• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RELEVANSI SUBJEK SITIRAN PADA DISERTASI DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS RELEVANSI SUBJEK SITIRAN PADA DISERTASI DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS RELEVANSI SUBJEK SITIRAN PADA DISERTASI DOKTOR PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam

bidang Studi Ilmu Perpustakaan

OLEH:

ELYSA FITRI PAKPAHAN 140709033

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN MEDAN

2018

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, Juli 2018

Elysa Fitri Pakpahan NIM. 140709033

(5)

ABSTRAK

Pakpahan, Elysa Fitri.2018. Analisis Relevansi Subjek Sitiran pada Disertasi Doktor Program Studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara:

Program Studi Ilmu Perpustakaan Univesitas Sumatera Utara.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kesesuaian subjek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir dan mengetahui bentuk karya atau bahan pustaka yang sering disitir.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan pengumpulan data dengan pola dokumentasi. Sumber datanya adalah daftar pustaka yang disitir oleh masing-masing disertasi dengan total 301 daftar pustaka. Untuk mengukur tingkat kesesuaian subjek dokumen yang menyitir dengan subjek dokumen yang disitir digunakan pendekatan subjek (subject approach) dengan menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Headings).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase subjek sitiran yang relevan terhadap subjek disertasi adalah sebanyak 92%, rata-rata persentase subjek sitiran yang relevan marjinal terhadap subjek disertasi adalah sebanyak 8%, rata-rata persentase subjek sitiran yang tidak relevan terhadap subjek disertasi adalah sebanyak 0%. Bentuk dokumen yang sering disitir paling tinggi adalah jurnal ilmiah yaitu 191 sitiran (63,4%). Urutan frekuensi sitiran lainnya adalah buku mencapai 90 sitiran (30%), laporan penelitian 9 sitiran (3,0%), tesis/disertasi 7 sitiran (2,3%), dan artikel lepas dari internet (bukan jurnal) 4 sitiran (1,3%).

Kata Kunci: Sitiran, Relevansi Subjek, Bibliometrika

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Ta‟ala kami memujiNya, memohon pertolongan dan ampunan kepadaNya. Salawat dan salam kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Semoga kita termasuk hambaNya yang taat, yang akan mendapatkan syafaat Rasulullah di hari akhir. Alhamdulillah atas segala rahmat yang dilimpahkanNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Relevansi Subjek Sitiran pada Disertasi Doktor Program Studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Teristimewa untuk kedua orangtua, ayahanda Alhanif Pakpahan dan Ibunda Siti Suharni Nasution. Terima kasih buat setiap dukungan yang telah diberikan kepada ananda selama perkuliahan, baik doa, dana maupun setiap motivasi- motivasi. Doa dan harapan, semoga ayahanda dan ibunda senantiasa diberikan kesehatan, umur yang berkah, murah rezeki dan selalu dilindungi oleh Allah Ta‟ala.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberi dukungan baik dalam hal moril maupun materil. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(7)

2. Bapak Ishak, S.S., M.Hum selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai penguji I penulis.

3. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos., M.P selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara sekaligus penguji II penulis.

4. Bapak Dr. Jonner Hasugian M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan penulis mengucapkan terima kasih banyak untuk setiap masukan, dorongan dan motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

5. Seluruh Bapak/Ibu dosen di Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada penulis serta kepada seluruh pustakawan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

6. Kak Elysa, kedua adik saya Andi dan Masdalifah. Saya juga berterima kasih kepada udak Haris Pakpahan yang turut memberikan dukungan secara materil dan moril. Saya memohon kepada Allah semoga kita semua dipertemukan olehNya di dalam surga yang penuh kemuliaan dan rahmat.

Aamiiin Allahumma Aamiiin.

7. Sahabat saya Irsalina Rizki Nasution serta teman seperjuangan Risa Juliana Nasution, Dewi Sartika Siregar, Nadia Utari yang telah banyak membantu saya, memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan.

8. Seluruh mahasiswa Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 yang menjadi teman baik bagi penulis.

(8)

9. Teman saya Nanda Fahmi, kak April, Irha, Herli, bang Marwan, kak Shilfa, bang Zunaidi, kak delima, adik Nuel dan yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu dan mendokan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga semua yang telah mereka berikan baik berupa materil maupun moril dalam rangka penyelesaian studi dan penulisan skripsi ini mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah Ta‟ala. Aamiiin.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya keterbatasan dan kekurangan penulis, sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata, penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat dipergunakan dengan baik bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, Juni 2018 Penulis

Elysa Fitri Pakpahan 140709033

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Sitiran ... 7

2.1.1 Pengertian Sitiran ... 7

2.1.2 Alasan Menyitir ... 8

2.2 Sumber-sumber Sitiran... 10

2.3 Analisis Sitiran ... 11

2.3.1 Kajian Analisis Sitiran ... 11

2.3.2 Manfaat Analisis Sitiran ... 14

2.4 Kriteria dalam Menyitir Dokumen ... 17

2.5 Relevansi ... 19

2.5.1 Pengertian Relevansi ... 19

2.5.2 Relevansi Subjek ... 20

2.5.3 Metode Relevansi Subjek ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

(10)

3.1 Metode Penelitian... 24

3.2 Unit Analisis... 25

3.3 Langkah-langkah Penelitian ... 25

3.4 Instrumen Penelitian... 30

3.5 Alat Pengolahan Data ... 30

3.6 Analisis Data ... 30

3.6.1 Pengolahan Data... 31

3.6.2 Interpretasi Data ... 31

3.6.3 Interpretasi Hasil ... 31

3.6.4 Penyajian Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 34

4.1 Identifikasi Data ... 34

4.2 Analisis Subjek Sitiran ... 35

4.2.1 Analisis Subjek terhadap Disertasi 1 dan Sitiran serta Relevansi Subjeknya ... 35

4.2.2 Analisis Subjek terhadap Disertasi 2 dan Sitiran serta Relevansi Subjeknya ... 38

4.3 Rekapitulasi Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi dan Sitirannya... 41

4.4 Mean (Rata-rata) Tingkat Relevansi Subjek ... 42

4.5 Bentuk Dokumen yang Sering Disitir ... 44

4.6 Rangkuman Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 51

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kode Disertasi Jumlah Sitiran... 26 Tabel 3.2 Analisis Subjek per Disertasi dan Sitirannya ... 27 Tabel 3.3 Rekapitulasi Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi

dan Sitirannya... 28 Tabel 3.4 Rata-rata Analisis Subjek terhadap Keseluruhan Disertasi

dan Sitirannya... 29 Tabel 3.5 Kode Disertasi Jumlah Sitiran... 32 Tabel 3.6 Analisis Subjek per Disertasi dan Sitirannya ... 32 Tabel 3.7 Rekapitulasi Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi

dan Sitirannya... 33 Tabel 3.8 Rata-rata Analisis Subjek terhadap Keseluruhan Disertasi

dan Sitirannya... 33 Tabel 4.1 Kode Disertasi Jumlah Sitiran... 34 Tabel 4.2 Analisis Subjek Seluruh Sitiran pada Disertasi 1 serta Penilaian

Relevansi Subjek ... 35 Tabel 4.3 Analisis Subjek Seluruh Sitiran pada Disertasi 2 serta Penilaian

Relevansi Subjek ... 38 Tabel 4.4 Rekapitulasi Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi

dan Sitirannya... 41 Tabel 4.5 Rata-rata Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi

dan Sitirannya... 43 Tabel 4.6 Bentuk dan atau Jenis Dokumen yang Disitir ... 44

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Ilustrasi Dokumen yang Disitir dengan Dokumen yang Menyitir

... 7

Gambar 4.1. Hasil Penghitungan pada Disertasi 1 ... 37

Gambar 4.2. Hasil Penghitungan pada Disertasi 2 ... 40

Gambar 43. Hasil Penghitungan Mean ... 43

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Subjek terhadap Disertasi 1 dan 2 serta Relevansi

Subjek ... 51 Lampiran 2 Daftar Pustaka Disertasi 1 dan Disertasi 2 ... 69

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki tiga landasan yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika, yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20 Tahun 2003, Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi atau dijalankan oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Pada pasal 20 ayat 2 dinyatakan bahwa, “perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.”

