• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daily N ws Market Snapshot Friday, 18 March 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Daily N ws Market Snapshot Friday, 18 March 2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Economy: Fitch: Selalu Untung Besar, Bank RI Jadi Incaran Asing BTEL : Perkuat Jaringan Bangun 300 BTS

AISA : Laba Bersih Tiga Pilar Naik 84,79%

Major Indices

Close Chg Chg %

JCI 3,484.21 (47.27) -1.36%

LQ-45 619.75 (9.73) -1.57%

Turnover (in Mn Rp.)

Volume Value

JCI 2,217.31 3,183.72

LQ-45 1,171.36 2,521.00

Market Cap (in Tn Rp.)

Value JCI 2,958,514.00 LQ-45 2,049,591.00

Foreign Transaction (in Mn Rp.)

Buy Sell Net

Foreign 1.17 1.57 (0.40)

JCI Top 5 Leading Movers

Close Chg %

ISAT IJ 5,300 4.95 BDMN IJ 6,650 1.53 CPIN IJ 1,800 2.27 BRMS IJ 690 1.47 SCMA IJ 3,950 2.60

JCI Top 5 Lagging Movers

Close Chg %

TLKM IJ 6,800 -3.55 BBCA IJ 6,550 -2.24 BMRI IJ 5,950 -2.46 UNVR IJ 16,100 -2.72 ASII IJ 53,500 -1.47

World Indexes

Close Chg % PER

NIKKEI 9,184.28 2.47% 16.64

HANGSENG 22,284.43 -1.83% 12.75

KOSPI 1,959.03 0.05% 15.20

STI 2,942.88 -0.95% 10.07

DOW JONES 11,774.59 1.39% 13.55

FTSE 5,696.11 1.75% 13.38

Commodities

Close Chg %

WTI Crude ($/barrel) 103 1.47

Gold 100 (USD/t oz) 1,409 0.41

CPO (RM/MT) 3,367 -0.09

Coal Newc. (USD/MT) 131 0.42

Nickel (USD/MT) 25,925 3.91

Tin (USD/MT) 29,375 2.71

source : Bloomberg

Daily N ws Market Snapshot

• Market Prediction

Pada perdagangan hari Kamis (17/3) Indeks Dow Jones ditutup naik 161 point (+1.39%) ke level 11,774.59 menyusul keluarnya beberapa data perekonomian di AS serta naiknya kepercayaan investor bahwa Jepang dapat mengontrol krisis nuklir yang terjadi. CPI (MoM) tercatat naik menjadi 0.5% melebihi estimasi sebesar 0.4%, sementara Jobless Claims tercatat sebesar 385ribu, lebih rendah dari estimasi sebesar 388ribu. IHSG sendiri kemarin (17/3) kembali ditutup turun 47 point (-1.34%) ke level 3,484.21 mengikuti penurunan bursa di regional menyusul kekhawatiran akan reaktor nuklir di Jepang yang belum stabil. Asing kemarin (17/3) tercatat melakukan net sell sebesar Rp367 miliar dengan sektor yang paling banyak keluar adalah telekomunikasi dan perbankan. Secara teknikal kemarin (17/3) IHSG terlihat tekanan jual yang cukup hebat hingga menyebabkan IHSG sempat menyentuh level 3,465 sebelum akhirnya terjadi aksi beli pada akhir sesi yang membuat IHSG ditutup di level 3,484. Sinyal MACD IHSG menunjukkan perpotongan garis MACD terhadap garis sinyal yang menyebabkan IHSG masih berpotensi melemah pada perdagangan besok. Pada perdagangan hari ini (18/3) IHSG kami perkirakan akan bergerak dikisaran 3,438 – 3,504 dengan saham – saham yang dapat diperhatikan a.l. ITMG, BBRI dan CPIN.

• News & Analysis Friday, 18 March 2011

“Invest a few moments in thinking. It will pay good interest.”

