iii
ABSTRAK
PERBANDINGAN PENGARUH COKLAT HITAM DENGAN COKLAT SUSU TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN
Yoas Adhitya R., 2012; Pembimbing I : Harijadi Pramono, dr., M.Kes.
Pembimbing II : PennySetyawati M, dr., SpPK, M.Kes.
Coklat saat ini dianggap sebagai salah satu makanan sehat karena banyak mengandung antioksidan. Coklat mengandung gula, lemak, protein, mineral, dan senyawa organik seperti kafein dan teobromin. Kafein dan teobromin adalah zat yang dapat menstimulasi sistem saraf pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan efek coklat hitam dan coklat susu terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
Penelitian kuasi eksperimental ini dilakukan pada 30 mahasiswa Universitas Kristen Maranatha di Bandung, periode Desember 2011 sampai Desember 2012. Kewaspadaan dinilai dengan Johnson Pascal Test, dan ketelitian dinilai dengan
Addition Test. Data yang dinilai adalah hasil Johnson Pascal Test dan Addition Test pre dan pasca konsumsi coklat hitam atau coklat susu pada waktu yang
berbeda. Data dianalisis dengan uji “t” berpasangan.
Baik coklat susu dan coklat hitam dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian. Kewaspadaan pasca konsumsi coklat susu meningkat 10,19% (p<0,01) dan pasca konsumsi coklat hitam meningkat 25,31% (p<0,01). Ketelitian pasca konsumsi coklat susu meningkat 19,75% (p<0,01) dan pasca konsumsi coklat hitam meningkat 30,50% (p<0,01).
Coklat hitam lebih baik dalam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian dibandingkan coklat susu.
iv ABSTRACT
THE COMPARISON BETWEEN DARK AND MILK CHOCOLATE’S
EFFECT TOWARDS AWARENESS AND CAREFULNESS
Yoas Adhitya R, 2012; 1st Advisor : Harijadi Pramono, dr., M.Kes.
2nd Advisor : Penny Setyawati M, dr., SpPK, M.Kes.
Chocolate is now considered a health food. It provides a goodly dose of antioxidants. Chocolate contains sugar, fat, protein, minerals, and organic constituents like caffeine and theobromine. Caffeine and theobromine are central nervous system stimulants. The aim of this study is to examine the comparison between dark and milk chocolate’s effect towards awareness and carefulness. This cuasion experimental study was conducted to 30 students of Maranatha Christian University in Bandung in the period December 2011 until December 2012. Awareness was measured by Johnson Pascal Test and carefulness was measured by Addition Test. The data is the result of Johnson Pascal and Addition Test pre and post dark or milk chocolate consumption in the different time. The daya was analyzed with paired “t” test.
Both milk and dark chocolate could increase awareness and carefulness. Awareness post milk chocolate consumption increased 10,19% (p<0,01) and dark chocolate consumption increased 25,31% (p<0,01). Carefulness post milk chocolate consumption increased 19,75% (p<0,01) and dark chocolate consumption increased 30,50% (p<0,01).
The effectiveness of dark chocolate to awareness and carefulness was better than milk chocolate.
