• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

60   

3.1 Desain Penelitian

Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan – aturan yang berlaku. Untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik, maka si peneliti bukan saja harus mengetahui aturan permainan, tetapi juga harus mempunyai keterampilan – keterampilan dalam melaksanakan penelitian. Untuk menerapkan metode ilmiah dalam transkrip penelitian, maka diperlukan suatu desain penelitian, yang sesuai dengan kondisi, seimbang dalam dangkalnya penelitian yang akan dikerjakan. Desain penelitian harus mengikuti metode penelitian. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, mengenai pengumpulan, analisis data, dan sebagainya (Nazir, 2005).

Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat Asosiatif. Menurut Nazir (2003, p54) Penelitian Asosiatif yaitu metode untuk mencari korelasi atau hubungan kausal (hubungan yang bersifat sebab akibat).

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif serta penelitian terapan (applied research, practical research) yaitu suatu penelitian yang hasilnya dapat langsung digunakan untuk suatu keperluan tertentu (practical). Penelitian ini diharapkan dapat membantu Binus University dalam mengembangkan progam kerja dan meningkatkan efektifitas cara – cara yang telah digunakan dalam upaya meningkatkan minat entrepreneurship mahasiswanya.

(2)

Penelitian ini juga merupakan jenis statistik inferensi, yaitu suatu pengukuran statistika digunakan untuk mengukur parameter populasi, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Statistik inferensi bertujuan untuk menyediakan dasar peramalan, dan estimasi yang digunakan untuk mengubah informasi menjadi pengetahuan.

Unit analisis yang akan diteliti adalah semua mahasiswa Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil. Mahasiswa tersebut diambil untuk studi kasus dikarenakan diasumsikan pada umumnya mahasiswa tersebut sudah hampir selesai menempuh masa kuliahnya, dan sebentar lagi akan mulai memasuki dunia kerja sehingga lebih relevan untuk penelitian ini.

Horison waktu yang digunakan menggunakan cross sectional. Cross sectional merupakan suatu penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, yaitu selama responden menjadi mahasiswa semester tujuh di Binus University.

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Menurut (Masri, 2003) dikutip oleh Riduwan & Kuncoro (2008, p182), definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi operasional itu harus bisa diukur dan bisa dipahami oleh orang lain, adapun definisi operasional penelitian ini adalah sebagai berikut:

(3)

Independent Variable: Kepribadian, Motivasi, Pendidikan, Keluarga

Dependent Variable: Minat Entrepeneur

Tabel 3.1 Definisi Operasional

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Kepribadian (X1)

Berdasarkan teori: Hendro & Chandra W.W (2006), MC Clelland (1995), Riyanti (2003), Zimmerer (2001), Dalimunthe (2003), Lambing & Charles (1999), Suryaman (2006) Drucker (1985) dan Helmi & Rista (2006)

• Kepemimpinan

• Percaya diri

• Ekstrovert

• Inovatif

Skala Likert Ordinal

Motivasi (X2)

Berdasarkan teori:

Lambing & Charles (1999), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Zimmerer (2001), Windardi (2003), Dalimunthe (2003), Drucker (1985), Suryaman (2006) dan Hendro & Chandra W.W (2006)

• Penghasilan

• Penghargaan (status

sosial)

• Rasa senang

Skala Likert Ordinal

Pendidikan (X3)

Berdasarkan teori: Hendro & Chandra W.W (2006), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Helmi & Rista (2006), Suryaman (2006), dan Zimmerer (2001) • Mata kuliah entrepreneurship • Lingkungan universitas

Skala Likert Ordinal

Keluarga (X4)

Berdasarkan teori: Hendro & Chandra W.W (2006), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Helmi & Rista

• Dukungan keluarga

• Kondisi sosial

ekonomi keluarga

(4)

(2006), Matondang (2006), dan Suryaman (2006) Minat Entrepreneur (Y)

Berdasarkan teori:

Super & Crites, yang dikutip oleh Suryaman(2006)

• Pengungkapan

• Tindakan

Skala Likert Ordinal

Keterkaitan antara variabel – variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada paradigma penelitian berikut:

Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

Keterangan: X1 = Kepribadian X2 = Motivasi X3 = Pendidikan X4 = Keluarga Y = Minat Entrepreneur

X1

X2

X3

X4

Y

H1  H2  H3  H4  H5 

(5)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari tangan pertama atau sumber asli. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun file – file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau responden, yaitu orang yang dijadikan sebagai objek dari penelitian.

Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. Penelitian ini termasuk pada kategori:

• Studi kasus

Studi kasus menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studinya. Pada penelitian ini, kelompok yang akan diambil sebagai bahan studi adalah para mahasiswa Binus University semester tujuh.

• Survei

Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Pada umumnya survei menggunakan kuesioner sebagai alat pengambil data. Survei menganut aturan pendekatan kuantitatif.

Sumber data yang digunakan untuk penelitian berasal dari para mahasiswa Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil. Mahasiswa berasal dari dua puluh satu jurusan yang terdaftar di Binus University tahun 2007 dan tersebar di Kampus Anggrek, Kampus Syahdan, dan Kampus Kijang.

(6)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan dalam penelitian agar hasil penelitian yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan. Teknik pengumpulan data (instrumen) yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuesioner atau angket. Yang dimaksud dengan kuesioner/angket yaitu suatu cara untuk mendapatkan data dengan cara memberikan daftar – daftar pertanyaan yang kemudian akan diisi oleh responden atau objek penelitian untuk memperoleh data.

