• Tidak ada hasil yang ditemukan

RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Selasa, 15 Maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RISET SAHAM HARIAN SAMUEL SEKURITAS INDONESIA. jcii Wei mi S wwei uwei. Selasa, 15 Maret 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Wei

mI

‘S wWei

uWei

: 4,877.5 : +63.8 (+1.3%) : 4,470 Mn shrs : 4,575 Bn rupiah +/- % HMSP 103,800 2,300 2.3 TLKM 3,470 90 2.7 UNVR 44,150 1,150 2.7 ASII 7,200 150 2.1 IIKP 3,200 -300 -8.6 AKRA 7,700 -150 -1.9 MEGA 2,925 -75 -2.5 BBNI 5,325 -25 -0.5

Foreign Net Buy / Sell

Net Buy (Rpbn) Net Sell (Rpbn)

ASII 100 HMSP 31 TLKM 70 KLBF 27 BSDE 29 PGAS 26 PWON 26 UNVR 25 ADHI 22 BBRI 18 Money Market +/- % USD/IDR 13,062 -10.0 -0.1 JIBOR O/N 5.1 0.0 -Infl (MoM) -0.1 -

-Dual Listing Securities

+/- % TLKM 53.1 0.4 0.8 ISAT 36.0 -0.2 -0.5 EIDO 23.9 0.1 0.3 World Indices +/- % DJIA 17,229 16 0.1 S&P 500 2,020 -3 -0.1 Euro Stoxx 3,092 18 0.6 MSCI Worl d 1,628 1 0.1 Nikkei 16,939 0 0.0 Hang Seng 20,435 236 1.2 Commodities +/- % WTI Oil 37 0.1 0.3 CPO Mal ay 2,593 -15.0 -0.6 Coal Newc 52 0.5 0.9 Nickel 8,588 -222.0 -2.5 Tin 17,030 228.0 1.4 Lagging Movers Market Activity Tuesday, 15 Mar 2016 Market Index Index Movement Market Volume Market Value Last Close Changes Leading Movers Last Close Changes Last Close Changes Last Close Changes Last Close Changes

RISET

SAHAM

HARIAN

Selasa, 15 Maret 2016

Pasar AS cenderung bersikap wait-and-see sebelum

FOMC Meeting

Menjelang pertemuan FOMC hari ini, bursa AS kemarin ditutup relatif tidak berubah dengan volume perdagangan yang relatif tipis. Selain dari The Fed, fokus pasar terkonsentrasikan pada kebijakan moneter dari Bank Sentral Inggris, Jepang dan Swiss yang diperkirakan tidak akan berubah signifikan bulan ini. Dari bursa komoditas, harga minyak WTI terkoreksi 3.4% ke level US$37.18/barel setelah Iran menolak bergabung dalam rencana pembekuan output minyak sedangkan Rupiah masih bertahan di level Rp13,000 per-dolar AS.

Dari bursa lokal, IHSG kemarin menguat +1.3% ke level 4,877.5. Sektor infrastruktur (+2.3%) dan konsumen (+2%) memimpin penguatan dengan saham TLKM (+2.7%), ISAT (+5.7%), dan JSMR (+4.7%) mengkontribusi penguatan terbesar. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp134.9 miliar di pasar reguler, dengan pembelian terbesar pada saham ASII (Rp99.8 miliar), TLKM (Rp69.5 miliar) dan BSDE (Rp28.7 miliar).

Highlights

ADRO : Laba bersih menurun

PPRO : Luncurkan proyek CBD di Bandung

GIAA : Upayakan efisiensi US$250juta

ROTI : Mengincar kenaikan penjualan 20%

PTPP : Bukukan kontrak baru Rp1.65 triliun di 2M16

AKRA : Harga minyak menyebabkan kinerja tergelincir

ACES : Akan merubah target penambahan gerai

ADHI : Berpotensi kuasai 25% tol Kanci - Pejagan

Perbankan : OJK menggodok daftar sistemik bank

Pertambangan : Harga batubara belum stabil

Transportation: Pemblokiran Uber dan GrabCar belum tentu untungkan BIRD dan TAXI

SAMUEL

(2)

ADRO: Laba bersih menurun

 ADRO mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 19% menjadi USD 2,7 miliar, sementara laba bersih turun 14% menjadi USD 152 juta. Laba tersebut mencerminkan 94% dan 77% dari estimasi kami dan konsensus FY15. (Investor Daily) ADRO: Under Review, 16E’ PE: 13.3x, PBV: 0.6x.

