ABSTRAK
PENGARUH MUSIK INSTRUMENTAL TEMPO LAMBAT TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA PADA PEREMPUAN DEWASA
NORMAL
Evanni Kandake, 2009, Pembimbing I : Jo Suherman, dr., MS., AIF
Pembimbing II : Dr. Slamet Santosa, dr.,M.Kes.
Persepsi masyarakat terhadap musik sering kali hanya terbatas pada kesenangan, namun perkembangan musik yang begitu pesat mendorong munculnya pemikiran untuk menjadikan musik sebagai bagian terapi dalam dunia kedokteran. Musik dengan tempo lambat sesuai dengan irama denyut jantung manusia dapat mengubah gelombang beta menjadi gelombang alfa, sehingga didapatkan kondisi tenang dan relaks yang akan meningkatkan konsentrasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh musik instrumental tempo lambat terhadap waktu reaksi.
Desain penelitian adalah prospektif eksperimental sungguhan bersifat komparatif dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswi berusia 20-25 tahun, diuji waktu reaksi sederhana terhadap warna merah, kuning, hijau dan biru. Pengukuran dilakukan sebelum dan selama mendengarkan musik instrumental tempo lambat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji ‘t’ berpasangan dengan α = 0,05.
Hasil penelitian rata-rata waktu reaksi selama mendengarkan musik instrumental untuk cahaya merah 86,32 mdetik, kuning 82,06 mdetik, hijau 82,77 mdetik, biru 86,07 mdetik, lebih singkat daripada waktu reaksi sebelum mendengarkan musik instrumental untuk cahaya merah 166,68 mdetik, kuning 163,43 mdetik, hijau 165,71 mdetik, biru 169,28 mdetik (p < 0,01).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa musik instrumental tempo lambat mempersingkat waktu reaksi.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF SLOW BEAT INSTRUMENTAL MUSIC ON REACTION TIME
Evanni Kandake, 2009, 1st Tutor : Jo Suherman, dr., MS., AIF
2nd Tutor : Dr. Slamet Santosa, dr.,M.Kes.
People’s perception towards music is usually limited on excitement. However, rapid music development urges the presence of thoughts to make music as part of medical therapy. Slow beat music which is responding to the adult heart beat can change beta waves to alpha waves, so that there is feeling of calm and relaxed which will improve concentration.
The objective of this research was to know the effect of slow beat instrumental music on reaction time.
This research was based on the real experimental perspective method using Comparative Random Complete Design. The research was done to 30 female medical students, age range from 20-25 years old, who were examined with simple reaction time to red, yellow, green and blue lights. The tests were examined before and during listening to slow beat instrumental music. Data was analyzed by using paired “t” test with α = 0,05.
The results of reaction time during listening to instrumental music were 86,32 msecond for red, 82,06 msecond for yellow, 82,77 msecond fro green, 86,07 msecond for blue, of which were faster than the reaction time before listening to instrumental music which were 166,68 msecond for red, 163,43 msecond for yellow, 165,71 msecond for green, and 169,28 msecond for blue light (p < 0,01).
According to the result of the research, it can be concluded that slow beat instrumental music improves the reaction time.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Pengaruh Musik Instrumental Tempo Lambat Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Perempuan Dewasa Normal ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung.
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Jo Suherman, dr., M.S., AIF selaku dosen pembimbing utama yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing dan memberikan nasehat selam dilakukannya penelitian dan penyusunan karya tulis ini.
2. Dr. Slamet Santosa, dr., M.Kes selaku dosen pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan kesabaran dalam membimbing dan memberikan nasehat kepada penulis.
3. Fentih, dr. selaku dosen penguji untuk waktu, masukan, dan saran yang diberikan untuk penulisan karya tulis ini.
4. Harijadi Pramono, dr., selaku Kepala Laboratorium Ilmu Faal yang telah mengijinkan penggunaan kronoskop dan ruang Laboratorium Ilmu Faal. 5. Pak Asep, Pak Yanto dan Pak Deni yang telah membantu penulis dalam
pelaksanaan penelitian.
vii
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran.
