• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Morfologi Sagital Skeletal Wajah Berdasarkan Analisis Steiner dan Jefferson

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Morfologi Sagital Skeletal Wajah Berdasarkan Analisis Steiner dan Jefferson"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ortodonsia

Tahun 2013

Ade Maya Sari S

Gambaran Morfologi Sagital Skeletal Wajah Berdasarkan Analisis Steiner dan

Jefferson

x + 38 halaman

Analisis sefalometri digunakan untuk menentukan morfologi skeletal fasial

seorang pasien. Ada beberapa analisis sefalometri yang dapat digunakan dokter gigi

antara lain analisis Steiner dan analisis Jefferson. Analisis Steiner menggunakan

parameter besar sudut, sedangkan analisis Jefferson menggunakan pengukuran linear.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran morfologi sagital skeletal wajah

berdasarkan analisis Steiner dan Jefferson.

Jenis penelitian ini merupakan rancangan penelitian deskriptif untuk

mengetahui gambaran morfologi sagital skeletal wajah berdasarkan analisis Steiner

dan Jefferson. Sampel dalam penelitian ini adalah foto sefalometri pasien yang datang

ke klinik spesialis Departemen Ortodonti RSGMP FKG USU periode 2004-2008 dan

dari praktek swasta ortodontis yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

berjumlah 45 sefalogram.

Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis Steiner persentase

maloklusi skeletal Klas I sebanyak 40%, 40% Klas II, dan 20% Klas III. Berdasarkan

analisis Jefferson yaitu 28,9% Klas I; 4,4% Klas IIB; 6,7% Klas IIIA; 2,2% Klas

(2)

IIIB; 6,7% Klas IIIC; dan 51,1% Klas BR. Kesesuaian antara analisis Steiner dan

Jefferson menunjukkan hanya 34,5% prevalensi kesesuaian deskripsi antara analisis

Steiner dan Jefferson.

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kesesuaian deskripsi

antara analisis Steiner dan Jefferson hanya bernilai 34,5% dari jumlah sampel.

Perbedaan yang diperoleh berdasarkan kedua analisis tersebut dapat disebabkan oleh

perbedaan parameter yang digunakan yaitu linear dan sudut.

Daftar rujukan : 29 (1996 – 2012)

Referensi

Dokumen terkait

penelitian mengenai HUBUNGAN SUDUT INTERINSISAL DENGAN JARINGAN LUNAK WAJAH BERDASARKAN ANALISIS STEINER PADA MAHASISWA FKG USU RAS DEUTRO MELAYU dan tidak menyatakan

Distribusi tipe vertikal wajah pasien Suku Batak berdasarkan analisis

sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan sebagai pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing

persentase tipe morfologi vertikal skeletal wajah pada pasien Suku Batak di RSGMP. FKG USU berdasarkan

Distribusi tipe vertikal wajah suku Batak Klas III skeletal adalah 100% tipe pendek/ hypodivergent , 0% tipe normal/ normodivergent , dan 0% tipe panjang/

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa distribusi tipe vertikal skeletal wajah pada ras-ras di Indonesia khususnya suku Batak belum cukup banyak. Berdasarkan uraian

Titik tengah “O” diperoleh dengan menentukan jarak vertikal yang paling dekat antara garis superior dan inferior yang dibentuk dari keempat dataran tersebut. Titik tengah dari

Pengukuran linear yaitu jarak antara Age 18 Vertical Arc.. terhadap menton menurut