Setiap perguruan tinggi memiliki beragam lapisan civitas akademika, salah satunya adalah mahasiswa program studi doktor yang akan memperoleh gelar doktor jika telah menyelesaikan karya ilmiah yang disebut disertasi. Mahasiswa ini sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang dan keahliannya serta dituntut untuk dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas dan lebih baik di masa yang akan datang. Para kandidat doktor ini sangat memerlukan sumber informasi penelitian yang lengkap dan akurat yang salah satunya dapat diperoleh dari jurnal ilmiah untuk menunjang pengembangan ilmu dibidang keahliannya. Hasugian (2005, 1) menyatakan bahwa,

“menggunakan jurnal ilmiah sebagai salah satu sumber informasi utama dalam menyusun karya ilmiah adalah menjadi suatu keharusan, karena data dan atau

(15)

informasi yang terdapat dalam jurnal ilmiah jauh lebih mutakhir bila dibandingkan dengan yang terdapat pada buku.”

Berdasarkan pendapat di atas alasan pemilihan jurnal ilmiah yaitu karena jurnal ilmiah merupakan terbitan berkala berisi hasil-hasil penelitian ilmiah yang andal, artinya data dan atau informasi yang lebih mutakhir dan biasanya jurnal mempresentasikan perkembangan utama mengenai masalah yang diteliti mulai dari awal hingga yang terkini, paling tidak dalam sepuluh tahun terakhir.

Sebagai sebuah kaidah ilmiah, literatur atau bahan pustaka yang disitir dalam suatu karya ilmiah harus dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka atau bibliografi. Daftar pustaka dapat berupa penelitian sebelumnya dan teori yang mendukung pembahasan penelitian. Pencantuman daftar pustaka bukan berfungsi sebagai pajangan, melainkan sebagai dasar penyusunan argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari sebuah karya ilmiah.

Metode analisis sitiran merupakan salah satu teknik bibliometrika dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang mengkaji hubungan antara dokumen yang menyitir dan yang disitir. Gohain dan Saikia (2014) menyatakan bahwa,

Citation analysis is the analysis of the citation or bibliographical reference that is appended with the research communication. It studied citations in scholarly works to establish links to other works or other researchers by counting the citations appended at the end of each scientific article.

Dari pendapat tersebut dapat didefenisikan, analisis sitiran adalah analisis rujukan atau referensi kepustakaan yang dimaksud ditambahkan dengan komunikasi penelitian. Ini mempelajari sitiran dalam karya ilmiah membuat

(16)

tautan ke karya lain atau peneliti lain dengan menghitung kutipan yang ditambahkan pada akhir setiap artikel ilmiah.

Peneliti dalam menyitir pendapat atau karya ilmiah, harus memilih dokumen yang berisi informasi yang sesuai atau relevan dengan subjek yang diteliti oleh karena itu dalam menyusun rencana penelitian, peneliti membutuhkan dukungan berbagai macam sumber literatur baik literatur primer maupun literatur sekunder yang relevan dengan bidang yang diteliti untuk mendukung tulisannya. Andriani (2002, 30) berpendapat bahwa,

Idealnya karya yang disitir harus benar-benar mendukung karya ilmiah yang menyitir. Penyitiran dilakukan terhadap ide, konsep, dan teori yang dijadikan sebagai pijakan karya yang menyitirnya. Suatu dokumen yang berisi informasi yang diperlukan oleh seorang peneliti akan disitirnya apabila dokumen tersebut relevan dengan kegiatan penulisan karya ilmiah yang dilakukan, di mana dokumen dinilai relevan apabila dokumen tersebut mempunyai subjek yang sama atau berhubungan dengan subjek yang diteliti (topical relevance).

Asumsi secara teoritis bahwa dokumen yang disitir harus relevan subjeknya dengan dokumen yang menyitir, tetapi yang sering terjadi bahwa adakalanya daftar pustaka di dalam karya tulis tidak ada hubungannya dengan yang peneliti tulis. Sehubungan dengan hal tersebut, muncul pertanyaan bagaimanakah tingkat relevansi subjek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir, karena beberapa dari dokumen yang digunakan berasal dari luar disiplin Ilmu Manajemen dan bagaimanakah bentuk karya atau bahan pustaka yang sering disitir.

Pada pengamatan awal penulis terhadap daftar pustaka masing-masing disertasi, ditemukan berbagai variasi jenis dokumen yang digunakan sebagai sumber sitiran. Berdasarkan data yang terdapat pada website perpustakaan Universitas Sumatera Utara www.library.usu.ac.id merujuk pada USU Repositori

(17)

sampai pada tanggal 01 Maret 2018, jumlah disertasi doktor program studi Ilmu Manajemen berjumlah 2 disertasi. Pada disertasi 1 berisikan 176 daftar pustaka dan pada disertasi 2 berisikan 125 daftar pustaka. Untuk mengetahui tingkat relevansi subjek dokumen yang disitir, dan mengetahui bentuk karya atau bahan pustaka yang sering disitir penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap disertasi doktor program studi Ilmu Manajemen. Sistem sitiran dilakukan melalui pendekatan sistem klasifikasi subjek dengan menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Headings). Sesuai dengan hal tersebut maka judul penelitian ini

“Analisis Relevansi Subjek Sitiran pada Disertasi Doktor Program Studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah tingkat relevansi subjek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada disertasi doktor program studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara?

2. Bagaimanakah bentuk karya atau bahan pustaka yang sering disitir?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui tingkat relevansi subjek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada disertasi doktor program studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

2. Mengetahui bentuk karya atau bahan pustaka yang sering disitir.

(18)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Perpustakaan Perguruan Tinggi, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam melakukan pengembangan serta evaluasi koleksi sehingga koleksi yang tersedia dan jurnal yang dilanggan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam melakukan penelitian lanjutan dengan topik yang sama atau berhubungan.

3. Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai kontribusi empirik untuk mengetahui persentase relevansi subjek yang menyitir dengan subjek disertasi yang disitir, yaitu disertasi doktor program studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

4. Pembaca dan Penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penulis sendiri khususnya dalam kajian ilmu analisis sitiran.

(19)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan kajian ilmu bidang bibliometrika, kajian khusus mengenai analisis sitiran yang mengkaji subjek dokumen yang disitir dan menyitir. Dengan demikian yang menjadi objek dalam penelitian ini berbasis dokumen yaitu daftar pustaka dari setiap disertasi yang dihasilkan oleh mahasiswa doktor program studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sitiran

2.1.1 Defenisi Sitiran

Ketika sebuah dokumen, misal dokumen 1 disebut dalam catatan kaki, catatan akhir, bibliografi atau daftar pustaka dari dokumen 2, maka dokumen 1 disitir oleh dokumen 2, atau dokumen 2 menyitir dokumen 1. Dalam bibliometrika dokumen A disebut “cited document” sedangkan dokumen 2 disebut “citing document”. Untuk memahami lebih lanjut maka ilustrasinya adalah sebagai berikut:

DOKUMEN DOKUMEN

D1 D2

Cited Citing

document document

Gambar 2.1. Ilustrasi Dokumen yang Disitir dengan Dokumen yang Menyitir (Sumber: Pattah, 2013)

Dari ilustrasi di atas penulis dapat merumuskan bahwa sitiran adalah penyebutan suatu karya dalam dokumen lain karena adanya suatu hubungan yang berarti dalam penulisan karya ilmiah.