Pada penelitian ini, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup atau kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya. Jawaban Kuesioner disusun untuk mengetahui kecocokan responden dengan indikator – indikator yang sudah disusun dengan menggunakan skala Likert.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian survey yang dimaksud adalah bersifat menjelaskan hubungan kausal dan untuk pengujian hipotesis. Penelitian survey ini memfokuskan pada pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi. Variabel sebab – akibat tersebut adalah Kepribadian (X1), Motivasi (X2), Pendidikan (X3), dan Keluarga (X4) terhadap Minat Entrepreneur (Y).

Dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti, peneliti tidak mempunyai kesempatan untuk menyebar kuesioner sebanyak dua kali. Untuk itu, setelah dijustifikasi oleh dosen pembimbing (pakar), pertama – tama dilakukan uji tryout kuesioner sementara yang disebar kepada para mahasiswa Binus University dari semua semester sebanyak 10% dari sampel, yaitu sebanyak 37 orang. Uji tryout ini dilakukan untuk menguji validitas dan realibilitas dari kuesioner. Apakah semua item sudah valid dan

(7)

reliabel, kalau tidak maka yang tidak valid akan dibuang. Kalau benar – benar valid dan reliabel maka akan digunakan.

Berikut kisi – kisi instrumen yang digunakan:

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen

VARIABEL INDIKATOR - INDIKATOR ITEM TOTAL

ITEM Kepribadian Motivasi Pendidikan Keluarga Minat Entrepreneur • Kepemimpinan • Percaya diri • Ekstrovert • Inovatif • Penghasilan

• Penghargaan (status sosial)

• Rasa senang

• Mata kuliah entrepreneurship

• Lingkungan universitas

• Dukungan keluarga

• Kondisi sosial ekonomi keluarga

• Pengungkapan • Tindakan 1,24 6,8 5,13 7,19 3,16 9,12 10,17 4,23 2,25 11,22 18,26 15,20 14,21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Catatan: variabel dan indikator Kepribadian(X1), Motivasi(X2), Pendidikan(X3), Keluarga(X4) dan Minat Entrepreneur (Y) dikembangkan berdasarkan teori Lambing & Charles (1999), Hendro & Chandra W.W (2006), Windardi (2003), Dalimunthe (2003), Drucker (1985), Suryaman (2006), Mc Clelland (1995), Riyanti (2003), Helmi & Rista (2006), Matondang (2006), Zimmerer (2001), Winarso (2003) dan Super & Crites, yang dikutip oleh Suryaman(2006).

Hasil uji coba yang dilakukan terhadap 37 mahasiswa Binus University menunjukan bahwa semua (dua puluh enam) item kuesioner sudah valid dan reliabel, sehingga dapat

(8)

digunakan untuk penelitian selanjutnya. Tabulasi data uji coba kuesioner dapat dilihat pada bagian lampiran.

Kemudian butir – butir pertanyaan hasil tryout yang sudah dinyatakan valid, disebarkan lagi kepada responden yang sesungguhnya. Yaitu mahasiswa/i Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil.

Setelah menentukan jumlah sampel berdasarkan jurusan perkuliahan (strata sampel) dengan metode proportionate stratified random sampling, peneliti memilih kelas secara acak (random). Kemudian peneliti memasuki kelas – kelas para mahasiswa dari semua jurusan, kemudian menyebarkan kuesioner secara acak kepada mahasiswa yang dijumpainya. Untuk meningkatkan penyebaran data, pada jurusan (strata sampel) yang respondennya > 30 orang, peneliti melakukan penyebaran ke lebih dari satu kelas (satu kelas hanya diambil maksimal 30 responden) sehingga aspek representatifnya semakin besar dalam mewakili seluruh populasi.

3.5 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat – sifatnya (Sudjana, 1992). Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2004, p57).

Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswa Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil. Mahasiswa tersebut diambil untuk studi kasus dikarenakan diasumsikan pada umumnya mahasiswa tersebut sudah hampir

(9)

selesai menempuh masa kuliahnya, dan sebentar lagi akan mulai memasuki dunia kerja sehingga dianggap paling relevan untuk digunakan sebagai responden. Populasi yang diteliti berjumlah 4.733 mahasiswa yang terbagi atas dua puluh satu jurusan perkuliahan yang terdaftar di Binus University pada tahun 2007.

Berikut tabel jumlah mahasiswa semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil

Tabel 3.3 Jumlah Populasi Berdasar Strata

No Jurusan Jumlah Mahasiswa

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18  19  20  Akuntansi  Arsitektur  Desain Komunikasi Visual  Komputerisasi Akuntansi  Komunikasi Pemasaran  Manajemen  Psikologi  Sastra China  Sastra Inggris  Sastra Jepang  Sistem Informasi  Sistem Komputer  Teknik Industri  Teknik Informatika  Teknik Sipil  Manajemen dan Teknik Industri  Sistem Informasi dan Akuntansi  Sistem Informasi dan Manajemen  Sistem Informasi dan Teknik Industri  Teknik Informatika dan Matematika  239  42  232  376  333  383  76  92  93  78  990  67  72  1.395  18  10  58  84  23  55 

(10)

21  Teknik Informatika dan Statistika  15 

Jumlah 4.733 orang

Sumber: Data dari BEC

3.5.2 Teknik Pengambilan Sampel

Arikunto (2004, p117) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Menurut Mustafa (2000), sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.

Pada penelitian ini, sampel ditarik dengan menggunakan metode Stratified Random Sampling secara proporsional. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai dengan ukuran unit sampling dan strata dibagi berdasarkan penjurusan perkuliahan. Sehingga aspek representatifnya lebih meyakinkan sesuai dengan sifat – sifat yang membentuk dasar unit – unit yang mengklasifikasikannya yaitu mahasiswa Binus University.

