• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar Tematik Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match dengan Picture and Picture pada Materi Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran Ke 1 Siswa Kelas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar Tematik Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match dengan Picture and Picture pada Materi Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran Ke 1 Siswa Kelas "

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan merupakan kuasi eksperimen (Quast-Experimental Research). Subjek dari penelitian ini ialah peserta didik yang dapat dikendalikan. Penelitian kuasi eksperimen ini merupakan metode penelitian yang biasa digunakan untuk mencari pengaruh dari perlakuan yang diberikan terhadap hal yang lain dan dalam suatu kondisi yang terkendalikan. Dalam penelitian ini, penelitian yang dilakukan yaitu dengan membandingkan perbedaan hasil belajar tematik yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match pada kelompok eksperimen dengan yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Picture and Picture pada kelompok kontrol. Setelah dibandingkan maka langkah selanjutnya adalah kedua kelompok tersebut dievaluasi untuk melihat perubahan/peningkatan hasil belajar sesudah diterapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Make a Match dengan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Picture and Picture dengan yang belum menggunakan model pembelajaran tersebut.

3.1.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan quasi experimental design atau penelitian eksperimen semu. Bentuk dari quasi experimental design yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini menggunakan dua kelompok kelas yaitu sebagai kelompok kelas eksperimen dan kelompok kelas kontrol. Pada kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.

(2)

tingkat homogenitas dari kedua kelompok maka akan diberikan perlakuan dan yang terakhir akan diberikan posttest untuk kedua kelompok.

Gambar 2

Menggambarkan desain penelitian yang digunakan peneliti.

Gambar 2 Desain Experimen Nonequivalent Control Group Design Keterangan :

X : Perlakuan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 : Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match.

O4 : Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 60) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono, 2010: 61).

O1 X O2

………

(3)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match dan model picture and picture karena mempengaruhi hasil belajar TEMATIK Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 1 siswa. 2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010: 61). Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar hasil belajar TEMATIK Tema 6 Subtema 2 Pembelajaran 1.

3.2.2 Definisi Operasional

a. Model pembelajaran cooperatif learning tipe make a match adalah model pembelajaran yang menggunakan bantuan kartu-kartu yang berisi soal dan jawaban dimana siswa harus mencari pasangan yang sesuai dengan isi dari kartu yang mereka dapat serta mengharuskan siswa untuk aktif bekerjasama menemukan dan berfikir kritis dalam setiap pembelajaran dengan siswa membangun pemahaman-pemahan yang dimiliki agar kompetensi dapat tercapai.

b. Model pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture adalah metode pembelajaran yang menggunakan bantuan gambara-gambar acak dimana peserta didik harus aktif dan bekerjasama dengan kelompoknya untuk mengurutkan gambar acak tersebut agar menjadi suatu gambar yang tersusun dan mempunyai urutan yang benar dengan siswa membangun pemahaman-pemahaman yang dimiliki agar kompetensi dapat tercapai.

c. Hasil Belajar

(4)

tes tertulis dengan jenis soal pilihan ganda. Kemudian akan dihitung dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika di Sekolah Dasar

3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SD Negeri yang menerapkan Kurikulum 2013 di gugus kartini Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Di gugus Kartini kecamatan Pabelan terdapat 3 Sekolah Dasar Negeri yang menerapkan Kurikulum 2013 yaitu SD Negeri Pabelan 01, SD Negeri Kadirejo 03 dan SD Negeri Tukang 02

Tabel 3.1

Daftar SD Negeri Yang Menerapkan K13 di gugus Kartini Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

No. Nama Sekolah Jumlah siswa

1. SD Negeri Pabelan 01 143

2. SD Negeri Kadirejo 03 105

3. SD Negeri Tukang 02 128

Jumlah 376

3.3.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

(5)

menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga. Untuk tahap pertama, dari ketiga SD Negeri yang menerapkan K13 di gugus Kartini Kecamatan Pabelan hanya diambil secara random dua SD Negeri untuk dijadikan sebagai sampel daerah yaitu SD Negeri Kadirejo 03 dan SD Negeri Tukang 02. Tahap kedua adalah menentukan orang-orang yang berada pada daerah tersebut. Di SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 masing-masing memiliki 6 kelas utama yaitu kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI. Karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka dalam penelitian ini hanya diambil dua kelas yang mewakili SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 tersebut yaitu siswa kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan kelas IV SD Negeri Kadirejo 03. Siswa kelas IV SD Negeri Tukang 02 sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 24 siswa dan siswa kelas IV SD Negeri kadirejo 03 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 19 siswa.

