• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daily N ws Market Snapshot Friday, 15 April 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daily N ws Market Snapshot Friday, 15 April 2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Infrastruktur: Kini Saatnya Saham Infrastruktur Diburu?

Major Indices

Close Chg Chg %

JCI 3,707.98 (26.43) -0.71%

LQ-45 663.65 (4.95) -0.75%

Turnover (in Mn Rp.)

Volume Value

JCI 2,708.96 3,406.16

LQ-45 1,187.01 2,738.59

Market Cap (in Tn Rp.)

Value JCI 3,149,422.00 LQ-45 2,195,093.00

Foreign Transaction (in Mn Rp.)

Buy Sell Net

Foreign 1.17 1.48 (0.31)

JCI Top 5 Leading Movers

Close Chg %

BUMI IJ 3,400 7.09 BBCA IJ 7,150 1.42 INTP IJ 16,850 2.74 MEGA IJ 3,600 12.50 BBRI IJ 6,200 0.81

JCI Top 5 Lagging Movers

Close Chg %

DSSA IJ 26,750 -14.94 TLKM IJ 7,000 -1.41 BMRI IJ 6,800 -0.73 PNBN IJ 1,190 -1.65 BMTR IJ 820 -3.53

World Indexes

Close Chg % PER

NIKKEI 9,592.92 0.13% 17.36

HANGSENG 24,014.00 -0.50% 12.91

KOSPI 2,137.75 0.90% 13.07

STI 3,158.92 -0.43% 11.13

DOW JONES 12,285.15 0.12% 14.10

FTSE 5,963.80 -0.78% 14.66

Commodities

Close Chg %

WTI Crude ($/barrel) 107 0.24

Gold 100 (USD/t oz) 1,462 0.33

CPO (RM/MT) 3,388 -0.73

Coal Newc. (USD/MT) 123 0.98

Nickel (USD/MT) 26,155 -0.38

Tin (USD/MT) 32,550 0.93

source : Bloomberg

Daily N ws Market Snapshot

• Market Prediction

Pada perdagangan hari Kamis (14/4) Indeks Dow Jones ditutup menguat 14,16 poin (0,12%) ke level 12.285,15. Saham-saham sektor energi menguat menyusul naik nya harga minyak dunia hingga di atas US$ 108 per barel. Pergerakan saham juga dipengaruhi prediksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat oleh ekonom. Para ekonom menunjukkan prediksi GDP turun menjadi 2,9% dari 3,1%. IHSG pada perdagangan Kamis kemarin (14/4), ditutup melemah sebesar 26.43 poin (0.71%) ke level 3.707,98. Pelemahan ini didorong oleh aksi profit taking akibat sentimen negatif dari pergerakan indeks regional yang sebagian besar ditutup melemah. Sektor yang menjadi pendorong pelemahan IHSG pada perdagangan kemarin adalah sektor macam-macam industri yang melemah 1,75% disusul oleh sektor perdagangan yang melemah 1,33%. Sementara, sektor infrastruktur menjadi satu-satunya sektor yang menguat pada perdagangan kemarin. Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih (foreign net sell) sebesar Rp 340 milliar. Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG kembali bergerak melemah menembus garis support MA 5 dengan indikator MACD yang berpotensi untuk deathcros disertai histogram yang sudah memasuki area negatif sementara stochastic dan RSI masih bergerak downtrend mulai meninggalkan area overbought. Pada perdagangan hari ini (15/4), IHSG diperkirakan akan bergerak dikisaran 3,651 – 3,728 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. TLKM, PTBA, dan CTRP.

• News & Analysis Friday, 15 April 2011

“Risk comes from not knowing what you're doing.”

~Warren Buffet~

• Economic & Strategy

SMGR : Pabrik ke-5 Semen Tonasa Sulsel beroperasi di 4Q2011 BNII : 2011, BII Targetkan Kredit Capai Rp65,27 Triliun

MERK : Laba Turun, Merck Bisa Bagi Dividen Rp 4.464/Lembar

• Chart in Focus

UNTR(Trading Sell) CTRP (Trading Buy)

SMCB(SoS) SMGR (BoW)

PTBA (SoS)

TLKM (Spec Buy)

(2)

Comment: Pabrik Tonasa merupakan pabrik penting bagi perseroan untuk menjangkau Indonesia Timur, saat ini perseroan merupakan market leader untuk daerah Indonesia timur dengan market share di Sulawesi 61%, Kalimantan 54.9%, Nusa Tenggara 36.9% dan Papua-Maluku 70.9%. Penambahan kapasitas sangat positif bagi perseroan yang saat ini utilization rate sudah berada pada kondisi full, pada tahun ini kami perkirakan penjualan perseroan akan meningkat 10.6% dan net profit meningkat 2.3% dengan harga saat ini di 9550 mencerminkan PER2011e 15 X. kami tetap merekomendasikan buy dengan target 10.400/saham.

Comment: Target penyaluran kredit BNII mencapai Rp 65,27 triliun pada 2011 menurut kami cukup baik. Didukung dengan dana dari hasil penerbitan obligasi sub-ordinasi yang direncanakan sebesar Rp 600 miliar, target pertumbuhan kredit pada 2011 diharapkan bisa tercapai. Namun demikian, BNII hendaknya tetap menerapkan manajemen risiko yang baik sehingga rasio NPL tetap terkendali. Sebagai informasi sampai akhir tahun 2010 lalu, komposisi penyaluran kredit BII sebesar 23 persen di segmen korporasi, dengan pertumbuhan 23 persen dari Rp9,99 triliun di tahun 2009 menjadi Rp12 ,28 triliun.

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20 persen menjadi Rp65,27 triliun di tahun 2011 ini, di mana pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp53,56 triliun. "Ekspektasi tumbuh 20 persen, Desember ke Desember 2011. Ma ret ke Maret hampir sama 20 persenan," ujar Presiden Direktur BII Ridha Wirakusumah dalam acara konferensi pers Penawaran Obligasi Subordinasi I BII Tahun 2011 di Jakarta, Kamis (14/4/2011). (Okezone/AA)

News & Analysis

BNII: 2011, BII Targetkan Kredit Capai Rp65,27 Triliun

Kapasitas pabrik PT Semen Tonasa bakal bertambah, seiring segera selesainya pembangunan pabrik di Pangkep, Sulawesi Selatan. Kapasitas pabrik semen milik anak usaha PT Semen Gresik itu mencapai 2,5 juta ton.

Saat ini, proses pembangunan pabrik sudah rampung 80%. Pabrik yang menghabiskan investasi sebesar Rp 3,5 triliun ini menjadi pabrik kelima milik Semen Tonasa. Jika pabrik ini beroperasi secara komersial, produksi semen mencapai 6,5 juta ton. Saat ini, kapasitas produksi Semen Tonasa hanya sebesar 4 juta ton. Dengan tambahan kapasitas dari pabrik baru ini, Semen Tonasa menargetkan bisa menjual 4,3 juta ton semen tahun ini, naik 7,5%

dari penjualan tahun lalu yang sebanyak 4 juta ton. Selain itu, Semen Tonasa juga tengah membangun pembangkit berkapasitas 2x35 MW dengan investasi US$144 juta. Proyek ini diharapkan bisa rampung pertengahan 2012. Sebagai bagian dari upaya untuk memperbesar penguasaan pasar di Indonesia timur, Semen Tonasa juga sedang membangun packing plant di Papua, Sultra, Kaltim, dan Ternate. Masing-masing packing plant berkapasitas 600.000 ton per tahun. Saat ini Semen Tonasa sudah mempunyai delapan packing plant. Semua ekspansi Semen Tonasa itu menjadi bagian dari upaya Grup Semen Gr esik untuk memacu kapasitas produksi perusahaan. Saat ini kapasitas produksi Semen Gr esik mencapai 20,5 juta ton. Targetnya, di 2013 kapasitas produksi perusahaan plat merah ini bisa naik menjadi 27 juta ton. (detik/btr)

