewa. Pelunasan biaya sewa secara tunai selambat-lambatnya 3 hari sebelum pemakaian dan pembayaran dapat dilakukan melalui transfer via BCA / ATM BCA ke rekening:Pemohon Banding, A/C 261-301-319-9 BCA Cab. Suryopranoto serta adanya biaya/ penalti jika terjadi pembatalan sewa setelah konfirm,

- Pernyataan Pemohon Banding bahwa terdapat dokumen penagihan berupa struk taksi, bertentangan dengan kondisi di lapangan serta data di website yang menunjukkan bahwa armada yang ditawarkan di Denpasar oleh Pemohon Banding terdiri dari Silver unit berupa Big Bus (kapasitas 43-59 seats), Medium/ Micro Bus (18-27 seats), Minibus/ Van (4-15 seats) Luggage Van (2500 kg) dan Medium Bus (32-35 seats), serta White Units berupa Big Bus (kapasitas 40-53 seats), Medium/ Micro Bus (18-27 seats), Minibus/ Van (6-8 seats). Ketidaksesuaian klaim Pemohon Banding ini juga dapat dilihat jika dibandingkan dengan persyaratan dalam terms and conditions sebagaimana tersebut di website resmi,

- Pernyataan Pemohon Banding bahwa tidak ada penentuan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraanya dapat dipergunakan oleh umum, tidak sesuai dengan data di website resmi yang menyatakan bahwa layanan shuttle bus hanya ada di Yogya Solo, Semarang serta Bandung. Begitu pula jika dilihat dari Form Pengisian dimana pengisian tempat asal (Place, from) dan tujuan penyewaan (Place, to) bersifat mandatory field (item yang harus diisi). Begitu pula item lama sewa (duration in hours /days).5. Dad data/ bukti yang diberikan Pemohon Banding pada saat proses keberatan tidak dapat ditemukan bukti yang kuat untuk mendukung alasan yang diajukan Pemohon Banding dalam surat keberatannya. Dengan demikian, Pihak Terbanding tidak memperoleh keyakinan yang kuat untuk mendukung alasan yang diajukan Pemohon Banding.

bahwa oleh karena itu, Pihak Terbanding berpendapat bahwa alasan banding yang disampaikan Pemohon Banding tidak didukung dengan data/ dokumen yang dapat memperkuat alasan Pemohon Banding. Dengan demikian, koreksi positif atas Dasar Pengenaan Pajak PPN atas Penyerahan yang PPN-nya Harus Dipungut Sendiri sebesar Rp 6.161.107.226,00 yang dilakukan oleh Pemeriksa adalah sudah sesuai dengan ketentuan PerUndang-undangan perpajakan yang berlaku.

Menurut Pemohon Banding:

bahwa menurut Pemeriksa Jumlah PPN Terhutang Masa Pajak Januari s.d Desember 2005 adalah sbb :

Keterangan Menurut Pemeriksa

( Rp. ) Peredaran Usaha 6.531.066.226 PPN Terutang 653.106.623 Kredit Pajak (409.100) Kurang Bayar PPN 652.697.523 Sanksi Administrasi 313.294.811

Jumlah PPN ymh dibayar 965.992.333

bahwa Pemohon Banding tidak setuju atas koreksi seluruh peredaran usaha sebesar Rp 6.531.066.226,- yang oleh Pemeriksa dijadikan obyek PPN, karena:

(6)

bahwa berdasarkan KMK No.527/KMK.03/2003 Pasal 3, Jasa Angkutan Umum di jalan yang tidak dikenakan PPN jika tidak memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Ada perjanjian lisan atau tulisan,

b. Waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan perjanjian, dan

c. Kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan.

bahwa kendaraan angkutan Pemohon Banding berplat kuning merupakan jasa umum angkutan darat dipergunakan oleh umum tanpa perjanjian lisan/ tertulis terlebih dahulu.

bahwa penyerahan jasa yang Pemohon Banding lakukan seperti halnya dengan taksi namun perbedaan adalah jenis kendaraan yang Pemohon Banding pergunakan adalah bus.

