SILABUS
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
Program Strata Satu (S-1 ) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) – Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) + (PBA) Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam – Kode : 62F07 – Bobot : 2 sks – Semester Genap 2017-2018
Dosen : Drs. H. Ali Rohmad, M.Ag – NIP : 19611110 199001 1001 – email : damhorila@yahoo.co.id
KOMPETENSI
DASAR HASIL BELAJAR INDIKATOR HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN MATERI PENGALAMAN BELAJAR PENILAIAN SUMBER BELAJAR
Mahasiswa 1. Memahami secara
komprehensif 1. Menjelaskan secara
komprehensif aspek-aspek MSI.
2. Memperlihatkan sikap kritis, obyektif, responsif, konstruktif, inovatif terhadap aspek-aspek MSI. 3. Memperlihatkan hasil
observasi atas produk- 5. Memiliki wawasan keislaman dan ke-NKRI-an yang makin komprehensif lagi kokoh.
6. Memiliki semangat yang makin kuat untuk meningkatkan taqwa kepada Allah swt.
1. Kebutuhan manusia pada agama. 8. Metodologi studi:
al-Qur’an, al-Hadits, ‘aqidah, filsafat, fiqh, tashawwuf, dakwah, tarbiyah, perbandingan agama, sejarah, dst. 9. Posisi Metodologi
Research ala Renaisance dalam Metodologi Studi Islam.
10. Karakteristik hasil aplikasi Metodologi
1. Kontinuitas mentaati Kode Etik 3. Dialog antara
dosen-mahasiswa, dan antar mahasiswa.
4. Menelaah rujukan ilmiah, membuat resume ke dalam buku tulis atau soft-file.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
IAIN Tulungagung – Program Strata Satu (S-1) – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) + (PBA) – Semester Genap 2017-2018M
Mata Kuliah : Metodologi Studi Islam – Kode : 62A05 – Bobot : 2 sks Dosen : Drs. H. Ali Rohmad, M.Ag – NIP. 196111101990011001
KE TEMA PERKULIAHAN TUJUAN SUBYEK
01 a.Recek tulisan tangan. b.Recek bacaan al-Qur’an. c.Niat hadir di IAIN-TA. d.Silabus dan SAP.
Untuk semakin memperkokoh kerja sama sekaligus persaingan yang positif antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa dalam interaksi edukatif demi efektivitas perkuliahan.
Dosen Mahasiswa
02 a.Manusia dan kebutuhannya. b.Kebutuhan manusia pada
agama.
c.Agama : definisi, unsur, klasifikasi.
d.Islam : definisi, nama, sumber, ajaran.
e.Tujuan dan tugas hidup manusia menurut Islam.
Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Dosen Mahasiswa
03 a.Kebudayaan : definisi, unsur, macam, hubungan Islam dengan kebudayaan. b.MSI : definisi, posisi,
urgensi, tujuan, sasaran, masa depan.
c.MSI : paradigma, pendekatan, metode.
Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Dosen Mahasiswa
04 Metodologi Studi Al-Qur’ān. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.1 Pembanding-K.2 Dosen
05 Metodologi Studi Al-Hadīts
Nabi saw. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.2 Pembanding-K.3 Dosen
06 Metodologi Studi ’Aqīdah
Islāmiy. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.3 Pembanding-K.4 Dosen
07 Metodologi Studi filsafat
Islāmiy. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.4 Pembanding-K.5 Dosen
08 Metodologi Studi Fiqh Islāmiy. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
09 Metodologi Studi Tashawwuf
Islāmiy. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.6 Pembanding-K.7 Dosen
10 Metodologi Studi Dakwah
Islāmiy. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.7 Pembanding-K.8 Dosen
11 Metodologi Studi Pendidikan
Islāmiy. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.8 Pembanding-K.9 Dosen
12 Metodologi Studi Perbandingan
Agama. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.9 Pembanding-K.10 Dosen
13 Metodologi Studi Sejarah
Islām. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Penyaji-K.10 Pembanding-K.1 Dosen
14 Posisi Metodologi Research ala Renaisance dalam Metodologi Studi Islām.
Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Dosen Mahasiswa
15 Karakteristik hasil aktualisasi
Metodologi Studi Islam. Untuk mendapatkan pemahaman yang semakin komprehensif mengenai aspek-aspek yang terkait dengan tema
tersebut.