Menurut (Riduwan & Kuncoro, 2008, p44), apabila jumlah populasinya sudah diketahui, maka salah satu cara menentukan ukuran sampel yang dapat dilakukan dengan rumus Taro Yamane. Metode ini juga sesuai digunakan untuk penarikan sampel secara acak (random sampling), sehingga dapat digunakan untuk penelitian ini.

Rumus Taro Yamane:

(11)

Dimana:

n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = derajat kebebasan

Pada skripsi ini, digunakan tingkat ketepatan 95% atau presentase kesalahan yang diterima sebesar 5%. Sehingga jumlah sampel yang perlu diambil adalah:

= 368,8 orang (dibulatkan) = 369 orang

Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah sebesar 369 orang mahasiswa Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil, yang diambil dengan metode Stratified Random Sampling.

Kemudian sampel dibagi secara proportionate random sampling memakai rumusan alokasi proporsional sebagai berikut:

 

Dimana:

ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya

(12)

Dengan menggunakan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel penelitian yaitu jumlah mahasiswa yang dibagi dengan menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling dengan strata sampel masing – masing jurusan yaitu:

Tabel 3.4 Jumlah Sampel

No Jurusan Proporsi Jumlah

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18  19  20  21  Akuntansi  Arsitektur  Desain Komunikasi Visual  Komputerisasi Akuntansi  Komunikasi Pemasaran  Manajemen  Psikologi  Sastra China  Sastra Inggris  Sastra Jepang  Sistem Informasi  Sistem Komputer  Teknik Industri  Teknik Informatika  Teknik Sipil  Manajemen dan Teknik Industri  Sistem Informasi dan Akuntansi  Sistem Informasi dan Manajemen  Sistem Informasi dan Teknik Industri  Teknik Informatika dan Matematika  Teknik Informatika dan Statistika  239/4733 x 369  42/4733 x 369  232/4733 x 369  376/4733 x 369  333/4733 x 369  383/4733 x 369  76/4733 x 369  92/4733 x 369  93/4733 x 369  78/4733 x 369  990/4733 x 369  67/4733 x 369  72/4733 x 369  1.395/4733 x 369  18/4733 x 369  10/4733 x 369  58/4733 x 369  84/4733 x 369  23/4733 x 369  55/4733 x 369  15/4733 x 369  18.6 = 19  3.3 = 3  18.1 = 18  29.3 = 29  26.0 = 26  29.9 = 30  5.9 = 6  7.2 = 7  7.3 = 7  6.1 = 6  77.2 = 77  5.2 = 5  5.6 = 6  108.8 = 109  1.4 = 1  0.8 = 1  4.5 = 5  6.5 = 7  1.8 = 2  4.3 = 4  1.2 = 1  Jumlah 369 orang

(13)

3.6 Metode Analisis

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitianpun akan segera diketahui (Riduwan & Kuncoro, 2008, p222).

Penelitian ini menggunakan instrument kuesioner, pertama – tama data akan diuji validitas dan realibilitasnya sebelum digunakan untuk penelitian selanjutnya. Setelah diperoleh data yang valid dan reliabel, dilakukan uji linieritas. Karena data menggunakan skala Likert maka data masih bersifat ordinal. Untuk itu, sesuai dengan syarat asumsi statistik parametrik, data harus ditransformasi dulu agar menjadi skala interval. Setelah ditransfromasi, selanjutnya data akan diuji dengan analisis korelasi, regresi, dan dilanjutkan dengan analisis jalur (path analysis).

Uji normalitas tidak perlu dilakukan karena menurut Joseph F, et.al (2010, p72), Apabila sampel berjumlah besar (sampel > 200) , maka uji normalitas dapat diabaikan. Hal ini dikarenakan dengan sampel yang berjumlah besar, maka otomatis akan

mengurangi sampling error dan kearah distribusi normal sehingga kenormalan data

tidak perlu diperhatikan.

Dalam pelaksanaannya, pengolahan data penelitian ini dilakukan melalui bantuan progam komputer dengan progam SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16 untuk uji validitas, realibilitas, linearitas, korelasi, regresi serta untuk perhitungan analisis jalur (Path Analysis).

(14)

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar – benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p216) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu alat ukuran yang menunjukan tingkat keandalan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengukur validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian – bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan total skor yang merupakan jumlah skor tiap butir.

Menurut Juliandi (2007, p7-9), berikut langkah – langkah yang digunakan untuk melakukan uji validitas menggunakan progam SPSS:

1. Buka progam SPSS

2. Masukan skor – skor angket dan total skornya di lembar editor SPSS. Lalu klik

Variable View

3. Pada kolom label, isi dengan keterangan (item X ke 1, item X ke 2, item X ke 3, dan

seterusnya) sesuai dengan jumlah butir pertanyaan, dan total X

4. Lalu klik menu Analyze, Correlate, Bivariat

5. Blok semua item (item X ke 1,dst), klik ikon panah, sehingga seluruhnya akan

berpindah ke kotak variable, lalu klik OK

6. Selanjutnya, perhatikan tabel Correlations pada halaman *Output.

Instrumen valid apabila nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2-tailed)] ≤ taraf signifikan (α)sebesar 0,05.

(15)

Selain itu nilai korelasi (r hitung) juga akan dibandingkan dengan nilai dari r tabel. Berikut langkah untuk menghitung r tabel:

1. Lakukan perhitungan untuk mencari nilai t tabel yang didapat dengan rumus:

IDF.T (probability . degree of freedom).

Probability adalah nilai 1 - α, sedangkan degree of freedom (df) adalah jumlah

sampel dikurang dua, atau df = N – 2.

