No. Daftar FPIPS: 1930/UN.40.2.4/PL/2013
METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Geografi
Oleh :
PUTRI NUR FAJRI ZAENDY 0900923
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
No. Daftar FPIPS: 1930/UN.40.2.4/PL/2013
METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG
Oleh
Putri Nur Fajri Zaendy
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Putri Nur Fajri Zaendy
Universitas Pendidikan Indonesia
2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian.
No. Daftar FPIPS: 1930/UN.40.2.4/PL/2013
LEMBAR PENGESAHAN
METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG
Oleh :
Putri Nur Fajri Zaendy (0900923) Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Darsihardjo, MS NIP. 19620921 198603 1 005
Pembimbing II
Drs. Jupri, MT
NIP. 19600615 198803 1 003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
METODE PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI GURU TERHADAP STASIUN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR GEOGRAFI SMA DI KOTA BANDUNG
Oleh
Putri Nur Fajri Zaendy
0900923
Sumber belajar merupakan upaya yang dilakukan secara langsung untuk kepentingan proses pengajaran. Pengajaran di luar sekolah dapat optimal jika membawa peserta didik ke luar kelas untuk melihat secara langsung objek bersangkutan, sehingga Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merupakan salah satu sumber belajar tetapi belum banyak dimanfaatkan dengan maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Metode Pembelajaran dan Persepsi Guru Terhadaap Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA di Kota Bandung”. Rumusan masalahnya adalah 1) Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi. 2) Bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar yang digunakan berkaitan dengan pokok bahasan meteorologi dan klimatologi. 3) Bagaimana persepsi guru terhadap Stasiun Meteorologi klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu mencari beberapa data yang terkait masalah penelitian sebagai penunjang penelitian. Populasinya meliputi seluruh guru SMA pada mata pelajaran geografi di Kota Bandung sedangkan sampelnya berbasis jarak masing-masing sekolah terhadap stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan cluster sekolah. Penelitian ini menggunakan varibael tunggal yaitu kebijakan sekolah dan latar belakang pendidikan guru. Untuk memperoleh data, dengan cara wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis persentase yaitu menghitung dalam tabel kemudian dideskripsikan dan menggunakan analisis tabel silang atau crosstab yaitu untuk melihat hubungan dari variabel yang digunakan.
Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru dalam menyampaikan materi ini masih menggunakan metode ceramah, diskusi, maupun penugasan kepada peserta didik. Hampir seluruhnya mengetahui Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena memiliki alat-alat meteorologi yang lengkap. Guru geografi sepakat bahwa stasiun tersebut dapat dijadikan sumber belajar tetapi masih sebagian kecil yang memanfaatkannya.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
METHODS OF LEARNING AND TEACHERS PERCEPTIONS OF THE METEOROLOGICAL STATION CLIMATOLOGY AND GEOPHYSICS AS A SOURCE OF LEARNING GEOGRAPHY HIGH SCHOOL IN THE
CITY OF BANDUNG
Learning resources is an effort made directly for the benefit of the teaching process. Teaching outside of school can be optimized if the carrying out of a class of students to see firsthand the object in question, so that the meteorological station climatology and geophysics is one source of learning but have not been used optimally. Based on this background, the authors are interested in doing research with the tittle “Methods Of Learning And Teachers Perceptions Of The Meteorological Station Climatology And Geophysics As A Source Of Learning Geography High School In The City Of Bandung”. The formulation of the problem are 1) How the learning methods used by teachers in explaining the material meteorology and climatology. 2) How does the teacher’s knowledge about learning resources are used in connection with the subject of meteorology and climatology. 3) How do teacher’s perceptions of the meteorological station climatology and geophysics as a learning resource.
The method used in this research is descriptive method that is looking for some research problems related data as supporting research. The population covers all high school teachers in the subjects in the city of Bandung, while geography and distance-based sample of each school to the stasion and school clusters. This study used single variable, namely the school policy and teachers’ educational background. To obtain the data, by means of interviews, questionnaires, and documentation. Analysis using the analysis is to calculate the percentage in the table and then described using cross-table analysis is to look at the relationship of the variables used.