Dosen Mahasiswa
16 Muhāsabah Perjalanan
Perkuliahan Satu Semester. Semakin memahami kelebihan dan kekurangan perjalanan perkuliahan. Dosen Mahasiswa
Catatan :
A. Deskripsi : Metodologi Studi Islam (MSI) merupakan bagian dari jajaran Mata Kuliah Kompetensi Dasar (MKKD) yang relatif signifikan bagi pengembangan wawasan mahasiswa mengenai konsep metode penelitian yang berasaskan al-Qur’an dan al-Sunnah nabi saw untuk mencari kebenaran di era globalisasi yang semakin sarat persoalan dalam konteks memperkokoh “pandangan hidup Islamiy” sebagai kunci utama penciptaan dinamika sistem kehidupan yang berkeadaban.
B. Tujuan : mahasiswa semakin menguasai secara komprehensif mengenai aspek-aspek metode penelitian yang berasaskan al-Qur’an dan al-Sunnah nabi saw dalam perbandingan dengan penelitian ala Renaisance yang berasaskan materialisme.
C. Kode etik dosen dan kode etik mahasiswa menjadi perekat kerja-sama antar dosen, antara dosen dengan mahasiswa dan antar mahasiswa, sekaligus menjadi peroket persaingan antar mereka dalam konteks interaksi edukatif.
E. Mata kuliah yang diampu oleh dosen mata kuliah ini pada semester ini pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung sebagai termaktub dalam Rekap Jadwal Mengajar Dosen Semester Genap Tahun Akademik 2017-2018, adalah seperti di bawah ini.
NO HARI JAM WIB KELAS RUANG MATA KULIAH
01 Senin 08.40-10.20 PBA- 2-A F.31 MSI 02 Senin 10.20-12.00 PBA- 2-B F.31 MSI
03 Senin 14.40-16.20 PAI- 4-C C.14 Profesi Keguruan 04 Selasa 08.40-10.20 PAI- 4-B C.13 Profesi Keguruan 05 Rabu 08.40-10.20 PIAUD- 2-C E.26 MSI
06 Kamis 07.00-08.40 PAI- 4-D C.14 Profesi Keguruan 07 Kamis 08.40-10.20 PAI- 4-E C.15 Profesi Keguruan 08 Kamis 13.00-14.40 PAI- 4-F C.15 Profesi Keguruan
F. Aktivitas mahasiswa perminggu dihitung berdasarkan 1 sks = 50 menit kegiatan terjadwal bersama dosen, 60 menit tugas terstruktur, 60 menit tugas mandiri.
G. Perkuliahan berbasis research dengan pendekatan tematik dan cenderung pada strategi inquiri daripada strategi ekspositeri. Metode perkuliahan : ceramah, dialog, diskusi, pemberian tugas, dan ujian. Untuk diskusi terdiri dari dosen sebagai moderator, kelompok mahasiswa sebagai penyaji, kelompok mahasiswa sebagai pembanding, dan kelompok mahasiswa sebagai peserta.
H. Setiap realisasi dialog, diskusi, tanya jawab, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester; mahasiswa harus menyebutkan/menuliskan nomor urut sebagai termaktub dalam daftar hadir mahasiswa.
I. Contoh rujukan ilmiah terkait dengan tema-tema perkuliahan:
01. Al-Qur’an al-Karīm. 02. Al-Sunnah nabi saw.
03. Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, 5th ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2000. 04. Abu Bakar Muhammad, Membangun Manusia Seutuhnya Menurut Al-Qur’an, AlIkhlas,
Surabaya, n.d.
05. Adeng Muchtar Ghazali, Ilmu Studi Agama, 1 st ed, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2005. 06. A. Hanafi, Theology Islam (Ilmu Kalam), 3rd ed, Bulan Bintang, Jakarta, 1979.
07. Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, 3rd ed, Bulan Bintang, Jakarta, 1982. 08. Ahmad Norman Permata, ed : Metodologi Studi Agama, 1 st ed, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2000.
09. A. Mukti Ali, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam, 2nd ed, Mizan, Bandung, 1993. 10. Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecersasan Emosi dan Spiritual
Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, 7th ed, Arga, Jakarta, 2002.
11. Dudung Abdurrahman, Metodologi Penelitian Sejarah, 1 st ed, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2007.
12. Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Pikiran Tentang Islam dan Ummatnya, 3 rd ed, CV. Rajawali, Jakarta, 1991.
