GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP
HAJI ADAM MALIK
Oleh :
DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA 130100145
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP
HAJI ADAM MALIK SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh :
DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA 130100145
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
i
ii
ABSTRAK
Latar belakang: Kanker vulva merupakan kanker ginekologis yang jarang terjadi pada wanita, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk terkena mengidap kanker ini. Di seluruh dunia sekitar 60% kasus kanker vulva terjadi di negara – negara berkembang. Kanker vulva memiliki memiliki efek yang besar terhadap kehidupan wanita yang didiagnosa dengan penyakit ini, bukan hanya resiko mortalitas tetapi juga resiko morbiditas yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik Medan.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien kanker vulva yang memenuhi kriteria inklusi, data disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil: Dari total 55 penderita kanker vulva didapatkan stadium penderita kanker vulva yang paling banyak adalah stadium II (38.2%), dengan jumlah penatalaksanaan awal yang paling banyak adalah pembedahan (45.4%). Dan ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva adalah sebanyak 28 orang (50,9%).
Kesimpulan: Didapatkan bahwa penderita kanker vulva dengan stadium II merupakan penderita yang terbanyak. Penderita yang meninggal paling banyak pada stadium IIIA. Dan ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva adalah sebanyak 28 orang (50,9%).
Kata kunci: Kanker vulva, penatalaksanaan, angka ketahanan hidup satu tahun
iii
ABSTRACT
Background: Vulval cancer is a gynecologic cancer that rarely occurs in women, although all women are at risk in developing this cancer. Worldwide, approximately 60% cases of vulvar cancer happens in developing countries.
Vulvar cancer has a profound effect in the quality of life of women who are diagnosed, not only mortality but also has a significant risk in morbidity. This study aims to determine the one year survival rate of the patients with vulvar cancer in RSUP Haji Adam Malik Medan.
Methodology: This is a descriptive study with retrospective approach using data from vulvar cancer patient’s medical records that met the inclusion criteria. The data is presented in tabular form.
Results: From the total of 55 vulvar cancer patients, most of the patients are in stage II (38.2%), and most of the initial management is surgery (45,4%). It is found that the number of first year survival rate of vulvar cancer is 28 patients (50,9%)
Conclusion: It were found that most of the vulvar cancer patients are in stage II.
And most of patients who died are in stage IIIA.
Key words: Vulvar cancer, treatment, first year survival rate.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:
1. Kepada dr. Aldy S. Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr. Feby Yanti Harahap, M.Ked(PA), Sp. PA dan dr. Cut Adeya Adella, Sp.OG(K) yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr.
Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD dan dr. Yunita Sari Pane, Msi selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.
3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Soegiarto Gani, Sp.PD, FINASIM yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Hasan Sagala dan Ibunda tercinta Dani Sartika Simarmata, serta adik-adik penulis, Desman Hansen Sagala, Yesy Sihombing dan Dita Hilda Cristin Sagala yang senantiasa mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
v
5. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Wina Kanya Wasystha Bangun yang senantiasa selalu memberikan dukungan, semangat dan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
6. Kepada teman seperjuangan Avie Hanindya Dwiyanti Rambe yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.
Medan, Desember 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR SINGKATAN ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1. Tujuan Umum ... 3
1.3.2. Tujuan Khusus... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1. Bagi Pendidikan ... 3
1.4.2. Bagi Masyarakat ... 3
1.4.3. Bagi Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1. Anatomi Vulva ... 4
2.1.1. Mons Pubis (Veneris) ... 4
2.1.2. Bibir Besar (Labia Mayora) ... 4
2.1.3. Bibir Kecil (Labia Minora) ... 5
2.1.4. Klitoris ... 5
2.1.5. Vestibulum ... 5
vii
2.1.6. Kelenjar Bartholini ... 5
2.1.7. Hymen (Selaput Dara) ... 5
2.1.8. Perineum... 6
2.1.9. Urethra ... 6
2.2. Kanker Vulva ... 6
2.2.1. Etiologi Kanker Vulva ... 7
2.2.2. Manifestasi Kanker Vulva ... 7
2.2.3. Klasifikasi Kanker Vulva ... 8
2.2.4. Stadium kanker Vulva ... 9
2.2.5. Diagnosis Kanker Vulva ... 9
2.2.6. Penatalaksanaan Kanker Vulva ... 11
2.2.7. Prognosis Kanker Vulva... 14
BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ... 16
3.1. Kerangka Teori... 16
3.2. Kerangka Konsep ... 17
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18
4.1. Rancangan Penelitian ... 18
4.2. Lokasi dan waktu Penelitian ... 18
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18
4.3.1. Kriteria Inklusi ... 18
4.3.2. Kriteria Eksklusi ... 18
4.3.3. Jumlah Sampel ... 18
4.4. Metode Pengumpulan Data ... 19
4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 19
4.5.1. Pengolahan Data ... 19
4.5.2. Analisis Data ... 19
4.6. Definisi Operasional... 20
4.7. Jadual Penelitian... 20
viii
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21
5.1. Hasil Penelitian ... 21
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel ... 21
5.1.3. Deskripsi Penderita Kanker Vulva Berdasarkan Stadium 21 5.1.4. Deskripsi Penderita kanker Vulva Berdasarkan Penatalaksanaan Awal ... 22
5.1.5. Deskripsi Penderita Kanker Vulva Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun ... 22
5.2. Pembahasan ... 23
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25
6.1. Kesimpulan ... 25
6.2. Saran ... 25
DAFTAR PUSTAKA ... 27 LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva ... 8
Tabel 2.2. Stadium Kanker Vulva menurut FIGO ... 9
Tabel 2.3. Jadual Penelitian ... 20
Tabel 5.1. Gambaran Berdasarkan Stadium Penyakit ... 21
Tabel 5.2. Gambaran Berdasarkan Penatalaksanaan Awal Penyakit ... 22
Tabel 5.3. Gambaran Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun . 22 Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita yang Hidup dan yang Meninggal Berdasarkan Stadium ... 23
x
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1.Anatomi Vulva ... 4 Gambar 3.1.Kerangka Teori ... 16 Gambar 3.2.Kerangka konsep ... 17
xi
DAFTAR SINGKATAN
RSUP Rumah Sakit Umum Pusat HAM Haji Adam Malik
WHO World Health Organization HPV Human Papillomavirus
VIN Vulvar Intraepithelial Neoplasia
FIGO International Federation of Gynecology and Obstetrics CT Computerized Tomography
MRI Magnetic Resonance Imaging IFL Inguino-Femoral Lymphadenectomy RLE Radical Local Exicion
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker vulva adalah kanker ginekologis yang tergolong jarang terjadi pada wanita di seluruh dunia, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk mengidap kanker ini. Dengan perkiraan sebanyak 27.000 kasus baru pada tahun 2008, mewakili 4% dari seluruh kanker ginekologis. Di dunia, sekitar 60% kasus kanker vulva terjadi di negara-negara berkembang. Kanker vulva memiliki dua tipe histologi dengan dua faktor resiko: (1) Tipe basaloid/warty (2) Tipe keratinizing.
