• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG SIMANCIK I DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG SIMANCIK I DI TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN PADA KAWASAN

HUTAN LINDUNG SIMANCIK I DI TAMAN HUTAN RAYA

BUKIT BARISAN

SKRIPSI

Oleh :

JOY YUSRAN SIMAMORA 091201151

TEKNOLOGI HASIL HUTAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014

(2)

EKSPLORASI TUMBUHAN BERACUN PADA KAWASAN

HUTAN LINDUNG SIMANCIK I DI TAMAN HUTAN RAYA

BUKIT BARISAN

SKRIPSI

Oleh

JOY YUSRAN SIMAMORA 091201151

TEKNOLOGI HASIL HUTAN

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Eksplorasi Tumbuhan Beracun Pada Kawasan Hutan Lindung Simancik I Di Taman Hutan Raya Bukit Barisan

Nama : Joy Yusran Simamora NIM : 091201151

Minat : Teknologi Hasil Hutan

Disetujui oleh, Komisi Pembimbing :

(Yunus Afifuddin, S. Hut, M. Si) (Lamek Marpaung, M. P.hil, Ph. D) Ketua Anggota

Mengetahui,

Ketua Program Studi Kehutanan

(4)

ABSTRACT

JOY YUSRAN SIMAMORA. 091201151. Eksploration of Toxic Plant in The Safe Forest Simancik I in Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Supervised of YUNUS AFIFUDDIN and LAMEK MARPAUNG.

Some plants contain unique elements. Most large and diverse groups of plants contain natural toxins of unknown or losses incurred. The research of purpose to analyze kinds, secondary metabolites, and potential for the development toxic plant as in the biopestiside Safe Forest Simancik I.

The exploration of plant toxic in the Safe Forest of Simancik I finded 13 kinds of toxic plant. The plant is Deng-deng Karangen (Octomeles sumatrana), Duri-duri (Hura brasiliensis), Gagaten Perik (Ficus sp) , Jabut-jabut (Alangium javanicum), Kerah-kerah (Canarium karoense H.J.L.), Kukur (Scheflera sp), Lancing Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Rancang (Rubia sp), Riang-riang (Caladium bicolor), Risi-risi (Smilax leucophylla Blume), Sangke Sempilit Karangen (Podocarpus amarus Bl), Sangketan (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Silantem Karangen (Connarus agamae). .

Plants of contain alkaloid compound are Kukur, Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Riang-Riang (Caladium bicolor), Silantem Kerangen (Connarus agamae), Kerah-Kerah (Canarium karoense H.J.L.), Sangke Sempilit Kerangen (Podocarpus amarus Bl), Gagaten Perik, dan Rancang. The plants of contain flavonoid compound higher are Kukur, Lancing Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Riang-Riang (Caladium bicolor), Rancang. Plants of contain tannin compound are Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), and Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.). Plants of contain saponin compound are Kukur, Lancimg Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Deng-Deng Karangen (Octomeles sumatrana), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Silantem Kerangen (Connarus agamae), Jabut-Jabut (Alangium javanicum), Kerah-Kerah (Canarium karoense H.J.L.), Sangke Sempilit Karangen (Podocarpus amarus Bl), Gagaten Perik, dan Rancang. And plants of contain terpenoid compound are Kukur, Lancing Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Deng-Deng karangen (Octomeles sumatrana), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Riang-Riang (Caladium bicolor), Silantem Kerangen (Connarus agamae), Jabut-Jabut (Alangium javanicum), Sangke Sempilit Kerangen (Podocarpus amarus Bl), Gagatan Perik , and Rancang.

(5)

ABSTRAK

JOY YUSRAN SIMAMORA. 091201151. Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simancik I di Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Dibimbing oleh YUNUS AFIFUDDIN dan LAMEK MARPAUNG.

Sejumlah tumbuhan mengandung unsur-unsur yang unik. Sebagian besar dan berbagai macam kelompok tumbuhan mengandung racun alami yang belum diketahui atau kerugian yang ditimbulkan. Penelitian bertujuan untuk menganalis jenis-jenis, metabolit sekunder, dan potensi pengembangan tumbuhan beracun sebagai biopestisida di Hutan Lindung Simancik I.

Eksplorasi tumbuhan beracun yang telah dilakukan di Hutan Lindung Simancik I mendapatkan tiga belas jenis tumbuhan beracun. Tumbuhan tersebut adalah Deng-deng Karangen (Octomeles sumatrana), Duri-duri (Hura brasiliensis), Gagaten Perik (Ficus sp), Jabut-jabut (Alangium javanicum), Kerah-kerah (Canarium karoense H.J.L.), Kukur (Scheflera sp), Lancing Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Rancang (Rubia sp), Riang-riang (Caladium bicolor), Risi-risi (Smilax leucophylla Blume), Sangke Sempilit Karangen (Podocarpus amarus Bl), Sangketan (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Silantem Karangen (Connarus agamae).