13. Endang Saifuddin Anshari, Agama dan Kebudayaan, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1980. 14. Faisal Ismail, Agama dan Kebudayaan, 1 st ed, PT. Alma’arif, Bandung, 1982.
16. H. Hamzah Ya’kub, Filsafat Ketuhanan, 2nd ed, PT. Alma’arif, Bandung, 1984. 17. Imam Munawir, Asas-Asas Kepeminpinan dalam Islam, Usaha Nasional, Surabaya, n.d. 18. M. Amin Abdullah, Studi Agama : Normativitas atau Historisitas, 2nd ed, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta, 1996.
19. M. Amin Abdullah, et.al, Islamic Studies dalam Paradigma Integrasi Interkoneksi (Sebuah Antologi), 1 st ed, SUKA Press, Yogyakarta, 2007.
20. Malik B. Badri, Psikolog Islam di Lobang Buaya, U.P. Karyono, Yogyakarta, n.d. 21. Masjfuk Zuhdi, Ijtihad dan Problematikanya dalam Memasuki Abad XV Hijriyah, 1 st
ed, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1981.
22. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, 6th ed, Mizan, Bandung, 1994.
23. Moh. Nurhakim, Metodologi Studi Islam, 2nd ed, UMM Press, Malang, 2005.
24. M. Sirozi, et.al, Arah Baru Studi Islam di Indonesia Teori dan Metodologi, 1 st ed, ArRuzz Media, 2008.
25. Mudlor Achmad, Manusia dan Kebenaran Masalah Pokok Filsafat, Usaha Nasional, Surabaya, n.d.
26. Mudlor Achmad, Etika dalam Islam, Al-Ikhlas, Surabaya, n.d.
27. Muhaimin, et.al, Dimensi-Dimensi Studi Islam, 1 st ed, Karya Abditama, Surabaya, 1994.
28. Mujamil Qomar, Pemikiran Islam Metodologis, Model Pemikiran Alternatif dalam Memajukan Peradaban Islam, 1st ed, Kalimedia, Yogyakarta, 2015.
29. Ngainum Naim, Pengantar Studi Islam, 1 st ed, Teras, Yogyakarta, 2009. 30. Taufik Abdullah dan M. Rusli Karim, Metodologi Penelitian Agama Sebuah
Pengantar, 1 st ed, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta, 1989. 31. dan lain-lain yang dianggap relevan.
J. Tugas Terstruktur
1. Wajib : diskusi
Tugas individual : membaca rujukan ilmiah terkait dengan masing-masing tema perkuliahan (sebelum dibahas di kelas), dan menyusun suatu pertanyaan analitis untuk disampaikan dalam forum diskusi kelas, dan/atau menyusun suatu pemikiran yang relevan untuk disampaikan dalam forum diskusi kelas.
Tugas kelompok penyaji: berkoordinasi internal masing-masing kelompok, membaca rujukan ilmiah terkait dengan tema perkuliahan yang menjadi bagian kelompok, membuat ringkasan isi dan ringkasan pendapat sebagai paparan ilmiah dengan tulisan tangan di atas kertas folio bergaris memakai model catatan kaki, mempresentasikan ringkasan dalam forum diskusi kelas sesuai urutan waktu yang ditentukan sekaligus merespon pertanyaan, pemikiran, kritik dan saran dari peserta. Kalimat yang dibikin oleh kelompok ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru.
yang dibikin oleh kelompok ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta warna biru.
Hasil kerja kelompok penyaji dan kelompok pembanding yang disertai foto-copy rujukan ilmiah (semisal : halaman judul buku ilmiah yang memuat identitas penulis dan penerbit serta tahun penerbitan, halaman yang dikutip diberi stabilo warna kuning-muda pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan kaki), dijilid-dibendel, dan diserahkan pada dosen paling lambat sehari sebelum hari H diskusi.
2. Sunnah : presentasi/publikasi karya ilmiah dan donor darah suka rela
a. Secara individual, mahasiswa yang telah mempresentasikan hasil karya ilmiahnya dalam forum ilmiah atau telah mempublikasikan hasil karya ilmiahnya melalui media ilmiah, disilakan menunjukkan bukti dan data pendukung kepada dosen untuk mendapatkan penilaian.
b. Secara individual, mahasiswa yang telah rutin mendonorkan darahnya melalui Palang Merah Indonesia (PMI), disilakan menunjukkan “Kartu Donor” kepada dosen paling akhir dalam perkuliahan ke 6.
