• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP HAJI ADAM MALIK. Oleh : DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP HAJI ADAM MALIK. Oleh : DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP

HAJI ADAM MALIK

Oleh :

DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA 130100145

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(2)

GAMBARAN ANGKA KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN PENDERITA KANKER VULVA DI RSUP

HAJI ADAM MALIK SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

DICKY HERI CHRISTIAN SAGALA 130100145

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

(3)

i

(4)

ii

ABSTRAK

Latar belakang: Kanker vulva merupakan kanker ginekologis yang jarang terjadi pada wanita, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk terkena mengidap kanker ini. Di seluruh dunia sekitar 60% kasus kanker vulva terjadi di negara – negara berkembang. Kanker vulva memiliki memiliki efek yang besar terhadap kehidupan wanita yang didiagnosa dengan penyakit ini, bukan hanya resiko mortalitas tetapi juga resiko morbiditas yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien kanker vulva yang memenuhi kriteria inklusi, data disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil: Dari total 55 penderita kanker vulva didapatkan stadium penderita kanker vulva yang paling banyak adalah stadium II (38.2%), dengan jumlah penatalaksanaan awal yang paling banyak adalah pembedahan (45.4%). Dan ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva adalah sebanyak 28 orang (50,9%).

Kesimpulan: Didapatkan bahwa penderita kanker vulva dengan stadium II merupakan penderita yang terbanyak. Penderita yang meninggal paling banyak pada stadium IIIA. Dan ditemukan bahwa angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva adalah sebanyak 28 orang (50,9%).

Kata kunci: Kanker vulva, penatalaksanaan, angka ketahanan hidup satu tahun

(5)

iii

ABSTRACT

Background: Vulval cancer is a gynecologic cancer that rarely occurs in women, although all women are at risk in developing this cancer. Worldwide, approximately 60% cases of vulvar cancer happens in developing countries.

Vulvar cancer has a profound effect in the quality of life of women who are diagnosed, not only mortality but also has a significant risk in morbidity. This study aims to determine the one year survival rate of the patients with vulvar cancer in RSUP Haji Adam Malik Medan.

Methodology: This is a descriptive study with retrospective approach using data from vulvar cancer patient’s medical records that met the inclusion criteria. The data is presented in tabular form.

Results: From the total of 55 vulvar cancer patients, most of the patients are in stage II (38.2%), and most of the initial management is surgery (45,4%). It is found that the number of first year survival rate of vulvar cancer is 28 patients (50,9%)

Conclusion: It were found that most of the vulvar cancer patients are in stage II.

And most of patients who died are in stage IIIA.

Key words: Vulvar cancer, treatment, first year survival rate.

(6)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Kepada dr. Aldy S. Rambe, Sp.S (K), selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr. Feby Yanti Harahap, M.Ked(PA), Sp. PA dan dr. Cut Adeya Adella, Sp.OG(K) yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini. Juga kepada dr.

Restuti Hidayani Saragih, Sp.PD dan dr. Yunita Sari Pane, Msi selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini.

3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Soegiarto Gani, Sp.PD, FINASIM yang telah menjadi dosen penasehat akademik penulis selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Hasan Sagala dan Ibunda tercinta Dani Sartika Simarmata, serta adik-adik penulis, Desman Hansen Sagala, Yesy Sihombing dan Dita Hilda Cristin Sagala yang senantiasa mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

(7)

v

5. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Wina Kanya Wasystha Bangun yang senantiasa selalu memberikan dukungan, semangat dan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

6. Kepada teman seperjuangan Avie Hanindya Dwiyanti Rambe yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan hasil penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan hasil penelitian ini di kemudian hari.

Medan, Desember 2016

Penulis

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Bagi Pendidikan ... 3

1.4.2. Bagi Masyarakat ... 3

1.4.3. Bagi Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Anatomi Vulva ... 4

2.1.1. Mons Pubis (Veneris) ... 4

2.1.2. Bibir Besar (Labia Mayora) ... 4

2.1.3. Bibir Kecil (Labia Minora) ... 5

2.1.4. Klitoris ... 5

2.1.5. Vestibulum ... 5

(9)

vii

2.1.6. Kelenjar Bartholini ... 5

2.1.7. Hymen (Selaput Dara) ... 5

2.1.8. Perineum... 6

2.1.9. Urethra ... 6

2.2. Kanker Vulva ... 6

2.2.1. Etiologi Kanker Vulva ... 7

2.2.2. Manifestasi Kanker Vulva ... 7

2.2.3. Klasifikasi Kanker Vulva ... 8

2.2.4. Stadium kanker Vulva ... 9

2.2.5. Diagnosis Kanker Vulva ... 9

2.2.6. Penatalaksanaan Kanker Vulva ... 11

2.2.7. Prognosis Kanker Vulva... 14

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP ... 16

3.1. Kerangka Teori... 16

3.2. Kerangka Konsep ... 17

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18

4.1. Rancangan Penelitian ... 18

4.2. Lokasi dan waktu Penelitian ... 18

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.3.1. Kriteria Inklusi ... 18