bahwa penyerahan jasa taksi tidak mempergunakan perjanjian, tidak ada penentuan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraannya dapat dipergunakan oleh umum, dan juga terdapat dokumen penagihan yaitu struk taksi. Atas penyerahan jasa taksi ini tidak dikenakan PPN.

bawha penyerahan jasa pada tahun 2005 sebesar Rp 6.161.107.226,- tidak terdapat perjanjian baik lisan maupun tertulis, tidak ada penentuan waktu dan tempat pengangkutan. Pelanggan datang langsung ke kantor/ pool dan dapat memilih bus yang mana saja yang hendak digunakan tanpa melalui pemesanan terlebih dahulu, tidak ada penentuan waktu dan tempat serta tidak terdapat perjanjian. Oleh karena itu Pemohon Banding keberatan untuk dikenakan PPN.

bahwa penyerahan jasa sebesar Rp. 369.959.000,- menggunakan kendaraan berplat hitam dan atas penyerahan jasa tersebut menggunakan perjanjian. Oleh karena itu Pemohon Banding setuju dikenakan PPN sebesar 10% dari jumlah penyerahan.

bahwa menurut Pemohon Banding Jumlah PPN Terhutang Masa Pajak Januari s.d Desember 2005 adalah sbb :

Keterangan Menurut Wajib Pajak

( Rp. ) Peredaran Usaha Bukan Objek PPN 6.161.107.226 Objek PPN 369.959.000 Jumlah 6.531.066.226 PPN Terutang 36.995.900 K.redit Pajak (409.100) Kurang Bayar PPN 36.586.800 Sanksi Administrasi 17.561.661

Jumlah PPN ymh dibayar 54.148.464

bahwa dalam penjelasan Pemohon Banding atas sewa kendaraan melalui internet sesuai surat Nomor : 001/PPKT/IX/2012 tanggal 18 September 2012 yang menjelaskan bahwa yang terdapat dalam internet mengenai tata cara sewa kendaraan pada tahun 2005 adalah tata cara yang dilakukan oleh perusahaan induk kami yaitu PT Panorama Transportasi yang menerangkan tata cara sewa kendaraan anak perusahaan.

(7)

bahwa keberadaan Pemohon Banding (Deluxe Coach) dalam internet tersebut hanya sebatas tampilan untuk Company Profile dimana perusahaan induk harus menyebut apa saja yang berada dibawahnya (anak perusahaan).

bahwa dapat dijelaskan disini untuk Rent a Car yaitu sewa kendaraan kecil memang harus ada pemesanan sebelumnya, jangka waktu pemesanan juga harus membayar down payment terlebih dahulu sesuai form tata cara pemesanan yang ada di internet White Horse Rent a Car “Reservation Form Denpasar Office “ dan ini dilakukan oleh anak perusahaan yang lain, sedangkan untuk Pemohon Banding (Deluxe Coach) berupa sewa kendaraan besar (bus) berplat kuning, konsumen datang langsung ke kantor kami tanpa harus mengisi form seperti yang terdapat pada internet.

Pendapat Majelis

bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi positif atas Dasar Pengenaan Pajak PPN sebesar Rp 6.531.066.226,00.

bahwa yang menjadi dasar hukum adalah Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 tentang Jasa di Bidang Angkutan Umum di Darat dan di Air Yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2004.

bahwa berdasarkan pasal 3 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 menyebutkan (1) Tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Jasa Angkutan Umum di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah penyerahan Jasa Angkutan jalan yang dilakukan dengan cara:

a. ada perjanjian lisan atau tulisan,

b. waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan perjanjian, dan

c. kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan (trip).

