• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perbandingan Cairan Pemasak Dengan Chip Terhadap Proses Pemasakan Chip di Digester Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perbandingan Cairan Pemasak Dengan Chip Terhadap Proses Pemasakan Chip di Digester Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERBANDINGAN CAIRAN PEMASAK DENGAN

CHIP TERHADAP PROSES PEMASAKAN DI DIGESTER

PLANT PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk PORSEA

TUGAS AKHIR

RARA SUJI SEPTIA HASIBUAN

132401123

PROGRAM STUDI D-3 KIMIA

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH PERBANDINGAN CAIRAN PEMASAK DENGAN

CHIP TERHADAP PROSES PEMASAKAN DI DIGESTER

PLANT PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk PORSEA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya

RARA SUJI SEPTIA HASIBUAN

132401123

PROGRAM STUDI D-3 KIMIA

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul : Pengaruh Perbandingan Cairan Pemasak Dengan Chip Terhadap Proses Pemasakan Chip di

Digester Plant PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea Kategori : Tugas Akhir

Nama : Rara Suji Septia Hasibuan Nomor Induk Mahasiswa : 132401123

Program Studi : Diploma Tiga (D-3) Kimia Departemen : Kimia

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juni 2016

Program Studi D-3 Kimia FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Emma Zaidar Nst, M.Si NIP : 195509181987012001

Dr. Rumondang Bulan Nst, MS NIP : 195408301985032001

Disetujui Oleh,

Departemen Kimia FMIPA USU Ketua,

(4)

PERNYATAAN

PENGARUH PERBANDINGAN CAIRAN PEMASAK DENGAN

CHIP TERHADAP PROSES PEMASAKAN DI DIGESTER

PLANT PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk PORSEA

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2016

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat, rahmad, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

Tujuan disusunnya tugas akhir ini adalah untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi pada program studi D-3 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara. Tugas akhir ini disusun berdasarkan hasil kerja praktek yang dilaksanakan di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea dari tanggal 25 Januari sampai dengan 25 Februari 2016.

Secara khusus penulis mengucapkan rasa terima kasih yang terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Sutan Hasibuan dan Ibu Juliana, juga kepada adik tersayang, serta seluruh keluarga atas seluruh dukungan moril, materil serta semangat yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Selama penulisan tugas akhir ini, banyak kendala yang penulis hadapi. Berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Karena itu, tiada kata yang patut penulis sampaikan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Kerista Sebayang, M.S. selaku Dekan FMIPA USU.

2. Ibu Dr. Rumondang Bulan, MS, selaku ketua Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Emma Zaidar, M.Si selaku ketua Program Studi D-3 Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Rumondang Bulan, MS, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf pengajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Paulus Purba selaku pembimbing penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan.

7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Porsea yang telah membantu penulis selama menjalani Praktek Kerja Lapangan.

8. Teman-teman separtner PKL sekaligus teman terbaik yang terus mendukung dan memberikan semangat serta keceriaan saat menjalani PKL.

(6)

Akhir kata penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini.

Medan, Juni 2016

(7)

PENGARUH PERBANDINGAN CAIRAN PEMASAK DENGAN

CHIP TERHADAP PROSES PEMASAKAN DI DIGESTER

PLANT PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk PORSEA

ABSTRAK

Pada proses pemasakan serpihan kayu digunakan liquor yang terdiri dari white liquor dan black liquor sebagai cairan pemasak. Pada proses pemasakan harus digunakan perbandingan yang sesuai antara liquor dengan serpihan kayu yang disebut liquor to wood ratio. Liquor to wood ratio menyatakan perbandingan antara liquor dengan serpihan kayu. Liquor to wood ratio berhubungan dengan kualitas pulp yang dihasilkan ditunjukkan oleh nilai kappa number. Semakin tinggi liquor to wood ratio maka nilai kappa number akan semakin tinggi karena liquor to wood yang semakin tinggi menyebabkan volume liquor khususnya black liquor menjadi semakin tinggi. Volume black liquor yang semakin tinggi tersebut menyebabkan kappa number tinggi karena komposisi black liquor yang sebagian besar mengandung lignin. Berdasarkan hasil pengamatan maka liquor to wood yang baik digunakan untuk mencapai target kappa number 6 adalah 3,88.