PPRO: Luncurkan proyek CBD di Bandung

 PT PP Properti (Persero) Tbk (PPRO), akan meluncurkan proyek pengembangan pusat bisnis baru di Bandung pada akhir tahun ini, melalui kerjasama dengan pengambang asal kota tersebut di atas tanah seluas 20ha.

 Dari total luas lahan, rencananya sekitar 80% akan dikembangkan untuk area residential strata title dan 20% lainnya untuk recurring income project. Untuk residential akan dibangun 30 menara apartment. Adapun PPRO akan menjadi mayoritas pemilik JV tersebut (51%) dengan modal awal sekitar 100miliar.

 Selain itu, PPRO juga bekerjasama dengan perusahaan swasta di Pekanbaru, Riau untuk mengembangkan proyek seluas 8.3ha dengan investasi awal Rp250miliar untuk pembangunan kondotel dan SOHO, selain kerjasama yang dilakukan dengan KIJA dan BKSL. (Bisnis Indonesia) PPRO: Non-Coverage, 16E’ PE: N/Ax, PBV: N/Ax.

GIAA: Upayakan efisiensi US$250juta

 PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), berencana untuk melakukan sejumlah efisiensi hingga US$250juta pada tahun ini, atau lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu sebesar US$205juta.

Saat ini, GIAA tengah melakukan negosiasi terkait dengan biaya leasing, biaya asuransi dan beberapa biaya lain yang dimungkinkan. Pada dua pos tersebut diharapkan efisiensi dapat mencapai 10%-15%.

Selain itu, GIAA juga akan terus mengembangkan e-commerce guna penjualan tiket pesawat dengan target menjadi base airline berbasis teknologi informasi. (Bisnis Indonesia) GIAA: Buy, 16E’ PE: 8.9x, PBV: 0.6x.

(USD mn) FY14 FY15 YoY FY15 /

'15E SSI Revenue 3,325 2,684 -19.3% 96.2% Gross Profit 720 543 -24.5%

Operating Profit (EBIT) 490 332 -32.2%

Net Income 178 152 -14.3% 94.1%

Gross Margin 21.6% 20.2% -1.4%

EBIT Margin 14.7% 12.4% -2.4%

(3)

ROTI: Mengincar kenaikan penjualan 20%

 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menargetkan penjualan tahun ini mencapai Rp2.6 triliun, naik 20%YoY,yang hanya dipicu oleh pertumbuhan volume penjualan, karena perseroan tidak berencana menaikkan harga pada tahun ini.

 ROTI juga telah mengumumkan ekspansi ke Filipina dengan menggandeng Monde Nissin Corporation, dan mendirikan anak usaha baru melalui kerjasama patungan, untuk membangun pabrik roti. Perusahaan JV tersebut diberi nama Sarimonde Foods Corporation (SFC), dan pendirian anak usaha ini merupakan upaya perseroan untuk memperluas pangsa pasarnya.

 Menurut keterangan manajemen, Filipina menjadi pasar yang sangat menarik untuk dijadikan area ekspansi luar negeri karena memiliki populasi penduduk yang sangat besar dengan total populasi mencapai 101 juta jiwa. Selain itu, Filipina juga memiliki kelas ekonomi menengah yang terus meningkat dengan tren mengkonsumsi makanan sehat dan praktis.

 Sampai dengan awal tahun lalu, ROTI mengoperasikan total 10 pabrik dengan total kapasitas produksi lebih dari 4 juta potong per hari, dengan lokasi pabrik tersebar di pulau Jawa, yang mayoritas pemasaran berada di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. (Investor Daily) ROTI: BUY, 16E’PE:30.3 x, PBV: 5.4x.

PTPP: Bukukan kontrak baru Rp1.65 triliun di 2M16

 PT Pembangunan Perumahan (PTPP) hingga 2M16 telah membukukan kontrak baru sebesar Rp1.65 triliun atau naik signifikan 46% YoY dibandingkan pencapaian di 2M15 yang hanya sekitar Rp1.13 triliun. Nilai kontrak baru di 2M15 telah mencapai 5.3% dari target perseroan di ‘16E yang sebesar Rp31 triliun.