Based on the data that has been obtained, the results showed that the majority of teachers in presenting the material is still using lectures, discussions, and assignments to the students. Almost all the teachers know the meteorological station climatology and geophysics can be used as a source of learning because it has a complete meteorological instruments. Geography teachers agreed that the station could be used as a source of learning but still a small fraction who use it.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iv
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR GAMBAR ...xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...4
C. Definisi Operasional...5
D. Tujuan Penelitian ...7
E. Manfaat Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...9
A. Pembelajaran Geografi ...9
1. Metode Pembelajaran ...10
2. Sumber Belajar ...11
3. Klasifikasi Sumber Belajar ...12
4. Penggunaan Sumber Belajar ...13
5. Jenis-Jenis Sumber Belajar ...14
6. Pemanfaatan Sumber Belajar ...15
7. Faktor yang Mempengaruhi Sumber Belajar ...17
8. Media Pembelajaran Geografi...18
B. Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ...19
C. Pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sebagai Sumber Belajar ...21
BAB III METODE PENELITIAN ...23
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Variabel Penelitian ...23
C. Populasi dan Sampel ...24
1. Populasi ...24
2. Sampel ...26
D. Teknik Pengumpulan Data ...30
1. Wawancara ...30
2. Kuesioner ...31
3. Studi Dokumentasi ...31
E. Instrumen Penelitian...31
F. Teknik Analisis Data ...32
1. Teknik Persentase...32
2. Teknik Tabel Silang ...33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...34
A. Deskripsi Lokasi Penelitian...34
1. Letak Geografis Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ....34
2. Kondisi Fisik Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ...35
3. Sarana dan Prasarana Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 1) Sarana Pendidikan ...37
2) Sarana Parkir ...38
3) Objek yang Dapat Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Geografi ...39
4. Fungsi Stasiun Meteorologi Klimatolofi dan Geofisika ...49
1) Visi ...49
2) Misi ...49
3) Tujuan ...50
B. Deskripsi Data ...52
1. Karakteristik Sekolah ...52
1) Daftar Sekolah ...53
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Karakteristik Guru ...60
1) Latar Belakang Pendidikan Guru ...60
2) Lama Mengajar ...60
3) Jenis Kelamin Responden ...61
4) Jumlah Guru Geografi ...61
5) Usia Responden ...62
C. Jawaban Pertanyaan Penelitian ...62
1. Metode Pembelajaran Guru Pada Pokok Bahasan Meteorologi Dan Klimatologi ...62
2. Pengetahuan Guru Tentang Sumber Belajar Yang Digunakan Berkaitan Dengan Pokok Bahasan Meteorologi Dan Klimatologi ..64
3. Persepsi Guru Terhadap Stasiun Meteorologi Dan Klimatologi Sebagai Sumber Belajar ...67
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ...74
A. Simpulan ...74
B. Rekomendasi ...75
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengajaran merupakan suatu proses yang sistemik yang meliputi banyak
komponen. Salah satu komponen sistem pengajaran adalah sumber belajar.
Sumber belajar memiliki pengertian yang luas karena sumber belajar tidak hanya
satu aspek melainkan aspek lainnya. Dahulu hingga saat ini banyak yang
beranggapan bahwa sumber belajar adalah guru maupun buku-buku pelajaran atau
semacamnya.
Dalam pendidikan dilakukan upaya-upaya oleh semua pihak baik
pemerintah maupun lainnya untuk mengupayakan terjadinya proses pembelajaran
dalam waktu yang telah ditentukan menurut kurikulum. Menurut Mudyahardjo
(2001:11) mengenai pengertian pendidikan, bahwa pendidikan dalam arti luas
yaitu usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di
masa yang akan datang. Kegiatan di luar ruangan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari program pengembangan belajar anak.
Seperti yang telah dikatakan oleh Mudyahardjo (2001:11) pengajaran luar
sekolah merupakan suatu upaya pihak sekolah khususnya guru untuk memberikan
bentuk pengajaran yang berbeda dari biasanya. Menurut Wijayanti (2008:11)
bahwa proses belajar mengajar adalah upaya menciptakan lingkungan yang
bernilai positif, diatur dan direncanakan untuk mengembangkan faktor dasar yang
telah dimiliki oleh anak. Lingkungan di luar sekolah merupakan bentuk sumber
belajar. Karena segala upaya yang dilakukan untuk kepentingan proses pengajaran
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
belajar yang banyak dan variatif agar para peserta didik memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang banyak dan lebih luas sehingga dari yang tidak tahu menjadi
tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Lingkungan di luar sekolah
sangat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi karena para peserta
didik dibantu oleh sumber belajar yang beragam. Tentunya sumber belajar
tersebut harus sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru agar tujuan
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan materi yang telah disiapkan.
Hal tersebut didukung oleh pernyataan secara jelas Ibrahim dan Syaodih
(2003:118) bahwa pembelajaran di luar sekolah agar menencapai hasil optimum
dari proses belajar-mengajar, salah satu hal yang disarankan adalah membawa
peserta didik ke luar kelas seperti mengunjungi pabrik-pabrik yang ada di
sekitarnya, museum, atau ke suatu perkebunan, untuk melihat objek yang
bersangkutan secara langsung. Guru memiliki tanggung jawab untuk menjadikan
peserta didik kaya akan pengalaman. Guru yang efektif memiliki karakteristik
yaitu mempunyai kemampuan, pengetahua luas, dan kualitas personal yang baik.