• Chart in Focus

KRAS (SoS) CPIN (SoS)

INTP (Spec Sell) MYOR (Spec Buy)

LSIP (BoW) ITMG (BoW)

• Economic & Strategy

PTPP : PTPP Bukukan Laba Bersih Rp201,65 Miliar BBRI : Targetkan Penyaluran KPR Rp6 Triliun KRAS : Krakatau Steel Siap Pasok Baja ke Jepang

(2)

Comment: Pendapatan PT Tiga Pilar Sejahtera kedepan nya akan dibantu oleh kontribusi dari bisnis agrikultur dan beras. Di kuartal III-11 nanti, manajemen menyatakan bahwa palm oil mill mereka yang mempunyai kapasitas sebesar 180,000 ton tbs per tahun akan memulai operasi nya. Dengan begini, AISA dapat menjual CPO yang mempunyai harga jual lebih tinggi daripada tbs (tandan buah segar). Selain itu, bisnis beras mereka diproyeksikan akan memberikan kontribusi yang lebih besar. Berdasarkan analisa di Bloomberg, satu analyst merekomendasikan Buy dengan target price setahun Rp1200.

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) cetak pertumbuhan laba bersih sebesar 84,79 persen pada tahun 2010 sebesar Rp71,637 miliar dari tahun 2009 sebesar Rp37,786 miliar. Presiden direktur AISA Joko Mogoginta menjelaskan bahwa pertumbuhan laba perseroan didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 58,45 persen. (okezone/lnd)

Comment: Penambahan BTS tersebut tentunya akan berdampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan ke depannya karena penambahan kapasitas jaringan akan semakin memperbesar pangsa pasar perseroan dalam menjaring pelanggan. Sekalipun hanya menambah 300 BTS pada tahun ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang menambah 1000 BTS. Kami melihat hal ini merupakan langkah yang tepat karena manajemen BTEL ingin memaksimalkan kapasitas BTS yang sudah ada. Berdasarkan consensus sebanyak 1 analis merekomendasikan buy, 2 analis merekomendasikan hold, 4 analis merekomendasikan sell dengan target price rata-rata Rp 215.

AISA

Open High Low Close

710 720 700 700

BTEL

Open High Low Close

295 305 295 305

News & Analysis

BTEL: Perkuat Jaringan Bangun 300 BTS

PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) berhasrat memperkuat jaringannya. Tahun ini, BTEL bakal membangun sekitar 300 Base Transceiver Station (BTS) baru yang disebar di beberapa daerah terutama di Jawa. Wakil Direktur Utama BTEL Muhammad Danny Buldansyah mengatakan, penambahan BTS ini bertujuan untuk menambah kapasitas jaringan BTEL yang ujung-ujungnya disiapkan untuk menggaet pelanggan baru. "Penambahan BTS memang rutin ka mi lakukan setiap tahun," ujar Danny, di Bandung, Kamis (17/3). (okezone/wsn)

AISA: Laba Bersih Tiga Pilar Naik 84,79%

Open High Low Close

690 690 670 680

PTPP

PTPP: PTPP Bukukan Laba Bersih Rp201,65 Miliar

BUMN karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), membukukan laba bersih mencapai Rp201,65 miliar sepanjang tahun 2010 atau naik 23,3%

ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp163,26 miliar. Naiknya laba bersih ini ditopang oleh peningkatan pendapatan dalam kontrak-kontrak baru serta turunnya beban perseroan. (media/wf)

Comment: kami melihat hal ini sebagai suatu hal yang positif dimana pada tahun 2010 merupakan tahun yang sangat baik bagi industri properti sebelum akhirnya BI Indonesia meningkatkan tingkat suku bunganya yang menyebabkan tingkat suku bunga kredit pun ikut naik. Namun untuk PTPP kami melihat masih adanya imunitas terhadap sentimen negatif yang datang silih berganti mulai dari naiknya tingkat suku bunga kredit hingga krisis minyak dan bencana alam Jepang, hal ini lebih disebabkan bahwa PTPP merupakan salah satu deffensive stock. Perusahaan plat merah ini paling tidak masih bisa mengamankan kontrak – kontrak dari pemerintah yang akan muncul pertengahan tahun bersamaan dengan keluarnya APBN 2011. Saat ini P/E PTPP berada di level 16.39x dengan rata – rata industri sebesar 17.22x. Berdasarkan konsensus analis, 1 merekomendasikan Buy, 0 Hold dan 1 Sell dengan target price rata – rata sebesar Rp740 per lembar.

(3)

Comment: kami melihat rencana BRI ini sebagai suatu hal yang wajar bagi BRI mengingat pendapatan bunga merupakan sumber pendapatan utama perbankan. Dengan nilai DPK dan pondasi yang cukup kuat, maka sudah sewajarnya langkah berikutnya dari BRI adalah melakukan ekspansi kredit.

Namun perlu diperhatikan pula prinsip penyaluran kreditnya agar jangan sampai dengan peningkatan kredit ini justru meningkatkan jumlah NPL-nya. Saat ini P/E BRI berada di level 13.98x dengan rata – rata industri sebesar 50.02x.

Berdasarkan konsensus analis, 23 merekomendasikan Buy, 5 Hold dan 2 Sell dengan target price rata – rata sebesar Rp6,085 per lembar.

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) cukup ekspansif menyalurkan KPR. Akhir 2010 lalu, penyaluran KPR mencapai Rp 4 triliun a tau naik ketimbang 2009 yang hanya Rp 3 triliun. Tahun 2011 ini, perseroan menargetkan penyaluran KPR menjadi Rp 6 triliun. "Kami cukup ekspansif di KPR karena peluangnya besar," kata General Manager Kredit Konsumer BRI Joice R. Rosandi kepada KONTAN, baru-baru ini. (kontan/wf)

BBRI: Targetkan Penyaluran KPR Rp6 Triliun

Open High Low Close

5,000 5,050 4,950 5,050

BBRI

Comment: Pembangunan yang akan terjadi di Jepang tentunya akan memerlukan pasokan baja yang cukup besar. KRAS sebagai leader industry baja di Indonesia, sangat berpeluang untuk membantu Jepang dalam memenuhi pasokan baja. Dengan demikian akan berdampak positif bagi KRAS. Peningkatan permintaan akan berdampak pada naiknya volume penjualan dan mempengaruhi penghasilan bersih KRAS. Hal ini juga akan menguntungkan Indonesia, karena meningkatnya ekspor Indonesia akan meningkatkan cadangan devisa Negara. Berdasarkan consensus analis 3 merekomendasikan Buy, dan tidak ada yang merekomendasikan Hold dan Sell dengan target harga rata – rata sebesar Rp1,370 per lembar.

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) siap memasok kebutuhan baja ke Jepang, terkait perbaikan infrastruktur negara Sakura itu yang hancur akibat bencana gempa dan tsunami pekan lalu."Kami tentu senang kalau ada permintaan,"

kata Direktur Utama Krakatau Steel, Fazwar Bujang. Namun, saat ini, perseroan belum mendapat permintaan dari pemerintah Jepang. "Saya rasa mer eka (Jepang) masih melakukan tahap inventarisasi," ujarnya. Perseroan memproyeksikan bisa membukukan kenaikan pendapatan sebesar 15,7 persen dibanding tahun lalu. (vivanews/sly)

KRAS: Krakatau Steel Siap Pasok Baja ke Jepang

Open High Low Close

1,130 1,180 1,130 1,160

KRAS

Comment: pernyataan Fitch ini kami lihat sebagai suatu sinyal positif bagi saham - saham perbankan terlebih dengan terariknya investor asing untuk masuk ke perbankan Indonesia. Dengan masuknya investor asing ini tentu saja aka n semakin meningkatkan modal perbankan yang nantinya akan meningkatkan jumlah penyaluran kredit yang berimbas pada naiknya interest income. Namun salah satu pekerja an rumah yang harus dibenahi perbankan nasional adalah bagaimana mengurangi jumlah biaya operasional yang tinggi dan menjaga stabilitas perbankan agar likuiditasnya tetap terjaga.

