• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS TENAGA KERJA, INDUSTRI DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN PANGANDARAN

TAHUN 2021-2026

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kita telah menyelesaikan penyusunan Draft Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran periode tahun 2021-2026. Semoga dengan tersusunnya Draft Renstra ini dapat menjadi gambaran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.

Dengan tersusunnya Draft Renstra ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penyusunan Renstra ini dapat diselesaikan dengan baik.

Diharapkan dengan tersusunnya Renstra ini bermanfaat dan mendukung dalam pembangunan Kabupaten Pangandaran.

Sidamulih, 9 September 2021 Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Industri

dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran,

Drs. SUHERYANA, MM.

Pembina Utama Muda, IV/c NIP 19640824 199102 1 002

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR TABEL ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 5

1. Latar Belakang... 5

2. Landasan Hukum ... 6

3. Maksud dan Tujuan ... 9

4. Sistematika Penulisan Renstra ... 9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN ... 12

1. Tugas Pokok Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi ... 12

2. Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi ... 21

3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ... 27

4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah ... 32

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN ... 33

1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Industri dan Transmigrasi 33 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 34

3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi Jawa Barat ... 36

4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 39

5. Penetuan Isu-Isu Strategis ... 39

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ... 43

1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ... 43

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN ... 46

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF ... 49

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ... 64

BAB VIII PENUTUP ... 67

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan (sampai Juli Tahun 2021) ...22 Tabel 2 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia (sampai Juli Tahun 2021) ...22 Tabel 3 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jabatan (sampai Juli Tahun 2021) ...23 Tabel 4 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Bidang (sampai Juli Tahun 2021) ...23 Tabel 5 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan (sampai Juli Tahun 2021) ...24 Tabel 6 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia (sampai Juli Tahun 2021) ...25 Tabel 7 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Bidang (sampai Juli Tahun 2021) ...25 Tabel 8 Rekapitulasi Sarana Prasarana Dinas tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...26 Tabel 9 T-C.23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...28 Tabel 10 T-C.24 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...30 Tabel 11 Pemetaan Permasalahan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...33 Tabel 12 T-C.25 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...45

(5)

Tabel 13 T-C.26 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran .47 Tabel 14 T-C.27 Rencana Program, Kegiatan, Sub Kegiatan dan Pendanaan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...50 Tabel 15 T-C.28 Indikator Kinerja Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Pangandaran ...65 Tabel 16 Indikator Kinerja Program Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran ...66

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja adalah Dokumen Perencanaan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi untuk periode 5 (Lima) tahun kedepan yang memuat Tujuan, Strategi, Kebijkan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi disusun berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pangandaran Tahun 2021-2026 dengan mengacu kepada kebijakan dan prioritas program Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran , serta memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi yang diatur dalam Peraturan Bupati Kabupaten Pangandaran No : 66 Tahun 2016 Yaitu Tentang Tugas Pokok dan Rincian Tugas Perangkat Daerah (Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi).

Proses Penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan pada analisis capaian kinerja periode sebelumnya, mengkaji, potensi, peluang dan Tantangan yang dihadapi sesuai dengan Tugas dan Pokok dan Fungsinya, Juga dengan mempertimbangkan prioritas dan isu strategis dari Renstra Kementerian Ketenagakerjaan dan Renstra Dinas Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan Uraian diatas, maka Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran menyusun Renstra sebagai Dokumen Perencanaan pembangunan bidang Ketenagakerjaan, Industri dan Transmigrasi yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) Tahun kedepan yaitu Tahun 2021-2026 guna menjawab kebutuhan masyarakat dan stakeholder Kabupaten Pangandaran dengan memperhitungkan,

(7)

potensi, peluang dan analisis pemerintahan yang ada. Penyusunan Renstra ini dilaksanakan secara transparan dan partisipatif dengan tahapan persiapan penyusunan Renstra, Penyusunan Rancangan Renstra, Penyusunan Rancangan Akhir Renstra dan Penetapan Renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

Dokumen Rencana Strategi (RENSTRA) Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berkaitan erat dengan RPJMD Kabupaten Pangandaran, karena program dan kegiatan dalam Renstra mengacu pada program yang terdapat pada RPJMD Kabupaten Pangandaran. Dengan Rencana Strategi (Renstra) Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten pangandaran dapat membantu mewujudkan pencapaian visi dan misi kepada Daerah yang diimplementasikan kedalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten pangandaran yang menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan setiap tahunnya (dari Tahun 2017-2021).

2. Landasan Hukum

1. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

5. Undang–Undang Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kabupaten Pangandaran di Provinsi Jawa Barat;

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintaha Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2015 Noor 58, tambahan Lembaran Neraga RI Nomor 5679);

(8)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

(9)

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah;

18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029;

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018- 2023;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pangandaran Tahun 2016- 2025;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Sususnan Perangkat Daerah Kabupaten Pangandaran;

24. Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pangandaran Tahun 2018-2038;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2021-2026;

(10)

27. Peraturan Bupati Pangandaran Nomor 66 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

3. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategi Dinas tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran Tahun 2021-2026 berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran terkait dengan program dan kegiatan DTKIT dalam mendukung prioritas Bupati terpilih.

Renstra juga merupakan satu dokumen rencana resmi Daerah yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan instansi khususnya dan pembangunan Daerah pada umunya dalam jangka waktu 5 (Lima) Tahun kedepan sehingga SKPD dapat memanfaatkan sumber daya dan dana yang ada secara optimal untuk pencapaian program dan kegiatan.

Adapun tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi adalah:

1. Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan program pembangunan di Bidang Ketenagakerjaan, Industri dan Transmigrasi.

2. Sebagai pedoman bagi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dalam menyusun Rencana Kerja (RENJA) peroide 2021-2026.

3. Sebagai tolak ukur dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahunan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran.

4. Sistematika Penulisan Renstra

Sistematika Penulisan Renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyusunan pembangunan Daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan

(11)

belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen perencanaan, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN

Bab ini menjelaskan tentang peran (Tugas dan Fungsi) Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dalam penyelanggaraan urusan Pemerintah Daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian program prioritas SKPD teah ditetapkan dalam RPJMD dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dan di nilai perlu diatasi melalui Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN

Bab ini membahas mengenai faktor – faktor yang memengaruhi pelayanan di Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi, tugas dan fungsi pelayanan dalam capaian Visi, Misi dan Program kabupaten serta memuat berbagai isu strategis yang akan ditangani melalui renstra ini. Isu strategis ini pula yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (Lima) Tahun mendatang.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini menjelaskan tujuan dan sasaran untuk kurun waktu 5 (Lima) Tahun kedepan, Strategi dan arah kebijakan pembangunan bidang Dinas Ketenagakerjaan, Industri dan Transmigrasi untuk 5 (Lima) Tahun kedepan selain itu juga diuraikan mengenai kebijakan yang akan diambil dalam jangka menengah dan disertai dengan program pembangunan bidang Ketenagakerjaan, Industri dan Transmigrasi yang akan direncanakan.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN

Dalam bab ini dikemukakan strategi dan arah kebijakan yang telah disusun untuk jangka waktu 5 (Lima) tahun.

(12)

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, Indikator kinerja dan pendanaan Indikatif yang diperlukan selama 5 (Lima) Tahun.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAANN BIDANG URUSAN

Dalam Bab ini diuraikan indikator yang akan dicapai melalui sejumlah program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2021-2026 sesuai target capaian kinerja pada RPJMD Kabupaten Pangandaran tahun 2021-2026.

BAB VIII PENUTUP

Dalam Bab ini menjelaskan kaidah pelaksanaan sebagai dasar penyusunan rencana Kerja (RENJA), RKA, DPA pada Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran tiap Tahun selama 5 (Lima) Tahun kedepan.

(13)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN

1. Tugas Pokok Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi

Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran adalah Perangkat Daerah yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi dan merupakan Perangkat Daerah Tipe C yaitu perangkat daerah dengan beban kerja sedikit (kecil), diatur dengan Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran.

Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi mempunyai tugas menyelenggarakan secara operasional sebagai kewenangan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud. Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi mempunyai tugas sebagai berikut:

a. Perumusan Kebijakan teknis tentang bidang Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi,

b. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum bidang Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi,

c. Pembinaan dan Fasilitasi bidang Ternaga Kerja, Industri dan Transmigrasi,

d. Pelaksanaan Tugas di bidang penempatan Tenaga Kerja, Pelatihan dan Produktivitas serta Hubungan Industrial dan Pembinaan IKM,

e. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan bidang Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi,

f. Pengarahan, Pembinaan dan Pengkoordinasian Pelaksanaan Fungsi Kesekretariatan Dinas.

(14)

Kemudian sesuai dengan Peraturan Bupati Kabupaten Pangandaran Nomor 66 tahun 2016 Tentang Tugas Pokok, fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi. Adapun Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi adalah sebagai berikut:

1) Kepala Dinas

2) Sekretariat yang membawahi:

i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ii. Sub Bagian Program dan Keuangan

3) Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang membawahi:

i. Seksi Tenaga Kerja ii. Seksi Transmigrasi

4) Bidang Industri, yang membawahi:

i. Seksi Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Aneka (ILMEA) ii. Seksi Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH)

5) Kelompok Jabatan Fungsional

Berikut adalah gambar Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi:

(15)

Dalam penyelenggaraan tugas pokok tersebut Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran menjalankan fungsi sebagai berikut:

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas:

1. Perumusan, Pengaturan dan Pelaksanaan Kebijakan Teknis Operasional Bidang Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi sesuai dengan Kebijakan Nasional dan Provinsi serta Kebijakan Umum Daerah.

2. Pembinaan, Pengendalian, dan Fasilitator pelaksanaan tugas kesekretariatan, bidang Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi,

3. Penyelenggaraan dan Pengelolaan Sumber Daya Aparatur, Keuangan, Sarana dan Prasarana Dinas,

(16)

4. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugasnya,

B. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas pokok merumuskan, mengkoordinasikan rencana kerja, pelaksanaan, evaluasi perencanaan, keuangan serta program pada bidang dan seksi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretariat mempunyai fungsi:

1. Menyusun rencana kerja kesekretariatan,

2. Pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program dinas,

3. Penyelenggaraan tugas- tugas kesekretariatan,

4. Penyelenggaraan, Pengendalian, Pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan kepegawaian,

5. Penyelenggaraan koordinasi, Integrasi dan Sinkronisasi Bidang dan Seksi sesuai dengan lingkup tugasnya,

6. Penyelenggaraan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan capaian kinerja pada sekretariat bidang dan seksi sekretariat Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

Sedangkan tugas dari seorang Sekretaris adalah:

1. Menyusun rencana sekretariat berdasarkan rencana kerja dinas.

2. Menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas.

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan dinas.

4. Menyelenggarakan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait.

5. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung.

6. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pertimbangan karier.

7. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

(17)

8. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Sekretariat membawahi:

1) Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, kehumasan dan protokol barang milik daerah/

asset dan rumah tangga, penyiapan kebutuhan pegawai, pembinaan dan pengembangan pegawai serta administrasi kepegawaian lainnya.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, kepala sub. Bagian umum dan kepegawaian mempunyai fungsi sebagai berikut:

- Penyusunan bahan pelaksanaan pelayanan kepegawaian, umum, kelembagaan serta ketatalaksanaan,

- Pelaksanaan urusan, surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, kehumasan dan protocol barang milik daerah/ asset dan rumah tangga kedinasan dan administrasi kepegawaian,

2) Sub. Bagian Program dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub. Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada sekretaris yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi dalam pengumpulan, pengolahan data perencanaan evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana diatas, Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut:

- Penyusunan bahan rencana program kegiatan dan anggaran dinas,

- Pelaksanaan teknis administrasi perencanaan program dan pengelolaan keuangan dinas,

- Pelaksanaan penyusunan laporan perencanaan program, kegiatan dan pengelolaan keuangan dinas,

- Pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan ruang lingkup tugasnya,

(18)

- Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan capaian kinerja sub.bagian program dan keuangan,

- Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) dan standar pelayanan minimal (SPM),

- Menyiapkan dan mengkaji bahan penyusunan laporan yang meliputi laporan triwulan, semesteran, tahunan, laporan akuntabilitaskinerja instansi pemerintah (LAKIP) Kepala Daerah dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) serta dokumen- dokumen pelaksanaan, evaluasi, penilaian dan pelaporan kinerja lainnya yang telah ditentukan.

C. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi perencanaan tenaga kerja, penempatan, pelatihan produktivitas, hubungan industrial, serta pengerahan dan perpindahan transmigrasi, kerjasama antar daerah, peninjauan lokasi, pelatihan calon transmigrasi, pembinaan dan monitoring transmigarsi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi:

- Perencanaan dan penyusunan program Tenaga Kerja dan Transmigrasi

- Penyelenggaraan pengolahan Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang menjadi kewenangan daerah kabupaten,

- Pengendalian pelaksanaan pengolahan layanan Tenaga Kerja dan transmigrasi,

- Pengkoordinasian dengan seksi-seksi pada bidang lainnya dan secretariat lingkup Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi membawahi:

(19)

a. Seksi Tenaga Kerja dipimpin oleh kepala seksi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi penempatan, produktivitas, hubungan industrial. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Tenaga Kerja mempunyai fungsi :

- Perencanaan dan penyusunan program operasional seksi tenaga kerja

- Penyelenggaraan pengembangan, pelatihan dan penampilan tenaga kerja

- Pelaksanaan fasilitasi organisasi pengusaha dan pekerja, penyelarasan perselisihan hubungan industrial dan mediasi pemutusan hubungan kerja (PHK)

- Pelaksanaan survey kebutuhan hidup layak (KHL)

- Pelaksanaan proses penetapan Upah Minimum Kabupaten (UMK)

- Pendaftaran pencari kerja (AK1 / Kartu Kuning)

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Transmigrasi dipimpin oleh kepala seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi perencanaan, pembangunan dan pengembangan wilayah Transmigrasi. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi Transmigrasi mempunyai fungsi:

- Perencanaan dan penyusunan program operasional seksi Transmigrasi

- Penyelenggaraan perencanaan, pembangunan dan pengembangan wilayah transmigrasi

- Pelaksanaan fasilitasi pendataan dan pelatihan bagi calon transmigran

- Pelaksanaan survey wilayah transmigrasi yang akan dikelola

- Pelaksanaan monitoring terhadap wilayah dan transmigran yang telah diberangkatkan.

(20)

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. Bidang Perindustrian

Bidang perindustrian dipimpin oleh kepala bidang didaerah dan bertanggungjawab kepada kepala dinas, mempunyai tugas melaksanakan perencanaan pembangunan industri di Kabupaten Pangandaran, fasilitasi perizinan untuk Industri Kecil Menengah dan penyebaran informasi mengenai Industri Kecil dan Menengah yang ada di Kabupaten Pangandaran, serta penyusunan petunjuk teknis serta pelaksanaan fasilitasi dan bimbingan teknis pengembangan sarana usaha, produksi, kerjasama antar lembaga termasuk pemantauan dan evaluasi.

Untuk melaksanakan tugas pokoknya Kepala Bidang Perindustrian memiliki fungsi:

1. Perencanaan dan penyusunan program operasional bidang perindustrian

2. Penyelenggaraan pengembangan Bidang Industri

3. Pengkoordinasian antar bidang dan seksi-seksi para bidang lainnya dan sekretariat lingkup Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi

4. Pemberian fasilitas usaha dalam rangka pengembangan IKM 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsi nya

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sedangkan Kepala Bidang Perindustrian mempunyai tugas:

1. Menyusun rencana Bidang Perindustrian sesuai rencana kerja.

2. Memberikan petunjuk / pedoman teknis terkait pertimbangan teknis perijinan kegiatan usaha di bidang perindustrian.

3. Memberikan bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan sarana, usaha dan produksi bidang perindustrian.

4. Melaksanakan bimbingan teknis peningkatan mutu hasil produksi, diversifikasi produksi, dan inovasi teknologi industri.

(21)

5. Melaksanakan pembinaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan bidang industri.

6. Menganalisa iklim usaha bidang industri.

7. Melaksanakan fasilitasi peningkatan kerjasama usaha dengan usaha dunia industri.

8. Melaksanakan fasilitasi penyertaan modal bagi industri.

9. Menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karir.

10. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya.

11. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Bidang Industri membawahi:

a. Seksi Industri, Logam, Mesin, Elektronik dan Aneka (ILMEA) dipimpin oleh kepala seksi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perindustrian, melaksanakan penyusunan petunjuk teknis pengembangan sarana usaha dan produksi, penerapan standar pengawasan mutu, pencegahan, pencemaran, pemantauan, evaluasi dan peningkatan kerjasama dengan dunia usaha di bidang industri logam, mesin, elektronik dan aneka (ILMEA).

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi ILMEA mempunyai fungsi:

- Perencanan dan penyusunan program operasional seksi industri logam, mesin, elektronik dan aneka (ILMEA).

- Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Industri logam, mesin, elektronik dan aneka (ILMEA).

- Pengendalian Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Elektronik dan Aneka (ILMEA).

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

b. Seksi Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) dipimpin oleh kepala seksi berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perindustrian, melaksanakan penyusunan petunjuk teknis serta fasilitasi dan bimbingan teknis pengembangan sarana usaha dan produksi, penerapan standar pengawasan mutu, pencegahan pencemaran,

(22)

pemantauan dan evaluasi serta penningkatan kerjasama dengan dunia usaha di bidang Industri, Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH).

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Kepala Seksi IKAHH mempunyai fungsi:

- Perencanaan dan Penyusunan Program operasional seksi Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH).

- Penyelenggaraan Pengembangan Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH) yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten.

- Pengendalian pelaksanaan Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan (IKAHH).

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Keadaan Sumber Daya yang meliputi sumber daya manusia, anggaran, sarana dan prasarana kelembagaan dan ketatalaksanaan menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas-tugas dan peran Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dalam menghadapi perubahan lingkungan Strategis.

1) Sumber Daya Manusia

Jumlah sumber daya manusia di lingkungan DISNAKERINTRANS sebanyak 39 Orang dengan tingkat Pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 13 Orang, D3 sebanyak 1 orang, S1 sebanyak 21 Orang dan S2 sebanyak 4 Orang.

Kondisi Pegawai ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(23)

Tabel 1 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan

(sampai Juli Tahun 2021)

PENDIDIKAN

JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

Lulusan SD - - -

Lulusan SMP - - -

Lulusan SMA 4 1 5

Lulusan D-3 - - -

Lulusan S-1 2 1 3

Lulusan S-2 3 3 6

TOTAL 9 5 14

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

Kondisi Pegawai ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan Usia sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2 Kondisi Pegawai ASN DTKIT

Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia (sampai Juli Tahun 2021) USIA JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

20-25 - - -

26-30 1 1 2

31-35 - - -

36-40 - 1 1

41-45 - - -

46-50 2 - 2

51-55 4 3 7

56-60 2 - 2

TOTAL 9 5 14

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

(24)

Kondisi Pegawai ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan Jabatan sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jabatan

(sampai Juli Tahun 2021)

JABATAN JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

Eselon II 1 - 1

Eselon III 2 1 3

Eselon IV 2 2 4

Staff 4 2 6

TOTAL 9 5 14

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

Kondisi Pegawai ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan Bidang penempatannya sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4 Kondisi Pegawai ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Bidang

(sampai Juli Tahun 2021)

BIDANG JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

Sekretariat 5 1 6

Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3 - 3

Industri - 4 4

TOTAL 8 5 13

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

(25)

Selain pegawai ASN, di lingkup kerja Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran juga menyertakan jasa Pegawai Non-ASN. Adapun kondisi Pegawai Non- ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan pendidikan sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan

(sampai Juli Tahun 2021)

PENDIDIKAN

JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

Lulusan SD - - -

Lulusan SMP - - -

Lulusan SMA 6 4 10

Lulusan D-3 - 1 1

Lulusan S-1 7 10 17

Lulusan S-2 - - -

TOTAL 13 15 28

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

Kondisi Pegawai Non-ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan Usia sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(26)

Tabel 6 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

(sampai Juli Tahun 2021)

USIA JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

20-25 3 8 11

26-30 6 5 11

31-35 2 2 4

36-40 1 - 1

41-45 1 - 1

46-50 - - -

51-55 - - -

56-60 - - -

TOTAL 13 15 28

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

Kondisi Pegawai Non-ASN Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran berdasarkan jenis kelamin dan Bidang penempatannya sampai dengan bulan Juli Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT Berdasarkan Jenis Kelamin dan Bidang

(sampai Juli Tahun 2021)

BIDANG JENIS KELAMIN

JUMLAH LAKI - LAKI PEREMPUAN

1 2 3 4

Sekretariat 8 9 17

Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 4 6

Industri 3 2 5

TOTAL 13 15 28

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

(27)

2) Sarana dan Prasarana

Hasil pemutakhiran data Inventaris dan Peralatan Kantor setelah pemisahan Dinas, Sarana dan Prasarana yang dimliki terdiri dari meubelair, peralatan computer (Laptop) serta peralatan kantor lainnya yang diperoleh dari pengadaan anggaran rutin dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Tabel 8 Rekapitulasi Sarana Prasarana Dinas tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi

Kabupaten Pangandaran

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI

KONDISI Rp

1 2 3 4 5

1 Mini Bus (Penumpang 14

orang ke bawah) 4 Baik 757.332.732,14

2 Sepeda Motor 2 Baik 39.495.750,00

3 Air Conditioning Unit 7 Baik 26.500.000,00 4 Mesin Ketik Manual Portabel

(11-13) 1 Baik 2.500.000,00

5 Filling Besi/Metal 9 Baik 18.416.334,00

6 Lemari Kayu 6 Baik 18.000.000,00

7 Alat Penghancur Kertas 1 Baik 1.900.000,00

8 Papan Tulis 1 Baik 530.000,00

9 Meja Rapat 2 Baik 3.366.000,00

10 Kursi Rapat 20 Baik 10.000.000,00

11 Kursi Tamu 4 Baik 10.000.000,00

12 Kursi Putar 1 Baik 590.000,00

13 Sofa 2 Baik 6.000.000,00

14 Kursi Meja 22 Baik 11.080.000,00

15 Dispenser 3 Baik 3.000.000,00

16 Televisi 1 Baik 5.340.000,00

17 P.C Unit/Komputer PC 3 Baik 41.477.580,00

18 Laptop 10 Baik 62.446.500,00

19 Printer 11 Baik 20.069.170,00

20 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 Baik 1.500.000,00 21 Meja Kerja Pejabat Eselon III 4 Baik 5.200.000,00

22 Meja Kerja 13 Baik 15.120.000,00

23 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 Baik 1.100.000,00

(28)

NO NAMA BARANG JUMLAH NILAI KONDISI Rp

1 2 3 4 5

24 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 4 Baik 2.000.000,00 25 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis 2 Baik 7.000.000,00 26 Camera + Attachment 1 Baik 10.920.000,00 27 Proyektor + Attachment 1 Baik 8.500.000,00 28 Unintemuptible Power Suply

(UPS) 1 Baik 1.237.045,00

29 Faximile 1 Baik 1.800.000,00

30 Personal Komputer 1 Baik 11.875.000,00

(Sumber: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian DTKIT Kabupaten Pangandaran Tahun 2020)

3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kinerja pelayanan Dinas Tenaga kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dilihat berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya. Adapun Kinerja pelayanan Dinas Tenaga kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran tersebut terdapat pada tabel T-C.23.

(29)

Tabel 9 T-C.23 Pencapaian Kinerja Pelayanan

Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran

NO INDIKATOR KINERJA TARGET NSPK TARGET IKK TARGET INDIKATOR LAINNYA

TARGET RENSTRA DTKIT REALISASI CAPAIAN RASIO CAPAIAN

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Misi 1: Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, bersih dan melayani

1 Nilai AKIP N/A N/A CC B B BB N/A N/A B A A N/A N/A N/A 100% 100% 100% N/A

Misi 5: Membangun sumber daya manusia yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing

2

Presentase Penurunan Angka Kemiskinan

N/A N/A 0,25% 0,25% 0,25% 0,25% N/A N/A 8,12% N/A -1,28% N/A N/A N/A 32,48% N/A -5,12% N/A

Misi 6: Membangun perekonomian yang tangguh, maju, berkeadilan dan berkelanjutan

3

Presentase Tingkat Pengangguran Terbuka

N/A N/A 3,58% 3,46% 3,34% 3,22% N/A N/A 3,58% 4,48% 5,08% N/A N/A N/A 100% 77,23% 65,75% N/A

4 Persentase Pertumbuhan

PDRB N/A N/A 4,22% 4,28% 4,34% 4,40% N/A N/A 5,41% 4,78% -0,40% N/A N/A N/A 128,20% 111,68% 9,09% N/A

(30)

Pada tahun 2017 belum tersedia Renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran karena baru terpisah dengan dinas kependudukan dan catatan sipil dan dinas pariwisata dan kebudayaan. Maka dari itu, target renstra Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran baru terencana pada tahun 2018 sampai tahun 2021.

Adapun penggunaan anggaran Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran pada renstra periode sebelumnya dituangkan dalam Tabel T-C.24 sebagai berikut.

(31)

Tabel 10 T-C.24

Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pelayanan

Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran

No INDIKATOR KINERJA

ANGGARAN PADA REALISASI ANGGARAN PADA RASIO ANTARA REALISASI DAN

ANGGARAN RATA - RATA

PERTUMBUHAN 2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

TENAGA KERJA

1

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

269.423.500 32.550.000 184.610.000 N/A 235.238.500 32.550.000 170.326.000 N/A 87,31% 100,00% 92,26% N/A (42.406.750) (32.456.250)

2

Program Peningkatan Kesempatan Kerja

170.570.000 311.250.000 150.000.000 N/A 161.087.400 309.737.910 146.984.140 N/A 94,44% 99,51% 97,99% N/A (10.285.000) (7.051.630)

3

Program Perlindungan dan

Pengembangan Tenaga Kerja Lembaga

Ketenagakerjaan

98.922.000 48.650.000 140.000.000 N/A 91.942.000 43.727.000 127.926.880 N/A 92,94% 89,88% 91,38% N/A 20.539.000 17.992.440

4

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

310.975.000 304.800.000 344.650.670 N/A 301.197.956 290.872.500 322.272.182 N/A 96,86% 95,43% 93,51% N/A 16.837.835 10.537.113

5

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

218.225.000 90.102.000 146.455.656 N/A 218.045.000 90.075.000 146.448.667 N/A 99,92% 99,97% 100,00% N/A (35.884.672) (35.798.167)

(32)

No INDIKATOR KINERJA

ANGGARAN PADA REALISASI ANGGARAN PADA RASIO ANTARA REALISASI DAN

ANGGARAN RATA - RATA

PERTUMBUHAN 2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021 ANGGARAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

6

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- - - N/A - - - N/A 0,00% 0,00% 0,00% N/A - -

