• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

KRAKAL DESAIGN DALAM PEMBERDAYAAN

EKONOMI KELUARGA

(DI DESA TROSO KECAMATAN KEDUNG

JEPARA JAWA TENGAH)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Laily Mukhibatul Ula

11150540000001

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN

MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU

DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

(2)

PROSES USAHA MII(RO KECIL MENE,NGAH KRAKAL

DESAIGN DALAM PEMBERDAYAAI\ E,KONOMI

KELUARGA (DI DESA TROSO KECAMATAN KEDUNG

JEPARA JAWA TENGAH) SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi P ersy ar atan Memperoleh

Gelar Sarj ana Sosial (S. Sos)

Oleh

Laily Mukhibatul Ula

NrM 11150s40000001 Pembimbing Skripsi

h[IP. 19600720199103 1001

PROGRAM STUDI

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS TLMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF IIIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul PROSES

USAHA

MIKRO KECIL

MENENGAH

KRAKAL

DESAIGN

DALAM

PEMBERDAYAAN

EKONOMI

KELUARGA

(DI

DESA TROSO KECAMATAN KEDUNG JEPARA

JAWA TENGAH) telah diujikan munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Januari 2A2A. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.

Iakarta, 15 .Ianuari ?*?* Sidang Munaqasyah FlrP. 197 105201 9990320$2 Mengetahui, g Skripsi Ketua Sidang

WG. Prdmita Ratnasari. S. Ant. NIP. 197 6t0S22003 I 22002 Sekretaris Si Ahmad Penguji

II

flr. Tan

n Hermansah. M.Sr NfP. 197 17200501 1006 Dosen Pembimbi NfP. 1 9600720t99103 I 001

(4)

LEMBAR PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini:

t

: Laily Mulchibatul {Jla :11150540000001 Nama

NIM

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan

Ekonomi Keluarga

(Di Desa

Troso Kecamatan Kedung Jepara Jawa Tengah) adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusuntlnnya. Adapun kutipan

yang

ada dalam penyusunan karya

ini

telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia

melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan pemndangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian perny ataanini clibuat untuk dipergunakan seperlunya Jakarta, 15 Januari 2020

Laily Mukhibatul Ula

(5)

ABSTRAK

Laily Mukhibatul Ula

Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga di Desa Troso Kecamatan Kedung Jepara Jawa Tengah

Masalah sosial merupakan permasalahan yang sering muncul di kehidupan bermasyarakat. Masalah sosial juga merupakan suatu fenomena yang memiliki berbagai macam dimensi salah satunya persoalan ekonomi. Hal ini tentu tak berjalan seiringan dengan kemajuan bangsa, karena di balik berdirinya pabrik-pabrik kokoh masih banyak masyarakat yang tidak sejahtera hidupnya. Kemudian formulasi yang tepat agar dapat menyelesaikan masalah tersebut salah satunya dengan metode pemberdayaan masyarakat, layaknya yang dilakukan oleh UMKM Krakal Desaign desa Troso. Salah satu fungsi UMKM Krakal Desaign adalah menciptakan kesejahteraan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang dilakukan UMKM Krakal Desaign, mengetahui proses dan hasil yang didapat dalam pemberdayaan ekonomi keluarga di desa Troso Kecematan Kedung Kabupaten Jepara Jawa Tengah.

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu: observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa UMKM Krakal Desaign berperan signifikan dalam pemberdayaan ekonomi keluarga. Karena pemberdayaan yang dilakukan UMKM Krakal Desaign sangat berpengaruh pada kemajuan kehidupan keluarga di desa Troso. Memfasilitasi ibu-ibu di desa Troso dengan berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan serta dukungan yang diberikan UMKM Krakal Desaign, dapat menyadarkan ibu-ibu akan kemampuan dan bakat yang dimilikinya. Selain itu, pelatihan kemampuan dan bakat yang ditekuni ibu-ibu dapat merubah mereka yang tadinya tidak berdaya menjadi berdaya. Serta dapat menguatkan kepercayaan diri ibu-ibu dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, maksudnya yaitu: ibu-ibu menjadi percaya diri dan berani dengan kemampuan dan bakat yang mereka miliki sehingga mampu berkolaborasi dengan baik dan memanfaatkan penghasilan dari produk yang mereka buat agar dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan kesejahteraan hidup.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat, karunia, dan kemudahan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Proses UMKM Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (Di Desa Troso Kecamatan Kedung Jepara Jawa Tengah)”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya. Semoga kelak kita sebagai umatnya mendapatkan syafaatnya. Aamiin.

Dalam proses penulisan skrispsi ini penulis mengalami hambatan dan menyadari kekurangan yang penulis miliki, namun dengan izin dari Allah SWT dan berkat motivasi, doa, dan arahan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih kepada:

1. Suparto, M.Ed., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Siti Napsiyah, BSW MSW, sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum serta Cecep Castrawijaya, M.A, sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

2. Muhtadi, M.Si sebagai Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

(7)

3. WG Pramitha Ratnasari, S.Ant, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, M.A sebagai Dosen Pembimbing

yang sudah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ide, arahan, dan memberikan kritik yang membangun kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat kepada penulis selama menempuh pendidikan di kampus. 6. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menggunakan buku-buku yang diperlukan selama masa perkuliahan serta selama penulisan skripsi serta staf bagian Tata Usaha yang telah membantu dalam administrasi.

7. Bapak Lilik Anshori, Ibu Suwarni, selaku pemilik UMKM Krakal Desaign yang telah banyak membantu untuk kebutuhan penulis dan memberikan support, bantuan serta doa’nya untuk kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh Ibu-ibu penenun UMKM Krakal Desaign yang telah meluangkan waktunya untuk bersedia di wawancara.

(8)

9. Kedua orang tua, Ibu Znliyati dan Bapak Zuni atas segala doa yang tidak pemah putus dan segala dukungan serta kasih sayang yang tiada henti, sehingga penulis tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dan meniadi sarjana.

10. Kedua adik saya Rizka Fatima Dewi dan Salasatun Nur Fatihah yang selalu rnembantu dan mendoakan penulis dalam setiap waktunya.

11. Teman kuliah jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMD angkatan 2015, yang telah banyak memberikan semangat, duktrngan, masukan, dan motivasi selama dalam perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang membacanya.

Jakarta, 15 Januari 2020

(9)

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 6

C. Batasan dan Perumusan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

E. Metodologi Penelitian ... 8

F. Tinjauan Pustaka ... 17

G. Sistematika Penulisan ... 19

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 21

A. Teori Pemberdayaan Sebagai Proses ... 21

B. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ... 26

C. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga...27

D. Kerangka Berfikir...30

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ... 32

A. Gambaran Umum Usaha Tenun UMKM Krakal Desaign di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara ... 32

(10)

B. Letak Geografis UMKM Krakal Desaign

di Desa Troso ... 45

BAB IV DATA DAN TEMUAN LAPANGAN ... 46

A. Proses Usaha UMKM Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga ... 47

B. Proses Pemberdayaan Ibu-ibu Melalui Pelatihan Keterampilan ... 50

C. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yang Dilakukan UMKM Krakal Desaign ... 59

BAB V PEMBAHASAN ... 63

A. Analisis Proses Usaha UMKM Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga ... 63

B. Analisis Proses Pemberdayaan Ibu-ibu Melalui Pelatihan Keterampilan...72

C. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yang Dilakukan UMKM Krakal Desaign... 74

BAB VI PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kerangka Informan ...10 Tabel 2 Nama-nama Motif... 57 Tabel 2 Nama Pekerja... 58

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Berfikir ... 31

Gambar 2 Bahan Dasar Kain Troso... 40

Gambar 2 Pengikatan Benang Dengan Tali ... 40

Gambar 3 Hasil Benang Yang Sudah di Tali ... 41

Gambar 4 Pewarnaan kain ... 42

Gambar 5 Penjemuran Kain ... 43

Gambar 6 Proses Menenun ... 44

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pembimbing ... 90

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ...91

Lampiran 2. Foto-Foto ... 92

Lampiran 3. Catatan Observasi ... 95

(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mencermati terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang berlangsung hingga saat ini, ternyata membuktikan bahwa telah terjadi kerapuhan sendi-sendi perekonomian Indonesia secara global yang berujung terhadap tingginya tingkat kemiskinan, yang juga akan menjadi ancaman terjadinya konflik sosial masyarakat Indonesia (Suhartini, 2005:273).