vii
DAFTAR ISI
halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Kegunaan Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran... 3
1.6 Hipotesis Penelitian ... 4
1.7 Metodologi Penelitian ... 4
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kewaspadaan dan Ketelitian... 5
2.1.1 Kewaspadaan ... 5
viii
2.2 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kewaspadaan dan
Ketelitian ... 6
2.3 Anatomi dan Fisiologi Formasio Retikularis ... 7
2.4 Coklat ... 11
2.4.1 Sejarah Coklat ... 11
2.4.2 Pohon Coklat ... 12
2.4.3 Taksonomi dan Jenis-Jenis Coklat ... 13
2.4.4 Manfaat Coklat ... 14
2.5 Kafein ... 14
2.5.1 Efek Fisiologis Kafein ... 16
2.5.2 Kandungan Kafein dalam Berbagai Produk Makanan/ Minuman ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan, ALat, Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ... 20
3.1.1 Bahan dan Alat Penelitian ... 20
3.1.2 Subjek Penelitian ... 20
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
3.2 Metode Penelitian ... 21
3.2.1 Desain Penelitian ... 21
3.2.2 Variabel Penelitian ... 21
3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 21
3.2.4 Prosedur Penelitian ... 22
3.2.5 Analisis Data ... 24
3.2.6 Hipotesis Statistik ... 24
3.2.7 Kiteria Uji ... 26
3.2.8 Aspek Etik Penelitian ... 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 27
ix
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 38
5.2 Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN ... 42
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Kafein Dalam Makanan/Minuman Siap Konsumsi ... 19 Tabel 4.1 Lama Penyelesaian Johnson Pascal Test Pra-Pasca
Konsumsi Coklat Susu ... 27 Tabel 4.2 Paired t-test Johnson Pascal Test Pra-Pasca Konsumsi Coklat Susu ... 28 Tabel 4.3 Lama Penyelesaian Johnson Pascal Test Pra-Pasca
Konsumsi Coklat Hitam ... 28 Tabel 4.4 Paired t-test Johnson Pascal Test Pra-Pasca Konsumsi Coklat HItam 29 Tabel 4.5 Selisih Waktu Penyelesaian Johnson Pascal Test Pasca Konsumsi Coklat Susu dan Coklat HItam ... 29 Tabel 4.6 Paired t-test Perbandingan Pengaruh Coklat Susu dan Coklat Hitam pada Hasil Johnson Pascal Test ... 30 Tabel 4.7 Jumlah Jawaban Benar Addition Test Pra-Pasca
Konsumsi Coklat Susu ... 30 Tabel 4.8 Paired t-test Hasil Addition Test Pra-Pasca Konsumsi Coklat Susu ... 31 Tabel 4.9 Jumlah Jawaban Benar Addition Test Pra-Pasca
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Formatio Reticularis ... 8
Gambar 2.2 Tanaman Coklat ... 13
Gambar 2.3 Struktur Kimia Kafein... 15
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca
Konsumsi Coklat Susu dengan Uji “t” Berpasangan ... 42
Lampiran 2 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Hitam dengan Uji “t” Berpasangan ... 43
Lampiran 3 Perbandingan Selisih Waktu Penyelesaian Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dan Coklat Hitam dengan Uji “t” Berpasangan ... 44
Lampiran 4 Perbandingan Pre dan Post Test Addition Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji “t” Berpasangan ... 45
Lampiran 5 Perbandingan Pre dan Post Test Addition Test pasca Konsumsi Coklat Hitam dengan Uji “t” Berpasangan ... 46
Lampiran 6 Perbandingan Selisih Banyaknya Penjumlahan Addition Test pasca Konsumsi Coklat Susu dan Coklat Hitam dengan Uji “t” Berpasangan ... 47
Lampiran 7 Johnson Pascal Test ... 48
Lampiran 8 Addition Test Pre Test ... 49
Lampiran 9 Addition Test Post Test 1 ... 50
Lampiran 10 Addition Test Post Test 2 ... 51
Lampiran 11 Informed Consent ... 52
Lampiran 12 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian ... 53
42
LAMPIRAN 1
Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu
dengan Uji “t” Berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 151.8000 30 50.82112 9.27862
posttest1 129.8333 30 26.12844 4.77038
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest1 30 .705 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
pretest - posttest1
43
LAMPIRAN 2
Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat
Hitam dengan Uji “t” Berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 151.8000 30 50.82112 9.27862
posttest2 109.2000 30 24.67359 4.50476
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest2 30 .796 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
pretest - posttest2
44
LAMPIRAN 3
Perbandingan Selisih Waktu Penyelesaian Johnson Pascal Test pasca Konsumsi
Coklat Susu dan Coklat Hitam dengan Uji “t” Berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 coklatsusu 21.9667 30 37.32475 6.81454