7

Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

78.440.000 77.100.000 107.391.948 N/A 78.360.000 76.795.000 98.735.000 N/A 99,90% 99,60% 91,94% N/A 14.475.974 10.187.500

PERINDUSTRIAN

1

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

514.060.000 314.800.000 213.763.494 N/A 426.687.069 313.170.458 204.829.424 N/A 83,00% 99,48% 95,82% N/A (150.148.253) (110.928.823)

2

Program Pembinaan Lingkungan Sosial

92.975.000 80.330.000 22.500.000 N/A 77.725.000 80.268.000 - N/A 83,60% 99,92% 0,00% N/A (35.237.500) (38.862.500)

TRANSMIGRASI 1 Program

Transmigrasi Regional

19.180.000 - - N/A 19.145.000 - - N/A 99,82% 0,00% 0,00% N/A (9.590.000) -

2 Program Transmigrasi Lokal

5.330.000 - - N/A 5.320.000 - - N/A 99,81% 0,00% 0,00% N/A (2.665.000) -

3

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

138.642.000 30.000.000 30.000.000 N/A 138.529.600 29.999.137 30.000.000 N/A 99,92% 100,00% 100,00% N/A (54.321.000) (54.264.800)

(33)

4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan pelayanan di Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran, yaitu:

1) Minimnya data kajian yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, sehingga dalam perumusan kebijakan yang tidak konsisten.

2) Belum tersedia database ketenagakerjaan lingkup kabupaten yang lengkap dan valid.

3) Masih mimimnya penggunaan teknologi pembuatan kartu pencari kerja (AK1) secara online.

4) Beberapa usulan program kegiatan yang belum terfasilitasi pendanaannya, baik urusan tenaga kerja, perindustrian dan terutama urusan transmigrasi.

5) Industri Kecil dan Menengah belum bisa berkembang sesuai dengan harapan dikarenakan masih banyak pelaku IKM yang awam terhadap teknologi.

6) Terbatasnya kapasitas SDM sehingga berpengaruh terhadap capaian kinerja DTKIT.

Adapun beberapa peluang yang dapat diupayakan untuk meningkatkan kinerja pelayanan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran yaitu:

1. Menjalin kerjasama dengan lembaga yang bersangkutan mengenai penyusunan Rencana Tenaga Kerja dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota.

2. Memfasilitasi sosialisasi dan pelatihan bagi pelaku IKM dalam pemanfaatan teknologi dalam pengembangan produknya.

3. Memberdayakan SDM pelayanan untuk meningkatkan kinerja pelayanan seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan sesuai tugas pokok dan fungsi masing masing pegawai.

(34)

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DISNAKERINTRANS KABUPATEN PANGANDARAN

1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Industri dan Transmigrasi

Permasalahan didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan/ kondisi yang belum sesuai dengan yang di harapkan, sedangkan isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau di kedepankan. Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran sebagai perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja, industri dan transmigrasi. Pemetaan permasalahan pelayanan Dinas Tebnaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11 Pemetaan Permasalahan Pelayanan

Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran

No MASALAH POKOK MASALAH AKAR MASALAH

1 2 3 4

1

Tingkat

Pengangguran Masih Tinggi

Jumlah angkatan kerja tidak

sebanding dengan

kesempatan kerja

Informasi Lowongan Kerja rendah sedangkan pencari kerja tinggi

Banyak Karyawan / Buruh yang di PHK

Adanya Pandemi Covid-19 Kurang berminatnya pencari kerja untuk berwirausaha

2 IKM banyak yang Gulung Tikar

Tidak adanya pasokan modal

dari pihak ke 3 (Tiga) Dengan adanya Pandemi

Covid-19 dan susah

memasarkan hasil produk Rendahnya pemasaran hasil

produksi

3

Kebijakan Nasional yang menetapkan kuota Transmigrasi tidak merata

Tidak adanya kuota dari

Provinsi Tidak terpenuhinya kuota

Transmigrasi

(35)

Dengan melihat tabel diatas dapat di identifikasikan bahwa terjadinya Tingkat Pengangguran yang tinggi itu disebabkan karena jumlah angkatan kerja (yang baru lulus SMA/SMK tidak melanjutkan) tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang ada dan yang paling banyak penyumbang pengangguran sebagian besar lulusan SMK. Industri Kecil dan Menengah banyak yang gulung tikar karena pemasaran hasil produksinya tidak sesuai dengan yang diharapkan dan minimnya permodalan.

2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi adalah suata cara-cara untuk menggambarkan kondisi masa depan yang di inginkan, Cara pandang arah tujuan dan sasaran. Visi juga merupakan kondisi masa depan suatu daerah yang ingin dicapai dalam 5 Tahun mendatang sekaligus memberikan arah pembangunan, Visi juga harus menjawab permasalahan pembangunan daerah yang harus di selesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan dengan arah pembangunan jangka panjang daerah.

Visi Kabupaten Pangandaran periode tahun 2021-2026 adalah

“Pangandaran Juara Menuju Wisata Berkelas Dunia yang Berpijak Pada Nilai Karakter Bangsa”.

Visi ini menjadi landasan Perangkat Daerah bersama seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Pangandaran, juga merupakan target capaian yang menjadi keinginan dan cita-cita serta impian yang akan diwujudkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pangandaran selama 5 (lima) Tahun kedepan.

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi dalam RPJMD Tahun 2021-2026 Kabupaten Pangandaran adalah:

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang beriman, taqwa dan mewujudkan kerukunan kehidupan beragama

2. Mengembangkan wisata dengan memperluas akses dan penataan berkelanjutan

(36)

3. Mengembangkan aksesibilitas pendidikan sampai perguruan tinggi dan peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan serta peningkatan kompetensi lulusan

4. Meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial yang berkeadilan berbasis potensi lokal

5. Mewujudkan reformasi birokrasi yang melayani, efektif, efisien, dan akuntabel

6. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, penataan ruang, dan mitigasi bencana yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Dalam mendukung mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pangandaraan terkait dengan tugas, dan fungsi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi tersebut adalah pada misi 4 (empat),

“Meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial yang berkeadilan berbasis potensi lokal” dan misi 5 (lima) yaitu “Mewujudkan reformasi birokrasi yang melayani, efektif, efisien, dan akuntabel”.

Misi Meningkatkan ketahanan ekonomi dan sosial yang berkeadilan berbasis potensi lokal, bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor unggulan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat kabupaten Pangandaran. Berorientasi pada menurunnya presentase penduduk miskin dan peningkatan angka pertumbuhan ekonomi. Sasaran dari misi tersebut yang berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran adalah meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja dengan indikator tingkat pengangguran terbuka dan sasaran kedua yaitu optimalisasi pertumbuhan ekonomi sektor unggulan yaitu sektor perindustrian dengan indikator PDRB perkapita sektor industri.

Misi Mewujudkan reformasi birokrasi yang melayani, efektif, efisien, dan akuntabel, bertujuan meningkatkan kapasitas tata kelola pemerintahan yang mampu memberikan pelayanan publik yang prima. berorientasi pada Indeks Reformasi Birokrasi. Sasaran dari misi tersebut yang berkenaan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran adalah meningkatkan kualitas dan kapasitas tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dengan indikator Nilai

(37)

LHE AKIP dari Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran.

Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa visi, misi Kabupaten Pangandaran 2021-2026 merupakan target capaian yang menjadi keinginan dan cita-cita serta impian yang akan diwujudkan oleh Bupati dan Wakil Bupati beberapa tahun kedepan. Dengan berpedoman pada RPJMD, maka Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi sesuai dengan tugas dan fungsinya bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program-program yang berkonstribusi dalam menunjang keberhasilan mewujudkan target capaian program prioritas.

3. Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Provinsi Jawa Barat

Dalam rangka mendukung agenda dan sasaran pembangunan bidang ekonomi, khususnya ketenagakerjaan kebijakan dan strategi pembangunan diarahkan untuk:

1) Memperkuat daya saing tenaga kerja dalam memasuki pasar tenaga kerja global;

2) Menciptakan hubungan Industrial yang harmonis dan memperbaiki iklim ketenagakerjaan;

3) Meningkatkan akases angkatan kerja kepada sumber daya yang produktif;

4) Mendorong pengembangan IKM untuk meningkatkan ekonomi pedesaan;

5) Memperluas kerjasama dalam rangka melindungi hak dan keselamatan tenaga migran;

6) Pelaksanaan sistem jaminan nasional.

Agenda Prioritas pembangunan bidang ketenagakerjaan disebut dengan “Nawa Kerja Ketengakejaan” yaitu:

1) Penguatan Perencanaan Tenaga Kerja Nasional;

2) Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja ; 3) Percepatan Sertifikasi Profesi;

4) Perluasan Kesempatan Kerja Formal;

(38)

5) Penguatan Wirausaha Produktif;

6) Penciptaan Hubungan Industrial yang sehat dan Produktif;

7) Penegakan Hukum ketenagakerjaan;

8) Peningkatan perlindungan pekerja migran;

9) Pelayanan Ketenagakerjaan sederhana, transparansi, dan akuntabel.

Gambaran peluang dan tantangan yang sesuai dengan kondisi terkini mengenai ketenagakerjaan Indonesia menurut Renstra Kementerian Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:

1) Potensi

a. Booming ekonomi digital dan automasi b. Angkatan kerja muda (Bonus demografi)

c. Perubahan kebutuhan keterampilan dan model pembelajaran

d. Potensi pariwisata e. Potensi ekonomi kreatif f. Potensi agribisnis

2) Permasalahan

a. Kualitas Agkatan kerja

b. Tantangan penempatan dan perluasan kesempatan kerja c. Tantangan hubungan industrial

d. Tantangan pengawasan tenaga kerja e. Kewirausahaan yang rendah

f. Rancangan undang – undang tentang Cipta Kerja dan Peraturan pelaksanaannya serta penyempurnaan peraturan ketenagakerjaan

g. Peningkatan keahlian dan produktivitas tenaga kerja h. Peningkatan peran daerah

Kebijakan Pembangunan pemerintah kabupaten pangandaran selama periode jangka menengah antara lain:

1) Pemantapan Pemulihan Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing Berbasis Kearifan Lokal;

2) Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik;

3) Peningkatan Kualitas Infrastruktur Dasar;

(39)

4) Peningkatan Daya Saing Daerah;

5) Akselerasi Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang terintegrasi.

Sejalan dengan arah kebijakan nasional, maka strategi umum bidang ketenagakerjaan, perindustrian dan transmigrasi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Fokus prioritas peningkatan dan pengembangan kompetensi tenaga kerja, dengan diusulkannya pembangunan gedung BLK (Balai Latihan Kerja).

2) Fokus prioritas perbaikan iklim ketenagakerjaan dan penguatan hubungan industrial.

3) Fokus prioritas menekan tingginya pengangguran terbuka dengan menciptakan lima ribu wirausaha baru sesuai dengan prioritas Bupati Kabupaten Pangandaran.

4) Pengembangan ekonomi lokal dan daerah dengan mendorong IKM supaya lebih kreatif.

Adapun strategi kebijakan provinsi Jawa Barat terkait bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah memperluas kesempatan kerja dan peluang usaha dengan arah kebijakan meningkatkan kapasitas dan keterampilan angkatan kerja untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja serta mengembangkan inkubator bisnis.

Strategi kebijakan di bidang ketenagakerjaan dan perindustrian di Kabupaten Pangandaran antara lain meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha melalui penciptaan kesempatan kerja dengan konsep kolaborasi antara pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah yang professional dan menurunnya penduduk miskin yang ada dikabupaten pangandaran dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat untuk bertransmigrasi dan meningkatnya daya saing tenaga kerja melalui peningkatan produktivitas tenaga kerja di kabupaten Pangandaran.

(40)

4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana Tata Ruang wilayah Kabupaten Pangandaran tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pangandaran Nomor 3 tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pangandaran Tahun 2016-2036. Penelaahan rencana tata ruang bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang dalam 5 (Lima) tahun kedepan.

KLHS meliputi pengkajian tentang pengaruh kebijakan, rencana dan program terhadap kondisi lingkungan hidup yang strategis di suatu wilayah. Dalam penyusunan rencana, program dan kegiatan di Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi telah memperhatikan hasil kajian tersebut yang tercermin dari tujuan, sasaran dalam rangka pembangunan di bidang ketenagakerjaan dengan memperhatikan keutuhan lingkungan hidup.

Menurut Perda Kabupaten Pangandaran Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pangandaran Tahun 2016-2036 Paragraf 8 Pasal 52 tentang Kawasan Peruntukan Industri bahwa kawasan peruntukan industri di Kabupaten Pangandaran harus memenuhi persyaratan baku mutu lingkungan dan mengutamakan efisiensi dan efektifitas sumber daya secara berkelanjutan. Adapun Kawasan peruntukan industri terdiri atas:

b) Kawasan peruntukan industri besar, dengan luas kurang lebih 565 hektar berada di Kecamatan Cimerak.

c) Kawasan peruntukan industri menengah, berada di seluruh kecamatan dengan memperhatikan potensi dan karakteristik wilayah.

d) Kawasan peruntukan industri kecil dan mikro, berada di seluruh kecamatan.

5. Penetuan Isu-Isu Strategis

Sebelum menetukan isu-isu strategis, ada beberapa hal yang menjadi acuan dalam menentukan isu-isu strategis tersebut, diantaranya:

(41)

1) Gambaran pelayanan Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi

Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi merupakan salah satu SKPD di Kabupaten Pangandaran yang berurusan langsung dengan pelayanan terhadap masyarakat, seperti pembuatan kartu tanda pencari kerja (AK1) dan mediator perselisihan industrial, pembinaan kepada pelaku usaha IKM dan masyarakat yang berminat untuk mensejahterakan hidupnya melalui transmigrasi. Dinas Tenag Kerja, Industri dan Transmigrasi dalam memberikan pelayanan prima, namun dalam menjalankan tugas tersebut tidak dipungkiri bahwa memiliki hambatan dan berbagai tantangan, pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Industri, terutama terkait dengan belum adanya website resmi yang dimiliki oleh Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi.

2) Sasaran jangka menengah pada renstra Kementerian terkait Dinas Tenaga Kerja, Industri dan Transmigrasi Kabupaten Pangandaran mengacu pada renstra Kementrian Ketenagakerjaan dan Kementerian perindustrian. Berdasarkan acuan tersebut, maka dapat dilihat arah kebijakan pada Kementrian Ketenagakerjaan dan Kementerian perindustrian.

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Ketenagakerjaan selaras mendukung agenda, sasaran dan arah kebijakan pembangunan nasional, pembangunan bidang ekonomi, pembangunan wilayah, serta pembangunan bidang aparatur Negara.

Arah kebijakan Kementerian ketenagakerjaan ditujukan dalam rangka mewujudkan mewujudkan “Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil dan Berkesinambungan”.

Berikut merupakan arah kebijakan dan strategi Kementerian Ketenagakerjaan:

1. Peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas dengan sasaran program untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dengan pelatihan vokasi dan meningkatkan produktivitas pekerja di sektor prioritas.

2. Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja, dengan sasaran program meningkatkan jumlah tenaga kerja yang ditempatkan dan diberdayakan.

Gambar

Tabel 1 Kondisi Pegawai ASN DTKIT  Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan
Tabel 3 Kondisi Pegawai ASN DTKIT  Berdasarkan Jenis Kelamin dan Jabatan
Tabel 5 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT  Berdasarkan Jenis Kelamin dan Pendidikan
Tabel 6 Kondisi Pegawai Non-ASN DTKIT  Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
+5

Referensi

Dokumen terkait

Renstra SKPD ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Kecamatan

Rencana strategis Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman ini memuat tugas dan fungsi, kondisi daerah di bidang pendidikan visi misi tujuan strategi

Renstra PD ini memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Kecamatan Klapanunggal

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal, ESDM dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo Tahun 2017-2022 adalah panduan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang berkewajiban untuk mengupayakan pencapaian dan implementasi Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan,

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PERANGKAT DAERAH Berdasarkan faktor internal dan eksternal, kondisi umum daerah serta tugas dan fungsi Dinas Koperasi Usaha Mikro dan

Sebagai upaya untuk mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan Pemerintahan dibawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati yang baru, maka Dinas

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Blitar Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Peningkatan kualitas pelayanan administrasi