1
Indikator Pasar
Ulasan Pasar
Pergerakan IHSG
Market News Highlight
Source: BI, IDX, Bloomberg, Reuters, Chartnexus,
TrustOnline
IHSG masih melanjutkan pelemahan...
Sempat di zona hijau, IHSG akhirnya berakhir di zona merah. Masih maraknya aksi profit taking dan
kemungkinan sudah lewatnya imbas PilPres membuat pelaku pasar lebih memilih untuk menjauh sementara
dari pasar. Lagipula dengan adanya klaim kemenangan dari keduanya memunculkan kondisi ketidakpastian
baru hingga keputusan final KPU dan sepanjang waktu itulah pelaku pasar lebih memilih untuk menahan diri
dan tidak banyak melakukan spekulasi maupun aktivitas trading. Meski laju bursa saham Asia bereforia di
zona hijau menyambut beberapa berita positifnya dan asing yang tercatat nett buy namun, tidak
menggoyahkan IHSG untuk pindah dari teritori negatif. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level
5047,76 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4999,85 (level terendahnya) di mid sesi 1 dan
berakhir di level 5021,06. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan
nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan
nett sell.
Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Selasa (15/7) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 4989-5011 dan
resisten 5035-5050. Hammer di bawah upper bollinger band (UBB ). MACD bergerak turun dengan histogram
positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R melanjutkan penurunannya. Laju IHSG sempat
naik hampir mendekati target resisten (5048-5082) namun, tidak kuat dan kembali longsor dan dapat
bertahan di atas kisaran target support (4950-4975). Belum tertutup sempurnanya utang gap 4918-5008
dapat memicu pelemahan lanjutan. Tetapi, setidaknya positifnya laju bursa saham global dapat menahan
pelemahan yang akan terjadi meskipun peluang terjadinya kenaikan masih rendah.
• Jelang pidato The Fed, laju US$ mengalami kenaikan dan membuat laju Yen harus tersungkur. Rupiah pun
terpengaruh negatif dengan pelemahan Yen tersebut. Di sisi lain, pelemahan Yen dipicu rapat BoJ yang
mengindikasikan masih akan berlangsungnya program stimulus. Dari dalam negeri, belum adanya
sentimen positif membuat pelaku pasar lebih memilih menjauhi pasar. Apalagi masih adanya masalah
dengan dualisme klaim kemenangan PilPres membuat bertambahnya risiko ketidakpastian. Laju Rupiah di
bawah level resisten 11618. Rupiah kembali membuka tren pelemahannya sehingga berpotensi
melanjutkan penurunannya. Rp11638-11619 (kurs tengah BI).
• Bursa saham Asia mengawali pekan ini di zona hijau seiring kembali turunnya mata uang Yen. Kenaikan
tipis industrial production Jepang yang diiringi ekspektasi akan hasil pertemuan BoJ yang masih akan
mempertahankan paket stimulusnya dan kenaikan target kepemilikan atas saham di pengelolaan Dana
Pensiun turut juga direspon positif. Tak ketinggalan, ekspektasi kinerja yang melampaui estimasi pada
emiten-emiten utilitas dan konsumer China turut menambah sentimen positif.
• Tidak jauh berbeda dengan laju bursa saham Asia yang bergerak positif, laju bursa saham Eropa berbalik
menghijau di awal pekan. Tampaknya pelaku pasar merespon positif langkah ECB yang memberikan
stimulus senilai €700 miliar (US$950 miliar) kepada perbankan di zona Euro dengan pendanaan murah.
Diharapkan langkah tersebut dapat meningkatkan penyaluran kredit pada dunia usaha untuk menopang
pertumbuhan. Adanya kenaikan rekomendasi pada beberapa saham turut menambah sentimen positif.
• Sentimen dari beberapa emiten yang merilis kinerja lebih baik dari estimasi dan aksi-aksi M&A memberikan
angin segar sehingga laju bursa saham AS dapat mengalami rebound. Salah satunya Ctigroup Inc. merilis
kinerja yang lebih baik dari estimasi dan adanya persetujuan pembayaran US$7 miliar atas denda yang
dikenakan oleh pemerintahan AS pada 2008. Di sisi lain, pelaku pasar juga berharap positif atas pidato
The Fed terhadap kemajuan ekonomi AS sehingga dapat memenuhi target pengurangan pembelian
obligasi pada Oktober 2014.
