• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES (SOCRATIC SEMINAR) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER IISMA N 8 MEDAN T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES (SOCRATIC SEMINAR) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER IISMA N 8 MEDAN T.P 2013/2014."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS X SEMESTER II

SMA N 8 MEDAN T. P 2013/20 14

Oleh :

Meutia Kemala Putri NIM 4103321031

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat

selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Diskusi Kelas dengan

Metode Seminar Socrates (Socratic seminar) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2013/2014”.

Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Dr. H. Ridwan Abdullah Sani, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak

awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung,

M.Pd dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III

yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian

sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu

Dra. Ida Wahyuni, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah

membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA

Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Sudirman, SP. M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 8 Medan, Bapak Drs.

Maryono, M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah rela untuk direpotkan

penulis, membantu dan membimbing penulis selama penelitian, lalu para guru

serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada

(3)

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda H. Setia Budi

dan Ibunda Hj. Nurmachlina Rismawaty yang terus memberikan motivasi dan doa

serta kasih sayang yang tak pernah henti, Love you both, Mak-Yah. Untuk Abangda Adha Putra, Teguh Iman, dan Gilang Prastia serta kakanda Riski

Mukrima dan Winda Humala, Almh. Bujing Deli, Bujing Ida, Bujing Tina, Kak

Oriza, Dek Annisa, keluarga tercinta yang cukup banyak berperan dalam

memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan

studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama kepada Yofi Arista,

yang banyak membantu penulis baik secara lahir maupun batin dalam penelitian,

para gafis kesayangan, kepompong dan kupu-kupu tunggal, Tonggol Barumun

Hasibuan, Maya Syafitri, Suriaita, Saima Putrini Harahap, Agustin Maya Pratiwi,

Fitria Sakinah, dan Khairun Nisa’ Marwan, terimakasih sudah hadir menghiasi

kehidupan perkuliahanku, bersatu kita bukan kaleng-kaleng, love you my gafis. Para sahabat terkasih sejak dulu kala Yancy Setia Lestari, Desi, Luthfia, Rindhy,

Tyqa, lalu teman-teman PPL, Nita, Nisyah, Leni, Mak Evi, Bik Eka, Tri, Rina

terimakasih untuk motivasinya. Dan tidak lupa untuk kesayangan Muhammad

Fadheil Sitanggang untuk kasih sayang, motivasi, dan semangatnya. Lalu teman –

fisika Eks’10, teman se-PS dan seperjuangan Sinta Damawiyah, yang memberikan

semangat dan dorongan serta membantu menyelesaikan skripsi ini. Serta

sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Meutia Kemala Putri

(4)

P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N D I S K U S I K E L A S

DENGAN METODE SEMINAR SOCRATES (

SOCRATIC SEMINAR

)

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK KALO R KE LAS X SEM ESTER II

SMA N 8 MED A N T . P 2 013 /20 14

MEUTIA KEMALA PUTRI (NIM: 4103321031)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model

pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok kalor di kelas X SMA Negeri 8 Medan.

Jenis penelitian ini adalah

quasi eksperimen

dengan desain penelitian

adalah Two Group Pretes-Postes Design

. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X Semester genap SMA Negeri 8 Medan terdiri dari duabelas

kelas yang berjumlah 343 siswa. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu

kelas X-8

(sebagai kelas eksperimen) dan kelas X-7 (sebagai kelas kontrol) yang

masing-masing berjumlah 30 siswa ditentukan dengan teknik

Cluster

Random

Sampling

. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini

digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 item yang telah divalidkan oleh

validator.

Berdasarkan analisa data, nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 44,33

dengan standar deviasi 8,88, dan nilai rata-rata kelas kontrol 40,33 dengan standar

deviasi 10,50. Pada pengujian normalitas untuk pretes pada kelas eksperimen

L

hitung

= 0,1212 dan L

tabel

= 0.1610

,

untuk kelas kontrol L

hitung

= 0,1283, dan L

tabel

=

0,1610

sehingga Lhitung

< Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada

uji homogenitas F

hitung

= 1,40 dan F

tabel

= 1,65 sehingga F

hitung

< F

tabel

, maka kedua

sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan

yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran diskusi kelas dengan

metode Seminar Socrates dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas, nilai rata-rata postes

kelas

eksperimen 70,17 dengan standar deviasi 10,30 dan kelas kontrol 56,50 dengan

standar deviasi 11,76. Aktivitas siswa pada saat pelaksanaan model pembelajaran

diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates diperoleh rata-rata pada pertemuan