Menurutnya hal positif yang dapat diambil dari pembelajaran di luar sekolah
adalah dapat memberikan rangsangan yang sangat penting karena melalui
penggunaan objek nyata ini, kegiatan belajar-mengajar dapat melibatkan semua
indera peserta didik, terutama indera peraba. Adapun kelebihan dari pembelajaran
di luar sekolah, sebagai berikut:
1. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada peserta didik untuk
mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengalami sendiri situasi
yang sesungguhnya dan melatih keterampilan mereka dengan menggunakan
sebanyak mungkin alat indera.
Mata pelajaran Geografi mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dan interaksi antara manusia dan lingkungannya. Fenomena geosfer ini
antara lain Atmosfer, Litosfer, Hidrosfer, Biosfer, dan Antroposfer. Dalam
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bermanfaat dan variatif. Sumber belajar tersebut akan membantu memberikan
pemahaman yang baik agar para peserta didik mampu memahami fenomena
geosfer yang sebenarnya secara tidak langsung para peserta didik rasakan dalam
kehidupan sehari-hari dan juga untuk mencocokkan antara materi yang
disampaikan di sekolah dengan di lapangan. Dalam penyampaian materi alangkah
lebih baik jika para peserta didik diajak langsung turun ke lapangan untuk
mempelajari materi. Dengan begitu, peserta didik akan memahami materi yang
disampaikan secara lebih menyeluruh.
Mata pelajaran Geografi membutuhkan ragam sumber belajar. Guru akan
terasa mudah menyampaikan materi jika guru mengajak para peserta didik untuk
mengunjungi tempat yang dijadikan sumber belajar tersebut. Namun pada
kenyataannya saat ini pembelajaran geografi hanya dilakukan di dalam sekolah
saja. Salah satu sumber belajar yaitu lingkungan. Lingkungan dapat dijadikan
sumber pembelajaran. Sumber belajar ini bermanfaat bagi pembelajaran
khususnya geografi, karena dapat membantu guru dan peserta didik dalam
penyampaian materi yang sesuai dengan sumber belajar ini. Salah satu sumber
belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru ialah Stasiun Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika.
Tempat ini sangat penting untuk menunjang materi yang terdapat dalam
pelajaran geografi karena tempat ini memiliki alat peraga yang diharapkan setelah
mengunjungi tempat ini, peserta didik akan lebih mudah memahami materi yang
sesuai dengan tempat ini.
Hal tersebut penulis angkat karena Stasiun Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika berkaitan dengan mata pelajaran geografi. Namun masih sedikit guru
atau sekolah yang memanfaatkan tempat ini sebagai salah satu sumber belajar
bagi geografi. Sekolah-sekolah yang pernah memanfaatkan stasiun tersebut pada
tahun 2012 seperti Tabel 1.1.
Dari data di atas, ternyata masih sedikit SMA yang memanfaatkan stasiun
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peralatan yang cukup lengkap yang bisa dijadikan sumber belajar. Jika guru bisa
memanfaatkan tempat ini sebagai salah satu sumber belajar, maka diharapkan
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
SMA yang Telah Memanfaatkan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
No Nama Sekolah Jumlah Peserta Didik
1 SMA Karya Pembangunan 2 Ciparay Tidak tercantum
2 SMAN 2 Bandung Tidak tercantum
3 SMA Alfa Centaury Tidak tercantum
Sumber: Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika 2013
Umumnya, masih banyak guru yang menggunakan metode ceramah
dimana metode ini lebih banyak terjadi interaksi satu arah saja sehingga
menimbulkan kebosanan pada peserta didik, peserta didik mudah lupa, kondisi
kelas tidak terjaga atau ribut, serta ada juga yang ngantuk sehingga peserta didik
tidak bersemangat mengikuti pembelajaran dan tidak mengerti. Oleh karena itu,
sekolah perlu membawa peserta didik mengunjungi suatu tempat agar peserta
didik lebih bersemangat, lebih aktif dan kreatif, serta tidak cepat lupa dalam
menerima materi sehingga menghasilkan hasil yang lebih optimal.
Dari pernyataan tersebut, peneliti mengkaji faktor apa yang menyebabkan
“jika” guru-guru tidak memanfaatkan stasiun tersebut sedang di tempat ini terdapat peralatan yang lengkap. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul
“Metode Pembelajaran Dan Persepsi Guru Terhadap Stasiun Meteorologi
Klimatologi Dan Geofisika Sebagai Sumber Belajar Geografi SMA Di Kota
Bandung”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
menjelaskan materi meteorologi dan klimatologi?
2. Bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar yang digunakan
berkaitan dengan pokok bahasan meteorologi dan klimatologi?