 PTPP saat ini juga sedang mengincar 2 proyek pembangkit antara lain PLTU Meulaboh di Aceh berkapasitas 2x200 MW dengan porsi kepemilikan 24% dan PLTG Jawa III berkapasitas 1x500 MW dengan porsi kepemilikan 30%. (Kontan). Comment:

Pembukuan kontrak baru PTPP sejalan dengan peers-nya yang mengalami pertumbuhan kontrak baru di awal tahun 2016 seiring penyerapan proyek tahun ini yang lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. PTPP: Buy, 16E’ PE: 22.2x, PBV: 5.1x.

Pertambangan: Harga batubara belum stabil

 Harga batubara acuan periode Maret 2016 sebesar USD 51,62 per ton atau naik 1,37% dari posisi Februari 2016. Hal ini terutama didorong oleh perbaikan permintaan dari sektor listrik dalam negeri akibat membaiknya aktivitas industri.

 Pemerintah memperkirakan harga batubara bisa terus meningkat di tahun ini. Berbeda dengan itu, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia dan sejumlah produsen menilai harga batubara masih berpotensi turun karena masih besarnya

(4)

AKRA: Harga minyak menyebabkan kinerja tergelincir

 PT AKR Corporindo Tbk mencatatkan penurunan pendapatan pada FY15 sebesar 12.1%YoY, dengan disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Akan tetapi bottom line masih dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 27.7%YoY, dengan terjadinya penyusutan beban pokok penjualan oleh karena penurunan biaya distribusi dan pabrikasi.

Untuk tahun ini, AKRA menargetkan top line dapat tumbuh 10 – 15%, namun masih akan mengkaji lebih lanjut, seiring dengan perkembangan kondisi makroekonomi ke depannya.

 AKRA telah menyiapkan dua strategi, antara lain: penambahan 22 – 25 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) termasuk di Sumatera dan Kalimantan yang dinilai jumlahnya masih minim, namun kebutuhan pengisian bahan bakar di sana semakin besar. AKRA telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp500-600 miliar, selain untuk penambahan SPBU, dana tersebut akan dipakai untuk membangun infrastruktur, yang meliputi terminal BBM, dan pembelian kapal baru.

Strategi kedua adalah memaksimalkan bisnis kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. (Kontan) AKRA: Under review.

ACES: Akan merubah target penambahan gerai

 PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) tengah menimbang rencana untuk merevisi target awal penambahan gerai untuk sepanjang tahun 2016. Dasar revisi target tersebut adalah potensi perbaikan makroekonomi, namun hingga kini belum dapat dipastikan berapa target revisi penambahan gerai Ace Hardware tersebut. ACES berencana menambah gerai secara bertahap, dengan merealisasikan penambahan dua gerai per kuartal. Untuk kuartal I-2016, ACES telah menambah dua gerai, yakni di Semarang dan Yogyakarta.

 ACES juga akan menggelar promosi bernama “Boom Sale” yang ditujukan untuk melengkapi strategi penjualan pada tahun ini. Strategi tersebut secara rutin dilaksanakan, dan biasanya dilangsungkan dua kali dalam setahun. Untuk akhir tahun 2016 ini, ACES menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5%, lebih kecil dibandingkan dengan target 2015 yang sebesar 10%. (Kontan) ACES: HOLD, 16E’PE: 22.6x,PBV: 4.5x.

(5)

ADHI: Berpotensi kuasai 25% tol Kanci - Pejagan

 PT Adhi Karya (ADHI) berpotensi menguasai maksimal 25% kepemilikan di tol Kanci – Pejagan yang saat ini sepenuhnya dimiliki oleh anak usaha PT Waskita Karya (WSKT), PT Waskita MNC Trans Jawa.

 Hal ini seiring penunjukan ADHI sebagai kontraktor dalam peningkatan dan penyempurnaan ruas tol tersebut dengan total investasi sekitar Rp515 miliar yang akan dikompensasi dengan kepemilikan saham. ADHI juga akan mengkompensasikan piutang sebesar Rp184 miliar sebagai saham sehingga total nilai 25% kepemilikan di tol Kanci – Pejagan mencapai Rp699 miliar. (Investor Daily).

Comment:

 Kami memandang positif untuk ADHI seiring dengan mekanisme transaksi ini, ADHI dapat merealisasikan piutang sebesar Rp184 miliar dan dikonversi menjadi investasi di jalan tol. ADHI: Buy, 16E’ PE: 15.6x, EV/EBITDA: 8.4x.

Perbankan: OJK menggodok daftar sistemik bank

 OJK tengah melakukan review atas bank-bank yang rencananya masuk dalam daftar bank berlabel sistemik. Ada 12 bank pada BUKU III dan IV yang berpotensi masuk.