2
www.trust.co.id
EXCL jual menara untuk kurangi utang
PT XL Axiata Tbk. (EXCL) akan mengantongi dana sekitar US$500 juta dari hasil lelang sebagian
menara telekomunikasinya. EXCL menawarkan sekitar 2.000 menara telekomunikasinya pada pekan
lalu. EXCL memiliki sekitar 8.000 menara telekomunikasi di Indonesia, pasar mobile terbesar
keempat di dunia. Rencananya, penyampaian penawaran berlangsung pada akhir pekan ini. Dana
hasil penjualan menara akan dipakai untuk memangkas utang setelah EXCL mengakuisisi PT Axis
Telekom Indonesia. Selama 1H14, EXCL sudah menumpuk utang hingga US$1,2 miliar, termasuk
utang untuk mengakuisisi Axis Telekom Indonesia. EXCL mengucurkan US$865 juta untuk membeli
Axis Telekom Indonesia dari Saudi Telecom Company. Dana pembelian senilai US$500 juta berasal
dari pinjaman para pemegang saham. Sisanya, sebesar US$365 juta, berasal dari United Overseas
Bank Ltd., DBS Bank Ltd., dan Bank of Tokyo-Mitsubishi. Diperkirakan rentang support 5075-5150
dan resistance 5525-5600. Hammer di bawah UBB. RSI, William's %R, dan Stochastic’s masih naik.
Kegiatan pre-eksplorasi ANTM habiskan dana Rp3,1 miliar
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menghabiskan dana Rp3,1 miliar untuk preliminary eksplorasi
komoditas emas dan nikel. Untuk komoditas emas berada di Pongkor dan Papandayan Jawa Barat.
Untuk Jami di Air Niru serta Telatang dan Bengkulu. Kegiatan tambang berupa pengujian dan
pemetaan geologi serta percontoan inti bor dan pengukuran lintasan. Selain itu juga untuk
groundmagnet dan studi struktur dan alterasi. Sedangkan untuk epslorasi nikel di bulan Juni di
daerah Pomala Sulawesi Tenggara. Kegiatannya berupa pemetaan semi detail, pengukuran density,
pengukuran polygon dan pemboran serta preparasi. Diperkirakan rentang support 1065-1085 dan
resistance 1135-1155. Piercing line di area MBB. RSI, William's %R, dan Stochastic’s mulai tertahan
penurunannya.
AKRA serap 89% obligasi untuk operasional
Tahun 2012 lalu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menerbitkan obligasi dengan seri Penawaran
Umum Obligasi (PUO) I AKRA/2012. Nilai pokok atas emisi ini sebesar Rp 1,5 triliun. Mengacu pada
laporan resmi AKRA, realisasi penggunaan dana hasil obligasi tersebut Rp 1,34 triliun atau serapan
hasil obligasi ini setara dengan 89%. Realisasi terbesar banyak digunakan untuk modal kerja AKRA,
mencapai Rp 813,08 miliar. Sementara, untuk setoran modal kepada anak usaha dan pinjaman
untuk anak usaha jumlahnya masing-masing Rp 150 miliar dan Rp 378,2 miliar. Hingga saat ini dana
hasil penerbitan obligasi tersebut masih tersisa Rp 146,8 miliar. Diperkirakan rentang support
4455-4465 dan resistance 4600-4665. Hammer di bawah UBB. RSI, William's %R, dan Stochastic’s
cenderung turun
Tingkatkan ekspansi, COWL akuisisi perusahaan properti
PT Cowell Development Tbk. (COWL) mengakuisisi perusahaan properti senilai 503,01 miliar melalui
pengambilalihan sebanyak 8.499 saham atau sekitar 84,99% saham di PT Nusantara Prospekindo
Sukses milik Smarthome Properties Limited. Transaksi pembelian saham itu dilakukan pada 30 Juni
2014. COWL baru mendapatkan persetujuan BKPM pada 7 Juli 2014 untuk mengakuisisi saham
milik Smarthome itu. COWL melakukan akuisisi saham sebagai langkah ekspansi usaha di bidang
properti berkelanjutan. COWL membangun kawasan superblok termasuk beberapa bangunan
komersial di Cikarang dengan luas area sekitar 13 ha. Adapun PT Nusantara Prospekindo Sukses ini
memiliki proyek pengembangan apartemen Oasis Park. Diperkirakan rentang support 555-570 dan
resistance 595-605. Hammer sideways di bawah MBB. RSI, William's %R, dan Stochastic’s mencoba
berbalik naik.