(21)

Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation atau sitasi dalam Bahasa Inggris. Berdasarkan ALA Glosaary of Library and Information Science yang dikutip oleh Pattah (2013, 49) bahwa, “sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu pernyataan atau gagasan” sedangkan menurut Smith (1981) bahwa, “citations are signposts left behind after information has been utilized and as such provide data by which one may build pictures of user behavior”. Sitiran adalah rambu yang ditinggalkan setelah informasi telah digunakan dan dengan demikian menyediakan data yang dengannya seseorang dapat membangun gambar perilaku pengguna.

Menurut Leiding dalam Rosenberg (2015, 681) bahwa, sitiran didefenisikan sebagai “entri bibliografi dalam catatan kaki, daftar referensi atau daftar pustaka yang berisi informasi yang cukup, misalnya, penulis, judul, penerbit, atau judul jurnal untuk memverifikasi item asli.”

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan terdapat persamaan definisi sitiran yaitu catatan, entri bibliografi, atau rambu yang ditinggalkan setelah informasi telah digunakan merujuk pada suatu pernyataan atau gagasan yang berisi informasi yang cukup misalnya penulis, judul, penerbit, atau judul jurnal untuk memverifikasi item asli.

2.1.2 Alasan Menyitir

Ada banyak alasan mengapa penulis mengutip karya orang lain. Menurut Weinstock dalam Egghe dan Rousseau (1990, 211) telah mengidentifikasi lima belas fungsi referensi yang spesifik yang tercantum sebagai berikut:

1. Paying homage to pioneers. (Memberikan penghormatan kepada pelopor)

(22)

2. Giving credit for related work. (Memberikan kredit untuk pekerjaan terkait)

3. Identifying methodologhy, equipments, etc. (Mengidentifikasi metodologi, peralatan, dll.)

4. Providing background reading. (Memberikan bacaan latar belakang) 5. Correcting one’s own work. (Memperbaiki pekerjaan sendiri)

6. Correcting the work of others. (Memperbaiki pekerjaan orang lain) 7. Criticising the work of others. (Mengkritik pekerjaan orang lain) 8. Substantiating claims. (Menyatakan klaim)

9. Alerting researchers to forthcoming work. (Memperingati peneliti untuk pekerjaan yang akan datang)

10. Providing leads to poorly disseminated, poorly indexed, or uncited work. (Menyediakan mengarah pada pekerjaan yang disebarluaskan, tidak diindeks, atau dikolaborasikan dengan buruk)

11. Authenticating data and classes of fact-physical constants, etc.

(Mengotentikasi data dan kelas fakta-konstanta fisik, dll.)

12. Identifying the original publications in which an idea or concept was discussed. (Mengidentifikasi publikasi asli di mana sebuah gagasan atau konsep dibahas)

13. Identifying the original publication describing an eponymic concept or term such as, e.g. Hodgkin’s disease ... (Mengidentifikasi publikasi asli yang menggambarkan konsep atau istilah eponim seperti, mis. Penyakit Hodgkin ...)

14. Disclaiming work or ideas of others. (Menyatakan pekerjaan atau gagasan orang lain)

15. Disputing priority claims of others. (Mempertimbangkan prioritas klaim orang lain)

Garfield dalam Hartinah (2002, 2) menyatakan seorang penulis menyitir sebuah dokumen adalah karena berbagai alasan:

1. Memberikan penghormatan kepada penulis atau karya dibidangnya.

2. Mengidentifikasi metodologi atau pendekatan teori yang digunakan.

3. Memberikan latar belakang atau bahan bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang ditulis.

4. Mengoreksi karya sendiri atau karya orang lain.

5. Memberikan kritik terhadap karya yang sudah terbit sebelumnya.

6. Memperkuat klaim terhadap sebuah temuan.

7. Sebagai panduan bagi penulis lain yang akan mendalami topik tulisan yang disitir.

Dari pendapat di atas dapat dilihat persamaan pendapat mengenai alasan menyitir karya orang lain antara Weinstock (1990) dan Garfield (1979) yaitu:

(23)

memberikan penghormatan kepada penulis atau karya dibidangnya;

mengidentifikasi metodologi atau pendekatan teori yang digunakan; memberikan latar belakang atau bahan bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang ditulis; mengoreksi karya sendiri atau karya orang lain; memberikan kritik terhadap karya yang sudah terbit sebelumnya; menyatakan atau memperkuat klaim terhadap sebuah temuan.

2.2 Sumber-sumber Sitiran

Dalam perolehan data, terdapat sumber yang dapat disitir oleh peneliti untuk mengahasilkan informasi. Berdasarkan sumbernya, data dapat di bagi menjadi dua kelompok besar yang disebut data sekunder dan data primer. (Istijanto dalam Sinambela, 2014).

Menurut Istijanto yang dikutip oleh Sinambela (2014, 112) kata sekunder berasal dari bahasa Inggris “secondary” yang berarti “kedua” sedangkan kata primer (primary) merupakan lawan kata sekunder, yang berarti utama, asli, atau langsung dari sumbernya. Sinambela (2014, 113) mengemukakan bahwa,

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dengan istrumen yang dipersiapkannya dan hasilnya diolah sendiri untuk dapat menjawab masalah penelitian yang diajukan. Dengan demikian data ini belum tersedia, karena sebelumnya belum pernah ada penelitian yang sejenis, atau peneliti menginginkan data asli yang terbaru dengan berbagai pertimbangan.

Menurut Sinambela (2014, 112) bahwa, “data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain diolah dan dipublikasikan untuk kepentingan tertentu. Peneliti hanya meminjam data tersebut sesuai dengan kebutuhan peneliti, dalam hal ini peneliti adalah “tangan kedua” yang sekedar mencatat, mengakses atau meminta data tersebut ke pihak lain yang bertanggungjawab atas data tersebut.”

(24)

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan data primer merupakan data asli yang dikumpulkan peneliti yang belum tersedia. Contohnya berupa artikel jurnal, hasil penellitian, monograf, paten, karya akademik (skripsi, tesis, disertasi).

Sedangkan data sekunder merupakan penjelasan serta pembahasan dari data primer. Contohnya jenis koleksi referensi seperti kamus, ensiklopedi, thesaurus, direktori, majalah abstrak, majalah indeks, bibliografi, tinjauan literatur.

2.3 Analisis Sitiran

2.3.1 Kajian Analisis Sitiran

Menurut Hoffmann dan Doucette (2012, 30) bahwa, “citation analysis is a branch of bibliometrics that examines the citations found in publications such as journal articles and books to look for patterns of use”. Analisis sitiran merupakan cabang bibliometrik yang meneliti sitiran yang ditemukan dalam publikasi seperti artikel jurnal dan buku untuk mencari pola penggunaan. Sedangkan menurut Thanuskodi dalam Banateppanvar (2012, 12) bahwa, “citation analysis is one of the popular methods employed inrecent years for identification of core documents and complexrelationships between citing and cited documents for aparticular research community in a geographical proximity”. Analisis sitiran adalah salah satu metode populer yang digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk identifikasi dokumen dan hubungan kompleks antara menyitir dokumen dan dokumen yang disitir. Gohain dan Saikia (2014) menyatakan bahwa,

Citation analysis is the analysis of the citation or bibliographical reference that is appended with the research communication. It studied citations in scholarly works to establish links to other works or other researchers by counting the citations appended at the end of each scientific article.

(25)

Dari pendapat tersebut dapat didefinisikan, analisis sitiran adalah analisis rujukan atau referensi kepustakaan yang dimaksud ditambahkan dengan komunikasi penelitian. Ini mempelajari sitiran dalam karya ilmiah membuat tautan ke karya lain atau peneliti lain dengan menghitung kutipan yang ditambahkan pada akhir setiap artikel ilmiah. Selanjutnya Natakusumah (2016, 42) mengemukakan bahwa,

Citation analysis is defined as that subfield of informetrics where patterns and frequencies of citations, given as well as received are analyzed. Such an analysis is performed on the level of authors, journals, scientific disciplines and any other useful unit or level. Citation analysis further studies relations between cited and citing units (documents, authors, countries etc.

