PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN ABC-KÖNIG UNTUK
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh Hesti Sulastri
1001014
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN ABC-KÖNIG UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
Oleh
Hesti Sulastri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra
© Hesti Sulastri 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
HESTI SULASTRI
PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN ABC-KÖNIG UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I
Drs. Setiawan, M.Pd. NIP. 195906231987031003
Pembimbing II
Dra. Nining Warningsih, M.Pd. NIP. 196107211988032002
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah ... 3
B. Teknik Permainan dalam Pembelajaran Kosakata ... 20
1. Teknik Pembelajaran ... 20
2. Teknik Pembelajaran Kosakata ... 21
3. Teknik Permainan . ... 23
4. Kelebihan dan Kekurangan Permainan . ... 24
5. Teknik Permainan ABC-König . ... 26
6. Langkah-Langkah Pembelajaran Kosakata dengan Permainan ABC-König . ... 28
C. Kerangka Berpikir ... 30
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
A. Metode Penelitian ... 32
B. Variabel Penelitian ... 32
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
D. Populasi dan Sampel ... 33
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ... 34
G. Teknik Pengolahan Data . ... 34
H. Prosedur Penelitian ... 35
I. Hipotesis Penelitian ... 36
BAB IV DESKRIPSI DATA DAN HASIL PENELITIAN ... 37
A. Deskripsi Data ... 37
1. Penguasaan Kosakata Siswa Sebelum Penerapan Teknik Permainan ABC-König ... 37
2. Penguasaan Kosakata Siswa Setelah Penerapan Teknik Permainan ABC-König ... 37
B. Uji persyaratan Analisis ... 37
1. Uji Normalitas ... 38
2. Uji Homogenitas Variansi Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 38
3. Uji Signifikansi Data Pretest (X) dan Posttest (Y) ... 38
4. Pengujian Hipotesis ... 39
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran ... 39
1. Perlakuan Pertama . ... 40
2. Perlakuan Kedua . ... 41
3. Perlakuan Ketiga… ... 42
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44
A. Simpulan ... 44
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAKT
Hesti Sulastri, 2014. Die Anwendung der Spieltechnik ABC-König zur Steigerung der Wortschatzbeherrschung im Deutschunterricht. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der Pädagogischen Fakultät für Sprachen und Literatur. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wortschatz ist eine der wichtigen Elemente in den vier Sprachfertigkeiten. Die Kommunikation kann gut laufen, wenn man den Wortschatz beherrscht. Beim Erlernen des Wortschatzes haben die Lernenden Schwierigkeiten, besonders wenn sie das Nomen auswendig lernen müssen, weil jedes Nomen im Deutschen einen Artikel hat. Außerdem haben die Lernenden niedrige Motivation, den gelernten Wortschatz im Deutschunterricht anzuwenden, sodass sie ihn leicht vergessen. Deshalb muss eine passende Lehrtechnik als Alternative gesucht werden, u.a. der Spieltechnik ABC-König. Diese Untersuchung hat sich zum Ziel gesetzt, um folgende herauszufinden: (1) die Wortschatzbeherrschung der Lernenden vor der Anwendung der Spieltechnik ABC-König, (2) die Wortschatzbeherrschung der Lernenden nach der Anwendung der Spieltechnik ABC-König, und (3) die Effektivität der Anwendung der Spieltechnik ABC-König beim Unterrichten des deutschen Wortschatzes. In dieser Untersuchung wurde die Pre-Experiment-Methode mit dem One-Group-Pretest-Posttest-Design verwendet. Die Population in dieser Untersuchung waren alle Schüler der Klasse XII der SMA Kartika Siliwangi XIX-2 Bandung und als Probanden wurden 25 Schüler der Klasse XII IPA im Studienjahr 2014/2015 genommen. Als Instrument der Untersuchung wurde der schriftliche Test verwendet, der aus 40 Aufgaben besteht. Die Ergebnisse der Untersuchung zeigen, dass die Durchschnittsnote beim Pretest 59,8 ist und beim Posttest 73,8 ist. Das bedeutet, dass die Wortschatzbeherrschung der Schüler nach der Behandlung steigt. Nach der Berechnung mit der Probe-t ergab sich, dass tRechnung 5,75 > tTabelle 1,71 (tRechnung >
tTabelle) ist. Dies zeigt, dass es einen signifikanten Unterschied zwischen dem
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Hesti Sulastri, 2014. Penggunaan Teknik Permainan ABC-König untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata dalam Pembelajaran Bahasa Jerman. Skripsi. Bandung: Departemen Pendidikan Bahasa Jerman. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Universitas Pendidikan Indonesia.
