KERANGKA PEMBAHASAN
1.
Definisi Vektor di R
2
dan R
3
2.
Hasil Kali Scalar
3.
Hasil Kali Silang
3.1 DEFINISI VEKTOR DI R2 DAN R3
Notasi dan Operasi
Vektor besaran yang mempunyai arah
Notasi vektor
Notasi panjang vektor
adalah
Vektor satuan Vektor dengan panjang atau norm
sama dengan satu
1 2 3 3 2 1 3 2 1 , , ˆ ˆ ˆ c j c k c c c i c c c c c 3 2 1 c c c c 2 3 2 2 2 1
c
c
c
c
VEKTOR GEOMETRI
Vektor memiliki:
Arah
Besaran
Vektor juga memiliki:
Ekor vektor: titik awal, misal A
Ujung vektor: titik terminal (akhir), misal B
Notasinya: vektor v yang memiliki
titik awal A dan titik akhir B
OPERASI VEKTOR
1.
Penjumlahan antar vektor (pada ruang yang sama)
2.
Perkalian vektor
a)
dengan scalar
b)
dengan vektor lain
•
Hasil kali titik (Dot Product)
PENJUMLAHAN VEKTOR
uv
u
v
u
u
v
v
u
Misalkan dan adalah vektor – vektor
didefinisikan
yang berada di ruang yang sama, maka vektor maka
PERKALIAN VEKTOR DENGAN SKALAR
u
u
2
u
2
u
k
u
uu
Perkalian vektor dengan skalar k,
didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya k kali panjang vektor dengan arah
Jika k > 0 searah dengan
ANALISIS OPERASI VEKTOR
a11 a2, a3
a b
b1, b2 ,b3
1 1,
2 2,
3 3
.
1
a
b
a
b
a
b
a
b
1 1,
2 2,
3 3
.
2
a
b
a
b
a
b
a
b
1, 2, 3
. 3 k a ka ka kaSecara analitis, kedua operasi pada vektor di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
adalah vektor-vektor di ruang yang sama, maka dan
RUANG DUA (R
2
)
Komponen v adalah koordinat (v
1,v
2) di titik akhir v, dan
ditulis: v = (v
1,v
2)
Vektor w ditulis: w = (w
1,w
2)
Keduanya ekivalen jika
v
1= w
1dan v
2= w
2RUANG TIGA (R
3
)
R
3dapat menjadi R
2jika dilakukan
pergeseran ke kanan
atau ke kiri
TRANSLASI SUMBU
Persamaan translasinya:
=
− ,
=
−
CONTOH:
Sistem xy ditranslasikan untuk memperoleh sistem
koordinat-x’y’ yang asalnya memiliki koordinat-xy: (k,l) = (4,1).
1.
Tentukan koordinat-x’y’ dari titik tersebut dengan koordinat-xy P(2,0)
2. Tentukan koordinat-xy dari titik tersebut dengan koordinat-x’y’ Q(-1,5)
SOLUSI
1.