Dari pendapat tersebut dapat diterjemahkan, analisis sitiran didefinisikan sebagai sub bidang dari informetrics di mana pola dan frekuensi sitiran, diberikan serta diterima dianalisis. Analisis semacam itu dilakukan pada tingkat penulis, jurnal, disiplin ilmiah dan unit atau tingkatan lain yang berguna. Analisis sitiran mempelajari lebih lanjut hubungan antara unit mengutip dan sitiran (dokumen, penulis, negara, dll).

Dari uraian di atas, dapat dilihat persamaan pendapat antara Hoffmann dan Doucette (2012) dan Natakusumah (2016) mengenai definisi analisis sitiran.

Menurut Hoffmann dan Doucette (2012) analisis sitiran merupakan cabang bibliometrik yang meneliti sitiran yang ditemukan dalam publikasi seperti artikel jurnal dan buku untuk mencari pola penggunaan. Hal yang sama dikemukakan oleh Natakusumah (2012) analisis sitiran didefinisikan sebagai sub bidang dari informetrics di mana pola dan frekuensi sitiran, diberikan serta diterima dianalisis.

(26)

Analisis semacam itu dilakukan pada tingkat penulis, jurnal, disiplin ilmiah dan unit atau tingkatan lain yang berguna.

Persamaan pendapat juga dilihat dari pendapat Thanuskodi (2012) dan Gohain dan Saikia (2014). Menurut Thanuskodi (2012) analisis sitiran adalah salah satu metode populer yang digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk identifikasi dokumen dan hubungan kompleks antara menyitir dokumen dan dokumen yang disitir. Hal yang sama juga dikemukakan Gohain dan Saikia (2014) adalah analisis rujukan atau referensi mempelajari sitiran dalam karya ilmiah membuat tautan ke karya lain atau peneliti lain dengan menghitung kutipan yang ditambahkan pada akhir setiap artikel ilmiah.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan analisis sitiran merupakan cabang bibliometrik untuk identifikasi dokumen dan hubungan kompleks antara menyitir dokumen dan dokumen yang disitir dengan menghitung sitiran yang ditambahkan pada akhir setiap artikel ilmiah. Analisis dilakukan pada tingkat penulis, jurnal, disiplin ilmiah dan unit atau tingkatan lain yang berguna.

Menurut Hartinah (2002, 2) bahwa, kajian bibliometrika menggunakan analisis sitiran merupakan cara untuk menentukan berbagai kepentingan, antara lain:

1. Evalusai program riset.

2. Pemetaan ilmu pengetahuan.

3. Visualisasi suatu disiplin ilmu.

4. Indikator ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor).

6. Kualitas suatu majalah.

7. Pengembangan koleksi majalah, dll.

(27)

Adapun ruang lingkup kajian dalam analisis sitiran yang dikemukakan oleh Pattah (2013, 51) adalah:

1. Peringkat majalah yang disitir.

2. Tahun sitiran.

3. Asal geografi bahan sitiran.

4. Lembaga yang ikut dalam penelitian.

5. Kelompok majalah yang disitir.

6. Subjek yang disitir.

7. Jumlah langkah berdasarkan teori graft (Graph theory) dari majalah tertentu termasuk kelompok majalah lain.

2.3.2 Manfaat Analisis Sitiran

Gohain dan Saikia (2014) mengemukakan bahwa,

dengan analisis sitiran seseorang dapat mengevaluasi dan menginterpretasikan sitiran yang diterima oleh artikel, penulis, institusi, dan indikasi kegiatan ilmiah lainnya. Dengan demikian membantu mengidentifikasi kualitas sumber informasi. Analisis sitiran berguna untuk memahami subjek hubungan, pola kepengarangan, dampak, kecenderungan publikasi, dan bermanfaat informasi seperti penggunaan relatif berbagai jenis dokumen seperti buku, terbitan berkala, sumber daya elektronik, laporan, tesis Ph.D, konferensi, standar, paten.

Menurut Budd dalam Zulaikha (2007, 40) bahwa, “metode analisis sitiran dapat dipergunakan untuk mengukur komunikasi dalam disiplin ilmu tertentu.

Disebutkan dalam dokumen ini bahwa dengan metode ini dapat diidentifikasi karakteristik dokumen yang dipergunakan dalam penelitian di perguruan tinggi (seperti jurnal, buku dan jenis-jenis lain), usia dokumen dan subjek yang dirujuk.”

Menurut Smith (1981, 94) bahwa, analisis sitiran dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti:

1. Literature of studies.

In this case one looks at citations in a particular subject area to describe patterns of citation. Characteristics of cited materials frequently examined include types, age, highly cited authors and journals, languages and countries of origin, and subject distribution.

(28)

2. Type of literature.

Citation analysis can be used to gauge the dissemination of results reported in certain types of literature, such as government documents, dissertations, or the exchange literature of regional scientific societies.

3. User studies.

Although studies in this category are descriptive, they have implications for collection development and design of services. One approach is the analysis of reference lists in works written by library users, e.g., term papers, theses/dissertations or technical reports, in order to determine types of materials, age of materials, subject, language, and whether locally owned.

4. Historical studies

Historical research using citation analysis is based on a literary model of the scientific process. Citations can be used to trace the chronology of events, relationships among them, and their relative importance. Mis- sing and implicit citations obviously pose problems for such an analysis.

5. Communication fiatterns

Communication fiatterns. Citations can be thought of as plausi- ble indicators of scientific communication patterns. Although citation linkages do not necessarily reflect social contacts, it is probable that there is a certain amount of congruence between documental and social structures.

6. Evaluative bibliometrics.

Evaluative bibliometrics. In these studies, citation analysis is defined as the evaluation and interpretation of the citations received by articles, scientists, universities, countries, and other aggregates of scien-tific activity, used as a measure of scientific influence and productivity.

(Bibliometrik evaluatif.

7. Information retrieval.

Information retrieval. Use of citation relations has perhaps had the greatest impact in information retrieval where citations have been used to augment more traditional approaches to literature searching. Experiments by Salton have confirmed that citations are useful supplements to keywords in identifying relevant documents.

8. Collection development.

It is appropriate tobegin the discussion of citation analysis as a tool for collection development with Cayless’s observation that “the main purpose of quantitative measures is to provide information on which to base qualitative judgments, not to replace them.

Dari beberapa kriteria tersebut dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Sastra studi, dalam hal ini seseorang melihat sitiran di area subjek tertentu untuk menggambarkan pola sitiran. Karakteristik bahan yang dikutip sering diperiksa meliputi jenis, umur, penulis dan jurnal yang sangat banyak dikutip, bahasa dan negara asal, dan distribusi subjek.

(29)

2. Jenis literatur, analisis sitiran dapat digunakan untuk mengukur diseminasi hasil yang dilaporkan dalam jenis literatur tertentu, seperti dokumen pemerintah, disertasi, atau literatur pertukaran masyarakat ilmiah regional.

3. Penelitian pengguna, meskipun penelitian dalam kategori ini bersifat deskriptif, namun memiliki implikasi untuk pengembangan koleksi dan perancangan layanan. Salah satu pendekatannya adalah analisis daftar referensi dalam karya yang ditulis oleh pengguna perpustakaan, misalnya makalah berjangka, tesis / disertasi atau laporan teknis, untuk menentukan jenis bahan, umur bahan, subjek, bahasa, dan apakah milik lokal.