Masalah sosial merupakan permasalahan yang sering muncul di kehidupan bermasyarakat. Masalah sosial juga merupakan suatu fenomena yang memiliki berbagai macam dimensi. Dengan berbagai macam dimensi permasalahan sosial, hal tersebut sering dijafikan suatu objek penelitian untuk menyelesaikan permaslahan sosial, namun hingga saat ini permasalahan tersebut tak kunjung usai. Pada umumnya masalah sosial sering ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian warga masyarakat (Soetomo, 2008:1).

Menurut Gunawan Sumodiningrat, penyebab kemiskinan dapat dilihat dari beberapa aspek di antaranya: (1) rendahnya kualitas sumber daya manusia, baik secara motivasi maupun penguasan manajemen dan teknologi, (2) kelembagaan yang belum mampu menjalankan dan mengawal pelaksanaan pembangunan, (3) sarana dan prasarana yang belum merata,

(15)

(4) minimnya modal, (5) serta berbelitnya prosedur dan peraturan yang ada di pemerintahan (Gunawan,2016:8).

Hal paling tersulit dalam menyelesaikan masalah ini adalah masalah kualitas sumber daya manusia. Kemudian salah satu formulasi yang diterapkan agar dapat menyelesaikan masalah tersebut salah satunya dengan metode pemberdayaan masyarakat, layaknya yang dilakukan oleh kebanyakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa Troso (Gunawan, 2016:8).

Usaha untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat serta membangun pola pikir yang mandiri salah satunya, dengan menanamkan dan menawarkan terobosan baru dalam berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Pemberdayaan ekonomi keluarga merupakan suatu proses atau kegiatan agar keluarga mampu melakukan kegiatan ekonomi (bekerja atau berusaha) yang merupakan salah satu unsur kesejateraan sosial. Pemerintah telah merancang suatu program yang nanti bisa berkelanjutan yaitu berupa program-program pemberdayaan. Pemerintah telah menyiapkan lembaga swadaya masyarakat yang berperan untuk mensejahterahkan kehidupan masyarakat agar bisa lebih mandiri. Salah satu nya adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Dengan adanya peluang usaha ini banyak anggota masyarakat yang membuka peluang usaha dan memanfaatkannya. Untuk menangani persoalan kemiskinan di Indonesia pemerintah telah merancang suatu proyek yang diharapkan dapat lebih terjamin keberlanjutan

(16)

program-program masyarakat. Selain itu juga banyak lembaga swadaya masyarakat yang bermunculan guna mensejahterakan masyarakat agar lebih mandiri.

Tenun kain Troso yang ada di Desa Troso tepatnya di Kabupaten Jepara ini mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya, sebagian orang hanya mengetahui bahwa Kabupaten Jepara lebih terkenal dengan kota ukirnya, namun untuk potensi lain yang ada di Jepara sangat banyak salah satunya “Tenun Kain Troso” yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Lokasi tempat usaha industri tenun Troso merupakan suatu bentuk industri pedesaan, masyarakat desa tidak hanya sebagai buruh atau karyawan tetapi berperan juga sebagai pengusaha. Umumnya usaha dalam skala kecil yaitu suatu bentuk ekonomi pedesaan. Kegiatan ekonomi pedesaan tergantung dari sumber daya yang ada di sekitar, khususnya sumber tenaga kerja. Menggunakan teknologi yang sederhana, umumnya pengusaha industri pedesaan tidak hanya penghasil barang, sebagai pedagang yang memasarkan hasil produksi.

Krakal Design adalah salah satu UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang memfokuskan dalam pembuatan tenun kain Troso dan para pekerja diambil dari tetangga sekitar rumah pemilik UMKM tersebut. Hampir 90% pekerja ini adalah perempuan. Banyak nya ibu-ibu rumah tangga di desa Troso yang tidak bekerja dan hanya bergantung pada suaminya sehingga perekonomian keluarga tidak ada peningkatan.

(17)

Peran ibu-ibu rumah tangga dalam membantu pemenuhan ekonomi keluarga merupakan suatu kewajiban, karena semakin terdesaknya kebutuhan hidup. Meningkatnya kebutuhan ekonomi yang mengharuskan ibu-ibu rumah tangga ikut membantu menambah pemasukan dana dalam keluarganya. Tetapi tidak semua ibu-ibu rumah tangga yang bekerja untuk menambah pemasukan saja. Di beberapa aspek keluarga yang ekonominya menengah dan ke-atas pun juga ikut turut berkecimpung dalam pasar ekonomi sebagai refleksi kondisi social-ekonomi bisa juga diartikan sebagai suatu motif intristik (yang datang dari dalam dirinya) yaitu, menunjukan eksistensinya sebagai manusia yang mampu hidup mandiri di dalam keluarga maupun di dalam kehidupan masyarakat (Kris Budiman,1999:96).

Troso adalah salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara dan juga memiliki kompleksifitas permasalahan ekonomi keluarga. Penanganan permasalahan perekonomian keluarga perlu di lakukan sebagai mana yang di lakukan UMKM Krakal Desaign sebagai kelompok usaha, yang ada di wilayah kelurahan yang dapat membantu perekonomian keluarga.

UMKM Krakal Desaign mempunyai tujuan membantu masyarakat sekitar khususnya untuk para ibu-ibu rumah tangga dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Dengan adanya UMKM ini ternyata sudah cukup membantu masyarakat sekitar dalam menyediakan lapangan kerja dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam

(18)

hal ini konsep community economi development yang kini banyak dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat melalui berbagai program-program telah terbukti mengurangi angka pengangguran serta berpeluang untuk menciptakan skill yang lebih baik menuju kemandirian usaha. Jika konsep tersebut diterapkan secara konsisten, maka para tataran outputnya akan menghasilkan sisi posistif seperti terbukanya lapangan pekerjaan yang berakibat pada angka penganguran. Serta menghasilkan tenaga kerja yang berjiwa enterprenuership sejati yang mampu membaca peluang usaha yang secara tidak langsung meningkatkan perekonomian sosial.

Salah satu fungsi UMKM Krakal Desaign di Kelurahan Kedung adalah menciptakan kesejahteraan keluarga terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang sebagai pekerja nya. Kelompok UMKM Krakal Desaign sebagai pemberdayaan ekonomi keluarga, telah membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi anggota keluarga terutama ibu-ibu rumah tangga di desa Troso. Pemberdayaan ekonomi keluarga mempunyai tujuan, salah satu nya adalah meningkatkan pendapatan ibu-ibu rumah tangga.