2. Selanjutnya hitung nilai r tabel dengan rumus:

 

Hasil perhitungan menggunakan rumus diatas, diperoleh hasil r tabel untuk N berjumlah 37 sampel (tryout) adalah sebesar 0.325. Sedangkan untuk hasil penelitian akhir dengan N berjumlah 369 sampel adalah sebesar 0.120. Hasil tersebut akan digunakan untuk dibandingkan dengan nilai dari korelasi dengan kaidah keputusan sebagai berikut:

Apabila nilai korelasi > r tabel, maka instrument valid, sebaliknya

Apabila nilai korelasi < r tabel, maka instrumen tidak valid

3.6.1.1 Uji Validitas Pada Hasil Tryout

(16)

Untuk variabel ini, terdapat delapan (8) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 1, 24, 6, 8, 5 ,13, 7, dan 9. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X1 Pada Tryout Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.1 dengan Total 0.787 0.325 0.000 VALID 

Item No.24 dengan Total  0.725 0.325 0.000 VALID 

Item No.6 dengan Total  0.753 0.325 0.000  VALID 

Item No.8 dengan Total  0.667 0.325 0.000  VALID 

Item No.5 dengan Total  0.736 0.325 0.000  VALID 

Item No.13 dengan Total  0.752 0.325  0.000  VALID 

Item No.7 dengan Total  0.737 0.325  0.000  VALID 

Item No.9 dengan Total 0.803 0.325  0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 8 item yang diujikan untuk variabel kepribadian (X1), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Motivasi (X2)

Untuk variabel ini, terdapat enam (6) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 3, 16, 9, 12, 10 dan 17. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

(17)

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel X2 Pada Tryout Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.3 dengan Total 0.492 0.325 0.002 VALID 

Item No.16 dengan Total  0.786 0.325 0.000  VALID 

Item No.9 dengan Total  0.782 0.325 0.000  VALID 

Item No.12 dengan Total  0.642 0.325 0.000  VALID 

Item No.10 dengan Total  0.526 0.325 0.001  VALID 

Item No.17 dengan Total  0.857 0.325  0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 6 item yang diujikan untuk variabel motivasi (X2), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Pendidikan (X3)

Untuk variabel ini, terdapat empat (4) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 4, 23, 2, dan 25. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel X3 Pada Tryout Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.4 dengan Total 0.611 0.325 0.000 VALID 

Item No.23 dengan Total  0.757 0.325 0.000 VALID 

Item No.2 dengan Total  0.628 0.325 0.000  VALID 

Item No.25 dengan Total  0.722 0.325 0.000  VALID 

(18)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 item yang diujikan untuk variabel pendidikan (X3), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Keluarga (X4)

Untuk variabel ini, terdapat empat (4) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu itempertanyaan nomor 11, 22, 18 dan 26. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel X4 Pada Tryout Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.11 dengan Total 0.561 0.325 0.000 VALID 

Item No.22 dengan Total  0.736 0.325 0.000 VALID 

Item No.18 dengan Total  0.731 0.325 0.000  VALID 

Item No.26 dengan Total  0.765 0.325 0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 item yang diujikan untuk variabel keluarga (X4), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Minat Entrepreneur (Y)

Untuk variabel ini, terdapat empat (4) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 15, 20, 14 dan 21. D alam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

(19)

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Y Pada Tryout Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.15 dengan Total 0.829 0.325 0.000  VALID 

Item No.20 dengan Total  0.888 0.325 0.000  VALID 

Item No.14 dengan Total  0.777 0.325 0.000  VALID 

Item No.21 dengan Total  0.721 0.325 0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 item yang diujikan untuk variabel minat entrepreneur (Y), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

3.6.1.2 Uji Validitas Pada Hasil Akhir

Variabel Kepribadian (X1)

Untuk variabel ini, terdapat delapan (8) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 1, 24, 6, 8, 5 ,13, 7, dan 9. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel X1 Pada Hasil Akhir Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.1 dengan Total 0.764 0.120  0.000 VALID 

Item No.24 dengan Total  0.646 0.120  0.000  VALID 

(20)

Item No.8 dengan Total  0.786 0.120  0.000  VALID 

Item No.5 dengan Total  0.748 0.120  0.000  VALID 

Item No.13 dengan Total  0.638 0.120  0.000  VALID 

Item No.7 dengan Total  0.698 0.120  0.000  VALID 

Item No.9 dengan Total 0.619 0.120  0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 8 item yang diujikan untuk variabel kepribadian (X1), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Motivasi (X2)

Untuk variabel ini, terdapat enam (6) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 3, 16, 9, 12, 10 dan 17. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Variabel X2 Pada Hasil Akhir Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.3 dengan Total 0.762 0.120  0.000 VALID 

Item No.16 dengan Total  0.867 0.120  0.000  VALID 

Item No.9 dengan Total  0.753 0.120  0.000  VALID 

Item No.12 dengan Total  0.498 0.120  0.000  VALID 

Item No.10 dengan Total  0.863 0.120  0.000  VALID 

Item No.17 dengan Total  0.840 0.120  0.000  VALID 

(21)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 6 item yang diujikan untuk variabel motivasi (X2), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Pendidikan (X3)

Untuk variabel ini, terdapat empat (4) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 4, 23, 2, dan 25. Dalam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.12 Hasil Uji Validitas Variabel X3 Pada Hasil Akhir Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.4 dengan Total 0.704 0.120  0.000 VALID 

Item No.23 dengan Total  0.763 0.120  0.000 VALID 

Item No.2 dengan Total  0.587 0.120  0.000  VALID 

Item No.25 dengan Total  0.680 0.120  0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 item yang diujikan untuk variabel pendidikan (X3), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Keluarga (X4)