Kosakata merupakan salah satu unsur penting dalam empat keterampilan berbahasa. Komunikasi akan berjalan dengan lancar, jika seseorang menguasai kosakata. Ada berbagai macam kesulitan yang dihadapi pembelajar bahasa Jerman ketika mempelajari kosakata, salah satunya kesulitan menghafal nomina karena setiap nomina bahasa Jerman memiliki kata sandang sendiri. Di samping itu, kurangnya motivasi untuk menggunakan kosakata dalam pembelajaran bahasa Jerman menyebabkan pembelajar mudah melupakan kosakata yang telah dipelajari. Oleh karena itu, harus dicari teknik yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini, salah satunya adalah teknik permainan ABC-König. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penguasaan kosakata siswa sebelum penggunaan teknik permainan ABC-König, (2) Penguasaan kosakata siswa setelah penggunaan teknik permainan ABC-König, dan (3) Efektivitas penggunaan teknik permainan ABC-König dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Penelitian ini menggunakan metode pra-eksperimental/ eksperimen semu dengan desain One
Group Pretest and Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII SMA Kartika XIX-2 Bandung dan sampelnya siswa kelas XII IPA tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 25 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis berupa pilihan ganda berjumlah 40 soal. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nilai rata-rata pretest sebesar 59,8 dan nilai rata-rata posttest sebesar 73,8. Hasil uji-t (thitung 5,75 > ttabel 1,71) menunjukkan bahwa perbedaan
tersebut signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknik permainan
ABC-König efektif digunakan dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inti dari bahasa adalah kosakata, dengan menguasai banyak kosakata maka
seseorang dapat memahami apa yang disampaikan lawan bicaranya baik secara
lisan maupun tulisan. Dengan kata lain, kosakata merupakan unsur utama untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa, yang mencakup keterampilan
menyimak (Hörfertigkeit), berbicara (Sprachfertigkeit), membaca (Lesefertigkeit)
dan menulis (Schreibfertigkeit). Seorang pembelajar bahasa diharapkan mampu
menguasai keempat aspek tersebut karena dalam proses penggunaannya keempat
keterampilan tersebut saling berkaitan.
Semakin banyak kosakata yang dikuasai maka akan semakin mudah
seseorang berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Hal itu berlaku juga
dalam bahasa Jerman. Namun pada kenyataannya, banyak orang yang kesulitan
untuk menguasai kosakata suatu bahasa asing, termasuk siswa SMA. Tidak
mudah bagi siswa untuk mempelajari kosakata bahasa Jerman, terutama nomina
(Nomen) karena setiap Nomen dalam bahasa Jerman memiliki artikel, yaitu der
untuk maskulin, die untuk feminim dan das untuk netral. Ketika menghafal, siswa
tidak hanya harus menghafal nomina saja tetapi juga harus dengan artikelnya,
misal das Buch, der Tisch, die Tasche. Artikel sangat penting untuk dihafal karena
artikel akan mengalami perubahan sesuai dengan kasus yang mengikutinya.
Misalnya dalam kasus nominativ: Der Tisch ist aus Holz. Artikel der tersebut
dalam kasus akkusativ akan berubah menjadi den, seperti dalam kalimat: Ich finde
den Tisch schön. Begitupun dalam kasus dativ, artikel akan berubah menjadi dem:
Das Buch liegt auf dem Tisch.
