• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERCIK. Edisi Khusus. Media Informasi Ai (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERCIK. Edisi Khusus. Media Informasi Ai (2)"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

D a ri Re d a ks i 1

S u a ra An d a 2

La p o ra n U ta m a

Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Sam pah: Suatu Keniscayaan 3

W a w a n ca ra

Peluang dan Tantangan PSBM 6

Re gu la s i

Im plem entasi Peran Masyarakat Sesuai UU No.18 Tahun 20 0 8 14

W a w a s a n

Prinsip dan Filosofi Pengem bangan Masyarakat 26 Pem berdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sam pah 29 Pengelolaan Sam pah Berbasis Masyarakat: Perlu Insentif 33

Sam pah dan Pem anasan Global 35

Bisnis Hijau Bagi Planet Bum i 37

Pengalam an Pengelolaan Sam pah Berbasis Masyarakat di Negeri Lain 39 Pengelolaan Sam pah dan Kesepakatan-Kesepakatan Internasional 42

Menciptakan Pengom posan yang Berkelanjutan 44

Ta m u Kita

Yuyun Ism awati Pengelola Lim bah dan Sam pah Peraih Goldm an

Env ironm ental Prize 46

P ra kte k U n ggu la n

Tarakan Mewujudkan Kota Bersih dengan Mengelola Sam pah 55

In o va s i

Kom poster Takakura: Metode Rum ah dan Metode Susun 70

S e p u ta r P e la ku 75

Age n d a 8 2

P u s ta ka S a m p a h

Sistem Mengelola Sam pah Berbasis Masyarakat 8 4

Ko s a ka ta

M a ja la h Percikda pat dia k se s di sit us AM PL: ht t p://w w w.a m pl.or.id Media Informasi Air Minum

dan Penyehatan Lingkungan

Dit e rbit k a n ole h:

Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

(Pokja AMPL) bekerja sama dengan:

IDRC, BORDA, BALIFOKUS, LPTP, BEST

Pe na nggung Ja w a b:

Oswar Mungkasa Frank Fladerer

Pe m im pin Re da k si:

Oswar Mungkasa

De w a n Re da k si:

Surur Wahyudi Yuyun Ismawati Hamzah Harun Al-Rasyid

Re da k t ur Pe la k sa na :

Bowo Leksono Geressiadi Muslim

De sa in da n Produk si:

Rudi Kosasih Helmi Satoto

Sirk ula si/Dist ribusi:

Agus Syuhada Halimatussa'diah

Ala m at Re da k si:

Jl. RP Suroso 50, Jakarta Pusat. Telp./Faks.: (021) 31904113

http://www.ampl.or.id e-mail: redaksipercik@yahoo.com

redaksi@ampl.or.id oswar@bappenas.go.id

Redaksi menerima kiriman tulisan/artikel dari luar. Isi berkaitan dengan air minum dan penyehatan lingkungan

dan belum pernah dipublikasikan. Panjang naskah tak dibatasi.

(3)

T

ak ter asa kita telah m em asu ki tahun 20 0 9, dan P e r c ik kali ini hadir dihadapan pem baca dengan ben tu k yan g sed ikit ber bed a d ar i biasan ya. Edisi kali in i m em an g edisi kh u su s d en gan tem a u tam a ad alah Pen gelolaan Sam pah Ber basis Masya-rakat (PSBM). Hal ini sengaja kam i ran-can g terkait den gan upaya kita un tuk m ulai m em beri perhatian lebih besar ter-hadap pen gelolaan sam pah kh ususn ya berbasis m asyarakat. Disadari sepenuh-nya bahwa pengelolaan sam pah saat ini telah m ulai m endapat perhatian pem erin-tah setidaknya dari telah ditetapkannya Undang-Undang Nom or 18 Tahun 20 0 8 tentang Pengelolaan Sam pah, ditam bah pula dengan dicanangkannya tanggal 21 Februari setiap tahun sebagai hari peduli sam pah. Men ggun akan m om en tum in i lah kem udian P e r c ik edisi khusus ini diterbitkan.

Berangkat dari keinginan untuk m e-narik perhatian banyak pihak, beragam info terkait PSBM kam i sajikan. Mulai dari filosofi pem berdayaan m asyarakat, konsep PSBM, contoh praktek unggulan PSBM baik d i m an can egar a m au p u n dalam negeri, wawancara dengan kam pi-un m ulai dari walikota, artis, LSM, pihak swasta, d an m asyar akat sen d ir i. Kein gin an kam i m en yajikan selen gkap m ungkin info terkait PSBM m endorong kam i juga m enam pilkan inovasi teknolo-gi, beragam regulasi m ulai dari undang-u n d an g sam p ai p er atundang-u r an d aer ah , beragam in fo pustaka baik buku, CD, situs, dalam edisi ini.

Dari beragam hasil wawan cara de-ngan kam piun dan cerita tentang praktek unggulan, seharusnya pengelolaan sam -p ah d i In d on esia bu kan m er u -p akan m asalah . Telah ban yak con toh keber -hasilan baik di skala kota seperti Kota Su r abaya dan Kota Tar akan , m au pu n skala kom u n itas seper ti Bu Bam ban g Harini di Cilandak, bahkan di institusi pendidikan seperti Pusdakota di Surabaya m aupun SMUN 34 di J akarta. Kontribusi

pendanaan juga sudah m akin beragam , tidak lagi hanya dari pem erintah, tetapi m ulai m eram bah sum ber dana Corporate Social R esponsibility (CSR) dari perusa-haan swasta seperti Unilever Peduli dan Danam on Peduli sam pai kontribusi dari m asyarakat sendiri. Nam un dalam ke-nyataannya, pengelolaan sam pah terlihat dem ikian pelik. Sepertin ya kom un ikasi antarpelaku m asih terlihat kurang ter-jalin. Keberhasilan di satu tem pat belum d en gan m u d ah d ap at d iketah u i oleh p elaku d i tem p at lain . Up aya kam i m udah-m udahan bisa m en jadi pem icu terjalinnya kom unikasi yang lebih baik diantara pelaku.

Selain tem a, ada lagi yang baru dalam edisi kali ini. Penerbitan m ajalah P e r c ik

m ulai edisi ini kam i upayakan agar tidak lagi hanya m em anfaatkan sum ber dana pem erintah. Hal ini dapat terlaksana ka-rena adanya peluang kerjasam a dengan m itra di luar pem erintah. Kali ini kam i ber m itr a d en gan ban yak p ih ak yaitu IDRC/ CRDI, BORDA, LPTP, BALIFO-KUS dan BEST Tentunya kita sem ua

pern ah m en den gar ten tan g SANIMAS, yang m erupakan salah satu proyek hasil kerjasama Departemen Pekerjaan Umum dan BORDA, BALIFOKUS, BEST dan LPTP.

Kem itraan ini perlu disam but gem bira kar en a den gan dem ikian palin g tidak m en u n ju kkan bah wa p em ban gu n an AMPL sudah m enjadi kepedulian sem ua pihak. Selain juga dapat berarti adanya pengakuan bahwa pem bangunan AMPL tidak selalu berarti pem bangunan fisik tetapi juga dapat m enyentuh aspek lain yang sam a pentingnya m isalnya kom u-nikasi.

Mudah-m udahan pem baharuan yang kam i coba laku kan akan sem akin m en in gkatkan m u tu m ajalah kita in i. Tid ak ad a h al yan g lebih m en ggem bi-r akan kem u d ian ketika sabi-r an d an kbi-r itik d ar i an d a sem u a sam p ai d i m eja r ed ak-si kam i. Akh ir kata, selam at m en ikm ati.

(OM).

1

D A R I R E D A K S I

Ibu-ibu dan remaj a putri di sebuah kampung berkesempatan belaj ar mengelola sampah dengan metode karanj ang Takakura. Foto: Surur

(4)

2

WAWA N C A R A

S U A R A A N D A

Percik

Mei 2009

Artikel Percikmembantu Tesis

Salam horm at,

Saya adalah seorang staf di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, J awa Ten gah. Sekaran g sedan g m elan jutkan kuliah S-2 di UNDIP Sem arang. Kebetul-an pula sedKebetul-ang m engam bil tesis m enge-nai air m inum . Saya sangat tertarik de-ngan isi/ kandude-ngan yg diulas di m ajalah

P e r c ik . Sangat m em bantu tesis dan kgiatan kerja saya di kantor, karena m e-m ang sangat konsen dengan lingkungan hidup. Ketika saya m em baca kolom Suara Anda di Percik edisi Agustus 20 0 7, ter-nyata P e r c ik bisa m em berikan langgan-an secara gratis. Oleh karenlanggan-anya, kam i ingin sekali m em peroleh m ajalah P e r c ik

ini setiap edisinya.

Apabila dikabulkan, m ohon m ajalah dapat di alam atkan ke:

Bpk. RIVAL GAUTAMA

Perum da Sukoharjo, J l. Nusa Indah No.16, RT 0 2 RW 0 6

Desa Sukoharjo, Kecam atan Margore-jo, Kabupaten Pati, J awa Tengah Atas terkabuln ya perm ohon an saya ini, diucapkan terim a kasih yg sebesar-be-sarnya.

Hormat Saya,

Rival Gautama

Yth. Bp R iv al Gautam a,

terim a kasih atas apresiasiny a. Akan kam i tindaklanjuti perm intaan Bapak.

Menggugah Kesadaran

Salam kenal,

Pan ggilan saya Rolan d , Pim p in an LSM Swara Masyarakat Flobam ora yang ber kedu du kan di NTT, tepatn ya Kota Kupang. Salut dengan hadirnya P e r c ik

ditengah-tengah m asyarakat, sem oga bisa m enggugah kesadaran m asyarakat untuk ped u li d en gan sekelilin g kita. Moh on dikirim kan buat kam i secara rutin sebagai bahan bacaan buat m asyarakat di Pondok Pintar kam i. Alam atnya :

LSM Swara Masyarakat Flobam ora (SMF), J l. M. Praja No. 25 Kelurahan Nam osain , Kecam atan Alak, Kota Ku-pang, Provinsi NTT.

Roland, Kupang

Yth. Bp R oland,

terim a kasih, akan kam i kirim m a-jalah P e r c i k secara rutin k e alam at Bapak.

Mohon Kiriman Percik

Redaksi Yth.

Yayasan kam i saat in i sedan g m e-n gem bae-n gkae-n kegiatae-n p ee-n gu m p u lae-n sam pah yang bisa didaur ulang berbasis m asyarakat di Bojon ggede, Bogor ter-hadap 70 KK anggota yayasan. Untuk m e-nam bah wawasan di bidang persam pahan kam i ingin m endapatkan m ajalah P e r c ik

(term asuk P e r c ik Yunior) secara reguler. Mohon m ajalah tersebut dikirim ke ala-m at:

Sri Wahyono

Kp . Bojon gged e Dalam , Rt 0 2/ 12, No.26, Kel./ Kec. Bojonggede

Kabupaten Bogor 16922 Terim akasih atas perhatiannya

Sri Wahyono

Yth. Bp Sri W ahy ono,

akan kam i tindaklanjuti perm intaan Bapak.