Untuk variabel ini, terdapat empat (4) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 11, 22, 18 dan 26. D alam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

(22)

Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas Variabel X4 Pada Hasil Akhir Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.11 dengan Total 0.757 0.120  0.000 VALID 

Item No.22 dengan Total  0.800 0.120  0.000 VALID 

Item No.18 dengan Total  0.748 0.120  0.000  VALID 

Item No.26 dengan Total  0.775 0.120  0.000  VALID 

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 item yang diujikan untuk variabel keluarga (X4), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

Variabel Minat Entrepreneur (Y)

Untuk variabel ini, terdapat empat (4) pertanyaan yang mewakilinya. Yaitu item pertanyaan nomor 15, 20, 14 dan 21. D alam mengolah data ini, peneliti menggunakan bantuan progam SPSS, maka didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 3.14 Hasil Uji Validitas Variabel Y Pada Hasil Akhir Korelasi antara Nilai Korelasi

(Pearson Correlation) r tabel Probabilitas Korelasi [sig.(2-tailed)] Kesimpulan

Item No.15 dengan Total 0.794 0.120  0.000  VALID 

Item No.20 dengan Total  0.810 0.120  0.000  VALID 

Item No.14 dengan Total  0.572 0.120  0.000  VALID 

Item No.21 dengan Total  0.754 0.120  0.000  VALID 

(23)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa dari 4 item yang diujikan untuk variabel minat entrepreneur (Y), semua item dinyatakan valid sehingga bisa dipakai untuk penelitian selanjutnya.

3.6.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Menurut Neuman (2000) yang dikutip oleh Agustina (2009, p46), data yang dapat diandalkan atau konsisten artinya hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak bervariasi karena karakteristik dari proses pengukuran atau alat pengukuran itu sendiri. Uji realibilitas pada instrumen dilakukan dengan menilai alpha.

Menurut Juliandi (2007, p11-12), berikut langkah – langkah yang digunakan untuk melakukan uji validitas menggunakan progam SPSS:

1. Pada progam SPSS, klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis

2. Blok butir – butir item pertanyaan, lalu pindahkan ke kotak items dengan

meng-klik tanda panah.

3. Pada menu Model, pilih salah satu, misalnya Alpha, lalu klik OK.

Suatu angket dikatakan reliable (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Karena tingkat realibilitas ditentukan oleh tingkat Cronbach’s Alpha, untuk itu, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan seperti tabel berikut:

(24)

Tabel 3.15 Penilaian Alpha

Cronbach’s Alpha Tingkat Realibiltas

0.00 – 0.20 Kurang reliabel >0.20 – 0.40 Agak reliabel >0.40 – 0.60 Cukup reliabel >0.60 – 0.80 Reliabel >0.80 – 1.00 Sangat Reliabel Sumber: Agustina (2009)

3.6.2.1 Uji Realibilitas Pada Hasil Tryout

Variabel Kepribadian (X1)

Tabel 3.16 Uji Realibilitas Variabel X1 pada Tryout

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.885 8

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.885 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.885 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 1, 24, 6, 8, 5 ,13, 7, dan 9.

(25)

Variabel Motivasi (X2)

Tabel 3.17 Uji Realibilitas Variabel X2 pada Tryout

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.750 6

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.750 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.750 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 3, 16, 9, 12, 10 dan 17.

Variabel Pendidikan (X3)

Tabel 3.18 Uji Realibilitas Variabel X3 pada Tryout

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.614 4

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.614 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.614 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 4, 23, 2, dan 25.

(26)

Variabel Keluarga (X4)

Tabel 3.19 Uji Realibilitas Variabel X4 pada Tryout

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.635 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.635 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 11, 22, 18 dan 26.

Variabel Minat Entrepreneur (Y)

Tabel 3.20 Uji Realibilitas Variabel Y pada Tryout

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.814 4

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.814 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.814 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 15, 20, 14 dan 21.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(27)

3.6.2.2 Uji Realibilitas Pada Hasil Akhir

Variabel Kepribadian (X1)

Tabel 3.21 Uji Realibilitas Variabel X1 pada Hasil Akhir

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.849 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.849 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 1, 24, 6, 8, 5 ,13, 7, dan 9.

Variabel Motivasi (X2)

Tabel 3.22 Uji Realibilitas Variabel X2 pada Hasil Akhir

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.860 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.860 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 3, 16, 9, 12, 10 dan 17. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .849 8 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .860 6

(28)

Variabel Pendidikan (X3)

Tabel 3.23 Uji Realibilitas Variabel X3 pada Hasil Akhir

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.646 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.646 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 4, 23, 2, dan 25.

Variabel Keluarga (X4)

Tabel 3.24 Uji Realibilitas Variabel X4 pada Hasil Akhir

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.770 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.770 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 11, 22, 18 dan 26. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .624 4 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .770 4

(29)

Variabel Minat Entrepreneur (Y)

Tabel 3.25 Uji Realibilitas Variabel Y pada Hasil Akhir

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Nilai Cronbach’s Alpha diatas terlihat sebesar 0.712 maka dapat dikatakan bahwa data diatas bersifat reliabel karena 0.712 > 0.6. Data hasil kuesioner yang akan digunakan untuk proses analisa selanjutnya adalah data atas butir pertanyaan nomor 15, 20, 14 dan 21.

3.6.3 Uji Linearitas

Salah satu asumsi yang diperlukan dalam analisis parametrik yang digunakan untuk penelitian ini adalah linieritas dari data yang digunakan. Asumsi ini menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Jadi peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya (Santoso, 2008). Sedangkan Djunaidi (2009) mengatakan bahwa asumsi linearitas adalah asumsi yang akan memastikan apakah data yang kita miliki sesuai dengan garis linear atau tidak.

