LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN
TEUKU AUFRA MARETTO
P: Penulis N: Narasumber
P: Selamat siang kak Aufra. Perkenalkan saya Robby, mahasiswa Desain Komunikasi Visual dari Universitas Multimedia Nusantara. Terima kasih untuk kesempatan wawancara yang sudah diberikan.
N : Halo Robby, salam kenal juga. Sebelumnya tahu calisthenic darimana Rob?
P : Saya tahu olahraga calisthenic dari teman kak, kebetulan ada teman yang dulu pernah latihan calisthenic di rumah. Selain itu juga pernah lihat di internet kak. Oh iya kak sebelum wawancaranya dimulai saya izin untuk record wawancaranya ya kak.
N : Boleh Robby, silahkan.
P : Kakak dapat memperkenalkan diri terlebih dulu dan apa saja pengalaman kakak dalam bidang calisthenic?
N : Perkenalkan sebelumnya nama saya Aufra, saya udah kenal calisthenic sebenarnya udah lama banget tapi belum tahu namanya calisthenic. Jadi dulu waktu masih kecil saat SD dimasukin sama papa saya ke karate. Nah disitu mulai pelan-pelan belajar ternyata karate ada latihan fisiknya. Nah latihan fisiknya
menggunakan berat badan kita sendiri dimana ada push up, ada squat, ada pull up dan lain sebagainya tapi waktu itu aku belum tahu namanya calisthenic. Kemudian waktu di SMP pun aku sudah mulai banyak belajar tentang senam lantai. Bisa dibilang saya tuh latihannya masih berhubungan banget dengan
calisthenic, disini kan belajarnya handstand, terus juga roll depan roll belakang
dan lain-lain. Kalau pernah liat gymnastic, mirip mirip juga. Kemudian mulai benar-benar mendalami calisthenic dan tahu namanya calisthenic adalah di tahun 2014. Ngomongnya aku kamu aja ya, nah aku gabung sama komunitas calisthenic pertamaku di daerah Kelapa Gading, nama timnya streetworkoutvelo. Kita awalnya latihan di Rawamangun tapi karena Rawamangun dipugar, kita pindah ke Kelapa Gading dan sekarang lokasinya di Kelapa Gading. Di tahun 2014, dari situ aku mulai belajar lebih jauh calisthenic, terus juga di komunitasnya aku banyak aktif, akhirnya kepilih jadi ketua komunitas tersebut di tahun 2015. Kemudian di tahun 2017, beberapa tahun setelahnya aku dan teman-teman memang sudah lama mendalami calisthenic ini, kita bikin asosiasi. Asosiasinya namanya AKSI (Asosiasi Calisthenic dan Streetworkout Indonesia). Kita bikin bareng-bareng dengan tujuan mengembangkan olahraga calisthenic ini lebih jauh lagi di Indonesia dengan mengadakan acara yang macam-macam. Kita punya 3 pilar, pilar pertama adalah komunitas dengan melakukan latihan-latihan bareng bersama komunitas-komunitas yang ada. Jadi mungkin, kalau kamu pernah latihan bareng komunitas kamu lihat tiap daerah bahkan di Jakarta aja tuh komunitasnya banyak banget.
N : Untuk supaya orang-orang praktisi yang berlatih calisthenic ini bisa saling kenal, nah kita adain yang namanya jamming. Jamming tuh ngumpul-ngumpul bareng biasanya beberapa bulan sekali supaya orang-orang yang dari komunitas berbeda ini bisa saling kenal. Oke, itu pilar pertama tentang komunitas. Kemudian pilar kedua dari AKSI itu adalah kompetisi, jadi selain kita ngadain komunitas yang kumpul-kumpul bareng latihan bareng kita juga ada kompetisi secara berkala, dari tingkat daerah, tingkat provinsi juga ada, dan terakhirnya paling puncaknya adalah internasional kita biasanya lakuin di Bali, tahun ini ga bisa gara-gara ada pandemi. Kemudian yang terakhir edukasi, edukasi kita juga memberikan workshop-workshop edukasi untuk teman-teman yang berminat untuk mendalami olahraga ini lebih jauh. Kebetulan saya kepilih jadi ketua di tahun 2017 itu.
P : Oke baik untuk pertanyaan selanjutnya, mungkin kakak dapat menjelaskan apa itu olahraga calisthenic?
N : Oke, jadi olahraga calisthenic itu pada dasarnya adalah metode latihan kekuatan atau strength training yang menggunakan tubuh praktisinya sendiri sebagai beban. Makanya seringkali kita lihat gerakan-gerakannya tidak membutuhkan alat. Kayak push up, push up kan tinggal di lantai gerak-gerak selesai. Terus juga kalau misalnya pull up bisa di tiang atau kalau ga ada tiang bisa di kusen pintu juga bisa dilakukan gerakan tersebut, kemudian squat dan lain sebagainya. Calisthenic ini sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu kalos yang artinya keindahan atau beauty kemudian thenos artinya kekuatan, jadi ada gabungan antara beauty keindahan dan strength kekuatan. Makanya kenapa kalau
kita lihat gerakan-gerakannnya itu memadukan kedua unsur ini, terlihat kuat seperti laki dan juga terlihat tetap ringan. Itu aja sih sebenarnya calisthenic, untuk sejarahnya memang agak susah diketahui karena banyak sekali sumber-sumber yang masih ngga valid dan belum di cek keabsahannya.
