iv
ABSTRAK
EFEK MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA MENCIT SWISS
WEBSTER JANTAN
Alfredo, 1210175, Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs., AIF Pembimbing II : Winsa Husin, dr., MSc. MKes, PA (K)
Alkohol biasa dikonsumsi dalam bentuk minuman beralkohol seperti bir, anggur, vodka, dan lain-lain. Alkohol menimbulkan efek dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu diantaranya adalah gangguan fungsi otak untuk memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian alkohol terhadap proses belajar dan memori pada mencit jantan galur Swiss Webster.
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik sungguhan dengan menggunakan rancangan acak lengkap komparatif. Data yang dinilai adalah waktu tempuh tiap mencit dari start box hingga mencapai goal area, lalu dibandingkan antar kelompok. Subjek penelitian ini menggunakan 32 mencit jantan galur Swiss Webster yang dibagi menjadi dua kelompok, kelompok kontrol negatif dan kelompok perlakuan alkohol. Data dianalisis menggunakan uji “t” tidak berpasangan dengan ɑ<0.05.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0.05) secara statistik dari rerata waktu tempuh kelompok perlakuan alkohol (81.13 detik) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (136.25 detik).
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa alkohol golongan A meningkatkan memori jangka pendek mencit jantan galur Swiss Webster.
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF GROUP A ALCOHOL BEVERAGE ON INCREASING SHORT TERM MEMORY OF MALE SWISS WEBSTER MICE
Alfredo, 1210175, First Tutor : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs., AIF Second Tutor : Winsa Husin, dr., MSc. MKes, PA (K)
Alcohol is consumed as alcoholic beverages such as beer, wine, vodka, etc. Alcohol has short-term and long-term effects on the body. One of them is brain function impairment, like learning and memory.
The purpose of this research is to measure the effect of alcohol on learning and memory of male mice Swiss Webster groove.
This research was a real laboratoric experimental using comparative complete randomized design. The measured data was time (second) from start box to goal area. The subjects of this study were 32 male Swiss Webster mices which were divided into two groups, negative control group and alcohol treatment group. The data was analyzed using independent “t” test with ɑ<0.05.
The result showed significant differences (p<0.05) between alcohol treatment group (81.13 seconds), and negative control group (136.25 seconds).
This research concluded that alcohol group A enhanced short term memory of male Swiss Webster mices.
vi
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2
1.5.2 Hipotesis ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Memori ... 4
2.1.1 Memori ... 4
2.1.1.1 Definisi ... 4
vii
2.1.1.3 Proses Memori ... 7
2.1.1.4 Peran Fasilitasi dan Inhibisi Sinaps... 8
2.1.1.5 Klasifikasi Memori... 8
2.3.1 Struktur Kimiawi Dasar Alkohol ... 13
2.3.2 Farmakokinetika Alkohol... 14
2.3.3 Metabolisme Alkohol Dalam Tubuh ... 14
2.3.3.1 Jalur Alkohol Dehidrogenase (ADH)... 15
2.3.3.2 Sistem Oksidasi Alkohol di Mikrosom (Microsomal Ethanol Oxidizing System) ... 15
2.3.3.3 Metabolisme Asetaldehid ... 16
2.3.4 Farmakodinamika Konsumsi Alkohol Akut ... 17
2.3.4.1 Sistem Saraf Pusat ... 17
2.3.4.2 Jantung ... 18
2.3.4.3 Otot Polos ... 18
2.3.5 Konsekuensi Konsumsi Alkohol Kronis ... 19
2.3.5.1 Sistem Saraf ... 19
viii
2.3.5.1.2 Neurotoksisitas ... 20
2.3.5.2 Hati ... 21
2.3.6 Interaksi Alkohol Obat ... 22
2.4 Maze Learning ... 23
2.4.1 Sejarah ... 23
2.4.2 Organ-organ yang Berperan ... 24
2.4.3 Jenis-jenis Maze Pada Maze Learning ... 25
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 29
3.1.1 Alat dan Bahan ... 29
3.1.2 Subjek Penelitian ... 29
3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.2 Metode Penelitian... 30
3.2.1 Desain Penelitian ... 30
3.2.2 Variabel ... 30
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 30
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 30
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 31
3.3 Prosedur Penelitian... 31
3.3.1 Persiapan Objek Penelitian ... 31
3.3.2 Prosedur Pembuatan Bahan Penelitian... 32
3.3.3 Prosedur Penelitian... 32
ix
3.5 Aspek Etik Penelitian ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34
4.2 Pembahasan ... 35
4.3 Uji Hipotesis... 36
4.3.1 Hipotesis Penelitian ... 36
4.3.2 Hal-hal yang Mendukung ... 36
4.3.3 Hal-hal yang Tidak Mendukung ... 37
4.3.4 Simpulan ... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 38
5.2 Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN ... 42
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rerata Waktu Untuk Menyelesaikan Maze
Setelah Pemberian Perlakuan ... 34
Tabel 4.2 Hasil uji “t” tidak berpasangan Waktu Untuk Menyelesaikan Maze
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lokasi Dari Area Asosiasi di Korteks Serebri, dengan
Korteks Sensorik dan Motorik Primer serta Sekunder ... 7
Gambar 2.2 Alkohol Berdasarkan Jumlah Atom C ... 13
Gambar 2.3 Metabolisme Alkohol ... 17
Gambar 2.4 Maze Klasik ... 26
Gambar 2.5 Maze T ... 26
Gambar 2.6 Maze T Multipel ... 27
Gambar 2.7 Maze Y ... 27
Gambar 2.8 Maze Radial Delapan Lengan ... 28
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Maze Learning Box ... 42
Lampiran 2 Hasil Percobaan ... 43
Lampiran 3 Hasil Transformasi Lg10 Data Percobaan………...44
Lampiran 4 Analisis Statistik ... 45
Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 46
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alkohol dikonsumsi kalangan tertentu apalagi kaum muda dalam bentuk minuman
beralkohol seperti bir, anggur, vodka, dan lain-lain. Seringkali, minuman beralkohol
digunakan sebagai minuman untuk merayakan kelulusan jenjang pendidikan ataupun
sekedar melepas penat. Tidak jarang terjadi penyalahgunaan alkohol di antara
orang-orang yang mengonsumsi minuman beralkohol tersebut. Sebuah laporan
menunjukkan bahwa kira-kira 14 juta orang Amerika, sekitar 7,4% dari populasi
memenuhi kriteria diagnostik penyalahgunaan alkohol atau alkoholisme (Shalala,
2000).
Alkohol diserap dengan sangat cepat ke dalam darah dan beredar ke seluruh organ
dengan mudah. Alkohol tidak perlu bantuan enzim untuk bisa dicerna lalu masuk ke
dalam darah dan alkohol juga mudah larut dalam air dan lemak yang merupakan
komponen primer dari tubuh manusia (Éduc’alcool, 2006). Dampak dari alkohol
sendiri juga bisa langsung terlihat dalam waktu yang singkat karena 25% dari darah
yang dipompa oleh jantung akan langsung menuju ke otak. Berdasarkan jumlah yang
dikonsumsi dan kondisi fisik dari masing-masing individu, alkohol dapat
menyebabkan bicara meracau, mengantuk, sakit kepala, pengambilan keputusan yang
buruk, kurangnya persepsi dan koordinasi, tidak sadar, blackout (National Institutes
on Alcohol Abuse and Alcoholism, 2010) Namun alkohol yang dikonsumsi secara
moderat dapat mengurangi risiko terkena penyakit Alzheimer sebanyak 23 % jika
dibandingkan dengan tidak mengonsumsi alkohol (Fisher Center For Alzheimer
Research Foundation). Hal ini menunjukkan hubungan alkohol dan memori. Oleh
karena itu, penulis terdorong untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh alkohol
terhadap memori.
2
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah alkohol meningkatkan memori jangka pendek mencit.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah pemberian alkohol meningkatkan
memori jangka pendek mencit.
1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademik : memberikan referensi untuk penelitian selanjutnya
Manfaat praktis : memberikan informasi terhadap masyarakat tentang pengaruh alkohol terhadap proses belajar dan memori
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1Kerangka Pemikiran
Alkohol terutama memengaruhi sejumlah besar protein yang berperan dalam
jalur-jalur sinyal, termasuk antara lain reseptor-reseptor neurotransmitter untuk amine,
asam amino dan opioid; enzim-enzim seperti Na+/K+ ATPase, adenylyl cyclase,
phosphoinositide-specific phospholipase C; dan beberapa kanal ion untuk Ca2+
(Katzung, 2007). Alkohol memengaruhi fungsi dari beberapa neurotransmitter
dengan mengubah komunikasi antar neuron yang terjadi ketika neurotransmitter
mengaktifkan reseptornya. Salah satu dampak terkuat dari alkohol adalah mengurangi
laju aktivitas otak melalui serangkaian efek yang mengurangi aksi eksitasi dari
neurotransmitter glutamate dan memperkuat aksi inhibisi dari neurotransmiter
gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glisin (Shalala, 2000). Hal ini menyebabkan
gangguan pada keseimbangan antara neurotransmisi inhibisi dan eksitasi ke arah
inhibisi. Reseptor-reseptor GABAA, yang tersebar sangat luas di otak, menjadi
perantara sinkronisasi skala besar yang melibatkan koordinasi antara jaringan di
3
(Lithari, et al., 2012). Hipokampus dan korteks prefrontal merupakan struktur yang
ikut terpengaruh, sehingga terdapat peningkatan memori jangka pendek (Gazzaley,
Risman, & D'esposito, 2004).
1.5.2Hipotesis
38
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Alkohol meningkatkan memori jangka pendek.
5.2 Saran
Dilakukan penelitian dengan dosis yang berbeda Dilakukan penelitian untuk alkohol golongan lainnya Dilakukan penelitian pada manusia
39
DAFTAR PUSTAKA
Alcohol and Public Health. (2015, 11 16). Retrieved 12 7, 2015, from Centers for Disease Control and Prevention: http://www.cdc.gov/alcohol/faqs.htm
Bennet, P. D. (2015). Alcohol and Phenols : Nomenclature and Classification.
DOW University of Health Sciences. (2014). Introduction and Classification of Neurotransmitters. Retrieved 12 15, 2015, from DOW University of Health Sciences web site.
Éduc’alcool. (2006). Alcohol and The Human Body. Éduc’alcool.
Fisher Center For Alzheimer Research Foundation. (n.d.). Prevention and Wellness. Retrieved 1 26, 2016, from Fisher Center For Alzheimer Research Foundation Website: www.alzinfo.org/articles/moderate-drinking-reduce-alzheimers-risk/
Gazzaley, A., Risman, J., & D'esposito, M. (2004). Functional Connectivity During Working Memory Maintenance. Psychonomic Society.
Goodman, L. S., & Gilman, A. G. (2008). The Pharmacological Basis of Therapeutics. San Diego: The McGraw-Hill Companies.
Goodwin, D. C. (2012, February). American Psychological Association. Retrieved 11 26, 2015, from APA website: www.apa.org/monitor/2012/02/research.aspx
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Textbook of Medical Physiology (10th Edition ed.). Philadelphia: Elsevier.
Jianhong Luo, P. (n.d.). Neurotransmitter Systems. Retrieved 12 9, 2015
40
Leroy G. Wade, J. (2015, 7 24). Britannica. Retrieved 11 16, 2015, from Britannica: www.britannica.com/science/alcohol
Lithari, C., Klados, M. A., Pappas, C., Albani, M., Kapoukranidou, D., Kovatsi, L., et al. (2012, 10 31). Alcohol Affects the Brain's Resting-State Network In Social
Drinkers. Retrieved 12 5, 2015, from PLOS ONE:
http://link.springer.com/article/10.1007/s00213-009-1562-z
Lumbantobing, S. (2007). Kecerdasan Pada Usia Lanjut dan Demensia. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
MedicineNet. (n.d.). Definition of Neurotransmitter. Retrieved 12 9, 2015, from MedicineNet: www.medicinenet.com/script/main/mobileart.asp?articlekey=9973
Morgan, C. T., & Stellar, E. (1965). Physiological Psychology (3rd ed.). Tokyo: McGraw Hill Kogakusha.
National Institutes on Alcohol Abuse and Alcoholism. (2010). Alcohol's Effects on the Body. Retrieved October 22, 2015, from National Institutes on Alcohol Abuse and Alcoholism: www.niaaa.nih.gov
Neurogistics. (2015). What are neurotransmitters. Retrieved 01 25, 2016, from The
Brain Wellness Program:
www.neurogistics.com/thesciences/whatareneurotransmi09CE.asp
PPRI No. 74 tahun 2013. (2013). Indonesia: Presiden Republik Indonesia.
Purves, D., & Augustine GJ, F. D. (2001). Neuroscience, 2nd edition. Sunderland: Health. U.S. Department of Health and Human Services.
41
South Georgia State College. (2015). Fundamentalls of the Nervous System and Nervous Tissue : Part C. Retrieved 12 15, 2015, from Desire2learn: faculty.sgc.edu>ch_11_lecture_outline_c
Stenmorten. (2015). Neurotransmitters and psychopharmacology. Retrieved 12 15, 2015, from Stenmorten: www.stenmorten.com/english/bns/psychopharmc.htm