19 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Ngablak 05 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang, pada semester I tahun pelajaran 2017/2018.
SD N Ngablak 05 adalah sekolah yang terletak di perdesaan, wilayah sekolah masih dalam lingkup perdesaan, sehingga situasi sekolah masih belum terlalu ramai kendaraan melintas. Dalam hal sarana dan prasarana sekolah sudah cukup baik. Sarana yang dimiliki sekolah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar antara lain berupa gedung sekolah yang terdiri dari ruang kelas, ruang keagamaan dan perpustakaan.
3.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas 4 SD N Ngablak 05 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup dan ada yang kurang. Begitupula dalam proses pembelajaran, karakteristik siswa kelas 4 sangat beragam. Ada yang berani untuk mengeluarkan pendapat, namun tidak sedikit pula siswa yang masih pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1.Variabel Penelitian
20 a. Variabel bebas (X)
Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel bebas (Independen) adalah variabel yang keberadaannya mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran Problem Based Learning. b. Variabel terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2010:61) Variabel terikat (Dependen) adalah unsur yang keberadaanya dipengaruhi oleh variabel bebas. variabel terikat adalah hasil belajar tematik.
3.2.2. Definisi Operasional
Model pembelajaran Problem Based Learning pada pembelajaran tematik melalui langkah-langkah sebagai berikut: siswa terbagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa, siswa mendengarkan penjelaskan dari guru mengenai tugas kelompok yang akan didiskusikan besama anggota kelompoknya, guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah disediakan oleh guru, siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan menemukan penyebab dari permasalahan yang telah ada, siswa berdikusi dengan anggota kelompoknya, diluar bimbingan guru, siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya dengan bimbingan guru. Siswa disetiap anggota kelompok saling menyepakati solusi terbaik yang telah didiskusikan bersama, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, guru mengkonfirmasi jawaban dari kelompok yang telah mempresentasikan hasil diskusinya, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu, guru bersama siswa melakukan refleksi, guru bersama siswa merumuskan kesimpulan.
21 3.3. Prosedur Penelitian
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan prosedur penelitian dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Dalam masing-masing siklus terdiri dari 3 tahapan yaitu planning (perencanaan), acting & Observing (Pelaksanaan Tindakan dan observasi), serta reflecting (refleksi) (Hamzah. B. Uno. 2011:87). Prosedur penelitian ini dapat digambarkan melalui gambar 3sebagai berikut :
Gambar 2
Bagan PTK Model Spiral dari C. Kemmis dan MC. Taggart
Berdasarkan gambar 3, prosedur dalam PTK melalui beberapa siklus, jika pada siklus 2 masih belum mencapai tujuan penelitian, maka diteruskan ke siklus berikutnya sampai tujuan tercapai. Tahapan penelitian dari setiap siklus adalah sebagai berikut :
1. Siklus 1 meliputi
Dalam pelaksanaan siklus 1 terdapat 3 langkah yaitu : a. Perencanaan
22
yang mendukung terlaksananya tindakan, membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar soal tes, membuat lembar observasi guru dan siswa dalam pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Pada tahap ini merupakan pelaksanaan atau implementasi dari rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan dilaksanakan penelitian sesuai dengan skenario yang telah dibuat
dalam kegiatan pembelajaran serta kegiatan pembelajaran yang dilakukan disesuaikan pada materi yang telah ditentukan.
Tahap pengamatan/Observasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada tahap tindakaan. Tahap ini guru kelas sebagai observer melakukan pengamatan secara langsung menggunakan pengukuran non-test dengan lembar observasi untuk mengukur penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang diterapkan oleh peneliti sebagai pengajar maupun siswa dalam melakukan proses pembelajaran dan tes formatif untuk mengukur tingkat hasil belajar tematik pada tema 1 subtema 2 dan subtema 3 pada pembelajaran tertentu menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
c. Refleksi
Peneliti menganalisis hasil pembelajaran siklus I, kemudian melakukan refleksi terhadap strategi yang dilakukan dalam tindakan kelas. Jika hasil yang dicapai oleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pad siklus I.
2. Siklus II meliputi:
23
indikator pembelajaran. Siklus ini merupakan upaya hasil refleksi dari siklus I atau penyempurnaan dari kekurangan dan kelemahan yang dilakukan pada siklus I.
3.4 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari subyek penelitian atau berasal dari siswa yaitu berupa: nilai hasil belajar kondisi awal, nilai hasil belajar setelah pelaksanaan siklus I, nilai hasil belajar setelah pelaksanaan siklus II. Data sekunder berasal dari deskripsi atau catatan-catatan temuan selama berlangsungnya perbaikan pembelajaran pada pra siklus, siklus I dan siklus II.
Sugiyono (2010:308) menyatakan teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu sebagai berikut: 3.4.1 Teknik Tes
Pengertian tes menurut Riduwan (2006: 37) merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan dan bakat.