Cara Berlangganan Percik

Yth. redaksi m ajalah Percik,

Kam i dari Program studi ilm u kese-hatan m asyarakat Fakultas Matem atika dan Ilm u Pengetahuan Alam Universitas H aluoleo Ken dari, Sulawesi Ten ggara, sangat tertarik dengan isi dari m ajalah Percik. Oleh karen a itu jika berken an kam i berm aksud berlangganan m ajalah Percik. Moh on dikirim kan m ekan ism e dan tatacara berlangganan. Atas bantuan dan kerjasam anya kam i ucapkan terim a kasih.

Ramadhan Tosepu

Program St udi Ilmu Kesehat an Masyarakat FMIPA Unhalu Sult ra Kendari, Kampus Baru Anduonohu

Yth. Bp R am adhan,

terim a k asih atas k etertarik an n y a p a d a m a ja la h P e r c i k . Per m in t a a n Bapak akan kam i tindak lanjuti.

Mohon Kiriman Percik

Yth. Redaksi P e r c ik ,

Terim a kasih atas kirim an Majalah

P e r c ik kepada Aliansi Perem puan untuk Pem bangunan Berkelanjutan. Isinya bagus untuk m enam bah wawasan dan m em -peroleh in form asi. Selan jutn ya m oh on dikirim kan ke alam at Sekretariat APPB dengan alam at:

Gedung Dharm a Wanita Persatuan Lt. II, J l. Pedurenan Masjid Kav. F 0 1 Karet Kuningan J akarta 12940 . Terim a kasih.

Sri Murniati Dj amaludin

Yth. Ibu Sri M urniati

terim a kasih sebelum ny a. Akan kam i kirim rutin ke alam at y ang Ibu m inta.

(5)

D

isadari atau tidak, sebenarnya sam p ah m er u p akan bagian d ar i keseh ar ian kita. Setiap aktifitas m an u sia p asti m en gh asilkan buangan atau sam pah yang jum lah dan volu m en ya seban d in g d en gan tin gkat konsum si kita terhadap barang yang kita gunakan sehari-hari. Tidak heran kem u-dian tim bulan sam pah bertam bah secara signifikan seiring dengan pertam bahan penduduk, khususnya di perkotaan.

Sebagai gam baran, berdasarkan hasil p er h itu n gan sebagaim an a ter can tu m d alam bu ku In fr astr u ktu r In d on esia (Bap p en as, 20 0 3), p ad a tah u n 1995 perkiraan tim bulan sam pah di Indonesia m en cap ai 22,5 ju ta ton , d an akan m eningkat lebih dua kali lipat pada tahun 20 20 m enjadi 53,7 juta ton. Sem entara kota besar di Indonesia diperkirakan tim -bulan sam pah per kapita berkisar antara 60 0 -8 30 gram per hari.

Sebagai ilustrasi betapa besarnya tim -bu lan sam p ah yan g d ih asilkan , d ata beberapa kota besar di Indonesia dapat m enjadi rujukan. Kota J akarta setiap hari m enghasilkan tim bulan sam pah sebesar 6,2 ribu ton, kota Bandung sebesar 2,1 ribu ton, kota Surabaya sebesar 1,7 ribu ton , dan kota Makassar 0 ,8 ribu ton (Dam anhuri, 20 0 2). Tidak heran kem udi-an dalam waktu singkat budi-anyak kota di In d on esia m em bu tu h kan lah an bar u untuk Tem pat Pengolahan Akhir (TPA). Diperkirakan kebutuhan lahan TPA di Indonesia pada tahun 1995 saja m encapai 675 H a, dan akan m en in gkat m en jadi 1.610 Ha pada tahun 20 20 . Untuk m em

-beri gam baran besaran tim bulan sam pah, kita am bil con toh tim bu lan sam p ah J akar ta per h ar i yan g kir a-kir a sam a ban yakn ya den gan an trian 6.0 0 0 ekor gajah.

Secara um um sum ber tim bulan sam -pah sebagian terbesar berasal dari rum ah tan gga. Sebagai con toh d ata Din as Kebersihan Kota Sem arang m enunjukkan tim bunan sam pah di kota Sem arang pada tahun 20 0 5 sebanyak 75,71 persen atau 2.650 m 3 berasal dari perm ukim an atau rum ah tangga, sam pah dari pasar m e-nem pati 13,57 persen atau 50 0 m 3, se-dangkan sisanya berasal dari daerah ko-m ersial (pertokoan, restoran, hotel), fasi-litas um um , sapuan jalan, kawasan indus-tri, dan saluran. J adi rum ah tangga m eru-pakan penyum bang terbesar sam pah.

Kita baru berbicara tentang jum lah tim bulan sam pah. Belum m elihat pada kenyataan sehari-hari ketika m asyarakat m em bu an g sam p ah sem bar an gan . Kesadaran m asyarakat akan kebersihan sudah baik, tetapi baru terbatas hanya pada lin gkun gan kecil saja kh ususn ya rum ah. Rum ah m em ang bebas dari sam -pah tetapi sam -pah tersebut tidak dibuang pada tem patnya yang benar seperti ke selokan, sungai, bahkan halam an kosong m ilik tetangga. Fenom ena peduli keber-sihan dalam lingkungan sendiri sem ata yan g tergam bar dalam fen om en a NIMBY (N ot In M y Back

Ya r d) san gat

3

WAWA N C A R A

Ket erlibat an Masyarakat

dalam Pengelolaan Sampah:

Suatu Keniscayaan

L A P O R A N U TA M A

Percik

Mei 2009

(6)

terasa disini.

Akibatn ya m udah ditebak, sam pah berserakan dim ana-m ana, yang berpoten-si m en yebabkan m erebakn ya pen yakit. Belum lagi sam pah yang dibuang ke salu-ran air dan sungai m engakibatkan banjir di m usim hujan. Kesem uanya berdam pak pada biaya sosial yang harus ditanggung langsung oleh m asyarakat.

Fenom ena ini m engarah pada kesim -p u lan sed er h an a bah wa m elibatkan m asyarakat dalam m en an gan i sam pah adalah suatu keniscayaan. Produsen sam -pah utam a adalah m asyarakat, sehingga m ereka h arus bertan ggun g jawab ter-hadap sam pah yang m ereka produksi.

P e n ge rtia n d a n Ko n s e p

Pen gelolaan Sam pah Berbasis Ma-syarakat (PSBM) adalah suatu pendekatan pengelolaan sampah yang didasarkan pada kebutuhan dan perm intaan m asyarakat, direncanakan, dilaksanakan (jika memung-kinkan), dikendalikan dan dievaluasi ber-sam a m asyarakat. Secara gam pan gn ya dikatakan kegiatan berbasis m asyarakat jika (i) keputusan ditangan m asyarakat keseluruhannya tidak hanya elite-nya saja; (ii) tanggungjawab operasi dan pem eli-haraannya di tangan masyarakat sesuai dengan kesepakatan.

Dalam pengertian ini pem eran utam a d alam p en gelolaan sam p ah ad alah m asyarakat. Bukan pem erin tah, bukan juga LSM. Pem erintah dan lem baga lain-nya halain-nyalah sebagai m otivator dan fasi-litator.

Fungsi m otivator adalah m em berikan d or on gan agar m asyar akat siap m em ikirkan dan m encari jalan keluar ter-hadap persoalan yan g m ereka ter-hadapi. J ika m asyar akat belu m siap , fu n gsi p em er in tah atau lem baga lain u n tu k m em bantu m enyiapkan. Fungsi fasilitator adalah m em fasilitasi m asyarakat untuk m encapai tujuan kegiatan secara baik dan ber kesin am bu n gan . J ika m asyar akat m em punyai kelem ahan di bidang teknik pem ilahan dan pengom posan m aka tugas fasilitator adalah m em berikan kem am

-puan m asyarakat dengan berbagai cara m isalnya dengan m em berikan pelatihan, begitu juga jika m asyarakat lem ah dalam h al pen dan aan , m aka tugas fasilitator adalah m em bantu m encari jalan keluar agar m asyarakat m am pu m endapat pen-dan aan yan g dibutuhkan , tetapi harus dilakukan secara hati-hati jangan sam pai m em buat m asyarakat tergantung.

Tetapi harus dim engerti juga bahwa ber basis m asyar akat bu kan ber ar ti sem uan ya dilakukan oleh m asyarakat. Yang penting adalah apa yang layak dan realistis dilakukan un tuk m em ecahkan m asalah sam p ah yan g d ih ad ap i oleh m asyar akat ter sebu t. Misaln ya kalau secara realistis m asyarakat tidak m am pu dari sisi waktu dan m anajem en untuk m engoperasikan m aka jangan diserahkan p en geop er asian n ya p ad a m asyar akat. Lebih baik m asyarakat didorong untuk m encari dan m enunjuk lem baga profe-sional atau perorangan yang m am pu dan dipercaya untuk m engoperasikan.

U p a ya P e m e rin ta h d a n Ma s ya ra ka t Beragam upaya yang telah dilakukan dalam m en coba m en gur an gi tim bulan sam pah dengan m em praktekkan PSBM. Tentunya tidak sem ua sam a berhasilnya.

Dari beberapa praktek unggulan skala kota, kota Surabaya dan kota Tarakan dapat m en jadi con toh . Kota Surabaya ter u tam a d ian ggap ber h asil kar en a m asyarakatnya berhasil digerakkan oleh p em er in tah d aer ah u n tu k m em p r ak-tekkan 3R. Pelaksan aan 3R d i kota Surabaya telah berlangsung di seluruh kelurahan. Kem itraan em pat pihak telah tercipta di kota Surabaya. Mulai dari kom un itas m asyarakat, swasta m elalui program Corporate Social R esponsibility Telkom sel dan Unilever Peduli, perguru-an tinggi m elalui keterlibatperguru-an Pusdakota Un iversitas Surabaya, dan pem erin tah kota dengan penerapan perda yang kon-sisten , dan pem berian in sen tif. Kotak Takakura yan g terken al itu juga awal m ula berkem bangnya dari kota Surabaya. Sem entara kota Tarakan, terkenal

de-ngan kegigihan walikotanya.

Sem en tar a p r ogr am CSR yan g gau n gn ya cu ku p ter d en gar ad alah Yayasan Unilever Peduli (Uli Peduli) de-ngan keberhasilannya m em bina kom unitas m asyarakat di Surabaya m elalui pem -binaan kader lingkungan. Program CSR lainnya yang juga cukup bergaung yaitu Danam on Peduli dengan fokus utam anya pada pengurangan tim bulan sam pah di pasar. Mereka telah bergerak di 31 kabu-paten/ kota.

Tid ak ketin ggalan ju ga sekolah berlom ba m engusung program sekolah hijau, yang m engedepankan upaya m en-jadikan praktek cinta lingkungan sebagai bagian d ar i ku r iku lu m d an kegiatan ekstrakulikuler. SMA 34 J akarta m eru-pakan salah satu pionir. Di tingkat pergu-ruan tinggi yang cukup terkenal adalah Pusdakota Universitas Surabaya dengan pen em uan ker an jan g Takakur a. Tidak ketinggalan juga Him punan Mahasiswa Tekn ik Lin gku n gan ITB d an J u r u san Teknik Kim ia UGM.