Bandung, Desember 2009
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR DIAGRAM ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2
1.4.1 Manfaat Akademis ... 2
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4
1.6 Metodologi Penelitian ... 4
ix
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Waktu Rekasi ... 8
2.2 Otak Manusia ... 12
2.2.1 Hemisfer Dominan dan Non-dominan ... 12
2.2.2 Area Asosiasi Otak Manusia ... 13
2.2.2.1 Area Asosiasi Parieto-Oksipitotemporal ... 13
2.2.2.2 Area Asosiasi Prefrontal ... 14
2.2.2.3 Area Asosiasi Limbik ... 14
2.2.3 Gelombang Otak ... 15
2.2.3.1 Gelombang Alfa ... 15
2.2.3.2 Gelombang Beta ... 16
2.2.3.3 Gelombang Delta ... 16
2.2.3.4 Gelombang Theta ... 16
2.2.4 Sistem Limbik ... 17
2.2.5 Formatio Reticularis ... 18
2.3 Musik ... 19
2.3.1 Berbagai Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Musik ... 20
2.4 Hormon Endorfin ... 21
2.4.1 Pengaruh Hormon Endorfin terhadap Waktu Reaksi ... 21
2.5 Pengaruh Musik Instrumental Tempo Lambat terhadap Waktu Reaksi ... 22
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Bahan/Subyek Penelitian ... 24
3.1.1 Bahan Penelitian ... 24
3.1.2 Subjek Penelitian ... 24
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
3.2 Metode Penelitian ... 25
3.2.1 Desain Penelitian ... 25
3.2.2 Variabel Penelitian ... 25
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 25
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 26
3.2.4 Prosedur Kerja ... 27
3.2.5 Cara Pemeriksaan ... 28
3.2.6 Metode Analisis ... 28
3.2.7 Aspek Etik Penelitian ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30
4.1 Hasil Penelitian ... 30
4.1.1 Warna Merah ... 30
4.1.2 Warna Kuning ... 32
4.1.3 Warna Hijau ... 34
4.1.4 Warna Biru ... 36
4.2 Pembahasan ... 37
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38
4.3.1 Hipotesis Penelitian ... 40
4.3.2 Hal yang Mendukung ... 40
4.3.3 Hal yang Tidak Mendukung ... 40
4.3.4 Kesimpulan ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 41
5.1 Kesimpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 44
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Waktu Reaksi Sederhana Warna Merah sebelum dan selama
mendengarkan musik instrumental tempo lambat ... 30 Tabel 4.2 Waktu Reaksi Sederhana Warna Kuning sebelum dan selama
mendengarkan musik instrumental tempo lambat ... 32 Tabel 4.3 Waktu Reaksi Sederhana Warna Hijau sebelum dan selama
mendengarkan musik instrumental tempo lambat ... 34 Tabel 4.4 Waktu Reaksi Sederhana Warna Biru sebelum dan selama
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Lokasi area asosiasi utama pada korteks serebri ... 14
Gambar 2.2 Gelombang-gelombang Otak ... 17
Gambar 2.3 Anatomi Sistem Limbik ... 18
xiii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Perbandingan Rata-rata Waktu Reaksi sebelum dan selama
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Lembar Hasil Penghitungan Statistik ... 44
LAMPIRAN 2 Lembar Data Hasil Penelitian ... 48
LAMPIRAN 3 Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ... 49
LAMPIRAN 4 Lembar Ethical Clearance ... 50
44
44
Pai red S am pl es Test
80 .3 63 3 20 .1 07 98 3.67 12 0 72 .8 54 9 87 .8 71 8 21 .8 90 29 .000 W akt u Reaksi Sebelum
- Sesudah M erah LAMPIRAN 1 Lembar Hasil Penghitungan Statistik
T-Test (Warna Merah)
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pai re d S am pl e s C o rre l a ti ons
30 .748 .000 W akt u Re aksi Sebelum
& Sesudah M erah P air 1
N Correlat io n Sig.
