• Tidak ada hasil yang ditemukan

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BPS PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 07/02/35/Th.X, 1 Februari 2012

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

J

AWA

T

IMUR

B

ULAN

J

ANUARI

2012

Bulan Januari 2012 Jawa Timur mengalami Inflasi sebesar 0,35 persen

Pada bulan Januari 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,35 persen. Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,52 persen, dikuti oleh Sumenep sebesar 0,50 persen, Surabaya sebesar 0,39 persen, Jember sebesar 0,28 persen, Malang dan Kediri masing-masing sebesar 0,27 persen, serta inflasi terendah terjadi di Madiun sebesar 0,10 persen.

Inflasi Jawa Timur bulan Januari 2012 terjadi karena sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,74 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,36 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen, kelompok perumahan sebesar 0,28 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,19 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen. Sementara itu kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,25 persen.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah telur ayam ras, tomat sayur, daging ayam ras, tarip angkutan udara, ikan mujair, gula pasir, minyak goreng, beras, tukang bukan mandor, dan rokok kretek filter.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah cabe rawit, cabe merah, emas perhiasan, jeruk, jagung muda, bawang merah, pepaya, semangka, pengharum cucian/pelembut dan apel. Dari ibukota provinsi di Pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandung sebesar

1,24 persen, dikuti oleh Serang sebesar 0,94 persen, Jakarta sebesar 0,48 persen, Semarang sebesar 0,42 persen, Surabaya sebesar 0,39 persen, dan inflasi terendah terjadi di Yogyakarta sebesar 0,25 persen. Dari 66 kota IHK nasional, 62 kota mengalami inflasi dan 4 kota lainnya mengalami deflasi. Lima kota yang

mengalami inflasi tertinggi terjadi di Banjarmasin sebesar 2,92 persen, dikuti oleh Pematang Siantar sebesar 2,85 persen, Pangkal Pinang sebesar 2,83 persen, Palangkaraya sebesar 2,53 persen dan Sibolga sebesar 2,53 persen, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 0,38 persen, dikuti oleh Manokwari sebesar 0,31 persen, Ternate sebesar 0,14 persen, dan Manado sebesar 0,13 persen.

Laju inflasi tahun kalender (Januari-Januari) 2012 Jawa Timur mencapai 0,35 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2012 terhadap Januari 2011) Jawa Timur sebesar 3,82 persen.

1. Inflasi Jawa Timur

Penghitungan inflasi Jawa Timur tahun 2012 didasarkan pada hasil pemantauan/pendataan harga barang dan jasa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pasar tradisional dan pasar modern di 7 kota IHK nasional yaitu; Surabaya, Malang, Kediri, Jember, Sumenep, Probolinggo, dan Madiun.

(2)

Gambar 1. Inflasi Bulanan Jawa Timur

Tahun 2007 - 2012 0,55 -0.05 1.06 1.59 0.87 0.35

Jan Peb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Dari hasil pendataan tersebut diperoleh bahwa pada bulan Januari 2012 Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,35 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,68 pada bulan Desember 2011 menjadi 130,14 pada bulan Januari 2012. Apabila inflasi bulan Januari 2012 dibandingkan dengan inflasi yang terjadi enam tahun terakhir pada bulan yang sama, maka inflasi Januari 2012 ini adalah inflasi terendah, dan inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 1,59 persen, diikuti oleh tahun 2007 sebesar 1,06 persen, tahun 2011 sebesar 0,87 persen, dan tahun 2010 sebesar 0,55 persen, sedangkan pada tahun tahun 2009 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen.

Inflasi Jawa Timur bulan Januari 2012 terjadi karena sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,74 persen, kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan sebesar 0,36 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,33 persen, kelompok perumahan sebesar 0,28 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga dan kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen. Sementara itu kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,25

persen.