4.3.2. Kriteria Eksklusi ... 18

4.3.3. Jumlah Sampel ... 18

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 19

4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 19

4.5.1. Pengolahan Data ... 19

4.5.2. Analisis Data ... 19

4.6. Definisi Operasional... 20

4.7. Jadual Penelitian... 20

(10)

viii

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21

5.1. Hasil Penelitian ... 21

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel ... 21

5.1.3. Deskripsi Penderita Kanker Vulva Berdasarkan Stadium 21 5.1.4. Deskripsi Penderita kanker Vulva Berdasarkan Penatalaksanaan Awal ... 22

5.1.5. Deskripsi Penderita Kanker Vulva Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun ... 22

5.2. Pembahasan ... 23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

6.1. Kesimpulan ... 25

6.2. Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 27 LAMPIRAN

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva ... 8

Tabel 2.2. Stadium Kanker Vulva menurut FIGO ... 9

Tabel 2.3. Jadual Penelitian ... 20

Tabel 5.1. Gambaran Berdasarkan Stadium Penyakit ... 21

Tabel 5.2. Gambaran Berdasarkan Penatalaksanaan Awal Penyakit ... 22

Tabel 5.3. Gambaran Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun . 22 Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita yang Hidup dan yang Meninggal Berdasarkan Stadium ... 23

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1.Anatomi Vulva ... 4 Gambar 3.1.Kerangka Teori ... 16 Gambar 3.2.Kerangka konsep ... 17

(13)

xi

DAFTAR SINGKATAN

RSUP Rumah Sakit Umum Pusat HAM Haji Adam Malik

WHO World Health Organization HPV Human Papillomavirus

VIN Vulvar Intraepithelial Neoplasia

FIGO International Federation of Gynecology and Obstetrics CT Computerized Tomography

MRI Magnetic Resonance Imaging IFL Inguino-Femoral Lymphadenectomy RLE Radical Local Exicion

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker vulva adalah kanker ginekologis yang tergolong jarang terjadi pada wanita di seluruh dunia, meskipun semua wanita memiliki resiko untuk mengidap kanker ini. Dengan perkiraan sebanyak 27.000 kasus baru pada tahun 2008, mewakili 4% dari seluruh kanker ginekologis. Di dunia, sekitar 60% kasus kanker vulva terjadi di negara-negara berkembang. Kanker vulva memiliki dua tipe histologi dengan dua faktor resiko: (1) Tipe basaloid/warty (2) Tipe keratinizing.

Tipe basaloid/warty (>55%) lebih banyak terjadi pada wanita muda, dan sangat sering dihubungkan dengan deteksi DNA HPV (human papillomavirus) (75- 100%), dan memiliki gambaran faktor resiko yang mirip dengan kanker serviks.

Keratinizing vulvar carcinoma mewakili mayoritas dari lesi vulva (>60%), dan lebih sering muncul pada wanita berusia tua serta lebih jarang dihubungkan dengan HPV (<=10%).Kanker vulva bertanggungjawab sebesar 7% dari seluruh kanker ginekologis di Amerika Serikat. 4.851 wanita di Amerika serikat di diagnosa dengan kanker vulva, dan 1.034 meninggal karena kanker vulva.1,2 Prevalensi DNA HPV beragam dari 72-100% pada kasus high-grade vulvar neoplasias (VIN3) dan 27.3-100% pada karsinoma vulva (3.9-6.3% pada tipe ketatinizing). Sebuah studi meta-analisis memperkirakan prevalensi HPV dari VIN adalah sebesar 76% dan untuk karsinoma vulva adalah sebesar 36%. Tipe HPV yang paling sering terdeteksi adalah HPV 16 (65-93% pada VIN dan 71%

pada karsinoma vulva), diikuti oleh HPV 18.3

Diperkirakan hampir 3.100 kasus baru kanker vulva yang dihubungkan dengan HPV di diagnosa tiap tahunnya. Sekitar 1,9 wanita berkulit putih, 1,4 kulit hitam, 1.1 wanita Indian Amerka/Alaska, dan 0,4 wanita Asia/Pasifik per 100.000 wanita di Amerika Serikat di diagnosa mengidap kanker vulva.4