Kenaikan perolehan kontrak baru WIKA 1H14, belum signifikan
Hingga pertengahan tahun 2014, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) masih belum menunjukkan prestasi
cemerlangnya dalam mengejar perolehan kontrak baru. Tercatat sepanjang 1h14, WIKA hanya bisa
mengantongi kontrak baru sebesar Rp 6,7 triliun atau 25,95% dari target kontrak baru tahun 2014
sebesar Rp 25,83 triliun. Apabila menilik perolehan kontrak baru pada bulan sebelumnya, hingga
bulan Juni sebesar Rp 6,4 triliun ini berarti WIKA hanya bisa menambah perolehan kontraknya
sekitar Rp 300 miliar saja. Capaian kontrak baru yang dikantonginya tersebut seperti proyek
pembangunan jembatan Dompak di Tanjung Pinang, Riau senilai Rp 284,4 miliar, proyek apartemen
CBD Surabaya senilai Rp 634, 6 miliar, proyek Dharma Husada Tower senilari Rp 401, 8 miliar dan
proyek Terminal BBM Pulau Sambu Kepulauan Riau senilai Rp 740, 45 miliar. Perolehan kontrak
untuk kuartal 1 dan 2 memang biasanya memang meredup dan baru mulai kembali bersinar pada
kuartal 3 dan 4.
Berita Emiten
Source: Chartnexus, t-online, & media online, diolah
UBB : Upper Bollinger Band | MBB : Middle Bollinger Band LBB : Lower Bollinger Band
3
Stocks View
BoW : Buy on Weakness TB : Trading Buy TS : Trading Sell BAH : Buy And Hold
Code Open High Low Close Prev ∆% S1 S2 S3 Pivot R1 R2 R3 Spt Rst Rec PER
AALI 26,600 26,600 26,100 26,475 26,500 -0.09 26,288 25,944 25,788 26,444 26,788 26,944 27,288 26,288 26,944 TS 22.27 BWPT 1,200 1,200 1,180 1,195 1,195 0.00 1,188 1,174 1,168 1,194 1,208 1,214 1,228 1,188 1,214 TS 42.66 LSIP 2,250 2,250 2,185 2,190 2,250 -2.67 2,188 2,154 2,123 2,219 2,253 2,284 2,318 2,188 2,284 BoW 17.83 SIMP 910 915 895 910 905 0.55 900 888 880 908 920 928 940 900 928 TS 24.84 SSMS 1,250 1,255 1,240 1,240 1,255 -1.20 1,238 1,231 1,223 1,246 1,253 1,261 1,268 1,238 1,261 TS 12.37 ADRO 1,120 1,135 1,090 1,105 1,130 -2.21 1,090 1,068 1,045 1,113 1,135 1,158 1,180 1,090 1,158 BoW 10.93 ANTM 1,115 1,130 1,100 1,120 1,120 0.00 1,103 1,086 1,073 1,116 1,133 1,146 1,163 1,103 1,146 TS 21.22 ELSA 645 650 625 640 645 -0.78 630 615 605 640 655 665 680 630 665 TS 19.58 HRUM 2,215 2,220 2,170 2,170 2,215 -2.03 2,168 2,144 2,118 2,194 2,218 2,244 2,268 2,168 2,244 BoW 11.31 INCO 3,600 3,625 3,555 3,565 3,595 -0.83 3,548 3,516 3,478 3,586 3,618 3,656 3,688 3,548 3,656 TS 50.43 ITMG 26,000 26,075 25,125 25,250 26,000 -2.88 25,150 24,663 24,200 25,613 26,100 26,563 27,050 25,150 26,563 BoW 10.16 MEDC 3,510 3,550 3,400 3,540 3,510 0.85 3,450 3,350 3,300 3,500 3,600 3,650 3,750 3,450 3,650 TB 16.55 PTBA 10,900 10,925 10,700 10,750 10,750 0.00 10,713 10,594 10,488 10,819 10,938 11,044 11,163 10,713 11,044 TS 12.07 TINS 1,385 1,405 1,375 1,380 1,395 -1.08 1,368 1,356 1,338 1,386 1,398 1,416 1,428 1,368 1,416 TS 15.66 CPIN 3,845 3,850 3,815 3,840 3,845 -0.13 3,825 3,803 3,790 3,838 3,860 3,873 3,895 3,825 3,873 TS 23.50 MAIN 2,790 2,795 2,780 2,790 2,790 0.00 2,783 2,774 2,768 2,789 2,798 2,804 2,813 2,783 2,804 TS 18.85 JPFA 1,220 1,230 1,200 1,210 1,220 -0.82 1,200 1,185 1,170 1,215 1,230 1,245 1,260 1,200 1,245 TS 16.47 INTP 25,100 25,750 25,100 25,625 25,725 -0.39 25,038 24,744 24,388 25,394 25,688 26,044 26,338 25,038 26,044 TS 17.11 SMGR 16,775 16,775 16,425 16,650 16,650 0.00 16,538 16,306 16,188 16,656 16,888 17,006 17,238 16,538 17,006 TS 16.57 SMCB 2,775 2,775 2,700 2,750 2,775 -0.90 2,725 2,675 2,650 2,750 2,800 2,825 2,875 2,725 2,825 TS 18.91 ARNA 1,000 1,000 960 995 985 1.02 978 949 938 989 1,018 1,029 1,058 978 1,029 TB 26.83 ASII 7,475 7,600 7,450 7,500 7,550 -0.66 7,413 7,356 7,263 7,506 7,563 7,656 7,713 7,413 7,656 TS 14.38 GJTL 1,860 1,880 1,850 1,855 1,860 -0.27 1,843 1,831 1,813 1,861 1,873 1,891 1,903 1,843 1,891 TS 29.03 IMAS 4,695 4,700 4,645 4,655 4,695 -0.85 4,648 4,619 4,593 4,674 4,703 4,729 4,758 4,648 4,729 TS 26.78 AUTO 3,825 3,825 3,820 3,820 3,820 0.00 3,820 3,818 3,815 3,823 3,825 3,828 3,830 3,820 3,828 TS 17.25 AISA 2,425 2,425 2,390 2,420 2,425 -0.21 2,405 2,380 2,370 2,415 2,440 2,450 2,475 2,405 2,450 TS 19.15 GGRM 52,800 52,900 52,225 52,750 52,475 0.52 52,438 51,994 51,763 52,669 53,113 53,344 53,788 52,438 53,344 TS 21.39 ICBP 10,075 10,150 10,000 10,025 10,075 -0.50 9,975 9,913 9,825 10,063 10,125 10,213 10,275 9,975 10,213 TS 26.23 INDF 7,100 7,125 7,025 7,050 7,100 -0.70 7,025 6,975 6,925 7,075 7,125 7,175 7,225 7,025 7,175 TS 24.40 KLBF 1,750 1,755 1,680 1,700 1,735 -2.02 1,688 1,646 1,613 1,721 1,763 1,796 1,838 1,688 1,796 BoW 36.43 ROTI 1,340 1,340 1,300 1,315 1,330 -1.13 1,308 1,284 1,268 1,324 1,348 1,364 1,388 1,308 1,364 TS 47.38 ULTJ 3,950 3,970 3,940 3,945 3,950 -0.13 3,933 3,921 3,903 3,951 3,963 3,981 3,993 3,933 3,981 TS 35.08 UNVR 30,550 30,550 30,000 30,400 30,400 0.00 30,200 29,825 29,650 30,375 30,750 30,925 31,300 30,200 30,925 TS 39.97 ADHI 3,090 3,165 3,050 3,130 3,120 0.32 3,053 2,994 2,938 3,109 3,168 3,224 3,283 3,053 3,224 TS 10.43 ASRI 500 505 490 498 498 0.00 492 483 477 498 507 513 522 492 513 TS 9.75 BSDE 1,555 1,605 1,530 1,600 1,555 2.89 1,540 1,498 1,465 1,573 1,615 1,648 1,690 1,540 1,648 TB 9.63 CTRA 1,160 1,190 1,140 1,160 1,160 0.00 1,135 1,113 1,085 1,163 1,185 1,213 1,235 1,135 1,213 TS 15.73 CTRS 2,300 2,320 2,255 2,300 2,300 0.00 2,268 2,229 2,203 2,294 2,333 2,359 2,398 2,268 2,359 TS 10.58 CTRP 735 760 725 735 740 -0.68 718 704 683 739 753 774 788 718 774 TS 9.86 LPKR 1,130 1,155 1,120 1,130 1,130 0.00 1,113 1,099 1,078 1,134 1,148 1,169 1,183 1,113 1,169 TS 17.74 LPCK 7,600 7,775 7,525 7,600 7,625 -0.33 7,475 7,375 7,225 7,625 7,725 7,875 7,975 7,475 7,875 TS 9.09 SSIA 840 840 815 815 835 -2.40 815 803 790 828 840 853 865 815 853 BoW 5.69 WIKA 2,465 2,525 2,420 2,510 2,465 1.83 2,435 2,375 2,330 2,480 2,540 2,585 2,645 2,435 2,585 TB 23.48 WSKT 770 785 755 770 770 0.00 755 740 725 770 785 800 815 755 800 TS 17.50 EXCL 5,350 5,475 5,200 5,475 5,350 2.34 5,275 5,100 5,000 5,375 5,550 5,650 5,825 5,275 5,650 TB 39.33 INDY 650 655 640 640 650 -1.54 638 631 623 646 653 661 668 638 661 BoW -11.98 ISAT 3,800 3,800 3,735 3,765 3,795 -0.79 3,750 3,710 3,685 3,775 3,815 3,840 3,880 3,750 3,840 TS -9.20 JSMR 6,300 6,300 6,200 6,200 6,300 -1.59 6,200 6,150 6,100 6,250 6,300 6,350 6,400 6,200 6,350 BoW 26.85 PGAS 5,700 5,725 5,625 5,700 5,650 0.88 5,650 5,588 5,550 5,688 5,750 5,788 5,850 5,650 5,788 TB 12.06 TLKM 2,610 2,645 2,585 2,610 2,575 1.36 2,580 2,553 2,520 2,613 2,640 2,673 2,700 2,580 2,673 TB 16.14 BBCA 11,375 11,425 11,225 11,300 11,300 0.00 11,238 11,131 11,038 11,331 11,438 11,531 11,638 11,238 11,531 TS 18.26 BBNI 5,100 5,100 4,990 5,025 5,050 -0.50 5,008 4,944 4,898 5,054 5,118 5,164 5,228 5,008 5,164 TS 9.31 BBRI 11,500 11,500 11,150 11,375 11,500 -1.09 11,263 11,031 10,913 11,381 11,613 11,731 11,963 11,263 11,731 TS 10.60 BDMN 4,330 4,330 4,295 4,305 4,310 -0.12 4,300 4,280 4,265 4,315 4,335 4,350 4,370 4,300 4,350 TS 9.66 BMRI 10,500 10,525 10,350 10,500 10,500 0.00 10,413 10,294 10,238 10,469 10,588 10,644 10,763 10,413 10,644 TS 11.67 PNBN 880 890 870 870 880 -1.14 865 858 845 878 885 898 905 865 898 TS 8.27 AKRA 4,650 4,660 4,480 4,550 4,655 -2.26 4,510 4,405 4,330 4,585 4,690 4,765 4,870 4,510 4,765 BoW 24.76 BHIT 318 319 312 317 318 -0.31 314 310 307 317 321 324 328 314 324 TS 323.98 BMTR 2,015 2,020 1,970 1,995 2,015 -0.99 1,980 1,950 1,930 2,000 2,030 2,050 2,080 1,980 2,050 TS 36.06 SCMA 3,605 3,605 3,500 3,500 3,620 -3.31 3,500 3,448 3,395 3,553 3,605 3,658 3,710 3,500 3,658 BoW 30.48 MAPI 5,250 5,250 5,125 5,125 5,275 -2.84 5,125 5,063 5,000 5,188 5,250 5,313 5,375 5,125 5,313 BoW 36.63 MNCN 2,655 2,670 2,635 2,665 2,635 1.14 2,643 2,621 2,608 2,656 2,678 2,691 2,713 2,643 2,691 TB 21.37 MPPA 2,945 2,965 2,935 2,935 2,945 -0.34 2,925 2,915 2,895 2,945 2,955 2,975 2,985 2,925 2,975 TS 25.99 MYRX 615 635 610 620 610 1.64 605 595 580 620 630 645 655 605 645 TB 0.00 RALS 1,150 1,155 1,125 1,130 1,140 -0.88 1,125 1,110 1,095 1,140 1,155 1,170 1,185 1,125 1,170 TS 21.81 UNTR 23,975 24,000 23,500 23,725 23,500 0.96 23,600 23,300 23,100 23,800 24,100 24,300 24,600 23,600 24,300 TB 14.78 VIVA 237 240 222 225 234 -3.85 222 213 204 231 240 249 258 222 249 BoW 154.33 Perdagangan Agrikultur Pertambangan Industri Dasar Aneka Industri Konsumer Target properti Infranstrukur Keuangan