Major Indices
Close Chg Chg %
JCI 4,154.07 (12.31) -0.30%
LQ-45 714.25 (4.41) -0.62%
Turnover (in Mn Rp.)
Volume Value
JCI 4,301.36 2,722.51
LQ-45 1,454.61 1,531.41
Market Cap (in Tn Rp.)
Value JCI 3,649,563.65 LQ-45 2,463,256.32
Foreign Transaction (in Bn Rp.)
Buy Sell Net
Foreign 0.84 0.93 (0.09)
JCI Top 5 Leading Movers
Close Chg %
HERO IJ 4,900 24.84 ASII IJ 75,250 0.67 BHIT IJ 445 9.88 TOWR IJ 14,000 7.69 BKSL IJ 300 11.11
JCI Top 5 Lagging Movers
Close Chg %
BBRI IJ 6,900 -1.43 BMRI IJ 6,950 -1.42 BBNI IJ 3,900 -3.11 BUMI IJ 2,275 -3.19 GGRM IJ 57,250 -1.38
World Indexes
Close Chg % PER
NIKKEI 9,546.26 -1.47% 24.78
HANGSENG 20,593.00 -0.95% 9.74
KOSPI 1,997.08 -1.57% 22.22
STI 2,960.10 -0.87% 9.81
DOW JONES 12,929.59 -1.00% 13.31
FTSE 5,723.67 0.35% 10.95
Commodities
Close Chg %
WTI Crude (US$/barrel) 102 -0.10
Gold 100 (US$/t oz) 1,643 0.19
CPO (RM/MT) 3,523 0.60
Coal Newc. (US$/MT) 105 0.57
Nickel (US$/MT) 18,150 -1.39
Tin (US$/MT) #N/A N/A 2.12
source : Bloomberg
Daily N ws Market Snapshot
• Market Prediction
Pada perdagangan Senin (9/4) Indeks Dow Jones ditutup turun 131 poin (-1.00%) ke 12,929.60 setelah keluarnya data tingkat penyerapan kerja AS yang tercatat lebih rendah dari estimasi semula. Minyak light sweet diperdagangkan di level US$102.40 per barel di New York ditengah spekulasi akan naiknya jumlah stok minyak AS. IHSG kemarin (9/4) ditutup turun 12 poin (-0.29%) ke 4,154.07 dengan asing tercatat melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp58 miliar dengan saham yang paling banyak dijual a.l. BBNI, SMGR, MAPI, BBRI, dan ELTY. Mata uang Rupiah terapresiasi ke 9,150 per Dollar AS. Secara teknikal, IHSG terkoreksi dan kembali tutup di bawah garis MA5-nya. Indikator stochastic bergerak downtrend meninggalkan area overbought dengan MACD histogram yang terus bergerak memendek di area positif. Pada perdagangan hari ini (10/4), IHSG diperkirakan akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dikisaran 4,131-4,177 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. MEDC, AUTO, dan INTP.
Hari ini listing perdana saham Bekasi Fajar Industrial Estate (kode saham: BEST).
Tuesday, 10 April 2012
“Risk comes from not knowing what you're doing.”
~Warren Buffet~
• Chart in Focus
TLKM (Trading Sell) BTPN (Trading Sell)
BKSL (SoS) INTP (BoW)
MEDC (Spec Buy) AUTO (Spec Buy)
Question & Answer :
Mengapa saham perusahaan yang akan melakukan stock split cenderung untuk naik?
ARII : 2012, Anggarkan Capex Senilai US$71 Juta ELTY : Pefindo Pangkas Peringkat ELTY Menjadi BBB
• News & Analysis
PNBN : Akan Terbitkan Obligasi Rp2,5 Triliun
Industry: Modal Bank Akan Lebih Murni
• Economy & Industry
Comment: alokasi capex perusahaan ini rencananya akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di daerah proyek tambang perusahaan serta akuisisi beberapa perusahaan tambang yang berlokasi di sekitar area tambang perusahaan. Sumber dana capex ini akan diperoleh dari sisa dana IPO dan pendanaan luar. Sisa dana IPO perusahaan pada awal Januari 2012 tercatat sebesar Rp382 miliar. Dana tersebut sudah menutupi setengah dari capex perusahaan. Perusahaan sendiri merupakan perusahaan yang masih baru berdiri dengan beberapa konsesi tambang yang mayoritas masih berupa greenfield.