4. Studi sejarah, penelitian historis dengan menggunakan analisis sitiran didasarkan pada model sastra proses ilmiah. sitiran dapat digunakan untuk melacak kronologi kejadian, hubungan di antara mereka, dan kepentingan relatif mereka. sitiran yang tidak jelas dan implisit jelas menimbulkan masalah untuk analisis semacam itu.

5. Komunikasi fiattern, sitiran dapat dianggap sebagai indikator pola komunikasi ilmiah yang plenus. Meskipun hubungan sitiran tidak selalu mencerminkan kontak sosial, kemungkinan besar ada sejumlah kongruensi antara struktur documental dan sosial).

6. Bibliometrik evaluatif, dalam studi ini, analisis sitiran didefinisikan sebagai evaluasi dan interpretasi sitiran yang diterima oleh artikel, ilmuwan, universitas, negara, dan agregat aktivitas ilmiah lainnya, yang digunakan sebagai ukuran pengaruh ilmiah dan produktivitas.

7. Pencarian informasi, penggunaan hubungan sitiran mungkin memiliki dampak terbesar dalam pencarian informasi di mana sitiran telah digunakan untuk menambah pendekatan tradisional terhadap pencarian literatur. Percobaan oleh Salton telah mengkonfirmasi bahwa sitiran adalah suplemen yang berguna untuk kata kunci dalam mengidentifikasi dokumen yang releva

8. Pengembangan koleksi, sangat tepat untuk menggali pembahasan analisis sitiran sebagai alat untuk pengembangan koleksi dengan pengamatan Cayless bahwa "tujuan utama pengukuran kuantitatif adalah untuk memberikan informasi mengenai mana yang menjadi dasar penilaian kualitatif, bukan untuk menggantikannya.

Dari uraian di atas, dapat dilihat persamaan pendapat mengenai manfaat analisis sitiran antara Smith (1981) dan Gohain dan Saikia (2014) yaitu menurut Gohain dan Saikia (2014) mengevaluasi dan menginterpretasikan sitiran dan Smith (1981) menyatakan untuk evaluasi dan interpretasi sitiran yang diterima oleh artikel, ilmuwan, universitas, negara, dan agregat aktivitas ilmiah lainnya, yang digunakan sebagai ukuran pengaruh ilmiah dan produktivitas.

(30)

Persamaan pendapat juga dilihat dari pendapat Budd (2007) dan Gohain dan Saikia (2014). Menurut Budd (2007) metode analisis sitiran dapat diidentifikasi karakteristik dokumen yang dipergunakan dalam penelitian di perguruan tinggi (seperti jurnal, buku dan jenis-jenis lain), usia dokumen dan subjek yang dirujuk, sama halnya dengan pendapat Gohain dan Saikia (2014) untuk membantu mengidentifikasi kualitas sumber informasi. Analisis sitiran berguna untuk memahami subjek hubungan, pola kepengarangan, dampak, kecenderungan publikasi, dan bermanfaat informasi seperti penggunaan relatif berbagai jenis dokumen seperti buku, terbitan berkala, sumber daya elektronik, laporan, tesis Ph.D, konferensi, standar, paten.

2.4 Kriteria dalam Menyitir Dokumen

Kriteria dalam menyitir dokumen harus diperhatikan oleh peneliti dalam menulis karya ilmiah yang akan dijadikan sebagia rujukan. Subjek dokumen yang akan disitir harus relevan dengan subjek yang akan ditetili.

Menurut Wang dan Soegel yang dikutip oleh Andriani (2003, 11) bahwa,

“kriteria merupakan suatu filter yang diaplikasikan oleh penulis dalam membuat suatu keputusan”. Beberapa kriteria penilaian suatu dokumen yang akan disitir adalah:

1. Topik, dalam hal ini isi dokumen berhubungan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Topik permasalahan harus diketahui oleh penulis yang akan menilai dokumen. Pengetahuan mengenai topik mencakup who (siapa yang menulis), when (kapan topik tersebut didiskusikan), where (di mana topik itu menjadi berarti), dan how (bagaimana hubungan topik itu dengan topik lain) .

2. Orientasi, menyangkut apa isi dokumen dan kepada siapa dokumen tersebut ditunjuk.

(31)

3. Disiplin ilmu atau subjek area, penulis kemungkinan akan mengambil dokumen yang mempunyai disiplin ilmu yang sama dengan penelitian yang sedang dikerjakan.

4. Keklasikan/kepeloporan, suatu dokumen yang berisi informasi yang sangat substansial di bidangnya, karena memuat teknik, metode atau teori yang dipakai sepanjang waktu.

5. Nama jurnal dan tipe dokumen, pemahaman pengarang terhadap suatu jurnal akan mempengaruhi proses seleksi dokumen.

6. Pengarang, dokumen yang ditulis oleh orang yang menjadi figur dalam bidangnya akan dipersepsi tinggi oleh penyitir, sehingga berpeluang besar pula untuk disitir.

7. Novelty/kebaruan, dokumen disitir karena memuat informasi yang belum diketahui sebelumnya atau sesuatu yang baru.

8. Penerbit, reputasi institusi penerbit dapat pula menjamin mutu terbitan.

9. Recency/kemutakhiran, membandingkan corak baru suatu dokumen dengan topik yang sedang diteliti. Kemutakhiran berkaitan dengan waktu penerbitan.

Selain kriteria di atas, terdapat beberapa kriteria di luar dokumen yang juga harus dipertimbangkan. Dengan demikian, tidak hanya kriteria dari dalam dokumen saja yang perlu menjadi penilaian terhadap dokumen yang akan disitir.

Menurut White and Wang yang disitir oleh Andriani (2003, 12) ada beberapa kriteria di luar dokumen yang juga harus dipertimbangkan, yaitu:

1. Kemudahan dalam mendapatkan dokumen, Liu (1993, 13) menunjukkan bahwa rujukan dokumen yang tertera pada daftar pustaka secara positif berhubungan dengan ketersediaan dokumen tersebut di perpustakaan institusi penulis. Artinya, jumlah rujukan yang disitir tergantung pada kelengkapan atau jumlah koleksi perpustakaan institusi penulis.

2. Syarat khusus, keahlian atau alat yang diperlukan untuk menggunakan suatu dokumen menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan penulis dalam menyitir dokumen. Diantaranya adalah penguasaan bahasa, penguasaan alat yang dipakai untuk membaca dokumen, misalnya dokumen yang tersimpan dalam microfilm.

3. Kendala waktu. dokumen yang dianggap relevan sebagai rujukan terkadang tidak dapat digunakan karena waktu yang terbatas, seperti halaman terlampau tebal sehinga tidak sempat terbaca.

(32)

2.5 Relevansi

2.5.1 Defenisi Relevansi

Dalam kamus ilmiah populer (2006, 406) arti dari relevansi adalah

“hubungan, keterkaitan”. Menurut Margono (1999, 26) bahwa, “relevansi adalah acuan yang dipakai oleh seseorang dalam menulis karya ilmiahnya sesuai dengan permasalahan yang ada dalam karya ilmiah tersebut”. Sedangkan Green dalam Andriani (2003, 10) menyatakan bahwa, “relevansi adalah sesuatu sifat yang terdapat pada dokumen yang dapat membantu pengarang dalam memecahkan kebutuhan akan informasi”. Menurut Purnomo (2006, 9) bahwa, “dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan.”

Dari pendapat di atas, dapat dilihat persamaan antara kamus ilmiah popular (2006, 406) dan pendapat Margono (1999). Dalam kamus ilmiah popular (2006) relevansi merupakan hubungan, keterkaitan dan menurut Margono (1999) relevensi aladah adalah acuan yang dipakai oleh seseorang dalam menulis karya ilmiahnya sesuai dengan permasalahan yang ada dalam karya ilmiah tersebut.

Persaman pendapat juga dilihat antara Green (2003) dan Purnomo (2006) keduanya menyatakan relevansi dapat membantu pengarang dalam memecahkan atau memenuhi kebutuhan akan informasi yang sedang dibutuhkan.

Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa relevansi merupakan hubungan, keterkaitan, acuan yang terdapat pada dokumen yang dipakai oleh seseorang dalam menulis karya ilmiah sesuai dengan permasalahan yang ada dalam karya

(33)

ilmiah untuk memenuhi dan membantu pengarang dalam memenuhi kebutuhan informasi.

2.5.2 Relevansi Subjek

Dalam menyusun rencana penelitian, peneliti membutuhkan dukungan berbagai macam sumber literatur baik literatur primer maupun literatur sekunder yang relevan dengan bidang yang diteliti untuk mendukung tulisanya. Andriani (2002, 30) berpendapat bahwa,

Idealnya karya yang disitir harus benar-benar mendukung karya ilmiah yang menyitir. Penyitiran dilakukan terhadap ide, konsep, dan teori yang dijadikan sebagai pijakan karya yang menyitirnya. Suatu dokumen yang berisi informasi yang diperlukan oleh seorang peneliti akan disitirnya apabila dokumen tersebut relevan dengan kegiatan penulisan karya ilmiah yang dilakukan, di mana dokumen dinilai relevan apabila dokumen tersebut mempunyai subjek yang sama atau berhubungan dengan subjek yang diteliti (topical relevance).

Dari pendapat di atas, relevansi subjek yang dimaksud adalah kesamaan atau kemiripan subjek dokumen yang menyitir dengan subjek dokumen yang disitir. Jika penulis telah menyitir atau mengutip dari karya orang lain, berarti penulis telah memahami topik yang dibahas dalam penelitian yang dilakukannya, namun yang sering terjadi adakalanya daftar pustaka di dalam karya tulis tidak ada hubungannya dengan yang peneliti tulis. Sehingga pencantuman daftar pustaka bukan berfungsi sebagai pajangan, melainkan sebagai dasar penyusunan argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari sebuah karya ilmiah.

Burgin dalam Mustangimah (1998, 31) membagi tingkat relevansi menjadi 3 bagian dan mendefenisikannya sebagai berikut:

(34)

1. Sangat relevan (Highly Relevant), yaitu bahwa makalah adalah respon langsung bagi pertanyaan.

2. Relevan marjinal (Marginally Relevant), yaitu bahwa topik makalah relevan, tetapi bukan respon langsung bagi pertanyaan.

3. Tidak relevan (Not relevant), yaitu bahwa makalah tidak relevan dengan pertanyaan.

Inti dari pendapat di atas, pada dasarnya tingkat relevansi dibagi dalam tiga kriteria yaitu sangat relevan, relevan marjinal dan tidak relevan.

Menurut Hasugian (2006, 106) bahwa, batas relevansi notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek yang menyitir yaitu:

1. Dikatakan relevan apabila tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sama dengan notasi klasifikasi subjek yang menyitir.

2. Dikatakan relevan marjinal apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sama dengan notasi klasifikasi subjek yang menyitir.

3. Dikatakan tidak relevan apabila notasi klasifikasi subjek berada diluar notasi klasifikasi subjek yang menyitir.

Dokumen dinilai relevan apabila dokumen tersebut mempunyai topik yang sama, atau berhubungan dengan subjek yang diteliti. Untuk mengetahui tingkat relevansi suatu subjek dokumen diperlukan suatu pendekatan untuk menguji atau menganalisis relevansi yaitu dengan melakukan pendekatan subjek dengan menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Headings).

2.5.3 Metode Relevansi Subjek

Menurut Sundari (2001, 12) bahwa, langkah-langkah dalam penulisan relevansi subjek adalah:

1. Tentukan subjek bahan pustaka.

2. Terjemahkan subjek.

3. Pelajari bagan utama.

4. Penggunaan bahasa indeks.

Dari pendapat Sundari di atas dapat diuraikan bahwa:

(35)

1. Tentukan subjek bahan pustaka.

Sebelum menentukan notasi kelas suatu bahan pustaka, lakukan analisis subjek dengan menafsirkan isi pokok yang terkandung dalam bahan pustaka tersebut. Cara menganalisis isi buku:

1) Baca dan perhatikan judul, daftar isi, tajuk-tajuk bab, dan kata pengantar dengan seksama.

2) Baca dan perhatikan catataan yang terdapat pada jaket buku atau pada kulit jilid bagian belakang buku.

3) Baca bagian pendahuluan untuk memahami isi pokok bahan pustaka.

4) Dalam kasus sulit, baca ringkasan, tinjauan literatur, hasil dan, kesimpulan, atau kemungkinan harus membaca teks bahkan juga daftar pustakanya.

5) Jika masih mengalami kesulitan minta bantuan seorang yang ahli dalam subjek tersebut, misalnya peneliti, pengkaji atau penyuluh.

2. Terjemahkan subjek.

Setelah subjek diketahui, terjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagaimana yang digunakan DDC edisi ke-22. Gunakan kamus bahasa Indonesia-Inggris atau kamus tematis/teknis menurut bidangnya.

3. Pelajari bagan utama.

Untuk menentukan nomor klasifikasi, subjek yang telah diketahui dicari pada indeks subjek atau jika sudah paham cari langsung notasi kelasnya pada bagan utama. Untuk dapat mencari langsung, terlebih dahulu harus mempelajari dan memahami urutan-urutan subjek di dalam bagan utama tersebut.

(36)

4. Penggunaan indeks subjek.

Salah satu cara yang mungkin dapat mempercepat pencarian notasi kelas adalah dengan menggunakan indeks subjek yang berupa daftar subjek verbal dalam bahasa Inggris yang disusun menurut abjad dan menunjuk kepada notasi klasifikasi.

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, 2) bahwa, “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan yang dilandasi oleh metode keilmuan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, dan sistematis.”

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif sehingga metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2011, 35) bahwa,

“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri (satu variabel), yaitu peneliti tidak membuat perbandingan atau mencari hubungan dengan variabel lain”. Sedangkan menurut Erlina (2011, 20) bahwa, “penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain.”

Selanjutnya Harmein (2016, 64) mengemukakan bahwa, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Menganalisis dan menyajikan gejala-gejala peristiwa yang hendak dideskripsikan, digambarkan, dilukiskan, ataupun diuraikan oleh peneliti atau menjelaskam hubungan antar variabel.”

(38)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala atau fenomena yang diperoleh oleh peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain tanpa membuat perbadingan atau menghubungkan dengan variabel lain (variabel mandiri).

3.2 Unit Analisis

Menurut Singarimbun (1995, 155) yang dimaksud dengan unit analisis adalah “unit yang akan diteliti atau dianalisa”. Dari pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa subjek penelitian ini adalah disertasi mahasiswa program studi doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara yang terdapat pada website perpustakaan USU www.library.usu.ac.id merujuk pada USU repository terdapat 2 disertasi. Pada disertasi 1 berisikan 176 daftar pustaka dan pada disertasi 2 berisikan 125 daftar pustaka dengan total seluruhnya yaitu 301 daftar pustaka..

3.3 Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan jumlah objek penelitian yaitu disertasi mahasiswa program studi doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara dengan jumlah 2 disertasi dan total seluruh daftar pustaka yaitu 301 daftar pustaka.

2. Pengumpulan Data:

1) Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke layanan deposit perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

2) Mengumpulkan disertasi yang ada.

(39)

3) Mengcopy judul disertasi beserta seluruh daftar pustaka yang di temukan.

