vii ABSTRAK
PENGARUH MAKAN KENYANG TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA PRIA DEWASA
Wira Prasetya Chandra, 2005. Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr.,Drs.,AIF Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr.
Banyak orang berpikir makan hingga kenyang merupakan suatu keharusan setiap kali bersantap. Tetapi ternyata hal itu tidak sepenuhnya benar karena setelah seseorang makan hingga kenyang dapat menimbulkan rasa kantuk, yang secara tak langsung akan mempengaruhi aktivitas seseorang selanjutnya. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah makan kenyang dapat menurunkan ketelitian dan kewaspadaan seseorang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh makan kenyang terhadap ketelitian dan kewaspadaan.
Penelitian dilakukan pada 14 orang satpam UKM yang berusia 21-35 tahun. Ketelitian diukur berdasarkan jumlah soal yang dikerjakan benar pada Addition test. Kewaspadaan diukur berdasarkan kecepatan waktu mengerjakan Johnson Pascal Test sebelum, 15 menit setelah, dan 30 menit setelah naracoba makan kenyang. Analisis data memakai uji t berpasangan dengan α = 0,01.
Ketelitian setelah makan kenyang menurun daripada sebelum makan kenyang dari rata-rata 233 jumlah soal yang dikerjakan benar menjadi 220,5 pada 15 menit pertama dan 185,07 pada 15 menit kedua setelah makan kenyang. Kewaspadaan setelah makan kenyang juga menurun dari rata – rata 183,36 detik menjadi 196,5 detik pada 15 menit pertama dan 206 detik pada 15 menit kedua. Sehingga diperoleh kesimpulan ketelitian dan kewaspadaan menurun setelah makan kenyang pada 14 orang satpam UKM.
vii ABSTRACT
THE EFFECT OF FULL EAT ON MALE’S PRECISION AND ALERTNESS
Wira Prasetya Chandra, 2005. Tutor I : Pinandojo Djojosoewarno, dr.,Drs.,AIF Tutor II : Sijani Prahastuti, dr.
Many people thought, eat until full is a certain neccesity everytime they eat. But, that thing doesn’t correct fully because after somebody eat until full, it can make them feel sleepy, which indirectly can influence their next activities. Therefore, the research was done to know that eat until full can decrease precision and alertness.
The purpose of this research is to know the effect of full eat on precision and alertness.
The research was done to 14 people security guard Maranatha Christian University whose age between 21-35 years old. The precision was measured based on amount questions which doing correctly at Addition Test. The alertness was measured based on the velocity time finished doing Johnson Pascal Test, before, 15 minutes after, and 30 minutes after ate until full.
The data was analyzed with paired t-test (α=0,01)
The precision after ate decreased than before ate until full. From average 233 amount questions doing correctly become 220,5 amount questions doing correctly at first 15 minutes and 185,07 at second 15 minutes after ate until full. The alertness after ate until full was also decreased from average 183,36 seconds become 196,5 seconds at first 15 minutes and 206 seconds at second 15 minutes. So, the conclusion is the precision and alertness decrease after ate full at 14 male security guard of UKM.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GAMBAR ...xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 1
1.3 Maksud dan Tujuan... 1
1.4 Manfaat Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran... 2
1.6 Metode Penelitian ... 3
1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 4
2.1 Sistem Pencernaan Manusia... 4
2.1.1 Anatomi dan Fisiologi Saluran Cerna Manusia ... 4
2.1.2 Proses Biokimiawi Pencernaan dan Penyerapan Makanan... 6
2.1.2.1 Karbohidrat ... 6
2.1.2.2 Protein ... 7
2.1.2.3 Lemak... 10
2.1.3. Kontrol Syaraf Terhadap Fungsi Saluran Cerna ... 12
2.1.3.1 Pendahuluan ... 12
2.1.3.2 Persyarafan di Saluran Cerna ... 13
2.1.3.3 Pusat Syaraf Untuk Pengaturan Asupan Makanan ... 16
2.1.4 Aliran Darah Saluran Cerna ... 16
2.1.4.1 Pengaruh Aktivitas Usus dan Faktor Metabolik Terhadap Aliran Darah Gastrointestinal... 17
2.1.4.2 Pengontrolan Syaraf Terhadap Aliran Darah Saluran Pencernaan ... 18
2.1.5 Pengaruh Hormonal Terhadap Motilitas Gastrointestinal... 18
2.2 Makan Kenyang ... 20
2.2.1 Definisi Kenyang ... 20
2.2.2 Metabolisme Karbohidrat dalam Keadaan Kenyang ... 20
2.2.2.1 Kadar Glukosa Darah dalam Keadaan Kenyang... 21
2.2.2.2 Perubahan Glukosa dan Triasilgliserol Dalam Hati... 21
2.2.2.3 Metabolisme Glukosa di Jaringan Lain... 22
2.2.3 Metabolisme Lipoprotein dalam Keadaan Kenyang... 23
2.2.4 Metabolisme Asam Amino dalam Keadaan Kenyang ... 24
2.3 Ketelitian dan Kewaspdaan ... 25
2.3.1. Definisi... 25
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kewaspadaan dan Ketelitian ... 25
2.2.3. Formatio reticularis... 26
2.4 Pengaruh Makan Kenyang terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan... 27
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN... 29
3.1 Subjek Penelitian... 29
3.2 Alat dan Bahan yang Digunakan ... 29
3.3 Metode Penelitian ... 30
3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 30
3.3.2 Prosedur Penelitian... 30
BAB IV HASIL, PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1 Hasil Percobaan dan Pembahasan... 33
4.2 Pengujian Hipotesis... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 38
5.1 Kesimpulan ... 38
5.2 Saran... 38
DAFTAR PUSTAKA……...………...………39
LAMPIRAN………..…………..41
RIWAYAT HIDUP……….52
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil Tes Kewaspadaan dengan Johnson Pascal Test Sebelum dan
Setelah Makan Kenyang ... 34 Tabel 4.2. Hasil Tes Ketelitian dengan Addition Test Sebelum dan
Setelah Makan Kenyang ... 36 Tabel Karakteristik Subyek Penelitian ... 41
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Peta Saluran Pencernaan Manusia... 5
DAFTAR LAMPIRAN
Lembar Johnson Pascal Test ………..42
Lembar Addition Test ………..………..45
Lembar Perhitungan Hasil Johnson Pascal Test ……….………...…48
Lembar Perhitungan Hasil Addition Test ………..…….………...…50
41
Tabel Karakteristik Subyek Penelitian
SP Usia Tingkat Pendidikan Profesi Tempat Tinggal
57
PERHITUNGAN HASIL JOHNSON PASCAL TEST
Sebelum
makan
kenyang
15’ setelah
57
Sebelum
makan
kenyang
30’ setelah
57
PERHITUNGAN HASIL ADDITION TEST
Sebelum
makan
kenyang
15’ setelah
makan
Skor : jumlah soal yang dikerjakan benar pada Addition Test
57
Sebelum makan
kenyang
30’ setelah
RIWAYAT HIDUP
1. Data Pribadi
Nama : Wira Prasetya Chandra
NRP : 0210150
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 24 Maret 1984
Alamat : Jalan Taman Siswa no 35, Bandung Alamat Libur : Jalan Taman Siswa no 35, Bandung
2. Riwayat Pendidikan
• 1990, lulus TKK Santa Angela Bandung
• 1996, lulus SD Santa Angela Bandung
• 1999, lulus SLTP Santa Angela Bandung
• 2002, lulus SMU Santa Angela Bandung
3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini makan kenyang di kalangan masyarakat kita sudah menjadi
kebiasaan. Beberapa diantara mereka berpikir bahwa makan kenyang amat
diperlukan untuk mempersiapkan diri menghadapi suatu pekerjaan dan
meningkatkan performa mereka saat bekerja. Ada juga yang berpendapat
bahwa makan kenyang menjadi suatu keharusan untuk mengembalikan
stamina dan kekuatan mereka setelah melewati pekerjaan yang cukup
melelahkan.(Houssay,1955)
Sebenarnya pendapat mereka tidaklah salah. Asupan makanan yang cukup,
mutlak diperlukan untuk memberi nutrisi pada otak, yang akan
mempengaruhi kinerja seseorang. Namun mereka harus menyadari bahwa
makan kenyang juga dapat mempengaruhi tingkat ketelitian dan kewaspadaan
mereka dalam bekerja. Setelah kita makan kenyang akan terjadi peningkatan
aliran darah yang banyak di saluran pencernaan, yang akan berpengaruh pada
hemodinamika. Oleh karena itu, diharapkan mereka yang membutuhkan
ketelitian dan kewaspadaan yang tinggi dalam bekerja, tidak makan terlalu
kenyang.(Guyton,1997)
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah makan kenyang menurunkan ketelitian dan kewaspadaan ?
1.3. Maksud dan Tujuan
Ingin mengetahui apakah makan kenyang menurunkan ketelitian dan
3
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan yang cukup kepada
masyarakat bahwa makan kenyang dapat menurunkan ketelitian dan
kewaspadaan, terutama bagi pekerja yang dalam melaksanakan tugasnya
memerlukan ketelitian dan kewaspadaan, seperti pada pilot, sopir angkot,
petugas keamanan supaya tidak makan terlalu kenyang.
1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Ketelitian dan kewaspadaan sangat dipengaruhi oleh banyaknya darah
yang mengalir di pembuluh darah otak. Setelah kita makan kenyang, saluran
pencernaan kita akan memerlukan banyak darah untuk melakukan proses
pencernaan. Hal ini akan mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah di
daerah pencernaan. Sesuai dengan teori hemodinamika, untuk
mempertahankan homeostasis terjadi suatu mekanisme pengaturan
keseimbangan pada berbagai organ, hal ini disebabkan oleh karena volume
darah konstan. Mekanisme pengaturan itu adalah sebagai berikut, bila suatu
organ tubuh karena aktivitasnya memerlukan darah yang lebih banyak maka
pembuluh darah pada organ tersebut mengalami vasodilatasi, sedangkan organ
lain yang tidak berfungsi aliran darahnya dikorbankan sehingga terjadi
vasokonstriksi. Beberapa peneliti menyebut mekanisme tadi adalah reflek
Loven(Houssay,1955).