Mengingat pentinganya penelitian mengenai pemberdayaan ekonomi masyarakat, maka peneliti ingin mengajukan judul skripsi : “Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Di Desa Troso Kecamatan Kedung Kab Jepara Jawa Tengah)”

(19)

B. Identifikasi Masalah

1. Banyaknya ibu-ibu yang tidak memiliki kesibukan, padahal masing-masing dari mereka memiliki kemampuan menenun.

2. Sebagian besar ibu-ibu belum mampu untuk mengembangkan kemampuan dan bakat menenun

3. Sebagian besar ibu-ibu tidak mengetahui bahwa dari bakat menenun ini dapat membantu terhadap perekonomian keluarga.

C. Batasan dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini, agar pembahasan tidak melebar maka penulis hanya membatasi masalah yang akan dibahas mengenai Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (di desa Troso Kab. Jepara Jawa Tengah).

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut :

Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi keluarga yang dilakukan UMKM Krakal Desaign ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

(20)

a. Untuk mengetahui proses Krakal Desaign dalam pemberdayaan ekonomi mikro kecil menengah kain tradisional troso.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari penulisan skripsi ini adalah:

a. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat sebagai menambah dan memperluas wawasan/ilmu pengetahuan serta pengalaman di dalam praktik pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi keluarga yang dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign, dimana penulis dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh selama dalam proses perkuliahan.

b. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dalam pemberdayaan masyarakat. c. Manfaat Akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berguna untuk menjadi bahan rujukan bagi mahasiswa dalam dimensi pemberdayaan masyarakat.

d. Adapun bagi pihak Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign, dapat dijadikan sebagai catatan untuk memperhatikan dan meningkatkan kinerja yang sudah baik, sekaligus memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang ada.

(21)

E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode penelitian digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang bersifat alamiah. Dimana, peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara Triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih fokus ke makna dari pada generalisasi. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik, karena penelitian yang dilakukan pada kondisi alamiah tanpa disetting (Sugiyono, 2014).

Penelitian Kualitatif merupakan penilaian yang mengambarkan tentang kenyataan sosial, dan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan bagaimana “Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga”.

Penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk menemukan hasil penelitian yang menyajikan data akurat dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya serta pendekatan ini menyajikan secara langsung antara peneliti dan narasumber.

(22)

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Data yang dikumpulkan dalam penelitian deskripsi berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan untuk memberi gambaran dari penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dan dokumen resmi lainnya.

3. Teknik Pemilihan Informan

Menurut Sugiyono (2011:218) dalam teknik pemilihan informan terdapat beberapa tipe

non-probabilty sampling. Penelitian ini menggunakan tipe

purposive sampling. Purposive sampling adalah digunakan dalam situasi dengan kemampuan untuk menentukan informan sesuai dengan tujuan. Jadi

purposive sampling pada pemilihan informan

didasarkan ciri-ciri yang dimiliki subjek yang dipilih. Berikut ini tabel subjek dan informan yang terpilih dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian.

(23)

Tabel 1.1 Kerangka Informan N o Informasi yang dicari Metode Penggunaan Data Status Informan Nama Informan 1. Untuk mengetahui profil, sejarah dan proses Krakal Desaign dalam pemberdayaan ekonomi keluarga Wawancara dan dokumentasi Pemilik Krakal Desaign dan istri pemilik Krakal Desaign Bapak Lilik Anshori dan Ibu Suwarni 2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh Krakal Desaign Wawancara, dokumnetasi dan observasi Pemilik Krakal Desaign Bapak Lilik Anshori 3. Untuk mengetahui kemampuan penenun yang sudah diberikan pelatihan dan pendampingan Wawancara, observasi dan dokumentasi Penenun dan istri pemilik Krakal Desaign

Ibu Gita, Ibu Mita, Ibu Yuni, Ibu Dewi, Ibu Wiwik, Ibu Rukana, Ibu Lasmi, Ibu Monna, Ibu Adda, Ibu Is dan Ibu Suwarni 4. Untuk mengetahui proses pendampingan dan di Krakal Desaign Wawancara, observasi dan dokumentasi Pemilik Krakal Desaign dan istri pemilik Krakal Desaign

Bapak Lilik anshori dan Ibu Suwarni

(24)

N o Informasi yang dicari Metode Penggunaan Data Status Informan Nama Informan 5. Untuk mengetahui proses pelatihan di Krakal Desaign Wawancara, observasi dan dokumentasi Pemilik Krakal Desaign dan penenun Bapak Lilik Anshori dan Ibu Wiwik, Ibu Adda, Ibu Is dan Ibu Rukana 6. Untuk mengetahui hasil yang diperoleh melalui pelatihan dan pendampingan Krakal Desaign Wawancara dan observasi Pemilik Krakal Desaign dan penenun

Ibu Gita, Ibu Mita, Ibu Yuni, Ibu Dewi, Ibu Wiwik, Ibu Rukana, Ibu Lasmi, Ibu Monna, Ibu Adda, Ibu Is dan bapak Lilik Anshori

Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti.

4. Macam dan Sumber Data

Sumber data yang akan ditelusuri untuk memperoleh data lapangan terdapat dua sumber, yaitu: a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yang diperoleh secara langsung dari narasumber dengan wawancara yang mendalam kepada pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sukender yang diperoleh melalui studi pustaka lainnya yang berkaitan dengan pembahasan skripsi. Dalam penelitian ini, Peneliti melakukan studi kepustakaan seperti data dari pendiri umkm krakal desaign, berita online, dokumen dan arsip-arsip kelurahan serta arsip-arsip kecamatan Kedung.

(25)

5. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Gunawan (2013:141-142), Untuk memenuhi kebutuhan data yang beraneka ragam, penelitian kualitatif menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti wawancara individual, wawancara kelompok, penelitian dokumen dan arsip, serta penelitian lapangan. Antara metode satu dengan yang lainnya tidak saling terpisah, tetapi saling berkaitan dan saling mendukung untuk menghasilkan data yang sesuai dengan kebutuhan. Data yang diperoleh dari suatu metode yang lain sehingga menghasilkan data yang cepat dipercaya dan sesuai dengan kenyataan.

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data tentang Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yang digunakan adalah:

a. Observasi

Metode observasi adalah metode pengamatan yang didukung dengan pengumpulan dan pencatatan data secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi dapat didefinisikan sebagai perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala atau sesuatu (Emzir, 2010).

Dalam penelitian ini metode observasi digunakan agar pokok permasalah yang ada, dapat diteliti secara langsung. Pengumpulan data

(26)

dengan teknik ini mengandalkan pengamatan langsung dengan obyek penelitian.

b. Wawancara (Interview)

Metode wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri (self report), atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. (Sugiyono: 2014)

Dalam penelitian ini, Penelitian melakukan wawancara dengan pemilik dan penenun di Krakal Desaign. Wawancara tersebut dilakukan berkali-kali, agar peneliti mendapatkan data detail dan akurat.

c. Dokumentasi

Dalam sebuah penelitian temuan lapangan sangat dibutuhkan dalam berbagai data sebagai dokumen pendukung, sehingga metode dokumentasi sangat penting untuk mencari data dengan berbagai hubungan atau variable, seperti buku-buku, majalah, jurnal dan lain-lain. Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat terhadap hasil observasi dan wawancara.

(27)

6. Analisis Data

Menurut Emzir (2012:129-133). Dalam teknik analisis data model Miles dan Huberman, di dalamnya membahas tentang: pertama, reduksi data ialah pengumpulan data, memfokuskan, serta memilah dan memilih data mana saja yang dibutuhkan. Kedua, model data yaitu suatu proses pengumpulan data yang tersusun sesuai kriterianya masing-masing. Ketiga, penarikan kesimpulan merupakan langkah akhir pada sebuah kegiatan penelitian, dimana isinya berisikan tentang ringkasan semua data yang diperoleh sehingga muncul sebuah manfaat dan saran untuk kedepannya.

