LAPORAN PRAKTIKUM
MENENTUKAN ORDE REAKSI PADA LAJU
REAKSI
OLEH:
NAMA
: NI MADE MEGANTARI
NIM
: 1613031018
KELAS
: IIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
▸ Baca selengkapnya: laporan praktikum laju reaksi menggunakan cangkang telur dan balon
(2)MENENTUKAN ORDE REAKSI PADA LAJU REAKSI
I. Tujuan
a. Menjelaskan pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju reaksi melalui percobaan.
b. Menentukan orde reaksi melalui percobaan.
II. Dasar Teori
Perubahan konsentrasi zat dalam reaksi kimia biasanya mempengaruhi laju reaksi. Persamaan laju reaksi menunjukkan efek ini secara matematis. Orde reaksi adalah bagian dari persamaan laju reaksi.
Pada dasarnya, ada beberapa metode sederhana dalam mengukur tingkat reaksi. Beberapa telah dipelajari dalam diskusi sebelumnya. Namun, metode ini hanya digunakan untuk mengukur laju reaksi rata-rata. Untuk pemanfaatan yang lebih formal, tingkat reaksi biasanya diukur pada waktu tertentu, sehingga disebut laju reaksi sementara. Dalam hal ini, konsep laju reaksi sementara diperlukan karena perhitungan laju reaksi rata-rata biasanya menghasilkan nilai yang tidak akurat. Jadi persamaan laju reaksi digunakan untuk mewakili laju reaksi sementara reaksi kimia.
laju reaksi dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan laju reaksi berdasarkan konsentrasi reaktan. Umumnya, laju reaksi hanya tergantung pada konsentrasi awal reaktan yang dapat ditentukan melalui percobaan. Untuk reaksi aA + bB → cC + dD, maka persamaan laju reaksi dapat direpresentasikan sebagai berikut.
Dimana:
v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi
[A] = konsentrasi reaktan A [B] = konsentrasi reaktan B x = orde reaksi A
y = orde reaksi B x + y = orde reaksi total
III. Alat dan Bahan a. Alat
No Nama Jumlah Fungsi
1. Stopwatch 1 buah Untuk menghitung
waktu yang
dibutuhkan
campuran untuk bereaksi sempurna hingga
2. Spatula 1 buah Untuk mengambil
bahan kimia padat (Na2S2O3)
3. Gelas ukur 25 mL
2 buah Untuk mengukur
larutan yang akan digunakan
4. Erlenmeyer 1 buah Untuk mereaksikan Na2S2O3 dan HCl
1 buah Untuk mengambil
larutan dari labu ukur kemudian dipindahkan ke gelas kimia, serta untuk mengukur volume larutan tersebut. 6. Gelas kimia
100 mL
4 buah Sebagai tempat
meletakkankan
2 buah Sebagai tempat
ketika membuat latutan, serta ketika mengencekan
larutan.
8. Neraca 1 buah Untuk menimbang
zat yang digunakan.
9. Cawan petri 1 buah Sebagai tempat
untuk meletakkan zat yang akan ditimbang massanya. 10
.
Kertas 1 lembar Sebagai media untuk
membuat tanda silang.
11 .
Kertas label 1 lembar Untuk menandai zat dan membedakan zat
10 mL Sebagai larutan yang
digunakan untuk menghitung laju reaksi yang terjadi. 2. Larutan
Na2S2O3 (0,1 M; 0,2M)
10 mL Sebagai larutan yang
dan mengencerkan larutan HCl
IV. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan
No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan
1. Disiapkan alat dan bahan Alat dan bahan disiapkan.
Larutan Na2S2O3 0,1 M dibuat
dengan menggunakan padatan Na2S2O3 dengan massa padatan 1,58 gram dan dilarutkan dalam aquades sebanyak 100 mL.
Gambar 1. Padatan Na2S2O3 ditimbang
Gambar 3. Larutan HCl 1 M
Gambar 4. Larutan Na2S2O3 0,2 M
Gambar 5. Larutan HCl 1 M
2. Sebanyak 10 mL larutan Na2S2O3 0,1 M dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
Volume larutan Na2S2O3 0,1 M terlebih dahulu diukur.