Tipe basaloid/warty (>55%) lebih banyak terjadi pada wanita muda, dan sangat sering dihubungkan dengan deteksi DNA HPV (human papillomavirus) (75- 100%), dan memiliki gambaran faktor resiko yang mirip dengan kanker serviks.
Keratinizing vulvar carcinoma mewakili mayoritas dari lesi vulva (>60%), dan lebih sering muncul pada wanita berusia tua serta lebih jarang dihubungkan dengan HPV (<=10%).Kanker vulva bertanggungjawab sebesar 7% dari seluruh kanker ginekologis di Amerika Serikat. 4.851 wanita di Amerika serikat di diagnosa dengan kanker vulva, dan 1.034 meninggal karena kanker vulva.1,2 Prevalensi DNA HPV beragam dari 72-100% pada kasus high-grade vulvar neoplasias (VIN3) dan 27.3-100% pada karsinoma vulva (3.9-6.3% pada tipe ketatinizing). Sebuah studi meta-analisis memperkirakan prevalensi HPV dari VIN adalah sebesar 76% dan untuk karsinoma vulva adalah sebesar 36%. Tipe HPV yang paling sering terdeteksi adalah HPV 16 (65-93% pada VIN dan 71%
pada karsinoma vulva), diikuti oleh HPV 18.3
Diperkirakan hampir 3.100 kasus baru kanker vulva yang dihubungkan dengan HPV di diagnosa tiap tahunnya. Sekitar 1,9 wanita berkulit putih, 1,4 kulit hitam, 1.1 wanita Indian Amerka/Alaska, dan 0,4 wanita Asia/Pasifik per 100.000 wanita di Amerika Serikat di diagnosa mengidap kanker vulva.4
Kanker vulva memiliki efek yang besar terhadap kehidupan wanita yang didiagnosa dengan penyakit ini. Tidak hanya memiliki resiko mortilitas, pasien
2
juga tidak jarang menderita morbiditas yang signifikan, sehingga memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan mereka. Morbiditas yang berhubungan dengan penyakit dan pengobatan termasuk lower limb lymphedema, disfungsi seksual, ketidaknyamanan di area selangkangan, dan pruritus. Penelitian klinis dan epidemiologis yang lebih jauh dibutuhkan untuk mengidentifikasi metode untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas kanker vulva. Insidens kanker vulva mengalami peningkatan di Inggris dan di seluruh dunia. Penelitian telah mengindikasi bahwa perubahan dari insidensi dibedakan berdasarkan usia.
Literatur yang membahas kanker vulva di Inggris dan UK masih terbatas, dikarenakan perhatian penelitian saat in imasih dipusatkan pada tiga kanker ginekologis (ovarium, uterus dan serviks), dan masih belum memberikan perhatian khusus terhadap kanker vulva.5
Di Asia sendiri, masih sedikit negara yang mencatat kasus kejadian kanker vulva, mungkin karena masih rendahnya angka kejadian kanker vulva. Menurut ICO pada tahun 2007 ditemukan peningkatan kasus kanker vulva di negara Jepang, tetapi angka kejadiannya masih kurang dari 1 per 100.000 penduduk.
Tahun 2003 di Thailand angka kejadian kanker vulva mulai menurun, dimana pada tahun tersebut angka penderita kanker vulva mencapai 1 per 100.000 penduduk. Di Singapura sendiri juga terjadi penurunan kasus kanker vulva, dimana pada tahun 2006 angka kejadian kanker vulva lebih rendah dibandingkan tahun 2002 dan kembali menurun kurang dari 1 per 100.000 penduduk.18 Untuk Indonesia, sejauh ini belum ada ditemukan pencatatan angka kejadian kanker vulva. Tetapi di Kota Medan tepatnya di RSUP Haji Adam Malik Medan terdapat 26 kasus kanker vulva dari tahun 2008 sampai dengan 2012.8
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat ketahanan hidup dari pasien kanker vulva yang dirawat di RSUP HAM.
3
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana angka ketahanan hidup satu tahun pasien kanker vulva di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
1.3 Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui stadium penderita kanker vulva di RSUP HAM
2. Mengetahui jenis penatalaksanaan awal yang dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP HAM
3. Mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM berdasarkan stadium
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pendidikan
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM Medan.