Jadi dalam menganalisis data, peneliti memperoleh data dari lapangan dan diolah serta dianalisa sesuai dengan kategori data yang terkumpul yaitu observasi, wawancara dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian, dengan menggunakan analisa deskriptif dan dengan menggunakan metode kualitatif yaitu untuk mengetahui gambaran yang kongkret tentang proses usaha UMKM Krakal Desaign dalam pemberdayaan ekonomi keluarga di desa Troso Kecamatan Kedung Jepara.

7. Teknik Validasi Keabsahan Data

Teknik validasi keabsahan data ialah berfungsi sebagai menjaga kebenaran dalam isi data yang telah didapat, dari sini peneliti menggunakan teknik triangulasi, menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman teknik tersebut berupaya membandingkan indeks-indeks

(28)

yang ada, masing-masing setiap indeks itu sendiri memiliki metode yang berbeda pula untuk mendapatkannya, sehingga mengarahkan kepada kesimpulan yang tepat (Rohidi, 1992:436-437).

Menurut Moeleong (2006:330), Guna menentukan sah atau tidaknya data yang diperoleh dalam penelitian ini. Maka dalam konteks penelitian ini, triangulasi yang digunakan adalah triangulasi sumber data, berasal dari UMKM Krakal Desaign. Teknik yang dilakukan adalah dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang dilakukan dengan: (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang, (5) membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan–alasan terjadinya perbedaan.

8. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Troso, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Penetapan lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa kondisi objektif wilayah penelitian

(29)

yang merupakan salah satu lokasi strategis dari tempat usaha UMKM Krakal Design kain tradisional Troso. Alasan lain melakukan di tempat tersebut, peneliti yakin bahwa kantor desa dan kantor kecamatan memiliki data dan sumber yang cukup dalam penelitian ini. Kemudian dari sudut lokasi tempat penelitian berdekatan dengan kampung halaman atau rumah tinggal orang tua peneliti yang juga berlokasi di kecamatan Kedung, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan penggalian data. Masa waktu penelitian dilakukan selama ber bulan-bulan yang dimulai dari pertengahan Juli 2019 sampai dengan selesai.

9. Instrumen dan Alat bantu Penelitian

Menurut Moeleong (2006:9), Instrumen penelitian dalam tradisi penelitian kualitatif adalah manusia/orang yakni peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu berupa catatan, tape recorder, dan kamera. Sebagaimana yang disampaikan oleh Moleong bahwa “Orang (peneliti) sebagai instrumen memiliki senjata yang secara luwes dapat digunakannya.

Menurut Danim (2002:60), Catatan, tape recorder, dan kamera hanya digunakan sebagai alat bantu dalam melakukan penelitian. Oleh karena itu, sebagai instrumen penelitian, peneliti melakukan pemahaman makna data yang peneliti peroleh di lapangan. Sebagaimana diungkapkan Danim “meskipun peneliti menggunakan beberapa alat bantu dalam pengumpulan data, data-data

(30)

yang dikumpulkan perlu ditunjang oleh pemahaman yang mendalam tentang makna data-data yang diperoleh.

Menurut Sugiyono (2010:60), Dalam penelitian kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah focus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Pada penelitian ini, penulis dibekali dengan beberapa alat sebagai pembantu catatan dan ingatan, seperti alat-alat tulis, kamera, dan perekam suara.

F. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan dalam melakukan penelitian terhadap “Peran UMKM Krakal Desaign dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga”. Maka perlu dilakukan telaah terhadap penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat relevansi dan sumber-sumber yang akan dijadikan rujukan dalam penelitian ini dan sekaligus sebagai bahan perbandingan dan bahan tinjaun dalam penulisan skripsi ini, maka penulis membaca beberapa skripsi sebagai bahan refernsi.

Penelitian yang dilakukan Ade Fauzan program studi Pengembangan masyarakat Islam Fakultas Ilmu dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018, dengan

(31)

judul Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Usaha Kecil menengah (UMKM) Eka Cipta Mandiri. Isi Pembahasan: Merumuskan permasalahannya Penulis sebelumnya membahas pada proses dan hasil dari pemberdayaan ekonomi keluarga yang dilakukan oleh UMKM Eka Cipta Mandiri. Perbedaan skripsi dari mahasiswi Ade Fauzan dengan pembahasan yang akan di bahas oleh peneliti yaitu dalam skripsi Ade fauzan berfokus kepada hasil pemberdayaan ekonomi keluarga. Sedangkan peneliti berfokus kepada proses pemberdayaan ekonomi keluarga. Kemudian, dari segi persamaannya, yaitu sama-sama mengangkat tema tentang pemberdayaan ekonomi keluarga.

Penelitian yang dilakukan Nurul andani program studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017, dengan judul Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru (Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Tenun Songket Khas Melayu Winda, Isi Pembahasan: Merumuskan permasalahannya pada proses pemberdayaan, faktor yang menjadikan penghambat dan hasil yang diperoleh oleh pengrajin tenun dari Usaha Tenun Songket Khas Melayu Winda. Perbedaan skripsi dari mahasiswi Nurul Andani lebih berfokus pada faktor penghambat dan hasil yang diperoleh oleh pengrajin tenun dari Usaha Tenun Songket Khas Melayu Winda. Sedangkan penulis kebih berfokus lebih pada penelitian

(32)

proses dan pemberdayaan ekonomi keluarga yang dilakukan UMKM Krakal Desaign.

Penelitian yang dilakukan oleh Mir’Atun Nisa, program studi Pengembangam Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2018, dengan Judul Permberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Home Industry Batik di Desa Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, isi Pembahasan: Merumuskan masalahanya pada proses pemberdayaan dan hasil dari home industry tersebut. Sedangkan penulis lebih berfokus kepada proses pemberdayaan ekonomi keluarag yang dilakukan UMKM Krakal Desaign.

G. Sistematika Penulisan

BAB I: Merupakan bagian dari pendahuluan yang terdiri dari latar belakang maslaah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.

BAB II: Akan menjelaskan mengenai tinjauan teoritis, terdiri dari pengertian peran, pengertian UMKM, pengertian ekonomi, pemberdayaan ekonomi, pengertian pengrajin.

BAB III: Akan menjelaskan mengenai gambaran umum tentang peran UMKM Krakal Desaign, terdiri dari latar belakang berdirinya kelompok pengrajin tenun di desa Troso.

(33)

BAB IV: Temuan lapangan yang menganalisis perencanaan kelompok keterampilan pembuat kain tenun, analisis proses dari pengrajin dalam pembuatan kain tenun Troso, dan analisis dari hasil pemberdayaan ekonomi masyarakat.

BAB V: Kesimpulan dan saran dari hasil yang diperoleh dan akan dijelaskan secara konkrit yan diharapkan dan bermanfaat bagi masyarakat Troso pada khususnya dan pada umumnya masyarakat luas.

(34)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS A. Pemberdayaan Sebagai Proses

1. Pengertian Proses

Proses pemberdayaan masyarakat upaya membantu masyarakat untuk mengembangkan kemampuannya sendiri sehingga bebas dan mampu mengatasi masalah dan mengambil keputusan secara mandiri. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dengan memberikan kewenangan.

Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2002:703), Proses dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu atau rangkaian tindakan perbuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk.

Sebagai proses, pemberdayaan menurut Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto (2013:61), adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat dan atau mengoptimalkan keberdayaan (dalam arti kemampuan dan atau keunggulan bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai proses, pemberdayaan merujuk pada kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau mengakses sumber daya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya (baik secara individual, kelompok, dan masyarakat dalam arti luas). Dengan pemahaman seperti itu, pemberdayaan dapat diartikan

(35)

sebagai proses terencana guna meningkatkan skala/upgrade kualitas dari obyek yang diberdayakan.