 Minimum CAR untuk bank berlabel sistemik bisa mencapai 16% dengan rincian 8% untuk modal minimum, 2,5% untuk capital conservation buffer, 0-2,5% untuk counter-cyclical buffer, dan 1-2,5% untuk capital surcharge bagi label sistemik.

 Sementara itu, seiring penurunan BI rate dan dorongan OJK, suku bunga deposito pada bulan Maret 2016 di pasar tercatat 6,84% atau turun 8 bps dari 6,92% pada bulan sebelumnya. (Kontan) Banking: Overweight.

(6)

Transportation: Pemblokiran Uber dan GrabCar belum tentu untungkan BIRD dan TAXI

 Menteri Perhubungan Ignasius Jonan telah menandatangani surat permohonan pemblokiran aplikasi Uber dan Grab Car Kepada Menteri Komunikasi & Informatika, karena dianggap telah melanggar regulasi angkutan darat UU No.22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (Bisnis Indonesia).

Comment:

 Kami sependapat dengan upaya yang dilakukan oleh Kemenhub tersebut, mengingat kendaraan pribadi tidak seharusnya menjadi kendaraan umum, dan bilamana ingin menjadikannya sebagai angkutan umum, seharusnya terdaftar dan lulus uji kir.

 Bilamana pemblokiran tersebut dilakukan, kami tidak melihat hal tersebut akan langsung berdampak massive menguntungkan emiten TAXI dan BIRD, karena kinerja kedua emiten tersebut tidak hanya bergantung pada beroperasinya Uber dan Grab Car.

 Kami juga melihat saat diblokirnya situs aplikasi tersebut, masih terdapat aplikasi Gojek yang masih dapat digunakan.

 Selain itu, kami juga melihat bahwa suksesnya kanibalisme dan daya saing aplikasi online transportasi darat akhir akhir ini, penyebab utamanya adalah diskon harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan BIRD dan TAXI, serta bukan disebabkan oleh faktor kemudahan pemesanan semata.

 Ribuan armada taksi yang tidak beroperasi juga bukan karena penurunan kinerja atas kuatnya daya saing aplikasi online tersebut, namun lebih kepada pengemudi taksi yang berpindah profesi menjadi pengendara Uber, GrabCar maupun Gojek.

 Perbaikan kinerja TAXI dan BIRD lebih dari sekedar pemblokiran aplikasi online. Transportation: Non-Coverage.

(7)

Ticker Rec. JCI Wgt Last price 1D Chg 1M Chg YTD Chg TP Cons TP SSI Upside

(%) (Rp) (%) (%) (%) (Rp) (Rp) (%) 16E 17E 16E 17E 16E 17E 16E 17E Banks

BMRI BUY 4.6 10,175 0.2 3.8 10.0 10,176 10,200 0.2 10.6 8.9 1.8 1.5 16.8% 17.4% n/a n/a BBCA BUY 6.4 13,525 0.6 1.3 1.7 14,269 15,300 13.1 17.2 14.8 3.1 2.7 18.1% 17.9% n/a n/a BBRI BUY 5.3 11,175 0.4 (5.9) (2.2) 12,408 13,000 16.3 10.4 8.9 2.1 1.8 19.7% 19.7% n/a n/a BBNI HOLD 1.9 5,325 (0.5) (1.4) 6.7 5,925 5,900 10.8 8.1 7.0 1.3 1.1 16.3% 16.4% n/a n/a

Consumer (Staples)