I sebesar 42,44 (Kurang Aktif), pada pertemuan II sebesar 62,67% (Cukup Aktif)

dan pada pertemuan III sebesar 80,22% (Aktif). Hasil uji t diperoleh thitung = 4,79

dan t

tabel

= 1,98 sehingga t

hitung

> t

tabel

maka H

a

diterima, yang berarti ada pengaruh

yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model pembelajaran diskusi

kelas dengan metode Seminar Socrates dan pembelajaran konvensional pada

materi pokok kalor di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2013/2014

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7

2.1. Kajian Teori 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 7

2.1.3. Aktivitas Belajar 8

2.1.4. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21 9

2.1.5. Model Pembelajaran Diskusi Kelas 20

2.1.5.1. Pengertian Model Pembelajaran 20

2.1.5.2. Model Pembelajaran Diskusi Kelas 20 2.1.5.3. Sintaks Model Pembelajaran Diskusi Kelas 22 2.1.5.4. Implementasi Model Pembelajaran Diskusi Kelas 23 2.1.5.5. Teori Belajar yang Mendukung Model Diskusi Kelas 25

2.1.6. Pembelajaran Konvensional 25

2.1.7. Metode Seminar Socrates (Socratic Seminar) 26 2.1.7.1. Pengertian Metode Pembelajaran 26 2.1.7.2. Metode Seminar Socrates (Socratic Seminar) 27

2.1.8. Penelitian Terdahulu 29

2.2. Kajian Konsep 31

2.2.1. Kalor dan Perubahan Wujud 31

2.2.2. Asas Black 36

2.2.3. Perpindahan Kalor 37

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 41

BAB III METODE PENELITIAN 43

3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 43

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 43

(6)

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 44

3.4.1. Jenis Penelitian 44

3.4.2. Desain Penelitian 44

3.5. Prosedur Penelitian 45

3.6. Teknik Pengumpulan Data 47

3.6.1. Pretes 47

3.6.2. Postes 47

3.7. Instrumen Penelitian 47

3.7.1. Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa 47

3.7.2. Validitas Tes 48

3.7.3. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa (Observasi) 49

3.8. Teknik Analisis Data 49

3.8.1. Menghitung Mean dari Pretes dan Postes 49

3.8.2. Uji Normalitas 50

3.8.3. Uji Homogenitas 51

3.8.4. Uji Hipotesis 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN 54

4.1. Hasil Penelitian 54

4.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 54 4.1.2. Data Postest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 55

4.1.3. Pengujian Analisa Data 56

4.1.3.1. Uji Normalitas 56

4.1.3.2. Uji Homogenitas 57

4.1.4. Uji Hipotesis Penelitian 57

4.1.5. Observasi 59

4.1.5.1. Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen 59

4.1.5.2. Aktivitas Siswa Kelas Kontrol 60

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 72

5.1. Kesimpulan 72

5.2. Saran 72

DAFTAR PUSTAKA 73

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1

Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21

9

Gambar 2.2

Pendekatan

scientific

dan 3 ranah yang disentuh

12

Gambar 2.3

Langkah-langkah pendekatan

scientific

12

Gambar 2.4

Hasil yang diperoleh dari diskusi

21

Gambar 2.5

Pengaturan tempat duduk untuk Seminar Socrates

28

Gambar 2.6

Berbagai perubahan wujud zat

34

Gambar 2.7

Grafik suhu terhadap kalor

36

Gambar 2.8

Perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

37

Gambar 2.9

Ujung batang logam dipanaskan

38

Gambar 2.10

Contoh konduktor dan isolator

39

Gambar 2.11

Perpindahan kalor secara radiasi

40

Gambar 2.12

Bagan perbandingan model pembelajaran diskusi kelas

Dengan metode Seminar Socrates dan pembelajaran

Konvensional

42

Gambar 3.1

Prosedur Penelitian

46

Gamabr 4.1

Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan

Kontrol

55

Gambar 4.2

Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

56

Gambar 4.3

Diagram Batang Data aktivitas belajar Siswa Kelas

Eksperimen

60

Gambar 4.4

Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, dan Postes berdasarkan

Individu Kelas Eksperimen

62

Gambar 4.5

Diagram Batang Data aktivitas belajar Siswa Kelas

Kontrol

64

Gambar 4.6

Grafik Nilai Pretes, Aktivitas, dan Postes berdasarkan

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting bagi kelangsungan kehidupan

manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi

maju. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan zaman yang pada akhirnya

dapat mewujudkan kemajuan bangsa. Kualitas sumber daya manusia Indonesia

masih dalam kategori sedang (medium) dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Berdasarkan catatan Human Development Report tahun 2012 versi UNDP bahwa

peringkat Human Development Indeks atau Indeks Pembangunan Manusia

Indonesia berada di urutan 121 dari 187 negara. Peringkat ini masih jauh

tertinggal di bawah negara-negara tetangga seperti Jepang (10), Singapura (18),

Brunei Darussalam (30), Malaysia (64), Thailand (103), dan sebagainya.

Seperti yang dikemukakan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(Permendikbud) Nomor 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur

kurikulum Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah, saat ini jumlah penduduk

Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif

(anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia > 65 tahun). Tantangan besar

yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia

produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya

manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar

tidak menjadi beban. Hal tersebut pulalah yang menjadi salah satu faktor mengapa

kurikulum 2013 dikembangkan.

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan seharusnya diselenggarakan

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik

(9)

penerapan pendekatan scientific (ilmiah), yang mana pendekatan tersebut sangat

sesuai digunakan untuk pembelajaran sains, terutama pelajaran fisika.

Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan ilmiah akan

menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif) “tahu mengapa”, pengetahuan

(kognitif) “tahu apa”, dan keterampilan (psikomotor) “tahu bagaimana”. Dengan

proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan

peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Berdasarkan tiga ranah yang

akan dikembangkan di kurikulum 2013, keaktifan siswa menjadi kunci agar ranah

tersebut dapat diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi peneliti sebanyak 2 (dua) kali di SMA Negeri 8

Medan pada tanggal 7 Januari 2014 (observasi pertama) dan 13 Januari 2014

(observasi kedua) didapat beberapa kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran, yaitu:

1. Siswa kurang aktif dan aktifitas belajar bersifat pasif.

2. Siswa selalu menantikan jawaban yang tepat dari siswa yang pintar dan

jarang mengajukan pertanyaan

3. Siswa masih merasa tidak percaya diri untuk mengemukakan pendapat dan

memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya

3. Siswa menganggap guru sebagai narasumber yang paling tepat dalam

menyelesaikan tugas.

4. Siswa tidak biasa melakukan praktikum (eksperimen) dalam pembelajaran.

Permasalahan lain yang ditemukan adalah rendahnya hasil belajar siswa

terutama pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak

Maryono selaku guru mata pelajaran Fisika di SMA Negeri 8 Medan mengatakan

hasil belajar siswa masih rendah. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk

pelajaran Fisika di SMAN 8 Medan adalah 70. Namun hanya 50 % siswa yang

mencapai KKM, yaitu memiliki nilai ≥70 , sedangkan 50 % siswa selebihnya

memiliki nilai <70.

Aktifitas pembelajaran fisika yang terjadi di kelas X SMA Negeri 8 minim

(10)

Hanya siswa yang pintar saja yang aktif melakukan tanya jawab kepada guru.

Padahal seharusnya, dalam pendekatan ilmiah seluruh siswa dituntut untuk aktif.

Siswa diarahkan untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk

jejaring untuk semua mata pelajaran.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas maka perlu dikembangkan

model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui

mengajukan pertanyaan. Melalui mengajukan pertanyaan atau tanya jawab, siswa

akan didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya, kemudian siswa

dapat memahami informasi yang diperolehnya dan menghubungkannya dengan

kehidupan sehari-hari. Siswa berkompetensi memiliki kualifakasi kemampuan

implementasi pendekatan ilmiah.