Economic & Strategy

Economy: Fitch: Selalu Untung Besar, Bank RI Jadi Incaran Asing

Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings mengungkapkan, bank-bank di Indonesia diminati asing karena perolehan laba yang besar setiap tahunnya. Walaupun biaya operasionalnya tinggi, investor asing masih mengincar bank -bank di Indonesia. Demikian disampaikan oleh Analyst Fitch Ratings Ambreesh Srivastava di sela acara Credit Briefing Fitch di Hotel Four Seasons, Kuninga n, Jakarta, Kamis (17/3/2011). (detik/wf)

(4)

Charts in Focus

KRAS (SoS) CPIN (SoS)

INTP (Spec Sell) MYOR (Spec Buy)

LSIP (BoW) ITMG (BoW)

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 47,000 ML 1,223 RX 827

R2 47,500 KZ 795 MI 419

S1 46,000 AK 417 KC 352

S2 45,300 OD 214 BW 245

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 2,300 PD 3,032 BW 6,904

R2 2,375 KS 2,702 KZ 6,310

S1 2,150 YU 1,691 RX 3,760

S2 2,075 AI 1,471 CG 1,800

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 9,800 AI 156 YP 115

R2 10,000 LG 39 PD 30

S1 9,500 AK 28 NI 14

S2 9,300 OD 20 CP 14

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 14,650 DB 1,470 ZP 3,093

R2 14,900 ML 1,303 BW 1,721

S1 14,000 EL 810 DX 1,378

S2 13,650 CC 620 CS 360

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 1,860 DR 11,676 AI 4,158

R2 1,900 BK 4,792 YU 3,057

S1 1,730 HG 4,000 GR 2,638

S2 1,670 ZP 3,178 OD 2,459

Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume

R1 1,200 PD 32,446 CP 8,109

R2 1,240 DR 13,161 CC 6,560

S1 1,130 LG 5,319 XA 4,740

S2 1,100 DH 3,381 LS 4,396

(5)

Disclaimer:

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable.

No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of t he report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and e mployees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any c ompany mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2011.

Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist

Andrew Argado Consumer Goods

Budhy S M Siallagan Property & Construction

Linda Lauwira M Wafi Banking

Yessy Amelia

Eva Puspawati

Nurul Tiffani

Fitri Purnamasari Utfi Humaya

Research Analyst :

Research Support :

eTrading Research

Teddy Dwitama Sally Agustina

Wisnu Karto

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat ini PER perseroan 8.4 X bila target produksi tercapai PER perseroan bisa mencapai 6 X, kami melihat valuasi saham secara PER masih menarik, apalagi

Melihat pertu mbuhan Revenue sebesar 24,1% ini, kami melihat angka tersebut masih pada batas yang cukup waja r, namun melihat kontribusi yang cukup besar da ri

Whiz Hotel Kuta merupakan hotel pertama dari jaringan Whiz Hotels yang dibangun di Bali.. Selain di Kuta, perseroan akan mengembangkan satu hotel lagi di kawasan Legian

Melihat target 2011, pencapaian Revenue yang tumbuh 30-50% dan melihat p ertumbuhan di sector property kedepannya masih sangat menjanjikan pertumbuhannya, target tersebut

Dengan penambahan jumlah total saham yang dimiliki Lippo Group secara menyeluruh tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional maupun kinerja LPKR

Pada conference ini sebagian besar perwakilan provinsi memaparkan rencana pembangunan di sector infrastruktur untuk daerah mereka masing-masing sesuai dengan kebutuhan daerahnya,

Comment: Pembagian dividen UNVR yang mencapai 100% dari laba bersih tahun 2010 menurut kami merupakan hal yang positif bagi pemegang saham.. Momentum pembagian dividen ini

Efek dari penerimaan fasilitas tersebut akan menaikan Debt to equity rasio EXCL dari 0,78 pada tahun 2011 menjadi 0,83 pada awal tahun 2012 dan efek selanjutnya