Persamaan translasinya: x’ = 2 – 4 = -2, y’ = 0 – 1 = -1
NORMA VEKTOR
NORMA VEKTOR u = panjang vektor u dan dinotasikan dengan
Dengan teori Pythagoras, norma vektor u(u
1,u
2) dan u(u
1,u
2,u
3):
=
+
(R
2)
=
+
+
(R
3)
CONTOH APLIKASI:
GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEMS)
GPS mengidentifikasi koordinatnya TITIK (x,y,z) pada saat t
menggunakan sistem segitiga dan menghitung jarak dari empat satelit. Jarak ini dihitungkan menggunakan kecepatan cahaya (sekitar 0.469 jari-jari bumi per 0.01 detik) dan waktu sinyal berjalan dari satelit ke TITIK tersebut. Sebagai contoh, TITIK menerima sinyal pada saat t dan satelit menghantarkan sinyal pada saat t0, maka jarak yang ditemput oleh sinyal adalah = 0.469 −
Satelit juga mengirimkan koordinatnya (x0,y0,z0) pada waktu tersebut, sehingga = − + − + −
Persamaannya menjadi:
− + − + − = 0.22 −
3.2 HASIL KALI SCALAR (PERKALIAN DOT)
Misalkan , adalah vektor pada ruang yang sama, maka hasil kali titik antara dua vektor:
=
cos
dengan
: panjang : panjang
Ilustrasi dot product vektor A dan B
cos B A B A Contoh 2 :
Tentukan hasil kali titik dari dua vektor dan
Jawab :
Karena tan = 1 , artinya = 450
= 4 i a 2ˆ b 2 iˆ 2ˆj cos b a b a 2 1 8 2
Ingat aturan cosinus Perhatikan a2 = b2 + c2 – 2 bc cos
a c b
a b a b a b cos 2 2 2 2 b a b a a b
b Selanjutnya dapat ditulis Ingat bahwa : cos b a 2 2 2 2 1 a b b a
cos 1. ab a b 2 2 2 2 1 2 ... . 2 a a a a n 2 2 2 2 1 2 ... . 3 b b b bn
2
2 2 2 2 1 1 2 ... . 4 b a b a b a bn an n n n n n na
b
a
b
a
b
a
a
a
b
b
b
2
...
2
2
...
...
1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1
n nb a b a b a b a 1 1 2 2 ...Perhatikan setiap sukunya, diperoleh hubungan :
Tentukan kembali hasil kali titik dari dua vektor pada contoh sebelumnya
= 2 (2) + 0 (2)
= 4
Beberapa sifat hasilkali titik : 1. 2. 3. 2 2 1 1b a b a b a n n
b
a
b
a
b
a
b
a
1 1
2 2
...
a b b a
b c
a b
a c
a
a b
ka b a kb k R k , dimana PROYEKSI ORTOGONAL
Karena a proy c b a bw
c
w
a
a
b
w
c
b
b
c
b
w
2b
k
b
b
k
b
k
c
bahwa
terlihat
2 b b a k Jadi,
rumus proyeksi diperoleh :
Contoh 4 :
Tentukan proyeksi ortogonal vektor terhadap vektor 3 4 2 u 4 3 1 v b b b a a oyb 2 Pr
Jawab : 4 3 1 4 3 1 26 26 4 3 1 26 ) 12 ( ) 12 ( 2 4 3 1 ) 4 ( 3 1 4 3 1 3 4 2 Pr 2 2 2 2 v v v w w oyv
JARAK ANTARA TITIK DAN GARIS
Jarak (D) antara titik P0(x0,y0) dan garis ax + by + c = 0= + +
3.3 HASIL KALI SILANG
Hasil kali silang merupakan hasil kali antara dua vektor di Ruang (R3) yang menghasilkan vektor yang tegak lurus
terhadap kedua vektor yang dikalikan tersebut.
3 2 1 3 2 1
ˆ
ˆ
ˆ
B
B
B
A
A
A
k
j
i
B
x
A
C
k B B A A j B B A A i B B A A ˆ ˆ ˆ 2 1 2 1 3 1 3 1 3 2 3 2 Contoh : Tentukan , dimana Jawab :
v
u
w
3 2 1 3 2 1 ˆ ˆ ˆ v v v u u u k j i w
1,2,2
u v (3, 0,1) 1 0 3 2 2 1 ˆ ˆ ˆ k j i
2.1 0( 2) iˆ
3(2)1.1
jˆ
1.03.2
kˆ k j iˆ 7ˆ 6 ˆ 2 Beberapa sifat Cross Product : a. b. c.