Kesulitan lain yang dialami oleh siswa dalam menghafal kosakata
disebabkan oleh cara penulisan kata dalam bahasa Jerman yang cukup rumit,
2
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dua atau lebih huruf-huruf konsonan dalam satu kata, seperti schön (bagus, cantik,
indah, elok), schreiben (menulis), die Küche (dapur), hässlich (jelek, buruk) dan groβ (besar). Selain itu, cara pengajaran yang kurang menarik dapat pula mengurangi minat siswa untuk belajar.
Kurangnya penguasaan kosakata berimbas pada keterbatasan siswa dalam
menyusun kalimat. Siswa akan mengalami kesulitan pula dalam memahami dan
menulis sebuah teks. Kosakata dapat dipelajari di luar jam pelajaran, namun
karena faktor internal, seperti kurangnya motivasi untuk belajar yang
menyebabkan kemalasan, maka hal tersebut sulit dilakukan. Oleh karena itu, jika
ingin menguasai kosakata dengan baik maka siswa harus belajar maksimal pada
waktu jam pelajaran bahasa Jerman di sekolah. Untuk sampai pada tujuan tersebut
diperlukan media dan teknik yang tepat agar tecipta suasana yang menyenangkan,
sehingga konsep atau materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Selain menggunakan media yang tepat, teknik yang digunakan pun harus
menarik. Permainan adalah salah satu teknik yang menarik dan dapat dilakukan di
sekolah. Bermain sambil belajar merupakan sebuah hal yang menyenangkan
untuk dilakukan di sekolah dan diaplikasikan dalam pembelajaran bahasa Jerman.
Dengan menggunakan teknik permainan yang sesuai maka siswa akan
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu permainan yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jerman adalah ABC-König. ABC-König
merupakan bentuk permainan kata yang dapat berupa nomina, verba, ajektiva dan
lain-lain. Permainan ini dimulai dengan menentukan huruf awal untuk sebuah kata
kemudian mengumpulkan sebanyak-banyaknya kata yang dimulai dengan huruf
tertentu.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui keefektivan
penggunaan teknik permainan ABC-König sebagai upaya untuk meningkatkan
3
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah kurangnya penguasaan kosakata disebabkan oleh penggunaan media
yang kurang tepat?
2. Apakah strategi belajar yang digunakan belum tepat sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata?
3. Apakah kurangnya penguasaan kosakata siswa disebabkan oleh kurang
tepatnya teknik yang digunakan saat pembelajaran berlangsung?
4. Apakah penyampaian materi yang kurang baik dapat mengakibatkan
kurangnya penguasaan kosakata siswa?
5. Apakah kemalasan menjadi faktor utama yang menyebabkan kurangnya
penguasaan kosakata siswa?
6. Apakah kurangnya penguasaan kosakata dapat dipengaruhi oleh rendahnya
daya ingat siswa?
7. Apakah faktor psikologis yang beragam mempengaruhi kurangnya
penguasaan kosakata siswa?
8. Apakah kurangnya penguasaan kosakata dikarenakan siswa tidak pernah
menggunakan permainan saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung?
9. Apakah penggunaan permainan dalam pembelajaran dapat mengatasi
kurangnya penguasaan kosakata?
10. Apakah kurangnya penguasaan kosakata disebabkan siswa tidak mengenal
permainan ABC-König?
11. Apakah kurangnya penguasaan kosakata dikarenakan siswa tidak pernah
menggunakan permainan ABC-König dalam pembelajaran?
4
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam menguasai
kosakata. Agar penelitian ini lebih terfokus maka penelitian ini dibatasi pada
penggunaan teknik permainan ABC-König dalam pembelajaran kosakata bahasa
Jerman, karena keterbatasan peneliti dalam segi waktu, tenaga dan biaya serta
terlalu luasnya cakupan kosakata, maka penguasaan kosakata bahasa Jerman
siswa yang akan diteliti pun dibatasi lagi hanya pada penguasaan verba, ajektiva
dan nomina.
D. Rumusan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah seperti yang telah tercantum di atas,
maka permasalahan dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum
menggunakan teknik permainan ABC-König?