P : Kemudian pertanyaan selanjutnya, bagaimana perkembangan olahraga
calisthenic di Indonesia.
N : Perkembangannya berarti dari awal lah ya, sebenarnya tim awal yang pertama kali muncul di Indonesia adalah namanya Barrampal. Barrampal itu sebuah tim calisthenic yang berlokasi di Malang, Jawa Timur. Dulu orang-orang pendiri Barrampal ini mereka merupakan anak-anak parkour. Parkour kan banyak latihan kaki ya loncat sana loncat sini, nah mereka mikir gimana sih cara biar bisa memasukan latihan yang lebih upper body, berarti tangan, bahu, punggung, dada, dan lain sebagainya. Nah mereka nonton-nonton youtube ketemulah yang nama timnya Bartendas dan dari situ mereka mulai belajar. Cuma untuk mulai boomingnya sendiri, calisthenic Indonesia itu tahun 2012. Sebelum itu ngga terlalu kelihatan, ngga tahu apa sih itu calisthenic, apa sih itu street workout, ngga paham orang-orang. Nah tahun 2012 itu baru benar-benar naik namanya dengan adanya kehadiran namanya Indobarian, dari situ mulai nambah terkenal
calisthenic. Semakin kemari semakin berkembang, calisthenic di Indonesia makin
banyak tim-timnya bermunculan terutama di pelosok-pelosok nusantara juga, di daerah kecil juga ada, di daerah yang memang bukan kota besar pun mulai ada tim-timnya. Kemudian dengan adanya AKSI juga, kita bisa menyatukan
rutin melakukan kompetisi seperti yang tadi aku bilang. Kemudian AKSI juga bekerja sama dengan Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia untuk melakukan edukasi. Jadi kita bikin sertifikasi calisthenic untuk orang-orang yang memang praktisi yang mau hidup dari calisthenic. Sekarang calisthenic bukan cuma metode latihan aja tapi juga ada banyak anak-anak calisthenic yang udah lama, contohnya saya sendiri dari calisthenic ngajar calisthenic untuk hidup.
P : Oke, baik kak. Pertanyaan selanjutnya, olahraga calisthenic ini dapat dilakukan oleh siapa saja?
N : Sebenarnya sih ga ada batasan umur, ga ada batasan jenis kelamin, latar belakang juga ga masalah, siapa aja bisa. Aku punya klien dari anak-anak, terus juga memang ada yang wanita, ibu-ibu yang sudah 50 tahun juga ada. Jadi ga masalah, tinggal pintar-pintarnya saja si coachnya sendiri atau kamu yang mau latihan gimana caranya untuk menyesuaikan level latihanmu dengan tingkat kebugaranmu, jadi ga bisa sembarangan juga.
P : Sejauh saya melakukan observasi, olahraga calisthenic ini dominan dilakukan oleh anak muda ya kak?
N : Betul, jadi kalau kita lihat di lapangan terutama di komunitas-komunitas itu yang paling banyak anggotanya adalah umur 15, 16, 17, sampai 30. Tapi kalau untuk yang latihan di luar komunitas banyak juga yang umurnya di luar itu (15-30 tahun).
P : Oke baik. Pertanyaan selanjutnya, apa saja sih kelebihan dari olahraga
N : Seperti yang tadi aku jelasin kan ga perlu banyak alat, jadi bisa dilakukan dimana saja, siapa saja yang memang punya pemahaman tentang calisthenic bisa melakukannya. Terus juga kalau menurutku pribadi ya latihannya tidak membosankan karena banyak banget target-target atau bentuk latihan yang bisa dicari. Misal lagi bosan membentuk badan misalnya, kamu bisa fokus latihannya ke meng-unlock atau menguasai skill-skill yang memang belum kamu kuasai bisa juga. Terus kamu juga bisa belajar latihan cuma buat sehat aja. Jadi benar-benar
range tujuannya bisa benar-benar bermacam-macam. Kamu mau fokus ke endurance bisa, mau banyak-banyakan push up bisa, kamu mau latihannya lebih
ke melatih kekuatan kamu bisa tambahin beban tambahan, misalnya kamu pull up ditambahin tas yang diisi beban juga bisa, terus juga kalau kamu mau freestyle kamu juga bisa belajar, dan lain sebagainya. Ini juga pribadi, karena aku orangnya juga suka banget bersosialisasi, calisthenic itu basisnya komunitas, jadi itu nilai plus banget buat aku bisa sambil latihan bisa sambil bersosialisasi terus juga bisa berorganisasi disitu, kemudian dapat teman-teman dan keluarga baru, itu kalau menurutku. Aku kalau latihan sendiri suka bosenan soalnya jadi senang kalau ada teman terus juga bisa saling motivasi lah.