3. Mubah : pembuatan resume
Secara individual, mahasiswa membaca rujukan ilmiah terkait dengan masing-masing tema perkuliahan, kemudian membuat resume pendapat dalam dalam buku tulis, atau soft-file dengan model seperti di bawah ini.
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, 5th ed, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2000.
HAL RINGKASAN
1 Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW. diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. 5 ... Islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, yaitu mulai dari
dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, sejarah, perdamaian, sampai pada kehidupan rumah tangga, dan masih banyak lagi. Untuk memahami berbagai dimensi ajaran Islam tersebut jelas memerlukan berbagai pendekatan yang digali dari berbagai disiplin ilmu.
dst ...
K. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berurutan. Jawaban bersifat analitis berdasarkan data rujukan ilmiah melalui “kutipan langsung” model catatan kaki, sehingga “teks kutipan” tidak bercampur-baur dengan “teks anda” sebagai latihan mencegah diri sendiri dari tindakan plagiasi. Antar paragraf diberi jarak satu baris tanpa tulisan, dan paragraf terakhir sebagai kesimpulan yang hanya terdiri dari satu kalimat. Kalimat yang dibikin oleh mahasiswa ditulis dengan tinta warna hitam, sedang kalimat yang dikutip dari rujukan ilmiah ditulis dengan tinta
Foto copy data rujukan ilmiah terlampir (misal: halaman judul buku ilmiah yang memuat identitas penulis, judul, penerbit, kota penerbit, tahun diterbitkan); diberi stabilo warna kuning-muda pada bagian teks yang dikutip dan di sebelah kanan luar diberi nomor urut sesuai nomor catatan kaki.
Hasil UTS dan UAS ditulis dengan tangan masing-masing mahasiswa pada kertas folio bergaris, kemudian dijilid-dibendel bersama lampiran. Hasil UTS dikumpulkan dalam perkuliahan yang ke 06, dan hasil UAS dikumpulkan dalam perkuliahan yang ke 12.
Pada sampul depan hasil UTS dan UAS harus disertai identitas diri mahasiswa secara lengkap : nama, NIM, kelas, dan nomor urut sebagai termaktub dalam daftar hadir.
Ujian Tengah Semester (UTS)
Bacalah berita di bawah ini dengan cermat :
Dua Alasan Islam Jadi Agama yang Paling Pesat di Dunia
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/08/13/ouk9dx428-dua-alasan-islam-jadi-agama-yang-paling-pesat-di-dunia - diakses 14-08-2017
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pew Research Center mencatat Islam sebagai agama yang tumbuh paling cepat di dunia. Bahkan, pemeluk Islam diperkirakan meningkat 70 persen dari 1,8 miliar pada 2015 menjadi tiga miliar pada 2050.
Editor senior yang fokus pada penelitian agama di Pew Research Center Michael Lipka menyusun laporan berdasarkan riset yang dilakukan lembaganya beberapa tahun terakhir, mulai 2011 hingga yang terbaru tahun ini. Dia mengatakan ada dua faktor utama di balik pertumbuhan Islam yang diproyeksikan dengan cepat. “Keduanya melibatkan demografi sederhana,” kata dia dilansir dari laman Pew Research Center (pewresearch.org), Ahad (13/8).
Pertama, dia menyebutkan, umat Islam memiliki lebih banyak anak daripada anggota kelompok agama lainnya. Di seluruh dunia, setiap perempuan Muslim memiliki rata-rata 2,9 anak,
dibandingkan dengan 2,2 untuk semua kelompok agama lainnya.
Kedua, Muslim merupakan kelompok agama termuda. Artinya, ada banyak pemeluk agama Islam berusia muda dibandingkan agama-agama besar lain. Rata-rata usia pemeluk agama Islam 24 tahun pada 2015. “Tujuh tahun lebih muda dari usia rata-rata non-Muslim,” kata Lipka.
Dengan rata-rata pemeluk berusia produktif, dia menerangkan, mayoritas penduduk dunia yang beragama Islam berada dalam fase sedang punya anak, atau segera punya anak. “Ini,
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pew Research Center pada 2015, ada 1,8 miliar Muslim di dunia, atau mencapai 24 persen dari populasi terbesar kedua. Angka ini membuat Islam menjadi agama terbesar kedua di dunia.