u
v
2
u
2v
2
u
v
2
0
u
x
v
u
0
u
x
v
v
Dari sifat ke-3 diperoleh
sin
,
u
x
v
u
v
Jadi
2 2 2 2 v u v u v u
2 2 2cos
u
v
u
v
2 2 2
2 2 cos u v u v
2
2 2 cos 1 u v
2 2 2sin
u
v
Perhatikan ilustrasi berikut :
Luas segitiga yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut adalah u
v
sin v u sin Genjang Jajaran Luas u xv u v v u 2 1 segitiga LuasContoh :
Diketahui titik-titik diruang ( di R³ ) adalah : A = (1, –1, –2)
B = (4, 1, 0) C = (2, 3, 3)
Dengan menggunakan hasilkali silang, tentukan luas segitiga ABC ! Jawab : Tulis = B – A= (4, 1, 0) – (1, –1, –2) = (3, 2, 2) = C – A= (2, 3, 3) – (1, –1, –2) = (1, 4, 5)
AB
AC
Luas segitiga ABC yang berimpit di A adalah
AB
AC 5 4 1 2 2 3 ˆ ˆ ˆ j k i 2iˆ 13ˆj 10kˆ 100 169 4 2 1 Luas 273 2 1 ORIENTASI PADA TITIK B
BA a b BCc
b
BC BA 3 2 2 2 2 3 ˆ ˆ ˆ k j i j k iˆ 13 ˆ 10 ˆ 2 BAxBC 2 1 100 169 4 2 1 273 2 1 = (1,-1,-2) – (4,1,0) = (-3,-2,-2) = (2,3,3) – (4,1,0) = (-2,2,3)BUKTI 1
Luas jajaran genjang vektor R
2yang terletak di R
3adalah
u = (u
1,u
2,0) dan v = (v
1,v
2,0)
Faktanya bahwa
= 1, maka luasnya menjadi
BUKTI 2
Luas jajaran genjang di bagian alas adalah
x
Tingginya adalah proyeksi u terhadap
x :
Volumenya:
3.4 GARIS DAN BIDANG DI R
3
Dalam geometri analitik sebuah garis di R
2dapat
dispesifikasi dengan memberikan gradien dan satu titik
intersepsinya
Mirip dengan itu, di R
3juga dapat dispesifikasi dengan
memberikan inklanasi (kecenderungan) dan satu titiknya
Inklanasi dari sebuah bidang untuk menentukan vektor
bukan nol disebut
NORMAL,
yang TEGAK LURUS
NORMAL-TITIK
Persamaan bidang yang melalui titik
,
,
dan memiliki vektor bukan nol
=
, ,
sebagai sebuah NORMAL
Buktinya: Titik
( , , ) di bidang tersebut
membentuk vektor
yang ORTOGONAL
terhadap n, sehingga
.
= 0
Karena
=
−
, −
, −
, maka
−
+
−
+
−
=
Ini disebut BENTUK
NORMAL-TITIK
PERSAMAAN
BIDANG
Bentuk umumnya:
CONTOH
Temukan persamaan bidang melalui titik (3,-1,7) dan
tegak lurus n = (4,2,-5)
JAWAB:
−
+
−
+
−
=
4
− 3 + 2
+ 1 − 5
− 7 = 0
4 − 12 + 2 + 2 − 5 + 35 = 0
4 + 2 − 5 + 25 = 0
SPL DALAM BIDANG R
3
Jika ada 3 bidang R
3,
maka persamaan
bidangnya membentuk
SPL:
+
+
=
+
+
=
+ ℎ +
=
Kemungkinan solusinya:
CONTOH
Temukan persamaan bidang melalui titik 1,2, −1 , (2,3,1), dan (3, −1,2) . Solusinya: + 2 − =
2 + 3 + = 3 − + 2 = Hasilnya adalah = − , = − , = , dan = Jika = −16, maka persamaannya adalah
9 + − 5 − 16 = 0 Solusi LAIN:
= − , − , − = (1,1,2) dan = − , − , − = (2, −3,3) x = (9,1, −5)