• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN GURU MENGADAKAN VARIASI DALAM MENGAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SOLOK SELATAN JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERAMPILAN GURU MENGADAKAN VARIASI DALAM MENGAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SOLOK SELATAN JURNAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN GURU MENGADAKAN VARIASI

DALAM MENGAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS

SMA NEGERI 8 SOLOK SELATAN

JURNAL

Diajukan Sebagai untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1)

Helda Liastuti

NPM. 11020066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

(2)
(3)

KETERAMPILAN GURU MENGADAKAN VARIASI

DALAM MENGAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS

SMA NEGERI 8 SOLOK SELATAN

Helda Liastuti1 Ranti Nazmi2

Meldawati3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research in the background by the. importance of holding variations in learning, namely the variety of teacohing styles, media and interaction. Patterns On the basis of the problem is in the focus of research revewed variations conduct implementation skills in teaching history courses in clas XI IPS 8 Solok Selatan.

This kind of research is the studi evaluation qualitative analysis. Research subjects are, history teachet SMA 8 Solok country south which amounted to one person. As nara source some students of XI IPS, prinipals in vice curriculum SMA Negeri 8 Solok Selatan.

Research shows that harrow history courses held sound variations using tones and different pressures, students when focusing on one part of the material by applying pressure sound, did silence twice during procedural to provide the opportunity for studentst to understand the material presented by the teacher. Variation by making eye contact with students during prose occurred during learning so that students pay attention to the teacher.Variations in the teacher’s face in a hierarhy facial eXpression teacher in theform of shakes his head,pointing and nodding and perform replacement position whenthe learning process in the classroom history XI IPS that students are better concentration in learning. variations of less materialize especially media that canbe heard and in touch because the media is not available in school.Hald interaction skills conducted by history teacher. Giving freedom to students in finding a soure of learning and make students aktive during the learning process. Conclusions of this studya are. That the skills of teacher held a variety of teaching. History courses in grade XI IPS SMA 8 Solok Country south, have been performed for the style of teaching and interaction pattern, but the media Can not be varied because of limited media.

(4)

1

Skills of teachers held a Variety in teaching history courses in Class XI IPS

SMA Negeri 8 Solok Selatan

Helda Liastuti1 Ranti Nazmi2

Meldawati3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya mengadakan variasi dalam pembelajaran, yaitu variasi gaya mengajar, media dan pola interaksi. Atas dasar masalah tersebut penelitian ini difokuskan pada Pelaksanaan Keterampilan Mengadakan Variasi dalam mengajar mata pelajaran Sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pelaksanaan keterampilan mengadakan variasi mengajar mata pelajaran Sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan

Jenis penelitian adalah studi evaluasi dengan analisis kualitatif. Subjek penelitian adalah, guru sejarah SMA Negeri 8 Solok Selatan yang berjumlah 1 orang. Sebagai nara sumber beberapa orang siswa dari XI IPS, serta kepala sekolah dan wakil kurikulum di SMA.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: guru mata pelajaran sejarah mengadakan variasi suara menggunakan nada dan tekanan berbeda, pemusatan perhatian siswa ketika terhadap satu bagian materi dengan cara memberi tekanan suara, melakukan kesenyapan sebanyak 2 kali selama proses belajar mengajar untuk memberi kesempatan kepada siswa memahami materi yang diterangkan oleh guru. Variasi dengan melakukan kontak pandang dengan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung supaya siswa memperhatikan guru. Variasi dalam ekspresi wajah guru dalam bentuk menggeleng, menunjuk dan mengangguk dan melakukan pergantian posisi ketika proses pembelajaran sejarah di kelas XI IPS agar siswa lebih kosentrasi dalam belajar. Variasi media kurang terlaksana, terutama media yang dapat didengar dan diraba karena media tersebut belum tersedia di sekolah. Keterampilan mengadakan interaksi dilakukan oleh guru sejarah yaitu memberi kebebasan pada siswa dalam mencari sumber belajar dan membuat siswa aktif selama proses belajar mengajar.Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa keterampilan guru mengadakan variasi dalam mengajar mata pelajaran Sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan telah dilaksanakan untuk gaya mengajar dan pola interaksi, namun media tidak dapat dilakukan variasi karena keterbatasan media.