24 Tabel 2
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus I Sebelum Uji Validitas
KD Indikator Butir Soal
3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya
dengan indera
pendengaran.
4.6.3 Menjelaskan proses
terjadinya suara masuk ketelinga 21,
4.6.4 Menyebutkan cara
memelihara kesehatan telinga
1,4,20,35,
4.6.5 Menjelaskan kelainan pada telinga
8,18,19,24,25
3.6.1 Mengidentifikasi sumber bunyi.
7,10,28,29,36,39,40
4.6.2 Menyebutkan
bagian-bagian dari telinga
2,6,11,12,16,17,23,27, 30,33,34
4.6.3 Menyebutkan fungsi dari bagian-bagian dari telinga
1,5,9,13,14,15,22,26, 31,32,37,38
Tabel 3
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Siklus II Sebelum Uji Validitas
3.6.5 Menjelaskan sifat bunyi
25 Tabel 4
Kisi-kisi Lembar Observasi Pengajar dalam Kegiatan Pembelajaran MenggunakanModel Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
No Aspek Indikator Guru Keterangan
Ya Tidak Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan
menyapa siswa dan menanyakan kabar mereka.
2. Guru meminta siswa untuk berdoa dengan dipimpin oleh salah satu siswa yang ditunjuk.
3. Guru mengkondisikan siswa dalam posisi belajar.
4. Guru mengingatkan siswa tentang
pelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pelajaran yang akan disampaikan.
5. Guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan kepada
siswa, yaitu:
- Kenapa manusia bisa mendengar?
- Kita dapat mendengar suatu bunyi dari sekitar kita karena adanya bunyi/suara yang masuk melalui telinga kita. Lalu Bagaimana hal ini biasterjadi?
- Cobalah tutup telingamu dengan kedua tangan.
- Apakah kamu dapat mendengar?
- Tentu kamu tidak dapat mendengar.
- Apa saja bagian-bagian telinga itu sehingga kita bisa mendengar?
6. Guru menyampaika tujuan
pembelajaran kepada siswa. Kegiatan Inti
7. Guru meminta siswa bersama-sama membaca teks bacaan yang terdapat dalam buku siswa.
8. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan teks bacaan sebelumnya.
9. Guru menyampaikan materi kepada siswa.
10. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang berhubungan dengan materi yang telah disampaikan guru sebelumnya.
26 guru.
12. Guru membagi siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 siswa.
13. Guru menjelaskan kepada siswa
mengenai tugas kelompok yang akan
didiskusikan bersama anggota
kelompoknya. (Orientasi siswa pada masalah).
14. Guru membantu siswa untuk
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah disediakan oleh guru.
15. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya dan
menemukan penyebab dari
permasalahan yang telah ada.
16. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya, diluar bimbingan guru.
17. Guru membimbing siswa berdiskusi
dengan anggota kelompoknya.
(Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok).
18. Guru meminta siswa unhtuk
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok. (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya).
19. Guru mengkonfirmasi jawaban dari
kelompok yang telah
mempresentasikan hasil diskusinya. (Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah).
20. Guru membagikan soal evaluasi
secara individu.
Penutup 21. Guru memfasilitasi peserta didik
melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
22. Guru mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan dan meminta siswa melakukan refleksi dari kegiatan yang baru saja mereka
lakukan dengan menjawab
pertanyaan:
a. Apa saja yang kamu pelajari hari ini?
b. Bagian mana yang sudah
27
kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.
24. Guru memberikan tindak lanjut pembelajaran (pekerjaan rumah). 25. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
Tabel 5
Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
No Aspek Indikator Siswa Keterangan
Ya Tidak Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam dari
guru.
2. Siswa berdoa dipimpin oleh salah satu siswa yang ditunjuk.
3. Siswa dalam posisi belajar.
4. Siswa melakukan apersepsi dengan menjawab pertanyaan dari guru.
5. Siswa mendengarkan tujuan
pembelajaran yang dipaparkan oleh guru.
Kegiatan Inti
6. Siswa bersama-sama memahami
gambar yang sedang ditampilkan guru.
7. Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang berhubungan dengan gambar yang telah ditampilkan oleh guru sebelumnya.
8. Siswa terbagi menjadi beberapa
kelompok, setiap kelompok
beranggotakan 4-5 siswa.
9. Siswa mendengarkan penjelaskan dari guru mengenai tugas kelompok yang akan didiskusikan bersama anggota kelompoknya melalui yang telah ditampilkan oleh guru. (Orientasi siswa pada masalah). 10. Siswa berdiskusi dengan anggota
kelompoknya dan menemukan
28 telah ada.
11. Siswa berdikusi dengan anggota kelompoknya, diluar bimbingan guru.
12. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya dengan bimbingan guru. (Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok). 13. Siswa disetiap anggota kelompok
saling menyepakati solusi terbaik yang telah didiskusikan bersama.