Secara khusus, dengan menggunakan model diskusi kelas dapat dicapai (3)

tiga tujuan pembelajaran yang penting, yaitu : Pertama, meningkatkan cara

berpikir siswa. Kedua, menumbuhkan keterlibatan dan partisipasi siswa. Ketiga,

membantu siswa mempelajari keterampilan komunikasi dan proses berpikir.

Penggunaan model diskusi kelas dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

proses belajar. Variasi metode perlu diterapkan agar siswa merasa senang dan

rindu untuk mempelajari pelajaran fisika, bukan merasa bosan, monoton, dan

jenuh. Oleh karena itu peneliti menggunakan model diskusi kelas dengan metode

Seminar Socrates (Socratic seminar) sebagai suatu penambahan dalam

pembelajaran agar diskusi lebih maksimal. Peneliti juga menggunakan metode

Seminar Socrates karena metode tersebut dapat meningkatkan dan

mengembangkan kemampuan bertanya (mengajukan pertanyaan dan atau

pernyataan) siswa, dimana bertanya merupakan salah satu langkah pendekatan

pembelajaran ilmiah.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Diskusi Kelas dengan

Metode Seminar Socrates (Socratic seminar) Terhadap Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P

(11)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, antara lain :

1. Belum semua siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan diskusi

2. Siswa masih mengalami kesulitan mengemukakan pendapat dan

memberikan tanggapan terhadap pendapat teman sekelasnya

3. Pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat pada siswa yang lebih pintar

saja, sementara yang lainnya hanya diam saja bahkan sebahagian siswa

beranggapan bahwa guru adalah narasumber yang paling tepat menjawab

pertanyaan

4. Hasil belajar fisika masih rendah, dengan standar kelulusan minimum 70,

dan dilihat dari hasil ujian semester siswa, banyak yang melakukan

remedial

5. Metode pembelajaran yang diterapkan tidak membiasakan siswa untuk

mengajukan pertanyaan dan tidak mengaktifkan siswa

6. Siswa tidak biasa melakukan praktikum (eksperimen) dalam pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu

di lakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Aktifitas siswa dan kegiatan diskusi di kelas X semester II SMA N 8

Medan T.P 2013/2014.

2. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Fisika, khusus dalam topik

Kalor.

3. Model dan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan

siswa dalam mengajukan pertanyaan.

1.4. Rumusan Masalah

Dalam masalah ini perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

(12)

seminar) dan konvensional pada materi pokok kalor di kelas X SMA N 8

Medan?

2. Bagaimana aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates dan

konvensional pada materi pokok kalor di kelas X SMA N 8 Medan?

3. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa antara penerapan model

pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates dengan

konvensional pada materi pokok kalor di kelas X SMA N 8 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin di capai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates

(Socratic seminar) dan konvensional pada materi pokok kalor di kelas X

SMA N 8 Medan.

2. Untuk mengetahui aktivitas siswa yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates dan

konvensional pada materi pokok kalor di kelas X SMA N 8 Medan.

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa antara penerapan model

pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates dan

konvensional pada materi pokok kalor di kelas X SMA N 8 Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar fisika siswa pada materi pokok

kalor menggunakan model pembelajaran diskusi kelas di kelas X SMA N

8 Medan.

2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran pada

(13)

1.7. Definisi Operasional

Defenisi operasional diberikan untuk menghindari terjadinya persepsi yang

berbeda mengenai istilah-istilah yang ada,yaitu:

1. Model diskusi kelas merupakan salah satu model pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student centered), dimana dalam pembelajaran antara

guru dengan siswa atau siswa dengan siswa yang lain saling bertukar

pendapat secara lisan, saling berbagi gagasan.

2. Metode Seminar Socrates (Socratic Seminar) dapat didefinisikan sebagai

suatu metode pengajaran dengan menggunakan deretan pertanyaan

(pertanyaan yang dapat mendorong siswa berpikir analitis dan kritis), dari

serangkaian pertanyaan itu diharapkan peserta didik mampu menemukan

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian didasarkan dari data-data hasil penelitian,

Sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang

telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar Fisika siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model

pembelajaran diskusi kelas dengan metode Seminar Socrates pada materi kalor

dengan rata-rata pretes sebesar 44,33 dan rata-rata postes siswa sebesar 70,17

yang dinyatakan lulus KKM.