coklathitam 42.6000 30 34.58483 6.31430
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 coklatsusu & coklathitam 30 .881 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
coklatsusu - coklathitam
45
LAMPIRAN 4
Perbandingan Pre dan Post Test Addition Test pasca Konsumsi Coklat Susu
dengan Uji “t” Berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 228.9000 30 52.75666 9.63200
posttest1 266.9000 30 41.55292 7.58649
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest1 30 .830 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
pretest - posttest1
46
LAMPIRAN 5
Perbandingan Pre dan Post Test Addition Test pasca Konsumsi Coklat Hitam
dengan Uji “t” Berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pretest 228.9000 30 52.75666 9.63200
posttest2 285.2333 30 24.90213 4.54649
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pretest & posttest2 30 .682 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
pretest - posttest2
47
LAMPIRAN 6
Perbandingan Selisih Banyaknya Penjumlahan Addition Test pasca Konsumsi
Coklat Susu dan Coklat Hitam dengan Uji “t” Berpasangan
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 coklatsusu 38.0000 30 29.54716 5.39455
coklathitam 56.3333 30 40.15602 7.33145
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 coklatsusu & coklathitam 30 .833 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-tailed) Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
coklatsusu - coklathitam
48
LAMPIRAN 7
JOHNSON PASCAL TEST
PRE TEST
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z X R I B N W S F L O A Z T D G Q V U E J P Y K C M H
N Y G A Z D L M E N
S A O U K A I R X H
F E W D Y L J L C P
G H N S D X I Z A T
Q D B R J Y T M O V
POST TEST 1
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z D M I X T A V Q H Z R B L W N F U S J E Y O G K P C
B T O V E Y R Z A M
L A F S M Y X J I D
Y I R N T H S L D A
O E N D C T K P A W
J U I Q N A E D O G
POST TEST 2
KUNCI JAWABAN
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z E L Q W R G A N X U K D O S H C M Z Y J F P V T I B
Y F R A D S J P O X
Q M W H K O E D A T
R B N A S L Y Z O U
S N Y P R B I G E A
49
LAMPIRAN 8
ADDITION TEST
50
LAMPIRAN 9
ADDITION TEST
51
LAMPIRAN 10
ADDITION TEST
Post Test 2
Email: ethic.fkukmrsi@ med.maranatha.
edu
KOMISI ETIK PENELITIAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL
BANDUNG
SOP/008/01.0
Berlaku mulai:
Desember 2008
Hal 52 dari 5
Judul:
Formulir Protokol
52
LAMPIRAN 11
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a :
Alamat :
Pekerjaan :
No. KTP/lainnya :
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang
tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu
dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam
penelitian yang berjudul : PERBANDINGAN PENGARUH COKLAT HITAM DAN
COKLAT SUSU TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung, ...
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
(Yoas Adhitya Rahardjo) ( )
Saksi-saksi:
1. ……… ( )
2. ……… ( )
53
54
LAMPIRAN 13
55
RIWAYAT HIDUP
Nama : Yoas Adhitya Rahardjo
Nomor Pokok Mahasiswa : 0910053
Tempat/Tanggal Lahir : Jepara, 6 April 1992
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Hercules 74, Bandung
Riwayat Pendidikan
SD Kanisius, Jepara, lulus tahun 2003. SMP Negeri 1, Jepara, lulus tahun 2006. SMA Karangturi, Semarang, lulus tahun 2009.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ketelitian dan kewaspadaan merupakan faktor penting yang sangat diperlukan oleh manusia untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Beberapa bidang pekerjaan tertentu menuntut tingkat kewaspadaan dan ketelitian kerja yang lebih besar, misalnya seseorang yang bekerja sebagai tenaga kesehatan, pengemudi kendaraan, atau pialang saham. Ukuran dari produktivitas kerja secara umum ditentukan dari beberapa hal, antara lain (1) kualitas kerja, yang meliputi ketepatan, ketelitian, keterampilan, dan kebersihan dalam melaksanakan pekerjaan, (2) kuantitas kerja, yang merupakan cerminan hasil kerja seseorang, (3) keandalan kerja, yang meliputi ketaatan kepada instruksi pekerjaan, inisiatif, kehati-hatian, kewaspadaan, dan kerajinan dalam melaksanakan tugas, dan (4) sikap kerja, yang meliputi sikap terhadap organisasi dan pimpinan, sikap terhadap pekerjaan lain, dan sikap kerjasama (Anwar Prabu Mangkunegara, 2001).