Keywords : Skills of teachers variations in teaching

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

1

PENDAHULUAN

Guru adalah salah satu komponen yang utama dalam proses belajar-mengajar yang ikut berperan dalam usaha pembentukan Sumber Daya Manusia yang potensial di bidang pembangunan. Jadi terlihat, bahwa guru sebagai salah satu komponen pendidikan memiliki peran yang cukup besar untuk bisa membantu terlaksananya proses pembelajaran kearah yang lebih baik, sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai. Dalam upaya melaksanakan proses pembelajaran yang lebih baik, maka banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru

Penelitian ini di latar belakangi oleh Variasi mengajar merupakan berbagai macam bentuk atau cara mengajar yang dapat meningkatkan keinginan siswa untuk lebih berminat mengikuti pelajaran yang diberikan oleh seorang guru. Agar proses belajar mengajar lebih baik dan menyenangkan, maka guru dalam melakukan variasi gaya mengajar, variasi media dan bahan ajar, serta variasi interaksi. Variasi yang diberikan guru dalam mengajar terutama bermanfaat untuk menimbulkan motivasi dalam kegiatan belajar. Selain itu variasi bermanfaat juga menghilangkan kebosanan siswa dalam menerima materi pelajaran yang diberikan guru. Bila guru menggunakan variasi ketika proses belajar mengajar berlangsung, guru tidak akan menemui siswa yang malas belajar dalam mengikuti proses pembelajaran

Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1.Guru mengadakan variasi gaya mengajar pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan.

2.Guru mengadakan variasi media pembelajara dalam mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan. 3.Guru mengadakan pola interaksi dalam mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan

Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan keterampilan guru mengadakan variasi mengajar mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan

Kajian Tiori

1.Keterampilan Mengajar gaya mengajar guru sejarah.

a.Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah dan cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata ta tertentu. b.Pemusatan perhatian siswa Guru dapat memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting, dapat dengan gaya bahasa menurut kebutuhan anak

c.Kesenyapan guru Adanya kesenyapan, kebisuan, atau “selingan diam” yang tiba-tiba dan disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa.

d.Kontak pandang dan gerak Apabila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya, sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat kemata murid-murid untuk menunjukkan adanya hubungan yang akrab dengan mereka.

e.Gerak badan dan mimik Variasi dari ekspresi wajah guru. Gerakan kepala dan gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dan pesan lisan yang di maksudkan. f.Pengantian posisi dalam kelas Pergantian posisi guru dalam kelas dapat digunakan untuk mempertahankan perhatian siswa, terutama sekali dalam menyampaikan pelajaran dalam kelas, gerakan hendaknya bebas

2.Keterampilan Mengadakan variasi media pembelajaran

a.Variasi media dapat dilihat Media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah grafik, bagan, poster, gambar, film, dan slide.

b.Variasi media yang dapat didengar Media yang termasuk ke dalam jenis ini adalah rekaman suara, suara radio, musik dan lain-lain

c.Variasi media yang dapat raba Media yang temasuk ke dalam jenis ini adalah film, televisi,CD,proyektor,yang diiringi oleh penjelasan guru

3.Guru melakuakn variasi interaksi dalam pembelajaran.dan kegiatan siswa

Pola interaksi ini dimaksudkan untuk meningkatkan interaksi guru-siswa dan siswa-siswa agar kegiatan pembelajaran tidak

(6)

2

menimbulkan kebosanan, kejenuhan, suasana kelas pun menjadi hidup. Pada umumnya tujuan bertanya adalah untuk memperoleh informasi dan untuk meningkatkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa yang saling berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.Untuk itu, guru dapat mencegah pertanyaan dijawab langsung oleh seorang siswa tetapi siswa diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya untuk didiskusikan.Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab pertanyaan dari murid, tetapi melontarkan kembali pertanyaan tersebut kepada siswa untuk didiskusikan.

a.Anak didik belajar secara bebas tanpa campur tangan guru

b.Anak didik mendengarkan dengan pasif. Situasi didominasi oleh guru

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi evaluasi dengan analisis kualitatif. karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan dan memberikan gambaran mengenai keterampilan guru mengadakan variasi dalam mengajar Mata Pelajaran Sejarah di kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan, melukiskan keadaan yang ada sekarang, yang berkenaan dengan kondisi yang ada. Data yang didapat disajikan dalam bentuk sebab akibat, bukan berdasarkan angka-angka (perhitungan) tujuan utama dari penelitian ini adalah melukan keadaan sesuatu atau yang sedang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Tylor dalam Moleong (2009: 84) yang menyatakan bahwa studi evaluasi dengan analisis kualitati

f merupakan proses yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang diamati. Informan yang diteliti dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar mata pelajaran sejarah. Berdasarkan keperluan penelitian ini yang menjadi informan penelitian adalah, guru sejarah SMA Negeri 8 Solok Selatan yang berjumlah 1 orang. Sebagai nara sumber beberapa orang siswa dari XI IPS, serta kepala sekolah dan wakil kurikulum di SMA.

