• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Cooperative Learning. pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pembelajaran Cooperative Learning. pptx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Model Pembelajaran

untuk Bahasa Indonesia

Cooperative Learning

Model Pembelajaran

untuk Bahasa Indonesia

Cooperative Learning

Ilmal Satriani

1655045023

Ilmal Satriani

(2)
(3)

Cooperativ

e

Kognitif

Kerja Sama

Vigotsky 1978 – 1986  Kognitif.

Menekankan pola

(4)

1. Pengelompokan 

Abability Group, Homogen,

Heterogen.

2. Semangat Gotong Royong  Kesamaan Kelompok,

Identitas Kelompok, Sapaan dan Sorak Kelompok

(5)

Unsur-unsur

Cooperative Learning

Saling Ketergantungan Positif

Tanggung Jawab Perseorangan

Tatap Muka

Komunikasi Antar Anggota

Evaluasi Proses Kelompok

Saling Ketergantungan Positif

Tanggung Jawab Perseorangan

Tatap Muka

(6)

1. Make and Match

“Mencari Pasangan”

2. Bertukar Pasangan

3. Think Pair Square

“Berpikir

Perpasangan Berempat”

4. Berkirim Salam dalam Soal

5. Numbered Head “Kepala Bernomor”

6. Kepala Bernomor Berstuktur

7. Two Stray Two Stray “Du tinggal dua

tamu”

1. Make and Match

“Mencari Pasangan”

2. Bertukar Pasangan

3. Think Pair Square

“Berpikir

Perpasangan Berempat”

4. Berkirim Salam dalam Soal

5. Numbered Head “Kepala Bernomor”

6. Kepala Bernomor Berstuktur

7. Two Stray Two Stray “Du tinggal dua

tamu”

Teknik-teknik Belajar

Cooperative Learning

Teknik-teknik Belajar

(7)

8. Keliling Kelompok

9. Kancing Gemerincing

10. Keliling Kelas

11. Inside-Outside Circle

“Lingkaran Kecil Lingkaran Besar”

12. Tari Bambu

13. Jigsaw

14. Bercerita Berpasangan

8. Keliling Kelompok

9. Kancing Gemerincing

10. Keliling Kelas

11. Inside-Outside Circle

“Lingkaran Kecil Lingkaran Besar”

12. Tari Bambu

13. Jigsaw

14. Bercerita Berpasangan

Teknik-teknik Belajar

Cooperative Learning

Teknik-teknik Belajar

(8)

Bertukar Pasangan

Make and Match

Loma Curran (1994).

(+) Siswa mencari pasangan

sambil belajar. Dapat digunakan

pada semua Mapel dan tingkat

usia peserta didik. Contoh:

Sultan Hasanuddin  Gowa.

(+) Bekerja sama dengan

orang lain. Dapat digunakan

pada semua Mapel dan

(9)

Think Pair Square “Berpikir Perpasangan Berempat”

Berkirim Salam dalam Soal

(+) Siswa bekerja sendiri

lalu bekerja sama dengan

orang lain. Dapat digunakan

pada semua Mapel dan

tingkat usia peserta didik

(10)

Numbered Head “Kepala Bernomor”

Kepala Bernomor Berstuktur Spencer Kagan (1992).

(+) Siswa memiliki kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide dan mempertimbangkan

jawaban paling tepat. Dapat

digunakan pada semua Mapel dan tingkat usia peserta didik

Modifikasi teori sebelumnya. (+) siswa belajar melaksanakan

tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan

rekankelompoknya. Dapat

(11)

Two Stray Two Stray “Du tinggal dua tamu”

Keliling Kelompok

Spencer Kagan (1990).

(+) Siswa memiliki kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi informasi dengan kelompok lain. Dapat digunakan pada semua

Mapel dan tingkat usia peserta didik

(12)

Kancing Gemerincing

Spencer Kagan (1990).

(13)

(+) Masing-masing kelompok

akan diberi kesempatan untuk

memamerkan hasil kerjanya

masing-masing dan melihat

hasil kerja kelompok lain. Dapat

digunakan pada semua Mapel

dan tingkat usia peserta didik

(14)

Inside-Outside Circle “Lingkaran Kecil Lingkaran Besar”

Tari Bambu

(+) Siswa dapat berbagi

informasi secara terstruktur

secara pada waktu yang

bersamaan. Dapat diterapkan

pada semua tingkatan kelas,

pada Mapel agama, IPS, MTK

dan Bahasa.

Spencer Kagan (1990)

(+) Siswa dapat berbagi informasi secara terstruktur secara pada waktu yang bersamaan. Dapat diterapkan pada semua tingkatan kelas, pada Mapel agama, IPS,

(15)

Bercerita Berpasangan

Jigsaw

(+) Siswa dirangsang u/ berfikir

dan berimajinasi. Dapat

diterapkan pada keg. Membaca,

menulis, mendengarkan &

berbicara. Dapat diterapkan pada

Mapel agama, IPS & Bahasa

Aronson (1975)

(+) Siswa mengolah

informasi dan mengaktifkan komunikasi. Dapat

diterapkan pada keg. Membaca, menulis,

mendengarkan & berbicara. Dapat diterapkan pada

(16)

Daftar Pustaka

Huda, Miftahul. 2016.

Cooperative Learning Metode,

Teknik, Struktur dan Model Penerapan.

Yogyakarta:

Pustaka pelajar

Lie, Anita. 2010.

Cooperative Learning

Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.

Jakarta: Grasindo.

Referensi

Dokumen terkait

Pakok pikiran pembelajaran cooperative tipe two stay two stray (TSTS) adalah memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada

Apakah siswa saling berbagi informasi dengan anggota kelompoknya saat diskusi kelompok untuk mendapatkan jawaban

• untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama • kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki.. kemampuan tinggi, sedang

Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain dengan cara. Kelompok mencocokkan dan membahas

Kelompok-kelompok belajar kooperatif mengajari para siswa untuk berbagi, bergilir saling mendengarkan, menerima dan menilai kontribusi- kontribusi yang berbeda yang bisa

Menurut Slavin (dalam Yasa, 2008: 18) model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri antara lain: siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi

2 Pada saat mengerjakan soal kuis post tes semua siswa terlihat serius dan semakin percaya diri, tidak ada lagi siswa yang mencontoh pekerjaan teman lain 3 Semua siswa sudah mengikuti

Dapat di lihat nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning tipe examples non examples memiliki nilai yang lebih