Tumbuhan yang mengandung alkaloid adalah Kukur, Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Riang-Riang (Caladium bicolor), Silantem Kerangen (Connarus agamae), Kerah-Kerah (Canarium karoense H.J.L.), Sangke Sempilit Kerangen (Podocarpus amarus Bl), Gagaten Perik, dan Rancang. Tumbuhan yang mengandung Flavonoid tertinggi adalah Kukur, Lancing Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Riang-Riang (Caladium bicolor), Rancang. Tumbuhan yang mengandung Tanin adalah Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), dan Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.). Tumbuhan yang mengandung saponim adalah Kukur, Lancimg Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Deng-Deng Karangen (Octomeles sumatrana), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Silantem Kerangen (Connarus agamae), Jabut-Jabut (Alangium javanicum), Kerah-Kerah (Canarium karoense H.J.L.), Sangke Sempilit Karangen (Podocarpus amarus Bl), Gagaten Perik, dan Rancang. Tumbuhan yang mengandung Terpenoid adalah Kukur, Lancing Kerangen (Crytocarya tomenntosa B.L.), Risi-Risi (Smilax leucophylla Blume), Duri-Duri (Hura brasiliensis), Deng-Deng karangen (Octomeles sumatrana), Sangketen (Actynodaphne aqustifolia Ness.), Riang-Riang (Caladium bicolor), Silantem Kerangen (Connarus agamae), Jabut-Jabut (Alangium javanicum), Sangke Sempilit Kerangen (Podocarpus amarus Bl), Gagatan Perik , dan Rancang.

Kata kunci: Tumbuhan beracun, Hutan Lindung Simancik I, fitokimia, biopestisida.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lau Bagot, 09 Mei 1991 dari seorang ayah Pilian Simamora dan ibu Rugun Marbun. Penulis merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

Riwayat pendidikan yaitu Sekolah Dasar Negeri 3 Tigalingga dan pindah ke Sekolah Dasar Inpres Barisan Tigor lulus tahun 2003, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Tigalingga hingga lulus tahun 2006. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Tigalingga dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan ke perguruan tinggi. Melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), penulis diterima di Program Studi Kehutanan , Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Penulis mengikuti kegiatan Praktek Pengelolaan Ekosistem Hutan (PEH) di Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kemudian penulis juga melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di KPH Bandung Selatan, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Dan penulis melalukan penelitian dengan judul “Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simancik I di Taman Hutan Raya Bukit Barisan” untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Judul skripsi ini adalah “Eksplorasi Tumbuhan Beracun pada Kawasan Hutan Lindung Simancik I di Taman Hutan Raya Bukit Barisan”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Yunus Afifuddin, S.Hut, M. Si dan Lamek Marpaung, M. Phil, Ph. D yang telah membimbing serta memberi masukan kepada penulis, hingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua, abang dan serta teman-teman Kehutanan 2009 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pengelola Balai Tahura Bukit Barisan yang telah mengizinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di lapangan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan ke depannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, April 2014

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 2

Manfaat Penelitian ... 2

TINJAUAN PUSTAKA Komponen Senyawa Beracun dalam Tumbuhan ... 5

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ... 9

Alat dan Bahan ... 9

Prosedur Penelitian ... 10

Aspek Pengetahuan Lokal ... 10

Aspek Keanekaragaman ... 10

Aspek Fitokimia ... 12

HASIL DAN PEMBAHASAN Aspek Pengetahuan Lokal………. 18

Deskripsi Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik I …… 19

Tingkat Keanekaragaman Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik I ... 36

Hasil Skrining Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik I 40 1. Alkaloid ... 42

2. Flavonoid ... 43

3. Tanin ... 44

4. Saponim ... 45

4. Terpen/Steroid ... 46

Potensi Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik I ... 46

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 48

Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50 LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

1. Analisis Tumbuhan Beracun (tumbuhan bawah) di Hutan

Lindung Siamancik I ... 36 2. Analisis Tumbuhan Beracun (pohon) di Hutan Lindung

Siamancik I ... 36 3. Data hasil Uji Fitokimia Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung

(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Skema Pengujian Alkaloid. ... 14

2. Skema Pengujian Triterpen/Steroid. ... 15

3. Skema Pengujian Flavonoid. ... 16

4. Deng-Deng Karangen... 19 5. Duri-Duri. . ... 20 6. Gagaten Perik. ... 22 7. Jabut-Jabut. ... 23 8. Kerah-Kerah. ... 24 9. Kukur. ... 25 10. Lancing Kerangen. ... 26 11. Rancang. ... 27 12. Riang-Riang. ... 28 13. Risi-Risi. ... 30

14. Sangke Sempilit Karangen. ... 32

15. Sangketan. ... 33

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Tumbuhan Beracun di Hutan Lindung Simancik 1

2. Hasil Skrining Fitokimia Tumbuhan Beracun Di Hutan Lindung Simancik I

Referensi

Dokumen terkait

 Groundwater occurs under most of the world's land surface, but there are great variations in the depths at which it is found, its mineral quality, the quantities present and the

Aepu (2011) Padungku Masih Bertahan Pada Etnis Bare’e Di Desa Uedele Kecamatan Tojo Timur Kabupaten Tojo Una -Una, Dosen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Metode intervensi modalitas fisioterapi yang lain yang sering digunakan untuk menurunkan spastisitas otot adalah dengan mandi kontras atau contrash bathing, yaitu

Dalam skripsi ini akan diuraikan bagaimana pengawasan perbankan di Indonesia, bagaimana pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan di Indonesia, dan bagaimana penentuan

rasa ucapan syukur masyarakat kepada sang pencipta atas berkat panen.. yang

Proses pengdegradasian yang dilakukan dalam penilitian ini menggunakan proses pengdegradasian secara hot compressed water , yaitu proses dekomposisi secara termokimia dalam air

Database sudah digunakan pada sistem ini untuk. penyimpanan

Sistem Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu