• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Sampah

Percik

Mei 2009

Pada tahun 2006, Unilever merambah Ibukota J akarta, disusul Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 20 0 7, kemudian Makassar di tahun 2008, dan tahun ini mereplikasi di Kota Medan, Bandung dan Banjarmasin.

PT Unilever mereplikasi ke berbagai kota besar di Indonesia karena pada dasarnya setiap kota memiliki permasalahn sampah dan setiap kota bisa melakukan program pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Environm ent Program Manager PT Unilever Indonesia Tbk Silvi Tirawaty, me- ngatakan Unilever mempunyai keterbatasan untuk memasuki setiap kota di Indonesia. "Kriteria yang kami pilih adalah kota-kota besar yang memang mempunyai perma- salahan pelik sehingga pemberdayaan ma- syarakat mempunyai dampak signifikan ter- hadap permasalahan sampah kota," ungkap- nya.

Menurut Silvi, Unilever m em punyai pekerjaan rumah karena sebagai produsen menghasilkan kemasan dan ketika sampai ke tangan konsumen akan menjadi sampah yang dapat merusak lingkungan. "Kami berusaha mengedukasi masyarakat bahwa kemasan produk itu tidak seharusnya men- jadi sampah tapi bisa digunakan kembali," ujarnya.

Model pemberdayaan masyarakat ini ternyata belum begitu terlihat pada CSR yang dilakukan PT Telkom dan PT Tetra Pak, perusahaan penghasil kemasan minuman yang cukup mengusai pasar di Indonesia. Kedua perusahaan ini masih menerapkan pertanggungjawaban sosialnya dengan cara memberi bantuan berupa barang seperti tong atau truk sampah, dana, atau fasilitas kebersihan untuk masyarkat.

Sem entara Bank Danam on, sebuah perusahaan perbankan swasta di Indonesia melalui Danamon Peduli, juga telah me- replikasi CSR-nya untuk pengelolaan sam- pah berbasis masyarakat (PSBM) di pasar- pasar tradisional di Indonesia.

Pada tahun 20 0 7, Danam on Peduli berhasil menyulap kebersihan di tiga pasar

tradisional di Ciputat, Tangerang, Bantul, Yogyakarta, dan Sragen, J awa Tim ur. Melalui Program Danamon Go Green yaitu program konversi sampah organik pasar tra- disional menjadi pupuk organik (kompos) berkualitas tinggi, Danamon Peduli tahun ini menyiapkan Rp 2,1 miliar dari keseluruhan dana CSR sebesar Rp 10 miliar untuk 31 pasar tradisional.

Ke rjas am a Be rbagai Pih ak

Kecil kem ungkinan suatu program dijalankan tanpa dukungan berbagai pihak akan berhasil dengan kualitas yang bagus. Dalam pemberdayaan masyarakat bidang pengelolaan sampah, dana CSR tidak akan berarti apa-apa tanpa dukungan dari peme- rintah daerah setempat.

Karena sebenarnya, masalah sampah salah satunya adalah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, namun kemam- puan finansial maupun SDM tentu terbatas. Disinilah dibutuhkan kerjasam a pihak swasta, perguruan tinggi, media massa, dan kesadaran masyarakat sendiri.

Direktur Eksekutif Danamon Peduli Risa Bhinekawati m enegaskan, Program Da- namon Go Green ini salah satu syaratnya harus ada komitmen dari kepala daerah dalam menjamin kesuksesan dan kesinam-

bungan program. "Kalau Danamon hanya sebagai donasi, ya kami tidak mau. Tapi harus bersama-sama karena program ini berdampak jangka panjang," ujarnya. Ko m pe n s as i bagi Pe rus ah aan

Baik secara langsung maupun tidak lang- sung, pelaksanaan Corporate Social Res- ponsibility jelas akan mempengaruhi suatu perusahaan dari sisi bisnis. Minimal, CSR sebagai wujud tanggung jawab atau bahkan kewajiban kepada masyarakat setelah sekian lama memperoleh keuntungan yang juga datang dari masyarakat.

Silvi m engatakan, corporate im age im basdari penerapan CSR menempati po- sisi yang sangat signifikan. "Apabila im age perusahaan bagus, maka roda perusahaan yang lain menjadi optimum, misal karyawan yang menjadi bangga sehingga bekerja lebih baik lagi juga karena penilaian masyarakat terhadap perusahaan," katanya.

Begitu pun yang diungkapkan Risa. Menurutnya, m eskipun tidak bertujuan berhitung, Danamon akan dikenal sebagai perbankan yang peduli pada kesejahteraan masyarakat. "Perbaikan komunitas pasar juga merupakan investasi sosial bagi Bank Danamon," ungkapnya. Bowo Leksono

58

P R A K T E K U N G G U L A N

Percik

Mei 2009

Merubah waj ah pasar tradisional menj adi bersih dan rapi merupakan upaya Yayasan Danamon Peduli. Foto: koleksi Yayasan Danamon Peduli

L

em baga Swad aya Masyar akat (LSM) m erupakan salah satu sta- keholder dalam program Penge- lolaan Sam p ah Ber basis Masyar akat (PSBM) di berbagai lokasi. LSM m em - fungsikan dirinya sebagai penggerak/ ini- siator sekaligus m otivator bagi m asya- rakat dalam m engelola lingkungan yang bersih dan sehat.

Ada beragam LSM yang peduli dan m elaku kan p en gger akan m asyar akat untuk m engelola sam pah. Biasanya prog- ram PSBM ini m erupakan bagian dari program besar pen gelolaan kebersihan lingkungan.

Seperti yang dilakukan Env ironm en- tal Serv ices Program (ESP). Dalam pene- rapan program nya, ESP bekerja dengan seju m lah m itr a u n tu k m en in gkatkan kesehatan m elalui perbaikan m anajem en sum ber daya air dan perluasan akses air bersih dan sanitasi kepada m asyarakat.

Sem entara tujuan dari kegiatan ESP adalah m eningkatkan kesehatan m asya- rakat m elalui air dan sanitasi. Fokus pro- gram ESP adalah pada keterkaitan antara ku alitas lin gku n gan ser ta d am p akn ya pada kesehatan dan sam pah yang m eru- pakan salah satu m ata rantai penyebaran kum an penyakit, khususnya diare yang dapat m en urun kan kualitas keseh atan m asyarakat.

Program pen gelolaan persam pah an bagi LSM Mercy Corps m erupakan salah satu kegiatan yang sejalan dengan tujuan u tam a p r ogr am p er kotaan seh in gga d alam ber bagai kesem p atan p r oyek- proyek selalu diupayakan m em asukkan kegiatan PSBM. Con toh - nya proyek sanitasi lin gk u n ga n , p en ce-

gah an ban jir, pen cegah an kekuran gan gizi balita, dan sebagainya.

Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari), sebu ah LSM lokal ber d om isili d i Se- m arang, J awa Tengah, sejak 20 0 1 m en- jalan kan program -program terkait pe- ngelolaan sam pah. Beberapa wilayah di Kota Sem ar an g m en jad i p ilot p r oject kem udian berkem bang hingga kota-kota di J awa Tengah seperti Tegal, Pati dan Kudus.

P e n d a n a a n

Tid ak sem u a LSM m em iliki d an a besar un tuk m en jalan kan program n ya. Tapi bukan berarti m ereka tidak m em iliki sam a sekali untuk m em ulai m enerapkan program . Sebagai penggerak awal, justru p ih ak p en gger ak m en yiap kan d an a pancingan dan ketika program m ulai ber- jalan, berusaha pihak lain turut berperan

dalam pendanaan.

Meskipun ada pula LSM yang keselu-

ruhan pendanaannya ditanggung pihak donor seperti Mercy Corps yang dibiayai United States Agency for International Dev elopm ent USAID, IDRC, pem erintah Belan d a, d an sebagain ya. Ter m asu k un tuk kegiatan PSBM di wilayah per- m ukim an kum uh perkotaan yang m enjadi target kerja Mercy Corps.

Selain d ar i USAID, su m ber p en - danaan ESP juga m elibatkan pem erintah daerah setem pat dan donor lain seperti J BIC. Sem entara Yayasan Bintari sum ber dana berasal dari J ICA, GTZ, serta dari pem da m aupun pem kot m asing-m asing daerah binaan.

Be n tuk Ke te rlibatan Pro gram PSBM Bentuk keterlibatan LSM dalam pro- gram PSBM disesuaikan dengan tujuan dan fungsi dari LSM itu sendiri. Pada dasarnya apa yang dilakukan LSM dalam m en er ap kan p r ogr am tid aklah jau h berbeda. Sebagai inisiator dan m otivator, LSM m em berikan pem berdayaan berupa edukasi/ pelatihan, m em obilisasi m asya- rakat, dan capacity building. Keterlibatan LSM biasan ya juga hin gga m on itorin g dan evaluasi.

Urban Gov ern an ce Ad v isor Mercy Corps Pram ita Harjati m engatakan, ben- tu k ker jasam a Mer cy Cor p s d en gan m asyar akat u m u m n ya d ifor m u lasikan dalam bentuk penyusunan rencana kerja bersam a, dengan RW, pem uda, dewan kelu r ah an , kad er d en gan sebelu m n ya m em ben tu k atau m em an faatkan CBO (Com m un ity -based Organ ization ) yang sudah ada. "Sem entara keterlibatan pihak pem erintah di beberapa wilayah sangat bervariasi. Ada yang sangat m endukung hingga m em berikan berm acam bantuan atau sekedar dukungan m oril," ujarnya.

Menurut Koordinator Sanitasi Nasio- n al ESP-USAID Win arko H adi, keter- libatan m asyarakat adalah dengan m em u-

lai pem ilahan dan pengolahan sam - pah dar i r u m ah -

59