Kanker vulva memiliki efek yang besar terhadap kehidupan wanita yang didiagnosa dengan penyakit ini. Tidak hanya memiliki resiko mortilitas, pasien

(15)

2

juga tidak jarang menderita morbiditas yang signifikan, sehingga memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan mereka. Morbiditas yang berhubungan dengan penyakit dan pengobatan termasuk lower limb lymphedema, disfungsi seksual, ketidaknyamanan di area selangkangan, dan pruritus. Penelitian klinis dan epidemiologis yang lebih jauh dibutuhkan untuk mengidentifikasi metode untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas kanker vulva. Insidens kanker vulva mengalami peningkatan di Inggris dan di seluruh dunia. Penelitian telah mengindikasi bahwa perubahan dari insidensi dibedakan berdasarkan usia.

Literatur yang membahas kanker vulva di Inggris dan UK masih terbatas, dikarenakan perhatian penelitian saat in imasih dipusatkan pada tiga kanker ginekologis (ovarium, uterus dan serviks), dan masih belum memberikan perhatian khusus terhadap kanker vulva.5

Di Asia sendiri, masih sedikit negara yang mencatat kasus kejadian kanker vulva, mungkin karena masih rendahnya angka kejadian kanker vulva. Menurut ICO pada tahun 2007 ditemukan peningkatan kasus kanker vulva di negara Jepang, tetapi angka kejadiannya masih kurang dari 1 per 100.000 penduduk.

Tahun 2003 di Thailand angka kejadian kanker vulva mulai menurun, dimana pada tahun tersebut angka penderita kanker vulva mencapai 1 per 100.000 penduduk. Di Singapura sendiri juga terjadi penurunan kasus kanker vulva, dimana pada tahun 2006 angka kejadian kanker vulva lebih rendah dibandingkan tahun 2002 dan kembali menurun kurang dari 1 per 100.000 penduduk.18 Untuk Indonesia, sejauh ini belum ada ditemukan pencatatan angka kejadian kanker vulva. Tetapi di Kota Medan tepatnya di RSUP Haji Adam Malik Medan terdapat 26 kasus kanker vulva dari tahun 2008 sampai dengan 2012.8

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat ketahanan hidup dari pasien kanker vulva yang dirawat di RSUP HAM.

(16)

3

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana angka ketahanan hidup satu tahun pasien kanker vulva di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui stadium penderita kanker vulva di RSUP HAM

2. Mengetahui jenis penatalaksanaan awal yang dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP HAM

3. Mengetahui angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM berdasarkan stadium

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pendidikan

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva di RSUP HAM Medan.

1.4.2 Bagi Masyarakat

Untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka ketahanan hidup satu tahun pada penderita kanker vulva.

1.4.3 Bagi Penelitian

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai data dan masukan untuk penelitian- penelitian selanjutnya mengenai kejadian kanker vulva.

(17)

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi Vulva

Vulva terdiri dari mons veneris, bibir besar (labia mayora), bibir kecil (labia minora), klitoris, vestibulum, kelenjar bartholini, hymen (selaput dara) dan perineum.6

Gambar 2.1. Anatomi Vulva7

2.1.1. Mons Pubis (Veneris)

Disebut juga gunung venus, merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga.

2.1.2. Bibir Besar (Labia Mayora)

Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum. Permukaan terdiri dari:

1. Bagian luar: tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris.

2. Bagian dalam: tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).

(18)

5

2.1.3. Bibir Kecil (Labia Minora)

Merupakan lipatan bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Di bagian atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengililingi orifisium vagina.

2.1.4. Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.

2.1.5. Vestibulum

1. Merupakan alat reproduksi luar yang dibatasi oleh:

a. Kedua bibir kecil b. Bagian atas klitoris

c. Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil 2. Pada vestibulum terdapat muara:

a. Urethra

b. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Bartholini c. 2 (dua) lubang saluran kelenjar Skene

2.1.6. Kelenjar Bartholini

Kelenjar yang sangat penting didaerah vulva dan vagina, karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks.

2.1.7. Hymen (Selaput Dara)

Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Hymen ini berlubang sehingga menjadinsaluran dari lender yang dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi. Bila hymen tertutup menimbulkan gejala klinik setelah mendapat menstruasi. Setelah persalinan sisanya disebut karunkule himenalis, atau karunkul mirtiformis.