Jumlah Muslim juga tersebar tidak hanya di Timur Tengah-Afrika Utara, di mana Islam muncul pada abad ketujuh. Bahkan, penduduk dunia beragama Islam di wilayah ini hanya sekitar 20 persen dari jumlah Muslim dunia.
Mayoritas Muslim di seluruh dunia (62%) tinggal di wilayah Asia Pasifik, termasuk populasi besar di Indonesia, India, Pakistan, dan Bangladesh. Indonesia saat ini merupakan negara dengan
populasi Muslim terbesar di dunia, namun Pew Research Center memproyeksikan bahwa India akan menjadi negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak pada 2050.
“Sambil tetap menjadi negara dengan mayoritas Hindu, India akan punya lebih dari 300 juta Muslim,” kata Lipka.
Lipka menyebutkan populasi Muslim di Eropa juga tumbuh. Pew memproyeksikan jumlah Muslim di seluruh Eropa mencapai 10 persen dari keseluruhan populasi pada 2050.
“Kendati tidak mengubah populasi global, migrasi membantu meningkatkan populasi Muslim di sejumlah wilayah, termasuk Amerika Utara dan Eropa,” kata Lipka.
Laporan Pew Research Center ini juga memperlihatkan hasil survei terbaru terkait dengan persepsi Muslim terhadap ISIS. Hasilnya, kebanyakan orang di beberapa negara dengan populasi Muslim yang signifikan memiliki pandangan bahwa ISIS merupakan organisasi yang merugikan. Misalnya, hampir semua responden di Lebanon dan 94 persen di Yordania. Namun, di beberapa negara, sebagian besar penduduk tidak punya pendapat tentang ISIS, termasuk 62 persen Muslim di Pakistan.
Secara umum, kebanyakan Muslim juga mengatakan bom bunuh diri dan bentuk kekerasan lainnya terhadap warga sipil atas nama Islam jarang atau tidak pernah dibenarkan. Survei ini termasuk 92 persen di Indonesia dan 91 persen di Irak.
Namun, di beberapa negara, tindakan kekerasan ini setidaknya kadang-kadang dapat dibenarkan, termasuk 40 persen di wilayah Palestina, 39 persen di Afghanistan, 29 persen di Mesir dan 26 persen di Bangladesh.
“Dalam banyak kasus, orang-orang di negara-negara dengan populasi Muslim besar sama pedulinya dengan negara-negara Barat tentang ancaman ekstremisme Islam, dan semakin khawatir dalam beberapa tahun terakhir,” kata dia.
Survei Pew Research Center terhadap Muslim di 39 negara terkait pemberlakuan syariah Islam mendapatkan jawaban beragam. Survei itu bertanya kepada Muslim apakah mereka menginginkan hukum syariah, sebuah kode hukum berdasarkan Al Quran dan Hadits untuk menjadi hukum resmi tanah di negara mereka. “Tanggapan atas pertanyaan ini sangat bervariasi,” kata dia.
di Eropa Timur dan Asia Tengahtermasuk Turki (12%), Kazakhstan (10%) dan Azerbaijan (8%) -relatif sedikit Muslim yang menyukai penerapan undang-undang syariah.
Pada tulisannya, Lipka juga menyebutkan, seperti kelompok agama manapun, keyakinan dan praktik keagamaan umat Islam berbeda-beda tergantung pada banyak faktor, termasuk negara mereka tinggal. Namun, Muslim di seluruh dunia hampir secara universal dipersatukan oleh keyakinan. “Keyakinan satu Allah dan Nabi Muhammad SAW, serta praktik ritual keagamaan tertentu seperti puasa selama Ramadhan,” ujar dia.
Soal UTS :
1. Mana yang tepat : penelitian oleh Pew Research Center tersebut cenderung pada riset kuantitatif atau pada riset kualitatif.
2. Di mana letak kelemahan utama dari hasil penelitian oleh Pew Research Center tersebut, jika dicermati dari aspek-aspek Metodologi Studi Islam.
3. Berdasarkan jawaban atas soal nomor 2 itu; maka bagaimana kritik (sanggahan, bantahan) anda terhadap hasil penelitian oleh Pew Research Center tersebut.
Ujian Akhir Semester (UAS)
Bacalah dengan cermat berita di bawah ini.