ICBP BUY 1.8 15,675 1.8 3.1 16.3 16,664 15,600 (0.5) 26.7 23.3 5.3 4.7 19.7% 20.1% 18.2 15.5 INDF BUY 1.3 7,450 2.1 14.6 44.0 7,654 7,400 (0.7) 17.7 14.7 2.3 2.1 12.9% 14.2% 9.1 8.1 KLBF BUY 1.2 1,300 - (0.8) (1.5) 1,467 1,610 23.8 28.3 23.6 5.2 4.6 18.5% 19.4% 18.5 15.5 ROTI BUY 0.1 1,235 - (5.7) (2.4) 1,464 1,500 21.5 24.7 17.6 4.4 3.7 17.9% 20.8% 11.1 9.9 ULTJ BUY 0.2 3,700 0.4 0.7 (6.2) n/a 4,800 29.7 17.1 14.3 3.9 3.2 22.5% 22.4% 10.5 8.9 UNVR HOLD 6.5 44,150 2.7 6.2 19.3 38,631 39,000 (11.7) 52.0 47.5 63.2 56.6 121.5% 119.1% 36.8 33.7 Cigarette HMSP HOLD 9.4 103,800 2.3 (3.0) 10.4 109,438 109,750 5.7 40.8 36.5 13.7 10.2 33.6% 27.9% 27.7 25.3 GGRM BUY 2.5 65,900 1.4 7.2 19.8 67,712 59,500 (9.7) 21.1 18.6 3.2 2.9 14.9% 15.5% 14.0 13.3 Healthcare MIKA BUY 0.7 2,440 0.4 15.4 1.7 2,759 2,950 20.9 56.7 50.8 9.8 9.0 17.2% 17.6% 28.6 25.7 SILO HOLD 0.2 7,950 (0.6) (9.7) (18.9) 10,710 8,600 8.2 94.6 74.3 4.0 3.3 4.2% 4.4% 13.7 11.1 Retail MAPI BUY 0.2 4,980 1.6 26.1 31.2 4,639 4,200 (15.7) 39.8 20.4 2.5 2.2 6.3% 11.0% 8.5 6.8 RALS HOLD 0.1 735 (0.7) 14.8 14.0 763 625 (15.0) 15.6 12.5 1.4 1.3 9.2% 10.8% 10.5 9.3 ACES HOLD 0.3 870 - (0.6) 5.5 855 815 (6.3) 24.2 18.9 4.8 3.9 19.8% 20.8% 16.7 14.8 Telco EXCL BUY 0.7 4,205 2.8 7.8 15.2 4,571 4,500 7.0 47.8 27.3 2.4 2.3 5.1% 8.5% 6.4 5.6 ISAT HOLD 0.6 6,000 5.7 11.1 9.1 6,127 5,550 (7.5) 27.9 19.4 2.1 2.0 7.6% 10.4% 4.0 3.6 TLKM HOLD 6.8 3,470 2.7 4.4 11.8 3,607 3,500 0.9 20.9 18.6 4.3 3.8 20.5% 20.5% 6.8 6.2 Auto and HE ASII HOLD 5.6 7,200 2.1 6.3 20.0 7,133 6,800 (5.6) 15.8 14.1 2.8 2.5 17.6% 17.8% 13.6 13.1 UNTR HOLD 1.1 15,400 0.7 (4.3) (9.1) 15,813 16,700 8.4 11.0 10.4 1.4 1.3 12.7% 12.5% 3.5 3.1 Aviation GIAA HOLD 0.2 434 0.7 (2.5) 40.5 497 490 12.9 9.1 8.8 0.6 0.6 6.8% 6.8% 3.9 3.8 Property BSDE BUY 0.7 1,775 4.1 0.9 (1.4) 2,172 1,950 9.9 10.8 9.6 1.7 1.5 15.6% 15.2% 10.3 9.0 PWON HOLD 0.5 525 5.0 11.2 5.8 553 465 (11.4) 12.2 10.9 2.8 2.3 23.0% 21.3% 7.5 6.5 KPIG BUY 0.2 1,310 (1.5) 3.1 (7.1) n/a 1,810 38.2 30.5 25.7 1.1 1.0 3.5% 4.1% n/a n/a ASRI HOLD 0.2 395 8.8 17.6 15.2 431 350 (11.4) 12.0 9.9 1.1 1.0 9.1% 10.1% 6.1 5.3 SMRA BUY 0.5 1,615 1.3 (0.9) (2.1) 1,734 1,750 8.4 15.1 13.2 2.9 2.5 19.1% 19.0% 10.8 9.7 Construction PTPP HOLD 0.4 3,900 (0.9) (2.1) 0.6 4,593 4,000 2.6 23.2 19.1 5.4 4.4 23.1% 23.2% 10.0 8.8 ADHI HOLD 0.2 2,755 1.7 0.9 28.7 3,166 2,700 (2.0) 25.7 21.4 2.0 1.8 7.6% 8.6% 8.1 7.1 WSKT BUY 0.5 1,930 - (1.8) 15.6 2,298 2,200 14.0 31.6 24.7 2.7 2.5 8.6% 10.0% 16.6 14.3 WIKA BUY 0.3 2,550 - (6.3) (3.4) 3,152 3,300 29.4 20.9 17.5 3.2 2.9 15.4% 16.4% 9.4 8.0 Cement INTP HOLD 1.5 20,700 1.0 4.8 (7.3) 20,751 22,500 8.7 15.4 13.1 2.9 2.6 18.6% 19.5% 10.1 8.6 SMGR BUY 1.2 10,575 0.2 (1.6) (7.2) 11,691 13,700 29.6 10.1 8.8 2.0 1.9 20.2% 21.2% 6.4 5.4 SMCB HOLD 0.2 1,080 (1.4) 18.0 8.5 964 1,070 (0.9) 77.1 37.2 1.1 1.1 1.4% 2.9% 10.9 8.9 Utility PGAS BUY 1.2 2,630 1.0 5.4 (4.2) 3,353 3,400 29.3 11.3 10.7 1.7 1.6 14.7% 14.5% 7.5 6.6 JSMR BUY 0.7 5,575 4.7 (3.5) 6.7 6,409 6,500 16.6 23.2 21.9 3.2 3.0 13.9% 13.7% 12.0 11.5