Tingginya inflasi di kelompok bahan makanan terutama terjadi pada sub kelompok ikan segar, sub kelompok sayur-sayuran, sub kelompok telur susu dan hasil-hasilnya, sub kelompok daging dan hasil-hasilnya, sub kelompok lemak dan minyak, sub kelompok bahan makanan lainnya, sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, sub kelompok ikan diawetkan dan sub kelompok kacang-kacangan. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi

terbesar kelompok bahan makanan pada bulan Januari 2012 meliputi telur ayam ras, tomat sayur, daging ayam ras, ikan mujair, minyak goreng, dan beras. Selain itu kelompok makanan jadi, minuman, dan rokok memberikan sumbangan inflasi yang cukup tinggi pada bulan Januari 2012, terutama komoditas gula pasir dan rokok kretek filter. Sumbangan Inflasi yang cukup signifikan terjadi juga pada kelompok transpor-komunikasi-jasa/keuangan, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar pada kelompok ini adalah tarip angkutan udara, tarip angkutan kereta api, tarip biaya kirim surat dan pemeliharaan/service.

Tekanan terhadap inflasi datang dari sub kelompok bumbu-bumbuan, seperti cabe rawit, cabe merah, dan bawang merah, sub kelompok buah-buahan, antara lain jeruk, pepaya, semangka, apel, dan salak. Penurunan harga kelompok bumbu-bumbuan ini disebabkan faktor cuaca yang mendukung melimpahnya panen raya di beberapa sentra penghasil cabe dan bawang. Tekanan terhadap laju inflasi semakin besar akibat turunnya komoditas emas perhiasan, jagung muda, pepaya,

(3)

No. Komoditi Mak Jadi, Minuman, Rokok

dan Tembakau 0,3302 0,0602

1 Makanan Jadi 0,0684 0,0076 2 Minuman yang tdk beralkohol 0,8778 0,0293 3 Tembakau dan Min.

beralkohol 0,6636 0,0232 Tabel 2.

bulan Januari 2012 (%)

Inflasi Sumbangan Inflasi dan Sumbangan Kelompok Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

No. Komoditi

BAHAN MAKANAN 0,7354 0,1629

1 Padi-2an, umbi-2an & hsl-nya 0,3246 0,0224 2 Daging & hasilnya 1,2514 0,0384 3 Ikan Segar 4,1621 0,0858 4 Ikan Diawetkan 0,3254 0,0039 5 Telur, Susu dan hsl-nya 2,3265 0,0536 6 Sayur-2an 3,1139 0,0578 7 Kacang-2an 0,1355 0,0018 8 Buah-2an -1,1791 -0,0244 9 Bumbu-2an -5,6232 -0,0969 10 Lemak dan Minyak 1,2072 0,0195 11 Bahan makanan lainnya 0,5332 0,0008

Tabel 1. bulan Januari 2012 (%)

Inflasi Sumbangan Inflasi dan Sumbangan Kelompok Bahan Makanan

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

Bahan Makanan

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,7354 persen. Dari 11 sub kelompok dalam kelompok ini, 9 sub kelompok mengalami inflasi dan 2 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan segar sebesar 4,1621 persen, dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,1355 persen.

Kelompok ini di bulan Januari 2012 memberikan sumbangan positif sebesar 0,1629 persen. Sumbangan positif terbesar diberikan oleh sub kelompok ikan segar sebesar 0,0858 persen dan sumbangan positif terkecil diberikan oleh sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,0018 persen.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,3302 persen. Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok minuman yang tidak beralkhohol sebesar 0,8778 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok makanan jadi sebesar 0,0684 persen. Kelompok ini pada bulan Januari 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0602 persen. Sumbangan inflasi tertinggi diberikan oleh sub kelompok minuman yang tidak beralkhohol sebesar 0,0293 persen.

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,2786 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,5383 persen dan inflasi terendah

terjadi pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,0085 persen.

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0586 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,0542 persen, dan sumbangan inflasi terkecil diberikan oleh sub kelompok bahan bakar,penerangan dan air sebesar 0,0007 persen.