3. Pengolahan Data

Untuk pengolahan data dilakukan dengan 3 (tiga) cara sesuai dengan rumusan masalah:

1) Memberikan kode pada setiap judul disertasi dengan memasukkannya ke dalam tabel kode judul disertasi. Pengkodean ini berguna untuk pengisian data pada tabel rekapitulasi. Contoh tabel kode disertasi dan jumlah sitiran sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kode Disertasi dan Jumlah Sitiran Kode Judul

Disertasi

Jurnal Buku Tesis/

Disertasi

Artikel Lepas dari Internet

Laporan Penelitian

Jumlah Sitiran

D1 D2 Total

2) Menetapkan subjek setiap judul disertasi dan setiap judul bahan pustaka yang disitir dengan menggunakan Library of Congress Subject Headings (LCSH) sebagai daftar tajuk subjek.

3) Menentukan tingkat relevansi antara notasi klasifikasi sitiran terhadap notasi klasifikasi judul disertasi yang menyitir.

4) Menetapkan batas relevansi notasi klasifikasi subjek sitiran terhadap notasi klasifikasi subjek yang menyitir sebagai berikut:

a. Relevan (R)

(40)

Dikatakan relevan apabila tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran sudah sama dengan tiga digit pertama notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

b. Relevan Marjinal (RM)

Apabila dua digit pertama notasi klasifikasi subjek sitiran masih berada pada notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

c. Not Relevan (NR)

Apabila notasi klasifikasi subjek sitiran berada di luar notasi klasifikasi subjek dokumen yang menyitir.

5) Memasukkan data tersebut ke dalam tabel per disertasi yang sudah dibuat sedemikian rupa dan memberikan tanda cek pada tiap tingkat kesesuaian.

Tabel 3.2. Analisis Subjek per Disertasi dan Sitirannya Kode

Diser- tasi

Subjek Disertasi

Jenis Dokumen

No.

Refe- rensi

Subjek Sitiran

Relevansi

R RM NR

1

2

3 Jumlah

(41)

Keterangan:

R = Relevan

RM = Relevan Marjinal NR = Not Relevan

6) Perhitungan persentase tiap tingkat dengan rumus sebagai berikut:

% tingkat x = n

N x 100%

Keterangan:

% = Persentase

x = Relevansi notasi klasifikasi n = Jumlah cek pada tingkat x N = Jumlah sitiran disertasi

7) Memasukkan hasil persentase dan tabel per disertasi ke dalam tabel rekapitulasi.

Tabel 3.3. Rekapitulasi Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi dan Sitirannya

Kode Disertasi

Relevansi

R (%) RM (%) NR (%)

D1 61,9 0 38,1

D2 21,6 12,8 65,6

Σ Disertasi = ΣR = 83,5% ΣRM = 12,8% ΣNR = 103,7%

Keterangan:

Σ Disertasi = Total Disertasi ΣR = Total Relevan %

ΣRM = Total Relevan Marjinal %

(42)

ΣNR = Total Not Relevan %

8) Menghitung total persentase setiap tingkat kesesuaian dari seluruh disertasi. Simbol yang digunakan untuk total setiap tingkat kesesuaian adalah Σ.

9) Menghitung rata-rata persentase dengan rumus sebagai berikut:

m tingkat x = ΣP

S

Keterangan:

m = Rata-rata Σ = Total

P = Tingkat x dan S = Jumlah sampel

10) Memasukkan hasil ke dalam tabel rata-rata atau tabel mean.

Tabel 3.4. Rata-rata Analisis Subjek terhadap Keseluruhan Disertasi dan Sitirannya

Jumlah Disertasi Mean Relevansi Subjek (m)

R RM NR

Keterangan:

mR: Rata-rata relevan (sesuai)

mRM: Rata-rata relevan marjinal (mendekati)

mNR: Rata-rata tidak relevan (tidak sesuai/perluasan) 11) Membahas data yang sudah diolah.

(43)

12) Membuat kesimpulan dari data yang sudah dibahas.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu fenomena atau variabel yang diamati oleh peneliti. (Sinambela, 2014). Menurut Sinambela (2014, 151) bahwa, “ada beberapa metode pengumpulan data diantaranya dari arsip/dokumentasi (data sekunder), wawancara (data primer), dan observasi (data primer).” Sesuai dengan masalah penelitian yang membahas relevansi subjek dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada disertasi mahasiswa program studi doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara, maka instrumen penelitian yang dipakai adalah daftar cocok atau check list (√) sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi.

3.5 Alat Pengolahan Data

Ada dua alat yang digunakan oleh penulis dalam mengolah data yaitu LCSH (Library of Congress Subject Headings). LCSH adalah daftar tajuk subjek yang berisi kosa kata terkontrol (controlled vocabulary) untuk digunakan dalam catatan bibliografi yang dikelola oleh Perpustakaan Kongres Amerika Serikat digunakan untuk menentukan subjek dokumen.

3.6 Analisis Data

Menurut Erlina (2011, 31) bahwa, “analisis data yaitu proses yang berkaitan dengan pengujian data dengan menggunakan teknik statistik tertentu, di mana hasil dari pengujian tersebut digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan.”

(44)

3.6.1 Pengolahan Data

Data yang diperoleh dengan metode dokumentasi akan diolah dengan pendekatan analisis subjek. Analisis subjek dilakukan menggunakan LCSH (Library of Congress Subject Headings) untuk menentukan subjek setiap dokumen.

3.6.2 Interpretasi Data

Interpretasi tidak dapat dipisahkan dari analisis data sehingga interpretasi merupakan aspek tertentu dari analisa data. Setelah dilakukan pengolahan data, langkah selanjutnya yaitu interpretasi data. Menurut Martono (2016, 120) bahwa,

“interpretasi data (atau penafsiran) merupakan sebuah proses memaknai sebuah data. Proses ini dilakukan untuk “membunyikan data”. Data yang berbentuk data, grafik atau tabel tidak akan bermakna apa-apa bila kita tidak memberikan interpretasi data.”

Dari pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa interpretasi merupakan sebuah proses memaknai sebuah data. Sehingga dapat dinyatakan interpretasi data yaitu melakukan penafsiran terhadap data yang telah diolah.

3.6.3 Interpretasi Hasil

Interpretasi hasil dilakukan dengan membaca hasil interpretasi data. Analisis relevansi dokumen yang menyitir dengan dokumen yang disitir pada penelitian ini hanya dipakai untuk mengetahui persentase relevansi subjek sitiran.

(45)

3.6.4 Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan menggunakan tabel yang telah dibuat sedemikian rupa, sebagai berikut:

Contoh Tabel Untuk Mengukur Tingkat Relevansi Subjek 1. Contoh Tabel Kode Judul Disertasi

Tabel 3.5. Kode Disertasi dan Jumlah Sitiran Kode Judul

Disertasi

Jurnal Buku Tesis/

Disertasi

Artikel Lepas dari Internet

Laporan Penelitian

Jumlah Sitiran

D1 D2 Total

2. Contoh Tabel Per Disertasi

Tabel 3.6. Analisis Subjek per Disertasi dan Sitirannya Kode

Diser- tasi

Subjek Disertasi

Jenis Dokumen

No.

Refe- rensi

Subjek Sitiran

Relevansi

R RM NR

1

2

3 Jumlah

Keterangan:

R = Relevan

RM = Relevan Marjinal

(46)

NR = Not Relevan

3. Contoh Tabel Rekapitulasi

Tabel 3.7. Rekapitulasi Analisis Subjek terhadap Seluruh Disertasi dan Sitirannya

Kode Disertasi

Relevansi

R (%) RM (%) NR (%)

D1 61,9 0 38,1

D2 21,6 12,8 65,6

Σ Disertasi = ΣR = 83,5% ΣRM = 12,8% ΣNR = 103,7%

Keterangan:

Σ Disertasi = Total Disertasi ΣR = Total Relevan %

ΣRM = Total Relevan Marjinal % ΣNR = Total Not Relevan %

4. Contoh Tabel Mean

Tabel 3.8. Rata-rata Analisis Subjek terhadap Keseluruhan Disertasi dan Sitirannya

Jumlah Disertasi Mean Relevansi Subjek (m)

R RM NR

Keterangan:

mR: Rata-rata relevan (sesuai)

mRM: Rata-rata relevan marjinal (mendekati) mNR: Rata-rata tidak relevan (tidak sesuai/perluasan.

