• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daily N ws Market Snapshot Tuesday, 19 April 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daily N ws Market Snapshot Tuesday, 19 April 2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Economy: 2 Bulan, Jumlah Transaksi Kartu Kredit Rp27 Triliun KLBF : KLBF Incar Perusahaan Farmasi Asia Tenggara ELSA : Elnusa Targetkan Raup Pendapatan USD55 Juta

Major Indices

Close Chg Chg %

JCI 3,727.07 (3.44) -0.09%

LQ-45 667.87 (0.87) -0.13%

Turnover (in Mn Rp.)

Volume Value

JCI 2,396.38 3,065.37

LQ-45 988.83 2,252.64

Market Cap (in Tn Rp.)

Value JCI 3,165,708.00 LQ-45 2,209,091.00

Foreign Transaction (in Mn Rp.)

Buy Sell Net

Foreign 1.17 1.15 0.02

JCI Top 5 Leading Movers

Close Chg %

BBRI IJ 6,250 1.63 BBCA IJ 7,400 1.37 TLKM IJ 7,350 1.38 EXCL IJ 5,850 3.54 CPIN IJ 1,950 2.09

JCI Top 5 Lagging Movers

Close Chg %

ASII IJ 54,400 -1.27 BMRI IJ 6,700 -1.47 PGAS IJ 3,925 -1.88 ADRO IJ 2,225 -2.2 BDMN IJ 6,300 -2.33

World Indexes

Close Chg % PER

NIKKEI 9,556.65 -0.36% 17.29

HANGSENG 23,830.31 -0.74% 12.81

KOSPI 2,137.72 -0.13% 13.04

STI 3,144.38 -0.28% 11.09

DOW JONES 12,201.59 -1.14% 14.03

FTSE 5,870.08 -2.10% 14.39

Commodities

Close Chg %

WTI Crude ($/barrel) 107 0.24

Gold 100 (USD/t oz) 1,496 0.01

CPO (RM/MT) 3,329 -1.16

Coal Newc. (USD/MT) 123 -0.32

Nickel (USD/MT) 25,505 -2.49

Tin (USD/MT) 32,350 -2.27

source : Bloomberg

Daily N ws Market Snapshot

• Market Prediction

Pada perdagangan hari Senin (18/4) Indeks Dow Jones ditutup turun 140 point (-1.14%) ke level 12,201.59 setelah Standard & Poor’s menurunkan kredit rating jangka panjang negara tersebut menjadi negatif. Minyak light sweet Nymex diperdagangkan di harga $107 per barel setelah China menaikkan tingkat suku bunganya yang mengisyarakatkan melemahnya permintaan dari negara tersebut.

IHSG kemarin (18/4) ditutup turun 3 point (-0.09%) ke level 3,727.07.

Asing tercatat melakukan net sell sebesar Rp4 miliar dengan saham – saham yang banyak dijual a.l. ASII, PGAS, BMRI, BDMN dan BORN.

Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak pada kisaran sempit setelah pada perdagangan kemarin (18/4) IHSG melemah tipis dengan candlestick yang membentuk pola spinning top. Sementara dilihat dari pergerakan indikator tampak stochastic berpotensi untuk membentuk golden cross sementara RSI masih bergerak uptrend di area overbought. Namun, perlu diwaspadai melihat indikator MACD yang masih membentuk divergence negatif serta telah membentuk deathcross disertai histogram yang sudah memasuki area negatif.

Pada perdagangan hari ini (19/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,697 – 3,749 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. GGRM, BDMN, dan BBRI.

• News & Analysis Tuesday, 19 April 2011

“Risk comes from not knowing what you're doing.”