(2) Tidak termasuk dalam pengertian perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah karcis yaitu tanda bukti telah terjadinya perjanjian angkutan dan pembayaran biaya angkutan.

bahwa menurut Terbanding bahwa fakta sesuai temuan hasil pemeriksaan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

- menggunakan invoice walaupun tidak ada perjanjian tertulis,

- waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan invoice, dan

- kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan (trip).

bahwa Pemohon Banding tetap tidak setuju atas koreksi seluruh peredaran usaha sebesar Rp.6.531.066.226,- yang oleh Pemeriksa dijadikan obyek PPN, karena:

- Berdasarkan KMK No.527/KMK.03/2003 Pasal 3, Jasa Angkutan Umum di jalan yang tidak dikenakan PPN jika tidak memenuhi ketentuan sebagai berikut :

Ada perjanjian lisan atau tulisan,

Waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan perjanjian dan,

Kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan.

(8)

- Kendaraan angkutan Pemohon Banding berplat kuning merupakan jasa umum angkutan darat dipergunakan oleh umum tanpa perjanjian lisan/ tertulis terlebih dahulu,

- Penyerahan jasa yang Pemohon Banding lakukan seperti halnya dengan taksi namun perbedaan adalah jenis kendaraan yang Pemohon Banding pergunakan adalah bus,

- Penyerahan jasa taksi tidak mempergunakan perjanjian, tidak ada penentuan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraannya dapat dipergunakan oleh umum, dan juga terdapat dokumen penagihan yaitu struk taksi. Atas penyerahan jasa taksi ini tidak dikenakan PPN,

- Penyerahan jasa pada tahun 2005 sebesar Rp.6.161.107.226,- tidak terdapat perjanjian baik lisan maupun tertulis, tidak ada penentuan waktu dan tempat pengangkutan. Pelanggan datang langsung ke kantor/ pool dan dapat memilih bus yang mana saja yang hendak digunakan tanpa melalui pemesanan terlebih dahulu, tidak ada penentuan waktu dan tempat serta tidak terdapat perjanjian. Oleh karena itu Pemohon Banding keberatan untuk dikenakan PPN,

- Penyerahan jasa sebesar Rp. 369.959.000,- menggunakan kendaraan berplat hitam dan atas penyerahan jasa tersebut menggunakan perjanjian. Oleh karena itu Pemohon Banding setuju dikenakan PPN sebesar 10% dari jumlah penyerahan.

bahwa berdasarkan pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 tentang Jasa di Bidang Angkutan Umum di Darat dan di Air Yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, disebutkan :

“ Dalam Keputusan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :

1. Kendaraan Umum adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran,

2. Trayek tetap dan teratur adalah pelayanan angkutan yang dilakukan oleh jaringan trayek secara tetap dan teratur, dengan jadwal tetap atau tidak terjadwal,

3. Jasa Angkutan Taksi adalah jasa pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan, yang merupakan pelayanan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas dengan menggunakan mobil penumpang umum yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer,

4. Jasa angkutan umum di jalan adalah jasa pemindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan, yang dilakukan oleh Pengusaha Angkutan Umum, baik dalam trayek tetap dan teratur maupun tidak dalam trayek, termasuk Jasa Angkutan taksi. bahwa berdasarkan pasal 3 ayat (1) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 527/KMK.03/2003 tanggal 4 Desember 2003 disebutkan : (1) Tidak termasuk dalam pengertian penyerahan Jasa Angkutan Umum di Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) adalah penyerahan Jasa Angkutan jalan yang dilakukan dengan cara:

a. ada perjanjian lisan atau tulisan,

b. waktu dan atau tempat pengangkutan telah ditentukan sesuai dengan perjanjian, dan

c. kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang, yang terikat perjanjian dengan Pengusaha Angkutan Umum, dalam satu perjalanan (trip).

bahwa Terbanding menyampaikan fakta sebagai berikut : - Menggunakan invoice walaupun tidak ada perjanjian tertulis, - Waktu dan atau tempat pengangkutan ditentukan sesuai invoice,

- Kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang yang terikat dengan Pengusaha Angkutan Umum dalam satu perjalanan (trip).

(9)

bahwa Pemohon Banding menyampaikan 3 (tiga) alasan sebagai berikut : - Penyerahan jasa tersebut merupakan penyerahan angkutan umum tanpa

perjanjian lisan/tertulis terlebih dahulu,

- Terdapat dokumen penagihan yaitu struk taksi,

- Tidak ada pemenuhan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraannya dapat dipergunakan umum.

