• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MADU TERHADAP PENGURANGAN LUAS LESI PADA LAMBUNG TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) JANTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MADU TERHADAP PENGURANGAN LUAS LESI PADA LAMBUNG TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) JANTAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH MADU TERHADAP PENGURANGAN LUAS LESI PADA LAMBUNG TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) JANTAN

OLEH:

ERLISA DEWI MAYANGSARI 08020115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

viii DAFTAR ISI

Judul ……….. i

Lembar Pengesahan ………. ii

Lembar Pengujian ………. iii

Kata Pengantar ………. iv

Abstrak ………. vi

Abstract ……….. vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Singkatan ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.3.2 Tujuan Khusus ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Akademik ... 3

1.4.2 Masyarakat ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Lambung ... 4

(3)

ix

a. Anatomi Makroskopis ... 4

b. Anatomi Mikroskopis ... 6

2.1.2 Fisiologi Lambung ... 9

2.1.3 Faktor Pertahanan Mukosa Duodenal ... 12

2.2 Tinjauan Tentang Indometasin ... 14

2.2.1 Farmakokinetik Indometasin ...14

2.2.2 Farmakokinetik Indometasin ……….. 15

2.2.3 Penggunaan Klinis Indometasin ... 16

2.2.4 Efek Samping Indometasin ………. 16

2.3 Tinjauan Tentang Madu ... 17

2.3.1 Proses Terbentuknya Madu ... 19

2.3.2 Jenis Madu ... 21

2.3.3 Manfaat madu secara umum ... 22

2.3.4 Komposisi dan Kandungan Madu ... 24

2.3.5 Mekanisme Madu dalam Mengobati Luka Secara Umum... 28

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 30

3.2 Hipotesis ... 32

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 33

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

4.3 Populasi dan Sampel ... 33

4.3.1 Populasi ... 33

(4)

x

4.3.3 Replikasi …………... 34

4.3.4. Karakteristik Sampel Penelitian ... 35

4.3.4.1 Kriteria Inklusi ... 35

4.3.5 Variabel Penelitian ... 35

4.3.5.1 Variabel Bebas ... ... 35

4.3.5.2 Variabel Tergantung ... 36

4.3.6 Definisi Operasional ... 36

a. Madu ... 36

b. Lesi (Perdarahan) ... 36

c. Indometasin ... 36

4.4 Alat dan Bahan Penelitian ... 37

4.4.1 Alat ... 37

4.4.2 Bahan ... 38

4.5 Prosedur Penelitian ... 38

4.5.1 Pembagian Kelompok Tikus ……….. 38

4.5.2 Adaptasi Hewan Percobaan ... 39

4.5.3 Pemberian Dosis ... 39

4.5.4 Cara Pembuatan Sediaan Mikroskopis ... 39

4.5.5 Pemeriksaan Mikroskopis ………... 40

4.5.6 Skema Alur Penelitian ... 42

4.6 Analisa Data ... 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Hasil Penelitian ... 44

(5)

xi

5.2 Analisa data ... 49

5.2.2 Uji homogenitas ... 49

5.2.2 Uji normalitas ... 49

5.2.3 Uji Anova satu jalur ... 49

5.2.4 Uji korelasi ... 50

BAB 6 PEMBAHASAN ... 51

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

7.1 kesimpulan ... 54

7.2 Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... xv

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fungsi Lambung ... 10

Tabel 2.2 Stimulasi Sekresi Lambung ... 11

Tabel 2.3 Komposisi Kimia Madu per 100 gram ... 25

Tabel 5.1 Luas lesi mukosa lambung tikus ……… 48

Tabel 5.2 Uji Anova satu jalur ……… 50

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Lambung ... 4

Gambar 2.2 Vaskularisasi Lambung ... 6

Gambar 2.3 Histologi Lambung ... 8

Gambar 2.5 Lebah Madu Memproduksi Madu ... 21

Gambar 5.1 Gambaran histologis mukosa lambung tikus kelompok kontrol positif pada perbesaran 200x ... 44

Gambar 5.2 Gambaran histologis mukosa lambung tikus kelompok perlakuan 1 pada perbesaran 200x ... 45

Gambar 5.3 Gambaran histologis mukosa lambung tikus kelompok perlakuan 2 pada perbesaran 200x ... 46

(8)

xiv

DAFTAR SINGKATAN Ca ++ : Calcium

CMC : Carboxy Methyl Cellulose

EGF : Epidermal Growth Factor

Fe : Ferous

FGF : Fibroblast Growth Factor

OAINS : Obat Anti-Inflamasi non Steroid PDA : Patent Ductus Arteriosus

PG : Prostaglandin PGE2 :Prostaglandin E2

PGI2 : Prostasiklin

TGFα : Transforming Growth Factor – alfa TxA2 : Thromboxan A2

(9)

vii

DAFTAR PUSTAKA

Arbuckle, WS and RT Marshall, 1996, Ice Cream, Chapman and Hall, New York. Badan Standarisasi Nasional, SNI 01-3545-2004, Madu, Jakarta.

Damjanov Ivan, 1998, Histopatologi, Buku Teks dan Atlas Berwarna, Widya Medika, Jakarta, Hal 190.

Darmansjah, 1995, Dasar Toksikologi: Hubungan Antara Hewan Coba Dengan Manusia, Farmakologi Dan Terapi, FK UI, Jakarta.

Darmansjah, 2003, Anti Muskarinik: Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, FKUI, Jakarta, Hal. 50-54 I.

Fardiaz, 1989, Hidrokoloid Dalam Industri Pangan, Buku dan Monograf. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas IPB, Bogor.

Ganiswarna SG, 1995, Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai. Dalam Farmakologi dan Terapi Edisi 4, FKUI, Jakarta, Hal 219.

Gojmerac W.L, 1983, Bees, Beekeping, Honey and Polination, The AVI Publishing Company, Inc. Wetsport, Connecticut.

Guyton Arthur C, 1997, Saluran Pencernaan. Dalam Fisiologi dan Mekanisme Penyakit Edisi III. Terjemahan oleh Petrus Adrianto, EGC, Jakarta, Hal 585-591

Hidayati Herlina, 2006, Efek Pemberian Gel Daun Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Pengurangan Luas Lesi (Perdarahan) Pada Lambung Tikus (Rattus norvegicus strain wistar) Yang diinduksi Indometasin, PPD UMM, Malang. (unpublish)

Kartini Monica, 2009, Efek Penggunaan Madu Dalam Manajemen Luka Bakar, Jurnal Kesehatan Volume 2, No.2, Januari 2009.

(10)

viii

Kreplick W Lance, 2005, Toxicity, Salicylate, (online), (http://emedicine.medscape.com/article/1009987-overview, diakses tanggal 26 Juli 2011).

Kurnia Gustin R, 2011, Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Gastritis Pada Pasien Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Gulai Bancah Kota Bukittinggi Tahun 2011, Artikel kesehatan Universitas Andalas, Sumatera Barat.

Kurniawati Dewi, 2008, Perbandingan Efek Pemberian Madu Dengan Pemberian Antasida Dalam Mengurangi Tingkat Keparahan Ulkus Peptikum Pada Lambung Tikus Strain Wistar Yang Diinduksi Indometasin, Journal E-Library Universitas Brawijaya, Malang.

Laurence, D,R, and Bacharach, A., L., 1964, Evaluation of Drug Activities, Academic Press, London.

Lesson C Roland, 1996, Saluran Cerna: Lambung, Buku Teks Histologi, EGC, Jakarta, Hal 350 – 359.

Lukito, 1998, Rancangan Penelitian Suatu pengantar, FKIP, Malang. Hal 27-75. Masfufatun, 2009, Hidrolisis CMC dengan Enzim Selulase dari Bekicot, Achatina

fulica untuk Produksi Etanol dengan Zymomonas mobilis, Tesis Magister Kimia, ITS, Surabaya.

Mc.Guigan, et al, 1999, Advanced Level Biology, Heinemann Educational Publisher, Oxford.