2. Bagaimanakah penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa setelah
menggunakan teknik permainan ABC-König?
3. Apakah teknik permainan ABC-König efektif dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jerman?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa sebelum menggunakan teknik
permainan ABC-König.
2. Penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa setelah menggunakan teknik
permainan ABC-König.
3. Efektivitas teknik permainan ABC-König dalam pembelajaran kosakata
bahasa Jerman.
F. Manfaat Penelitian
5
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman pembelajaran dengan
menggunakan teknik permainan ABC-König.
2. Bagi pengajar, sebagai alternatif dalam mengembangkan teknik pembelajaran
sehingga membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan kreatif.
3. Bagi penulis, untuk memperoleh informasi mengenai hasil pembelajaran
kosakata dengan menggunakan teknik permainan ABC-König.
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
eksperimen dengan menggunakan desain one group pretest posttest, dengan satu
kelas eksperimen tanpa kelas kontrol. Metode ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh penggunaan teknik permainan ABC-König terhadap penguasaan
kosakata dalam pembelajaran bahasa Jerman. Bentuk desain one group pretest
posttest menurut Sugiyono (2012) adalah sebagai berikut:
Pengukuran
: Pretest, tes awal dilakukan untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa sebelum diberikan perlakuan.
: Treatmen (perlakuan), berupa pembelajaran kosakata dengan menggunakan teknik permainan ABC-König.
Posttest, tes akhir dilakukan untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa setelah diberikan perlakuan.
Tes awal (Pretest) merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui
penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan teknik permainan ABC-König,
sedangkan tes akhir (Posttest) merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui
hasil belajar siswa setelah penerapan teknik permainan ABC-König.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan teknik
permainan ABC-König, sedangkan variabel terikat (Y) adalah penguasaan
33
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika XIX-2 Bandung pada semester
ganjil tahun ajaran 2014/2015. Pretest dilaksanakan pada tanggal 10 September
2014, siswa diberi perlakuan sebanyak tiga kali dan posttest dilaksanakan tanggal
29 September 2014.
D. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa SMA
Kartika XIX-2 Bandung karena semua siswa tersebut mempelajari bahasa Jerman,
sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA yang terdiri
atas 25 orang. Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik sampel purposif artinya subjek penelitian dipilih dengan
pertimbangan tertentu dan dengan anggapan sampel tersebut adalah yang paling
tepat dijadikan sampel. Dipilihnya kelas XII IPA sebagai sampel dilakukan atas
anjuran pihak pengajar di sekolah karena pertimbangan waktu dan siswa kelas XII
IPA merupakan subjek yang memiliki kemampuan merata.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen pembelajaran yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dijadikan acuan peneliti dalam proses pembelajaran.
2. Instrumen evaluasi yaitu berupa tes tertulis yang akan diujikan pada saat tes
awal dan tes akhir. Tes awal diberikan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kosakata siswa sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik
permainan ABC-König, sedangkan tes akhir diberikan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kosakata siswa setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan teknik permainan ABC-König. Sebelum instrumen diberikan
kepada siswa, terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas
soal tersebut apakah soal layak diberikan kepada siswa atau tidak. Uji
34
moment. Dari 60 butir soal yang diujicobakan, sebanyak 44 soal dinyatakan
valid. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. Dari hasil penghitungan uji-t
diperoleh sebesar 8,275 dengan taraf nyata (α) = 0,05 dan dk = 14
diperoleh sebesar 1,76. Dengan demikian tampak bahwa
> (8,275>1,76). Hal tersebut menunjukan bahwa instrumen tes
penguasaan kosakata reliabel. Untuk memudahkan penghitungan statistic
pada saat analisis, maka diambil 40 soal yang dijadikan sebagai instrumen
untuk pretest dan posttest.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, digunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Kajian pustaka, berupa pengumpulan materi-materi dan teori-teori yang
relevan dengan masalah penelitian. Hasil kajian pustaka digunakan sebagai
landasan dalam melakukan penelitian.
2. Pemberian pretest yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kosakata siswa sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan teknik
permainan ABC-König. Pemberian posttest yang bertujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kosakata siswa setelah diberikan perlakuan dengan
menggunakan teknik permainan ABC-König.
G. Teknik Pengolahan Data
Setelah data penelitian terkumpul dilakukan pengolahan data untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan teknik permainan
ABC-König. Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Memeriksa hasil pretest dan posttest kemudian ditabulasikan agar dapat
mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi dan varian kelas yang
dijadikan sampel.
2. Melakukan uji persyaratan analisis yang mencakup uji normalitas dan uji
35
3. Melakukan uji signifikansi perbedaan rata-rata pretest dan posttest dengan
menggunakan uji-t, melalui rumus sebagai berikut:
√
Keterangan:
Md : mean perbedaan dari pretest dan posttest xd : deviasi masing-masing subjek (d-Md)
: jumlah kuadrat deviasi
Langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Melakukan studi pendahuluan ke sekolah untuk memperoleh informasi yang
berhubungan dengan permasalahan pembelajaran bahasa Jerman.
2. Membuat surat izin penelitian.
3. Menyusun instrumen penelitian.
4. Melakukan uji coba terhadap instrumen penelitian untuk mengetahui tingkat
validitas dan reliabilitas instrumen tes.
5. Membuat RPP.
6. Memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan
kosakata siswa sebelum diberikan perlakuan.
7. Memberikan treatment atau perlakuan sebanyak tiga kali pertemuan dengan
menggunakan teknik permainan ABC-König.
8. Memberikan postest kepada siswa untuk mengetahui tingkat penguasaan
kosakata siswa setelah diberikan perlakuan.
9. Mengolah data.
10. Menarik kesimpulan.
36
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
SsP =
:
SsP >µSsP adalah hasil belajar kosakata bahasa Jerman setelah diterapkannya
perlakuan teknik permainan ABC-König dalam pembelajaran (posttest).
µSbP adalah hasil belajar kosakata bahasa Jerman sebelum diterapkannya
perlakuan teknik permainan ABC-König dalam pembelajaran (pretest).
Hipotesis 0 ( ) diterima apabila hasil belajar sesudah perlakuan sama
dengan hasil belajar sebelum perlakuan dan ditolak jika hasil belajar sesudah
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai
penggunaan teknik permainan ABC-König untuk meningkatkan penguasaan
kosakata siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman, maka dapat disimpulkan
beberapa hal, sebagai berikut:
1. Pada pretest dari nilai maksimal 100, nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 90
dan nilai terendah 25 dengan nilai rata-rata 59,8. Dengan demikian,
penguasaan kosakata siswa sebelum penggunaan teknik permainan
ABC-König termasuk ke dalam kategori cukup.
2. Pada posttest diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar
55, sehingga diperoleh rata-rata nilai sebesar 73,8. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa penguasaan kosakata siswa setelah penggunaan teknik
permainan ABC-König termasuk ke dalam kategori baik.
3. Berdasarkan selisih hasil rata-rata pretest dan posttest diperoleh Gain sebesar
345 dan dari hasil penghitungan uji-t diperoleh sebesar 5,75 sedangkan
dengan α = 0,05 dan dk = 24 diperoleh sebesar 1,71. Dengan
demikian terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil pretest dan
posttest. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan
teknik permainan ABC-König dapat meningkatkan penguasaan kosakata
45
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat
disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:
1. Teknik permainan ABC-König sebaiknya digunakan pengajar sebagai
alternatif dalam mengembangkan pembelajaran sehingga proses belajar dan
mengajar lebih menarik dan kreatif.
2. Sebaiknya pengajar tidak menggunakan huruf yang perbendaharaan katanya
sedikit, seperti huruf C.
3. Bagi peneliti lain yang akan mengkaji bidang yang sama, disarankan
memberikan perlakuan yang lebih banyak ketika melakukan penelitian dan
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bohn, Reiner. (2000). Probleme der Wortschatzarbeit. Berlin: Langenscheidt.