3. Bagaimana persepsi guru terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika sebagai sumber belajar?
C. Definisi Operasional
Berikut ini beberapa definisi operasional yang menjelaskan konsep-konsep
yang terdapat pada judul penelitian yaitu:
1. Metode Pembelajaran
Yang dimaksudkan dengan metode pembelajaran dalam penelitian ini
adalah bagaimana cara atau teknik seorang guru dalam menyampaikan materi
yang ingin disampaikan kepada peserta didik. Setiap guru memiliki cara tersediri
dalam menyampaikan materinya dan guru harus memiliki cara yang efektif dan
sesuai dengan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik.
2. Persepsi Guru
Persepsi merupakan pandangan guru khususnya terhadap stasiun
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait pengetahuan guru terhadap lokasi
dari adanya stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Selain pengetahuan
guru terkait lokasi stasiun, persepsi ini merupakan pandangan guru terhadap lokasi
stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika terkait sesuai tidaknya
dimanfaatkan sebagai sumber belajar geografi.
3. Sumber Belajar
Sumber balajar merupakan segala apa (daya, lingkungan, pengalaman)
yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses pengajaran secara lebih
efektif dan dapat memudahkan pencapaian tujuan pengajaran, baik yang langsung
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber belajar sedikit tidaknya memberikan kontribusi dan atau pengaruh
terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Sumber belajar diharapkan mampu
membantu peserta didik untuk lebih memahami materi pelajaran khususnya
geogafi. Sekolah berperan aktif untuk mendukung keberadaan sumber belajar.
Menurut Sujanto (2007:88) tentang pengadaan sumber belajar yaitu:
1) Sekolah harus membuat daftar kebutuhan sumber belajar yang dibutuhkan
selama paling tidak satu tahun ajaran, agar proses belajar berjalan dengan
baik, tanpa hambatan akibat kurangnya sumber belajar.
2) Disamping tersedianya sumber belajar yang mencukupi, proses belajar akan
berjalan baik apabila didukung oleh ketersediaan alat pelajaran yang sesuai
dengan materi yang dibahas dalam kegiatan belajar mengajar. Sekolah
menginventarisir alat pelajaran yang sudah dimiliki atau jumlah alat yang ada,
serta mengusulkan jumlah kekurangannya.
3) Kesesuaian alat yang ada dengan kebutuhan. Kita sering kali menemukan
bahwa alat-alat yang disediakan dan dikirim dari pusat sering tidak sesuai
dengan kebutuhan riil sekolah. Hal ini terjadi karena sekolah penerima tidak
terlibat dalam perencanaannya. Oleh karena itu sekolah sebaiknya membuat
rencana sendiri.
Dari pernyataan di atas, bahwa yang dinamakan sumber belajar harus
memberikan dampak positif bagi peserta didik yang memanfaatkannya. Sumber
belajar berhasil digunakan jika dalam proses belajar mengajar sumber belajar
memiliki ketersediaan alat yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan. Dan
dalam penelitian ini yang menjadi sumber belajar adalah Stasiun Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika. Karena sumber belajar merupakan salah satu media
belajar yang dapat ditemui di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Seorang
guru wajib menemukan sumber belajar yang sesuai dan inovatif agar peserta didik
semakin tertarik untuk mempelajari materi yang berkaitan dengan sumber belajar
tersebut.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu objek yang dimanfaatkan dalam penelitian ini ialah Stasiun
Meteorologi Klimtologi Dan Geofisika sebagai sumber belajar bagi pembelajaran
geografi. Memanfaatkan stasiun ini sebagai sumber belajar akan diketahui sejauh
mana seorang guru memanfaatkan sebuah tempat dimana di dalamnya terdapat
ragam jenis alat-alat meteorologi yang sesuai dengan salah satu materi pada mata
pelajaran Geografi di SMA untuk dijadikan sumber pembelajaran bagi peserta
didik. Dalam prosesnya tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya
ialah sarana dan prasarana peralatan yang lengkap dan kelemahannya ada
beberapa yang akan dirasakan langsung oleh guru salah satu diantaranya ialah
lokasi sekolah-sekolah yang tidak semuanya dekat dengan Stasiun Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
Para peserta didik diajak langsung untuk mengunjungi stasiun ini, selain
memberikan bentuk nyata dalam pemberian materi juga dapat memacu para
peserta didik untuk lebih termotivasi dalam mengikuti mata pelajaran geografi.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Potter dalam Mahfudz
(2011:64) bahwa dalam istilah AMBAK (Apa Manfaatnya BAgiKu) yang jelas
dan spesifik akan memotivasi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara
hebat. Peserta didik akan mengikuti pelajaran kalau mereka tahu manfaatnya bagi
kehidupan mereka. Selain itu, dengan mengajak peserta didik untuk mengunjungi
stasiun ini, bagi para peserta didik suasana belajar akan terasa menyenangkan
karena mereka dapat mengetahui apa yang akan mereka pelajari berikut
manfaatnya.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi bagaimana metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Mengidentifikasi bagaimana pengetahuan guru tentang sumber belajar yang
digunakan berkaitan dengan pokok bahasan meteorologi dan klimatologi?