Open High Low Close

610 620 610 610

BNII

Open High Low Close

9,500 9,550 9,450 9,550

SMGR

SMGR: Pabrik ke-5 Semen Tonasa Sulsel beroperasi di 4Q2011

(3)

Comment: Keluarnya Dengan digelarnya “Infrastructure Conference” sejak Selasa kemarin (12/04) yang akan ditutup hari ini (14/04) setidaknya acara/venue seperti ini akan memberikan gambaran kepada investor mengenai sector yang kerap kali dikaitkan dengan permasalahan pembiayaan dan regulasi yang masih belum jelas ditambah lagi janji pemerintah yang akan terus “menggen jot” pembangunan di sector tersebut . Pada conference ini sebagian besar perwakilan provinsi memaparkan rencana pembangunan di sector infrastruktur untuk daerah mereka masing-masing sesuai dengan kebutuhan daerahnya, dan dari penjelasan yang diberikan pemerintah dalam hal ini Bappenas dan BKPM, pembiayaan infrastruktur Nasional, 28% akan dibiayai oleh pemerintah melalui APBN/D sementara sisanya 72% lagi diha rapkan akan diperoleh dari pihak swasta (dalam/luar negeri). Dengan total investasi sebesar USD 47,3 miliar (Rp. 425,7triliun) dari 100 proyek, yang dimana angka terbesar dimiliki oleh rencana pembangunan jalan tol USD 26,9 miliar (Rp. 242,1 triliun) dari proyek prioritas d an potensial (35 proyek). Melihat dari jumlah nilai proyek dan proyek-proyek yang akan dikerjakan, tidak menutup kemungkinan banyak investor akan mulai melirik sector ini, namun yang akan menjadi perhatian adalah “kapan proyek-proyek tersebut akan mulai dibangun dan berapa lama akan selesai?”, dimana ini akan menjadi titik awal investor mulai mengakumulasi saham-saham infrastruktur seperti ADHI, WIKA, PTPP, PGAS, TLKM dll.

Economic & Strategy

Sejumlah saham diperkirakan tetap menjadi buruan investor asing maupun lokal pada transaksi hari ini, Rabu 13 April 2011, meski indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia dikhawatirkan kembali melemah. Menurut Robin Setiawan, analis PT Valbury Asia Securities, saham-saham di sektor infrastruktur sepertinya akan diminati pelaku pasar modal hari ini, di saat IHSG diprediksi kembali terkoreksi. "Sebab, investor akan memanfaatkan momentum Infrastructure Summit 2011 untuk mengakumulasi saham tersebut," ujarnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta. Tentunya, dia menambahkan, dengan adanya agenda Infrastructure Summit itu bakal banyak proyek atau mega proyek yang bakal dilansir pemerintah ma upun swasta, yang disinyalir akan memberikan sentimen positif pada emiten-emiten di sektor infrastruktur. "Ya, pastinya bakal banyak aksi korporasi," kata Robin.

(vivanews/bsms)

Open High Low Close

95,000 95,500 95,000 95,500

MERK

Comment: Berita pembagian dividen ini tentunya merupakan kabar baik bagi pemegang saham perseroan ditengah menurunya laba perseroan sebesar 19 persen dari Rp 146,7 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 118,974 pada tahun 2010.

Penurunan Laba bersih tersebut juga ikut mempengaruhi laba bersih per saham yang ikut tergerus Rp 6.549 menjadi Rp 5.303. Dengan asumsi tersebut maka Dividend Payout Ratio (DPR) perseroan pada tahun ini sebesar 84,18 persen, sementara dividend yield berdasarkan harga penutupan kemarin menjadi 4,67 persen.

Infrastruktur: Kini Saatnya Saham Infrastruktur Diburu?