2
Coklat mengandung beberapa zat yang dapat menstimulasi susunan saraf, yaitu kafein dan teobromin. Kafein dapat menstimulasi sistem saraf pusat sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian. Teobromin juga dapat menstimulasi sistem saraf pusat, tapi dengan efek yang lebih lemah dibandingkan kafein (Schrauzer & DeVroey, 2010).
Penelitan ini bermaksud untuk mengetahui perbedaan efek konsumsi coklat hitam dibandingkan dengan coklat susu terhadap tingkat kewaspadaan dan ketelitian.
1. 2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
Apakah coklat susu meningkatkan kewaspadaan.
Apakah coklat hitam meningkatkan kewaspadaan.
Apakah coklat hitam lebih efektif dalam meningkatkan kewaspadaan
dibandingkan dengan coklat susu.
Apakah coklat susu meningkatkan ketelitian.
Apakah coklat hitam meningkatkan ketelitian.
Apakah coklat hitam lebih efektif dalam meningkatkan ketelitian
dibandingkan dengan coklat susu.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis coklat yang mempunyai tingkat stimulasi lebih tingggi terhadap kewaspadaan dan ketelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan tes Johnson pascal dan tes
Addition pada saat sebelum dan setelah pemberian coklat susu dan sebelum dan
3
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini adalah menambah wacana ilmiah tentang perbandingan efek stimulasi coklat hitam dan coklat susu terhadap kewaspadaan dan ketelitian terutama di kalangan mahasiswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang efek konsumsi coklat hitam dan coklat susu terhadap kewaspadaan dan ketelitian, serta jenis coklat yang mempunyai efek stimulasi lebih tinggi terhadap kewaspadaan dan ketelitian.
1.5 Kerangka Pemikiran
Coklat mengandung kafein dan teobromin. Kafein dan teobromin adalah zat-zat yang dapat menstimulasi susunan saraf pusat. Kadar teobromin dalam coklat lebih besar daripada kafein. Teobromin memberikan efek yang sama dengan kafein, tetapi efeknya lebih lemah daripada kafein. Kedua zat ini dapat mengakibatkan efek diuresis dan insomnia (Schrauzer & DeVroey, 2010).
Pengaturan fungsi luhur terutama merupakan peranan dari formasio retikularis dan sistem limbik. Formasio retikularis merupakan pusat kesadaran, sedangkan sistem limbik mengatur emosi dan memori jangka pendek manusia. Formasio retikularis juga mengatur tingkat kewaspadaan seseorang, sedangkan sistem limbik ikut mengatur tingkat ketelitian seseorang.
4
fokus, yang akan aktif saat kita memfokuskan pikiran kita pada suatu aktivitas. (Mahar Mardjono & Priguna Sidharta, 1999).
Kafein dan teobromin dapat menginibisi kerja adenosin. Kafein dan teobromin bekerja dengan cara menghalangi adenosin berikatan dengan reseptornya, yang mengakibatkan peran adenosin dalam menghambat transmisi sinaps dan pelepasan neurotransmiter terhambat, sehingga tingkat kewaspadaan dan ketelitian sesorang dapat meningkat. Selain itu kafein juga menaikkan dopamin di otak, dopamin sendiri adalah neurotransmiter yang berperan dalam mengatur gerakan dan membentuk ingatan (Chawla, 2008).
1.6 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah
Coklat susu meningkatkan kewaspadaan
Coklat hitam meningkatkan kewaspadaan
Coklat hitam lebih efektif meningkatkan kewaspadaan daripada coklat
susu
Coklat susu meningkatkan ketelitian
Coklat hitam meningkatkan ketelitian
Coklat hitam lebih efektif meningkatkan ketelitian daripada coklat susu
1.7 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif kuasi eksperimental menggunakan rancangan pra tes dan pos tes yang bersifat komparatif. Data yang dinilai adalah perbandingan pengaruh coklat hitam dan coklat susu terhadap kewaspadaan dan ketelitian. Analisis data menggunakan statistik dengan metode uji t berpasangan
dengan α = 0,05. Tingkat kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di: Laboratorium Faal FK-UKM.
38
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian tentang perbandingan pengaruh coklat hitam dengan coklat susu terhadap kewaspadaan dan ketelitian mendapatkan bahwa:
Coklat susu meningkatkan kewaspadaan.