Cyffka, Andreas dan Heverkamp, Susanne. (2007). PONS Kompaktwörterbuch
Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
Dauvillier, Christa dan Lévy-Hillerich, Dorothea. (2004). Spiele im
Deutschunterricht. Berlin-München: Langenscheidt.
Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik Neubearbeitung. München: IUDICIUM Verlag GmbH.
Funk, von Hermann. dkk. (2003). geni@l Deutsch als Fremdsprache für
Jugendliche Lehrerhandbuch A1. Klett: Langenscheidt bei Klett.
Götz, Dieter. dkk. (2003). Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als
Fremdsprache. Berlin dan München: Langenscheidt KG.
Isjoni. (2009). Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Alfabeta
Iskandar, Denny. (2012). Pendekatan, metode dan teknik pembelajaran bahasa
Indonesia, [online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid.. [11 Mei 2014]
Klinger, Udo. (2012). Wortarten, [online]. Tersedia: http://www.udoklinger.de/ Deutsch/Grammatik/Wortarten.htm. [11 Mei 2014]
Kröner, Ludwig. (2000). Deutsche Grammatik im Überblick in der neuen
Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Verlag GmbH.
Kürschner, Wilfried. (2008). Grammatisches Kompendium. Tübingen: Narr Francke Attempto Verlag GmbH+Co.KG
Majid, Abdul. (2013). Strategi pembelajaran. Bandung: Rosda.
47
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Muslich, Masnur. (2008). Tatabentuk bahasa Indonesia Kajian ke arah
tatabahasa deskriptif. Jakarta: Bumi aksara.
Mushlihin. (2013). Perbedaan pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan
model pembelajaran, [online]. Tersedia: http://mushlihin.com/2013/10/
education/perbedaan-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran.php. [11 Mei 2014]
Nation. I.S.P. (2001). Learning Vocabulary in Another Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Neubold, J. (2008). Grammatik kurz und bündig Deutsch. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen.
Osterloh, Renate. (2010). 33 kleine Spiele für den Deutschunterricht. Buxtehude: Persen im Aap Lehrerfachverlag.
Pemila, Widya Ajeng. (2001). Working With Words. Jakarta: Grafindo
Piel, Alexandra. (2002). Sprache(n) Lernen mit Methode 170 Sprachspiele für den
Deutsch- und Fremdsprachenunterricht. Germany: Verlag an der Ruhr.
Priyono. (2012). Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain, [online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2249726-kelebihan-dan-kekurangan-metode-bermain/. [11 Mei 2014]
Röhe, Klaus dan Balcik, Ines. (2011). PONS Deutsche Grammatik &
Rechtschreibung. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
Sadiman, Arief. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Schmitt, D. (2000). Lehr und Übungsbuch der deutschen Grammatik. München: Max Hueber Verlag.
Sudrajat, Akhmad. (2008). Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik
dan model pembelajaran. [online]. Tersedia: http:// akhmadsudrajat.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. [11 Mei 2014]
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suharso. (2008). Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: PT Grafindo.
48
Hesti Sulastri, 2014
Penggunaan Teknik Permainan Abc-König Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Pembelajaran Bahasa Jerman
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Weermann, Eva Maria. (2005). Pons im Griff Wortschatz-Übungen Deutsch. Stuttgart: Ernst Klett Sprache GmbH.
____________. (2013). Das Verb [online]. Tersedia: http://www.duden.de. /rechtschreibung/Verb. [8 Agustus 2014]
_____________. (2006). DUDEN- Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim: Duden Verlag.
____________._______. Gamification. [online]. Tersedia: http://guraru.org/info/kelebihan-dan-kekurangan-metode-gamification-untuk-pembelajaran/[10 Mei 2014]
_____________. (2012). Wortschatz,[online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid.. [10 Mei 2014]
___________._____.Wortschatz, [online]. Tersedia: http://www.grammatiken.de/
grammatik-glossar/wortschatz.html. [10 Mei 2014]
__________.(2013). Wortart, [online]. Tersedia: http://www.duden.de/hilfe/