P : Iya betul.
N : Kemudian calisthenic itu tidak seperti latihan beban biasa. Kalau latihan beban biasa kan kamu tinggal nambahin beban aja buat ningkatin kesulitannya kan, kalau di calisthenic itu kamu harus berpikir lebih kritis terus juga harus berpikir lebih kreatif buat nyari tahu apa sih progresif atau gerakan yang lebih
susah atau tingkatan gerakan selanjutnya yang harus kulatih untuk ku bisa lebih bagus lagi dari sekarang. Itu penting banget menurutku, bikin kita mikir.
P : Baik kak. Kemudian untuk pertanyaan selanjutnya, menurut kakak hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika akan memulai olahraga calisthenic khususnya bagi para pemula.
N : Untuk pemula ya, yang pertama pastinya kenalan dulu sama calisthenic, kalau kamu ga kenal ga akan sayang kan. Kamu harus tahu dulu apa itu
calisthenic, nanti kalau kamu udah tahu, nah next kamu latihannya mau dimana.
Kayak tadi aku bilang, calisthenic itu kita bisa latihan dimana aja tapi 3 tempat yang paling umum berlatih calisthenic itu adalah rumah. Kamu bisa latihan sendiri di rumah, aku juga dulu awal-awalnya sebelum bergabung dengan komunitas, latihannya di rumah. Kemudian yang kedua, di taman-taman yang memang memiliki fasilitas calisthenic. Nah biasanya di taman-taman yang ada fasilitas ini ada komunitas yang jagain jadi kamu bisa sekaligus bergaul lah dengan orang-orang yang ada di komunitas. Yang ketiga di gym yang memang memiliki fasilitas calisthenic.
P : Oh, yang khusus begitu?
N : Benar, mungkin susah banget buat nyari gym yang ada fasilitas
calisthenic. Tapi sejak calisthenic mulai booming apalagi di atas tahun 2017,
sudah mulai banyak gym-gym yang memang fokus ke calisthenic. Kayak di Bekasi ada Baramora, terus di Surabaya juga ada yang namanya Gravity, atau juga kayak di tempatku ngajar di Fitness Embassy, kita juga memang
menyediakan fasilitas-fasilitas calisthenic disitu. Jadi kalau memang kliennya mau belajar calisthenic, bisa kita arahkan kesana. Kenalan udah, terus cari tahu mau latihan dimana, kemudian cari mentor yang tepat. Sekarang gampang banget buat cari mentor, tinggal tanya-tanya kan sama orang yang latihan. Karena dengan adanya mentor kamu bisa dan ga perlu pusing-pusing lagi, tinggal pelajari pengalaman orang. Mereka kan punya pengalaman mereka bisa kasih tahu ke kamu, mana yang baik mana yang ngga. Terus juga apa yang sebaiknya dilakukan dan apa yang malah sebenarnya bikin progress kamu ga maju-maju. Kemudian setelah itu, yang paling penting juga kamu mempelajari gerakan-gerakan dasarnya. Jadi gerakan-gerakan dasar dalam calisthenic itu ada beberapa, jangan langsung lompat ke gerakan yang memang terlalu intermediate atau advance sebelum kamu menguasai basic nya terlebih dahulu. Seperti itu saja.
P : Oke baik kak. Adakah hal khusus yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan olahraga calisthenic ini?
N : Ini sama kayak tadi sebenarnya, fokus pada gerakan fundamental terlebih dahulu gerakan dasarnya kamu kuasai sebelum kamu nyoba gerakan-gerakan yang lebih sulit. Ini untuk mencegah cidera, kita kan mau olahraga untuk waktu yang panjang ya. Tidak setahun dua tahun cidera abis itu pensiun. Makanya aku sering bilang juga ke anak-anak nanya ke aku, teman-teman calisthenic, aku kasih tahu mereka ya kalau latihan harus kenal sama diri sendiri karena kita latihannya sampai tau bukan sampai cidera, jadi itu penting.
P : Kemudian pertanyaan selanjutnya, adakah kesalahan-kesalahan yang sering ditemukan ketika melakukan calisthenic?
N : Oh banyak banget, yang paling sering aja ya yang aku sebutin. Yang pertama, ga pemanasan dan ini sering banget terjadi di komunitas. Jadi datang langsung pull up, ngga gerak-gerakin badannya dulu terus juga
stretching-stretching dikit lah, ngga tiba-tiba langsung lakuin gerakan yang sulit. Kedua ini
juga sering terjadi, tidak mementingkan kualitas dari gerakan karena pengen banyak repetisinya seperti gua bisa push up 100 kali, waktu dicek kualitas gerakannya jelek.