Pemberdayaan sebagai proses perubahan, memerlukan inovasi yang berupa: ide-ide, produk, gagasan, metode, peralatan atau teknologi. Dalam praktik, inovasi tersebut seringkali harus berasal atau didatangkan dari luar. Tetapi, inovasi juga dapat dikembangkan melalui kajian, pengakuan atau pengembangan terhadap kebiasaan, nilai-nilai tradisi, kearifan lokal atau kearifan tradisinonal (indigenous

technology).

Pemberdayaan adalah suatu proses yang relatif terus berjalan untuk meningkatkan perubahan yang lebih baik. Pemberdayaan meningkatkan perubahan kearah perubahan yang lebih baik. Pemberdayaan bisa disebut juga pengembangan. Pada dasarnya, agama Islam adalah agama pemberdayaan. Dalam pandangan Islam, pemberdayaan harus merupakan gerakan tanpa henti.

Kata pemberdayaan adalah terjemah dari istilah bahasa Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan (empoweringt) adalah memampukan dan memandirikan mereka. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota msayarakat tetapi juga pranata-pranatnya. Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban, adalah bagian pojok dari upaya pemberdayaan ini.

Pemberdayaan ini menyangkut beberapa segi yaitu pertama, penyadaran tentang peningkatan kemampuan untuk

(36)

mengidentifikasi persoalan dan permasalahan yang ditimbulkan serta kesulitan hidup atau penderitaan. Kedua, meninngkatkan sumber daya yang telah ditemukan, pemberdayaan memerlukan upaya advokasi kebijakan ekonomi politik yang pada pokoknya bertujuan untuk membuka akses golongan bawah, lemah, dan tertindas tersebut terhadap sumber daya yang dikuasai oleh golongan kuat atau terkekang oleh peraturan-peraturan pemerintah dan pranata sosial.

a. Proses Pemberdayaan

Dalam pengembangan masyarakat proses merupakan hal yang penting. Seorang pekerja masyarakat tidak benar-benar tau kemana pengembangan masyarakat akan bermuara, demikian pula hasil pastinya. Seorang pekerja masyarakat yang sudah jelas permulaanya mengenai hasil yang di peroleh merupakan pekerja yang tidak memberdayakan masyarakat (disempowering

community), karena hal ini menjauhkan masyarakat,

kontrol atau proses, serta deteminasi arah pengembangan. Sebagai proses pemberdayaan merujuk pada kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan atau mengakses sumber daya dan layanan yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya (baik secara individual, kelompok, dan masyarakat dalam arti luas). Dengan pemahaman seperti ini pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses terencana guna

(37)

meningkatkan skala kualitas dari objek yang diberdayakan.

Seperti yang dikutip oleh Adi (Isbandi Rukminto, 2013:58-60) menggambarkan proses pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari 5 (lima) tahapan utama, yaitu:

a. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan (racall dopewering/empowring

experience).

b. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan ketidakberdayaan (discuss reasons for doporwerment/ empowerment).

c. Mengendifikasikan suatu masalah ataupun projek

(identify one problem or project).

d. Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna

(identify usefull power based)

e. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikan (develop and implement action

plan)

Dari pernyataan di atas tergambar mengapa Adi, meyakini bahwa proses pemberdayaan yang terjadi pada tingkat individu tidak berhenti pada titik tertentu, tetapi lebih merupakan sebagai upaya berkesinambungan untuk meningkatkan daya yang ada. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori proses menurut Isbandi, sebagai berikut: fasilitator yang memfasilitasi komunitas, motivator yang

(38)

membangkitkan kesadaran, dan distributor yang membagi pengetahuan dan pengalaman.

Disamping itu pembuat usaha juga ingin membantu perekonomian keluarga dari pekerja nya. Selain itu proses adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa. Proses menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain., organisasi atau sistem sosial. Proses adalah posisi dan pengaruh.

Usaha kain tenun, melakukan proses yang cukup panjang. Dari mulai kebudayaan daerah setempat menjadi bisnis keluarga secara turun temurun dan sampai terkumpulnya modal untuk memulai sendiri. Disinilah terbangun para pekerja ibu rumah tangga yang ada di lingkungan Desa Troso untuk dilatih dan diajarkan untuk membuat tenun, dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan dan memperkuat suatu usaha serta membantu para pengrajin tenun keluar dari permasalahan kemiskinan.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Isbandi adalah teori yang berbicara tentang posisi dan perilaku seseorang yang diharapkan dari padanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitannya dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor tersebut. Pelaku menjadi sadar akan struktur sosial yang didudukinya, oleh karena itu seorang aktor berusaha selalu tampak “mumpuni” dan dipersepsi oleh aktor lainnya sebagai “tak menyimpang” dari sistem harapan yang ada dalam masyarakat. (Edi Suhardono,1994:3).

(39)

B. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1. Pengertian Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM) Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang dijelaskan dalam UU Usaha Miro, kecil, Menengah (UMKM) No. 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut (Ernani Hadiyati,hal 5) :

a. Usaha Mikro adalah usaha prodiktif milik orang perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan cabang perusahaan yang dimilki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau bada usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagimana diatur Undang-undang ini.

(40)

Dari penjelasan di atas UMKM Krakal Desaign ini termasuk pada golongan usaha kecil. Jika dilihat dari sejarag terbentuknya UMKM tersebut merupakan usaha yang bergerak dibidang ekonomi produktif yang berdiri sendiri, serta dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

C. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga a. Pengertian Ekonomi

Ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga tentu saja yang dimaksud dan dalam perkembangannya kata rumah tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri dari suami,isteri dan anak-anaknya, melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, negara dan dunia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pengertian ilmu ekonomi menurut KBBI adalah sebuah cabang ilmu yang merujuk pada

(41)

berbagai asas –asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang atau kekayaan. Kekayaan yang dimaksud disini adalah termasuk uang, perindustrian maupun kegiatan perdagangan. Serta mencakup hal- hal mengenai pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga. Menurut KBBI, ilmu ekonomi juga

berhubungan dengan tata kehidupan

perekonomian suatu negara. Maksud dari perekonomian disini mencakup semua tindakan seperti aturan dan cara untuk menjalankan

usaha berekonomi (perdagangan dan

perindustrian). Selain itu ilmu ekonomi juga berarti urusan keuangan rumah tangga. Rumah tangga yang dimaksud seperti organisasi atau Negara.

b. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

Pemberdayaan ekonomi adalah sebuah langkah yang harus dilakuksn guna perbaikan terhadap kondisi masyrakat terlebih pada tingkat ekonomi rendah. Di sini masyarakat di tantang untuk lebih keras dalam bekerja, mewujudkan ide-ide kreatifnya dan mandiri dalam berwirausaha.

(42)

Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada pemberdayaan ekonomi, karena isu-isu yang akan diangkat dalam penelitian ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi yang dapat meningkatkan perekonomian para pengrajin kain tenun Troso, khususnya di UMKM Krakal Desaign.

Berdasarakan teori yang dikemukakan oleh Munandar, bahwa pemberdayaan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu program kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga atau pemerintah dalam meningkatkan keterampilan hidup, permodalan sekelompok orang agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dan membuat kondisi hidupnya lebih baik dengan mengembangkan usaha (Ismet Firdaus dan Zaky, 2008:225-226).

Berbicara tentang suatu usaha, pemberdayaan yang dilakukan oleh UMKM Krakal Desaign berawal dari pemilik usaha yang diberdayakan oleh orang lain, lalu beliau berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup, perekonomian yang stabil, memiliki kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, memiliki kemampuan menghadapi ancaman-ancaman dari luar, memilki kemampuan berkreasi serta berinovasi dalam mengaktualisasikan dirinya (Nur Mahmudi Ismai’l, 2001:28).