3. Mengidentifikasi bagaimana persepsi guru terhadap Stasiun Meteorologi
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian harus memperhatikan manfaat bagi pengembangan ilmu
maupun pihak lain. Adapaun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan bagi penulis mengenai pemahaman teori-teori
yang telah disampaikan selama proses perkuliahan yang berhubungan dengan
kajian yang sedang diteliti saat ini.
2. Sebagai rujukan bagi guru geografi di Kota Bandung sebagai salah satu varian
sumber belajar bagi pembelajaran geografi dan juga untuk memotivasi para
peserta didik.
3. Sebagai literatur bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metodologi merupakan suatu upaya untuk menemukan pemecahan dari
suatu masalah yang ingin diteliti. Fokus utama penelitian ini ialah lebih kepada
guru-guru geografi SMA di Kota Bandung dalam memanfaatkan Stasiun
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar
Berangkat dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif terhadap permasalahan tersebut. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan
atau fenomena serta gejala atau persoalan yang terjadi. Menurut Pabundu (2005:4)
penelitian deskriptif lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau
keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada,
walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis. Dalam penelitian ini
penulis berusaha mencari data tentang guru-guru geografi SMA di Kota Bandung
dalam mmanfaatkan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk
dijadikan sumber pembelajaran geografi.
Berdasarkan rumusan masalah yang ingin dicapai, maka penelitian ini
dilakukan dengan hasil akhir yang ingin diperoleh yaitu untuk dapat
mendeskripsikan, memperoleh dan memberikan gambaran dari kondisi
sebenarnya dari objek yang diteliti.
B. Variabel Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diteliti, menggunakan variabel tunggal.
Variabel bebas yaitu kebijakan sekolah dan latar belakang pendidikan guru. Untuk
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Variabel Penelitian Variabel Tunggal
1. Kebijakan Sekolah
a. Alokasi Waktu
b. Jarak
c. Biaya
2. Latar Belakang Pendidikan Guru
a. Minat Guru
b. Model Pembelajaran
Sumber: Hasil Pengolahan 2013
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas
atau tidak terbatas (Pabundu, 2005:20). Himpunan individu atau objek yang tidak
terbatas merupakan himpunan individu atau objek yang sulit diketahui jumlahnya
walaupun batas wilayahnya kita ketahui. Sedangkan menurut Wardiyanta
(2006:19) populasi adalah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan
diduga.
Populasi Geografi adalah himpunan individu atau objek yang
masing-masing mempunyai sifat atau ciri geografi yang sama. Ciri geografi yang
dimaksud dapat berupa fisik maupun nonfisik. Dalam penelitian ini yang menjadi
populasinya ialah seluruh SMA di Kota Bandung. Berikut adalah daftar SMA
Negeri yang terdapat di Kota Bandung, dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Sekolah-sekolah tersebut kemudian dikelompokkan lebih lanjut berbasis
jarak dari stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan kluster sekolah.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2
Daftar SMA Negeri di Kota Bandung
No Nama Sekolah No Nama Sekolah
1 SMA Negeri 1 Bandung 15 SMA Negeri 15 Bandung
2 SMA Negeri 2 Bandung 16 SMA Negeri 16 Bandung
3 SMA Negeri 3 Bandung 17 SMA Negeri 17 Bandung
4 SMA Negeri 4 Bandung 18 SMA Negeri 18 Bandung
5 SMA Negeri 5 Bandung 19 SMA Negeri 19 Bandung
6 SMA Negeri 6 Bandung 20 SMA Negeri 20 Bandung
7 SMA Negeri 7 Bandung 21 SMA Negeri 21 Bandung
8 SMA Negeri 8 Bandung 22 SMA Negeri 22 Bandung
9 SMA Negeri 9 Bandung 23 SMA Negeri 23 Bandung
10 SMA Negeri 10 Bandung 24 SMA Negeri 24 Bandung
11 SMA Negeri 11 Bandung 25 SMA Negeri 25 Bandung
12 SMA Negeri 12 Bandung 26 SMA Negeri 26 Bandung
13 SMA Negeri 13 Bandung
27 SMA Negeri 27 Bandung 14 SMA Negeri 14 Bandung
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung 2013
Tabel 3.3
Jumlah Populasi Berdasarkan Jarak Sekolah dan Kluster Sekolah Terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika
No Jarak Sekolah Total
Kluster I Kluster II Kluster III
1 < 5 km 4 4 4 12
2 ≥ 5 km 3 2 10 15
Jumlah 27
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Sampel
Dalam melaksanakan penelitian, tidak seluruh populasi yang ada lalu
dijadikan juga sebagai sampel. Mengingat jumlah populasi yang banyak serta
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga, maka ditentukanlah beberapa dari populasi
agar terwakili. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sudjana (2005:161) alasan
dalam penentuan sampling terdiri dari beberapa alasan diantaranya ukuran
populasi, masalah biaya, masalah waktu, percobaan yang sifatnya merusak,
masalah penelitian, dan faktor ekonomis. Penentuan tersebut yaitu sebagai
sampel. Sampel menurut Pabundu (2005:24) adalah sebagian dari objek atau
individu-indvidu yang mewakili suatu populasi.