Volume larutan Na2S2O3 0,1 M
adalah 10 mL.
bening tidak berwarna.
Gambar 6. Larutan Na2S2O3
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
3. Erlenmeyer yang berisi larutan Na2S2O3 0,1 M diletakkan di atas kertas yang berisi tanda silang.
Erlenmeyer diletakkan di atas
kertas yang berisi tanda silang.
Tanda silang terlihat jelas.
Gambar 7. Larutan Na2S2O3 diletakkan
di atas tanda silang.
4. Larutan HCl 1 M dicampurkan ke dalam Erlenmeyer yang berisi larutan Na2S2O3 0,1 M yang diletakkan di atas kertas yang berisi tanda silang.
Warna larutan HCl 1 M bening
tidak berwarna.
Setelah larutan HCl
dimasukkan, warna larutan campuran perlahan-lahan mengkeruh.
Gambar 8. Larutan HCl dicampurkan ke dalam Erlenmeyer
5. Waktu yang diperlukan sampai tanda silang menghilang diukur.
Tanda silang menghilang pada detik ke-130.
Gambar 9. Tanda silang tidak terlihat
Gambar 10. Waktu yang dibutuhkan agar tanda silang hilang
6. Langkah 1 sampai 5
diulangi dengan
menggunnakan larutan Na2S2O3 0,1 M dan larutan HCl 2 M.
Volume larutan Na2S2O3 0,1 M
terlebih dahulu diukur.
Volume larutan Na2S2O3 0,1 M adalah 10 mL.
Warna larutan Na2S2O3 0,1 M
bening tidak berwarna.
Warna larutan HCl 2 M bening
tidak berwarna.
campuran perlahan-lahan mengkeruh. Tanda silang masih terlihat jika diamati dari atas Erlenmeyer.
Tanda silang menghilang pada
detik ke-88.
Gambar 11. Waktu yang dibutuhkan agar tanda silang hilang
7. Langkah 1 sampai 5
diulangi dengan
menggunnakan larutan Na2S2O3 0,2 M dan larutan HCl 2 M.
Volume larutan Na2S2O3 0,2 M
terlebih dahulu diukur.
Volume larutan Na2S2O3 0,2 M adalah 10 mL.
Warna larutan Na2S2O3 0,2 M
bening tidak berwarna.
Warna larutan HCl 2 M bening tidak berwarna.
Setelah larutan HCl 2 HCl
dimasukkan, warna larutan campuran perlahan-lahan mengkeruh. Tanda silang masih terlihat jika diamati dari atas Erlenmeyer.
Tanda silang menghilang pada
detik
Gambar 12. Waktu yang dibutuhkan agar tanda silang
hilang
V. ANALISIS DATA
1. Pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju reaksi. a. Data percobaan pengaruh konsentrasi terhadap waktu
No Na2S2O3 HCl Time (s) 1/time (s)
1 0.1 M 1 M 130 detik 1
130=¿0.007
2 0.1 M 2 M 88 detik 1
88=¿0.011
3 0.2 M 2 M 38 detik 1
38=¿0.026
Grafik 1. Pengaruh Konsentrasi (Na2S2O3) terhadap laju reaksi
0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.1 0.1
0.2
Grafk Pengaruh Konsentrasi (Na2S2O3) Terhadap Laju Reaksi
0.01 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 1
2 2
Grafik 2. Pengaruh Konsentrasi (HCl) terhadap laju reaksi
2. Penentuan orde reaksi pada laju reaksi. Orde untuk y=log0.67log 0.5 y=−0.17
log 0.43=xlog0.5
x=−0.36
Jadi, persamaan laju reaksinya V=k[Na2S2O3]x[HCl]y V=0.01x(0.1)1.2(1)0.56 V=0.01x(0.63)(1) ¿0.0063
VI. Pembahasan
peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang.
Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan. Orde reaksi satu adalah reaksi kimia yang berbanding lurus dengan konsentrasi. Orde reaksi nol adalah reaksi yang tidak mempengaruhi laju reaksi. Reaksi orde dua adalah reaksi dimana jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu.