Kendati demikian, tahun lalu perusahaan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 35% dari tahun sebelumnya dan laba bersih yang naik 168% dari tahun sebelumnya. Debt to Equity perusahaan tercatat sebesar 57% dan Debt to Asset tercatat sebesar 23%. PE perusahaan saat ini masih diperdagangkan cukup tinggi di level 82x.
PT Atlas Resources Tbk (ARII) menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini senilai US$71 juta. "Sebagian akan berasal dari dari sisa dana IPO dan sebagian lagi dari pendanaan lainnya," kata Direktur tak terafiliasi ARII Dono Boes tami dalam konfrensi pers di Jakarta, Senin (9/4). (kontan/wf)
News & Analysis
ARII: 2012, Anggarkan Capex Senilai US$71 Juta
Open High Low Close
122 122 118 120
ELTY
Comment: Penurunan peringkat perusahaan ini akan lebih berdampak negatif dari sisi biaya/beban bunga yang juga akan bertambah. Melihat dari laporan keuangan terakhir FY2011 dimana Pendapatatan Perusahaan yang tumbuh 47,5% diiringi penurunan Laba Bersih sebesar 64,4%, hal ini disebabkan oleh naiknya beban usaha dan juga pengeluaran lainnya berikut beban bunga ( naik 681% dibanding periode sebelumnya). Kami melihat dari Laboran Neraca terakhir komposi hutang jangka panjang mengalami penurunan, Namur diikuti dengan kenaikan dengan jumlah yang hampir sama untuk hutang jangka pendek, dengan demikian Total Kewajiban Perusahaan tidak mengalami perubahan, dan kami melihat beban bunga dan hutang masih tetap menjadi katalis utama bagi Perusahaan dalam meningkatkan Laba Bersih disamping kenaikan EBIT yang lebih besar lagi. Konsensus Bloomberg untuk saham ELTY adalah sebagai berikut, Buy 5:,Hold:1 Sell:1 dengan TP:163.
Perusahaan Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat perusahaan dan Obligasi I Tahun 2008 yang diterbitkan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menjadi BBB, dari sebelumnya BBB+. Laporan Pefindo yang dirilis Senin (9/4) menyebutkan, penurunan peringkat yang sama juga berlaku pada Sukuk Ijarah I/2009 Seri B yang dikeluarkan ELTY. Penurunan peringkat ini disebabkan oleh melemahnya resiko proteksi arus kas ELTY.
(kontan/bsms)
ELTY: Pefindo Pangkas Peringkat ELTY Menjadi BBB
Open High Low Close
890 890 870 880
PNBN
Open High Low Close
1,400 1,400 1,400 1,400
ARII
PT Bank Pan Indonesia (Panin) Tbk (PNBN) ber encana menerbitkan obligasi atau surat utang senilai Rp1-Rp2,5 triliun pada tahun ini untuk ekspansi kredit perusahaan jangka panjang. "Tujuan penerbitan obligasi adalah untuk mendukung ekspansi kredit jangka panjang," kata Direktur Financial Institution and International Bank Panin, Hendrawan Danusaputra, di Jakarta, Senin. (Investor/AA)
PNBN: Akan Terbitkan Obligasi Rp2,5 Triliun
Comment: Penerapan basel 3 ini akan berdampak positif terhadap daya tahan bank menghadapi krisis dalam jangka panjang. Namu n secara garis besar kami melihat hal ini akan berdampak pada kekuatan bank untuk memberikan pinjaman, karena bank harus memiliki capi tal buffer yang lebih tinggi dari sebelum nya. Minimum common equity requirement bertambah dari 2.5% menjadi 4.5%, dampak nya tentu saja common equity reserve dari bank akan bertambah dengan signifikan. Secara makroekonomi, hal ini akan mengurangi kepanikan dari investor bila negara menghadapi krisis, dan lagi bank memiliki waktu untuk mengimplementasikan aturan ini pada saat 2013. Dampak negatif akan dirasakan oleh bank bank kecil yang akan mengalami kesulitan dalam menyeimbangakn antara porsi reserve bank dan dana yang dapat diberikan untuk perkreditan untuk menunjang operasional maupun profitabilitas perusahaan. Dalam atura n baru, rasio kecukupan modal bank atau capital adequacy ratio (CAR) tetap 8%. Common equty minimum 4,5%, modal pendukung (tier II) maksimal 2% dan modal penunjang (buffer) 2%.