Dalam menentukan sampel dalam penelitian ini, menggunakan Cluster
Sample. Menurut Sukardi (2003:61) teknik klaster atau Cluster Sampling ini
memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi lebih didasarkan pada
kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama.
Teknik ini digunakan karena mengingat Kota Bandung yang cukup luas dan
jumlah populasi yang tidak sedikit. Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel
tidak seluruh SMA yang terdapat di Kota Bandung akan tetapi diambil
berdasarkan jarak terdekat dari lokasi Stasiun Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika yaitu 2 km - 5 km dan digabungkan dengan kluster SMA di Kota
Bandung. Adapun kluster SMA di Kota Bandung seperti yang tercantum dalam
Tabel 3.4.
Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, selain ditentukan
berdasarkan jarak, juga ditentukan berdasarkan kluster sekolah. Berdasarkan data
jumlah populasi dan kluster di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini
tertera dalam Tabel 3.5. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1
peta Kota Bandung secara keseluruhan, gambar 3.2 yaitu persebaran sampel
penelitian berdasarkan jarak stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4
Daftar Kluster Sekolah SMA Negeri di Kota Bandung Kluster
Sekolah Nama Sekolah
Kluster
Sekolah Nama Sekolah
1
SMA Negeri 2 Bandung
3
SMA Negeri 10 Bandung
SMA Negeri 3 Bandung SMA Negeri 12 Bandung
SMA Negeri 4 Bandung SMA Negeri 13 Bandung
SMA Negeri 5 Bandung SMA Negeri 14 Bandung
SMA Negeri 8 Bandung SMA Negeri 15 Bandung
SMA Negeri 11 Bandung SMA Negeri 16 Bandung
SMA Negeri 24 Bandung SMA Negeri 17 Bandung
2
SMA Negeri 1 Bandung SMA Negeri 18 Bandung
SMA Negeri 6 Bandung SMA Negeri 19 Bandung
SMA Negeri 7 Bandung SMA Negeri 21 Bandung
SMA Negeri 9 Bandung SMA Negeri 23 Bandung
SMA Negeri 20 Bandung SMA Negeri 25 Bandung
SMA Negeri 22 Bandung SMA Negeri 26 Bandung
MA Negeri 1 Bandung SMA Negeri 27 Bandung
MA Negeri 2 Bandung
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5
Jumlah Sampel Penelitian
No Kluster Sekolah Sekolah Jumlah Guru
1 I SMA Negeri 3 Bandung 1
SMA Negeri 8 Bandung 2
2 II SMA Negeri 7 Bandung 2
SMA Negeri 22 Bandung 1
3 II SMA Negeri 14 Bandung 2
SMA Negeri 12 Bandung 2
Jumlah 10
Sumber: Hasil Pengolahan 2013
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan tiga macam metode
yaitu wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi.
1. Wawancara
Pedoman wawancara menurut Hasan (2009:16) adalah daftar yang
berisikan pertanyaan atau pernyatan yang digunakan sebagai patokan dalam
melaksanakan wawancara dengan responden. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh jawaban secara langsung dari responden. Wawancara dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh informasi terkait masalah dalam penelitian ini yaitu
bagaimana pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai
sumber belajar.
Teknik wawancara ini dilakukan kepada pihak Sekolah yaitu Kepala
Sekolah pada tiap-tiap SMA di Kota Bandung dan pihak pengelola Stasiun
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memperoleh informasi terkait
dengan jelas. Dengan tujuan untuk memperoleh informasi secara jelas dan benar.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengenai pemanfaatan stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai
sumber belajar.
2. Kuesioner
Kuesioner menurut Pabundu (2005:54) adalah usaha mengumpulkan
informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab
secara tertulis oleh responden. Sedangkan responden (Pabundu dalam Monalisa,
2012:35) adalah orang yang memberikan jawaban-jawaban atau
pertanyaan-pertanyaan yang dimuat dalam angket. Dalam memberikan jawaban, diharapkan
mereka dapat memberikan informasi secara terbuka dan jelas untuk membantu
kelancaran dari adanya penelitian ini.
Kuesioner ini diberikan kepada guru Geografi yang tersebar di enam SMA
di Kota Bandung. Data yang diinginkan dari teknik kuesioner ini adalah jawaban
secara terperinci dari responden terkait dengan pemanfaatan stasiun Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika oleh guru-guru Geografi di SMA Kota Bandung.