Berikut langkah – langkah yang digunakan untuk melakukan uji linearitas menggunakan progam SPSS:

1. Klik Analyze -> Compare Mean > Mean

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(30)

2. Masukkan predictor (variabel bebas) ke Independent List dan variabel terikat ke Dependent List.

3. Klik Option dan Tandai Test For Linierity.

4. Kemudian klik OK.

Perhatikan Sig pada Deviation From Linierity. Jika Sig > 0.05, maka dinyatakan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah Linier. Jika sig < 0.05, dapat dinyatakan hubungan yang terjadi adalah tidak Linier (model signifikansinya terbalik dengan uji hipotesis).

Berikut hasil uji linearitas, menggunakan bantuan progam SPSS versi 16:

Variabel Kepribadian (X1)

Tabel 3.26 Uji Liniearitas Variabel X1

ANOV A Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Minat_Entrepreneu r * Kepribadian Between Groups (Combined) 66.167 22 3.008 12.110 .000 Linearity 59.130 1 59.130 238.08 0 .000 Dev iation f rom

Linearity 7.037 21 .335 1.349 .141 Within Groups 85.933 346 .248

Total 152.100 368

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Hasil pada table 3.26 menunjukan nilai Sig. pada Deviation From Linierity adalah 0.141. Hal ini menunjukan bahwa variabel kepribadian bersifat linear terhadap variabel Minat Entrepreneur (Sig. 0.141 > 0.05).

(31)

Variabel Motivasi (X2)

Tabel 3.27 Uji Liniearitas Variabel X2

ANOV A Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Minat_Entrepreneu r * Motivasi Between Groups (Combined) 76.204 18 4.234 19.523 .000 Linearity 74.482 1 74.482 343.47 6 .000 Dev iation f rom

Linearity 1.722 17 .101 .467 .966 Within Groups 75.896 350 .217

Total 152.100 368

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Hasil pada table 3.27 menunjukan nilai Sig. pada Deviation From Linierity adalah 0.966. Hal ini menunjukan bahwa variabel motivasi bersifat linear terhadap variabel Minat Entrepreneur (Sig. 0.966 > 0.05).

Variabel Pendidikan (X3)

Tabel 3.28 Uji Liniearitas Variabel X3

ANOV A Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Minat_Entrepreneu r * Pendidikan Between Groups (Combined) 28.787 11 2.617 7.576 .000 Linearity 23.082 1 23.082 66.824 .000 Dev iation f rom

Linearity 5.704 10 .570 1.651 .091 Within Groups 123.313 357 .345

Total 152.100 368

(32)

Hasil pada table 3.28 menunjukan nilai Sig. pada Deviation From Linierity adalah 0.091. Hal ini menunjukan bahwa variabel pendidikan bersifat linear terhadap variabel Minat Entrepreneur (Sig. 0.091 > 0.05).

Variabel Keluarga (X4)

Tabel 3.29 Uji Liniearitas Variabel X4

ANOV A Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Minat_Entrepreneu r * Keluarga Between Groups (Combined) 55.763 12 4.647 17.172 .000 Linearity 51.693 1 51.693 191.02 6 .000 Dev iation f rom

Linearity 4.070 11 .370 1.367 .186 Within Groups 96.337 356 .271

Total 152.100 368

Sumber: Hasil Perhitungan Progam SPSS 16

Hasil pada table 3.29 menunjukan nilai Sig. pada Deviation From Linierity adalah 0.186. Hal ini menunjukan bahwa variabel keluarga bersifat linear terhadap variabel Minat Entrepreneur (Sig. 0.186 > 0.05).

3.6.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Mentransformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian syarat dari analisis parametrik yang mana data setidak – tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Succesive Interval) (Riduwan & Kuncoro, 2008, p30).

(33)

Berikut langkah – langkah dalam melakukan transformasi data ordinal ke data interval dengan menggunakan MSI

a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2 ,3 dan 4 yang

disebut sebagai frekuensi.

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara

berurutan perkolom skor.

e. Gunakan table distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang

diperoleh.

f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel tinggi densitas).

g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

   

h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

 

(34)

Variabel Kepribadian (X1)

Tabel 3.30 Transformasi Data Variabel X1

Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Total

Frekuensi 1 2 3 4 1 16 90 219 44 369 2 10 109 214 36 369  3 11 127 197 34 369  4 19 84 166 100 369  5 27 53 172 117 369  6 20 138 176 35 369  7 11 115 214 29 369  8 17 141 182 29 369  Frekuensi 131 857 1540 424 Proporsi 0.0444 0.2903 0.5217 0.1436 Proporsi Kumulatif 0.0444 0.3347 0.8564 1 Zi -1.71 -0.43 0.37 Densitas 0.0925 0.3637 0.3725 0 Nilai Skala -2.0844 -1.0386 -0.4060 -0.4839 transformasi 1 2.05 2.68 2.60

Sumber: Hasil pengolahan data

(35)

Tabel 3.31 Transformasi Data Variabel X2

Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Total

Frekuensi 1 2 3 4 1 25 69 146 129 369 2 34 74 116 145 369  3 16 122 153 78 369  4 29 167 121 52 369  5 23 80 170 96 369  6 27 77 136 129 369  Frekuensi 154 589 842 629 Proporsi 0.0696 0.2660 0.3803 0.2841 Proporsi Kumulatif 0.0696 0.3356 0.7159 1 Zi -1.48 -0.43 0.79 Densitas 0.1334 0.3637 0.2920 0 Nilai Skala -1.9178 -1.0199 -0.3798 -0.4239 transformasi 1 1.90 2.54 2.49