Mengel and Mark B, 2001, Referensi Manual Kedokteran Keluarga, Hipokrates, Jakarta, Hal. 393-394

MolanP.C, 2002, Why Honey is Effective as a Medicine and The Science Underlying It’s Effects.Honey Research Unit, Department of Biological Sciences, University of Waikato, Hamilton, New Zealand.

Molan P.C, 2006, Journal: lower extremity wounds 5(1): The Evidence Supporting the Use of Honey as a Wound Dressing, Department of Biological Sciences, New Zealand , Page. 40–54.

Mycek, et al, 2001, Obat-Obatan Saluran Pencernaan dan Anti Muntah. Dalam Farmakologi Ulasan Bergambar Edisi 2, Terjemahan oleh Azwar Agoes, Widya Medika, Jakarta, Hal. 239-245.

(11)

ix

Price, 2005, Gangguan Lambung dan Duodenum. Dalam Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit volume 1, EGC, Jakarta, Hal 417- 435.

Putz and Pabst, R, 2000, Atlas Anatomi Manusia Sobotta, EGC, Jakarta.

Rachmawaty,2011, Efektivitas Beberapa Uji Pemalsuan Madu Kapuk, Fakultas Peternakan , Institut Pertanian Bogor, Bogor.

RI Departemen Kesehatan, 2004, Profil Kesehatan Indonesia 2004, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Rositta, 2007, Berkat madu: Sehat, Cantik dan Penuh vitalitas, PT Mizan Pustaka, Bandung

Sadler, 2000, Sistem Pencernaan. Dalam Embriologi Kedokteran Langman Edisi 7, Terjemahan oleh Joko Suyono, EGC, Jakarta, Hal 243-252.

Sherwood, 2000, Sistem Pencernaan. Dalam Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Terjemahan oleh Pendit Brahm, EGC, Jakarta Hal 551-563.

Sjamsuhidajat and De Jong, W, 1997, Lambung dan Duodenum. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi Revisi, EGC, Jakarta, Hal 727 – 752.

Sihombing, 1997, Ilmu Beternak Lebah Madu, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Silbernagl, 2006, Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi, Terjemahan oleh dr. Iwan Setiawan, EGC, Jakarta, Hal 142 – 147.

Sukandar, Prof Dr Elin Yulinah, et al, 2008, ISO Farmakoterapi, PT Isfi Penerbitan, Jakarta, Hal 428- 445.

Sumoprastowo dan Suprapto, 1980, Beternak Lebah Madu Modern, Bhatara Karya Aksara, Jakarta.

Supriyono Agus, 2011, Pengaruh Pemberian Madu terhadap Gambaran Histopatologi Lambung Studi pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Indometasin, Sains Medika Jurnal kesehatan dan Kedokteran vol: 3 No: 1, FK Universitas Syiah Kuala, Nangroe Aceh Darussalam.

Suranto, 2004, Khasiat dan Manfaat Madu Herbal, PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.

(12)

x

Valle, 2001, Principle Of Internal Medicine 15th Edition, Mc. Graw-Hill, New York, Page 483-487.

Vogel, H Gerard (ed), 2002, Drug Discovery and Evaluation Pharmacologycal Assay 2nd Edition, Springer, Germany, page 432-433.

Wahdan, 1998, Journal Infection 26 (1): Causes of the antimicrobial activity of honey. page: 26–31.

(13)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lesi pada lambung adalah awal mula penyakit gastritis, yang jika dibiarkan akan berakibat timbulnya ulkus bahkan kanker dan kematian (Price, 2005). Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap

tahun dan umumnya terjadi pada penduduk yang berusia lebih dari 60 tahun. Sedangkan di Asia Tenggara, insiden terjadinya gastritis sekitar 583.635 dari

jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi pada populasi di Shanghai sekitar 17,2 % yang secara substantial lebih

tinggi daripada populasi di Barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik. Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Menurut Maulidiyah

dan Unun pada tahun 2006, di Kota Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka kejadian infeksi cukup tinggi sebesar 91,6% (Kurnia Gustin, 2011).