Maka pemberdayaan ekonomi keluarga adalah penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan

(43)

penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan masyarakat untuk mendapatkan gaji atau upah yang memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan keterampilan yang harus dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakat itu sendiri, maupun aspek kebijakannya (Mardi Yatmo Hutomo, 2000:3).

Pemberdayaan di bidang ekonomi keluarga merupakan upaya untuk membangun daya masyarakat dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi ekonomi yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya. Dalam konteks permasalahan sederhana, ekonomi rakyat merupakan strategi “bertahap hidup” yang dikembangkan oleh penduduk masyrakat miskin, baik di kota maupun di desa (Mubyarto, 1996:4). Yang dimaksud dengan strategi bertahan hidup khususnya pada masyarakat miskin, adalah cara yang digunakan untuk dapat memenuhi kebutuhan makan dan minum.

Pada umumnya, setiap manusia memerlukan makan dan minum sehingga banyak orang yang mengahalalkan segala cara untuk dapat memenuhi hal tersebut. Dengan demikian, cara yang paling ampuh digunakan untuk mengurangi kekacauan tersebut adalah dengan cara pemberdayaan.

Pemberdayaan berbasis ekonomi keluarga sangat ampuh mengurangi maslah kemiskinan. Seperti UMKM

(44)

Krakal Desaign, usaha ini telah membantu warga desa Troso dalam masalah kemiskinan.

D. Kerangka Berfikir

Masalah persoalan di desa Troso adalah karena banyaknya ibu-ibu yang memiliki bakat menenun akan tetapi mereka tidak mampu untuk mengembangkan bakatnya, Faktor-faktor utama disebabkan oleh terbangunnya pabrik-pabrik seperti pabrik garmen yang memproduksi olahan kain dengan cara modern membuat para pengrajin kalah saing. Cara mengantisipasi kesenjangan yang terjadi dapat dimulai dengan mengembalikan semangat ibu-ibu dalam menambah penghasilan keluarga dan mengembangkan kemampuan dan bakat menenunnya, seperti memberikan program pemberdayaan yang bermanfaat untuk meningkatkan perekonomi keluarga.

Program usaha UMKM yang dimana dilakukan dengan proses pelatihan pengembangan kemampuan dan bakat. Dari semua itu akan dapat membantu ekonomi keluarga ibu-ibu di desa Troso .

Gambar 1. Kerangka Berfikir Masalah:

1. Kesenjangan ekonomi ibu-ibu desa Troso 2. Ketidakmampuan mengembangkan bakat

menennun

3. Kurangnya fasilitator dalam mengembangkan kemampuan dan bakat ibu-ibu

(45)

Sumber: Diolah oleh peneliti

Dapat mengembangkan kemampuan dan bakat menenun serta membantu

(46)

BAB III

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Usaha Tenun UMKM Krakal Desaign di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.

1. Profil Dan Sejarah Berdirinya Usaha UMKM Tenun Troso Krakal Desaign

Usaha Tenun Troso adalah salah satu usaha yang bergerak dibidang pembuatan kain Tenun di desa Troso.Usaha Tenun Troso adalah usaha turun temurun dari keluarga, dan mulai di dirikan pada awal tahun 40 an. Alasan berdirinya Usaha Tenun Troso adalah untuk melestarikan budaya serta adat-istiadat. Karena sejak tahun 40 an kain Troso sudah digunakan para bangsawan Jepara. Pada saat itu pembuatan kain Tenun Troso hanya menggunakan alat manual. Dan untuk motif kain Tenun Troso pada saat itu hanya ada satu motif yaitu motif Gedok dari NTT, dan untuk pewarnaan pada kain masih menggunakan bahan alami. Sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk membuat Tenun.(Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Kemudian di tahun 50 an mulai berkembang pada alat pembuatan Tenun Troso, alat ini dinamakan alat ATBM. Krakal Desaign akhirnya membuat satu motif yakni motif Lombang Perusakan Tenun Ikat Muria. Dan motif ini pun sempat laku keras di pasaran sebelum ada motif baru yang di buat oleh Bapak Jaswadi yang diberikan nama motif Kawung TTA. Dan motif Kawung ini sangat laku keras dan

(47)

Krakal Desaign pun akhirnya ikut membuat motif Kawung tersebut dengan persetujuan bapak Jawardi. Krakal Desaign mulai dikenal sejak membuat motif Kawung. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Dan di tahun 75 an Krakal Desaign pun akhirnya membuat motif kain sendiri yakni kain tenun Polos Rayon dan juga Tenun Putih dipadukan dengan kain Nolek. Seiring berjalan nya waktu motif yang ada di desa Troso pun semakin banyak namun Krakal Desaign tetap konsisten dengan motif-motif yang dibuat mereka sendiri. Hingga pada tahun 76 an Krakal Desaign mendapatkan orderan membuat kain Tenun dengan Motif Blangkok Sumba. Setelah pembuatan kain Tenun Motif Blangkok Sumba usaha Krakal Desaign pun semakin di kenal oleh masyarakat luas karena di Krakal Desaign ini selalu mengutamakan kualitasnya, zat pewarna yang digunakan pun masih menggunkan zat alami sehingga di kain Tenun ini tidak mudah luntur dan rusak. Dan disinilah Krakal Desaign pun mulai dikenal oleh masyarakat luas sehingga Krakal Desaign pun mengikuti beberapa motif dari beberapa daerah yang sedang banyak diminati di pasaran saat itu. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Setelah sukses dikenal oleh masyarakat luas di tahun 80 an Krakal Desaign mendapat orderan lagi untuk membuat motif Tenun Ende Maumere Ros dan Sabu (ikat lusi). Pada tahun tersebut dua motif ini sangat populer sehingga banyak diminati para pecinta Kain Tenun. Memasuki tahun 99 an di

(48)

desa Troso mulai populer dengan motif Sutra Alam dan motif Seser macam-macam dan juga Dobi Baron. Tapi sayang ketiga motif ini pun punah dikarenakan tidak ada yang mampu membuat kain Tenun tersebut. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Memasuki tahun 2000 an usaha tenun Krakal Desaign pun di wariskan kepada anak Bungsu nya yakni Bpk. Lilik Aslori. Pada tahap awal bapak Lilik awalnya hanya memperkerjakan para keluarga saja dikarenakan untuk menjaga kualitas pembuatan kain Tenun yang di wariskan secara turun temurun. Lalu di tahun 2003 bpk Lilik pun memperkerjakan sekitar 14 penenun, yang para pekerja penenun ini adalah warga desa Troso sendiri. Dan di tahun ini keberadaan usaha Tenun Troso pun semakin banyak di minati para warga Desa Troso sehingga banyak yang mendirikan usaha Tenun juga. Namun dengan banyak nya saingan tidak membuat bapak Lilik takut usaha nya akan menurun sebab di Krakal Desaign selalu mengutamakan Kualitas meskipun proses pembuatan kain Tenun cukup lama namun hasil nya selalu bagus dan membuat puas sehingga para konsumen pun tetap bertahan untuk membeli produk di Krakal Desaign. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Untuk pemasaran nya bapak Lilik sudah memiliki pembeli dari dalam negri dan juga luar negri, untuk pembeli dari dalam negeri sendiri ini dari kota NTB, NTT, Sulawesi, Jakarta lalu untuk pembeli dari Luar negri ini dari Malaysiya