In d ivid u ju ga ban yak yan g ter ju n langsung dalam pengolahan sam pah 3R, diantaranya yang sudah sangat terkenal adalah Ibu Bam bang di Cilandak, J akarta, d an Iswan to d i Su ku n an , Kabu p aten Slem an, Yogyakarta.

Media m assa juga tidak m au kalah dan ikut terlibat dalam PSBM. Terlihat dari keterlibatan Koran J awa Pos, dan Kedaulatan Rakyat dalam program Green and Cleanyang dilaksanakan bersam a Uli Peduli. Sem entara di J akarta, Uli Peduli bersam a koran Republika dan radio Delta terlibat dalam program J akarta Green a n d Clea n , Gr een Office d an Gr een School.

Keterlibatan LSM juga terlihat cukup banyak m ulai dari LSM luar negeri seper-ti Mercy Corps, BORDA, sam pai LSM lokal seperti Yayasan Bina Karta Lestari Sem arang,

(7)

Yogyakarta, Yayasan Bintari Yogyakarta, Bali Fokus Denpasar, Best Tangerang.

Dilain pihak, walaupun terlihat m asih belum m em adainya penanganan sam pah, nam un pem erintah pusat sendiri telah banyak m elakukan upaya. Mulai dengan m em perkenalkan program 3R. Kem udian diikuti dengan m engarusutam akan upaya pengurangan tim bulan sam pah dari sum -bernya kedalam dokum en perencanaan nasional, Rencana Pem bangunan J angka Menengah (RPJ M) 20 0 5-20 0 9. Disusul d en gan m elu n cu r kan Un d an g-Un d an g Nom or 18 tahun 20 0 8 tentang Pengolah-an Sam pah . Term asuk juga peraturPengolah-an daerah yang dikeluarkan pem erintah dae-r ah yan g sebagian besadae-r telah m en g-akom odasi keterlibatan m asyarakat. Na-m un diakui oleh peNa-m erintah bahwa UU Nom or 18 Tahun 20 0 8 belum bisa efektif karena belum terselesaikannya Peraturan Pem erintah turunannya

B e n a n g Me ra h P e m b e la ja ra n Pelaksan aan PSBM oleh ber bagai p elaku d i ber bagai lokasi kem u d ian m en gh asilkan ber bagai p em belajar an yang secara garis besar sebagai berikut.

Masyarakat sudah paham arti keber-sihan dan pentingnya m engelola sam pah tapi hanya sebatas kebersihan individu r u m ah tan gga saja. J ika su d ah m e-n yae-n gku t keber sih ae-n lie-n gku e-n gae-n , ke-sadaran m asyarakat m asih rendah. Tidak heran praktek NIMBY m asih banyak terli-hat. Contoh paling gam pang adalah lahan kosong yang dijadikan tem pat pem buan-gan sam pah liar

Pen gelolaan sam p ah ber basis m asyarakat tidak akan berkelanjutan tan-pa adanya kem itraan yang kuat antara ke-lom pok m asyarakat dan pem erintah daer-ah. Pem erintah daerah seharusnya m en-ciptakan kerangka kerja bersam a yang dapat m em beri peluang kerjasam a antara p en an ggu n g jawab p er sam p ah an d i pem erintahan daerah dan pem uka kelom

-pok m asyarakat.

Kesad ar an m asyar akat akan p en -tin gn ya m en gelola sam pah m ulai dari sum bernya m em erlukan upaya keras dan tiada henti. Upaya yang dilakukan akan san gat ber agam ter gan tu n g kon d isi setem pat. Mulai dari m em beri contoh, m em beri insentif, atau m engadakan per-lom baan.

Keberhasilan suatu kegiatan ternyata di m asyarakat Indonesia m asih sangat bergantung pada keberadaan kam piun. J ika kam p iu n bisa d item u kan , m aka kegiatan dapat berjalan lancar. Kam piun sendiri bisa seorang tokoh m asyarakat, guru, atau bahkan ibu rum ah tan gga. Dalam kasus pengolahan sam pah, kam pi-unnya rata-rata m erupakan ibu rum ah tangga.

Pada m asyarakat dengan tingkat pen-dapatan r en dah , kesediaan m em bayar jasa layanan dipengaruhi oleh besarnya iuran. Untuk itu, jadwal pem bayaran ha-r ian atau m in ggu an yan g m em bu at besarn ya iuran jadi jauh lebih ren dah ternyata dapat m em bantu m eningkatkan keinginan m em bayar m asyarakat.

Pen galam an baik d i tin gkat m asyarakat m aupun skala kota m enun-jukkan bahwa penerapan PSBM m elalui pendekatan 3R m enghasilkan penurunan

tim bulan sam pah sign ifikan walaupun hasilnya di tingkat m asyarakat bisa jauh lebih besar. Di kota Surabaya, berdasar p en u tu r an Walikota Su r abaya (lih at Rubr ik Wawan car a) tim bulan sam pah dapat dikurangi sam pai 10 % yang berarti pengurangan sebesar 170 ton tim bulan sam pah. Suatu jum lah yang cukup besar. Sem en tar a p en galam an RW 11 Cibangkong Bandung m isalnya, m enun-jukkan seluruh tim bulan sam pah diolah di rum ah kom pos.

Age n d a ke D e p a n

Pen gelolaan sam p ah ber basis m asyarakat m enjadi suatu keniscayaan. Berbagai pelaku telah m em praktekkan di lapangan. Walaupun dem ikian belum ter-lihat hasil yang signifikan. Dibutuhkan kem itraan diantara berbagai pelaku agar ter cip ta sin er gi p elaksan aan PSBM. Sebagian besar persyaratan bagi tercip-tanya sinergi telah tersedia, m ulai dari pengalam an, regulasi, keterlibatan berba-gai pelaku, sehingga yang m asih kurang m ungkin adalah kerelaan sem ua pihak untuk saling berbagi dan m endukung satu sam a lain . Toh sem u an ya u n tu k m asyarakat juga. (OM dari berbagai sumber).

5

WAWA N C A R A

L A P O R A N U TA M A

Percik

Mei 2009

(8)

P

rogram Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM) j elas t ersurat dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 t ent ang Pengelolaan Sampah. Art inya, program ini menj adi waj i b di l aksanakan ol eh Pemer i nt ah Pusat yang apl i kasi nya dilakukan oleh Pemerint ah Daerah. Bagaimana peluang dan t an-t angan pengarusuan-t amaan PSBM? Dan seberapa j auh kean-t erlibaan-t an masyar akat t el ah t er i nt er nal i sasi dal am kebi j akan/ pr ogr am pemer i nt ah t er sebut ? Ber i kut pet i kan w aw ancar a dengan Depart emen-Depart emen t erkait .

DIREKTURPERMUKIMAN DANPERUMAHANBAPPENAS

I

R

. B

UDI

H

IDAYAT

Ap a ka h p e lib a ta n m a s ya ra ka t d a la m p e n ge lo la a n p e rs a m p a h a n te la h te ra ko m o d a s i d a la m RP J MN 2 0 10 -2 0 14 ?

Saat in i, Bap p en as sed an g m en yu su n Ren can a Pem bangunan J angka Menengah Nasional (RPJ MN) periode 20 10 -20 14. Dalam draf tersebut,

pelibatan m asyarakat dalam p en gelolaan p er sam p ah an telah ter akom od asi d an m enjadi salah satu kom po-nen penting dalam RPJ MN. Masyar akat dilibatkan da-lam setiap tah ap pen gelo-laan p er sam p ah an yaitu m ulai dari penanganan sum -ber tim bulan sam pah, peng-an gku tpeng-an d peng-an p en golah peng-an akhir sam pah. Pada

dasar-nya konsep ini juga telah ada di dalam RPJ MN 20 0 5-20 0 9. Hal ini tidak terlepas dari perubahan paradigm a pengelolaan persam pahan yang beralih dari pendekatan "end of pipe treat-m ent" yang berfokus pada pengelolaan sam pah di akhir (Tem pat Pem buangan Akhir) m enjadi pengelolaan sam pah terpadu yang berfokus pada pen gelolaan sam pah m ulai dari sum bern ya. Un tuk itu, salah satu sasaran pem ban gun an persam pahan dalam RPJ MN 20 10 -20 14 adalah pengurangan volum e tim bulan sam pah m ulai dari sum bernya. Untuk m enyukseskan penca-paian sasaran tersebut, pelibatan m asyarakat salah satunya dilaksanakan m elalui program 3R (reduce, reuse dan recy cle) yaitu pengurangan, penggunaan kem bali dan daur ulang. Untuk itu, kegiatan kampanye penyadaran publik (public aw arness cam -paign) m engenai pengelolaan sam pah rum ah tangga akan di-tingkatkan.

B a ga im a n a ke m u d ia n RP J MN in i d ite rje m a h ka n m a s in g-m a s in g in s titu s i te rka it b a ik p e m e rin ta h p u s a t m a u p u n p e m e rin ta h d a e ra h ?

Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 20 0 4 tentang Sistem Perencanaan Pem bangunan Nasional, RPJ MN m eru-pakan agenda pem bangunan 5 tahunan yang disusun Presiden terpilih sebagai tahapan dari pencapaian target pem erintah jangka panjang, yang disebut dengan Rencana Pem bangunan J angka Panjang Nasional (RPJ PN). Agenda pem bangunan ini m enjadi acuan bagi kem enterian/ lem baga dan pem erintah dae-rah, term asuk juga dunia usaha dalam m ewujudkan cita-cita nasional. Hal ini berarti bahwa dalam m enyusun program dan kegiatan pem bangunan dalam rencana pem bangunan 5 tahunan (Ren can a Str ategis) d an r en can a p em ban gu n an tah u n an (Rencana Kerja), kem enterian/ lem baga dan pem erintah daerah harus m engacu kepada RPJ MN. Kaitannya dengan pem bangun-an persam pahbangun-an, salah satu contoh ybangun-ang dapat diam bil adalah pengem bangan sistem 3R oleh Departem en Pekerjaan Um um dan Kem enterian Negara Lingkungan Hidup yang m erupakan pengejawantahan dari program pem bangunan persam pahan dalam rangka pencapaian sasaran seperti yang tercantum dalam RPJ MN. Sem entara di tingkat pem erintah daerah, program 3R telah banyak diadopsi dalam beragam bentuk dan nam a seperti m isalnya program bank sam pah. Bahkan telah banyak dilakukan kerjasam a antara pem erintah baik pusat m aupun daerah dengan LSM, perguruan tinggi dan pihak swasta m elalui program CSR (Corporate Social R esponsibility).

S e b e ra p a ja u h p e lib a ta n m a s ya ra ka t in i m e n yu m -b a n g te rh a d a p p e n in gka ta n kin e rja p e n ge lo la a n p e r-s a m p a h a n ?