No. Komoditi

Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan

Bakar 0,2786 0,0586

1 Biaya tempat tinggal 0,5383 0,0542 2 Bahan bakar, penerangan dan air 0,0085 0,0007 3 Perlengkapan rumahtangga 0,3393 0,0069 4 Penyelenggaraan rumahtangga -0,0937 -0,0032

Tabel 3.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Inflasi Sumbangan

(4)

No. Komoditi

Sandang -0,2478 -0,0168

1 Sandang laki-laki -0,0907 -0,0017 2 Sandang wanita -0,0751 -0,0007 3 Sandang anak-anak 0,9010 0,0084 4 Barang pribadi dan

sandang lainnya -0,8347 -0,0228

Tabel 4.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Sandang bulan Januari 2012 (%)

Inflasi Sumbangan

Sandang

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami deflasi sebesar 0,2478 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami deflasi dan 1 sub kelompok mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,8347 persen.

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 memberikan sumbangan terjadinya deflasi sebesar 0,0168 persen. Sumbangan deflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,0228 persen.

Kesehatan

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,1557 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok obat-obatan sebesar 0,4534 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok jasa kesehatan sebesar 0,0739 persen.

Kelompok ini pada bulan Januari 2012

menyumbang inflasi sebesar 0,0070 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok obat-obatan sebesar 0,0044 persen.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,1893 persen. Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi, 1 sub kelompok mengalami deflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok rekreasi sebesar 0,8141 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok olah raga sebesar 0,0039 persen.

Kelompok ini di bulan Januari 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0170 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok rekreasi sebesar 0,0165 persen dan penghambat inflasi diberikan oleh sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan sebesar -0,0002 persen.

No. Komoditi Kesehatan 0,1557 0,0070 1 Jasa Kesehatan 0,0739 0,0009 2 Obat-obatan 0,4534 0,0044 3 Jasa Perawatan jasmani 0,0948 0,0003 4 Perawatan jasmani dan kosmetika 0,0794 0,0014 Tabel 5.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Kesehatan bulan Januari 2012 (%)

Inflasi Sumbangan

No. Komoditi

Pendidikan, Rekreasi & OR 0,1893 0,0170

1 Jasa Pendidikan 0,0000 0,0000 2 Kursus2 / Pelatihan 0,0946 0,0006 3 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan -0,0286 -0,0002 4 Rekreasi 0,8141 0,0165 5 Olah raga 0,0039 0,0000 Tabel 6.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Pendidikan Rekreasi & Olah Raga

Inflasi Sumbangan bulan Januari 2012(%)

(5)

Gambar 3.

Inflasi y-o-y 7 Kota dan Jawa Timur (Januari 2011 - Januari 2012) 3.82 1.28 3.75 3.61 3.64 3.34 2.55 4.31

Jbr. Smnp. Kdr. Mlg. Prob. Mdn. Sby. Jatim

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kelompok ini pada bulan Januari 2012 mengalami inflasi sebesar 0,3639 persen. Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 3 sub kelompok mengalami inflasi dan 1 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,5035 persen dan inflasi terendah terjadi pada sub kelompok komunikasi dan pengiriman sebesar 0,2159 persen.

Kelompok ini di bulan Januari 2012 menyumbang inflasi sebesar 0,0634 persen. Sumbangan inflasi terbesar diberikan oleh sub kelompok transpor sebesar 0,0448 persen.

2. Inflasi 7 Kota di Jawa Timur

Dari 7 kota IHK di Jawa Timur, pada bulan Januari 2012 ini, semua kota di Jawa Timur mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Probolinggo sebesar 0,52 persen dan inflasi terendah terjadi di Madiun sebesar 0,10 persen, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.

Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar pada Inflasi di Jawa Timur adalah telur ayam ras, tomat sayur, daging ayam ras, tarip angkutan udara, ikan mujair, gula pasir, minyak goreng, beras, tukang bukan mandor dan rokok kretek filter.