P : Formnya ya kak?
N : Benar, jadi formnya ga bagus. Jadi mereka hanya mementingkan kuantitas dibandingkan kualitasnya. Padahal kalau dilakukan dengan benar, mungkin 10 repetisi push up aja udah berat banget buat pemula, kalau gerakannya benar. Terus ketiga ini juga sering, tidak mau latihan kaki. Memang secara spesifik punya kaki yang besar akan membuat kita kesulitan untuk melakukan gerakan-gerakan tertentu, tapi bukan berarti kita tidak latihan kaki. Tidak perlu besar kakinya tapi yang penting tetap dilatih supaya fungsional dan juga supaya punya pondasi yang bagus. Kaki itu kan fondasi jadi harus kuat, bayangin saja kamu punya gedung tapi ga kuat gampang roboh jadinya. Sudah tiga ya?
P : Iya kak sudah tiga.
N : Yang keempat tidak sabaran, baru belajar 3 bulan tiba-tiba sudah mau belajar gerakan yang memang seharusnya belum dipelajari. Terutama calisthenic
dan strength training secara umum juga membutuhkan latihan secara pertahap. Karena selain melatih otot kita juga melatih persendian, kalau otot biasanya lebih cepat tumbuh kondisinya dibanding persendian. Makanya kalau kamu latihannya tidak terstruktur, gampang cidera, terus juga sikunya suka sakit, pergelangan tangannya dikit-dikit juga ga enak, nah itu biasanya terjadi karena orang-orang tidak sabar. Jadi belum siap melakukan gerakan tersebut malah dipaksakan, biasanya biar bagus buat bikin konten Instagram. Yang keempat masih pakai
mindset no pain no gain, kalian sendiri tahu kalau yang namanya pain itu ga baik
soalnya dalam latihan kita memang seharusnya tidak merasa nyaman karena kita maunya ngepush badan kita supaya lebih bisa ngelewatin limit yang kita punya, tapi jangan sampai ada rasa sakit. Rasa sakit juga merupakan sinyal dari badan kita yang memberitahu ada yang salah yang jika kita cuekin akan semakin parah dan akhirnya permanen bisa-bisa. Yang keenam yaitu tidak mau rest day, jadi latihannya tiap hari latihannya berat, disuruh istirahat takut kalau misalkan istirahat badannya kecilan padahal badan tidak dalam satu hari kecilan. Padahal kita juga tahu bahwa berolahraga itu tidak hanya latihannya saja yang perlu diperhatikan. Ada tiga bagian dari olahraga yang perlu diperhatikan, yang pertama olahraganya, istirahatnya seperti tidur, dan yang ketiga asupan nutrisinya. Jadi penting banget, jika tidak terpenuhi pasti susah progress nya. Andaikan progress pun pasti lebih ke beratnya. Kemudian latihannya ngasal tidak terprogram, ini sama juga seperti yang tadi. Jika latihannya lebih terstruktur pasti progress nya juga akan lebih bagus. Balik lagi kita ga bisa manage apa yang tidak kita catat dan kita tidak tahu program kita apa. Yang terakhir yang paling sering terjadi juga,
orang latihannya itu-itu saja. Misalnya seseorang sudah push up 50 kali setiap hari tapi badannya tidak berkembang lagi karena tidak memberikan tambahan pada badannya lagi. Semakin lama berlatih badan kita akan semakin kuat, yang awalnya sulit ketika makin sering dilakukan lama-lama akan lebih mudah yang menyebabkan badan stop growing ga akan mau berkembang, makanya lebih enak kalau latihannya terprogram dan progresif semakin lama semakin kuat, udah itu doang.
P : Tadi kakak ada membahas tentang nutrisi, saya mau tanya adakah kebutuhan nutrisi atau makanan khusus yang harus dimakan?
N : Sebetulnya kalau khusus sih tidak ada karena balik lagi kebutuhan nutrisi setiap orang pasti berbeda-beda. Ada yang makan pagi, ada yang tidak suka makan pagi seperti aku tidak suka makan pagi karena suka mulas. Untuk jenisnya sendiri pastikan harus seimbang, ada makro nutrisi dan mikro nutrisi yang harus terpenuhi yang gampangnya adalah karbonya harus ada, bisa makan nasi, makan roti, makan apapun yang kamu suka karena karbo adalah sumber tenaga. Kalau seandainya kamu tidak makan karbo, let say tidak mau makan nasi takut gendut, maka saat latihan tidak ada tenaga. Kemudian yang kedua ada protein, ada protein dan lemak, dari ketiga ini yang paling penting sebenarnya adalah proteinnya dulu karena protein itu adalah pembangun. Protein akan membantu proses regenerasi otot dan protein juga yang membuat kita lebih kuat dan lain sebagainya, banyak lah fungsi dan peran protein. Makanya kenapa kalau makan harus ada karbo, ada proteinnya, ada lemaknya. Nah lemak ini biasanya nempel sama protein, makan ayam udah pasti ada protein ada lemak dan tinggal ditambahkan karbo saja seperti
nasi atau kentang. Kemudian mikronutrisi juga sebaiknya terpenuhi, mikronutrisi itu bisa dari buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Untuk general
population orang umum memang aku saranin harus proteinnya dulu yang dikejar.
Makanya kamu latihan strength training gini kan proteinnya dikejar sekitar 1,5 – 2 gram per kilogram berat badanmu, itu gampangnya. Jadi misal berat badanmu 50 kg, coba usahakan dapat 75-100 gram protein sehari. Kalau untuk orang-orang yang masih dalam masa pertumbuhan, apalagi anak-anak kalistenik kan masih muda-muda kebanyakan 17, 18, 19, sampai 25 aku ga nyaranin diet apapun, makan sebanyak-banyaknya karena mereka masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan asupan nutrisi sebanyak-banyaknya. Ketika kalau misalkan anak-anak itu mereka malah sok-sok diet bisa jadi malah organ-organ tubuhnya tidak berkembang. Malah nanti tingginya mungkin jadi pas-pasan padahal seharusnya dari genetic bisa lebih tinggi lagi tapi karena kekurangan nutrisi jadinya tidak bagus, atau juga organ-organ tubuh dalamnya seperti paru-parunya, ginjal, tidak bisa tumbuh secara sempurna. Jadi kalau untuk yang masih muda makan sebanyak-banyaknya, yang penting kamu aktif gerak pasti badannya bagus kok. Karena semakin tua, bahkan ada jokesnya masih muda gua makan Indomie tiap hari tapi ga gendut-gendut, tapi sekarang lihat bungkusnya aja naik 2 kg. Jadi seperti itu, ada apa lagi?
P : Pertanyaan selanjutnya menurut kakak selaku spesialis calisthenic, selama ini media informasi mengenai olahraga calisthenic ini dapat ditemukan dimana saja?
N : Pastinya internet ya, jaman sekarang kan informasi apapun jadi mudah tinggal google saja. Yang jadi susah sekarang adalah bukan mencari informasi sebenarnya, tetapi memfilter informasi mana yang benar dan mana yang salah dan itu menjadi PR kita. Kemudian youtube juga banyak praktisi-praktisi calisthenic yang sudah mulai buat youtube channel mereka masing-masing, tinggal cari aja mana yang menurut kita bagus dan balik lagi kita harus tetap kritis terkait yang diajarkan. Yang terakhir Instagram, dan aku selalu bilang kepada praktisi jika kamu mau serius di calisthenic atau mau timnya gede terus mau kamunya juga mau fokus jadi personal trainer di bidang calisthenic, ya Instagram mu itu udah jadi CV. Sekarang kalau CV itu bukan dari kertas lagi karena orang-orang yang lihat juga sudah ketahuan apa saja yang kamu lakukan. Makanya penting banget untuk komunitas-komunitas dan memang praktisi yang memang mau nyari duit dari calisthenic harus fokus sama page Instagram kalian. Ini aku juga waktu gedein streetworkoutvelo itu posting terus di Instagram jadi orang-orang itu tau karena semakin sering kita posting algoritme Instagram membuat kita semakin dilihat oleh orang-orang. Seperti streetworkoutvelo yang pada awalnya kita latihan tidak sampai 20 orang sampai pernah kita latihan itu 70an orang, jadi seperti itu lah power of Instagram.
P : Yang kakak sebutkan tadi semuanya adalah media dalam bentuk online, jika dalam media offline apakah ada media informasi yang dapat dikatakan tepat?
N : Kalau saat ini sih susah sepertinya, orang-orang sudah malas baca. Kalau
P : Iya betul, informasinya juga kurang.
N : Nah, yang paling bagus sih media online sama mouth to mouth. Jadi kalau misalnya ada satu temannya latihan dan ia senang, dia akan mengatakan pada temannya jika ada komunitas dimana dapat berlatih bersama. Itu melalui komunitas juga bisa bertumbuh secara eksponensial kan artinya dan itu yang biasanya membuat komunitas jadi berkembang. Kalau media offline nya menurutku itu doang sih.
P : Kak untuk pertanyaannya sudah habis. Kak, kedepannya saya akan merancang media informasi ini, apakah kakak bersedia menjadi narasumber saya?
LAMPIRAN C: TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN MURY
KUSWARI, S.Pd., M.Si.
P: Penulis N: Narasumber
P : Selamat siang kak. Perkenalkan nama saya Robby, mahasiswa Desain Komunikasi Visual dari Universitas Multimedia Nusantara. Terima kasih sudah memberikan kesempatan wawancara. Salam kenal kak Mury.
N : Siang juga mas Robby salam kenal.
P : Kak, sebelum wawancara dimulai saya izin untuk voice record. Baik kak, wawancaranya bisa kita mulai?