Menurut Hage Poiseulle, pencetus hemodinamika, vasokonstriksi sekecil
apapun tetap memiliki arti. Hal ini sesuai dengan hukum Hage Poiseulle : V =
c x r4, di mana V adalah volume darah yang beredar ( cardiac output); c adalah
tekanan darah; dan r adalah jari-jari pembuluh darah ( Houssay,1955). Dari
rumus tersebut jelas terlihat vasokonstriksi sekecil apapun pada pembuluh
darah tetap bermakna karena dipangkatkan 4. Vasokonstriksi inilah yang
menyebabkan jumlah darah yang membawa nutrisi ke otak menjadi
3
bersangkutan akan merasa mengantuk, yang secara tak disadari akan
menurunkan ketelitan dan kewaspadaan. Pada proses pencernaan, setelah
makanan masuk ke dalam gaster, usus halus akan mengsekresikan berbagai
hormon pencernaan, misalnya gastrin, cholesystokinin, zat inilah yang bersifat
vasodilator kuat (Houssay,1955). Setelah makan kenyang, maka pembuluh
darah pencernaan (sphlancnic area) vasodilatasi/ melebar karena peranannya
untuk reabsorpsi sari-sari makanan. Adanya bolus di dalam usus halus juga
merangsang pembuluh darah untuk vasodilatasi. (Houssay, 1955)
Hipotesis Penelitian :
Makan kenyang menurunkan ketelitian dan kewaspadaan.
1.6. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif experimental sungguhan, memakai
rancangan percobaan acak lengkap ( RAL), bersifat komparatif, dengan
memakai rancangan prates dan postes.
Data yang diukur adalah Addition Test untuk mengukur ketelitian dalam skor
dan Johnson Pascal test untuk mengukur kewaspadaan dalam detik, sebelum
dan sesudah makan kenyang.
Analisis data memakai uji ”t” berpasangan dengan α = 0,01
1.7. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Makan kenyang menurunkan ketelitian dan kewaspadaan pada 14 orang pria dewasa.
5.2 Saran
o Percobaan ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh makan kenyang terhadap ketelitian dan kewaspadaan.
38
PERHITUNGAN HASIL JOHNSON PASCAL TEST Sebelum
makan kenyang
38
38 = 247,48 =
204019335 ,
4
36 , 23
38
PERHITUNGAN HASIL ADDITION TEST Sebelum
makan kenyang
38
1
X = 12,5
∑
(X1−X1)2 = 2377,5*
Skor : jumlah soal yang dikerjakan benar pada Addition Test
=
Sd =
n x x
∑
− 21 1 )
(
t hitung1 = n Sd
x1
= 14
5 , 2377
=
14 03155511 ,
13
5 , 12
= 169,8214286 =
482829603 ,
3 5 , 12
= 13,03155511 = 3,589035763
38 Sebelum makan
kenyang
40
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Mengantuk setelah bersantap.
http://www.nutrisibali.com/artikel/tubuh_kita.php.htm, 6 Juli 2005
. 2005. Definisi Ketelitian.http://www.google.com/search?q=ketelitian,2004, 30 Juni 2005
. 2005. Food coma reaction. http://www.humanmedicine/foodcoma.net, 5 Juli 2005
. 2005. Makan Kenyang
http://www.diet.ivillage.com/issues/ichoices/0,,2mk,00.html, 30 Juni 2005 Bayness. J.W., Dominiczak. M. H. 2005. Medical Biochemistry. 2nd edition.
Philadelphia: Elsevier Mosby. p. 279-313
Daniel Wibowo. 1994. Anatomi saraf pusat. Jakarta: EGC. p.41
. 2005. Memperkenalkan Sistem Saraf Saluran Pencernaan sebagai Otak Kedua. Jurnal Kedokteran Maranatha 1(5): 47-51
Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC. p.994-995,1458
Duus P. 1996. Diagnosis Topik Neurologi. Terjemahan Wita J.S. Edisi II. Jakarta: EGC. p. 146-148
Gerrold. 2004. Food coma reaction.
http://www.gerrold.com/soup/2004_01_18_archive.htm, 24 Mei 2005 Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC,
p.994-997, 1113-1114
Houssay. 1955. Human Physiology. Second edition. London : Mc Graw-Hill Book Company, Inc. p. 178, 325-334, 363, 372-373, 401-404
40
Marks. D.B., Marks. A. B. Smith. C. M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar, Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC. p.21-24
Murray R.K., Granner D.K, Mayes P.A., Rodwell.V.W. Biokimia Harper. Terjemahan Andry Hartono. Edisi 25. Jakarta: EGC. p. 110, 634 Nutrilink. 2005. Gastrointestinal.
http://www.nutrilink/info/image/gastrointestinal.edu, 27 Mei 2005