(8)

THE EFFECT OF LIQUOR TO WOOD (L/W) RATIO TO THE

CHIP COOKING PROCESS ON DIGESTER PLANT

PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk

ABSTRACT

In the process of cooking wood chips used liquor comprising white liquor and black liquor as the cooking liquid. In the cooking process should be used appropriate comparison between liquor with wood chips called liquor to wood ratio. Liquor to wood ratio states the ratio between liquor with wood chips. Liquor to wood ratio relates to the quality of the pulp produced is indicated by the value of kappa number. The higher the liquor to wood ratio of the value of kappa number will be higher because the liquor to wood higher lead volume, especially black liquor liquor becomes higher. The volume of black liquor that causes the higher kappa number is high because the composition of the black liquor that mostly contains lignin. Based on observations of the liquor to wood that is well used to achieve the target kappa number 6 is 3.88.

(9)

DAFTAR ISI

Bab 2TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Kayu 5

2.1.1 Pengertian kayu 5 2.1.2 Sifat-sifat Kayu 6 2.1.3 Komposisi Kimia Kayu 8 2.2 Metode Pembuatan Pulp 13

2.2.1 Pembuatan Pulp Secara Mekanis 13 2.2.2 Pembuatan Pulp Secara Semikimia 14 2.2.3 Pembuatan Pulp Secara Kimia 14 2.3 Tahap Pembuatan Pulp 17 2.3.1 Unit Persiapan Kayu (Wood Preparation) 17 2.3.2 Unit Pemasakan (Digester) 18 2.3.3 Unit Pencucian dan Penyaringan (Washing dan Screening) 20 2.3.4 Unit Pengelantangan (Bleaching) 20 2.3.5 Unit Pulp Machine 21 2.4 Black Liquor (Lindi Hitam) 21 2.5 Perbandingan Liquor dengan Kayu (Liquor to Wood Ratio) 23

2.6 Kappa Number 24

Bab 3METODOLOGI PERCOBAAN 25

3.1 Alat dan Bahan 25

3.1.1 Alat 25

3.1.2 Bahan 25

(10)

Bab 4HASIL DAN PEMBAHASAN 28

4.1 Hasil 28

4.2 Perhitungan 29

4.3 Pembahasan 35

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN 38

5.1 Kesimpulan 38

5.2 Saran 40

DAFTAR PUSTAKA 41

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Typical Chemical antara Hardwood dan Softwood 9 Tabel 2.2 Distribusi Khas Bahan Organik dalam Lindi hitam 22 Tabel 4.1 Data Pengamatan Terhadap Digester 28 Tabel 4.2 Data Pengaruh Liquor to Wood Terhadap Volume Black Liquor dan

Kappa Number 30

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses pemasakan di unit digester ada beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk menghasilkan pulp yang baik yaitu Temperatur dan waktu (H-faktor) karena

Adapun judul dari Karya Ilmiah ini adalah “ Pengaruh Penambahan NaOH di Dalam White Liquor Terhadap Bilangan Kappa dan Viskositas pada Pemasakan di Unit Digester

Untuk memperoleh pulp dengan kualitas yang bagus, maka dalam hal ini sangat diperhatikan temperatur dan waktu yang disebut H-faktor, yang menentukan kematangan pada chip di

Dimana jika Total Alkali Aktif dan % Sulfidity dalam white liquor semakin besar atau semakin kecil maka kualitas pulp yang diperoleh akan semakin turun... THE INFLUENCE

terdapat dari solid black liqour adalah senyawa organik yang dilarutkan dari kayu. selama pemasakan, lignin, hemiselulosa, selulosa, senyawa

Oleh karena itu penambahan larutan pemasak (white liquor) yang merupakan NaOH yang berfungsi untuk melarutkan lignin dan zat ekstrktif lainnya yang terdapat dalam

Untuk mengetahui pengaruh pemakaian white liquor (lindi putih) yang digunakan sebagai larutan pemasak terhadap kualitas pulp pada bahan baku Eukaliptus dan Pinus Merkusi..

Dalam proses pemasakan di unit digester ada beberapa hal yang perlu di perhatikan untuk menghasilkan pulp yang baik yaitu Temperatur dan waktu (H-faktor) karena