3.4 Subjek dan Waktu Penelitian

3.4.1 Subjek Penelitian

Dalam penelitian eksperimen ini, subjek yang digunakan adalah peserta didik kelas 4 di SD Negeri Tukang 02 sebagai kelompok eksperimen berjumlah 23 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 10 perempuan dan di SD Negeri Kadirejo 03 sebagai kelompok kontrol berjumlah 19 peserta didik yang terdiri dari 10 laki-laki dan 9 perempuan.

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 42 peserta didik. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Distribusi Frekuensi Jumlah Sampel Penelitian Kelas 4

Kelas Nama sekolah Jumlah Peserta

Didik

Total

L P

kelompok Eksperimen SD Negeri Tukang 02 13 10 23 kelompok Kontrol SD Negeri Kadirejo 03 10 9 19

Jumlah seluruhnya 42

(6)

yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan 19 siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture.

Alasan dipilihnya SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 sebagai tempat penelitian adalah karena kedua SD tersebut berada dalam satu wilayah kecamatan Pabelan yang menggunakan Kurikulum 2013. Letak kedua SD yang tidak terlalu jauh juga menjadi salah satu alasan, karena dapat mempermudah dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, berdasarkan observasi yang telah dilakukan kedua model tersebut belum pernah diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kedua SD tersebut.

3.4.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2016 di SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan penelitian ini dapat terlihat berdasarkan tabel 3.3 dan 3.4 berikut:

Tabel 3.3 Tahapan Penelitian

Bulan Tahap Kegiatan

Februari 2016 Persiapan penelitian

Penyusunan judul, penyusunan proposal dan

pembuatan surat izin di TU PGSD UKSW.

Kunjungan ke sekolah dan permohonan izin,

wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Tukang

02 dan SD Negeri Kadirejo 03, observasi

pembelajaran guru di kelas.

Maret 2016 Pelaksanaan penelitian

Konsultasi RPP dan LKS dengan dosen pembimbing

dan guru kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD

Negeri Kadirejo 03.

Melakukan proses pembelajaran pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

April – Juni 2016 Penyususnan laporan

Pengolahan data, konsultasi dengan dosen

(7)

Jadwal pelaksanaan pengambilan data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat terlihat dalam tabel 4.4 yaitu jadwal pengambilan data berikut.

Tabel 4.4

Jadwal Pengambilan Data

No Tanggal Kegiatan

1 Senin, 27 Maret

2017 Pretes kelas eksperimen

2. Selasa,28 Maret

2017 Pretest kelas kontrol

2 Rabu, 29 Maret 2017

Melakukan pembelajaran di kelas 4SD Negeri Tukang 03

sebagai kelompok eksperimen dengan menggunakan metode

pembelajaran cooperatif learning tipe make a match.

3 Kamis,30 Maret 2017

Melakukan pembelajaran di kelas 4SD Negeri Kadirejo 03

sebagai kelompok kontrol dengan menggunakan metode

pembelajaran cooperatif learning tipe picture and picture.