1.4.2 Bagi Masyarakat
Untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka ketahanan hidup satu tahun pada penderita kanker vulva.
1.4.3 Bagi Penelitian
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai data dan masukan untuk penelitian- penelitian selanjutnya mengenai kejadian kanker vulva.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Vulva
Vulva terdiri dari mons veneris, bibir besar (labia mayora), bibir kecil (labia minora), klitoris, vestibulum, kelenjar bartholini, hymen (selaput dara) dan perineum.6
Gambar 2.1. Anatomi Vulva7
2.1.1. Mons Pubis (Veneris)
Disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga.
2.1.2. Bibir Besar (Labia Mayora)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum. Permukaan terdiri dari:
1. Bagian luar: tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris.
2. Bagian dalam: tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
5
2.1.3. Bibir Kecil (Labia Minora)
Merupakan lipatan bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Di bagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengililingi orifisium vagina.
2.1.4. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
2.1.5. Vestibulum
1. Merupakan alat reproduksi luar yang dibatasi oleh:
a. Kedua bibir kecil b. Bagian atas klitoris
c. Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil 2. Pada vestibulum terdapat muara:
a. Urethra
b. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Bartholini c. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Skene
2.1.6. Kelenjar Bartholini
Kelenjar yang sangat penting didaerah vulva dan vagina, karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.
2.1.7. Hymen (Selaput Dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Hymen ini berlubang sehingga menjadinsaluran dari lender yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila hymen tertutup menimbulkan gejala klinik setelah mendapat menstruasi. Setelah persalinan sisanya disebut karunkule himenalis, atau karunkul mirtiformis.
6
2.1.8. Perineum
Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.
2.1.9. Urethra
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Lapisan urethra pada wanita terdiri dari : 1. Tunika muskularis (sebelah luar)
2. Lapisan spongiosa merupakan pleksus dari vena-vena 3. Lapisan mukosa (sebelah dalam)
2.2. Kanker Vulva
Kanker vulva menyebabkan 3% hingga 4% dari semua kanker genitalia primer pada perempuan. Sembilan puluh persen kanker vulva adalah kanker sel skuamosa, dan 10% sisanya adalah melanoma maligna, karsinoma sel basal, dan adenokarsinoma kelenjar Bartholin dan Skene. Klasifikasi kanker vulva berkisar dari karsinoma in situ hingga karsinoma karsinoma vulva invasif. Usia rata-rata perempuan dengan karsinoma in situ adalah 44 tahun, untuk karsinoma mikroinvasif adalah 58 tahun dan untuk karsinoma infasif yang sebenarnya adalah 61 tahun. Penyakit menular seksual berhubungan dengan karsinoma vulva.
Penyakitnya yang termasuk adalah penyakit menular seksual granulomatosa, sifilis, herpes hominis tipe II, kondiloma akuminata dan infeksidari HPV (human papillomavirus). Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, labia mayora tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris.
Metastasis menyebar dengan invasi langsung ke organ sekeliling menuju kelenjar getah bening inguinal kemudian ke kelenjar pervis. Melanoma maligna adalah satu-satunya karsinoma vulva yang menyebar melalui pembuluh darah. Gambaran keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah, atau putih. Pola lesi yang bervariasi lebih mengarah kepada penyakit Bowen, eritroplasia Queyrat, karsinoma simpleks, dan penyakit Paget. Gejala dan tanda
7
awal yang paling sering dilaporkan pasien adalah pertumbuhan massa pada vulva dan pruritus. Namun, penting untuk dicatat bahwa pada kira-kira 20% perempuan tidak timbul gejala, dan lesi kecil seringkali tidak terdeteksi atau diabaikan.7
2.2.1. Etiologi Kanker Vulva
Etiologi dari karsinoma vulva tidak diketahui. Faktor predisposisi karsinoma vulva adalah penyakit sistemik, yairu hipertensi, kegemukan (obesitas), diabetes mellitus dan perokok. Faktor khusus yang perlu diperhatikan adalah: 8,9
1. Pada usia relatif muda a. Multipartner
b. Infeksi, misalnya sifilis, infeksi HPV (human papillomavirus) 16, 18, 31, 33, dan 35 sekitar 86% kasus pada usia relatif muda.
2. Pada usia lanjut dengan umur sekitar 60-70 tahun:
a. Lichen sclerosis 19%
b. Hiperplasia distropia 33%
c. Infeksi HPV hanya 4%.
2.2.2. Manisfestasi Klinis
Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina. Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal. Pada akhirnya akan terjadi pendarahan dan keluar cairan yang encer.
Gejala lain dari kanker vulva adalah : 1. Pruritus lama (gejala utama kanker vulva) 2. Pendarahan
3. Cairan yang berbau busuk
4. Nyeri juga terkadang dapat timbul
5. Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian dapat ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, mengalami ulserasi seperti bunga kol.