~Warren Buffet~

• Chart in Focus

BJBR (SoS) BBCA (SoS)

GGRM (Spec Buy) BBRI (Spec Buy)

UNVR (BoW) BDMN (BoW)

• Economic & Strategy

LPKR : Lippo Group Tambah Saham di LPKR US$ 52 Juta

SMCB : Holcim Bagikan Dividen Rp 178,19 Miliar

(2)

Comment: Apabila menggunakan kurs 1USD=Rp 9000,- maka harga per lembar saham yang dibeli oleh Lippo Group adalah sebesar Rp 717/lembarnya dimana harga penutupan pada hari Jumat (15/04) adalah Rp.700. Dengan penambahan jumlah total saham yang dimiliki Lippo Group secara menyeluruh tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional maupun kinerja LPKR secara khusus, melihat jumlah yang beredar di pasar saat ini masih lebih dari 55%. Namun indikasi dari penambahan kepemilikan ini menjawab prospek LPKR kedepannya yang lebih baik lagi/menjanjikan. Berdasarkan data dari Bloomberg, saham LPKR ini direkomendasikan sebagai berikut, Buy: 9 Hold: 1 Sell: 0 dan TP:

790.

Comment: Kami melihat bahwa rencana KLBF untuk mengakuisisi perusahaan farmasi di Asia Tenggara merupakan hal yang positif. Ketersediaan cash yang lebih dari cukup, fasilitas kredit perbankan yang belum digunakan, dan treasury stock dalam jumlah besar yang dapat dicairkan, menurut kami akan sangat mendukung implementasi rencana akuisisi KLBF tersebut. Kami menilai bahwa rencana akuisisi yang dilakukan sebaiknya dapat bersinergi dengan KLBF sehingga mendukung kinerja keuangan KLBF pada periode mendatang. Konsesus analis (Bloomberg) mencatat 7 rekomendasi beli, 9 rekomendasi tahan, dan 2 rekomendasi jual dengan target price Rp 3357.

Comment: Total pendapatan usaha Elnusa pada tahun 2010 adalah Rp4.2 triliun, meningkat 18.8% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3.5 triliun. Apabila target pendapatan dari bisnis seismic marine tercapai sebesar USD55 juta dengan kurs nilai tukar sebesar Rp 8800 per dolar, maka akan berkontribusi sebesar kurang lebih Rp 484 miliar atau 11.5% dari total pendapatan pada tahun 2010. Ini adalah hal yang positif untuk Elnusa. Berdasarkan consensus di Bloomberg, 1 analyst merekomendasikan Buy, 2 analyst merekomendasikan Hold dengan target price setahun sebesar Rp 490.

PT Elnusa Tbk (ELSA) meluncurkan kapal seismik bersama mitranya CGGVeritas pada Minggu 17 April kemarin. Kapal seismik dari perusahaan nasional penyedia jasa terintegrasi di bidang hulu migas ini diyakini menjawab kebutuhan survei seismic marine di kawasan Asia Pasifik dengan fokus utama di Indonesia. Perseroan menangkap kesempatan terbaik untuk meraih pasar lokal maupun regional yang sangat potensial dengan target perolehan pendapatan dari bisnis seismic marine ini 2011 -2012 sebesar USD55 Juta. (okezone/lnd)

News & Analysis

BRMS: Laba Bumi Mineral Berpotensi Flat

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjajaki akuisisi beberapa perusahaan farmasi pada tahun ini. Selain mengincar perusahaan lokal, produsen minuman energi Extra Joss ini membuka peluang akuisisi perusahaan farmasi di kawasan Asia Tenggara. "Pilihannya, kami bisa mengakuisisi produk atau perusahaan," kata Direktur KLBF Vidjongtius, di Jakarta , Senin (18/4).

(Kontan/AA)

Open High Low Close

300 305 300 305

ELSA

Open High Low Close

3,675 3,700 3,650 3,675

KLBF

Open High Low Close

700 730 690 720

LPKR

KLBF: KLBF Incar Perusahaan Farmasi Asia Tenggara

Lippo Group, melalui salah satu afiliasinya, Pacific Asia Holdings Limited membeli 652 juta lembar (3,02%) saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di pasar senilai US$ 52 juta. Atas pembelian itu, kepemilikan atas LPKR naik menjadi 25,02%. Seperti dikutip dari siaran pers perseroan, Senin (18/4/2011), pembelian saham telah dilakukan dalam lima hari sampai dengan Jumat 15 April 2011 dan telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Investasi lanjutan oleh pemegang saham pendiri LPKR ini menegaskan komitmen dan keyakinan terhadap pertumbuhan properti di Indonesia, yang diproyeksikan akan melebihi tingkat pertumbuhan PDB Indonesia. (Detik/bsms)