6 Jumat, 31 Maret

2017 Posttest kelas eksperimen

7 Sabtu, 1 April

2017 Posttest kelas kontrol

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah menentukan dua kelompok sebagai sampel yang terdiri dari 1 kelompok make a match dan 1 kelompok picture and picture, membuat instrumen tes, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan materi, Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan soal-soal, mengadakan uji coba soal pretest, memberikan pretest kepada kedua kelompok, serta membagi kelas ke dalam kelompok kecil yang heterogen.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

(8)

Pembelajaran pada kelompok eksperimen yaitu menggunakan pembelajaran koperatif tipe Make a Match. Guru membagi peserta didik kedalam 2 kelompok besar. 1 kelompok nantinya mendapatkan kartu berisi soal dan 1 kelompok lainnya mendapatkan kartu berisi jawaban. Setelah mempersiapkan kartu-kartunya guru membagi kartu tersebut secara acak kepada peserta didik di masing-masing kelompok. Setelah semua peserta didik mendapatkan kartu guru meminta peserta didik untuk memikirkan jawaban dari kartu yang mreka dapatkan selama 10 detik. Setelah itu guru memberi aba-aba dan peserta didik berhamburan mencari pasangan dari kartu yang mereka bawa. Guru membatasi waktu mencari pasangan kartu selama 1 menit. Sebagai bentuk hukuman peserta didik yang tidak dapat menemukan pasangannya dihukum sesuai dengan kesepakatan awal. Peserta didik yang dapat menemukan pasangannya mendapatkan poin tambahan

3.5.2.2 Pembelajaran pada Kelompok Picture and Picture

Pembelajaran pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Dalam pembelajaran ini, guru membagi peserta didik kedalam 5 kelompok dengan cara berhitung, kemudian guru menyajikan gambar tentang puisi yang diacak urutannya. Perwakilan setiap kelompok maju kedepan untuk mengurutkan gambar, teman satu kelompok boleh membantu. Setelah peserta didik selesai mengurutkan guru menanyakan alasan peserta didik dari gambar yang ia urutkan. Berdasarkan urutan gambar dan alasan tersebut, guru menanamkan konsep dan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.. Kelompok yang mencapai kriteria tertentu akan diberikan penghargaan berupa piagam prestasi atau hadiah lainnya.

3.5.3 Tahap Akhir

(9)

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga teknik pengumpulan data, yaitu teknik observasi, teknik tes, dan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data disesuaikan dengan variabel dalam penelitian ini yang sudah ditentukan secara tegas sejak awal, dan teknik dokumentasi diperlukan sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Berikut penjelasan mengenai tiga teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.6.1.1 Teknik Observasi

Slameto (2015: 232) mengemukakan bahwa “observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis”.

Teknik observasi dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe make a match dan metode pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tindakan guru ketika mengajar, tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan diskusi kelompok, dan partisipasi peserta didik dalam simulasi. Sebelum observasi dilakukan peneliti membuat lembar observasi yang berisi indikator-indikator dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar proses yang berlaku dan juga sintaks model dari masing-masing kelompok.

3.6.1.2 Teknik Tes

Bintari dalam Slameto (2015: 233-234) mengemukakan bahwa “hakekat tes adalah sebagai alat ukur; tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik,

sehingga hasilnya relatif sama”. Ada dua tahap tes yang diberikan kepada peserta

(10)

dengan materi tematik tema 6 subtema 2 pembelajaran 1 setelah diterapkan treatment atau perlakuan yang berbeda pada masing-masing kelompok. Kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yaitu di SD Negeri Tukang 02, sedangkan kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture yaitu di SD Negeri Kadirejo 03. Hasil belajar pada kedua kelompok tersebut nantinya akan digunakan untuk membandingkan model pembelajaran mana yang lebih memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pembelajaran tematik di Sekolah Dasar.

3.6.1.3 Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam penelitian ini juga diperlukan sebagai bukti telah dilaksanakannya penelitian. Kaitannya dengan penelitian ini peneliti mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh peneliti sendiri sedangkan guru bertindak sebagai observer atau orang yang mengamati proses berlangsungnya pembelajaran.

3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data

Bentuk instrumen untuk mengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar observasi dan lembar soal tes hasil belajar. Lembar observasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengamati tindakan guru dan tingkah laku peserta didik selama implementasi model pembelajaran pada kedua kelompok. Sedangkan lembar soal tes hasil belajar digunakan untuk mengukur sejauh mana ketercapaian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Berikut akan dijelaskan mengenai instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini.