8
Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. 10,11
2.2.3. Klasifikasi Kanker Vulva
Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva.12
Klasifikasi Histologik Tumor Vulva Berdasarkan WHO Tumor Epitel
Tumor skuamosa dan lainnya
Karsinoma Sel Skuamosa (SCC) Keratinizing
Non-keratinizing Basaloid Warty Verrucous
Keratoschantoma-like
Jenis tumor dengan giant cells lainnya
Karsinoma Sel Basal
Neoplasia Intraepitelial Skuamosa Vulvar Intraepithelial Neoplasia (VIN)/ karsinoma vulva in situ
Lesi Jinak Skuamosa Condyloma acuminatum
Vestibular papilloma
(micropapillomatosis) Polip fibroepitelial
Keratosis folikular inverted dan seboroik
Keratoschantoma Tumor glandular
Paget disease
Tumor kelenjar bartolin Adenokarsinoma
Karsinoma sel skuamosa (SCC) Karsinoma kistik adenoid Karsinoma adenoskuamosa Karsinoma sel transisional Small cell carcinoma Adenoma
Adenomioma Lainnya
Tumor yang timbul dari kelenjar mammary-like di anogenital
Adenokarsinoma tipe kelenjar mammary
Papillary hidradenoma lainnya
Adenokarsinoma dari kelenjar skene
Adenokarsinoma tipe lainnya Tumor vulva campuran
Tumor yang berasal dari lapisan kulit
Tumor kelenjar keringat malignan
Karsinoma sebasea
Syringoma
Hidradenoma nodular
Trichoepithelioma
Trichilemmoma
Lainnya Tumor Jaringan Lunak
Sarcoma botryoides
Leimyosarcoma
Sarkoma epiteloid proksimal
Alveolar soft part sarcoma
Liposarkoma
Dermatofibrosarkoma protuberansia
Deep angiomyxoma
Angiomyxoma superfisial
Angiomiofibroblastoma
Angiofibroma seluler
Leimioma
Tumor sel granular
Lainnya Tumor Melanositik
Melanoma malignan
Nevus melanositik kongenital
Nevus melanositik yang didapat
Blue naevus
Atypical melanocytic naevus of the genital type
Nevus melanositik displastik Tumor Lainnya
Yolk sac tumour
Tumor sel merkel
Peripheral primitive neuroectodermal tumour/Ewing tumout
Tumor Hematopoetik dan Limfoid
Limfoma malignan (tipe spesifik)
Leukemia (tipe spesifik) Tumor Sekunder
9
2.2.4. Stadium Kanker Vulva
Menurut sistem FIGO, kanker vulva dapat dibedakan menurut stadium yaitu:
Tabel 2.2. Stadium Kanker Vulva menurut FIGO.13 0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial
IA Tumor terbatas pada vulva atau perineum, ukuran lesi ≤ 2cm dengan invasi stroma ≤ 1mm, tidak metastase ke kelenjar getah bening
IB Tumor terbatas pada vulva atau perineum, ukuran lesi > 2cm atau dengan invasi stroma > 1mm, tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening
II Tumor telah menyebar ke jariangan perineum terdekat (1/3 bawah uretra, 1/3 bawah vagina, anus) tidak dijumpai metastasis kelenjar getah bening
IIIA Tumor dengan metastasis ke kelenjar getah bening inguino-femoral
(i) 1 metastasis ke kelenjar getah bening dengan besar dari atau sama dengan 5 mm
(ii) 1-2 metastasis ke kelenjar getah bening dengan ukuran kurang dari 5 mm IIIB (i) 2 metastasis ke nodus limfatik dengan ukuran besar dari atau sama dengan
5 mm
(ii) 3 metastasis ke nodus limfatik dengan ukuran kurang dari 5 mm IIIC Metastasis ke kelenjar getah bening dengan penyebaran ekstrakapsular IVA (i) Tumor menginvasi daerah regional lainnya (2/3 atas uretra, 2/3 atas
vagina), mukosa kandung kemih, mukosa rektum, atau meluas ke tulang pelvis
(ii) Pembengkakan atau ulserasi kelenjar getah bening inguino-femoral IVB Metastasis jauh termasuk kelenjar getah bening pelvis
2.2.5. Diagnosis Kanker Vulva
Kanker vulva dapat di diagnosis dengan beberapa cara.
1. Biopsi
Diagnosis adanya kelainan pada vulva dapat dideteksi dengan biopsi.
Untuk mendapatkan spesimen yang baik, didapat dari biospi dengan anestesi infiltrasi. Spesimen biopsi harus terdiri dari kulit sekitar, dermis dan jaringan ikat sehingga invasi stroma dapat diidentifikasi dengan jelas. Biopsi eksisi digunakan pada lesi dengan diameter < 1 cm.11
Biopsi sentinel kelenjar limfe merupakan prosedur baru dan menjanjikan, hal ini dapat memeriksa pengaliran cairan limfe dari area vulva ke tempat kanker berkembang. Kelenjar limfe ini akan diperiksa untuk mencari penyebab kanker, sebab jika ada penyebaran kanker, kelenjar limfe ini tempat penyebaran pertama.
10
2. Cystoscopy
Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan uretra. Beberapa kasus kanker vulva lanjut dapat menyebar ke vesica urinaria, jadi pada area yang mencurigakan dilakukan biopsi.
3. Proctoscopy
Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan anus. Dilakukan pada kasus karsinoma vulva lanjut yang menyebar ke rectum.