Sumber: Hasil pengolahan data

Variabel Pendidikan (X3)

Tabel 3.32 Transformasi Data Variabel X3

Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Total

Frekuensi 1 2 3 4

1 23 107 194 45 369

2 35 120 154 60 369 

(36)

4 26 157 163 23 369  Frekuensi 108 539 677 152 Proporsi 0.0732 0.3652 0.4581 0.1030 Proporsi Kumulatif 0.0732 0.4383 0.8970 1 Zi -1.46 -0.16 0.27 Densitas 0.1374 0.3939 0.3847 0 Nilai Skala -1.8778 -0.8344 -0.4733 -0.5123 transformasi 1 2.04 2.40 2.37

Sumber: Hasil pengolahan data

Variabel Keluarga (X4)

Tabel 3.33 Transformasi Data Variabel X4

Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Total

Frekuensi 1 2 3 4 1 40 134 134 61 369  2 30 107 159 73 369  3 21 134 168 44 369  4 31 78 182 78 369  Frekuensi 124 453 643 256 Proporsi 0.0840 0.3069 0.4356 0.1734 Proporsi Kumulatif 0.0840 0.3909 0.8266 1 Zi -1.38 -0.28 0.45 Densitas 0.1539 0.3836 0.3606 0 Nilai Skala -1.8319 -0.9114 0.4435 0.4661 Transformasi 1 1.92 2.39 2.37

(37)

Sumber: Hasil pengolahan data

Variabel Minat Entrepreneur (Y)

Tabel 3.34 Transformasi Data Variabel Y

Item Pertanyaan Alternatif Jawaban Total

Frekuensi 1 2 3 4 1 34 86 138 111 369  2 24 106 149 90 369  3 59 155 116 39 369  4 31 140 152 46 369  Frekuensi 148 487 555 286 Proporsi 0.1003 0.3299 0.3760 0.1938 Proporsi Kumulatif 0.1003 0.4302 0.8062 1 Zi -1.28 -0.18 0.51 Densitas 0.1758 0.3925 0.3503 0 Nilai Skala -1.7532 -0.8368 -0.4722 -0.4559 transformasi 1 1.92 2.28 2.30

Sumber: Hasil pengolahan data

3.6.5 Uji Analisis Korelasi

Korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat popular dan sering dipakai oleh

mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).

(38)

Teknik analisis Korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yag menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana):

 

Korelasi PPM dilambangkan dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (‐1 ≤ r ≤  1). Apabila nilai r =  ‐1 artinya korelasinya negatif sempurna; r=0 artinya tidak ada  korelasi;  dan  r=1  berarti  korelasinya  sangat  kuat.  Sedangkan  arti  harga  r  akan  dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: 

Tabel 3.35 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r               Sumber: Riduwan & Kuncoro (2008, p62)   

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut.

Interval Koefisien  Tingkat Hubungan 

0,80 – 1,000  0,60 –  0,799   0,40 – 0,599  0,20 – 0,399  0,00 – 0,199  Sangat Kuat  Kuat  Cukup Kuat  Rendah  Sangat Rendah 

(39)

KP = R2 x 100%

dimana: KP = Nilai Koefisien Determinan

r = Nilai Koefisien Korelasi

analisis Korelasi Ganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama – sama) dengan variabel terikat (Y). Desain penelitian dan rumus Korelasi Ganda sebagai berikut.

Gambar 3.2 Korelasi Berganda

Sumber: Riduwan & Kuncoro (2008, p63)

Rumus Korelasi Ganda

 

3.6.6 Uji Analisis Regresi

Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti

RX1X2Y X1  X2  Y  rX2Y rX1Y rX1X2

(40)

tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Jadi, regresi mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik (Riduwan & Kuncoro, 2008, p83).

Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan (memprediksi) variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Contohnya: luas tanah (X) terhadap hasil panen padi (Y); asupan makanan (X) terhadap tinggi badan (Y); dsb.

Asumsi – asumsi model regresi terpusat pada:

1. Data yang dianalisis jenis data interval dan ratio.

2. Data dipilih secara acak (random).

3. Data yang dihubungkan berdistribusi normal.

4. Data yan dihubungkan berpola linier.

5. Dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek

yang sama.

Uji regresi, digunakan untuk mencari pengaruh antar variabel. Dalam uji ini digunakan regresi linier dan regresi ganda dengan rumus sebagai berikut:

(41)

Dimana: Y = subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Nilai arah sebagai penentu ramalam (prediksi) yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau penuruan (-) variabel Y

3.6.7 Uji Analisis Jalur (Path Analysis)

Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p2), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau ”a set of hypothesized causal asymetric relation among the variables”. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis berkisar pada: (1) Apakah variabel eksogen (X1, X2, ..., Xk) berpengaruh terhadap variabel endogen Y? dan (2)Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun simultan seperangkat variabel eksogen (X1, X2, ..., Xk) terhadap variabel endogen Y?

Asumsi yang mendasari path analysis sebagai berikut:

1. Pada model path analysis, hubungan antar variabel adalah bersifat linier, adaptif,

dan bersifat normal.

2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang

(42)

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio.

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk

memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

5. Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliabel)

artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori

– teori dan konsep – konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.

Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p116), berikut langkah – langkah dalam menguji

dengan path analysis.

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural.

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan).