Menurut Majelis

bahwa Pemohon Banding adalah anak perusahaan PT Panorama Transportasi, Tbk yang bernaung dalam White Horse Group.

bahwa Pemohon Banding mendalilkan bahwa : menyerahkan jasa angkutan umum tanpa perjanjian lisan/tertulis terlebih dahulu dengan menagih berbentuk struk taksi dan tidak ada pemenuhan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraannya dapat dipergunakan umum.

bahwa menurut Terbanding bahwa Pemohon Banding menggunakan invoice, walaupun tidak ada perjanjian tertulis, waktu dan atau tempat pengangkutan ditentukan sesuai invoice dan kendaraan angkutan dipergunakan hanya untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang yang terikat dengan Pemohon Banding dalam satu perjalanan (trip).

bahwa sesuai data situs/website resmi Pemohon Banding (http://www.whitehorse.co.id/index.php) (diakses tanggal 18 Juli 2011) yang diakses tanggal 18 Juli 2011 menunjukkan sebagai berikut:

- Jasa yang ditawarkan oleh Pemohon Banding meliputi Deluxe Coach, Rent A Car, Tourism Taxi, dan Shuttle Service,

- Untuk area Denpasar, semua ditawarkan kecuali Shuttle Service, dimana layanan tersebut hanya melayani Yogyakarta, Solo, Semarang dan Bandung,

- Pemesanan bisa dilakukan melalui online dengan mengisi aplikasi pemesanan pada http://www.whitehorse.co. id/reservations. php?Cityl D=4# , dan juga melalui telpon, dimana untuk area denpasar adalah Bali - Marketing & Pool, Telpon: (0361)223658, atau fax di (0361) 223712. bahwa dalam website juga dijelaskan Terms and Conditions sebagai berikut: - Pemesanan dianggap konfirm setelah Pemohon Banding terima uang muka

sebesar 50% dari jumlah harga sewa,

- Pelunasan biaya sewa secara tunai selambat-lambatnya 3 hari sebelum pemakaian dan pembayaran dapat dilakukan melalui transfer via BCA / ATM BCA ke rekening : Pemohon Banding, A/C 261-301-319-9 BCA Cab. Suryopranoto; Pembatalan sewa setelah konfirm dikenakan biaya pembatalan sebesar 25%,

- Pembatalan sewa kurang dari 3 hari dikenakan biaya pembatalan sebesar 50%,

- Pembatalan sewa setelah pelunasan atau setelah kendaraan dikirim dikenakan biaya pembatalan 100%,

- Semua pembatalan sewa dikenakan dari jumlah / total harga sewa (tanpa discount).

bahwa dari pernyataan tersebut diatas, Majelis menyakini bahwa :

a. Penyerahan angkutan umum tanpa perjanjian lisan/tertulis tidak sesuai dengan kenyataan bahwa Pemohon Banding menerbitkan invoice kepada Pelanggan,

b. Pemberian karcis atau struk pembayaran tidak lazim dalam angkutan pariwisata, yang biasanya para pihak diatur dalam Terms and Conditions sebagaimana disebut dalam website resmi,

c. Tidak ada pemenuhan waktu dan tempat pengangkutan serta kendaraannya dapat dipergunakan umum tidak sesuai dengan website resmi yang menyatakan bahwa pengisian tempat asal (place form) dan tujuan

(10)

penyewaan (place to) bersifat mandatory field (item yang harus diisi) dan juga item lamanya sewa (duration in hours/days).

bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis berkeyakinan bahwa Pemohon Banding tidak dapat membuktikan dalilnya bahwa persewaan angkutan umum yang dijalankan tanpa perjanjian lisan/tertulis, waktu dan tempat juga telah ditentukan sesuai perjanjian dan kendaraan angkutan yang digunakan untuk mengangkut muatan milik 1 (satu) pihak dan atau untuk mengangkut orang yang terikat dengan Pemohon Banding dalam satu perjalanan (trip).

bahwa dengan demikian penetapan Terbanding tetap dipertahankan dan permohonan banding Pemohon Banding ditolak.