Dekan Diduga Korupsi, Mahasiswa Ancam Pindah Kampus
http://regional.liputan6.com/read/3236785/dekan-diduga-korupsi-mahasiswa-ancam-pindah-kampus?utm_source=lpfeed&utm_medium=lpfeed&utm_campaign=rss – diakses 24-01-2018Liputan6.com, Kendari - Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) Sulawesi Tenggara memanas. Kondisi ini dipicu adanya dugaan korupsi yang dilakukan salah seorang dekan di
universitas tersebut. Dekan itu dituding menggelapkan anggaran praktik mahasiswa saat menggelar kegiatan di Bandung, Jawa Barat awal Januari lalu.
Ulah sang dekan ini memicu ribuan mahasiswa dari lima universitas di Sulawesi Tenggara mendatangi kampus UMK, Selasa, 23 Januari 2018. Mereka menuntut rektor mencopot dekan itu.
Tuduhan korupsi terhadap dekan tersebut bukan tanpa sebab. Hal ini karena dekan dianggap tidak transparan mengenai pengelolaan biaya perkuliahan. Ketika mempertanyakan alokasi
anggaran biaya perjalanan Studi Kerja Lapangan (SKL) di Bandung, yang sebesar Rp 16 juta, sang dekan berang.
Tidak hanya mahasiswa yang kecewa atas tindakan sang dekan, ada delapan dosen yang memilih mundur. Alasannya sama, karena dekan tidak transparan selama memimpin fakultas, serta perlakuan tidak santun yang ditunjukkan kepada dosen-dosennya.
"Saat ini, semua laporan ini sudah kami serahkan ke Dewan Muhammadiyah Sulawesi Tenggara, mereka yang akan putuskan apakah dekan akan dipindahkan atau tidak," ujar Muhammad Nur.
Keputusan akan dipertahankan atau tidak dekan yang diduga korupsi tersebut akan melalui proses rapat pada Kamis, 25 Januari 2018. Rapat ini bakal diikuti dewan Muhammadiyah Sulawesi Tenggara.
Di depan mahasiswa, Rektor UMK Muhammad Nur, menyatakan siap menerima kembali delapan dosen yang sudah mengundurkan diri. Pihaknya mengakui, Universitas Muhammadiyah masih membutuhkan tenaga pendidik.
"Kami siap menerima kembali mereka, kami membuka diri. Mudah-mudahan ini hanya keputusan sesaat mereka sehingga mereka bisa segera kembali beraktivitas," ujar Muhammad Nur.
Namun, mahasiswa menilai rektor bersikap tidak tegas. Menurut Tata, salah seorang mahasiswa, rektor seharusnya memanggil kembali dosen mereka yang sudah keluar.
"Tidak gampang mencari dosen dengan kemampuan bagus, kalau kampus sungguh-sungguh memperhatikan dosen dan tidak memihak dekan, harusnya dipertahankan," ujar Tata.
Tidak hanya dosen yang hengkang dari UMK, tetapi mahasiswa pun memilih pindah. Tercatat, ada belasan mahasiswa kampus UMK yang memilih meninggalkan kampus dan pindah ke kampus lain.
Keputusan pindah ini, diakui mahasiswa, karena jengkel atas sikap dekan dan kampus yang tidak tegas terhadap dekan itu. Padahal, mahasiswa sudah membawa bukti-bukti terkait dugaan
penggelapan anggaran praktik mahasiswa dan aksi kekerasan, tetapi kampus lambat memutuskan sikap.
"Daripada kita terus digantung dengan keputusan yang tidak jelas, lebih baik kami pindah saja," tegas Sofyan, salah satu mahasiswa.
)0(
122 Kepala Desa Jadi Tersangka Korupsi
https://antikorupsi.org/id/news/122-kepala-desa-jadi-tersangka-korupsi - diakses 25-01-2018
Friday, 9 December, 2016 - 14:59
Antikorupsi.org, Jakarta, 9 Desember 2016 – Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat
sebanyak 122 Kepala Desa atau Ketua Asosiasi Kepala Desa menjadi tersangka kasus korupsi. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa kepala desa menjadi aktor yang paling sering ditetapkan sebagai tersangka korupsi.
Dari 133 kasus tersebut, sebanyak 186 tersangka telah ditetapkan. Aktor selain Kepala Desa yang telah ditetapkan mencakup aparat desa, pelaksana kegiatan ekonomi desa, kelompok tani, dan warga. Terdapat juga rekanan atau penyedia barang dan jasa, pendamping, dan fasilitator PNPM.