Coal and Metal

ANTM HOLD 0.2 457 2.7 26.2 45.5 333 375 (17.9) (25.4) 41.5 0.8 0.8 -3.2% 1.9% 23.0 18.1 INCO BUY 0.4 1,920 2.7 36.7 17.4 1,650 2,400 25.0 70.3 17.6 0.8 0.7 1.1% 4.2% 109.8 73.8 TINS HOLD 0.1 750 5.6 33.9 48.5 530 650 (13.3) 18.3 15.0 0.9 0.9 5.1% 6.0% 5.5 4.8 ITMG BUY 0.1 6,750 0.7 39.8 17.9 5,884 9,000 33.3 6.2 4.9 0.6 0.6 10.3% 12.8% 1.7 1.3 ADRO HOLD 0.5 740 2.1 26.5 43.7 642 700 (5.4) 13.2 10.2 0.5 0.5 3.8% 4.8% 10.7 8.2 PTBA BUY 0.3 6,400 1.6 43.2 41.4 6,228 7,800 21.9 9.0 7.1 1.4 1.3 15.6% 17.7% 6.7 5.1 Plantation AALI BUY 0.5 17,200 0.9 (1.0) 8.5 19,281 20,000 16.3 20.7 17.8 2.2 2.0 10.4% 11.1% 12.5 11.3 LSIP BUY 0.2 1,695 (0.9) 11.9 28.4 1,691 1,800 6.2 13.5 11.2 1.4 1.3 10.6% 11.7% 7.0 5.7 SIMP BUY 0.1 415 0.7 14.3 25.0 501 550 32.5 12.2 10.4 0.4 0.4 3.6% 4.1% 5.5 5.1 Poultry

CPIN BUY 1.1 3,515 5.9 (2.6) 35.2 3,567 4,000 13.8 22.1 18.0 4.1 3.5 18.4% 19.4% n/a n/a JPFA BUY 0.2 815 4.5 7.9 28.3 949 1,000 22.7 11.5 8.6 1.3 1.2 11.5% 14.2% n/a n/a MAIN BUY 0.1 1,325 0.4 (1.1) (13.1) 1,478 1,420 7.2 11.7 6.8 1.5 1.3 12.8% 18.7% n/a n/a

Other Sectors

AKRA HOLD 0.6 7,700 (1.9) (1.9) 7.3 7,919 7,000 (9.1) 24.8 19.8 4.2 3.7 16.9% 18.4% 17.6 14.2 DOID BUY 0.0 70 (1.4) (1.4) 29.6 #N/A N/A 95 35.7 1.7 1.7 0.4 0.3 21.4% 17.6% 2.9 2.5 WINS BUY 0.0 199 28.4 82.6 19.2 194 200 0.5 (16.2) 20.8 0.2 0.2 -1.5% 1.1% 7.3 5.3

EV/EBITDA (x)

(8)