PT Merck Tbk (MERK) bagikan dividen Rp 4.464 per lembar untuk tahun buku 2010. Jadwal pembayaran dividen direncanakan pada 26 Mei 2011.Demikian disampaikan Presiden Direktur MERK, Markus Bamberger, usai pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan di kantornya, Jakarta, Kamis (14/4/2011). "RUPS sepakat membagikan kepada pemegang saham berupa deviden sebesar Rp 4.464 per lembar saham,"

katanya. Dividen yang dibagikan setara dengan 84,74% dari laba bersih perseroan tahun 2011 sebesar Rp 118 miliar. Dengan dividen Rp 4.464 per lembar maka totalnya sekitar Rp 99,993 miliar.(detik/wsn)

MERK: Laba Turun, Merck Bisa Bagi Dividen Rp 4.464/Lembar

(4)

Charts in Focus

UNTR(Trading Sell) CTRP (Trading Buy)

SMCB(SoS) SMGR (BoW)

PTBA (SoS)

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 7,350 KZ 14,667 ZP 11,200

R2 7,500 BK 11,689 RX 6,435

S1 7,100 DX 6,181 BZ 4,256

S2 7,000 IF 5,000 NI 4,173

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 22,500 ML 397 YU 191

R2 22,800 BK 155 ID 158

S1 22,200 IF 100 OD 105

S2 22,000 EP 75 DX 173

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 9,700 KZ 6,519 ZP 7,119

R2 9,800 RX 4,577 AK 6,529

S1 9,450 OD 2,050 BK 2,360

S2 9,350 CS 1,712 DB 600

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 2,200 AK 9,204 CC 2,125

R2 2,275 ML 574 DH 1,906

S1 2,125 KS 498 YU 1,490

S2 2,075 XL 300 CD 701

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 390 OD 598 DH 1,139

R2 400 IP 967 PK 998

S1 380 YP 357 CS 249

S2 365 FZ 200 DX 40

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 16,850 KS 1,759 BK 2,391

R2 17,100 ZP 1,002 RX 1,392

S1 16,500 KZ 1,000 DB 675

S2 16,350 YJ 103 AK 534

TLKM (Spec Buy)

(5)

Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been ta ken from sources which we deem reliable.

No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in r eliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of t he report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their office rs and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.

Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist

Andrew Argado Consumer Goods

Budhy S M Siallagan Property & Construction

Linda Lauwira M Wafi Banking

Yessy Amelia

Eva Puspawati

Nurul Tiffani

Fitri Purnamasari Utfi Humaya

Research Analyst :

Research Support :

eTrading Research

Teddy Dwitama Sally Agustina

Wisnu Karto

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga jika angka Rp 4 triliun tersebut dapat tercapai pada kuartal ini, maka laba bersih BBRI tercatat meningkat sebesar 86,04% dibanding periode yang sama

Melihat pertu mbuhan Revenue sebesar 24,1% ini, kami melihat angka tersebut masih pada batas yang cukup waja r, namun melihat kontribusi yang cukup besar da ri

Dengan penambahan jumlah total saham yang dimiliki Lippo Group secara menyeluruh tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional maupun kinerja LPKR

Comment: Pembagian dividen UNVR yang mencapai 100% dari laba bersih tahun 2010 menurut kami merupakan hal yang positif bagi pemegang saham.. Momentum pembagian dividen ini

Perusahaan mendapatkan permintaan lahan industri (order book) sebanyak 170 hektar per Maret 2012 yang dimana harga rata-rata penjualan mencapai US$91 per meter persegi,

Efek dari penerimaan fasilitas tersebut akan menaikan Debt to equity rasio EXCL dari 0,78 pada tahun 2011 menjadi 0,83 pada awal tahun 2012 dan efek selanjutnya

Comment: dengan naiknya laba AKRA yang disebabkan karena divestasi anak perusahaan ini menjadikan AKRA memiliki dana yang cukup untuk lebih mengembangkan

Kami melihat dari Laboran Neraca terakhir komposi hutang jangka panjang mengalami penurunan, Namur diikuti dengan kenaikan dengan jumlah yang hampir sama untuk