45
Pai red S am pl es Test
81 .3 63 3 22 .4 46 27 4.09 81 1 72 .9 81 8 89 .7 44 9 19 .8 54 29 .000 W akt u Reaksi Sebelum
- Sesudah Kun in g
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pai re d S am pl e s C o rre l a ti ons
30 .735 .000 W akt u Re aksi Sebelum
& Sesudah Kun ing P air 1
46
46
Pai red S am pl es Test
82 .9 33 3 21 .8 62 87 3.99 16 0 74 .7 69 6 91 .0 97 1 20 .7 77 29 .000 W akt u Reaksi Sebelum
- Sesudah Hijau
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pai re d S am pl e s C o rre l a ti ons
30 .582 .001 W akt u Re aksi Sebelum
& Sesudah Hijau P air 1
47
Pai red S am pl es Test
83 .2 06 7 25 .5 03 08 4.65 62 0 73 .6 83 7 92 .7 29 7 17 .8 70 29 .000 W akt u Reaksi Sebelum
- Sesudah Biru
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pai re d S am pl e s C o rre l a ti ons
30 .824 .000 W akt u Re aksi Sebelum
& Sesudah Biru P air 1
48
Tanggal Percobaan :
Pengukuran Waktu Reaksi sebelum mendengarkan musik (pre-test)
Merah Kuning Hijau Biru
Pengukuran Waktu Reaksi selama mendengarkan musik (post-test)
50
50
51
LAMPIRAN 5 Foto-Foto
52
Email: ethic_fkukmrsi@
med.maranatha. edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan :
No. KTP/lainnya :
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang
tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu
dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam
penelitian yang berjudul:
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
52
RIWAYAT HIDUP
Nama : Evanni Kandake
NRP : 0610171
Alamat : Jl. Jendral Sudirman No. 206 Bandung
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 17 Juni 1988
Riwayat Pendidikan :
2000 Lulus SDK 1 BPK Penabur, Bandung 2003 Lulus SLTPK 1 BPK Penabur, Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Musik merupakan bahasa universal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia yang terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Mayoritas masyarakat sering mengerjakan sesuatu sambil mendengarkan musik, antara lain saat mengendarai kendaraan bermotor. Manusia mengenal beragam jenis musik, antara lain musik klasik, pop, rock, dan jazz. Persepsi masyarakat umum terhadap musik sering kali hanya terbatas pada kesenangan, hiburan atau ritual, namun perkembangan musik yang begitu pesat mendorong munculnya pemikiran untuk menjadikan musik sebagai bagian terapi dalam dunia kedokteran. Terapi musik ini memiliki spektrum yang luas meliputi: fisiologikal, developmental, suportif, psikodinamik, humanistik dan transpersonal (Bunt and Hoskyns, 2002).
Musik memiliki efek terhadap berbagai sistem tubuh, termasuk sistem saraf pusat (SSP). Musik tertentu dapat meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat kesadaran (Campbell, 2001).
Setiap jenis musik memiliki karakteristik masing-masing, baik itu dalam dinamika, tempo, harmoni, melodi, ritme, dan pitch level. Tempo musik berhubungan erat dengan emosi manusia. Musik dengan tempo cepat menggambarkan kesenangan, kemarahan, atau kecemburuan. Sebaliknya, musik dengan tempo lambat menggambarkan kesedihan, ketenangan, kelembutan, penderitaan, atau rasa malu (Blake and Sekuler, 2006).
2
2
mempengaruhi waktu reaksi, antara lain jenis dan intensitas rangsang, gender, keadaan lingkungan, obat-obatan, usia, kesegaran jasmani, konsentrasi, dan latihan (Woodworth, 1961). Musik instrumental dengan tempo lambat dapat meningkatkan konsentrasi seseorang.
Musik itu menarik tidak hanya karena arti dan kesenangan yang musik bawa kepada orang, tetapi juga karena musik dapat menstimulasi kerja telinga dan otak manusia, serta proses kognitif dan emosional secara umum (Blake and Sekuler, 2006). Musik terdiri dari berbagai karakteristik yang memiliki pengaruh terhadap SSP. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh salah satu karakteristik musik tersebut terhadap waktu reaksi sederhana wanita dewasa normal yaitu musik instrumental tempo lambat.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah waktu reaksi selama mendengarkan musik tempo lambat lebih singkat daripada sebelum mendengarkan musik tempo lambat.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui apakah dengan mendengarkan musik instrumental dengan tempo lambat dapat mempersingkat waktu reaksi sederhana.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
3
Untuk memperluas wawasan mengenai pengaruh tempo musik terhadap waktu reaksi sederhana.
1.4.2 Manfaat praktis
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh tempo musik untuk meningkatkan konsentrasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Salah satu faktor yang mempengaruhi waktu reaksi adalah konsentrasi. Konsentrasi dapat ditingkatkan dengan bermacam-macam cara, antara lain dengan mendengarkan musik. Musik tempo lambat dengan ketukan yang sesuai dengan irama denyut jantung manusia berperan dalam konsentrasi manusia.
Musik dengan tempo lambat sesuai dengan irama denyut jantung manusia yaitu sekitar 60 beat per minute/bpm, dapat mengubah kesadaran dari gelombang beta yang berfrekuensi 14-20 Hz menjadi gelombang alfa yang berfrekuensi 8-13 Hz, sehingga didapatkan kondisi yang tenang, relaks dan mengistirahatkan pikiran (Campbell, 2001).