2. Hasil belajar Fisika siswa kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional pada materi kalor dengan rata pretes sebesar 40,33 dan

rata-rata postes siswa sebesar 56,50 yang dinyatakan tidak lulus KKM.

3. Hasil belajar Fisika dengan model pembelajaran diskusi kelas dengan metode

Seminar Socrates lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan kekurangan penelitian yang didapat peneliti, bagi peneliti

selanjutnya hendaknya memperhatikan waktu setiap fasenya agar waktu

menjadi efektif dan efesien. Terlebih pada fase “Memfokuskan Diskusi”

peneliti perlu mengawasi kegiatan siswa agar berjalan sesuai dengan alokasi

waktu yang telah ditentukan dan saat fase “Mengendalikan Diskusi” seluruh

setiap siswa dapat berkesempatan mengemukakan pendapatnya.

2. Pada penyusunan soal (C4-C6) berdasarkan taksonomi bloom oleh peneliti

masih terdapat kelemahan, bagi peneliti selanjutnya sebaiknya mampu

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Afidah, I. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Socratic Circles (Seminar) Disertai Media Gambar Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Boyolali TP. 2011/2012. Skripsi : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Arends, R. I. 2008. Learning To Teach Edisi Ketujuh Buku Dua. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Arikunto,S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi

Aksara

Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Diklat Guru. 2013. Analisis Materi Ajar Jenjang: SD/SMP/SMA. Jakarta:

Kemendikbud

Dimyati, M. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta

Fariza, H. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelas dengan Strategi

Beach Ball pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit di SMAN 22 Surabaya. Skripsi : FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Foster, B. 2011. Terpadu Fisika SMA/MA Jilid 1B. Jakarta: Erlangga

Husamah. 2013. Desain Pembelajaran Berbasis Pencapaian Kompetensi (Panduan dalam Merancang Pembelajaran untuk Mendukung Implementasi Kurikulum 2013). Jakarta : Prestasi Pustaka

Jamilah. 2012. Pengaruh Metode Pembelajaran Seminar Socrates Terhadap Perkembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Siswa pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 2 Denpasar. Skripsi : FKIP Unmas, Denpasar

Permendikbud. 2013. Salinan Permendikbud RI Nomor 54 dan 81 A Tahun 2013.

Jakarta : Mendikbud

Rosiga, M. 2011. Pembelajaran Diskusi Kelas Terhadap Soft Skill dan Prestasi

Belajar Mahasiswa Akuntansi Di STIE Perbanas Surabaya. Skripsi : FE Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya

Sabri, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat : Ciputat Press

Sani, R.A. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

(16)

Sisdiknas. 2012. Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21. (Online),

http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/. (diakses Januari 2014)

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito Bandung

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta :

Prenada Media Group

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan hasil belajar kedua kelas diuji dengan uji t pihak kanan diperoleh t hitung &gt; t tabel (5,642 &gt; 1,671) sehingga Ha diterima, berarti peningkatan hasil belajar

Peningkatan hasil belajar kedua kelas eksperimen diuji beda dengan uji t dua pihak diperoleh t hitung &gt; t tabel (12,31 &gt; 2,023) sehingga Ha diterima berarti ada

Hasil uji t satu pihak postes diperoleh t hitung =2,67, ttabel = 1,662 (thitung &gt; ttabel), maka H a diterima yakni ada pengaruh hasil belajar siswa yang

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh thitung = 2,06 dan ttabel = 1,66, sehingga thitung &gt; ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan

Hasil uji t diperoleh thitung = 2,191 dan tabel = 1,997, sehingga thitung &gt; ttabel (2,12 &gt;1,997) maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada pengaruh yang signifikan

Dari hasil uji hipotesis thitung = 3,03 dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,667 (thitung &gt; ttabel) yang berarti Ha diterima, sehingga disimpulkan bahwa

Dari hasil penelitian dan pengolahan data bahwa uji hipotesis memenuhi syarat t hitung &gt; t tabel (3,678 &gt; 1,67) berarti hipotesis pada penelitian dapat diterima

Dari hasil penelitian dan pengolahan data bahwa uji hipotesis memenuhi syarat t hitung &gt; t tabel (2,89 &gt; 1,67) berarti hipotesis pada penelitian dapat