3. Studi Dokumetasi
Melalui studi dokumentasi ini, akan memperoleh informasi berupa gambar
atau foto-foto, dokumen-dokumen, dan lain sebagainya sebagi penunjang
sekaligus untuk memperkuat data yang telah diperoleh. Hal ini bertujuan untuk
melengkapi data yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini. Data yang
dimaksud ialah data dari Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dinas
Pendidikan Kota Bandung, SMA yang berada di Kota Bandung, dan lainnya yang
terkait dengan penelitian ini.
Data yang diharapkan dari studi dokumentasi ini adalah berupa
gambar-gambar yang menunjukkan peralatan-peralatan apa saja yang tersedia di stasiun
hingga fasilitas yang tersedia seperti sarana parkir, lalu dokumen-dokumen berupa
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dinas Pendidikan Kota Bandung dan hasil kuesioner yang diperoleh dari
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x 100%
E. Instrumen Penelitian
Untuk membantu memperlancar proses penelitian, digunakan beberapa
alan dan bahan dalam penelitian ini. Alat dan bahan tersebut diantaranya :
1. Pedoman wawancara.
2. Angket atau kuesioner.
3. Camera handphone.
4. Laptop.
5. Google Earth.
6. Peta Rupabumi Indonesia.
Peta RBI 25.000 Lembar 1209-311 Bandung;
Peta RBI 25.000 Lembar 1209-312 Ujungberung;
Peta RBI 25.000 Lembar 1209-313 Cimahi;
Peta RBI 25.000 Lembar 1209-314 Lembang;
F. Teknik Analisis Data
Pada saat menganalisis data yang diperolah, digunakan teknik analisis
deskriptif. Dimana analisis deskriptif ini dilakukan untuk memberikan gambaran
terhadap permasalahan yang terjadi. Untuk mengolah data yang terkumpul,
digunakanlah teknik sebagai berikut.
1. Teknik Persentase
Setelah angket disebar kepada responden, maka diperolehlah suatu data dari
kuesioner tersebut, yaitu selanjutnya menganalisis data yang diperoleh
terhadap pemanfaatan Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai
sumber belajar mata pelajaran geografi di SMA Kota Bandung. Analisis
persentase data digunakan untuk mendapatkan persentase data, yaitu
menghitung data yang diperoleh ke dalam tabel lalu dari data persentase
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
P = besar persentase hasil penelitian
f = frekuensi jawaban
n = jumlah seluruh responden
% = bilangan konstan
Hasil persentase yang diperoleh, digunakan untuk mempermudah menafsirkan
data yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil persentase tersebut kemudian
dicocokkan dengan kriteria persentase. Untuk lebih jelasnya, kriteria
[image:32.595.116.509.238.613.2]persentase tersebut yang digunakan tercantum dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Kriteria Penilaian Skor Persentase Penelitian
Frrekuensi Kriteria
0 Tidak ada
1-24 % Sebagian kecil
25-49 % Kurang dari setengahnya
50 % Setengahnya
51-74 % Sebagian besar
75-99 % Hampir seluruhnya
100 % Seluruhnya
Sumber: Arikuto dalam Widya (2013:51)
2. Analisis Tabel Silang
Analisi tabel silang (crosstabulation) merupakan salah satu analisis korelasional
yang digunakan untuk melihat suatu hubungan antar variabel. Variabel yang
dianalisis diantaranya jenjang pendidikan, pengetahuan guru terhadap alat-alat
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Geofisika oleh guru, pengetahuan guru terhadap lokasi stasiun Meteorologi
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya beserta
pembahasan terkait hasil penelitian mengenai pemanfaatan Stasiun Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika sebagai sumber belajar geografi SMA di Kota
Bandung, selanjutnya adalah simpulan akhir beserta rekomendasi dalam penelitian
ini.
A. Simpulan
1. Salah satu materi pada mata pelajaran Geografi adalah meteorologi dan
klimatologi. Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, sebagian besar
guru dalam menyampaikan materi ini masih menggunakan metode ceramah,
diskusi, maupun penugasan kepada peserta didik. Dibantu dengan media lain
seperti infocus, buku paket, serta internet proses belajar tetap berlangsung.
Dengan media infocus dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi
meteorologi dan klimatologi dengan menampilkan gambar alat-alat
meteorologi.
Disamping itu, diperoleh data terdapat beberapa guru yang pernah
menggunakan stasiun sebagai sarana kegiatan belajar dalam rangka
mendukung keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan memanfaatkan
stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika guru berharap peserta didik
memiliki rasa ketertarikan terhadap mata pelajaran Geografi.