LPKR: Lippo Group Tambah Saham di LPKR US$ 52 Juta

(3)

Comment: naiknya jumlah kartu kredit ini menunjukkan masih tingginya tingkat konsumsi di dalam ini. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari peran bank yang gencar sekali dalam mengeluarkan kartu kredit tersebut. Penerimaan bunga dan administrasi oleh bank dapat terbilang cukup besar walaupun secara proporsi pendapatan belum menjadi yang utama, namun mengingat kejadian yang terjadi akhir – akhir ini, perlu kiranya bank mengatur peredaran kartu kredit ini agar nantinya tidak menjadi non-performing loan bagi bank sehingga membutuhkan suatu write-off.

Economic & Strategy

Bank Indonesia (BI) mencatat total nilai transaksi kartu kredit sampai Februari 2011 mencapai Rp 27,2 triliun dengan volume t ransaksi mencapai 32,9 juta transaksi. Walau terjadi penurunan dibanding bulan sebelumnya, bank sentral menilai kasus meninggalnya nasabah kartu kredit Citibank Irzen Octa tidak akan mempengaruhi pemakaian kartu kredit secara umum ke depan. "Transaksi kartu kredit selama 2011 sampai Februari itu mencapai Rp 27,2 triliun dengan volume transaksi mencapai 32,9 juta transaksi. Angka ini turun dibandingkan pada Januari 2011 yang sebesar Rp 13,98 triliun," ujar Deputi Gubernur BI, S Budi Rochadi kepada detikFinance di Jakarta, Senin (18/4/2011).

Apabila menggunakan kurs 1USD=Rp 9000,- maka harga per lembar saham yang dibeli oleh Lippo Group adalah sebesar Rp 717/lembarnya dimana harga penutupan pada hari Jumat (15/04) adalah Rp.700. Dengan penambahan jumlah total saham yang dimiliki Lippo Group secara menyeluruh tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional maupun kinerja LPKR secara khusus, melihat jumlah yang beredar di pasar saat ini masih lebih dari 55%. Namun indikasi dari penambahan kepemilikan ini menjawab prospek LPKR kedepannya yang lebih baik lagi/menjanjikan. Berdasarkan data dari Bloomberg, saham LPKR ini direkomendasikan sebagai berikut, Buy: 9 Hold: 1 Sell: 0 dan TP:

790.

Economy: 2 Bulan, Jumlah Transaksi Kartu Kredit Capai Rp 27 Triliun Comment: Dengan total dividen yang dibagikan sebesar Rp 178,19 miliar maka, Dividend Payout Ratio (DPR) perseroan saat ini sebesar 21,5 persen dengan dividend yield berdasarkan asumsi harga penutupan kemarin sebesar 1,08 persen. Manajemen perseroan memutuskan untuk melakukan pembagian dividen ditengah menurunya laba bersih perseroan sebesar 7,48 persen dibanding tahun lalu. Penurunan tersebut juga ikut memengaruhi Earning per Share (EPS) perseroan dari sebelumnya sebesar Rp 117 menjadi Rp 108 atau menurun sebesar 7,69 persen. Sebagai informasi, perseroan menargetkan perolehan laba mendekati Rp 950 miliar pada tahun 2011, atau naik 5-6 persen dari laba tahun lalu. Peningkatan ini seiring dengan konsumsi semen nasional pada tahun ini yang sebesar 6 persen. Berdasarkan consensus analis, sebanyak 11 analis merekomendasikan buy, 7 analis merekomendasikan hold, dan tidak ada analis yang merekomendasikan sell dengan target price rata-rata sebesar Rp 2.424,33.