Regional Indices 1D Change

Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

World 1.33 1,627.50 0.08 1.90 2.12 8.21 (1.17) (2.12) (5.37) 1,813.90 1,459.79 U.S. (S&P) (2.55) 2,019.64 (0.13) 1.53 0.89 8.30 (1.16) (1.19) (1.64) 2,134.72 1,810.10 U.S. (DOW) 15.82 17,229.13 0.09 1.35 0.91 7.86 (1.69) (1.12) (2.93) 18,351.36 15,370.33 Europe 18.18 3,091.98 0.59 2.51 2.35 9.11 (4.61) (5.37) (15.43) 3,836.28 2,672.73 Emerging Market 2.54 803.45 0.32 1.61 1.95 10.54 3.08 1.17 (14.49) 1,069.13 686.74 FTSE 100 34.78 6,174.57 0.57 0.46 (0.13) 6.01 2.61 (1.09) n/a 7,122.74 5,499.51 CAC 40 13.80 4,506.59 0.31 1.83 1.45 9.51 (2.34) (2.81) (10.06) 5,283.71 3,892.46 Dax 159.13 9,990.26 1.62 2.75 2.16 8.51 (4.40) (7.01) (16.06) 12,390.75 8,699.29 Indonesia 63.75 4,877.53 1.32 1.38 0.55 2.89 10.62 6.19 (10.12) 5,524.04 4,033.59 Japan (31.74) 17,202.01 (0.18) 2.07 2.50 7.36 (7.35) (9.62) (10.66) 20,952.71 14,865.77 Australia (20.26) 5,165.20 (0.39) 0.29 1.12 6.64 5.21 (2.47) (11.17) 5,996.40 4,706.70 Korea 2.21 1,974.48 0.11 0.26 1.46 6.03 2.15 0.67 (0.57) 2,189.54 1,800.75 Singapore 18.20 2,847.06 0.64 1.30 0.83 9.17 1.12 (1.24) (15.34) 3,549.85 2,528.44 Malaysia 3.77 1,700.31 0.22 0.83 0.14 3.05 4.77 0.46 (4.57) 1,867.53 1,503.68 Hong Kong 235.74 20,435.34 1.17 2.20 1.37 8.02 (3.94) (6.75) (14.22) 28,588.52 18,278.80 China 49.19 2,859.50 1.75 (0.11) (1.31) 4.13 (18.54) (19.20) (15.22) 5,178.19 2,638.30 Taiwan 41.76 8,747.90 0.48 1.32 1.02 8.45 8.36 4.92 (8.68) 10,014.28 7,203.07 Thailand 0.86 1,394.27 0.06 0.26 (0.11) 8.22 7.21 8.25 (9.55) 1,575.39 1,220.96 Philipines 14.25 7,112.89 0.20 2.37 3.19 6.28 6.14 2.31 (8.92) 8,136.97 6,084.28

Monetary Indicators 1D Change

Points 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

JIBOR Overnight (%) 0.00 5.15 (0.07) (15.26) (16.80) (32.23) (8.86) 8.26 5.13

Foreign Reserve (US$bn) n/a 104.54 n/a 2.36 4.29 (1.31) (9.51) 111.55 100.24

Inflation Rate (%) n/a (0.09) n/a (117.65) (142.86) (109.38) 75.00 0.96 (0.09)

US Fed Rate (%) 0.00 0.50 0.00 0.00 100.00 0.00 100.00 0.50 0.25

Indo Govt Bond Yld (10yr) - % 0.00 7.74 (2.10) (2.85) (14.51) (11.48) 5.19 9.90 7.23

Exchange Rate (per US$) 1D Change

Currency Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

Indonesia (10.00) 13,062.00 0.08 0.63 0.19 2.46 5.56 5.56 1.39 14,736.00 12,805.00

Japan (0.01) 113.81 0.01 (0.54) (1.05) 0.69 5.63 5.63 6.62 125.86 110.99

UK (0.00) 1.43 (0.14) 0.01 0.47 (1.06) (3.08) (3.08) (3.69) 1.59 1.38

Euro (0.00) 1.11 (0.05) (0.71) 0.79 (0.52) 2.17 2.17 5.02 1.17 1.05

China 0.01 6.50 (0.08) 0.20 0.26 (0.06) (0.10) (0.10) (3.66) 6.60 6.18

Commodities Indicators 1D Change

Spot Points 1D 3D 1W 1M 3M YTD 1YR High Low

Oil 0.10 39.63 0.25 (1.05) (0.05) 18.69 3.07 6.30 (27.51) 69.63 27.10

CPO (15.00) 2,593.00 (0.58) 1.41 2.21 (1.74) 7.86 4.35 15.35 2,648.00 1,863.00

Rubber 11.50 581.00 2.02 1.22 2.83 10.46 (2.76) 7.69 (10.20) 719.00 506.50

Coal 0.45 51.95 0.87 1.27 1.86 2.47 (0.48) 2.67 (20.02) 64.95 48.80

Iron Ore (2.00) 57.70 (3.35) (10.26) 16.33 37.38 52.24 32.95 (4.31) 132.60 37.50

Manganese n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a

Tin 228.00 17,030.00 1.36 0.86 (2.26) 9.83 15.80 16.72 (1.33) 17,525.00 13,223.80