Aktor terbanyak kedua yang ditetapkan menjadi tersangka korupsi yaitu aparat desa, yang meliputi sekretaris desa, bendahara, dan kelengkapan desa. Jumlah keseluruhan aktor aparat desa yang tercatat menjadi tersangka korupsi sebanyak 26 orang.
Modus yang paling sering digunakan yaitu penggelapan dan penyalahgunaan anggaran. “Penggelapan ada 64 orang, anggaran yang disalahgunakan sebanyak 21 orang,” imbuh Tama.
Adapun potensi kerugian negara dalam kasus korupsi di tingkat desa mencapai jumlah 205 Milyar.
Menanggapi hal tersebut, Tama mengatakan, perhatian lebih terhadap desa saat ini diperlukan. “Desa itu battlefield program dari pemerintah atau swasta, juga tempat perebutan sumberdaya.”
Keberadaan UU Desa menurutnya akan memberikan implikasi luas terhadap desa di Indonesia yang mencapai jumlah 74 ribu.
Untuk itu Tama menggarisbawahi pentingnya peran masyarakat sipil dalam hal tersebut. “Masyarakat sipil bisa melakukan pengawasan terhadap dana desa.”
Diskusi ‘Mengawal Dana Desa’ merupakan rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Internasional (HAKI) 2016. Hadir pembicara lain dalam diskusi tersebut yaitu Budiman Sudjatmiko, Anggota Komisi II DPR RI, dan Wawan Wardiana, Plh. Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
)0(
KPK: Suap Bupati Jombang untuk Tetapkan Jabatan Kadinkes Definitif
https://news.detik.com/berita/3849444/kpk-suap-bupati-jombang-untuk-tetapkan-jabatan-kadinkes-definitif - diakses 05-02-2018Minggu 04 Februari 2018, 16:58 WIB
Jakarta - Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko diduga menerima Rp 200 juta dari Inna Sulestyowati, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Pemkab Jombang. Pemberian suap itu diduga agar Nyono mengangkat Inna sebagai Kadinkes Pemkab Jombang definitif.
"Diduga pemberian uang dari IS (Inna Sulestyowati) kepada NSW (Nyono Suharli Wihandoko) agar Bupati menetapkannya dalam jabatan Kepala Dinas Kesehatan definitif," ucap Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2018).
Syarif menyebut duit itu berasal dari kutipan jasa pelayanan kesehatan atau dana kapitasi. Duit itu dikumpulkan sejak Juni 2017 sekitar total Rp 434 juta dengan pembagian 1 persen untuk
Paguyuban Puskesmas se-Jombang, 1 persen untuk Kadinkes, dan 5 persen untuk Bupati.
Selain itu, ada pemberian lainnya dari Inna kepada Nyono sebesar Rp 75 juta. Uang itu berasal dari pungutan liar (pungli) yang dilakukan Inna dari penerbitan izin operasional sebuah rumah sakit swasta di Jombang.
"Dari pungli tersebut diduga telah diserahkan kepada NSW pada 1 Februari 2018 sebesar Rp 75 juta. Diduga sekitar Rp 50 juta telah digunakan NSW untuk membayar iklan terkait rencananya maju dalam pilkada Bupati Jombang 2018," kata Syarif.
Nyono telah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap, sedangkan Inna dijerat sebagai pemberi suap. KPK menyayangkan kepala daerah petahana masih melakukan praktik-praktik suap seperti ini.
)0(
Mental Politik Transaksional
http://news.metrotvnews.com/editorial-media-indonesia/nbw32G6b-mental-politik-transaksional - diakses 05-02-2018
Rabu, 24 Jan 2018 08:29 WIB
POLITIK negeri ini masih tidak beranjak dari urusan kekuasaan semata. Perebutan jabatan serta kursi kepemimpinan tetap mengemuka, sedangkan politik gagasan dan kerakyatan makin
terpinggirkan. Praktik politik semacam itu tidak terkecuali terjadi di tubuh partai politik.
Padahal, kehidupan partai merupakan entitas politik untuk mengartikulasikan kepentingan rakyat. Kehadiran partai politik menjadi elemen yang sangat menentukan terhadap penyelenggaraan negara untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang prorakyat.
Jika sebelumnya konflik berkepanjangan di Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan, kini giliran Partai Hati Nurani Rakyat dilanda konflik internal.