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) membagi dividen Rp 23 per lembar dari laba bersih di tahun buku 2010, senilai Rp 828 miliar. Dividen yang dibagikan setara 21,3% dari laba. Demikian hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (18/4/2011). Menurut Presiden Direktur Holcim Indonesia, Eamon Ginley, pembagian dividen rencananya akan dibayar pada Mei 2011. Dividen Rp 23 per lembar seta ra dengan Rp 178,19 miliar. Laba SMCB tahun lalu turun sebanyak 7,48% menjadi Rp 828 miliar, dari perolehan laba tahun 2009 lalu sebesar Rp 895 miliar. Sementara perseroan membukukan penjualan hampir Rp 6 triliun, termasuk penjualan di dalam negeri yang mengalami peningkatan 4% menjadi Rp 5,45 triliun.

(detik/wsn)

SMCB: Holcim Bagikan Dividen Rp 178,19 Miliar

Open High Low Close

3,925 3,975 3,900 3,975

SMCB

(4)

Charts in Focus

BJBR (SoS) BBCA (SoS)

GGRM (Spec Buy) BBRI (Spec Buy)

UNVR (BoW)

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 6,400 NI 7,646 CS 23,430

R2 6,550 AK 7,121 DR 9,888

S1 6,150 DH 5,599 AI 6,686

S2 6,050 DP 5,400 BK 3,401

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 15,150 AI 1,778 RX 1,884

R2 15,300 DB 966 AK 863

S1 14,900 ML 261 BK 576

S2 14,700 NI 171 ZP 574

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 6,300 BK 7,112 DX 10,307

R2 6,400 AK 6,659 HG 2,231

S1 6,100 BW 2,416 LG 2,205

S2 6,000 ZP 2,032 CG 1,400

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 41,000 AK 194 RX 401

R2 41,200 DB 115 BK 165

S1 40,500 ML 89 ZP 132

S2 40,200 YU 56 DR 18

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 7,450 DX 6,033 YU 4,827

R2 7,600 DB 3,640 OD 1,929

S1 7,300 CS 3,412 NI 1,885

S2 7,150 ML 1,489 BJ 1,860

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 1,410 CG 20,000 KK 22,945

R2 1,440 YP 14,263 MI 15,976

S1 1,330 AG 13,216 EL 11,850

S2 1,300 OD 8,019 YU 9,080

BDMN (BoW)

(5)

Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable.

No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly discla im any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of t he report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and emp loyees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any com pany mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.

Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist

Andrew Argado Consumer Goods

Budhy S M Siallagan Property & Construction

Linda Lauwira M Wafi Banking

Yessy Amelia

Eva Puspawati

Nurul Tiffani

Fitri Purnamasari Utfi Humaya

Research Analyst :

Research Support :

eTrading Research

Teddy Dwitama Sally Agustina

Wisnu Karto

Referensi

Dokumen terkait

Comment: Perusahaan menjelaskan dalam paparan publiknya angka tersebut merefleksikan kontribusi sebesar 34,5% terhadap total penjualan yang mencapai Rp718 miliar, dimana

Comment: Dengan bertambahnya jumlah kuasa pertambangan maka akan meningkatkan pendapatan perseroan dari sector penambangan batu bara, dimana pada tahun 2010 lalu

Comment: Long-term lease yang diperoleh dari Lotte Group ini merupakan suatu pendapatan yang sudah cukup besar bagi perusahaan, nilai investasi 20 tahun sebesar USD 27 juta

Comment: Keputusan untuk menahan tingkat suku bungan acuan oleh Bank Indonesia di level 6,75% disebabkan untuk menahan tekanan inflasi yang diperkirakan akan terjadi

Whiz Hotel Kuta merupakan hotel pertama dari jaringan Whiz Hotels yang dibangun di Bali.. Selain di Kuta, perseroan akan mengembangkan satu hotel lagi di kawasan Legian

Melihat target 2011, pencapaian Revenue yang tumbuh 30-50% dan melihat p ertumbuhan di sector property kedepannya masih sangat menjanjikan pertumbuhannya, target tersebut

Comment: Pembagian dividen UNVR yang mencapai 100% dari laba bersih tahun 2010 menurut kami merupakan hal yang positif bagi pemegang saham.. Momentum pembagian dividen ini

Comment: perusahaan ini tergolong perusahaan yang baik secara fundamental, hal ini dikarenakan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih perusahaan yang cenderung mengalami kenaikan