Sepuluh komoditas di Probolinggo yang menyebabkan terjadinya inflasi tertinggi di banding dengan kota lainnya di Jawa Timur disebabkan oleh naiknya harga daging ayam ras, telur ayam ras, kontrak rumah, ikan tongkol, kacang panjang, minyak goreng, tomat sayur, gula pasir, baju kaos/t-shirt dan batu bata/batu tela. Dilihat dari inflasi year-on-year (Januari

2012 terhadap Januari 2011), Jawa Timur mengalami inflasi 3,82 persen. Dari semua kota, inflasi y-o-y tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,31 persen, diikuti oleh Sumenep sebesar 3,75 persen, Malang sebesar 3,64 persen, Kediri sebesar 3,61 persen, Probolinggo sebesar 3,34 persen, Madiun sebesar 2,55 persen dan Jember sebesar 1,28 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 3.

Gambar 2. Inflasi Jawa Timur Bulan Januari 2012 0.28 0.50 0.27 0.27 0.52 0.10 0.39 0.35 Jatim Sby Madiun Prob. Malang Kediri Sumenep Jember No. Komoditi

Transpor, Komunikasi & Jasa

Keuangan 0,3639 0,0634 1 Transpor 0,3937 0,0448 2 Komunikasi Dan Pengiriman 0,2159 0,0076 3 Sarana dan Penunjang Transpor 0,5035 0,0110 4 Jasa Keuangan 0,0000 0,0000

Tabel 7.

Inflasi dan Sumbangan Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Inflasi Sumbangan bulan Januari 2012 (%)

(6)

Gambar 4. Inflasi ibukota provinsi di Pulau Jawa dan Jawa Timur Bulan Januari 2012

0.48 0.94 1.24 0.42 0.25 0.39 0.35

Jakarta Serang Bandung Semarang Yogyakarta Surabaya Jawa Timur

3. Inflasi 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa

Dari 6 ibukota provinsi di pulau Jawa, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandung sebesar 1,24 persen diikuti oleh Serang sebesar 0,94 persen, Jakarta sebesar 0,48 persen, Semarang sebesar 0,42 persen, Surabaya sebesar 0,39 persen, dan yogyakarta sebesar 0,25 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 4.

Sampai dengan bulan Januari 2012 ini, inflasi y-o-y enam ibukota provinsi di pulau Jawa, tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,31 persen diikuti oleh Jakarta sebesar 3,98 persen, Bandung sebesar 3,70 persen, Yogyakarta sebesar 3,28 persen, Serang sebesar 2,97 persen serta terendah di Semarang sebesar 2,68 persen sebagaimana terlihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Inflasi YoY Ibukota Provinsi Di Pulau Jawa dan Jatim (Januari 2011 - Januari 2012)

3.98 2.97 3.70 2.68 3.28 4.31 3.82

Jakarta Serang Bandung Semarang

Gambar

Gambar 2.  Inflasi Jawa Timur  Bulan Januari 2012 0.28 0.500.270.270.520.100.39Jatim0.35SbyMadiunProb.MalangKediriSumenepJember No
Gambar 4.  Inflasi ibukota provinsi di Pulau  Jawa  dan Jawa Timur Bulan Januari 2012

Referensi

Dokumen terkait

1 főre eső nettó jövedelem 1000 lakosra vetített szellemi álláskeresők száma 1000 lakosra számított éttermek, büfék száma 1000 lakosra vetített

pembakaran pun dipraktekkan. Inilah dosa terakhir dari sebuah model pengelolaan yang salah kaprah; dan pembakaran lahan juga merupakan salah satu yang digunakan oleh

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan dapat digunakan untuk menggolongkan mangga Gedong gincu berdasarkan rasio kandungan gula asam dengan

Bagunan Raad van Justitie yang dibangun atas rancangan Van Raders dengan menggunakan gaya Indische Empire Style memiliki makna sebagai simbol kekuasaan dan

Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas hidayah dan ridho-Nya, skripsi PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN

H0: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat pelanggan yang tidak signifikan.. H1: Hubungan daya tarik pesan moral iklan Traveloka dengan minat

Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi Kemampuan dalam mengambil keputusan adalah sangat penting bagi klien untuk menyelesaikan masalah kegawatdaruratan