Madu adalah cairan alami yang umumnya memiliki rasa manis dan dihasilkan oleh lebah madu dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian

lain dari tanaman (ekstra floral nektar) atau ekskresi serangga (Badan Standarisasi Nasional, 2004). Di Indonesia sendiri budidaya madu sangat banyak, karena iklim di Indonesia sangat cocok dalam beternak madu. Bahkan Indonesia termasuk

Negara pengekspor madu yang besar. Tetapi sayangnya, tingkat konsumsi madu masyarakat Indonesia masih sangat kurang dibandingkan Negara Cina dan Eropa

(14)

2

Menurut Kartini tahun 2006 Madu telah terbukti sebagai agen perawatan

luka bakar yang efektif dan terbukti meningkatkan waktu penyembuhan luka empat kali lebih cepat dibandingkan dengan agen perawatan luka yang lain. Madu

juga dapat mengurangi tingkat infeksi, jarang mengakibatkan alergi, serta lebih efektif dari segi biaya. namun sayangnya, sampai saat ini madu belum digunakan secara luas dalam lingkup professional dan penggunaannya dalam lingkup klinis

masih rendah.

Hal inilah yang menjadi faktor pemicu bagi penulis untuk mengetahui

lebih jauh tentang pengaruh madu, terutama terhadap pengurangan luas lesi pada lambung tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) jantan. Pada penelitian ini

luas lesi akan diperiksa dengan pemeriksaan mikroskopis yang ditandai dengan mukosa lambung yang tidak intak / utuh dan keluarnya sel eritrosit pada mukosa lambung.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah madu berpengaruh terhadap pengurangan luas lesi pada lambung tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) jantan?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(15)

3

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk menentukan dosis pemberian madu yang memiliki pengaruh paling efektif dalam mengurangi luas lesi pada lambung tikus putih

(Rattus norvegicus strain wistar) jantan.

b. Untuk mengetahui pengaruh madu dalam mengurangi mukosa lambung yang tidak intak.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademik

Dibuktikannya informasi bahwa pemberian madu dapat mengurangi luas lesi pada lambung tikus tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) jantan dan

dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan di bidang kedokteran. 1.4.2 Masyarakat

Mendasari penggunaan madu untuk mengurangi luas lesi pada lambung.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan RTRW Kabupaten Cianjur 2005-2015, Kecamatan Pacet dan Cipanas termasuk kedalam simpul atau pusat dalam kawasan andalan sebagai pusat kegiatan lokal serta

[r]

Dari hasil uji t dan uji F baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di kecamatan Padang Bolak.

During machining, the cutting forces cause deflection of the thin-wall. section, leading to dimensional form errors that cause the finished part to be out

[r]

(Soyoung Hwang and Donghui Yu, 2012) , this project is very diverse which uses Zigbee. Zigbee has been one technology that can be used for the home network. This is because the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI... PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

The aim of this project is to study and compare the tool life of the hardfacing method of tool steel wire using gas metal arc welding with the usual high speed steel cutting tool

Age From 75 years old to 48 years old Gender Both Phase 2 Groups that have been masked No information Sample size Target sample size: 60 Randomization investigator's opinion

Yes Title of funding source Tabriz liver and Gastrointestinal Disease research Center Proportion provided by this source 100 Public or private sector empty Domestic or foreign

Other areas of specialty/work Physiotherapy Street address Ghods Ave., Neuromuscular Rehabilitation Research Center City Semnan Province Semnan Postal code 35147-99442 Phone +98

City Kermanshah Province Kermanshah Postal code 6719851351 Approval date 2020-07-13, 1399/04/23 Ethics committee reference number IR.KUMS.REC.1399.375 Health conditions studied 1

Category Other Recruitment centers 1 Recruitment center Name of recruitment center Razi Hospital of Ahvaz; Blood Transfusion Organization of Khuzestan, Ahvaz Full name of

The TEM images of synthesized nano powder visibly shown in Fig.2 revealed that the nano powder has different morphologies and the ionic surfactants roofed around the nano particle