(49)

dan Singapore. Setiap bulan nya Krakal Desaign sudah memiliki pesanan yang yang tetap. Adapun motif yang di pesan adalah motif-motif yang dibuat sendiri oleh bapak Lilik. Selain itu Usaha Tenun Krakal Desaign juga terkenal dengan motif yang berbeda dari banyak nya motif Tenun yang sedang ada di desa Troso, motif-motif yang berbeda dan cenderung tidak mudah ditiru oleh para pengusaha yang ada di Troso ini kebanyakan buatan dari bapak Lilik. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB). Meskipun mempunyai banyak pekerja bapak Lilik selalu membuat gambar motif tenun itu sendiri upaya ini dilakukan agar tetap bisa menjaga kelestarian dan menjaga warisan yang sudah diturunkan secara turun temurun. Usaha Tenun Kain Troso pun mampu bersaing dan berkembang atas dasar ketekunan dan tanggung jawab sehingga sampai saat ini Krakal Desaign masih tetap eksis dan terus mengalami peningkatan pada hasil penjualan. Meskipun mengalami peningkatan pada penjualan bapak Lilik tetap konsisten dengan jumlah para pekerja nya dan tidak ingin menambah para pekerja penenun nya. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Tenun Ikat Troso merupakan kriya tenun Jepara tepatnya dari Desa Troso. Berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun mesin (ATBM). Dalam perkembangannya kain tenun ikat tradisional ini telah

(50)

berkembang menjadi industri rumah tangga yang telah memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja dan ekonomi di Kabupaten Jepara. Tenun ikat Troso merupakan industri kreatif yang mencerminkan kemandirian masyarakat Desa Troso. Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu (Definisi industri kreatif oleh Kementerian Perdagangan RI). (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB). Menurut (Alamsyah, Indrahti, & Maziyah, 2013) industri kreatif adalah kelanjutan tradisi kreativitas ekonomi masyarakat sehingga dapat teridentifikasi secara historis termasuk nilai-nilai budaya yang melatar belakangi kehadiran industri kreatif. Tenun ikat Troso merupakan keterampilan yang diturunkan dari beberapa generasi yang dikembangkan oleh penduduk Desa Troso. Keterampilan dalam membuat tenun ikat telah berkembang dari mulai tenun “Gendong” kemudian berkembang dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan kain lebih baik dan lebih cepat. Desa Troso terletak disebelah barat Kecamatan Kedung merupakan daerah dataran rendah dan memiliki kondisi alam yang mendukung dalam usaha tenun ikat, daerah yang memiliki air yang bersih dan banyak, suhu panas yang mendukung untuk proses pengeringan dalam proses produksi kain tenun ikat. Perkembangan tenun ikat

(51)

Troso mengalami peningkatan dari tahun ke tahun baik dari jumlah tenaga kerja yang terserap ataupun jumlah pelaku atau pemilik usaha tenun ikat. Akan tetapi perkembangan UMKM Troso yang pesat dibarengi dengan berbagai kendala dan permasalahan klasik UMKM yaitu persaingan tidak sehat yang dapat menurunkan harga jual dan permintaan kain tenun ikat itu sendiri. Selain itu tidak memiliki konsistensi dalam menjaga kualitas barang, hal ini terbukti ketika permintaan pasar tinggi, pengrajin mengambil jalan pintas dengan mengganti bahan dengan kualitas lebih rendah guna mendapat untung yang lebih besar. Hal ini membuat pasar kurang percaya dengan kualitas kain tenun ikat troso. Selain itu berbagai keterbatasan kendala yang di miliki UMKM tenun ikat Troso antara lain: lemahnya permodalan, kurangnya kemampuan kewirausahaan, teknik produksi masih sederhana, serta terbatasnya kemampuan manajemen. Selain banyaknya permasalah diatas, UMKM tenun ikat Troso belum memiliki standard kualitas maupun produktivitas, dimana dalam persaingan pada era globalisasi saat ini UMKM dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja dan produktivitasnya. Sehingga UMKM dituntut untuk selalu memperbaiki proses produksi secara berkesinambungan agar tercapai peningkatan kualitas dan produktivitas tersebut. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).

Saya dulu pegawai nya bapak Lilik dan saya dulu bekerja sebagai penali, cuman karena saya sudah menikah

(52)

dan suami saya yang mencukupi kehidupan saya dan juga suami melarang akhirnya saya berhenti bekerja dari tempat bapak Lilik, saya sudah bekerja di tempat bapak Lilik sekitar 3 tahun dan saya bisa melihat bahwa usaha bapak Lilik ini selalu konsisten dengan cara-cara yang tradisonal. Serta bapak Lilik ini selalu baik dan ramah kepada semua pegawai nya jadi wajar saja kalau pegawai bapak Lilik ini pada betah bekerja di tempat bapak Lilik. (Wawancara: Ibu Zuliyati, 14 Desember 2019, pukul 10.17)

2. Visi dan Misi UMKM Krakal Desaign di desa Troso a. Visi

Melestarikan dan menumbuhkan tradisi Tenun Troso sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Troso khususnya di industri kerajinan Tenun di Indonesia pada umumnya dengan menjadi perusahaan penghasil serta pengolah Tenun yang dapat bersaing secara sehat serta dikenal oleh masyarakat dalam negri dan luar negri.

b. Misi

1. Selalu membuat inovasi terbaru

2. Motif yang dibuat beda dari pengusa Tenun yang lain 3. Pewarnaan harus pintar mencampur biar tidak sama

dengan orang lain

4. Hasil Tenun yang dibuat tidak ingin sama

5. Meningkatkan jumlah pemasukan serta bisa membaca pemasaran

(53)

6. Meningkatkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat di desa Troso

3. Modal/Pendanaan Usaha Tenun Krakal Desaign

Untuk pendanaan bapak Lilik tidak begitu banyak mengeluarkan modal karena beberapa alat tenun yang ada pun itu dari hasil warisan yang diturunkan secara turun temurun, sehingga bapak Lilik hanya mengeluarkan modal untuk biaya membeli benang dan juga zat pewarna.

Bapak Lilik mengeluarkan modal pribadi sekitar 5 juta untuk pembelian benang dan juga zat pewarna, dan sekarang untuk pembelanjaan barang-barang tersebut menggunakan uang diperoleh dari hasil penjualankain Tenun Troso.

4. Proses Produksi Usaha Tenun Krakal Desaign a. Benang

Awal pembuatan tenun troso dimulai dari benang. Untuk tenun troso sendiri benang yang digunakan adalah benang katun. Itulah sebabnya mengapa pakai tenun untuk pakaian nggak panas tapi cenderung adem. Tapi uniknya kalau cuaca sedang dingin, menggunakan tenun di badan justru menghangatkan.

(54)

Gambar 2. Bahan Dasar Kain Troso

Benang-benang katun tadi disusun sedemikian rupa sehingga menjadi barisan benang yang rapi. Benang-benang tersebut diikat sepuluh-sepuluh atau tergantung mau membuat berapa potong kain tenun. Kalau sudah rapi,, benang tersebut ditata sedemikian rupa, dipasang mal untuk menggambar motif, kemudian digambar motifnya mengikuti cetakan mal. Untuk membuat mal dibutuhkan keahlian tersendiri. Mal atau cetakan itulah yang membuat pola-pola berbeda di tiap kain tenun.

(55)

b. Ikat

Proses selanjutnya adalah mengikat satu persatu pada tiap bagian benang. Ikatannya harus kencang supaya warnanya tidak masuk ke dalam ikatan. Inilah mengapa ada yang menyebut kain tenun sebagai ikat, karena prosesnya mengikat satu per satu. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian yang sangat dalam mengikat setiap tali. Salah ikat motif yang diinginkan jelas tidak akan jadi.