2. Guru-guru geografi SMA di Kota Bandung hampir seluruhnya mengetahui
Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dapat dimanfaatkan sebagai
sumber belajar karena memiliki alat-alat meteorologi yang lengkap. Tetapi
tidak semua dari alat-alat beserta manfaatnya diketahui dikarenakan faktor
usia sehingga para guru kesulitan untuk mengingat nama beserta manfaat
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Dalam pemanfaatan stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai
sumber belajar pada mata pelajaran Geografi SMA di Kota Bandung pada
materi Meteorologi dan Klimatologi, masih sebagian kecil yang
memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Sedangkan, jika melihat
pengalaman mengajar para guru, mereka telah memiliki jam terbang mengajar
yang sudah sangat banyak dan guru hampir seluruhnya mengetahui lokasi
stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika beserta alat-alat meteorologi
apa saja yang terdapat di stasiun sebagai penunjang bahan ajar. Berdasarkan
hasil penelitian, masih belum banyak dimanfaatkan oleh para guru. Hal
tersebut dikarenakan beberapa faktor seperti alokasi waktu, biaya, kebijakan,
serta jarak. Tetapi kendala tersebut sebenarnya dapat diminimalisir. Guru
menjelaskan bahwa alokasi waktu yang tidak cukup mengingat padatnya jam
sekolah, namun hal tersebut dapat diatasi dengan menugaskan dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil untuk bergiliran mengunjungi stasiun dan tentunya
mencari hari yang tidak menggangu mata pelajaran lain.
B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan di atas, maka ada beberapa rekomendasi sebagai
saran penelitian. Rekomendasi tersebut sebagai berikut:
1. Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sudah baik dalam segi
penataan tempat, namun dirasa masih kekurangan tempat untuk menampung
pengunjung. Untuk itu diperlukan penambahan tempat atau halaman untuk
menampung pengunjung yang datang.
2. Informasi terhadap Stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dirasa
masih kurang. Untuk itu, perlu diadakannya promosi atau kunjungan pihak
stasiun Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ke sekolah-sekolah sebagai
bentuk pengenalan dan informasi lebih dalam agar masyarakat umumnya dan
sekolah khususnya untuk lebih tertarik mengunjungi stasiun Meteorologi
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk meningkatkan kemampuan bagi guru geografi dalam memberikan
pembelajaran kepada peserta didik dalam memanfaatkan alat-alat meteorologi
sebagai bahan ajar, perlu diadakannya suatu pelatihan. Diharapkan dengan
adanya pelatihan ini guru-guru geografi SMA akan lebih terlatih dan
menguasai dalam pemberian materi yang berkaitan dengan alat-alat
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, Asri .C. (2005). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Doddington, Christine dan Mary Hilton. (2010). Pendidikan Berpusat Pada
Anak Membangkitkan Kembali Tradisi Kreatif. Jakarta Barat: Indeks.
Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hanafiah, N. dan Cucu Suhana. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Ibrahim, R. dan Nana Syaodih S. (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya.
Joyce, Bruce, MW, EC. (2011). Models of Teaching atau Model-Model
Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kesuma, D. dan Dede Somarya. (2012). Landasan Pendidikan. UPI: tidak
diterbitkan.
Mahfudz, Asep. (2011). Be a Good Teacher or Never 9 Jurus Cepat Menjadi
Guru Profesional Berjarakter Trainer. Bandung: Nuansa.
Mariyana, Rita, AN, dan YR. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Monalisa, Riana Tamara. (2012). Pemanfaatan Kebun Raya Cibodas Sebagai
Sumber Belajar Pada Mata Pelajaran Geografi SMA Di Kabupaten
Cianjur. Skripsi Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi
FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Mudyahardjo, Redja. (2001). Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Pabundu, M.T. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Purwanto, Ngalim. (2008). Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Rochaety, E., Pontjorini R., dan Prima G.Y. (2010). Sistem Informasi
Majanemen Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rohani, Ahmad H.M. (2010). Pengelolaan Pengajaran Sebuah Pengantar
Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Rineka Cipta.
Rohani, Ahmad H.M. dan Abu Ahmadi. (1991). Pengelolaan Pengajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: CV
Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2010). Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sopiatin, Popi. (2010). Manejemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Stasiun Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika. (2013). Buku Tamu.
Putri Nur Fajri Zaendy, 2014
Metode pembelajaran dan persepsi guru terhadap stasiun meteorologi klimatologi dan geofisika sebagai sumber belajar geografi sma di kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2001). Teknologi Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia Dan Perubahan Kurikulum Mengorek
Kegelisahan Guru. Jakarta: CV. Sagung Seto.
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan
Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sunarto, dan Agung Hartono. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Wardiyanta. (2006). Metode Penelitian Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
Widya, Amilia. (2013). Hubungan Kondisi Air Tanah Dengan Intrusi Air laut
Pada Pesisir Di Daerah Palabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi. Skripsi
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI
Bandung: tidak diterbitkan.
Wijayanti, Irine dan Diana Sari. (2008). Manajemen. Jogjakarta: Mitra