Sam pai saat ini belum ada studi/ kajian secara khusus yang m engkaji seberapa besar kontribusi pelibatan m asyarakat ter-hadap peningkatan kinerja pengelolaan persam pahan. Nam un berdasarkan pengalam an pem bangunan air m inum dan penye-hatan lingkungan yang telah dilakukan sebelum nya, pelibatan m asyarakat dalam proses perencanaan dan pem bangunan sa-ngat berpengaruh terhadap keberlanjutan sarana dan prasarana yang dibangun.

Salah satu contoh sukses (best practice) adalah pengelolaan per sam pah an Kota Su r abaya. Pelaksan aan 3R d i Kota Surabaya berhasil m engurangi tim bulan sam pah sebe-sar 20 0 ton/ hari atau 10 persen dalam jangka waktu 3 tahun. Selain itu

pengelo-laan sam pah rum ah tan gga ber h asil

6

Percik

Mei 2009

WAWA N C A R A

Peluang dan Tant angan PSBM

(9)

m en daur-ulan g sam pah organ ik seban yak 120 -140 ton / hari (Dinas Kebersihan Kota Surabaya).

DIREKTURPENGEMBANGANPENYEHATANLINGKUNGANPERMUKIMAN DIRJEN CIPTAKARYA, DEPARTEMENPEKERJAANUMUM

I

R

. S

USMONO

B a ga im a n a p e ra n D e p a rte m e n P U d a la m p e lib a ta n m a s ya ra ka t?

Departem en Pekerjaan Um um m em punyai kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun

kh u su sn ya d i lin gku n gan Direktorat Pen gem ban gan Pen yeh atan Lin gku n gan Perm ukim an. Kegiatan tersebut dalam bidang pem -bangunan air lim bah, drai-n ase, d adrai-n p er sam p ah adrai-n yan g kesem u an ya m eli-batkan peran Pem erintah; d ar i Pem er in tah Pu sat hingga Daerah, swasta, dan m asyar akat. Dalam m eli-batkan m asyar akat,

De-partem en PU m enerapkan proyek Sanim as untuk air lim bah, Drainase Mandiri untuk drainase dan Persam pahan 3R untuk

persam pahan dengan konsep edukasi dan pem belajaran/ pem -berdayaan.

Ap a ka h te rd a p a t ko n s e p ya n g je la s d a ri D e p a rte m e n P U te n ta n g p e n ge lo la a n s a m p a h b e rb a s is m a s ya ra ka t?

Kebijakan program persam pahan dari Departem en PU ter-tuan g dalam Peraturan Men teri PU No. 21/ PRT/ M/ 20 0 6. Pelaksanaan program tersebut berupa prom osi program 3R, kam panye dan edukasi, m endorong pengem bangan kelem ba-gaan, optim alisasi dan pengem bangan persam pahan, revitalisasi d an r egion alisasi TPS, ser ta p r om osi in vestasi swasta. Pelaksan aan pr ogr am in i m en gacu pada sasar an Ren can a Pem ban gun an J an gka Men en gah Nasion al (RPJ MN) 20 0 5-20 0 9; yaitu m eningkatnya jum lah sam pah terangkut hingga 75 persen dan m eningkatnya kinerja pengelolaan tem pat pem bu-angan akhir (TPA) yang berwawasan lingkungan. Dalam sasaran RPJ MN in i Departem en PU m en erapkan kebijakan pen gu-rangan sam pah sem aksim al m ungkin yang dim ulai dari sum ber-nya, peningkatan peran aktif m asyarakat dan dunia usaha/ swasta sebagai m itr a p en gelolaan , p en in gkatan caku p an pelayan an dan kualitas sistem pen gelolaan , pen gem ban gan kelem bagaan, peraturan dan perundangan, serta pengem bangan alternatif sum ber pem biayaan.

ASDEPURUSANPENGENDALIANPENCEMARANLIMBAH

DOMESTIK DANUSK KEMENTERIANLINGKUNGANHIDUP

T

RI

B

AN GU N

L

AKS ON O

S e b a ga im a n a kita ke -ta h u i U U N o . 18 Ta h u n 2 0 0 8 t e n t a n g P e n g e l o -la a n P e rs a m p a h a n te -la h e fe k t i f. S e b e r a p a ja u h ke te rlib a ta n m a s ya ra ka t te la h te ra ko m o d a s i d a -la m U U te rs e b u t.

Dasar pelibatan m asya-r akat d alam p en gelolaan sam pah yan g pertam a ada pada Pasal 11 m engenai Hak.

Pasal ini m erupakan konsideran dasar dan penting bagi pe-m erintah selaku yang bertanggungjawab dalape-m pengelolaan sam pah un tuk sen an tiasa m em perhatikan dan m em pertim -bangkan hak-hak m asyarakat sebagaim ana tersebut pada pasal tersebut.

Pasal 12 m engenai Kewajiban setiap orang untuk m engura-ngi dan m enangani sam pah juga m enjadi dasar

hukum yang kuat m engenai kewajiban peran aktif m asyarakat dalam pe-ngelolaan sam pah, khusus-nya di sum ber sam pah.

Percik

Mei 2009

7

WAWA N C A R A

Kesadaran masyarakat untuk hidup bersih tak cukup hanya dengan peringatan. Foto Dokumentasi BORDA.

Foto Bowo Leksono

(10)

Pasal ini m enjadi konsideran untuk m em aksim alkan peran aktif publik dalam m engurangi dan m engelola sam pah di rum ah, kantor, pasar, dan sebagainya.

Untuk m endorong peran m asyarakat dalam pengurangan sam pah di sum ber, pem erintah harus m engem bangkan sistem insentif dan disinsentif. Insentif diberikan kepada m asyarakat, baik individu m aupun kelom pok, yang m elakukan kegiatan pe-ngurangan sam pah. Sebaliknya, disinsentif diberikan kepada m asyarakat yang tidak berperan dalam pengurangan sam pah di sum ber. Ketentuan ini diakom odir dalam Pasal 21.

Sem entara itu, Pasal 28 secara eksplisit m enyebutkan peran m asyarakat, khususnya m enyangkut pem berian pertim bangan, usul dan saran dalam perum usan kebijakan, pelaksanaan pe-n gelolaape-n sam pah, pepe-n yelesaiape-n sepe-n gketa, dape-n sebagaipe-n ya. Nam un pasal ini sem pat dikritisi oleh m asyarakat praktisi pe-ngelolaan sam pah seperti LSM, kelom pok swadaya m asyarakat, dan pelaku lainnya. Mereka m em pertanyakan m engapa dalam pasal ini peran m asyarakat hanya sebatas m em berikan pertim -bangan, usulan, dan saran saja, seolah-olah tidak m em berikan ruang untuk terlibat langsung dalam kegiatan pengelolaan sam -pah, baik atas inisiatif dan swadaya m asyarakat sendiri m aupun berdasarkan kerangka kerjasam a dengan pem erintah.

Kenapa ketentuannya seperti itu? Ketentuan ini didasarkan atas falsafah penting dari UU No. 18 Tahun 20 0 8 , bahwa pe-ngelolaan sam pah adalah public serv ice sehingga penyeleng-garaan pengelolaan sam pah m erupakan tugas dan tanggung jawab pem erintah. Akan tetapi, dengan segala keterbatasannya, p em er in tah d ap at m em bu ka akses selu as-lu asn ya kep ad a m asyarakat dan kalangan bisnis untuk berperan serta dalam pen yelen ggaraan pen gelolaan sam pah. Pen galam an m en un -jukkan bahwa pem erintah tidak dapat secara optim al m enye-lenggarakan pengelolaan sam pah tanpa m elibatkan peran aktif m asyarakat dan kalangan bisnis. Akses dan m ekanism e peran m asyarakat dapat diatur lebih rinci dalam peraturan pem erin-tah.

Tu ru n a n p e ra tu ra n s e p e rti P P a ta u P e rm e n a p a ya n g p e rlu s e ge ra d ite rb itka n te rka it ke te rlib a ta n m a -s ya ra ka t?

Peraturan pelaksanaan UU No. 18 Tahun 20 0 8 , baik PP m au p u n Per m en yan g p er lu d iter bitkan ter kait p er an m asyarakat akan m em uat antara lain bagaim ana m ekanism e p er an m asyar akat, ap a ben tu k p er an m asyar akat, siap a m asyarakat itu (individu, kelom pok), serta bagaim ana bentuk kerjasam a pem erintah dengan m asyarakat.

Ap a ka h p e m e rin ta h te la h m e m p u n ya i b lu e p r in t

ya n g je la s te n ta n g ko n s e p ke te rlib a ta n m a s ya ra ka t d a la m p e n ge lo la a n m a s ya ra ka t?

Saat ini pem erintah belum punya blue printform al dan jelas terkait dengan pelibatan m asyarakat dalam pengelolaan sam -pah.

La n gka h a p a ya n g p e rlu d ila ku ka n o le h p e m e rin ta h u n tu k m e m a s tika n ke te rlib a ta n m a s ya ra ka t d a p a t te r-la ks a n a ?

Mengeluarkan kebijakan, peraturan, pedom an teknis, SOP, dan sebagainya. Apa yang dikeluarkan pem erintah itu harus yang jelas dan transparan serta

dilaksan akan secar a kon sisten d an kon -sekuen. Bowo Leksono

8

Percik

Mei 2009

WAWA N C A R A

Pemerintah tidak hanya menganj urkan masyarakat memilah sampah, tapi j uga memberi contoh dengan menyediakan tempat sampah pemilahan

(11)

B

agaim an a pe m e rin tah ko ta m e n -ja d ika n PSBM s e ba ga i ba gia n d ari ke bijakan / ko n s e p p e n ge lo laan pe rs am pah an ?

Strategi dan konsepnya dengan mene-kan sampah dari sumbernya, yaitu industri dan rumah tangga. Caranya dengan menge-dukasi warga lewat kader-kader lingkungan. Di tahun 2007 sudah mencapai 10 ribu kader dan di akhir tahun 2008 mampu mencapai lebih dari 23 ribu kader. Kami akan terus menggenjot penambahan kader-kader itu, sehingga nanti warga Surabaya akan menja-di kader lingkungan bagi menja-dirinya senmenja-diri.

Bagaim an a be n tuk n yata ke giatan PSBM di Ko ta Surabaya?

Ya bisa dilihat to? Surabaya sekarang ini kan bersih. Ayo fairsaja, bandingkan dengan kota-kota lain. Belum lagi hal lain misalnya penyakit demam berdarah dan diare. Itu penyakit yang disebabkan oleh pengelolaan lingkungan yang kurang baik.

Apa ke n dala yan g be rarti?

Perilaku. Surabaya relatif ada kemajuan. Indikatornya, saya tiap bulan menerima laporan warga yang kena tilang buang sam-pah. Dari 20 orang yang kena tilang, paling dua atau tiga orang Surabaya. Kalau orang Surabaya sendiri sudah meningkat kepedu-liannya, mungkin karena takut kena sanksi yang tegas.

Apa s an ks i te gas o ran g yan g m e m -buan g s am pah s e m baran gan ?

Pem blokiran KTP (Kartu Tanda Penduduk-red). Perda-nya sedang digodok. Warga diharapkan takut juga kalau KTP diblokir karena akan kesulitan misal mengu-rus SIM, mau menikah, transaksi di bank, atau jual beli tanah, sehingga kalau mau buang sampah berpikir lebih baik dima-sukkan dalam saku dulu.

Ap a ka h Pe m d a p e rn a h m e n d a -patkan pe n gh argaan d alam bid an g pe rs am pah an ?

Sebetulnya kami tidak punya pretensi untuk mendapatkan penghargaan. Ya tidak dipungkiri bahwa Kota Surabaya menjadi langganan Adipura sejak 2006. Penghargaan ini merupakan apresiasi Pemerintah Pusat pada upaya kinerja daerah, terutama partisi-pasi masyarakat. Kalau penghargaan dari luar negeri antara lain dari Green Apple tahun 20 0 6, dari Institute for Global Environm ental Strategies (IGES) dan United N ations Econom ic and Social Com m ission for Asia and Pasific (UNESCAP)tahun 2007.

Salah s atu pe m be lajaran dari Ko ta Surabaya adalah ke giatan PSBM dapat m e n yatu de n gan pe n ge lo laan s am pah s kala ko ta. Bagaim an a u paya yan g dilakukan s e h in gga ko n dis i in i dapat

te rcapai?

Ya lewat program Green and Clean yang digelar sejak saya jadi walikota tahun 2002 yang digagas bersama Pemerintah Kota, Yayasan Uli Peduli, dan J awa Pos. Lewat lom ba ini ge-manya luar bia-sa. Memang pe-ran media mas-sa mas-sangat efektif m e n g o m p o r i warga. Bayang-kan sebuah kampung ketika dim uat di m e-dia, senang se-kali itu.

Se be rapa be s ar alo kas i dan a yan g d ip e ru n tu kkan bagi PSBM d i ko ta Surabaya dan pro po rs in ya te rh adap to ta l a lo ka s i u n tu k d a n a p e rs a m -pah an ?

Besar kecilnya anggaran itu relatif. Kita tidak bisa m enangani sam pah dengan anggaran yang terpusat di satu dinas saja. Misalnya kami tiap tahun mengirim siswa dari SD hingga SMA negeri dan swasta untuk ikut pelatihan lingkungan hidup di Trawas dengan anggaran dari Dinas Pendidikan. J adi jangan berpikir parsial kalau m au mengatasi persoalan sampah. Untuk tahun 2009 ini, anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya sebesar Rp 99 miliar.

Apakah kiat-kiat kh us us yan g bis a ditu larkan ke pada pe m e rin tah ko ta lain un tuk pe n ge m ban gan PSBM?

Kebersam aan dan kepercayaan. Pe-merintah harus terus mengajak serta warga dalam menyelesaikan persoalan dengan lan-dasan kepercayaan dari warga. Kalau cuma mengandalkan pemerintah sementara warga tidak peduli ya "ngos-ngosan". Tapi dengan warga yang berdaya akan jadi ringan. Bowo Leksono

9

WAWA N C A R A

Drs. Bambang Dwi Hartono, MPd

Kuncinya Kebersamaan

dan Kepercayaan

Surabaya, kot a t erbesar kedua set elah Jakart a, sekarang berwaj ah beda dibanding lima t ahun silam. Sudah banyak berdiri t aman-t aman kot a sebagai ruang t erbuka hij au. Tanaman-t anaman hias j uga menghiasi pembat as j alan-j alan di Kot a Pahlawan it u. Pun bila kit a menelusuri wilayah permukiman kot a. Suasana asri menyelimut i j alan dan gang-gang. Warga secara kebersamaan, menat a lingkungan dan

mengelola sampah sej ak dari rumah t angga. Hasilnya, secara signif ikan mampu mengurangi t imbunan sampah Kot a Surabaya. Keadaan ini j elas t ak lepas dari semangat warga, dukungan swast a, LSM,

dan pemerint ah kot a sendiri. Bahkan komit men polit is Pemkot Surabaya dalam menangani masalah lingkungan, kebersihan dan penghij auan t ert uang dalam Perat uran Daerah Nomor 1 Tahun 2006 t ent ang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kot a Surabaya Tahun 2006-2010 yang didalam-nya t ersurat hal Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat (PSBM). Apa resep dan cara Pemerint ah Kot a

Surabaya dalam mengaj ak Arek Suroboyo mengelola sampah?

Berikut wawancara Pe r cikdengan Walikot a Surabaya Drs. Bambang Dwi Hartono, MPd.

Fot o: Bowo Leksono

(12)

S

e be rap a jau h Pe m e rin tah Ko ta Tarakan te lah m e n jadikan PSBM s e bagai bagian dari ko n s e p pe n ge lo -laan pe rs am pah an ?

Pada awal saya dilantik m enjadi Walikota Tarakan tahun 1999, kondisi Tarakan banyak sampah di sepanjang jalan, truk sam pah cum a ada tiga biji. Saya beranikan diri m em injam dana dari masyarakat sebesar Rp 1,3 miliar. Saya depositokan uang itu dan bunganya saya pergunakan menyewa truk sampah. Selama satu setengah bulan betul-betul hanya me-ngurusi sampah di lapangan. Paling dua jam saja di

kantor. Sekarang ini, sampah di Tarakan sehari mencapai 400 kubik atau sekitar 150-160 ton. Apakah kita akan siap menunggu gunung sampah atau kita harus melakukan pengolahan. Ada sekitar 50 0 pejuang lingkungan yang melakukan pengelolaan sampah berupa komposting dengan metode Takakura karena kami bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kitakyusu J epang. Kami jadikan gunung sampah menjadi gunung pupuk yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

Apakah te rdapat pe raturan yan g m e w adah i PSBM?

Peraturan menjadi tidak penting ketika peraturan itu tidak dijalankan dan dite-gakkan. Semua orang bisa membuat pera-turan tapi tidak semua orang mampu melak-sanakan. Ya, Tarakan mempunyai Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 20 0 3 tentang Ketertiban dan Kebersihan Kota. Tapi kem-bali lagi, tidak mudah menegakkan aturan bila tidak dari dasar hati.

Se be rapa be s ar alo kas i dan a yan g dipe run tukkan bagi PSBM?

Saya tidak hafal persisnya. Tapi anggaran untuk Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman kira-kira Rp 7 miliar.

Ba ga im a n a ko n s e p p e n ge lo la a n s a m p a h ya n g d ike m ba n gka n o le h Pe m e rin tah Ko ta Tarakan ?

Kalau sudah tidak ada lagi gunung sam-pah, tidak ada sampah di pinggir jalan, prin-sip 3R berjalan, dan memanfaatkan sampah yang masih bisa digunakan, selesai sudah tugas kita. Tapi bagaimana membangun kesadaran masyarakat, itu yang terus menja-di tugas kita.

Apakah pro gram PSBM te lah m e n -jadi pro gram re s m i pe m e rin tah ko ta?

Begini, kalau bisa jangan ada lagi yang resmi-resmian, seremonial, yang penting itu agenda aksi. Program pengelolaan sampah di kota ini tidak ada yang pakai

peresmi-an-peresmian. Percuma saja kalau sudah diresmikan tapi tak ada kelanjutannya.

Salah s atu ke giatan yan g m e n arik ad alah ke giatan Po la In s e n tif bagi m as yarakat. Apakah ke giatan te rs e but e fe ktif dalam pe n guran gan tim bulan s am pah ?

Ya tentu. Insentif itu bisa membuat yang menerimanya punya semangat baru. Untuk 'pasukan kuning' kita berikan gaji bulan ke-13. Setiap ulang tahun kota, mereka juga dia-jak makan bersama untuk membangkitkan semangat bahwa mereka adalah pahlawan-pahlawan kota.

Ba ga im a n a be n tu k ke rja s a m a p e m e rin ta h d a n n o n -p e m e rin ta h dalam PSBM?

Banyak sekali. Kerjasama ini justru men-jadi program primadona bagi kota Tarakan. Ada satu jalan sepanjang 3,8 km, kami be-kerjasama dengan pihak swasta untuk me-ngelola kebersihannya. Kami bayar Rp 8 juta per bulan. Dari semua itu, kita harus menda-pat dukungan masyarakat. Kalau masya-rakat tidak mendukung, sampai kapan pun kita tidak akan pernah maju.

Ba ga im a n a p e ra n m a s ya ra ka t dalam ke rjas am a in i?

Tentu kesadaran dalam membuang sam-pah tepat pada tempat dan waktunya. Ini hal yang sederhana. Bila ingin lebih, m ari bersama-sama mengelolanya. Itu saja dulu.

Apakah kiat-kiat kh us us yan g bis a ditu larkan ke pada pe m e rin tah ko ta lain un tuk pe n ge m ban gan PSBM?

Intinya harus ada kesadaran pemerintah dan DPRD bahwa tanpa peran masyarakat, jangan mimpi kita akan berhasil menangani dan m engelola m asalah persam pahan. Kedua, melatih masyarakat sedini mungkin, mengajari anak-anak sekolah dasar berlatih memilah sampah, sehingga nanti satu ge-nerasi mendatang akan peduli pada ling-kungan. Bowo Leksono

10

WAWA N C A R A

dr. H. Jusuf Serang Kasim

"Yang Pent ing Aksi, Bukan Seremonial"

"A

nda t idak keberat an bil a kit a berbincang di mobil? Bila t idak, mari masuk mobil saya, " demikian aj akan Walikot a Tarakan dr. H. Jusuf S. K kepada P e r c i k seusai rapat di kant or Bappekot Tarakan. Menj elang hari-hari t er-akhir walikot a it u bert ugas, sepert i t idak ada put usnya pekerj aan dan urusan yang diemban. Tak t erkecual i urusan yang menyangkut soal sampah.

Suat u malam, sepulang dari Jakart a, Jusuf melihat sampah menumpuk di depan rumah orang kaya. Ia pun t ak segan memu-ngut dan memasukkan dalam mobilnya. Apa yang dil akukan wal ikot a Tarakan adal ah sebuah sindiran hal us bagi warganya. Bagaimana dr. H. Jusuf Serang Kasim men-j al ankan program Pengel ol aan Sampah Berbasis Masyarakat di Kot a Tarakan, berikut pet ikan wawancaranya.

* Mulai 1 Maret 2009, j abatan dr. H Jusuf S. K sebagai Walikota Tarakan usai.

(13)

A

pa yan g m e n jadi pe rtim ban gan ke te rlibatan Yayas an Un ile ve r Pe duli dalam ke giatan PSBM? Apakah ada kaitan an tara PSBM de n gan bis n is Un ile ve r?

Ya, Unilever sebagai produsen menghasilkan packaging, sehing-ga ini menjadi tanggung jawab kami pada sampah. Caranya, kita mengedukasi masyarakat bahwa packaging ini tidak seharusnya menjadi sampah karena bisa digunakan kembali. Kami tidak me-mungkiri apa yang kami lakukan ada relevansinya dengan bisnis Unilever. Memang tidak berdampak langsung terhadap peningkatan penjualan, tapi lebih pada corporate im age, nama baik perusahaan, karena apa yang kami lakukan sebagai sebuah tanggung jawab ter-hadap kondisi lingkungan.

Apakah te rdapat alo kas i dan a kh us us dalam CSR di Un ile ve r un tuk PSBM?

Dana CSR Unilever masuk ke Yayasan Unilever Peduli. Tapi tidak bisa dihitung secara khusus karena menyatu dengan bisnis Unilever. Misalnya kami mengeluarkan kampanye atau iklan layanan Cuci Tangan Pakai Sabun, itu juga untuk kepentingan bisnis, termasuk iklan layanan terkait pengelolaan sampah di masyarakat.

Apakah te rdapat krite ria kh us us dalam m e m ilih lo kas i PSBM?

Pada dasarnya setiap kota memiliki permasalahan sampah. Hanya Uli Peduli mempunyai keterbatasan sehingga tidak setiap kota dimasuki. Kriteria yang kami pilih adalah kota-kota besar yang mempunyai permasalahan pelik dibanding kota-kota kecil, sehingga pemberdayaan masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan pada permasalahan sampah kota.

Ba ga im a n a be n tu k ke te rliba ta n U li Pe d u li d a n m as yarakat? Dan bagaim an a be n tuk ke rjas am a de n gan pe m e rin tah ko ta?

Bisa dibilang Unilever ini sebagai inisiator. Program yang dilakukan di setiap kota selalu bekerjasama dengan media massa dan pemerintah daerah setempat. Ada beberapa dengan LSM. Kami sadar, kerjasama m ultistakeholdersangat penting. Pemerintah dae-rah memberi fasilitas, media massa menyediakan spaceuntuk kam-panye dan publikasi, sem entara m asyarakat dengan antusias menyambutnya. Semua pihak memberi kontribusi.

Ko n tribus i m as yarakat s e pe rti apa yan g dibutuh kan da-lam pro gram Uli Pe duli?

Kami menggali keterlibatan dan partisipasi penuh masyarakat. Awalnya masing-masing perwakilan RW, kita ikutkan pelatihan lingkungan karena nantinya perwakilan ini akan jadi agent of change di wilayahnya yang akan memberi pelatihan lanjutan pada warga. Terus kita selenggarakan lomba lingkungan. J adi yang kita harapkan dari masyarakat tentu penerapan program. Sebenarnya apa yang dilakukan masyarakat, manfaatnya untuk masyarakat sendiri.

Be rapa lam a w aktu yan g dibutuh kan dari pe rs iapan s am pai be rjalan n ya ke giatan PSBM?

Setiap kota mempunyai potensi melakukan program, yang pen-ting adalah komitmen dari stakeholder di kotanya. Dengan komit-men dan kesadaran tinggi, program bisa berjalan antara tiga sampai lima bulan. Tapi program ini kan berkelanjutan dan diharapkan nan-tinya masyarakat sendiri yang mengerjakan.

Se be rapa e fe ktif ke giatan PSBM dalam m e n guran gi tim bulan s am pah ?

Efektif sekali. Sebagian besar masyarakat sudah mendaur ulang sampah walau belum 100 persen dan ini terus meningkat. Di Surabaya, walikotanya menyatakan Surabaya mampu mengurangi timbunan sampah hingga 10 persen. Sekarang tinggal tolok ukurnya, apakah kesadaran masyarakat atau timbunan sampah kota.

Apa s aja ke n dala yan g dih adapi? Bagaim an a pe luan g m e n jadikan PSBM s e bagai s e bu ah ge rakan dalam arti m e n jadi pro gram pe m e rin tah dan dilaks an akan be rs am a m as yarakat dan s e kto r s w as ta?

Kami lebih senang menyebut tantangan. Setiap kota mem-punyai potensi tantangan masing-masing.

Ada kota yang mampu dengan cepat menyamakan persepsi. Bowo Leksono

11

WAWA N C A R A

Yayasan Unilever Peduli (Uli Peduli) berdiri pada November 2000 unt uk melak-sanakan program-program Corporat e So-cial Responsibil it y (CSR) dari PT Unilever Indonesia Tbk. Salah sat u penerapan pro-gram CSR adalah kepedulian di bidang l ingkungan, disamping bidang higiene, kesehat an masyarakat , dan nut risi.

Pada awal melakukan program Green and Cl ean, yait u t ahun 2001, Kot a Sura-baya t erpilih sebagai pil ot program. Sam-pai sekarang masih t erus berkelanj ut an. Bahkan Uli Peduli t erus mereplikasi ke kot a-kot a besar lain di Indonesia. Tahun 2006 ke Jakart a, 2007 ke Yogyakart a, 2008 ke Makassar, 2009 ini ke Banj armasin dan Bandung.

Apa sebenarnya yang diharapkan PT Unilever Indonesia sebagai produsen kebut uhan rumah t angga dari masyarakat dengan penerapan CSR-nya? Berikut pet ikan wawancara Pe r cik dengan Environment Program Manager PT Unilever Indonesia Tbk Silvi Tirawaty.

Silvi Tirawaty

Tanggung Jawab

Perusahaan terhadap Kondisi Lingkungan

Fot o: Bowo Leksono

(14)

A

p a ya n g m e n ja d i p e rtim -ban gan ke te rlibatan Dan am o n Pe duli dalam ke giatan Pe n ge -lo laan Sam pah Be rbas is Mas yarakat (PSBM) di pas ar-pas ar tradis io n al?

Saat ini terdapat 13.450 pasar tradisional dengan jum lah pedagang sekitar 12.650.000. Artinya, pasar tradisional me-miliki peran cukup signifikan. Kenyata-annya, kondisi kebersihan, kesehatan dan kenyam anan pasar tradisional sangat menyedihkan, sehingga pertumbuhan pilar ekonomi Indonesia ini terus mengalami kem unduran. Hasil survey AC Nielsen, kem undurannya m encapai rata-rata 8,1 persen per tahun dibandingkan dengan pasar modern yang terus meningkat rata-rata 31,4 persen per tahun. Nah, sampah m erupakan salah satu penyebab utam a buruknya lingkungan pasar tradisional. Lingkungan pasar yang identik dengan kesan becek, jorok, dan bau membuat orang

enggan berbelanja ke pasar tradisional dan lebih memilih berbelanja di pasar modern.

Apakah ada kaitan an tara PSBM de n gan bis n is Ban k Dan am o n ?

Kaitannya cukup erat karena lebih dari 800 cabang Bank Danamon berada di 1.500 pasar tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga perbaikan nasib komu-nitas pasar juga merupakan investasi sosial bagi Danamon.

Ap a ka h te rd a p a t a lo ka s i d a n a kh us us dalam CSR di Ban k Dan am o n un tuk PSBM?

Alokasi anggaran CSR untuk Danamon Go Green yaitu program konversi sampah organik pasar tradisional menjadi pupuk organik berkualitas tinggi, untuk tahun 2008 Rp 2,5 miliar atau 21 persen dari keseluruh-an dkeseluruh-ana CSR. Untuk tahun ini Rp 2,1 miliar.

Apakah te rdapat krite ria kh u s u s dalam m e m ilih lo kas i PSBM?

Ada. Danamon Peduli hanya bersedia menjalin kerjasama dengan kabupaten/ kota yang kepala daerahnya berkomitmen tinggi dalam menjamin kesuksesan dan kesinam-bungan program.

Ba ga im a n a be n tu k ke te rliba ta n Dan am o n Pe duli? Bagaim an a be n tuk ke rjas am a de n gan pe m e rin tah dae -rah ?

Pola kerjasam a dengan pem erintah daerah, Danam on Peduli berkewajiban membuat desain proyek, pengadaan mesin dan rumah kompos sekaligus pelatihan tek-nis pengoperasiannya, pem antauan dan evaluasi, serta membuat replikasi tingkat nasional. Total sumbangan yang diberikan Danamon Peduli antara Rp 80 hingga Rp 100 juta rupiah di masing-masing wilayah. Sedangkan pemerintah daerah berkewajiban membuat analisa kebutuhan terkait berapa sampah yang dihasilkan per hari, menye-diakan dan memfasilitasi lahan di pasar,

melakukan koordinasi lokal, membuat peri-jinan dan sosialisasi.

Ap a ya n g m e n ja d i ko n tribu s i m as yarakat?

Kontribusi masyarakat diwujudkan de-ngan perubahan perilaku menjadi lebih ramah lingkungan, yang paling mendasar adalah mulai memisahkan sampah organik dan anorganik.

Be ra p a la m a w a ktu ya n g d ibu -tuh kan dari pe rs iapan s am pai m ulai be rjalan n ya ke giatan PSBM?

Sekitar tiga hingga delapan bulan. Persiapan ini tentu tergantung kesiapan masing-masing Pemda dan masyarakatnya.

Se be rapa e fe ktif ke giatan PSBM dalam m e n guran gi tim bulan s am pah ? Setiap unit pengom posan dapat mengkonversi 3-5 ton sampah organik men-jadi 1,2-3 ton pupuk organik per hari. Unit kompos di 31 kabupaten/ kota berpotensi mengolah 60-120 ton sampah organik men-jadi 24-48 ton pupuk organik kualitas tinggi setiap hari. Bowo Leksono

12

WAWA N C A R A

Masih banyak di Indonesia lahan un-t uk menanam program Cor por at e Soci al Responsi bi l i t y (CSR). Keber si han dan kesehat an pasar adalah salah sat u lahan yang di bi di k Bank Danamon l ew at Danamon Peduli. Tahun 2007, Danamon Peduli menerapkan programGo Gr een di pasar Ciput at , Tangerang. Dari sit ulah mereka menemukan ide unt uk mengelo-la sampah pasar menj adi kompos.

Di t ahun yang sama, Danamon Peduli ber mi t r a

de-ngan Pemer i n-t ah Daerah Ban-t ul dan Sragen sebagai pr oyek p e r c o n t o h a n

pada daerah lain. Tahun ini, ada 31 pasar t radisional di sel uruh Indonesia yang menj alankan program pengelolaan sam-pah. Direkt ur Eksekut if Danamon Peduli

Ris a B h in e ka w a ti berbincang dengan

P e r c ik seput ar pengelolaan sampah di pasar-pasar t radisional di Indonesia.

Nama: Risa Bhinekawati Tempat, tanggal lahir: Pontianak,

2 Februari 1966 Suami: Adhyasa Yutono Anak: Rifqi Satya Adhyasa (13) Pendidikan:

- Fakultas Ekonomi Universita Indonesia (1992)

- Universitas Nasional Australia (1999) - Universitas George Washington (2006) Karir:

- Vice President of Human Resources & Organization Ericsson

- Chief Operating Officer UNDP - Head of Corporate Affairs Unilever

Indonesia

Risa Bhinekawat i

Peduli Sampah Pasar Tradisional

Fot o: Bowo Leksono

(15)

J

auh sebelum tragedi longsornya gunung sam pah di Tem pat Pem -buangan Akhir (TPA) Leuwigajah Bandung pada tahun 20 0 5 yang mene-waskan sekitar 147 orang, sejak tahun 1998 warga RW 11 Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, J awa Barat sudah merintis pengelolaan sam-pah di wilayahnya.

Artinya, apa yang dilakukan warga Cibangkong jelas mengurangi timbulan sam-pah yang ada di TPA Leuwigajah. Bila semua warga Kota Bandung mengelola sampah baik skala komunitas maupun rumah tang-ga, kecil kemungkinan terjadi tragedi itu.

Awalnya, Pusat Penelitian dan Pengem-bangan Permukiman (Puslitbangkim) De-partem en Pekerjaan Um um m em buat proyek percontohan dan RW 11 Kelurahan Cibangkong yang dinilai wilayah padat dan kumuh dan kerap terjadi banjir karena diapit dua sungai Anak Kali Cikapundung lama dan baru, ditunjuk untuk mendapat pembinaan dalam hal pengelolaan sampah.

Sampai kemudian terbentuk Lembaga Perwakilan Warga (LPW) RW 11 Kelurahan Cibangkong yang mengawasi pelaksanaan pengelolaan sampah tersebut. Kunjungan lapangan datang dari puluhan negara dan daerah-daerah di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan, para pengelola rumah kompos di RW 11 Cibangkong sudah kerap diundang mengisi pelatihan di berbagai daerah.

Paling tidak, warga Cibangkong masih boleh sedikit berbangga karena sampai se-karang sebagai satu-satunya wilayah yang melakukan pengelolaan sampah di Kota Bandung. Namun, kebanggaan itu perlu diiringi dengan kesadaran akan arti keber-sihan lingkungan.

Me m prih atin kan

Saat ini, setelah lebih dari 10 tahun, kon-disi rumah kompos di RW 11 Cibangkong

cukup memprihatinkan. Mesin-mesin pe-ngelola sampah sudah tidak lagi digunakan dan kembali ke sistem manual karena tidak cukup anggaran untuk membayar pekerja.

"Idealnya untuk mengelola sampah satu RW, dibutuhkan enam tenaga kerja. Dua diantaranya untuk melakukan distribusi ha-sil kompos dan pemantauan lapangan," ujar Wijiman (53 tahun), koordinator rumah kompos, yang sudah sejak awal setia menge-lola sam pah warga RW 11 dengan tiga pekerjanya.

Untuk m em enuhi kebutuhan rum ah kom pos, Warjim an bekerja lebih keras memasarkan hasil komposnya ke perke-bunan teh di Bandung Selatan dan para petani organik di daerah Sapan, Bandung Timur.

Dalam satu hari, kata Warjiman, rumah kompos ini mampu menghasilkan 5 kwintal pupuk kompos dengan harga Rp 2.500 per 3 kilogram. "Petani organik di Sapan sempat m em inta berapa pun kom pos yang dihasilkan. Tapi ya itu, belum ada modal untuk menghasilkan lebih dari 5 kwintal per hari," keluhnya.

Sementara tokoh masyarakat RW 11 Cibangkong yang turut berjuang

memba-ngun rumah kompos, Andarusman, me-nyayangkan tidak adanya uluran tangan dari pihak Pemerintah Kota Bandung. "Bahkan ada informasi bantuan berupa peralatan dari pemerintah provinsi yang masih tertahan di pemerintah kota," ujarnya.

Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kondisi pengelolaan sampah di kampung Cibangkong, berikut wawancara Per cik de-ngan H. Andarusman yang juga sebagai ketua Forum Warga Cibangkong (FWC).

Apa yan g m e n do ro n g atau alas an An da be rke cim pun g dalam ke giatan pe n ge lo laan s am pah ?

Sebagai salah satu tokoh panutan masya-rakat khususnya di RW 11 Kelurahan Cibangkong, saya bersama beberapa warga merasa prihatin dengan kondisi wilayah RW ini yang paling kumuh karena penduduknya paling padat. Sampah sampai menggunung karena tidak diangkut Dinas Kebersihan kota. Seringkali bila musim hujan air sungai meluap hingga ke

rumah warga.

13

WAWA N C A R A

Nasib rumah kompos RW 11 Kelurahan Cibangkong, Kota Bandung sungguh memprihatinkan. Kurangnya anggaran adalah salah satu penyebabnya. Foto Bowo Leksono

Rumah Kompos RW 11 Cibangkong:

PIONIR YANG MEMPRIHATINKAN

(16)

U n t u n g l a h ada binaan dari Pus-litbangkim Departemen PU yang mau membantu membangun Cibangkong dengan adanya rumah kompos.

Ba ga im a n a s is te m p e n ge lo la a n s am pah yan g dike m ban gkan ? Apakah d ike rjakan s e n d iri atau ju ga m e li-batkan an ggo ta m as yarakat yan g lain .

Sejak pertama pada tahun 1998 menda-pat pembinaan dari Puslitbangkim tentang pengelolaan sampah yang menghasilkan produk kompos. Tadinya warga sempat tidak setuju karena takut bau bila di ling-kungan padat penduduk ada penampungan sampah. Setelah diyakinkan dan berjalan, ternyata berguna. J adi setiap dua hari, arma-da arma-dari rumah kompos mengambil sampah di TPS-TPS (tempat penampungan semen-tara-red) di tiap RT untuk kemudian diolah di rumah kompos.

Apakah e fe ktif dalam m e n guran gi tim bulan s am pah ?

Tentu, lihat saja, sekarang sudah tidak ada timbulan sampah di wilayah RW kami. Semuanya terangkut ke rumah kompos. Memang masih disayangkan, ada RW lain yang mengelola sampah dengan cara dibakar dan itu ternyata malah menimbulkan per-soalan, jadi polusi.

Apa s aja ke n dala yan g dih adapi dalam m e libatkan m as yarakat?

Sam p ai sekar an g, u n tu k m em p e-ringan rum ah kom pos dalam m engolah sam pah m asih susah m en gajak warga m em ilah sam pah organik dan anorganik. Padahal sudah ada dua tong sam pah tiap keluarga untuk m em ilah. Sem pat ada juga bantuan keranjang Takakura agar ibu-ibu m au m engolah sam pah organik di rum ah-n ya. Tapi ya itu , ada yaah-n g aktif daah-n banyak yang m asa bodoh, warga m erasa m em ilah sam pah itu tugas rum ah kom pos karena warga m erasa sudah m em bayar iuran. Nah, jum lah iuran ini juga m enjadi kendala. Bayangkan, satu bulan hanya Rp 1.0 0 0 , padahal dari 90 0 rum ah, paling hanya 60 0 rum ah yang m em bayar. Ini tentu tidak m encukupi untuk m em bayar em pat tenaga rum ah kom pos tiap

bulan-nya. Coba, m ereka m asing-m asing cum a digaji Rp 150 per bulan.

Apakah yan g An da ke rjakan tidak be rbe n tu ra n d e n ga n p ro gra m p e -m e rin tah ?

Saya rasa tidak berbenturan. Kalau berbenturan, tentu tidak berani melakukan-nya. J ustru yang kami lakukan membantu pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Bandung. Seharusnya kan tanggung jawab Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang meng-angkut sampah warga, ternyata mampu kami kelola sendiri. Tapi kenapa sama sekali tidak ada dukungan dan bantuan konkrit dari pemerintah kota sampai sekarang.

Apakah an da m e n dapat dukun gan atau ban tuan dari pih ak luar s e pe rti pe m e rin tah , s w as ta atau pih ak lain -n ya? Jika ya, duku-n ga-n / ba-n tua-n da-lam be n tuk apa?

Sampai sekarang tidak ada bantuan dari Pem erintah Kota Bandung padahal pe-ngelolaan sampah di sini sudah 10 tahun lam anya. Ya hanya dari Puslitbangkim Departemen PU saja pada awal-awal dulu. Kami berharap ada kepedulian dari peme-rintah kota, karena yang kami lakukan turut m em bantu program pem erintah. Dari swasta atau LSM juga belum ada. Paling dari perguruan tinggi seperti Universitas Pajajaran Bandung yang sempat membantu renovasi rumah kompos dan dari ITB mem-bantu penelitian.

Me n urut An da apa fakto r utam a yan g s an gat m e n e n tukan ke be rh as il-an dari ke giatil-an in i?

Kalau saya katakan belum berhasil. Kalau berhasil mungkin masyarakat sudah merasakan. Kepedulian masyarakat sendiri masih belum sepenuhnya. Kami juga masih butuh dana dan pemasaran kompos yang sedang terus dicoba.

Jika ke gia ta n s e p e rti in i a ka n dilakukan di te m pat lain , pe rs yaratan apa yan g pe rlu dipe n uh i agar dapat be rjalan lan car?

Memang sudah banyak pihak hampir dari seluruh provinsi di Indonesia berkun-jung dan belajar kompos di Cibangkong,

belum lagi beberapa perwakilan negara. Bahkan wilayah tetangga yaitu Kabupaten Cim ahi sudah lebih berhasil dari sini. Sebenarnya syarat untuk bisa mencapai keberhasilan ya adanya kejujuran dan keter-bukaan atau transparansi. J ujur dan terbuka dalam mengelola keuangan dan hasilnya.

Apakah ke te rlibatan m as yarakat s e ba ikn ya d ia tu r d a la m p e ra tu ra n dae rah ?

Saya kira itu sangat perlu. Karena selama ini yang dilakukan pemerintah kota hanya sekedar himbauan agar masyarakat mau sadar dan peduli. Tapi sayangnya kalau ada daerah yang dinilai berhasil pemerintah kota sama sekali tidak meliriknya.

Man faat apa yan g diras akan m a-s yarakat a-s aat in i?

Manfaatnya tentu besar sekali. Hal yang paling terlihat ya lingkungan menjadi bersih karena tidak ada lagi sampah yang me-numpuk. Akan lebih besar lagi manfaatnya bila produk kompos sudah berhasil dipa-sarkan, selain memberi lapangan kerja, juga mampu menampung sampah dari satu Kelurahan Cibang-kong. Bowo Leksono

14

Nama : Andarusman Tempat, tanggal lahir:

Cibangkong, 17 Agustus 1935 Istri : Hj. Rusminah (alm) Anak : 14 anak Cucu : 20 cucu

Pendidikan : Sekolah Guru Pendidikan Teknik (SGPT) Karir : Kasi Tim Pemeriksa PLN Kota Bandung

(hingga 1990)

Fot o: Bowo Leksono

WAWA N C A R A

Percik

(17)

S

eiring pertam bahan penduduk dan p er u bah an p ola kon su m si m a-syarakat, sam pah yang dihasilkan tiap tahun sem akin bertam bah. Nam un, pertam bahan sam pah tersebut tidak ter-batas pada volum e sem ata karena m en-cakup juga jen is dan karakteristikn ya. Sem entara m etode pengelolaan sam pah saat ini pada um um nya m asih dengan cara m em buang sam pah secara langsung ke Tem pat Pengolahan Akhir (TPA).

Ber m acam m asalah pu n h ad ir tak sekedar persoalan kebersihan dan pence-m aran lingkungan, napence-m un sudah pence-m asuk ke wilayah sosial yaitu perselisihan antar-warga di sekitar TPA. Parahnya, ham pir sem ua kota di Indonesia, baik kota besar m aupun kota kecil, tidak m em iliki pena-nganan sam pah yang baik.