Gambar 4 hasil benang yang sudah di tali

Setelah diikat sesuai motif, tahap selanjutnya adalah mewarnai. Proses mewarnai ini hampir mirip dengan yang aku lihat saat melihat proses pembuatan batik. Benang-benang yang sudah diikat tadi dicelup ke dalam pewarna. Tidak hanya sekali celup tetapi berkali-kali, apalagi kalau menginginkan warna yang lebih terang atau tidak biasa. Untuk warna dasar tenun troso adalah warna biru dan merah. Itulah sebabnya mengapa warna tenun troso biasanya berkisar di warna-warna tertentu. Namun

(56)

tidak menutup kemungkinan akan ditemukan warna-warna lain yang menarik seperti yang aku temui kemarin saat di Desa Troso yaitu warna kuning, pink, dan biru cerah.

Gambar 5. Pewarnaan kain

Berbeda dengan proses pembuatan batik, proses pembuatan tenun troso hanya membutuhkan air dingin saja. Setelah dicelup ke pewarna proses selanjutnya adalah mengeringkan, untuk proses pencelupan ini dibutuhkan tenaga yang lumayan. Bayangkan dalam satu rangkaian ikatan kain nantinya akan membentuk sekitar 10 lembar kain dengan ukuran 2 meter x 1 meter. Jadi secara tidak langsung si bapak yang melakukan proses pewarnaan harus mengangkat dan memeras sekitar 10 lembar kain secara bersamaan.

(57)

Gambar 6. Penjemuran kain

c. Tenun

Apabila sudah kering dan warna yang diinginkan sudah menempel sempurna pada benang, barulah dilakukan proses tenun. Tenun sendiri kalau aku terjemahkan secara bebas adalah proses menyatukan benang menjadi lembaran kain. Untuk kain polos dengan satu warna proses tenun bisa dilakukan oleh mesin, namun untuk proses tenun dengan motif-motif cantik harus ada sentuhan tangan manusia untuk membentuk motifnya. Saya pernah mencoba ikutan menenun di Lombok dan hasilnya jelek sekali karena aku tidak punya keahlian di bidang tersebut. Dibutuhkan keahlian dan sense of art untuk membuat kain tenun.

(58)

Gambar 7. Proses menenun

Proses pembuatan tenun troso yang panjang, butuh ketelitian, dan tenaga.

(59)

B. Letak Geografis UMKM Krakal Desaign di Desa Troso 1. Letak dan Batasan Wilayah

Secara administratif desa Troso terletak di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Jepara memiliki luas 100.413,189 ha 1.004,13 km, dibagi menjadi 14 wilayah kecamatan meliputi 183 desa dan 11 kelurahan. Secara geografis terletak pada posisi 3º 23´ 20˝ sampai 4º 9´ 35˝ BT dan 5º 43´ 30˝ sampai 6º 47´ 44˝ LS, dengan batas-batas wilayah, disebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan dengan Kabupaten Demak, di sebelah Barat berbatasan dengan laut Jawa dan di sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten pati dan Kabupaten Kudus. Desa Troso merupakan satah satu desa diantara 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan Pecangaan, tepatnya terletak 2 Km dari pusat kecamatan, atau 15 Km dari kota Jepara, 56 Km dari kota Semarang dan 656 km dari kota Jakarta. Sedangkan batas wilayah Desa Troso sendiri, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngabul, sebelah selatan berbatasan dengan desa Karangrandu dan Kaliombo, sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngeling dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Pecangaan Kulon dan Rengging.

(60)

BAB IV

DATA DAN TEMUAN LAPANGAN

Dalam hasil yang di dapat ini peneliti membahas tentang proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan UMKM Krakal Desaign. Menurut buku yang ditulis oleh Isbandi Rukminto, yang menggambarkan proses pemberdayaan yang berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima tahapan utama, yaitu: 1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan (racall

dopewering/empowring experience), 2. Mendiskusikan alasan

mengapa terjadi pemberdayaan dan ketidakberdayaan (discuss

reasons for doporwerment/ empowerment), 3. Mengendifikasikan

suatu masalah ataupun projek (identify one problem or project), 4.Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna (identify usefull

power based), 5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan

mengimplementasikan (develop and implement action plan). Berikut ini peneliti jabarkan secara lengkap dan jelas mengenai hasil temuan data di lapangan, wawancara peneliti dengan pendiri dan para penenun kain terun troso UMKM Krakal Desaign di Desa Troso Kecamatan Kedung Jepara Jawa Tengah. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi yang telah dilakukan, peneliti akan menguraikan hasil dari temuan lapangan. Sesuai dengan yang dikemukakan Isbandi Rukminto.

(61)

A. Proses Usaha UMKM Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan (racall dopewering/empowring experience)

a) Proses Memfasilitasi Ibu-ibu rumah tangga di desa Troso Konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh individu dalam masyarakat terhadap seseorang dan merupakan prilaku individu yang penting bagi struktur masyarakat. Dalam hal ini Krakal desaign menpunyai kewajiban dan tugas-tugas untuk memberikan bimbingan dan pelayan kepada para ibu-ibu penenun agar mampu mengembangkan bakat dan kemampuan nya serta mandiri dan berperan aktif di lingkungan masyarakat sekitar. Salah satu temuan penelitian tentang UMKM Krakal desaign bahwa UMKM ini membantu mengembangkan bakat dan kemampuan para ibu-ibu khususnya di desa Troso ini mempunyai pekerjaan sendiri dan bisa mempunyai penghasilan untuk menambah keuangan keluarga, dan tidak hanya mengandalkan pendapatan suami. Selain itu UMKM Krakal desaign juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para penenun terlebih dahulu. Sebagaimana yang diungkapkan oleh pemilik usaha UMKM Krakal Desaign bapak Lilik anshori sebagai berikut:

“saya disini awalnya melihat kondisi keadaan ibu-ibu yang ada di desa Troso soalnya mereka ini sebenarnya mempunyai bakat dan kemampuan cuman mereka ini tidak bisa mengembangkan kemampuan mereka, sayang juga. Terus mereka ini cuman hanya mengandalkan uang suami

Gambar

Tabel 1 Kerangka Informan  ..............................................................10  Tabel 2  Nama-nama Motif...............................................................
Tabel 1.1 Kerangka Informan  N o  Informasi yang dicari  Metode  Penggunaan  Data  Status  Informan   Nama Informan  1
Gambar 1. Kerangka Berfikir  Masalah:
Gambar 2. Bahan Dasar Kain Troso
+7

Referensi

Dokumen terkait

NAWASIS merupakan upaya untuk mengembangkan pusat layanan informasi yang menjadi referensi utama berbagai pengambil keputusan terkait dalam penyusunan kebijakan,

Dimana hasil dari pemberdayaan dana ZIS melalui program-program ini dapat mencetak generasi sukses mulia, atau lebih kepada investasi Sumber Daya Manusia (SDM)

Namun kenaikan tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi hingga sebesar jumlah penurunan nilai aset akibat revaluasi yang pernah diakui sebelumnya dalam laporan laba rugi. 

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Ea untuk degradasi vitamin C pada Produk Minuman Kemasan sebesar 63,9288kJ/mol dan umur simpan Produk Minuman Kemasan

Tidak berhenti sampai disini saja, dalam meningkatkan kualifikasi guru pemerintah juga memberikan bebebrapa pilhan terkait model-model peningkatan kualifikasi guru, diantaranya

Alat yang dipakai dalam penataan rambut panjang pola simetris sebenarnya sama dengan alat yang digunakan pada penataan sanggul modern pola simetris untuk rambut pendek. Namun demikian

biaya-biaya yang terjadi untuk memproduksi gula telah dilakukan dengan tepat oleh PG.Kebon Agung berdasarkan pada standar akuntansi yang berlaku umum, yang

Melihat fenomena yang terjadi di Yayasan itu sendiri dan merujuk pada penelitian sebelumnya yang hasilnya ada yang berpengaruh dan tidak menjadi menarik untuk