4
4
1.5.2 Hipotesis Penelitian
Waktu reaksi sederhana selama mendengarkan musik instrumental tempo lambat lebih singkat daripada sebelum mendengarkan musik instrumental tempo lambat.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan, komparatif dengan menggunakan Rancangan Percobaan Acak Lengkap (RAL) dan rancangan pre-test dan post-test.
Data yang diukur yaitu waktu reaksi sederhana dalam mdetik.
Analisis statistik dengan menggunakan uji „t‟ berpasangan dengan α = 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Musik instrumental tempo lambat mempersingkat waktu reaksi sederhana.
5.2 Saran
Musik instrumental dengan tempo lambat dapat diputar di rumah, ruang belajar, ruang kelas, dan/atau perpustakaan dengan tujuan untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan berpikir. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis alat musik lain selain saxophone seperti piano atau biola terhadap konsentrasi.
42
42
DAFTAR PUSTAKA
Anonim 1. 2009. Endorphin. http://en.wikipedia.org/wiki/Endorphin.html, September 14, 2009
Basoglu, I., Kalkan, T., Sari, N. 2004. The physiological and psychological effects
of classical music and pop music on female high school students.
http://www.doaj.org/doaj?func=abstract&id=87504 Oktober 15, 2009
Blake, R., Sekuler, R. 2006. Speech and Music Perception. In: Perception. 5th ed. New York : McGraw-Hill. p. 444-445, 451-453
Bunt, L., Hoskyns, S. 2002. The Handbook of Music Therapy. New York : Taylor and Francis Group. p. 44-45, 323-324
Brodsky, W. 2002. The effects of music tempo on simulated driving performance
and vehicular control. Transportation Research Part F. p. 219-241.
http://cmsprod.bgu.ac.il/NR/rdonlyres/2CF3D675-D9F2-4EA7-8E0B-F042F265F095/81122/17_TRF.pdf Oktober 15, 2009
Campbell, D. 2001. Efek Mozart – Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh.
Edisi 1. Jakarta : Gramedia : 38-39, 64-66, 79-84, 96-98, 343
Crossroads Institute. 2008. Brainwaves and EEG.
http://www.crossroadsinstitute.org/eeg.html#anchor7290251. Februari 20, 2009.
Daab, R. 1993. A Brief Intoduction to Light and Sound.
http://www.ecst.csuchico.edu/~andrewc/brf_intro_2ls.html. September 15, 2009.
DePorter, B., Hernacki, M. 2004. Quantum Learning – Membiasakan Belajar dan Menyenangkan. Bandung : Kaifa :72-75
Ganong, W.F. 2003. Review of Medical Physiology. International Edition. 21st ed. Lange-McGraw Hill Company, Inc. p. 131-133.
Green, M. 2000. Driver Reaction Time.
http://www.visualexpert.com/Resources/reactiontime.html. Desember 12, 2008
43
Heibloem, P. H. 1990. Alpha Mind Power Training. Nambour : PH & CF Heibloem : 12-32, 51-78
Heslet, L. Our Musical Brain.
http://www.musicahumana.dk/documents/00015.pdf. Desember 20, 2008
Houssay. 1955. Human Physiology. 2nd edition. New York : McGraw-Hill Book Company. p. 873-874
Kosinski, R.J. 2006. A Literature Review of Reaction Time.
http://biae.clemson.edu/bpc/Lab/110/Reaction.htm#Arousal. Desember 17, 2008
Mucci, R&K. 2002. The Healing Sound of Music. Jakarta : Gramedia : 2-13, 59-70
Schottelius, B.A, Schottelius, D.D. 1978. Textbook of Physiology. 18th ed. Missouri : The C.V. Mosby Company. p. 210-213
Sri Hermawati Dwi Arini. 2001. Musik merupakan Stimulasi Terhadap
Keseimbangan Aspek Kognitif dan Kecerdasan Emosi.
http://www.depdiknas.go.id/jurnal/30.html. Desember 20, 2008
Stenberg, S. 2004. Reaction Time Experimentation.
http://psych.upenn.edu/~saul/rt.experimentation.pdf. Desember 17, 2008
Woodworth, R.S, Schlosberg, H. 1961. Experimental Physiology. New York : Methuen & Co Ltd. p. 8-42