• Tidak ada hasil yang ditemukan

PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PATOFISIOLOGI DAN PATOLOGI KLINIK

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UHAMKA

2021

(2)
(3)

Tujuan Pembelajaran

Memahami penyakit serta patologi penyakit berdasarkan data diagnosa

klinik yang berkaitan dengan penyakit sistem reproduksi

(4)

BAHAN KAJIAN

• Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi

• Penyakit sistem reproduksi

• Pcos

• Penyakit menular seksual

• Ca serviks

(5)

Referensi yang Bisa Digunakan

Buku Teks:

1.

Greene, R.J., Haris, N.D., and Goodyer, L.I., 2000, Pathology and

Therapeutics for Pharmacists : A Basic for Clinic Pharmacy, 2

nd

Ed., Pharm.

Press, London.

2.

Kaplan, A. and L.L. Szabo., Clinical Chemistry Interpretation and

Techniques, Lea and febiger, Philadelphia.

3.

Kumar, V., Cotran, R.S., and Robin, S.L., 1997, Basic Pathology, 6

th

Ed., W.B.

Sounders, Philadelphia.

4.

Price, S., Wilson, L., 2006, Patofisiologi

: Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta.

5.

Frizzell, Handbook of Pathophysiology (2001)

6.

Kumar, V., et.al., Robbins and Cotran Pathologic Basis Of Disease , 7

th

ed

(2005)

7.

Alldredge, et al., Koda Kimble, Applied Therapeutics, the Clinical Use of

Drugs (2013)

(6)

Fisiologi organ

reproduksi

(7)
(8)
(9)

• Fungsi utama organ reproduksi pada perempuan berlangsung

melalui interaksi hormonal yang kompleks dan bertujuan

menghasilkan ovum yang matang dan mempersiapkan serta

memelihara lingkungan bagi konsepsi dan gestasi meliputi :

1. Fungsi hormonal : sekresi FSH dan LH yang merangsang

produksi estrogen dan progesterone di ovarium

2. Siklus menstruasi

3. Siklus respon seksual : memiliki 4 tahapan yakni fase

perangsangan, plateu, orgasme dan resolusi

(10)
(11)
(12)

• Fungsi primer dari sistem reproduksi pria adalah menghasilkan

spermatozoa matang.

• Testis mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan

fungsi endokrin dalam mensekresi hormone-hormone seks yang

mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual.

1. Fungsi hormonal :testosterone mengarahkan dan mengatur

ciri-ciri tubuh pria yakni perkembangan testis dan genetalia pria,

perkembangan ciri seksual primer dan sekunder serta dalam

proses spermatogenesis

2. Spermatogenesis : dimulai sejak pubertas dan berlangsung

seumur hidup

3. Fungsi

testicular

:

pertumbuhan

testicular

dan

tubulus

dirangsang oleh FSH dan akan memepengaruhi pembentukan

sperma.

(13)

Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi

KELAINAN

PCOS

Penyakit menular

seksual (PMS)

BPH

Ca. Servik

(14)

1.

PCOS

(15)

• Policyctic ovarium syndrome adalah kerusakan endokrin Penyakit

ini merupakan gangguan hormonal yang sering terjadi di antara

wanita dan merupakan penyebab utama dari infertilitas

DEFINISI

• 20 – 30 % wanita

PREVALENSI

• Obesitas, peningkatan faktor pertumbuhan

• Hiperinsulin

• Hambatan ovulasi

• Hipersekresi LH

• Genetik

(16)

PATOGENESIS

Peningkatan faktor pertumbuhan

Peningkatan respon ovarium terhadap LH dan FSH

Folikel ovarium bertambah dan produksi androgen bertambah

Penumpukan folikel yang bersifat kistik

(17)

PATOGENESIS

Obesitas dan hiperinsulin / resistensi insulin

Menstimulasi sel teka memproduksi androgen

Aromatisasi membentuk estrogen dan kelainan regulasi LH

(18)

Androgen Excess

• increase in LH, together with hyperinsulinemia, leads to

an increase in androgen production by ovarian theca

cells.The most likely primary factor driving the increase

in testosterone secretion in PCOS is an increase in

ovarian enzymatic activity involved in the synthesis of

testosterone precursors.

(19)

Infertilitas pada PCOS

(20)
(21)

• menurut ASRM (American Society for Reproductive Medicine)

• Hyperandrogen dan hiperinsulin

• Gangguan siklus menstruasi

• Polikistik ovarium

• Hirsutism

TANDA

DAN

GEJALA

• USG >> polikistik ovarium

• Tes resistensi insulin

• hormonal : tingginya androgen dan estrogen meningkat, tingginya rasio LH/FSH

DIAGNOSA

(22)

2.

PMS

(23)

• Infeksi menular seksual yang diakibatkan oleh

adanya bakteri/virus yang penyebarannya

melalui darah, sperma atau cairan tubuh

lainnya)

DEFINISI

• Virus seperti Neisseria gonorrhoeae,

treponema pallidum, clamidia, HIV, Human

papilloma virus.