Question & Answer
Answer: Kenaikan harga pada perusahaan yang akan melakukan stock split lebih dipengaruhi oleh sentimen sesaat, dikarenakan asumsi setelah stock split harga saham menjadi lebih 'murah' secara nominal, hal ini benar namun tidak ada pengaruh dari sisi fundamental. Dalam jangka panjang pergerakan harga sama akan sejalan dengan pertumbuhan fundamentalnya.
Mengapa saham perusahaan yang akan melakukan stock split cenderung untuk naik?
Economy & Industry
Bank Indonesia (BI) akan menerapkan Basel III mulai Januari 2013. Aturan baru ini menyebabkan modal perbankan menjadi lebih m urni dan kuat. Pemenuhan modal berlangsung secara bertahap hingga tahun 2019. Pejabat BI, Wimboh Santoso mengatakan, penyusunan aturan ini belajar dari pengalaman krisis ekonomi tahun 2008-2009. Berdasarkan penelitian negara anggota G-20, saat masa-masa sulit itu, tidak semua modal yang diakui Basel II mampu menyerap risiko yang dihadapi bank. Contohnya, modal tier III atau modal pendukung tambahan. "Aturan penerapan Basel III akan lebih ketat dan mengandalkan kualitas core capital," ujarnya beberapa waktu lalu. (kontan/an)
Industry: Modal Bank Akan Lebih Murni
Comment: Rencana PNBN menerbitkan obligasi dengan nilai nominal maksimal Rp2,5 triliun untuk mendanai ekspansi kreditnya menurut kami merupakan hal yang positif. Ditengah rendahnya tingkat suku bunga acuan (BI rate), rencana penerbitan obligasi PNBN diharapkan dapat memberikan cost of debt yang lebih rendah. Sebagai informasi, pada akhir 2011 PNBN memiliki total asset sebesar Rp124,75 triliun yang berasal dari customer deposit sebesar Rp85,75 triliun, shareholders equity sebesar Rp15,89 triliun, dan sisanya (eksternal/debt financing) sebesar Rp23,12 trilun. Sedangkan pada 2011 PNBN berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp9,8 triliun, bertumbuh 36,6% dibanding tahun 2010 dengan laba bersih Rp2,05 triliun atau meningkat 41,7% dibanding tahun sebelumnya. Konsensus analis (Bloomberg) mencatat 4 rekomendasi beli dengan target harga Rp985 per saham PNBN.
Charts in Focus
TLKM (Trading Sell) BTPN (Trading Sell)
BKSL (SoS) INTP (BoW)
MEDC (Spec Buy)
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 3,500 LG 1,325 TF 700
R2 3,600 BD 100 ZP 260
S1 3,325 XL 100 CD 183
S2 3,225 BZ 59 YP 116
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 2,200 YU 7,422 YP 4,183
R2 2,250 DX 2,968 IP 2,993
S1 2,000 XL 2,021 FS 2,080
S2 1,950 CD 1,317 XA 2,000
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 18,550 DX 254 AK 475
R2 19,050 KZ 230 YU 449
S1 17,750 EP 114 DH 40
S2 17,200 IP 78 LS 1
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 325 KZ 253,845 FM 58,901
R2 340 FZ 85,805 PO 54,981
S1 280 KK 56,024 OD 54,180
S2 260 PG 47,396 XA 53,673
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 7,700 DB 6,994 RX 5,256
R2 7,900 FG 4,000 AK 4,256
S1 7,400 ZP 2,301 CS 3,752
S2 7,200 DX 1,640 DH 847
AUTO (Spec Buy)
Level Price Top Buyers Volume Top Sellers Volume
R1 3,650 DD 24 DR 25
R2 3,750 IF 10 KI 24
S1 3,500 OD 10 YU 19
S2 3,400 NI 10 - -
Disclaimer:
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT eTrading Securities. It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable.
No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of PT eTrading Securities (“eTS”) and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any represe ntation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relati on to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opin ions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of eTS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceed ings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither eTS, its affiliated companies or their respective employees or a gents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the rep ort or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recomm endations herein before they have been provided to you. © PT eTrading Securities 2012.
Betrand Raynaldi Head of Research Cement & Strategist
Andrew Argado Consumer Goods
Budhy S M Siallagan Property & Construction
Grady Wijaya Muhammad Wafi
Banking
Fitri Purnamasari
Irlanda Zettira
Eva Puspawati
Hafni Lulu Utfi Humaya
Research Analyst :
Research Support :
eTrading Research
Anthony Alexander Sally Agustina Transportation Wisnu Karto Technical / Infrastructure