Aksi saling pecat berlangsung antara kubu Oesman Sapta Odang dan Syarifuddin Sudding. Sudding menggalang 27 DPD dan 401 DPC untuk menggelar musyawarah nasional luar biasa yang direstui Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto. Mereka memecat Oesman Sapta dan menggantinya dengan Daryatmo.
Namun, Oesman Sapta melawan, mengumpulkan 17 DPD Hanura dan menyatakan menolak hasil munaslub. Kemelut menyebar ke daerah. Saling pecat dan klaim terjadi antarpengurus daerah. Bahkan, aksi saling lapor pun menjadi bagian drama konflik. Oesman Sapta dilaporkan ke polisi dengan dugaan menggelapkan uang partai lebih dari Rp 200 miliar.
Oesman Sapta membalasnya dengan melaporkan tiga orang yang menudingnya itu, yakni Ari Mularis, Sudewo, dan Dadang Rusdiana. Namun, yang lebih penting, konflik Hanura membuka ceruk yang lebih dalam perihal kebiasaan partai politik. Dana Rp 200 miliar yang disimpan Oesman Sapta itu berasal dari mahar politik para kandidat kepala daerah yang didukung Hanura pada Pilkada 2018.
saat uang menjadi penentu utama dalam proses kepemimpinan.
Dengan pola rekrutmen yang berfondasi pada akar transaksional tersebut, hampir pasti para calon kepala daerah ketika terpilih nanti tidak akan mementingkan masyarakat yang sudah memilih mereka. Sebaliknya, mereka akan mengupayakan berbagai cara untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkannya lewat, apalagi kalau bukan korupsi.
Ini semestinya diperlakukan sebagai perilaku politik menyimpang yang seharusnya dengan tegas diberantas. Badan Pengawas Pemilu mestinya proaktif untuk mengusut pidana pemilu ini. Apalagi UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menegaskan mahar politik dilarang.
Undang-undang tersebut juga membubuhkan sanksi tegas bagi pelaku praktik uang mahar. Dalam Pasal 47 UU disebutkan tiga bentuk sanksi. Pertama, jika terbukti dengan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, parpol yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode berikutnya di daerah yang sama. Kedua, terkait dengan pembayaran mahar atau imbalan tersebut, KPU dapat membatalkan penetapan calon kepala daerah. Ketiga, parpol atau gabungan parpol yang terbukti menerima imbalan atau mahar akan didenda 10 kali lipat dari nilai imbalan yang diterima.
Jika perilaku lancung praktik mahar politik tidak dituntaskan dan tidak masuk proses hukum, demokrasi transaksional yang mendominasi. Sebaliknya, politik gagasan lama-kelamaan punah. Selain itu, kontestasi politik sekadar menjadi ajang untuk melahirkan para koruptor.
)0(
Sinopsis atas berita mengenai kasus suap dan/atau korupsi :
Melalui berbagai media massa cetak dan elektronik hampir setiap hari dikabarkan
kasus-kasus suap dan/atau korupsi. Kasus suap dilakukan oleh pihak penyuap kepada pihak yang
disuap dengan besaran mulai dari jutaan rupiah sampai milyaran rupiah, agar keinginan
pihak penyuap dipenuhi, semisal ketika pihak penyuap menginginkan jabatan tertentu.
Kasus korupsi dilakukan oleh pejabat tertentu untuk keuntungan diri sendiri individu,
keuntungan individu dan keluarga, keuntungan individu dan keluarga serta kelompok orang
tententu (kroni). Para penyuap dan para koruptor di Indonesia yang telah ditangkap oleh
aparat penegak hukum, ternyata mayoritas dari mereka adalah muslīm-muslīmah lulusan
jalur pendidikan formal; baik dari penyandang gelar sarjana, magister, maupun doktor.
Soal UAS :
1. Hadirkan kategori “manusia sehat” dalam perspektif mata kuliah Metodologi Studi Islam. 2. Hadirkan kategori “manusia sakit” dalam perspektif mata kuliah Metodologi Studi Islam. 3. Dalam perspektif mata kuliah Metodologi Studi Islam, koruptor semisal pihak penyuap dan
pihak yang disuap itu termasuk dalam kategori “manusia sehat” atau “manusia sakit”, dan sertakan implikasinya.
M. Bila diperlukan, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen di kampus.
Tulungagung, 10 Pebruari 2018 Dosen