(24)

PATOGENESIS

Masuknya virus/bakteri melalui media-media

penyebaran

Berlangsung terus menerus merusak sel

Menyerang sel-sel utamanya di area kelamin

(25)

• Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah

panggul

• keputihan

• Dispareunia (nyeri saat berhubungan seksual)

TANDA

DAN

GEJALA

• Tes darah untuk mendeteksi adanya virus

• Tes urin

• Cairan dari luka genital terbuka

DIAGNOSA

KLINIK

(26)

3.

(27)

Ca. Servik

• Servix : Lower part of the

uterus

• Connects the body of the

uterus to the vagina (birth

canal)

• Ca. servik berada di

sepanjang servik yakni

perubahan pertumbuhan

dari sel normal menjadi

pre-cancer (dysplasia) kemudian

menjadi kanker

(28)

Tipe Ca. Servik

• Squamous cell Carcinomas

• Cancer of flat epithelial cell

• 80% to 90%

• Adenocarcinomas

• Cancer arising from glandular epithelium

• 10% - 20%

• Mixed carcinoma

• Features both types

(29)

Etiologi

• HPV (Human Papiloma Virus)

Faktor Resiko

• Usia

• Freesex dan berhubungan seks terlalu muda

• Jumlah kehamilan yang banyak

• Penggunaan kontrasepsi yang terlalu lama

• genetik

(30)

PATOGENESIS

HPV berintegrasi mengekspresikan protein E6 dan E7 dalam jumlah besar

Gen p53 dan RB sebagai suppressor tumor terhambat

Mutasi gen dan pertumbuhan yang tidak terkendali

Ca. Servik

(31)

• Perdarahan vagina

• Perdarahan yang lama dan banyak pada saat

menstruasi

• Perdarahan pasca menopause

• Perdarahan pada aktivitas yang melibatkan

wilayah pelvis

• Nyeri hebat pada daerah pelvis

TANDA

DAN

GEJALA

• Papsmear test (cervical cytology) >

abnormalitas sel epitel

• Colposcopy >> abnormal area dari servik

• biopsy

DIAGNOSA

KLINIK

(32)
(33)

4.

BPH

(34)
(35)

Anatomy of BPH

Normal

BPH

Hypertrophied

detrusor muscle

Obstructed

PROSTATE

BLADDER

URETHRA

(36)

Top 10 Diagnosed Diseases

in Men Age ≥ 50 Years

Rank

Disease

1-year prevalence (%)

(n = 963,452

person-years)

1

Coronary Artery

Disease/Hyperlipidemia

51.3

2

Hypertension

45.2

3

Diabetes Mellitus Type 2

17.5

4

Enlarged Prostate

13.5

5

Osteoarthritis

13.3

6

Arrhythmias

8.8

7

Cataract

8.6

8

Gastroesophogeal reflux disease

8.4

9

Bursitis

8.0

(37)

• Pembesaran prostat akibat adanya penuaan

dimana pembesaran memanjang ke atas ke

dalam kandung kemih dan menyumbat aliran

urin.

DEFINISI

• Faktor usia

• tumor

(38)

PATOGENESIS

Usia lanjut (reduksi testosterone menjadi DHT)

Penetrasi DHT dalam sel prostat menyebabkan inskripsi pada DNA

BPH

(39)

PATOGENESIS

usia lanjut (ketidakseimbangan estrogen dan testosterone)

Testosteron menurun dan estrogen tetap

BPH

(40)

• Retensi urin, sulit dalam memulai miksi,

pancaran miksi lemah dan terputus-putus

• Nokturia dan perasaan ingin miksi sangat

mendesak

• Nyeri pinggang

TANDA

DAN

GEJALA

• IPPS (International Prostate Symptomp Score)

• DRE (Digital Rectal Examination) > bentuk

dan konsitensi prostat

• USG

DIAGNOSA

KLINIK

(41)

Referensi

Dokumen terkait

• HAL-HAL YANG PENTING DIPELAJARI PADA PATOFISIOLOGI: etiologi penyakit, patogenesis penyakit, manifestasi penyakit, diagnosa --à Konsep..

• HAL-HAL YANG PENTING DIPELAJARI PADA PATOFISIOLOGI: etiologi penyakit, patogenesis penyakit, manifestasi penyakit,.. diagnosa -- Konsep

• Pada pria: dimulai dengan pertumbuhan testis pada usia 9 tahun kmd diikuti penampakan seks sekunder: pertumbuhan rambut pubis, axila, dan wajah, perubahan suara, peningkatan massa

• Testosteron bertanggung jawab terhadap maskulinisasi • Karena setelah pubertas terjadi peningkatan testis terjadi.. perkembangan primer dan sekunder

histologi traktus urinarius Histology organ genetalia pria Histology organ genetalia wanita Prinsip homeostasis dan koordinasi fungsi antar organ atau sistem reproduksi dan

Pengaruh pemberian tepung kedelai kaya isoflavon, seng (Zn) dan vitamin E terhadap kadar hormon testosteron serum dan jumlah sel spermatogenik pada tubuli seminiferi testis

Semen diejakulasikan selama aktifitas seksual pria, dengan cairan dan sperma yang berasal dari cairan vesikula seminalis (60%), cairan kelenjar prostat (30%), vas deferens

• Insufisiensi ginjal: early stage dimana GFR naik akan terjadi poliuria (peningkatan pengeluaran urin) à akibat ginjal tidak mampu memekatkan urin. • Gagal ginjal: Pengeluaran