3.6.2.1 Instrumen Lembar Observasi

(11)

yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Lembar observasi berisi indikator-indikator dalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan standar proses yang berlaku dan tentunya juga sintaks model dari masing-masing kelompok. Berikut ini kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa dengan model yang berbeda pada kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2.

1. Lembar Observasi Guru

Lembar observasi guru, diisi oleh guru kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03 selaku observer. Lembar observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas peneliti sebagai pengajar ketika melaksanakan proses pembelajaran dari awal sampai akhir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 5 dan 6 berikut ini:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02

sebagai Kelompok Eksperimen

Indikator Aspek yang Diamati No. Item

Kesiapan belajar mengajar

Memeriksa kesiapan belajar siswa

(Pra Pembelajaran) 1 – 4

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. 5 – 10

Membimbing siswa melakukan eksplorasi.

11 – 16 Pemanfaatan media dalam pembelajaran.

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

Jumlah 35

Tabel 3.6

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada Siswa Kelas IV SD Negeri kadirejo

03 sebagai Kelompok Kontrol

(12)

Kesiapan belajar

mengajar

Memeriksa kesiapan belajar siswa

(Pra Pembelajaran) 1 – 4

Melakukan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. 5 – 10

Membimbing siswa melakukan eksplorasi.

11 – 16 Pemanfaatan media dalam pembelajaran.

Mengorganisasikan siswa dalam kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Picture and Picture Membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi

Jumlah 35

2. Lembar Observasi Siswa

Lembar observasi siswa, diisi oleh peneliti sebagai pengajar dengan tujuan untuk mengamati aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dari awal sampai selesai. Berikut adalah kisi-kisi mengenai lembar observasi sisiwa:

Tabel 3.7

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02

sebagai Kelompok Eksperimen

No Aspek yang Diamati Pelaksanaan

Ya Tidak 1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

2. Siswa menjawab pertanyaan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sekelas 4. Siswa menjawab pertanyaan sesuai topik dan benar 5. Siswa mengajukan pertanyaan

6. Siswa memperhatikan media

7. Siswa menyelesaikan tugas kelompok 8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok

9. Siswa menjalin kerjasama saling membantu dan menyelesaikan masalah

(13)

11. Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok

12. Siswa mendengarkan ketika teman berpendapat

Tabel 3,8

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Kadirejo 03 sebagai Kelompok Kontrol

No Aspek yang Diamati Pelaksanaan

Ya Tidak 1. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru

2. Siswa menjawab pertanyaan guru

3. Siswa menjawab pertanyaan dari teman sekelas 4. Siswa menjawab pertanyaan sesuai topik dan benar 5. Siswa mengajukan pertanyaan

6. Siswa memperhatikan media

7. Siswa menyelesaikan tugas kelompok 8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompok

9. Siswa menjalin kerjasama saling membantu dan menyelesaikan masalah

10. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok

11. Siswa memberikan kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok

12. Siswa mendengarkan ketika teman berpendapat

3.6.2.2 Instrumen Lembar Soal Tes

(14)

Berikut ini akan disajikan kisi-kisi instrumen pretest dan posttest pada kedua kelompok.

1. Instrumen Pretest

Instrumen pretest diadakan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mendapat perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan picture and picture. Kisi-kisi soal pretest terdiri dari 20 soal yang berbentuk pilihan ganda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.9 tentang kisi-kisi soal pretest berikut ini:

Tabel 3.9

Kisi-kisi Soal Pretest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri kadirejo 03

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Nomor Soal

Bahasa Indonesia

(pilihan ganda) 3,6,8, 9,10,11,12

(15)

serta mengaitkan

Instrumen posttest diberikan setelah siswa menerima perlakuan baik dengan STAD maupun dengan TGT. Kisi-kisi posttest terdiri dari 20 soal yang berbentuk uraian. Berikut adalah kisi-kisi tentang soal posttest pada kedua kelompok:

Tabel 3.10

Kisi-kisi Soal Posttest Kelompok Ekperimen dan Kelompok Kontrol siswa Kelas IV SD Negeri Tukang 02 dan SD Negeri Kadirejo 03

Kompetensi Dasar Indikator Jenis Penilaian Nomor Soal Bahasa Indonesia

(16)

ungkapan diri

3.7 Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen

Instrumen dapat dikatakan sebagai instrumen yang baik jika sudah valid dan reliabel. Untuk mendapatkan data valid dan reliabel maka instrumen harus terlebih dahulu diujikan. Pada penelitian ini instrumen diujikan di SD N Pabelan 02 kelas 5 yang berjumlah 30 siswa. Uji validitas dan reliabilitas ini menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 20.

3.7.1 Uji Validitas Pretes

Validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur (Sukmadinata, 2013: 228). Validitas instrumen sebagai alat ukur digunakan untuk mengetahui kesahihan atau kevalitan dari instrumen sejauh mana ketepatan dan kecermatan penelitian melakukan fungsinya sebagai alat ukur. Apabila data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya sama, maka soal dapat dikatakan valid. Validitas item didasarkan pada besarnya korelasi yang diperoleh.

(17)

dengan skor total item soal. Untuk uji validitas, corrected item-total correlation (r) pada r tabel dipengaruhi oleh jumlah responden yang digunakan untuk uji instrumen. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Untuk mengetahui hasil soal yang valid dapat dilihat pada output SPSS. Pada penelitian ini dapat dikatakan valid jika r tabel lebih dari 0,361.

Menurut Sudjana (2010: 146), “Kriteria kevalidan soal adalah jika thitung >

ttabel maka koefisien item soal tersebut valid dan jika thitung negatif dan thitung≤ ttabel maka koefisien item soal tidak valid, ttabel diperoleh pada taraf kepercayaan 95%

(ɑ = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk) = n-2. Pada uji validitas instrumen soal

pretest ini ada 30 peserta didik yang mengerjakan, sehingga taraf signifikannya > 0,361. Jika taraf signifikannya > 0,361 maka instrumen dikatakan valid, sedangkan jika taraf signifikannya < 0,361 maka instrumen dikatakan tidak valid.

Besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan validitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas 0,800 - 1,00

Berikut hasil validitas instrumen soal pretest yang telah diuji menggunakan IBM SPSS Statistics 20.

Tabel 3.12

(18)

soal_6 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_7 14,2500 44,935 ,636 . ,882

soal_8 13,7857 47,508 ,266 . ,890

soal_9 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_10 14,3214 47,411 ,265 . ,890

soal_11 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_12 13,8214 49,115 -,015 . ,895

soal_13 14,0714 48,735 ,031 . ,895

soal_14 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_15 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_16 14,2500 44,935 ,636 . ,882

soal_17 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_18 14,0000 47,556 ,202 . ,891

soal_19 13,9643 44,776 ,630 . ,882

soal_20 14,0714 45,254 ,541 . ,884

soal_21 13,8571 49,831 -,127 . ,897

soal_22 14,3929 46,988 ,388 . ,887

soal_23 14,0357 50,406 -,201 . ,900

soal_24 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_25 13,8571 47,090 ,303 . ,889

soal_26 13,7500 48,417 ,119 . ,892

soal_27 14,2500 44,713 ,673 . ,882

soal_28 14,2143 47,952 ,152 . ,892

soal_29 14,2500 44,935 ,636 . ,882

soal_30 13,9643 44,776 ,630 . ,882

Berdasarkan uji instrumen validitas 1, dari jumlah 30 instrumen pretest terdapat 20 instrumen yang valid dan 10 instrumen tidak valid. Untuk instrumen yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13 Analisis Validitas Soal

Indikator Butir Instrumen Valid Tidak Valid

Butir

Instrumen

yang

Digunakan

dalam

Instrumen

(19)

Bahasa Indonesia 3.6 Menggali isi dan amanat puisi yang disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan

1,2,4,5,7 1,2,4,5,7 - 1,2,4,5,7

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

3,6,8, 9,10,11,12 3,6,9,11 8,10,

12 3,6,9,11

IPA

3.2 Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya

13,15,17,18,19,21,22

,23,25 15,17,19,22 13,18,21,23,

25

15,17,19,22

4.2 Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya

14,16,20,24,26,27,28 ,29,30

14,16,20,24,27,2

9,30 26,28

14,16,20,24, 27,29,30

(20)

Tabel 3.14

Analisis Uji Validitas Instrumen 2 Pretest

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Keterangan

soal_1 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_2 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_3 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_4 8,3103 36,365 ,488 ,926 Valid

soal_5 8,3448 35,877 ,582 ,924 Valid

soal_6 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_7 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid

soal_9 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_11 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_14 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_15 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_16 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid

soal_17 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_19 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

soal_20 8,2069 35,813 ,574 ,924 Valid

soal_22 8,5517 37,828 ,336 ,928 Valid

soal_24 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_27 8,4138 35,751 ,638 ,923 Valid

soal_29 8,3793 35,601 ,646 ,923 Valid

soal_30 8,1034 35,596 ,632 ,923 Valid

(21)

Tabel 3.15

Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Pretest ke Instrumen Pretest

3.7.1.2 Uji Validitas Instrumen Posttest

Uji validitas posttest dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2017 di kelas V SD Negeri Pabelan 01. Dari hasil tes uji coba instrumen posttest yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri Pabelan 01 tersebut, maka dapat diperoleh hasil analisis meggunakan IBM SPSS Statistics 20 dengan teknik yang digunakan adalah Corrected Item Total Correlation. Untuk menguji kesahihan item instrumen posttest didasarkan pada pengambilan keputusan instrumen valid menggunakan tabel r Product Moment. Menurut Sugiyono (2011: 373) taraf signifikan 5% dilihat dari jumlah siswa (responden). Semakin banyak jumlah peserta didik, semakin rendah taraf signifikannya. Jumlah peserta didik pada saat uji validitas instrumen posttest sebanyak 30 siswa, sehingga taraf signifikannya > 0,361. Jika taraf signifikannya > 0,361 maka instrumen dikatakan valid, sedangkan jika taraf signifikannya < 0,361 maka instrumen dikatakan tidak valid. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 3.16 berikut ini:

(22)

Tabel 3.16

Analisis Uji Validitas Instrumen 1 Posttest

(23)

Berdasarkan uji instrumen validitas 1, dari jumlah 30 instrumen posttest terdapat 20 instrumen yang valid dan 10 instrumen tidak valid. Untuk instrumen yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut ini:

Tabel 3.17

Validitas Instrumen Posttest

Indikator Butir Instrumen Valid Tidak Valid disajikan secara lisan dan tulis dengan tujuan untuk kesenangan

1,3,7,9,10 1,3,7, 9,10 1,3,7,9

4.6 Melisankan puisi hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang tepat sebagai bentuk ungkapan diri

2,4,5,6,8,11,12,13 2,4,5,6,12 8,11,

13 2,4,5,6,12

IPA

(24)

Analisis selanjutnya, soal yang tidak valid di atas dibuang dan dilakukan pengolahan data kembali. Dari hasil analisis kedua maka hasil akhir dari setiap soal adalah valid karena memiliki koefesien Corrected Item Total Correlation diatas 0,361. Untuk lebih jelasnnya dapat dilihat dalam tabel 8 di bawah ini:

Tabel 3.18

Analisis Uji Validitas Instrumen 2 Posttest

(25)

Tabel 3.19

Perubahan Nomor dari Instrumen Uji Coba Posttest ke Instrumen Posttest

3.7.3 Uji Reliabilitas Tes

Reliabilitas menunjukan taraf seberapa jauh menunjukkan konsistensi hasil

pengukuran. Menurut Sugiyono (2011: 172), “Reliabilitas instrumen adalah

ketetapan atau keajegan instrumen tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama. Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda”.

(26)

reliabilitas test dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut dengan koefisien reliabilitas.

Tabel 3.20

Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas 0,800-1,00

0,600-0,800 0,400-0,600 0,200-0,400 0,00-0,200

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah (Arikunto, 2012:89)

Berdasarkan tabel 3.19 di atas, suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut memiliki rentang indeks reliabel > 0,60. Hasil uji reabilitas instrumen pretest dan posttest dapat dilihat dalam tabel 3.21 dan 3.22 berikut ini:

Tabel 3.21

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,927 ,927 20

Tabel 3.22

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha

Based on

Standardized Items N of Items

,953 ,953 20

(27)

reabilitas instrumen posttest dengan jumlah instrumen uraian 20 instrumen, diperoleh Cronbach's Alpha (r) sebesar 0,953, maka instrumen tersebut juga dinyatakan sangat reliabel. Karena instrumen valid dan sangat reliabel, maka instrumen posttest tersebut layak digunakan dalam penelitian.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data maka penelitian ini menggunakan teknik analisis data yang terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda rata-rata dengan t-test. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik analisis tersebut.

3.8.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data dari masing-masing kelompok make a match dan kelompok picture and picture berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Dengan kriteria pengujiannya Santoso (Wibowo, 2015: 47) sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka data kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka data kelompok sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas varians bertujuan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok homogen atau tidak.

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H0 : Semua variansi sama.

H1 : Tidak semua variansi sama.

(28)

pengujian di dasarkan pada pendapat Santoso (Wibowo, 2015: 47) sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka kedua kelompok berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen).

2. Jika nilai signifikan < 0,05, maka kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (heterogen)

3.8.3 Uji Beda Rata-Rata dengan T Test

Uji beda rata-rata digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh jika suatu karakteristik diberi perlakuan yang berbeda atau mendapat pengaruh tertentu. Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk statistik (uji dua pihak) sebagai berikut:

H0 : 1 = 2 (Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan).

H1 : 1 ≠ 2 (Hasil belajar tematik siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berbeda secara signifikan).

Jika kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan independent sample t-test, dengan bantuan IBM SPSS Statistics 20. Dengan kriteria pengujian Santoso (Wibowo, 2015: 48) sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka H0 diterima H1ditolak. 2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima.

3. Jika kedua kelompok berdistribusi normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t) melalui uji dua pihak menggunakan uji-t’ yaitu independent sample t-test dengan asumsi kedua varians tidak homogen atau dikenal dengan equal variances not assumed.

Gambar

Gambar 2 Desain Experimen Nonequivalent Control Group Design
Tabel 3.1 Daftar SD Negeri Yang Menerapkan K13 di gugus Kartini Kecamatan
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Sampel Penelitian Kelas 4
Tabel 3.3  Tahapan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persediaan dengan benar Dapat menghitung Pengelolaan piutang Pengelolaan Persediaan Dapat menghitung Pengelolaan piutang Pengelolaan Persediaan kurang lengkap Dapat

The mortality ratio was usual for broiler chickens, and identical in control and trial groups of chickens which received 4% of extruded rapeseed meal in diet, and slightly higher

Beberapa kemampuan belajar metode ilmiah yang dapat ditanamkan dengan adanya simulasi diantaranya: (1) melatih siswa membuat suatu model yang akan memberikan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gen HSP70 yang berukuran 1,9 kilobasa dari bakteri Salmonella enterica serovar Typhi.. Gen tersebut dapat digunakan

Analisis ini menunjukkan bahwa sebagian besar kemampuan sistem diskriminatif berasal dari frekuensi gaya berjalan (Irama) dan ada penurunan yang signifikan dalam kemampuan

3- TELEPHONE INTERVIEWS : Is the process of gathering data using the telephone and asking a small number of general questions.. 4- ELECTRONIC E-MAIL INTERVIEWS : Consist of

for the first session of the sixth Meeting agenda, KARTIKA WIRJOATMODJO (the.. Residential ID Card shows KARTIKA) in his position returned the Meeting forum to. the Chairperson of

Di tempat lain dalam Al-Qur’an, Allah menambahkan bahwa isteri pun merupakan fitnah sebagaimana harta dan anak, dengan demikian, memerintahkan setiap orang untuk