Pen an gan an keban yakan d en gan m anajem en yang sam a, kum pul-angkut-bu an g. Su atu p en gatu r an klasik yan g sudah seharusnya diakhiri. Cara ini

ter-bukti m em iliki kelem ahan dan cenderung m erugikan. Tidak hanya bagi lingkungan tapi juga bagi m asyarakat di sekitar lokasi pem buangan.

Ten tu kita m asih in gat ben can a ledakan di TPA sam pah di Leuwigajah, Cim ahi, J awa Barat yang m enelan korban r atu san or an g d an sam p ai sekar an g belum bisa m em uaskan sem ua keluarga korban. Belum lagi konflik m asyarakat di sekitar lokasi tem pat pengolahan sam pah ter p ad u (TPST) Bojon g, Bogor , J awa Barat atau TPA Bantar Gebang di Bekasi yang kerap m enghiasi m edia m assa di-susul beberapa persoalan persam pahan di kota-kota lain. Terkadang m asalah tidak hanya berdam pak pada satu kota saja tapi berkaitan antarkota.

Sam pah telah m enjadi perm asalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara kom prehensif dan ter-padu dari hulu ke hilir agar m em berikan m an faat secar a ekon om i, seh at bagi

m asyarakat, dan am an bagi lingkungan, ser ta d ap at m en gu bah p er ilaku m asyarakat.

Dalam p en gelolaan sam p ah ju ga diperlukan kepastian hukum , kejelasan tan ggu n g jawab d an kewen an gan Pem erintah, pem erintahan daerah, serta p er an m asyar akat d an d u n ia u sah a sehingga pengelolaan sam pah dapat ber-jalan secara proporsion al, efektif, dan efisien.

Untuk itu, pem erintah dan berbagai kalangan m asyarakat m em andang pen-ting Indonesia m em iliki UU persam pah-an. Ditetapkan dan diluncurkannya UndangUndang tentang Pengelolaan Sam -pah ini dim aksudkan untuk m ewujudkan sistem pengelolaan sam pah yang berhasil guna dan berdaya guna, sehat, am an dan ram ah lingkungan.

Hal penting yang diatur dalam UU ini adalah perubahan paradigm a dalam pe-ngelolaan sam pah yang sem ula sekedar m engum pulkan, m engangkut dan m em -buang sam pah ke TPA berganti m enjadi pengelolan sam pah dengan m enerapkan prinsip 4 R (reduce, reuse, recy cle, re-cov er).

Sebelum h adir n ya Un dan g-Un dan g Nom or 18 Tah u n 20 0 8 ten tan g Pen gelolaan Sam p ah , p ar a p em an gku kepentingan bidang persam pahan tidak m em iliki pijakan kuat dalam m engurus soal sam p ah . Pad a 9 Ap r il 20 0 8 , Rancangan Undang-Undang (RUU) ten-tan g Pen gelolaan Sam p ah d isetu ju i Sid an g Par ip u r n a Dewan Per wakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

UU ini m erupakan upaya Pem erintah un tuk m en in gkatkan

kese-h atan m asyar akat

15

R E G U L A S I

Implement asi Peran Masyarakat

Sesuai UU No. 18 Tahun 2008

Percik

Mei 2009

(18)

d an ku alitas lin gku n gan d i In d on esia serta m enjadi acuan kebijakan nasional dalam pengelolaan sam pah di Indonesia.

P a ra d igm a P e n ge lo la a n S a m p a h Pasal 4 m enyatakan bahwa "Penglolaan sam p ah ber tu ju an u n tu k m e-n ie-n gkatkae-n keseh atae-n m asyarakat dae-n ku alitas lin gku n gan ser ta m en jad ikan sam pah sebagai sum ber daya."

Sejak d iu n d an gkan n ya UU Pen ge-lolaan Sam pah dalam lem baran negara, penanganan sam pah di Indonesia diatur den gan paradigm a baru. Sem ua pihak ber tan ggu n g jawab ter h ad ap sam p ah , baik m asyar akat, pem er in tah m aupun pem an gku kepen tin gan yan g berkaitan dengan keberadaan sam pah.

Seperti diketahui, selam a ini sebagian besar m asyarakat dalam m engelola sam -pah m asih bertum pu pada pendekatan den gan m etode kum pul-an gkut-buan g. Par ad igm a bar u m em an d an g sam p ah sebagai sum ber daya yang m em punyai n ilai ekon om i, m isaln ya un tuk en ergi, kom pos, pupuk ataupun un tuk bah an baku industri.

Ta n ggu n g J a w a b P e n ge lo la a n S a m -p a h

Dalam r an gka m en yelen ggar akan pengelolaan sam pah secara terpadu dan kom prehensif, pem enuhan hak dan kewa-jiban m asyarakat, serta tugas dan wewe-nang Pem erintah dan Pem erintah Daerah untuk m elaksanakan pelayanan publik, diperlukan payung hukum dalam bentuk undang-undang.

Pengelolaan sam pah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas m anfaat, asas keadil-an, asas kesadarkeadil-an, asas kebersam akeadil-an, asas keselam atan, asas keam anan, dan asas nilai ekonom i.

Dalam u n d an g-u n d an g in i, tid ak hanya pem erintah saja yang bertanggung jawab terhadap persoalan persam pahan; m asyarakat (rum ah tangga) dan swasta

(sebagai pr odusen kem asan yan g lalu m enjadi sam pah) pun wajib m engelola sam pah dengan aturan yang sudah diten-tukan.

Aturan ini terdapat pada Pasal 12 ayat (1) yang m engatakan bahwa "Setiap orang dalam pengelolaan sam pah rum ah tangga dan sam pah sejenis sam pah rum ah tang-ga wajib m en gu r an gi d an m en an tang-gan i sam pah dengan cara yang berwawasan lingkungan".

Sem en tar a Pasal 13 m en yebu tkan "Pen gelola kawasan p er m u kim an , kawasan kom er sial, kawasan in dustr i, kawasan khusus, fasilitas um um , fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya wajib m enye-diakan fasilitas pem ilahan sam pah."

Dengan kata lain, undang-undang itu m em aksa m asyarakat untuk m elakukan daur ulang dalam pengelolaan sam pah. Tentu bila tidak m engelola sam pah akan dikenai sanksi sesuai peraturannya.

Hal lain yang m enarik dalam undang-un dan g sam pah in i berken aan aturan bagi para produsen seperti yang tercan-tum dalam Pasal 14 dan 15. Seperti kewa-jiban yang dibebankan pada m asyarakat, p r od u sen p u n d iwajibkan m en gelola kem asan dari baran g yan g diproduksi yang tidak dapat atau sulit terurai oleh alam . Pem er in tah akan m elaku kan m ekan ism e p u n ishm en t a n d r ew a r d kepada perusahaan yang m elanggar dan tidak m enjalankan pengolahan sam pah. Tak ter kecu ali p ad a m asyar akat baik secara individu m aupun kom unitas.

Ke w a jib a n P e m e rin ta h d a n P e m e -rin ta h D a e ra h

Sebelum diundangkannya UU No. 18 Tahun 20 0 8 , m eski telah ada n orm a-n orm a, staa-n dar-staa-n dar, prosedur daa-n m an u al-m an u al p en gelolaan sam p ah yang disosialisasikan, tidak ada aturan yang tegas m engenai pengelolaan sam pah di setiap kabupaten/ kota atau provinsi di In don esia. Sem ua daerah berpegan gan pada peraturan daerah m asing-m asing,

sehingga penanganan sam pah pun berbe-da-beda.

Parahnya, pem erintah daerah terje-bak pada m asalah retribusi dan sanksi-sanksi (denda) untuk meningkatkan pen-dapatan daerah masing-masing dibanding tanggung jawab manajemen pengolahan sampah untuk kepentingan bersama.

Melalui undang-undang inilah konsep dasar berkaitan pem benahan penanganan sam p ah d i In d on esia bisa ter wu ju d segera. Tentu setelah diterbitkannya per-atu r an p em er in tah sebagai p ed om an p elaksan a u n d an g-u n d an g ter sebu t. Untuk kem udian diikuti peraturan daerah yang berpedom an pada aturan yang lebih tinggi tingkatannya.

Sam pah yan g dikelola berdasarkan Undang-Undang ini terdiri atas sam pah rum ah tangga, sam pah sejenis sam pah r u m ah tan gga, d an sam p ah sp esifik. Setiap orang yang m elakukan kegiatan usaha pengelolaan sam pah wajib m em i-liki izin dari Kepala Daerah sesuai dengan kewen an gan n ya. Bupati/ walikota dapat m enerapkan sanksi adm inistratif kepada pengelola sam pah yang m elanggar keten-tuan persyaratan yang ditetapkan dalam perizinan.

Pem erintah dan Pem erintah Daerah wajib m em biayai pen yelen ggaraan pe-n gelolaape-n sam p ah . Masyar akat d ap at ber p er an d alam p en gelolaan sam p ah yan g diselen ggarakan oleh Pem erin tah dan / atau Pem erin tah Daerah . H al in i dapat dilakukan m elalui :

pem berian usul, pertim bangan, dan sar an kep ad a Pem er in tah Pu sat dan/ atau Pem erintah Daerah; perum usan kebijakan pen gelolaan sam pah; dan

p em ber ian sar an d an p en d ap at dalam pen yelesaian sen gketa per-sam pahan.

Secara tersurat Undang-Undang Pe-ngelolaan Sam pah m em aksa pem im pin daerah m engelola sam pah bila

tak in gin d igu gat

16

R E G U L A S I

Percik

Referensi

Dokumen terkait

Sayangnya, tidak dapat dijelaskan apakah habitus yang Muluk coba bangun ini berhasil atau tidak karena di akhir film, yang terlihat mengasong hanyalah kelompok Copet yang diketuai

1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif. 2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang

1) Adanya karyawan yang mampu memperkenalkan produk kopi kepada konsumen secara langsung.. Promosi ini dilakukan lewat penyertaan nomor telpon disetiap kemasan produk.

Berikut ini adalah Data Flow Diagram pada Sistem Informasi absensi karyawan. Seperti diketahui sebelumnya, sistem Sistem Informasi absensi karyawan ini memiliki 4 sub sistem

Tidak ditemukannya perbedaan kepuasan pernikahan yang signiikan pada pasangan dewasa muda yang bekerja, ditinjau dari penghasilan istri, mengindikasikan bahwa istri dapat bekerja dan

penelitian yang akan dilakukan dan disesuaikan dengan jadwal pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di Sekolah Dasar Negeri 37 Pontianak Tenggara; (2)

Saksi Tasya, saksi Agustina dan saksi Fadila bertemu terdakwa di halaman Hotel Sunggal, kemudian ketiga saksi tersebut dibawa terdakwa ke lobby Hotel Sunggal

Persepsi yang muncul dalam aktivitas konsumsi umumnyamelibatkan emosional yang mereka rasakan sehinggaakan mempengaruhi perilaku, kebiasaan membeli, dan sebagainya