(47)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Data

Penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa dokumen yaitu disertasi mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Disertasi 1 berisikan 176 daftar pustaka dan disertasi 2 berisikan 125 daftar pustaka dengan total seluruhnya yaitu 301 daftar pustaka. Dalam melakukan pengolahan data berdasarkan yang tertulis pada bab sebelumnya, maka masing- masing disertasi diberikan kode dan pada masing-masing sitiran diberikan nomor urut. Hasil penghitungan terhadap jumlah sitiran pada masing-masing disertasi dan pengkodean terhadap disertasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Kode Disertasi dan Jumlah Sitiran Kode Judul Disertasi Jurnal Buku Tesis/

Disertasi

Artikel Lepas dari Internet

Laporan Penelitian

Jumlah Sitiran

D1 Analisis Perilaku Konsumen Produk Organik di Provinsi Sumatera Utara

138 18 8 4 8 176

D2 Analisis Moral

Hazard Manajer dan Pengaruhnya terhadap

Penyelesaian Hutang Swasta Luar Negeri pada Perusahaan yang Masuk Pasar Modal di Indonesia

50 74 - - 1 125

Total 188 92 8 4 9 301

(48)

4.2 Analisis Subjek Sitiran

Analisis subjek terhadap masing-masing disertasi dilakukan dengan menggunakan tools, dimana tools ini memandu penulis dalam menentukan subjek dan nomor klasifikasi pada setiap sitiran dalam masing-masing disertasi.

Sebagaimana diuraikan pada bab sebelumnya, tools atau alat yang digunakan dalam meneliti setiap subjek adalah LCSH (Library of Congress Subject Heading).

4.2.1 Analisis Subjek terhadap Disertasi 1 dan Sitiran serta Relevansi Subjeknya

Hasil analisis subjek seluruh sitiran pada disertasi 1 serta penilaian kesesuaian subjeknya dengan menggunakan simbol kode disertasi beserta nomor urut masing-masing sitiran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2. Analisis Subjek Seluruh Sitiran pada Disertasi 1 serta Penilaian Relevansi Subjek

Kode Diser- tasi

Subjek Disertasi

Jenis Dokumen

No.

Refe- rensi

Subjek Sitiran Relevansi

R RM NR

D1 -Consumer Behavior -Behavior -Human Behavior -Decision Making

Buku 1 -Attitudes -Behavior

Jurnal 2 -Consumer Behavior - Attitudes

Jurnal 3 -Decision Making

-Organizational Behavior

Jurnal 4 -Attitudes

(49)

-Conjoint Analysis -Consumer Satisfaction -Organic Food -Organic Products -Attitude -Altruism -Market surveys

-Psychology Jurnal 5 -Behavior

-Consumer Satisfaction

Jurnal 6 -Consumer Behavior

Jurnal 7 -Conjoint Analysis -Organic Product

Jurnal 8 Organic Food

Jurnal 9 -Consciousness -Marketing

Jurnal 10 Organic Food

Jurnal 11 Organic Products

Jurnal 12 -Organizational Behavior -Marketing

Jurnal 13 Marketing

Jurnal 14 Consumer Behavior

Jurnal 15 -Social Influence -Social Psychology

Jurnal 16 Organic Food

Jurnal 17 -Market Segmentation -Attitudes

Jurnal 18 -Consumer Behavior -Market Behavior

Jurnal 19 Consumer Behavior

(50)

Jurnal 20 -Organic Products -Consumer Behavior

Data di atas merupakan 20 (dua puluh) referensi yang mewakili keseluruhan referensi pada disertasi 1. Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1.

Penentuan tingkat kesesuaian subjek sitiran terhadap subjek disertasi 1 yang menyitir, dilakukan dengan berpedoman pada rumus yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya. Hasil penghitungan tersebut adalah:

1. % Relevan (R) = 168

176

x 100% = 95,5%

2. % Relevan Marginal (RM) = = 8

176 x 100% = 5,%

Gambar 4.1. Hasil Penghitungan pada Disertasi 1

95%

5%

Relevan

Relevan Marjinal

(51)

Dari hasil yang diperoleh pada tabel di atas terdapat 95 % atau sebanyak 168 sitiran dari 176 sitiran bersifat relevan dengan dokumen yang menyitir, sementara itu terdapat 5 % atau sebanyak 8 sitiran dari 176 sitiran yang bersifat relevan marjinal dengan dokumen yang menyitir. Sehingga pada disertasi 1 lebih banyak dokumen yang relevan daripada dokumen yang tidak relevan terhadap dokumen yang menyitir. Dilihat dari disertasi 1, subjek yang banyak memiliki kesamaan yaitu :

1. Consumer Behavior 2. Organic Food 3. Attitudes 4. Behavior

4.2.2. Analisis Subjek terhadap Disertasi 2 dan Sitiran serta Relevansi Subjeknya

Hasil analisis subjek seluruh sitiran pada disertasi 2 serta penilaian kesesuaian subjeknya dengan menggunakan simbol kode disertasi beserta nomor urut masing-masing sitiran adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3. Analisis Subjek Seluruh Sitiran pada Disertasi 2 serta Penilaian Relevansi Subjek

Kode Diser-

tasi

Subjek Disertasi

Jenis Dokumen

No.

Refe- rensi

Subjek Sitiran

Relevansi

R RM NR

D2 -External Private Debt

Laporan Penelitian

1 -Investment -Finance

Jurnal 2 -Corporate Investment

(52)

-Debt -Moral Hazard -Financial Character- istics -Corporate Condition -Corporate Finance -External Private Debt Payment -Capital Market -Accounting -Finance -Financial

-Finance decision Jurnal 3 -Financial Accounting

-Finance

Jurnal 4 -Bankruptcy

-Corporate Condition

Jurnal 5 Commercial Accounting

Buku 6 Statistic

Jurnal 7 Investors

Buku 8 International Business

Buku 9 Statistic

Jurnal 10 -Moral Hazard -Investment

Jurnal 11 -Debt Management -Financial

12 Accounting

Jurnal 13 -Monetary Policy

-Capital Market

Jurnal 14 -Capital Accounting -Capital Costd -Cost of Equity

Jurnal 15 Moral Hazard

Jurnal 16 -Corporate Finance -Corporate Capital Structure

-Multinational Corporation

Buku 17 Capital Market

Buku 18 Capital Market

Buku 19 Capital

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2.3 Keterkaitan Inkuiri Terbimbing dengan Disposisi Berpikir

Hasil penelitian menunjukkan, dari 58 responden dalam penelitian ini paling banyak responden yang terpasang infus dengan rentang waktu 48 – 72 jam (≤ 3 hari) ada

Dengan metode (penelitian) evaluasi diharapkan peneliti mampu memberi penilaian terhadap program pendampingan implementasi kurikulum 2013. Secara kualitatif, penelitian

Mobilisasi pipa ex demolish tank dari lay down area ke lokasi instala$ pipa menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan... Penambahan pipa melebih panjang

Melakukan revisi Isometric Drawing dari dokumen FEED untuk menjelaskan pipa service water yang sudah diinstal dengan ketentuan drawing sebagai berikut :.. Dibuat oleh

In this paper, we introduce a new geo-targeted social media analytic method to (1) investigate the dynamic relationship between air pollution-related posts on

Sanitasi Makanan dan Minuman Menuju Peningkatan Efisiensi Rumah Sakit, Penerbit Salemba Medika, Jakarta. Makanan Kesehatan dan Katering, Penerbit CV

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui batimetri Perairan Teluk Sabang dan pasang surut untuk digunakan sebagai penentuan alur pelayaran yang aman di Pelabuhan