4. Menghitung koefisien jalur secara individu.

5. Meringkas dan menyimpulkan.

Dari pembahasan diatas, dapat dilihat perbedaan antara regresi dengan analisis jalur adalah bahwa fungsi dari regresi adalah untuk peramalan berdasarkan data – data yang sudah ada sebelumnya, sedangkan fungsi dari analisis jalur adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independent terhadap variabel dependent. Oleh

(43)

sebab itu, pada penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah metode analisis jalur (path analysis)

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

Ronny Kountur (2005, p109-111) mengatakan bahwa hipotesis pada umumnya dinyatakan dalam bentuk:

• Hipotesis nol, dan

• Hipotesis alternatif

Hipotesis nol atau dikenal pula dengan istilah null hypothesis yang diberi simbol Ho adalah penyataan hipotesis yang menunjukan tidak adanya perubahan sedangkan hipotesis alternatif atau dikenal pula dengan istilah alternative hypothesis yang diberi simbol Ha adalah penyataan hipotesis yang menunjukan hasil yang diharapkan. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diharapkan peneliti dinyatakan dalam bentuk hipotesis alternatif. Itu sebabnya, hipotesis alternatif kadang – kadang disebut pula research hypothesis yang diberi simbol H1.

Kegunaan dari hipotesis itu perlu dinyatakan dalam dua bentuk sekaligus, yaitu dalam bentuk hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Yang akan diuji oleh statistik adalah hipotesis nol sedangkan yang diharapkan oleh peneliti adalah hipotesis alternatif. Itu sebabnya keduanya harus dinyatakan.

Hipotesis diuji dengan teknik statistik, apabila hasil pengujian statistik menunjukan bahwa hipotesis ditolak, maka yang dimaksud ditolak disini adalah hipotesis nolnya. Jika hipotesis nol ditolak, berarti hipotesis alternatif secara otomatis diterima dan sebaliknya.

(44)

Jika hipotesis nol diterima maka hipotesis alternatif ditolak. Tentu yang diharapkan peneliti adalah supaya hipotesis nol ditolak, dengan demikian hipotesis alternatif yang merupakan dugaan peneliti bisa diterima. Namun, tidak harus dipaksakan hipotesis nol ditolak. Jika memang setelah diuji dengan statistik ternyata harus diterima, maka hipotesis nolnya harus diterima.

Berikut adalah hipotesis – hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini.

• Ho : Kepribadian tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat

entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha : Kepribadian berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

• Ho : Motivasi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur

mahasiswa Binus University.

Ha : Motivasi berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

• Ho : Pendidikan tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat

entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha : Pendidikan berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

• Ho : Keluarga tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur

mahasiswa Binus University.

Ha : Keluarga berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

(45)

• Ho : Kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga tidak berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

Ha : Kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga berkontribusi secara signifikan terhadap minat entrepreneur mahasiswa Binus University.

3.8 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian

Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data dan hasil analisis selesai dilakukan, maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil, akan didapatkan gambaran dan besarnya pengaruh mengenai aspek – aspek yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur. Yaitu mengenai pengaruh aspek kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga terhadap minat untuk menjadi entrepreneur.

Hasil data diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Binus University semester tujuh pada tahun ajaran 2010/2011 semester ganjil, selanjutnya dilakukan analisis hubungan yaitu korelasi, regresi, dan path analysis antara aspek – aspek kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga terhadap minat untuk menjadi entrepreneur.

Dari hasil analisis diatas, apabila terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara aspek kepribadian, motivasi, pendidikan dan keluarga terhadap minat untuk menjadi entrepreneur, maka Binus University melalui divisi Binus Entrepreneurship Center (BEC) sebagai salah satu universitas yang mengedepankan minat entrepreneurship

(46)

mahasiswanya, akan dapat lebih mengetahui lagi aspek – aspek yang mempengaruhi para mahasiswanya untuk menjadi seorang entrepreneur.

Dari situ BEC dapat melakukan pengembangan progam – progam kerja yang disusunnya untuk membina para mahasiswa Binus University untuk menjadi seorang entrepreneur yang bermutu dan baik. Selain itu BEC juga dapat melakukan evaluasi terhadap progam – progam kerja yang sudah dijalankan, misalnya mata kuliah entrepreneurship, agar dapat lebih sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para mahasiswa Binus University untuk menjadi seorang entrerpeneur.

Peneliti juga sangat berharap bahwa hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua lembaga – lembaga yang bergerak dalam bidang pembinaan entrepreneurship

generasi muda, karena keberadaan entrepreneur yang bermutu akan mempengaruhi

kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat suatu bangsa.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen
Tabel 3.3 Jumlah Populasi Berdasar Strata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada customer service pada 20 kantor cabang PT.. Bank X wilayah Surabaya sebagai responden

Persepsi rasa aman pengguna Facebook pada mahasiswa Bina Nusantara University diukur dengan menggunakan skala Likert pada kuesioner yang dibagikan dengan empat pilihan

3 Kurang Setuju (KS) , dengan skor 3.. Hasil pengumpulan data primer dari responden berupa kuesioner terstruktur, selanjutnya dilakukan penentuan atau skor dari

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden yang berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan variabel yang

Data primer adalah data yang diperoleh pengumpulan kuesioner yang telah dibagikan dan diisi secara langsung oleh responden yaitu followers akun instagram @infotoraja sesuai yang

Setelah itu, data yang diperoleh dari perusahaan maupun dari kuesioner yang dibagikan kepada individu karyawan maka dilakukan analisis pengaruh antara kompensasi

Langkah selanjutnya setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat

Gambar Rancangan Rotor dengan Winglet Studi Literatur Simulasi Numerik CP < 0,59 dan tidak terjadi error Analisis Hasil Data Kesimpulan Selesai Pengambilan Data Tidak Ya