Coklat hitam meningkatkan kewaspadaan.
Coklat hitam memiliki efek yang lebih baik dari coklat susu dalam
meningkatkan kewaspadaan.
Coklat susu meningkatkan ketelitian.
Coklat hitam meningkatkan ketelitian.
Coklat hitam memiliki efek yang lebih baik dari coklat susu dalam meningkatkan ketelitian.
5.2. Saran
Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang dapat dilanjutkan dengan penelitian lanjutan seperti:
Penelitian mengenai dosis coklat yang paling tepat dalam meningkatkan
kewaspadaan dan ketelitian.
Penelitian mengenai perbandingan pengaruh coklat susu dan coklat hitam
39
DAFTAR PUSTAKA
Afoakwa E.O.2008.Cocoa and Chocolate Consumption-Are There Aphrodisiac
and Other Benefits for Human Health.21(3)p.107-13
Anwar Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Belay A. 2011. Some Biochemical Compounds in Coffee Beans and Methods Developed for Their Analysis. International Journal of the Pysical Sciences vol 6(28), pp. 6373-8.
Berger A.J., Alford K. 2009. Cardiac arrest in a young man following excess consumption of caffeinated “energy drinks”. The Medical Journal of Australia
(1): 41-3.
Caribbean Food and Nutrition Institute. 2007. Chocolate.
Ceylonmediweb. www.ceylonmediweb.com diunduh 12 Desember 2012
Chawla J. 2008. Neurologic Effect of Caffeine. http://emedicine.medscape.com diunduh 12 Desember 2012.
Clouse R. 2008. Adenosine & Dopamine. http://www.livestrong.com diunduh 12
Desember 2012.
Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia
Goodman, Gilman. 2008. Dasar Farmakologi Terapi. Vol. 1. Jakarta: EGC.
Grivetti L.E. 2005. A Cultural History of Chocolate. Univ. of California at Davis.
Guyton AC, Hall JE. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC.
Hackett, Peter H. 2010. Caffeine at High Altitude: Java at Base Camp. High
40
Jellinger KA. 2009. Functional Pathophysiology of Consciousness.
Neuropsychiatr. 2009;23(2):115-33
Mahar Mardjono, Priguna Sidharta. 1999. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : PT. Dian Rakyat P. 137-50
Manthurio, Nara P. 1984. Gangguan Kesadaran. Ujung Pandang: Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin/RSU Ujung Pandang.
Morris K., Taren D. 2005. Chocolate, Brain Metabolism, and Mood. San Diego, California Arizona: University of Arizona.
National Health Service. 2007. Anxiety: Management of Anxiety in Adults in
Primary, Secondary and Community Care. London: National Institute for
Health and Clinical Excellence.
Nawrot P, Jordan S, Eastwood J, et al. 2003. Effects of Caffeine on Human Health. Food Additives and Contaminants Vol. 20.
Nehlig, A; Daval, JL; Debry, G (1992). "Caffeine and the central nervous system: Mechanisms of action, biochemical, metabolic, and psychostimulant effects".
Brain Res Rev 17 (2): 139–70.
Parker G, Parker I, Brotchie H. 2006. Mood State Effects of Chocolate. Journal of
Affective Disorders 92. 2006: 149-59
Priguna Sidharta, Mahar Mardjono. 2004. Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: PT. Dian Rakyat
Schrauzer GN, DeVroey E.2010.Healthy Chocolate Products-Comfort Foods and
Diet Aids. Chula Vista: Biological Trace Element Research Institute P.1-16
Snell RS. 2010. Clinical Neuroanatomy. 7th ed. Philadelphia, PA: Lippincott
Williams & Wilkins.
Sports Dietitians Australia. 2011. Caffeine Fact Sheet.
41
Susanto FX. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Yogyakarta: Kanisius.
Syidqi R. A. 2008. Coklat. Yogyakarta: Ayyana. Hal: 10-1, 45-8.
Tortora GJ, Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. New Jersey: John Wiley & Sons.
United States Botanic Garden. Chocolate plant. http://www.usbg.gov diunduh 12 Desember 2012