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas fakta-fakta dan bukti-bukti yang terungkap dalam persidangan, secara keseluruhan koreksi positif atas Dasar Pengenaan Pajak PPN sebesar Rp 6.531.066.226,00,- tetap dipertahankan.

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan Majelis berkesimpulan untuk menolak banding Pemohon Banding sehingga PPN Masa Pajak Januari s.d Desember 2005 atas nama Pemohon Banding ditetapkan sebagai berikut:

Uraian Jumlah (Rp)

Dasar Pengenaan Pajak:

- Penyerahan yang PPN-nya hrs dipungut sendiri 6.531.066.226

Jumlah seluruh penyerahan 6.531.066.226

Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri 653.106.623

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan 409.100

Jumlah perhitungan PPN Kurang Bayar 652.697.523

Sanksi Administrasi:

- Bunga Pasal 13(2) KUP 313.294.811

Jumlah sanksi administrasi 313.294.811

Jumlah PPN yang masih harus dibayar 965.992.334

Memperhatikan : Surat Permohonan Banding, Surat Uraian Banding Terbanding, Surat Bantahan Pemohon Banding serta hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

2. Ketentuan perundang.undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini.

Memutuskan : Menyatakan menolak banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Pajak Nomor : KEP-918/WPJ.17/BD.06/2011 tanggal 15 Agustus 2011, tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Pertambahan Nilai Barang Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa Pajak Januari - Desember 2005 Nomor: 00108/207/05/903/10 tanggal 01 November 2010, sehingga penetapan Terbanding terhadap PPN Masa Pajak Januari – Desember 2005 tetap dipertahankan dengan perhitungan sebagai berikut :

Uraian Jumlah (Rp)

Dasar Pengenaan Pajak:

- Penyerahan yang PPN-nya hrs dipungut sendiri 6.531.066.226

Jumlah seluruh penyerahan 6.531.066.226

Pajak Keluaran yang harus dipungut sendiri 653.106.623

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan 409.100

Jumlah perhitungan PPN Kurang Bayar 652.697.523

Sanksi Administrasi:

- Bunga Pasal 13(2) Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

313.294.811

Jumlah sanksi administrasi 313.294.811

(11)

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan hal-hal di atas, mengingat harga Miko menurut data dari Terbanding adalah berkisar antara Rp.3.500,00 sd Rp.4.000,00 per kg dan Pemohon Banding tidak keberatan

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding menyatakan bahwa Pemohon Banding telah membuat Faktur Pajak Faktur Pajak atas selisih harga jual dan Nilai Jual Obyek Pajak dengan

bahwa berdasarkan hal-hal di atas, mengingat harga Miko menurut data dari Terbanding adalah berkisar antara Rp3.500,00 sd Rp4.000,00 per kg dan Pemohon Banding tidak keberatan

bahwa menurut Terbanding alasan koreksi sama seperti pada koreksi positif peredaran usaha yang berasal dari gross up pembelian bahan baku impor yang belum dilaporkan oleh

bahwa menurut Pemohon Banding, kekeliruan tersebut merupakan simple error, bahwa dari pemeriksaan awal Terbanding telah memberikan rincian objek Pajak Penghasilan Pasal 23, dari

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas bukti-bukti yang diserahkan Pemohon Banding dan Terbanding tersebut, Majelis dengan suara terbanyak berkesimpulan bahwa terdapat cukup

bahwa menurut Majelis, karena penagihan kepada PT FG (KPC) atas biaya yang telah dikeluarkan Pemohon Banding untuk menyediakan infrastruktur (Working Capital, Coal Haulage Fuel

bahwa menurut pendapat Pemohon Banding, koreksi diatas tidaklah tepat dan harus dibatalkan, karena berdasarkan fakta dan dokumentasi yang Pemohon Banding miliki (seperti Faktur