Tujuan dilakukan percobaan ini adalah untuk menjelaskan pengaruh konsentrasi larutan terhadap laju reaksi melalui percobaan dan menentukan orde reaksi melalui percobaan. Larutan yang digunakan adalah larutan Na2S2O3 dan HCl. Persamaan reaksi antara kedua larutan tersebut yaitu:
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + SO2(g) + S(s) + H2O(l)
Untuk menentukan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dan orde reaksi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut. Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Padatan Na2S2O3 ditimbang dengan massa padatan 1,58 gram dan dilarutkan dalam aquades sebanyak 100 mL. dibuat larutan Na2S2O3 dengan dua konsentrasi yang berbeda yaitu 0,1 M dan 0,2 M. disiapkan pula larutan HCl dengan dua konsentrasi yang berbeda yaitu 1 M dan 2 M.
lagi. Setelah pengukuran ternyata waktu yang dibutuhkan yaitu 130 sekon. Percobaan tersebut diulang kembali dengan konsentrasi yang berbeda yaitu pada percobaan kedua menggunakan larutan Na2S2O3 0,1
M dicampur dengan larutan HCl 2 M ternyata waktu yang dibutuhkan
yaitu 88 detik. Untuk percobaan ketiga menggunakan larutan Na2S2O3
0,2 M dicampur dengan larutan HCl 2 M ternyata waktu yang dibutuhkan yaitu 38 detik.
Dari percobaan yang telah dilakukan ternyata perubahan konsentrasi berpengaruh terhadap laju reaksi. Yaitu semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin cepat pula laju reaksinya. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi larutan maka semakin lambat reaksi laju reaksinya.
Penentuan orde reaksi harus dilakukan melalui percobaan. Orde reaksi dapat ditentukan dengan megetahui 1/waktu yang didapatkan melalui percobaan yang dilakukan. Waktu yang diperlukan dalam setiap reaksi tentunya tidak akan sama antara reaksi yang satu dengan yang lain sehingga perlu dilakukan percobaan. Waktu tersebut menandakan laju reaksi yang terjadi apakah cepat atau lambat. Dengan mengetahui laju reaksinya maka kita akan dapat mengetahui orde reaksi yang didapat melalui perhitungan.
Berdasarkan analisis data didapatkan orde reaksi dari larutan HCl yaitu sebesar 0.56. Orde reaksi dari larutan Na2S2O3 yaitu sebesar 1.2. Maka orde reaksi total yaitu 1.76.
VII. Kesimpulan
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas: Asas dan Struktur Jilid I Edisi 5. Alih bahasa: Sukmanah, Ramiarti, Anas dan Sally. Jakarta: Binarupa Aksara
Subagia, I Wayan & Sya’ban, Suheimi. 2005. Materi PraktikumKimia Dasar I.
Singaraja: Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.
IX. JAWABAN PERTANYAAN
1. Tuliskan persamaan reaksi antara Na2S2O3(aq) dan HCl(aq)! 2. Jelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi!
4. Mengapa penentuan orde reaksi harus dilakukan melalui percobaan?
Jawab:
1. Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq)→ 2NaCl(aq) + SO2(g) + S(s) + H2O(l)
2. Konsentrasi memiliki pengaruh yang penting bagi laju reaksi. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi yaitu semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin cepat laju reaksinya. Sebaliknya semakin kecil konsentrasi larutan maka semakin lambat laju reaksinya. Berdasarkan teori tumbukan bila pereaksi bertambah, maka jumlah partikel-partikel yang bertumbukan akan semakin banyak/meningkat. Dengan demikian jarak antara partikel.zat tersebut menjadi lebih dekat dan jumlah tumbukkan efektif juga akan meningkat. Hal ini berarti terjadi peningkatan laju suatu reaksi. Dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang, maka tumbukan akan sedikit dan laju reaksi juga akan berkurang.
3. Orde reaksi merupakan pangkat perubahan konsentrasi terhadap perubahan laju. Macam-macam orde reaksi yaitu orde reaksi satu adalah reaksi kimia yang berbanding lurus dengan konsentrasi. Orde reaksi nol adalah reaksi yang tidak mempengaruhi laju reaksi. Reaksi orde dua adalah reaksi dimana jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu