• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengalaman Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Negeri Lain

Oleh Yuyun Ismawati

Truk-truk pengangkut sampah. Foto Noka Destalina

WAWA S A N

Percik

Setelah dikom poskan di dalam digester, kom pos lalu ditem patkan di dalam kom - partem en aerasi. Di sini kom pos didi- am kan secara terbuka selam a 4 hari agar suhunya turun kem bali.

Sem entara itu di Laksi Don Mueang dan Rom klao com m un ity, Ladkraban g, kegiatan Ban k Sam p ah atau Gar bage Bank cukup m arak. Di Bangkok sekarang ada sekitar 1.0 0 0 bank sam pah sejenis ini yang beroperasi. Masing-m asing rata-rata m en gelola 50 ton r ecy cla bles setiap harinya.

Pem asukan bank sam pah di Pak-Kred lum ayan besar karena terletak di kawasan p er d agan gan . Pen gelola Pak-Kr ed garbage bank m engatakan bahwa m ereka m am pu m endapatkan paling tidak Rp 125 juta per bulan dari penjualan barang daur ulan g yan g berhasil dikum pulkan dari warga dan anggotanya.

An ggota m em bayar biaya bu lan an kepada pengelola fasilitas. Bank sam pah m am p u ber d ir i sen d ir i m em biayai kegiatannya tanpa subsidi dari pem erin-

tah kota atau BMA.

Pen galam an di Ph ilipin a lain lagi. Ecological Solid Waste Man agem en t Republic Act 90 0 3 (RA 90 0 3) yang diber- lakukan di Philipina sejak tahun 20 0 1, m ewajibkan adanya m inim isasi sam pah di sem ua level, m ulai dari tingkat rum ah tan gga sam p ai volu m e sam p ah yan g d ibu an g ke tem p at p em bu an gan akhir/ landfill.

Di tingkat kam pung atau desa, RA 90 0 3 m ewajibkan dibangunnya Material Recovery Facility atau MRF yang dikelola oleh kom ite m asyarakat. Pem erintah kota m enyediakan anggaran untuk pembangun- an MRF ini setara Rp 250 juta per lokasi. Pem berian dana diberikan berdasarkan u r u tan an tr ian kelom p ok-kelom p ok m asyarakat yang m engajukan perm ohon- an paling awal. Siapa daftar paling awal, dia yang dapat lebih dulu.

Di sebagian besar Barangay atau Desa di Philipin a, sudah ban yak MRF yan g diban gun sejak tahun 20 0 0 . Sebagian besar investasi awalnya didukung dana pem erin tah kota/ daerahn ya. Di sekitar Manila City, Pasig city dan Quezon City ada beberapa MRF Barangay yang dikelo- la m asyarakat.

Sebu t saja Bar an gay Par an g d i Marikina City yang sukses m engekspor industri kerajinan dari bahan daur ulang ke AS, J ep an g d an Er op a, Bar an gay Bagum buhay, Barangay Yakal, di Silang - Cavite yan g sukses m ereduksi jum lah sam pah sam pai dengan 70 % dengan cara m engom poskan dan m endaur-ulang sam - pah dikelola oleh warga.

Di Barangay Bancod, Indang, Cavite, MRF-nya hanya berupa area beratap tem - p at m en am p u n g sam p ah r esid u yan g d iku m p u lkan setiap m in ggu secar a sukarela oleh warga. R ecy clables atau barang daur ulang dijual langsung dari rum ah-rum ah kepada para bandar pem u- lung. Sam pah organik dikom poskan di r u m ah -r u m ah d en gan m en ggu n akan m etode ban bekas yan g diperken alkan Mother Earth Foundation. Kom pos yang dihasilkan digun akan un tuk m en an am pohon vinegar yang kem udian diproses dan dijual sebagai vinegar oil.

Di Cavite juga ada Center for Ecozoic Liv ing & Learning(CELL), suatu p u sat p elatih an u n tu k

keh id u p an yan g

40

WAWA S A N

Composting Center yang bersih di Pak-Kred Municipality. Foto Noka Destalina Mesin pengompos dengan digester rotasi yang di-

gerakkan oleh listrik. Foto Noka Destalina

WAWA S A N

Percik

berkelanjutan (sustainable liv ing) yang diinisiasi oleh seorang Pendeta Colom bia pada tahun 1996. CELL juga m enyedi- akan sejum lah dana untuk im plem entasi eco-w aste m anagem ent di Cavite. Pusat pelatihan ini juga m em prom osikan pe- ngelolaan lim bah dengan biodigester. Gas m etan yan g d ih asilkan d im an faatkan u n tu k p em an as air , m em p er ken alkan eco-garden, dan com posting toilet.

Bar an gay Bagu m bu h ay, d i Qu ezon city d im u lai sejak 20 0 2, ter d ir i d ar i kegiatan d i MRF, p en gom p osan d an pen yim pan an baran g daur ulan g serta urban farm ing. Kunci sukses dari pro- gram m ereka adalah "4Es": Education atau pendidikan (kam panye yang aktif dan intensif), Engineering atau rekayasa (m en ggu n akan p er alatan d an m etod a yang tepat), Enforcem entatau penegakan (im p lem en tasi RA 90 0 3/ p er atu r an Barangay), dan Econom icatau ekonom i.

Barangai Bagum buhay juga m em pro- m osikan pem anfaatan sam pah yang tidak dapat didaur-ulang m enjadi bahan-bahan ban gu n an seper ti tegel, con block dan lain -lain . Mer eka ju ga bah kan p u n ya kebun binatang m ini (w ildlife center).

H am pir sem u a MRF di Bar an gay- baran gay di Philipin a digerakkan oleh captain atau leader dan m asing-m asing m em iliki konsep, pola pengelolaan atau prin sip sen diri-sen diri. Sebagian besar

d id am pin gi oleh LSM seper ti Moth er Ear th Fou n d ation , CELL d an KILUS Foun dation . Sem ua MRF didan ai oleh pem erintah daerahnya karena sudah ter- can tu m d alam Ecolog ica l W a st e M anagem entRA 90 0 3.

H an ya beberapa saja yan g didan ai oleh ADB, LSM atau donor lain. Yang pasti di Philipina, target m inim isasi sam - pah yang dibuang ke TPA selam a 5 tahun sejak diberlakukannya RA 90 0 3 sebanyak 25% term asuk konversi TPA-TPA yang sem u la d iop er asikan secar a ter bu ka

(open dum ping) m enjadi controlled land- fill lalu m enjadi sanitary landfillbenar- benar diupayakan bersam a oleh sem ua pihak.

Di In d ia ad a EXNORA, Excellen t, Novel, Radical, yang kegiatan dan ger- akannya m enyerupai charity clubserupa Rotary Club atau Lion s Club. Mereka m em iliki struktur cabang organisasi di berbagai negara bagian dan tingkat kota dan m em prom osikan beberapa m odel. Ada m odel Vellore, ada m odel Green Cross dan lain-lain. Secara um um yang d ilaku kan EXNORA ad alah m en gge- r akkan kesad ar an m asyar akat u n tu k m em ber sih kan lin gku n gan n ya sen d ir i. Tidak ada sistem baku yan g diperke- nalkan EXNORA, tapi m ereka percaya bahwa jika sem ua orang diberi bekal dan tekad untuk selalu m elakukan yang ter- baik, inovatif dan m elakukannya secara radikal akan m em beri dam pak yang sig- nifikan terhadap lingkungan.

Yuyun/ dikutip dari laporan Noka Destalina dan Prapti Wahyuningsih, 2007

41