4. Pemeriksaan pencitraan
Foto thoraks : pemeriksaan X ray pada thoraks dilakukan untuk melihat penyebaran kanker pada paru-paru. Jika hasilnya normal kemungkinan tidak ada kanker di paru-paru.14
Pasien yang mengeluh nyeri pada tulang atau yang menderita tumor tulang pelvis dengan gambaran rongent tulang positif, maka computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI) depan sangat membantu dalam menguraikan tingkat tumor dan mengevaluasi inguinal profunda, pelvis dan kelenjar limfe para aortic.11
11
2.2.6. Penatalaksanaan Kanker Vulva
Algoritma penatalaksanaan Kanker Vulva.17
Karsinoma Sel Skuamosa pada Vulva
Garis tengah
RLE + IFL ipsilateral RLE + IFL bilateral
Benjolan
negatif Benjolan
positif
Follow-up Operasi ulang:
IFL kontralateral
± Pengobatan adjuvan
CT Scan pelvis
RLE + debulking benjolan pada lipatan paha dan pelvis yang berukuran
>2cm Radiasi pelvis
dan lipatan paha
Lihat klinis T3, T4 diameter ≤ 2 cm atau
stroma ≤ 1 mm
Diameter > 2 cm atau stroma > 1 mm
Eksisi lokal komplit
(batas bebas ≥ 1 mm) Kanker vulva stadium awal. Klinis T1,T2
Kanker vulva stadium lanjut. Klinis T3, T4
Klinis N0, N1 berdasarkan palpasi dan USG
Klinis N2, N3; dikonfirmasi secara patologis
Tumor uni-focal lateral
12
Benjolan dicuragi secara klinis
CT scan pelvis
Reseksi benjolan makroskopis pada lipatan
paha dan frozen section
Positif Negatif
Reseksi retroperitoneal bejolan makroskopis pada
lipatan paha yang terlihat di CT scan
Limfadenektomi inguinofemoral
Terapi radiasi pelvis dan lipatan paha
Dua atau lebih benjolan positif atau penyebaran
ekstrakapsular
Bejolan negatif atau 1 benjolan mikroskopis
positif
Observasi
13
Kanker vulva T3, T4 secara ±±
klinis
Apabila stoma
diperlukan Stoma tidak diperlukan
Kemoradiasi
Benjolan dapat digerakkan (+)
Pertama kali lakukan debulking
pada benjolan Penyakit residual
Eksisi lokal atau vulvektomi radikal: atau
debulking benjolan
Vulvektomi radikal + IFL bilateral atau debulking benjolan
Lihat pengobatan adjuvan
Secara klinis N2,N3, dikonfirmasi secara patoloigs
Tidak bergerak atau
ulserasi Bergerak
Kemoradiasi
primer RLE tumor +
debulking benjolan
± Eksisi kijak atau vulvektomi radikal:
atau debulking benjolan
Lihat pengobatan adjuvan
14
2.2.7. Prognosis
Prognosis untuk pasien dengan stadium awal umumnya baik. Kelangsungan hidup secara keseluruhan untuk karsinoma vulva adalah sekitar 70%. Ini mencermikan kecenderungan diegnosis lebih awal. Kelangsungan hidup berkorelasi dengan penentuan stadium klinis menurut Federasi Internasional Obstetri dan Ginekologi (FIGO), angka kelangsungan hidup 5 tahun berkisar antara 90% pada stadium I hingga 15% pada pasien dengan stadium IV.
Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan status kelenjar getah bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien dengan metastasis kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 90%.15,16
Pengobatan Adjuvan
Reseksi batas trumor primer
Ada keterlibatan benjolan
Reseksi <
1 mm
Reseksi >
1 mm
1 (+), intrakapsular, < 5
mm
Lainnya (+) Reseksi atau
radioterapi (kombinasi RT untuk lipatan paha
dan primer jika diperlukan
RT pada lipatan
paha.
Tidak ada pengobatan lanjut untuk
kelenjar getah bening.
Tidak ada pengobatan lanjut untuk
tumor primer.
Radioterapi unilateral atau bilateral untuk lipatan paha +
pelvis.
15
Pada pasien dengan vulvar squamous cell carsinoma, metastasis kelenjar limfe menjadi faktor penting untuk menentukan prognosis. Suatu penelitian dari 588 pasien yang dilakukan pada dua percobaan Gynecologie Oncology Group (GOG), Momesley, dan Colleagues melaporkan angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 91% dengan kelenjar limfe inguinal negatif. Angka kelangsungan hidup berkurang ke 75%, 34%, 24%, dan 0% pada pasien dengan satu atau dua, tiga atau empat, lima atau enam, tujuh atau lebih kelenjar getah bening yang positif. Pasien dengan metastasis kelenjar getah bening bilateral mempunyai angka kelangsungan hidup 25% dan 71% pada kelenjar unilateral.
Faktor prognosis meliputi ukuran tumor, invasi, stadium tumor, invasi vascular limfe, metastasis nodus limfe. Untuk pasien dengan melanoma vulva, ketebalan dan kedalaman invasi dapat berhubungan dengan penyebaran dan prognosis. Seperti squamous cell carsinoma, status kelenjar limfe menentukan prognosis untuk pasien dengan karsinoma bartholin.
Sistem klasifikasi FIGO yang digunakan untuk karsinoma vulva, tidak dapat diterapkan pada melanoma vulva karena lesi biasanya lebih kecil dan prognosisnya dihubungkan dengan kedalaman penetrasi lebih baik daripada diameter lesi. Secara keseluruhan, angka kelangsungan hidup 5 tahun pada wanita dengan melanoma vulva sekitar 50%. Pasien dengan invasi dalam atau metastasis pada waktu didiagnosis mempunyai prognosis buruk.11
16
BAB 3
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Teori
Gambar 3.1. Kerangka Teori FAKTOR RESIKO
• Multipartner • Usia
• Infeksi • Lichea Sclerosis
• Merokok
KANKER VULVA
STADIUM 1. 0 5. IIIA 2. IA 6. IIIB 3. IB 7. IIIC 4. II 8. IVA 9. IVB TERAPI :
• Pembedahan
• Penyinaran
• Kemoterapi
KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN
HIDUP MATI
17
3.2. Kerangka Konsep
Gambar 3.2. Kerangka Konsep Gambaran angka ketahanan
hidup satu tahun penderita kanker vulva
Stadium kanker vulva
Penatalaksanaan awal kanker vulva
Angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva berdasarkan
stadium
18
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif.
4.2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Mei sampai Oktober 2016. Pemilihan lokasi dalam penelitian ini didasarkan oleh pertimbangan bahwa di rumah sakit tersebut tersedia data rekam medis yang baik dan guna terpenuhinya jumlah sampel sehingga akan mempermudah proses pengumpulan data yang diperlukan.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita kanker vulva di RSUP H.
Adam Malik Medan, baik yang dirawat inap atau rawat jalan.
4.3.1. Kriteria inklusi
Pasien yang menderita kanker vulva dan mempunyai data rekam medis lengkap di RSUP H. Adam Malik Medan.
4.3.2. Kriteria eksklusi
Data rekam medis tidak lengkap di RSUP H. Adam Malik Medan.
4.3.3 Jumlah sampel
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retroseptif. Pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi.
19
4.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data diambil dari data rekam medis penderita kanker vulva di RSUP H. Adam Malik Medan periode 2014–2015. Untuk kelengkapan data dan follow up pasien, selain dari rekam medis pasien juga dihubungi melalui nomer telepon. Data yang diambil meliputi stadium, jenis pengobatan kanker vulva.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Pengolahan data
Pengolahan data yang telah terkumpul dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk melakukan analisis data. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah editing, yaitu memeriksa kelengkapan identitas serta data responden. Selanjutnya proses coding, yaitu pemberian kode atau angka tertentu dari hasil yang didapat guna mempermudah tabulasi dan analisis. Tahap ketiga adalah entry data, yaitu memasukkan data ke program SPSS. Tahap berikutnya merupakan cleaning, yaitu memeriksa kembali data yang telah dientry untuk mencegah terjadinya kesalahan.
Tahap terakhir merupakan saving data yang telah diolah dan dianalisa.
4.5.2. Analisa data
Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat, yaitu menganalisa variabel penelitian satu demi satu untuk mendapatkan gambaran proporsi dari seluruh variabel dependent yang diteliti. Semua data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
20
4.6. Definisi Operasional
Variabel dependen : Kejadian kanker vulva.
Variabel independen : Jenis kanker vulva, stadium kanker vulva, penatalaksanaan kanker vulva.
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur
1. Stadium Kanker Vulva
Pengklasifikasian kanker vulva berdasarkan tingkatan keparahan serta penyebaran penyakit berdasarkan FIGO
Rekam Medis Nominal
2.
Penatalaksanaa n Awal Kanker
Vulva
Penatalaksanaa yang dilakukan
pada pasien kanker vulva Rekam Medis Nominal
3.
Angka Ketahanan Hidup Satu
Tahun
Keadaan penderita setelah
dilakukan penatalaksanaan Rekam Medis Nominal
4.7. Jadual Penelitian
Tabel 4.1 Jadual Penelitian
Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Penentuan
judul Survey awal penelitian Peminjaman data rekam Pencatatan dan
pengolahan data Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan
21
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan yang merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera Utara, Aceh, Riau, dan Sumatera Barat sehingga dapat ditemui pasien - pasien dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Pengambilan data penelitian dilaksanakan di ruang instalasi rekam medik RSUP H. Adam Malik.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kanker vulva sejak 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2015. Diperoleh 59 kasus kanker vulva, lalu ditelaah dengan kriteria eksklusi maka didapatkan total 55 kasus.
5.1.3. Gambaran Stadium Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015
Tabel 5.1. Gambaran Berdasarkan Stadium Penyakit
Stadium Frekuensi (n) Persentase (%)
I
IA 7 12.7
IB 4 7.3
II 21 38.2
III
IIIA 16 29.1
IIIB 7 12.7
IIIC 0 0
IV IVA
0 0
IVB 0 0
Total 55 100
22
Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa penderita kanker vulva dengan stadium IA adalah sebanyak 7 orang(12.7%), dan jumlah penderita dengan stadium IB adalah sebanyak 4 (7.3%) dan untuk jumlah penderita dengan stadium II adalah sebanyak 21 orang (38.2%), dan untuk penderita dengan stadium IIIA adalah sebanyak 16 orang (29.1%), dan yang terakhir untuk penderita dengan stadium IIIB adalah sebanyak 7 orang (12.7%).
5.1.4. Gambaran Penatalaksanaan Awal Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015
Tabel 5.2. Gambaran Berdasarkan Penatalaksanaan Awal Penyakit
Penatalaksanaan Frekuensi (n) Perentase (%)
Pembedahan 25 45.4
Penyinaran 10 18.2
Kemoterapi 20 36.4
Total 55 100
Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa penatalaksanaan pada penderita kanker vulva dengan pembedahan sebanyak 25 orang (45.4%), dan penderita yang diberikan penatalaksanaan penyinaran sebanyak 10 orang (18.2%), dan untuk pasien yang di beri penatalaksanaan kemoterapi sebanyak 20 orang (36.4%).
5.1.5. Gambaran Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015
Tabel 5.3. Gambaran Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Angka Ketahanan Hidup
Satu Tahun Frekuensi (n) Persentase (%)
Hidup 28 50,9
Meninggal 27 49,1
Total 55 100
23
Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita Yang Hidup Dan Yang Meninggal Berdasarkan Stadium
Stadium Hidup
(n) (%)
Meninggal (n) (%)
Total (%) I
IA 5 71.4 2 28.6 100 IB 4 100 0 0 100 II 15 71.4 6 28.6 100 III
IIIA 3 18.7 13 81.3 100 IIIB 1 14.4 6 85.6 100 IIIC 0 0 0 0
IV
IVA 0 0 0 0 0 IVB 0 0 0 0 0
Total 28 27
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa terdapat 28 orang (50,9%) penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun setelah dilakukan pengobatan. Sedangkan penderita kanker vulva yang meninggal adalah 27 orang (49,1%) setelah dilakukan pengobatan. Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun 5 orang (71.4%) yang menderita stadium IA, 4 orang (100%) yang menderita stadium IB, 15 orang (71.4%) yang menderita stadium II, tiga orang (18.7%) yang menderita stadium IIIA dan satu orang (14.4%) yang menderita stadium IIIB.
Sedangkan penderita kanker vulva yang meninggal sebanyak 2 orang (28.6%) yang menderita stadium IA, 6 orang (28.6%) menderita stadium II, 13 orang (81.3%) yang menderita stadium IIIA, dan 6 orang (85.6%) yang menderita stadium IIIB.
5.2. Pembahasan
Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Penderita Kanker Vulva di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun 2014 sampai tahun 2015.
Berdasarkan data dari tabel hasil penelitian di atas, ditemukan bahwa penderita kanker vulva yang terbanyak di RSUP Haji Adam Malik adalah penderita dengan stadium II sebanyak 21 penderita (38.2%). Kemudian disusul
24
oleh stadium IIIA sebanyak 16 penderita (29.1%), dan stadium IIIB sebanyak 7 orang (12.7%). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, dilaporkan bahwa stadium penderita kanker vulva yang paling banyak adalah stadium III sebanyak 42.3%.
Ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan pada penderita kanker vulva, diantaranya adalah pembedahan, penyinaran dan kemoterapi. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penatalaksanaan awal yang paling banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik adalah pembedahan (45.4%). Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan bahwa penatalaksanaan yang paling banyak dilakukan untuk penderita kanker vulva adalah pembedahan 43.7%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan bahwa penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun di Rumah Sakit Adam Malik Medan adalah sebesar 28 orang (50,9%), dan penderita kanker vulva yang meninggal sebanyak 27 orang (49,1%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan bahwa luaran akhir penderita kanker vulva yang hidup lebih banyak 80.8%
dibandingkan dengan luaran akhir penderita kanker vulva yang meninggal 19.2%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, juga ditemukan bahwa penderita kanker vulva yang meninggal paling banyak pada penderita dengan stadium IIIA 48.2%, hasil ini sesuai dengan pernyataan Federasi Internasional Obstetri dan Ginekologi (FIGO) yang menyatakan bahwa angka kelangsungan hidup 5 tahun berkisar antara 90% pada stadium I, hingga 15% pada pasien dengan stadium IV. Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan status kelenjar getah bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien dengan metastasis kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 90%. Dimana pada stadium IIIA sendiri tumor sudah ber metastasis ke kelenjar getah bening inguino – femoral.
25
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penderita dengan stadium II merupakan penderita terbanyak yang datang berobat ke RSUP Haji Adam Malik dalam dua tahun terakhir (2014 – 2015).
2. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penatalaksanaan awal yang paling banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik untuk periode 2014 – 2015 adalah terapi pembedahan.
3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lebih banyak penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun daripada yang meninggal.
4. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa penderita kanker vulva yang meninggal paling banyak pada stadium IIIA.
6.2. Saran 1. Bagi Peneliti
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Misalnya penelitian tentang angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker vulva.
2. Bagi Masyarakat
Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang faktor resiko, penyebab dan gejala klinis terjadinya kanker vulva.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Disarankan untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit kanker vulva kepada masyarakat.
4. Bagi Penulis
Ditemukan beberapa kelemahan pada penelitian ini di antaranya penderita yang tidak melakukan penatalaksanaan lanjut karena alasan ekonomi, daerah tempat tinggal yang jauh dari rumah sakit dan alasan psikologis (takut). Dan
26
ditemukan kelemahan pada data rekam medis yang tidak lengkap karena tidak mencatat apakah pasien melakukan penatalaksanaan lanjutan atau tidak.
27
DAFTAR PUSTAKA
1. World Health Organization,2015. Cancer. Available From:
http://www.who.int/cancer/en/. Accessed 15 April 2016
2. World Health Organization. IARC WHO Human Papilloma Virus and Related Disease Report. Indonesia: World Health Organization. Available from:
http://www.hpvcentre.net/statistics/reports/IDN.pdf. Accessed 15 April 2016 3. World Health Organization. IARC WHO Human Papilloma Virus and Related
Disease Report[Internet]. cited 15 April 2016. Available from:
http://screening.iarc.fr/doc/Human%20Papillomavirus%20and%20Related%2 0Cancers.pdf
4. Centers for Disease Control and Prevention, 2012. Human Pappiloma virus- Associated Cancer. United states: Centers for Disease Control and Prevention.
Available from: http://www.cdc.gov/cancer/hpv/statistics/vulvar.htm.
Accessed 15 April 2016
5. Lai J, Elleray R, Nordin A, et al; Vulval cancer incidence, mortality and survival in England: age-related trends. BJOG. 2014 May;121(6):728-38;
discussion 739. doi: 10.1111/1471-0528.12459. Epub 2013 Oct 22.
6. Manuamba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC hal 78
7. Price, Sylvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 2. Jakarta : EGC hal 974-975
8. Sudewo, Yudha.2013 “Karakteristik, Penatalaksanaan, Respon Terapi dan Luaran Terakhir Pasien Kanker Vagina, Kanker Vulva, Kanker Endometrium dan PTG RSUP H. Adam Malik Medan 2008-2012” Tesis. Program Magister Kedokteran Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
9. Manuamba IBG. Operasi Karsinoma Vulva, in: Dasar-dasar Teknik Operasi Ginekologi. Jakarta: EGC; 2004
28
10. Rich WM. Cancer of the vulva. Available at http: //A:OBGYN_net_cancer of the vulva. Accessed 24 April 2016
11. Chi DS, Kettering MS. The diagnosis and management of vulvar cancer.
Medscape hematology-oncology e journal. 1998. Available from:
http://www.medscape hematology-oncology e journal. Accessed 25 April 2016
12. World Health Organization. IARC WHO Classification of Tumours of Female Reproduction Organs [Internet]. Cited 25 April 2016. Available from:
https://www.iarc.fr/en/publications/pdfs-online/pat-gen/bb4-chap7.pdf.
13. Han JJ, Kohn EC. The New Figo Staging for Carcinoma of the Vulva, Cervix, Endometrium, and Sarcomas. Medscape [Internet]. cited 26 April 2016.
Available from : http://www.medscape.com/viewarticle/7222721
14. How is invasive vulvar cancer staged. Available at http: www.cancer.org /docroot/content/cri. Accessed 27 April 2016
15. Liu C, Trimble E. Vulvar and Vaginal Cancer. The Johns Hopkins manual of gynecology and obstetric.1999 : 35 : 336-8
16. Hacher NF. Kanker Vulva dan Vagina. Esensial Obstetri dan Ginekologi.
Edisi 2. 1992 : 56 : 666- 74
17. Universitas Sumatera Utara Medical School, 2015. Protocol of Gynecologic Cancer. Haji Adam Malik General Hospital, Pirngadi General Hospital, Dutch School:hal 5-9
18. Institut Catala d’Oncologia. Human Papillomavirus and Related Disease Report. Barcelona: ICO Information Centre on HPV and Cancer (HPV Information Centre):2015
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dicky Heri Christian Sagala
Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 31 Juli 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Kompleks Citra Garden Blok C12 No 19
Jl. Jamin Ginting Medan
Nomor HP : 082168291026
Riwayat Pendidikan
Tahun 2001-2007 : SDN 115515 Negeri Lama
Tahun 2007-2010 : SMP Swasta Perguruan Panglima Polem Rantauprapat
Tahun 2010-2013 : SMA Negeri 2 Sipirok
Tahun 2013 s.d sekarang : Kuliah Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara di semester 6
DATA INDUK
No Nama Stadium Penatalaksanaan Awal Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun
1 AAA IB Pembedahan Hidup
2 AAB II Pembedahan Hidup
3 AAC II Kemoterapi Mati
4 AAD IIIA Kemoterapi Hidup
5 AAE II Pembedahan Hidup
6 AAF IA Pembedahan Hidup
7 AAG IB Pembedahan Hidup
8 AAH IA Pembedahan Mati
9 AAI II Kemoterapi Mati
10 AAJ IIIA Kemoterapi Mati
11 AAK IIIA Pembedahan Mati
12 AAL IIIA Penyinaran Mati
13 AAM II Kemoterapi Hidup
14 AAN IIIA Pembedahan Mati
15 AAO IIIA Pembedahan Mati
16 AAP IIIB Pembedahan Hidup
17 AAQ IIIA Pembedahan Mati
18 AAR IIIA Penyinaran Mati
19 AAS II Kemoterapi Hidup
20 AAT II Kemoterapi Mati
21 AAU IB Pembedahan Hidup
22 AAV IIIA Kemoterapi Mati
23 AAW II Kemoterapi Hidup
24 AAX IIIA Pembedahan Hidup
25 AAY II Penyinaran Hidup
26 AAZ II Kemoterapi Hidup
27 ABB IIIB Pembedahan Mati
28 ABC II Kemoterapi Hidup
29 ABD IIIA Kemoterapi Hidup
30 ABE IIIA Pembedahan Mati
31 ABF II Kemoterapi Hidup
32 ABG IIIA Pembedahan Mati
33 ABH IIIA Penyinaran Mati
34 ABI II Penyinaran Mati
35 ABJ IIIA Pembedahan Mati
36 ABK II Kemoterapi Mati
37 ABL IIIB Penyinaran Mati
38 ABM II Penyinaran Hidup
39 ABN II Kemoterapi Hidup
40 ABO IIIB Pembedahan Mati
41 ABP IA Pembedahan Mati
42 ABQ II Kemoterapi Mati
43 ABR IIIA Pembedahan Mati
44 ABS II Pembedahan Hidup
45 ABT IA Kemoterapi Hidup
46 ABU II Penyinaran Hidup
47 ABV II Pembedahan Hidup
48 ABW IIIB Kemoterapi Mati
49 ABX IA Kemoterapi Hidup
50 ABY IB Pembedahan Hidup
51 ABZ IIIB Penyinaran Mati
52 ACA IA Pembedahan Hidup
53 ACB IA Pembedahan Hidup
54 ACC IIIB Penyinaran Mati
55 ACD II Kemoterapi Hidup
OUTCOME
Statistics
Stadium
Penatalaksanaa n Awal
Angka Ketahanan Hidup Satu
Tahun
N Valid 55 55 55
Missing 0 0 0
Stadium
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid IA 7 12,7 12,7 12,7
IB 4 7,3 7,3 20,0
II 21 38,2 38,2 58,2
IIIA 16 29,1 29,1 87,3
IIIB 7 12,7 12,7 100,0
Total 55 100,0 100,0
Penatalaksanaan Awal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kemoterapi 20 36,4 36,4 36,4
Pembedahan 25 45,5 45,5 81,8
Penyinaran 10 18,2 18,2 100,0
Total 55 100,0 100,0
Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Hidup 28 50,9 50,9 50,9
Mati 27 49,1 49,1 100,0
Total 55 100,0 100,0