N : Boleh
P : Kakak boleh perkenalkan diri terlebih dulu dan pengalaman kakak dalam bidang sport nutritionist?
N : Oke. Saya Mury Kuswari, ketua umum ANOKI (Asosiasi Nutrisionis dan Kebugaran Indonesia) juga founder dari Gizi Kebugaran, dosen gizi olahraga di Esa Unggul University, saat ini saya sedang melanjutkan S3 di IPB dengan mengambil fokus di gizi olahraga. Basic S1 saya sarjana pelatih olahraga, S2 saya gizi olahraga, sekarang ngambil S3 gizi olahraga bagi tubuh manusia. Pengalaman selama ini di bidang sport nutrition sejak tahun 2013 menjadi konsultan di banyak
fitness lainnya, serta tim Taekwondo Indonesia, kemudian Persib, Persikabo,
kemudian PON di beberapa provinsi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan sebagainya. Itu pengalaman saya.
P : Baik kak. Pertanyaan selanjutnya, apa peran nutrisi sebagai penunjang olahraga yang dilakukan oleh seseorang?
N : Oke gini, jadi menariknya gizi tuh ilustrasi paling sederhananya ibarat “bahan bakar”. Atlet ataupun kita itu adalah “mesinnya”, jadi kalau punya mesin hebat atau kemampuan hebat. Misalnya mobil Ferrari yang hanya diberikan Premium atau oplosan, hal ini akan percuma. Seperti itu ilustrasi tentang gizi digambarkan dengan bahan bakar, jika bahan bakarnya tepat maka gizi pun akan tepat. Yang menjadi parah adalah saat seharusnya diisi bahan bakar bensin, tetapi diisi dengan solar dan mengakibatkan mesin rusak. Yang sekarang sering terjadi di Indonesia, tangki sebesar 40 liter yang hanya diisi 10 liter sehingga performa tidak sampai finish. Itu merupakan ilustrasi paling gampang untuk menunjukkan seberapa pentingkah gizi.
P : Nutrisi seperti apa yang harus dipenuhi oleh seseorang yang berolahraga?
N : Jadi sesuai dengan cabang olahraganya, jenis olahraganya. Tetapi ketika kita berolahraga dan energi ekspenditur yang keluar maka harus digantikan dengan baik, itu yang pertama. Yang kedua, ketika kita berolahraga terjadi penyesuaian fisiologi tubuh yang artinya tubuh juga mengalami kerusakan yang membuat harus di recover dengan baik yaitu dengan gizi yang tepat. Strateginya
bergantung pada sebelum, saat, dan sesudah berolahraga yang menjadi kunci utamanya.
N : Mau langsung saya jelaskan juga?
P : Boleh kak, silahkan.
N : Kalau sebelumnya, biasanya banyak orang bertanya kapan sih makan sebelum olahraga? Makan yang baik adalah makan 3-4 jam sebelumnya. Tapi kalau kita olahraganya pagi hari, hal ini menjadi tidak mungkin untuk makan di subuh. Jadi yang harus kita lakukan adalah 1 jam sebelum latihan kita makan dengan komposisi 1 gram karbohidrat per kg berat badan. Misalnya mas Robby berat badannya 50 kg, tinggal dikalikan dan 1 jam sebelum latihan harus makan 50 gram karbohidrat yang bisa berasal dari roti, jus, dll boleh. Kalau saat berolahraga, kalau olahraganya dibawah 1 jam cukup dengan minum air putih saja. Tetapi jika lebih dari 1 jam dianjurkan meminum elektrolit, energy drink, dll. Kemudian kalau setelah olahraga, segerakan konsumsi 25 gram protein supaya
recovery berjalan dengan lebih baik, untuk makan lengkapnya itu setengah jam
sampai 2 jam. Tapi after exercise harus langsung konsumsi sekitar 25 gram protein, jangan sampai lebih dari 30 menit setelah berolahraga.
P : Kemudian, yang baru saja kakak jelaskan berarti juga meliputi bagaimana seseorang dalam menentukan kebutuhan nutrisinya?
P : Apakah ada kategori dalam pemenuhan nutrisi seseorang? Apakah ada perbedaann antara laki-laki dan perempuan?
N : Jadi rumusnya ada macam-macam, ada IOC, rumus Harris Benedict, rumus Mifflin, itu rumus-rumus yang biasa digunakan untuk menghitung berapa sih “tangki” kita dan seberapa sih kebutuhan kita. Nah, indikator di dalamnya ada berat badan, tinggi badan, umur, dan jenis kelamin, serta ada persentasi body fat, jadi tergantung dengan rumusnya. Itulah faktor-faktor yang menentukan seberapa besar kebutuhan energi kita. Misalnya berat badan dan kita tinggi, otomatis lebih tinggi juga kebutuhan kita seperti halnya orang gemuk yang kebutuhan kalorinya justru lebih banyak. Kemudian kalau kita lihat kebutuhannya berdasarkan jenis olahraganya, berapa lama aktivitas yang kita lakukan. Misalnya kita hanya mager-mager saja duduk di rumah, jadi itu faktor pengalinya kecil jadi didapatkan basal metaboliknya, jadi tubuh kita butuh energi untuk fungsi kerja organ-organ, batas minimal yang disebut basal metabolic atau energi. Basal metabolik ini dikali dengan aktivitas fisik kita. Misalnya seseorang yang berolahraga seminggu 3 sampai 4 kali, artinya faktor pengalinya lebih besar (1,7 dikali). Jadi hasil basal tadi yang ada berat badan, tinggi badan, umur, dan jenis kelamin dikali 1,7 dan akan ketemu berapa kebutuhan kita, jadi dipengaruhi oleh banyak faktor di dalamnya.
P : Apa yang terjadi jika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi bagi seseorang yang berolahraga?
N : Ketika tidak terpenuhi energi kita dan ga tercukupi, tubuh itu pintar karena tubuh akan mencari dari otot. Ototnya akan depresi atau mengecil karena sumber energinya diambil dari situ. Yang kedua, yang harusnya recovery kita latihan untuk meningkatkan masa otot, ada metabolisme disana. Tetapi karena kita kurang nutrisi akibatnya diambil dari otot dan mempengaruhi otak sehingga kita merasa mengantuk dan jadi lemas karena energi yang seharusnya diberikan tidak terpenuhi dan membuat tubuh tidak bertumbuh.
P : Adakah kesalahan-kesalahan yang sering ditemui pada seseorang yang berolahraga khususnya dalam hal nutrisi?
N : Banyak, ketika berolahraga. Pertama, olahraga pagi tidak makan dan banyak orang begitu karena berpikiran makan setelah olahraga. Hal tersebut sebenarnya salah karena olahraga kita menjadi lemah, kalau olahraga kita ga baik dilakukan resikonya cidera, tidak maksimal melakukan gerakannya, akhirnya energi yang keluar jadi tidak maksimal. Permasalahan kedua adalah menunda makan setelah olahraga sehingga menyebabkan recovery nya berjalan tidak baik, akhirnya olahraganya sehari tapi liburnya berminggu-minggu karena pola makannya tidak baik. Berikutnya adalah adanya anggapan tidak boleh makan nasi, hal itu salah karena yang sebenarnya bikin badan gemuk adalah karena energi yang masuk lebih banyak dari energi yang keluar, bukan nasi. Tetapi banyak orang yang sudah makan nasi tetapi ditambah lagi dengan gorengan, kentang, dan mie yang semuanya berisi karbohidrat, sehingga jadi tidak seimbang. Yang berikutnya adalah olahraga, tetapi minumnya nanti-nanti saja di akhir. Hal tersebut salah karena setiap 15 menit sekali harus minum karena ketika kita sudah
merasa haus, artinya tubuh sudah dehidrasi ringan. Kalau dehidrasi, kontraksi otot tidak maksimal, suplai ke otak tidak maksimal dan akhirnya tidak konsen, kemudian resiko cidera jadi lebih tinggi. Kemudian anggapan tidak boleh minum air dingin padahal hal tersebut direkomendasikan setelah olahraga. Kalau kita minum air dingin, hal itu membuat kita agar minum lebih banyak sehingga tidak terjadi dehidrasi. Air dingin yang dimaksud bukan air es tetapi air yang suhunya 9-16 derajat kurang lebih seperti air di kulkas atau di freezer, bukan air es batu atau dapat menggunakan cooler yang biasa digunakan olahragawan.
P : Kakak ada bahas sedikit mengenai makanan yang tidak boleh dimakan seperti gorengan atau mie dalam sekali makan. Berhubungan dengan hal tersebut, dalam menunjang olahraga yang dilakukan seseorang, adakah hal yang harus dihindari?
N : Yang dihindari jika terkait dengan makanan adalah olahraga saat perut kosong karena banyak orang berolahraga dalam perut kosong yang justru metabolismenya tidak berjalan dengan baik, justru ototnya dipakai menjadi energi, itu yang pertama. Yang kedua adalah makan dengan perut terlalu banyak yang artinya jarak makannya terlalu pendek karena idealnya makan besar dan olahraga itu 3-4 jam. Kemudian yang berikutnya, sebelum berolahraga yang direkomendasikan adalah air putih saja sudah cukup dan tidak perlu jenis air lainnya atau bisa dengan jus dan susu. Yang perlu dihindari sebelum atau setelah olahraga?
N : Setelah berolahraga yang perlu kita hindari adalah makan yang berlebih termasuk kelebihan protein, karena sebetulnya kelebihan protein akan membuat kerja tubuh kita menjadi berat padahal efeknya tidak ada, kemudian suplemen-suplemen yang berlebihan.