1.Hasil Penelitian a.Temuan Umum 1. Sejarah berdirinya

SMA Negeri 8 Solok Selatan merupakan salah satu SMA baru, berdiri tahun 2010 dan mulai menerima siswa tahun pelajaran 2010/2011. SMA Negeri 8 Solok Selatan berdiri karena desakan dari masyarakat untuk memenuhi fasilitas pendidikan menengah.

Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) 8 Solok Selatan beralamatkan di Kampung Baru Nagari Lubuk Ulang Aling Kecamatan Sangir Batang Hari Kabupaten Solok Selatan. SMA Negeri 8 Solok Selatan, ini berdiri di atas tanah seluas 4.000 m2 dengan luas bangunan sekolah 2.286 m2.

2.Visi dan Misi SMA Negeri 8 Solok Selatan

a. Visi SMA Negeri 8 Solok Selatan

“Beriman dan Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Berprestasi dan Berbudaya Lingkungan.”

Untuk mewujudkan visi ini, proses pembelajaran di SMA Negeri 8 Solok Selatan ini direncanakan untuk membuat siswa beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, berprestasi dan budaya lingkungan. Salah satu mata pelajaran untuk mewujudkan visi sekolah tersebut adalah mata pelajaran sejarah b. Misi SMA Negeri 8 Solok Selatan

1.Memberi keleluasaan kepada siswa untuk beribadah sesuai dengan agama masing-masing.

1Melaksanakan kegiatan pembinaan keagamaan dan akhlak mulia.

2Mewujudkan siswa yang santun dan menghargai sesama.

3Meningkatkan kesadaran siswa untuk mematuhi aturan dan tata tertib sekolah. 4.Melaksanakan proses pembelajaran sesuai tuntunan Standar Nasional Pendidikan. 5.Mewujudkan siswa yang berprestasi dibidang akademik dan non akademik.

6.Menciptakan kesadaran siswa tentang pentingya pemeliharaan lingkungan.

7.Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

b.Temuan Khusus

Pada bab ini dapat dikemukakan hasil penelitian tentang keterampilan guru mengadakan variasi dalam mengajar mata pelajaran Mata Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan, meliputi variasi gaya mengajar, variasi menggunakan

(7)

3

media pembelajaran dan variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.

Penelitian mengenai keterampilan guru mengadakan variasi dalam mengajar mata pelajaran Mata Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan, dimulai tanggal 27 April – 27 Mei 2016. Untuk memperoleh data dari informan penelitian salah satu cara yang peneliti lakukan adalah dengan melaksanakan observasi ke dalam kelas. Kelas yang diobservasi kelas XI. Selanjutnya, untuk memperoleh data mengenai kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam pelaksanaan keterampilan bertanya dasar pada mata pelajaran Mata Pelajaran Sejarah di SMA Negeri 8 Solok Selatan, kemudian juga melakukan wawancara. Wawancara tersebut dilakukan dengan Lira Rahmi (LR) guru mata pelajaran sejarah SMA Negeri 8 Solok Selatan yang mengajar di kelas XI, wawancara dengan kepala sekolah Arlison Sembiring dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum Rika Mayesti.

b. Mesi SMA Negeri 8 Solok Selatan 1.Memberi keleluasaan kepada siswa untuk beribadah sesuai dengan agama masing-masing.

2.Melaksanakan kegiatan pembinaan keagamaan dan akhlak mulia.

3.Mewujudkan siswa yang santun dan menghargai sesama.

4.Meningkatkan kesadaran siswa untuk mematuhi aturan dan tata tertib sekolah. 5.Melaksanakan proses pembelajaran sesuai tuntunan Standar Nasional Pendidikan. 6.Mewujudkan siswa yang berprestasi dibidang akademik dan non akademik.

7Menciptakan kesadaran siswa tentang pentingya pemeliharaan lingkungan.

8.Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

c. Pembahasan

Guru mengadakan variasi dalam mengajar yaitu variasi suara. Guru menggunakan nada, volume dan kecepatan yang berbeda pada saat proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran sejarah. Guru melaksanakan keterampilan mengadakan variasi dengan melakukan pemusatan

perhatian siswa ketika terhadap satu bagian materi. Dengan demikian, memusatkan perhatian siswa ketika melakukan variasi pembelajaran bertujuan untuk membuat siswa lebih memahami tentang materi yang diajarkan oleh guru.

Guru melakukan kesenyapan untuk memberi kesempatan kepada siswa memahami materi yang baru diterangkan oleh guru. Kesenyapan ini rata-rata dilakukan oleh guru sebanyak 2 kali selama proses belajar mengajar. Guru telah melakukan keterampilan mengadakan variasi dengan jalan melakukan kontak pandang dengan siswa selama proses belajar mengajar berlangsun. Kontak pandang yang dilakukan oleh guru ini bertujuan untuk memberi penekanan terhadap materi yang dijelaskan oleh guru.

Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelas penyampaian materi. Orang akan lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya semakin baik. Guru melakukan pergantian posisi ketika proses pembelajaran sejarah di kelas XI IPS. Pergantian posisi ini berlangsung beberapa kali, lebih sering berada di sekitar tempat duduk siswa. Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bias memperhatikan.

Guru tidak melakukan variasi penggunaan media dalam pembelajaran mata pelajaran sejarah karena karena media tersebut belum tersedia di sekolah. Media yang digunakan oleh guru adalah media yang dapat dilihat. Keterampilan mengadakan interaksi sudah dapat dilakukan oleh guru sejarah. Pola interaksi yang dilakukan oleh guru yaitu memberi kebebasan pada siswa dan membuat siswa aktif selama proses belajar mengajar

(8)

4

A..Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan tentang keterampilan guru mengadakan variasi dalam mengajar mata pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan, dapat disimpulkan bahwa:

Keterampilan guru mata pelajaran sejarah kelas XI IPS SMA Negeri 8 Solok Selatan dalam mengadakan variasi dalam mengajar yaitu variasi nada suara dan kecepatan suara berbeda, pemusatan perhatian siswa pada satu bagian materi dengan memberi tekanan suara, melakukan kesenyapan selama proses belajar mengajar. Keterampilan variasi selanjutnya adalah kontak pandang selama proses belajar mengajar berlangsung agar siswa memperhatikan guru. Variasi ekspresi wajah guru dalam bentuk menggeleng, menunjuk dan mengangguk dan melakukan pergantian posisi ketika proses pembelajaran sejarah di kelas XI IPS agar siswa lebih konsentrasi dalam belajar. Variasi media yang dilakukan guru hanya menggunakan media yang dapat dilihat, sementara media yang dapat didengar dan media yang dapat diraba tidak terlaksana karena media tidak tersedia. Keterampilan mengadakan interaksi dilakukan oleh guru sejarah yaitu memberi kebebasan pada siswa dalam mencari sumber belajar dan membuat siswa aktif selama proses belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA

Anitah, W. Sri, dkk. 2007. Strategi

Pembelajaran SD. Jakarta: Universitas

Terbuka

Darmadi, Hamid. 2010. Kemampuan Dasar

Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press

Marno dan Idris, M. 2008. Strategi & Metode

Pengajaran: Menciptakan Keterampilan

Mengajar yang Efektif dan Edukatif.

Yogyakarta: Ar ruzz Media

Matroji. 2013. Catatan Peristiwa Sejarah

untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Bailmu

Mulyasa E. 2004. Menjadi Guru Profesional

“Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan”. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sardiman A.M., 2004. Interaksi dan Motivasi

Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo

Pustaka

Sumantri, Mulyani. 2009. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan

Suwarna, dkk (2006). Pengajaran Mikro,

Pendekatan Praktis dalam Menyiapkan

Pendidik Profesional.Jogyakarta : Tiara

Wacana

Syamdani, Kaksim dan Dasrizal. 2014. 8

Keterampilan Dasar Mengajar. STKIP PGRI

Sumber Press

Usman, Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari 15 responden, sebelum pemberian lavender aromatherapy seluruhnya mengalami insomnia sedang (100%) dan setelah

PENGARUH TEMPERATUR PEMBAKARAN DALAM PEMBUATAN ABU DARI KULIT BUAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca Linn cv. ‘Saba’) SEBAGAI SUMBER ALKALI.. dibuat sebagai kelengkapan persyaratan

Untuk mendapatkan kelompok tanah berbutir halus dapat dilakukan dengan memplotkan hasil uji batas cair dan batas plastis pada grafik klasifikasi Unified (Gambar 3.1.) 58 M .22

Mengingat kegiatan tersebut merupakan pelaksanaan dari kebijaksanaan baru dan memperhatikan situasi serta kondisi dari pada para pemilik tanah maka untuk sementara waktu

Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap adsorpsi ion Pb(II) dan Cu(II) oleh biomassa alga Tetraselmis sp, HAS, dan HAS-magnetit menggunakan metode kontinu sehingga

Pada penelitian ini, proses hidrogenasi pada minyak terpentin dilakukan secara elektrokatalitik dengan menggunakan sel elektrokimia di mana larutan elektrolit yang digunakan

Selanjutnya jika melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan penafsiran Alquran, maka akan tampak keragaman, perubahan, dan kesinambungan paradigma dan