14. Siswa mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
(Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya).
15. Siswa menerima konfirmasi
jawaban dari guru.
(Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah). 16. Siswa mengerjakan soal evaluasi
secara individu.
17. Siswa mengumpulkan hasil jawaban dari soal evaluasi.
Penutup 18. Siswa menjawab pertanyaan refleksi dari guru.
19. Siswa bersama guru membuat
kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.
20. Siswa menerima tindak lanjut dari guru.
b. Dokumentasi
29
3.5 Uji Validitas, Reliabilitas dan Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Sebelum butir soal yang telah dibuat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan, butir soal perlu diuji coba terlebih dahulu, untuk mengetahui (mengukur) kevalidan dan keajegan instrumen soal yang akan digunakan. Sedangkan uji analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pada masing-masing butir soal posttest. 3.5.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2011: 173) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows Version 16. Penelitian ini menggunakan teori Azwar (2013:147) “bahwa
koefisien validitas yang besarnya berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran”. Jadi setelah soal diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan SPSS for Windows Version 16 instrumen yang dapat digunakan adalah instrumen yang mempunyai validitas > 0,30.
30 Tabel 6
Butir Kevalidan Soal Tes Hasil Belajar Siklus I
KD Indikator Butir Soal
3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya
dengan indera
pendengaran.
4.6.3 Menjelaskan proses
terjadinya suara masuk ketelinga 21,
4.6.4 Menyebutkan cara
memelihara kesehatan telinga
1,4,20,35,
4.6.5 Menjelaskan kelainan pada telinga
8,18,19,24,25
3.6.1 Mengidentifikasi sumber bunyi.
10,29,36,39,40
4.6.2 Menyebutkan
bagian-bagian dari telinga
2, 11,12,16,17,23,27, 30, 34
4.6.3 Menyebutkan fungsi dari bagian-bagian dari telinga
1,5,9,13,14,15,26, 31,32,37
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
Tabel 7
Butir Kevalidan Soal Tes Hasil Belajar Siklus II
KD Indikator Butir Soal
3.6 Memahami sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera pendengaran.
3.6.5 Menjelaskan sifat bunyi 12,14, 22, 32 4.6.5 Menjelaskan sifat-sifat
bunyi menyerap
2,3,5,15,17,25,26,35
3.6.5 Menjelaskan sifat-sifat bunyi memantul
1,6,7,8,9,11,16,18,19,39
4.6.5 Membuat peta pikiran tentang sifat bunyi memantul dan menyerap.
23,27,28,29,30,34,36,37,
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
3.5.2 Uji Reliabilitas
31
reliabilitas (rxx) atau chronchobas alphas kurang dari 0,06 adalah kurang baik, 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Setelah dilakukan uji reliabilitas, maka dapat dilihat nilai Alpha yang muncul. Hasil uji reliabilitas soal siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel ...
Tabel 8
Distribusi Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II
Siklus Jumlah Soal Cronbach's Alpha Kriteria
1 40 ,915 Baik
2 40 ,931 Baik
Sumber: berdasarkan data yang telah diolah
3.5.3 Uji Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah dibuat, uji tingkat kesukaran soal juga perlu dilakukan. Perlu dilakukan uji tingkat kesukaran soal karena menurut Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:338) “semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Wardani, Naniek Sulistya dan Slameto (2012:338) untuk mengetahui indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
P = 𝐵 𝑁
B= jumlah peserta didik yang menjawab betul
N= jumlah peserta didik
Untuk mementukan kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini.
Tabel 9
Tingkat Kesukaran Soal
Sumber: Wardani, Naniek Sulistya, dkk (2012:338) Tingkat Kesukaran Rentang Nilai
Sukar Sedang Mudah
32
Berdasarkan hasil siswa dari soal yang akan digunakan untuk pretest dan postest kemudian dilakukan uji tingkat kesukaran soal. Sebagai contoh, perhitungannya sebagai berikut. Misal untuk soal pretest nomor 1. Diketahui banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar (B) adalah 28 siswa dan jumlah seluruh siswa peserta tes (JS) adalah 34. Maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
JS B P
P =2834
P = 0,82
Berdasarkan perhitungan hasil indeks kesukaran (P) yang diperoleh angka 0,82. Tingkat kesukaran soal dapat diketahui dengan melihat tabel 18. Dengan demikian soal nomor 1 termasuk kategori mudah. Tingkat kesukaran soal pretest nomor sampai 20 serta soal posttest dari nomor 1 sampai 23 juga dilakukan perhitungan yang sama sesuai proses tersebut. Hasil tingkat kesukaran soal pretest dan posttest terdapat pada lampiran.
3.6 Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai KKM ≥ 75 (tuntas) sebanyak ≥ 85% dari seluruh siswa kelas 5 SDN Ngablak 05 Kecamatan NgablakKabupaten Semarang.
3.7 Teknik Analisis data