Nickel (220.00) 8,610.00 (2.49) (3.15) (8.26) 10.10 (1.60) (2.38) (39.09) 14,585.00 7,550.00

Copper (24.00) 4,946.00 (0.48) 0.22 (1.08) 9.91 5.86 5.12 (15.58) 6,481.00 4,318.00

Gold (8.80) 1,236.30 (0.71) (2.87) (2.11) (0.23) 16.31 16.61 7.28 1,287.80 1,046.20

Source: SSI Research, Bloomberg

Last Price

Last Price Change (%) 1 Year

Change (%) 1 Year

Last Price

Last Price Change (%) 1 Year

(9)

Research Team

Andy Ferdinand, CFA

Head Of Equity Research

Strategy, Banking, Consumer

+6221 2854 8148

[email protected]

M. Makky Dandytra, CSA, CFTe

Technical Analyst

Indices, Equities, Commodities, Currencies, Fixed Income

+6221 2854 8382 [email protected] Rangga Cipta Economist +6221 2854 8396 [email protected]

Akhmad Nurcahyadi, CSA

Analyst

Auto, Heavy Equipment, Property, Cigarette, Media, Aviation, Healthcare

+6221 2854 8144

[email protected]

Adrianus Bias Prasuryo

Analyst Cement, Infrastructure,Telecommunication +6221 2854 8392 [email protected] Marlene Tanumihardja Analyst

Retail, Poultry, Consumer, Small Cap

+6221 2854 8387 [email protected] Yudi Ilhamsyah Analyst Property, Construction +6221 2854 8881 [email protected]

Adde Chandra Kurniawan

Research Associate

+6221 2854 8338

[email protected]

Equity Sales Team

Kelvin Long

Director of Equities

+6221 2854 8150 [email protected]

Evelyn Satyono

Head of Institutional Equity Sales

+6221 2854 8148

[email protected]

Lucia Irawati

Head of Retail Equity Sales

+6221 2854 8173

[email protected]

Yulianah

Senior Institutional Sales

+6221 2854 8146 [email protected]

Ronny Ardianto

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8399 [email protected] Ferry Khusaeri Equity Sales +6221 2854 8304 [email protected] Indra S. Affandi

Senior Institutional Sales

+6221 2854 8334

[email protected]

Muhammad Isfandi

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8329 [email protected] Peter Hamsja Equity Sales +6221 2854 8325 [email protected] Jovita Widjaja Equity Sales +6221 2854 8314 [email protected] Clarice Wijana

Institutional Equity Sales

+6221 2854 8395 [email protected] Iwan Setiadi Equity Sales +6221 2854 8313 [email protected] James Wihardja Equity Sales +6221 2854 8397 [email protected]

Online Trading Sales Team

Nugroho Nuswantoro

Head Of Marketing OLT

+6221 2854 8372 [email protected] Rina Lestari SPV Customer Service +6221 2854 8180 [email protected]

Referensi

Dokumen terkait

Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed.. All

(ACES) mencatatkan pendapatan sebesar Rp4.5 triliun (-4.2%YoY) pada FY15, yang disebabkan oleh turunnya daya beli akibat melemahnya ekonomi Indonesia, meskipun

Untuk tahun ini, WTON menyiapkan belanja modal sebesar Rp425 miliar, di mana sebagian besar kebutuhan belanja modal tersebut akan dipenuhi dari dana sisa IPO

Sepanjang tahun 2015 lalu, TINS hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp101,56 miliar (turun 85% YoY), di mana menurut pihak manajemen, penurunan tersebut

 Sejumlah perusahaan unggas menolak laporan investigator KPPU yang menuduh melakukan kartel ayam, pasalnya pelaksanaan afkir dini merupakan instruksi dari

 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah menyetujui proposal PT Jasa Marga (JSMR) terkait proyek tol Jakarta - Cikampek Elevated setelah sebelumnya juga

Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed.. All

 Lembaga Penjamin Simpanan menilai perbankan akan dihadapkan pada ancaman likuiditas seiring rencana pemerintah mengeluarkan SBN senilai Rp 542,5 triliun gross dengan