(19)

6

2.1.8. Perineum

Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perineum membentuk dasar badan perineum.

2.1.9. Urethra

Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Lapisan urethra pada wanita terdiri dari : 1. Tunika muskularis (sebelah luar)

2. Lapisan spongiosa merupakan pleksus dari vena-vena 3. Lapisan mukosa (sebelah dalam)

2.2. Kanker Vulva

Kanker vulva menyebabkan 3% hingga 4% dari semua kanker genitalia primer pada perempuan. Sembilan puluh persen kanker vulva adalah kanker sel skuamosa, dan 10% sisanya adalah melanoma maligna, karsinoma sel basal, dan adenokarsinoma kelenjar Bartholin dan Skene. Klasifikasi kanker vulva berkisar dari karsinoma in situ hingga karsinoma karsinoma vulva invasif. Usia rata-rata perempuan dengan karsinoma in situ adalah 44 tahun, untuk karsinoma mikroinvasif adalah 58 tahun dan untuk karsinoma infasif yang sebenarnya adalah 61 tahun. Penyakit menular seksual berhubungan dengan karsinoma vulva.

Penyakitnya yang termasuk adalah penyakit menular seksual granulomatosa, sifilis, herpes hominis tipe II, kondiloma akuminata dan infeksidari HPV (human papillomavirus). Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, labia mayora tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris.

Metastasis menyebar dengan invasi langsung ke organ sekeliling menuju kelenjar getah bening inguinal kemudian ke kelenjar pervis. Melanoma maligna adalah satu-satunya karsinoma vulva yang menyebar melalui pembuluh darah. Gambaran keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah, atau putih. Pola lesi yang bervariasi lebih mengarah kepada penyakit Bowen, eritroplasia Queyrat, karsinoma simpleks, dan penyakit Paget. Gejala dan tanda

(20)

7

awal yang paling sering dilaporkan pasien adalah pertumbuhan massa pada vulva dan pruritus. Namun, penting untuk dicatat bahwa pada kira-kira 20% perempuan tidak timbul gejala, dan lesi kecil seringkali tidak terdeteksi atau diabaikan.7

2.2.1. Etiologi Kanker Vulva

Etiologi dari karsinoma vulva tidak diketahui. Faktor predisposisi karsinoma vulva adalah penyakit sistemik, yairu hipertensi, kegemukan (obesitas), diabetes mellitus dan perokok. Faktor khusus yang perlu diperhatikan adalah: 8,9

1. Pada usia relatif muda a. Multipartner

b. Infeksi, misalnya sifilis, infeksi HPV (human papillomavirus) 16, 18, 31, 33, dan 35 sekitar 86% kasus pada usia relatif muda.

2. Pada usia lanjut dengan umur sekitar 60-70 tahun:

a. Lichen sclerosis 19%

b. Hiperplasia distropia 33%

c. Infeksi HPV hanya 4%.

2.2.2. Manisfestasi Klinis

Kanker vulva mudah dilihat dan teraba sebagai benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di sekitar lubang vagina. Kadang terbentuk bercak bersisik atau perubahan warna. Jaringan di sekitarnya mengkerut disertai gatal-gatal. Pada akhirnya akan terjadi pendarahan dan keluar cairan yang encer.

Gejala lain dari kanker vulva adalah : 1. Pruritus lama (gejala utama kanker vulva) 2. Pendarahan

3. Cairan yang berbau busuk

4. Nyeri juga terkadang dapat timbul

5. Terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian dapat ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi keras, mengalami ulserasi seperti bunga kol.

(21)

8

Bagian yang paling sering terkena karsinoma adalah labia, dimana labia mayora tiga kali lebih sering terkena daripada labia minora dan klitoris. Gambaran keseluruhan lesi kanker vulva adalah datar atau timbul dan berbentuk makulopapular atau verukosa. Lesi dapat hiperpigmentasi (coklat), merah atau putih. 10,11

2.2.3. Klasifikasi Kanker Vulva

Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva.12

Klasifikasi Histologik Tumor Vulva Berdasarkan WHO Tumor Epitel

Tumor skuamosa dan lainnya

Karsinoma Sel Skuamosa (SCC) Keratinizing

Non-keratinizing Basaloid Warty Verrucous

Keratoschantoma-like

Jenis tumor dengan giant cells lainnya

Karsinoma Sel Basal

Neoplasia Intraepitelial Skuamosa Vulvar Intraepithelial Neoplasia (VIN)/ karsinoma vulva in situ