P : Menurut kakak selaku sport nutritionist, selama ini informasi mengenai nutrisi dalam olahraga dapat ditemukan dimana saja? Media apa yang paling tepat dalam mendapatkan informasi mengenai nutrisi tersebut?
N : Jadi kalau masyarakat secara umum memang lebih mudah di media sosial, youtube, dimana terdapat banyak informasi-informasi terkait sport
nutrition. Semakin hari semakin banyak influencer yang menjamur. Tetapi yang
menjadi kekurangannya di media yang ada atau influencer yang ada adalah sangat jarang menuliskan sumbernya, tidak ada disclaimernya. Maksudnya gini, “ini adalah yang biasa saya lakukan, kalau anda yang lakukan mungkin bisa yang lain, bisa lihat ini atau itu”, jadi seolah semua yang kita lakukan itu benar semua padahal salah. Yang kedua adalah jarang banget yang menuliskan evidensi sumbernya baca darimana, apakah valid atau tidak. Yang menjadi masalah adalah sebenarnya banyak akademisi yang tidak tahu praktisinya dan hanya berteori saja, atau kebalikannya seperti orang di lapangan tidak pernah baca teori-teori yang terbaru dari sumber seperti jurnal. Satu lagi yang penting, bisa membahasakan bahasa manusia karena bahasa jurnal itu kan berat, jadi dengan sederhana dengan mudah membuat orang-orang nangkepnya tetapi evidence based gitu.
P : Berdasarkan bukti-bukti yang ada dan sumber yang terpercaya, begitu ya kak?
N : Benar.
P : Kak, untuk pertanyaan wawancaranya sudah terjawab semua. Saya ingin meminta izin sama kakak, kakak apakah bersedia menjadi narasumber dalam perancangan saya kedepannya?
N : Boleh, silahkan.
LAMPIRAN E: ASET GAMBAR
Fotografer: Edgar Chaparro
Sumber: https://unsplash.com/photos/sHfo3WOgGTU Diunduh pada 3 November 2020
Fotografer: Alex Ceban
Sumber: https://pixabay.com/photos/push-up-workout-exercise-fitness-4245602/ Diunduh pada 4 November 2020
Fotografer: Jonathan Borba
Sumber: https://unsplash.com/photos/R0y_bEUjiOM Diunduh pada 5 November 2020
Fotografer: Artiom Vallat
Sumber: https://unsplash.com/photos/WPOnh-U5XJE Diunduh pada 7 November 2020
Fotografer: Sergey Nepsha
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/mans-hands-put-on-sports-gloves-664750765
Diunduh pada 15 November 2020
Fotografer: Larry Crayton
Sumber: https://unsplash.com/photos/ICwuKvw9QJk Diunduh pada 15 November 2020
Fotografer: BublikHaus
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/strong-young-black-male-wearing-sports-468309068
Diunduh pada 15 November 2020
Fotografer: Roger Brown Photography
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/wooden-homemade-diy-parallettes-push-bars-1364003597
Fotografer: GMB Fitness
Sumber: https://unsplash.com/photos/ug_onUKP99Q Diunduh pada 15 November 2020
Fotografer: Sergii Kovalov
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/young-bearded-athlete-training-outdoor-weighted-1432512602
Fotografer: Raimund Feher
Sumber: https://pixabay.com/photos/philosophy-greece-socrates-statue-2603284/ Diunduh pada 4 November 2020
Fotografer: Jasper Garratt
Sumber: https://unsplash.com/photos/MgJBjnJs_UU Diunduh pada 14 November 2020
Fotografer: Alex Ceban
Sumber: https://pixabay.com/photos/fitness-healthy-gym-exercise-4245644/ Diunduh pada 8 November 2020
Fotografer: Marcos Paulo Prado
Sumber: https://unsplash.com/photos/hdZ4iOSBz0E Diunduh pada 5 November 2020
Fotografer: kinkate
Sumber: https://pixabay.com/photos/jogging-run-sport-jog-sporty-race-2343558/ Diunduh pada 5 November 2020
Fotografer: Rita
Sumber: https://pixabay.com/photos/asparagus-steak-veal-steak-veal-2169313/ Diunduh pada 9 November 2020
Fotografer: Nadine Primeau
Sumber: https://unsplash.com/photos/-ftWfohtjNw Diunduh pada 9 November 2020
Fotografer: John Moeses Bauan
Sumber: https://unsplash.com/photos/OGZtQF8iC0g Diunduh pada 10 November 2020
Fotografer: Kzenon
Sumber: https://www.shutterstock.com/image-photo/lowangle-view-strong-young-man-doing-754308193
Diunduh pada 15 November 2020
Fotografer: Nikolay Vorobyev
Sumber: https://unsplash.com/photos/G3LWwot8ceU Diunduh pada 16 November 2020
Fotografer: Artem Beliaikin
Sumber: https://unsplash.com/photos/YdboIUezCcA Diunduh pada 29 November 2020