Lesi Jinak Skuamosa Condyloma acuminatum

Vestibular papilloma

(micropapillomatosis) Polip fibroepitelial

Keratosis folikular inverted dan seboroik

Keratoschantoma Tumor glandular

Paget disease

Tumor kelenjar bartolin Adenokarsinoma

Karsinoma sel skuamosa (SCC) Karsinoma kistik adenoid Karsinoma adenoskuamosa Karsinoma sel transisional Small cell carcinoma Adenoma

Adenomioma Lainnya

Tumor yang timbul dari kelenjar mammary-like di anogenital

Adenokarsinoma tipe kelenjar mammary

Papillary hidradenoma lainnya

Adenokarsinoma dari kelenjar skene

Adenokarsinoma tipe lainnya Tumor vulva campuran

Tumor yang berasal dari lapisan kulit

Tumor kelenjar keringat malignan

Karsinoma sebasea

Syringoma

Hidradenoma nodular

Trichoepithelioma

Trichilemmoma

Lainnya Tumor Jaringan Lunak

Sarcoma botryoides

Leimyosarcoma

Sarkoma epiteloid proksimal

Alveolar soft part sarcoma

Liposarkoma

Dermatofibrosarkoma protuberansia

Deep angiomyxoma

Angiomyxoma superfisial

Angiomiofibroblastoma

Angiofibroma seluler

Leimioma

Tumor sel granular

Lainnya Tumor Melanositik

Melanoma malignan

Nevus melanositik kongenital

Nevus melanositik yang didapat

Blue naevus

Atypical melanocytic naevus of the genital type

Nevus melanositik displastik Tumor Lainnya

Yolk sac tumour

Tumor sel merkel

Peripheral primitive neuroectodermal tumour/Ewing tumout

Tumor Hematopoetik dan Limfoid

Limfoma malignan (tipe spesifik)

Leukemia (tipe spesifik) Tumor Sekunder

(22)

9

2.2.4. Stadium Kanker Vulva

Menurut sistem FIGO, kanker vulva dapat dibedakan menurut stadium yaitu:

Tabel 2.2. Stadium Kanker Vulva menurut FIGO.13 0 Karsinoma in situ, karsinoma intraepithelial

IA Tumor terbatas pada vulva atau perineum, ukuran lesi ≤ 2cm dengan invasi stroma ≤ 1mm, tidak metastase ke kelenjar getah bening

IB Tumor terbatas pada vulva atau perineum, ukuran lesi > 2cm atau dengan invasi stroma > 1mm, tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening

II Tumor telah menyebar ke jariangan perineum terdekat (1/3 bawah uretra, 1/3 bawah vagina, anus) tidak dijumpai metastasis kelenjar getah bening

IIIA Tumor dengan metastasis ke kelenjar getah bening inguino-femoral

(i) 1 metastasis ke kelenjar getah bening dengan besar dari atau sama dengan 5 mm

(ii) 1-2 metastasis ke kelenjar getah bening dengan ukuran kurang dari 5 mm IIIB (i) 2 metastasis ke nodus limfatik dengan ukuran besar dari atau sama dengan

5 mm

(ii) 3 metastasis ke nodus limfatik dengan ukuran kurang dari 5 mm IIIC Metastasis ke kelenjar getah bening dengan penyebaran ekstrakapsular IVA (i) Tumor menginvasi daerah regional lainnya (2/3 atas uretra, 2/3 atas

vagina), mukosa kandung kemih, mukosa rektum, atau meluas ke tulang pelvis

(ii) Pembengkakan atau ulserasi kelenjar getah bening inguino-femoral IVB Metastasis jauh termasuk kelenjar getah bening pelvis

2.2.5. Diagnosis Kanker Vulva

Kanker vulva dapat di diagnosis dengan beberapa cara.

1. Biopsi

Diagnosis adanya kelainan pada vulva dapat dideteksi dengan biopsi.

Untuk mendapatkan spesimen yang baik, didapat dari biospi dengan anestesi infiltrasi. Spesimen biopsi harus terdiri dari kulit sekitar, dermis dan jaringan ikat sehingga invasi stroma dapat diidentifikasi dengan jelas. Biopsi eksisi digunakan pada lesi dengan diameter < 1 cm.11

Biopsi sentinel kelenjar limfe merupakan prosedur baru dan menjanjikan, hal ini dapat memeriksa pengaliran cairan limfe dari area vulva ke tempat kanker berkembang. Kelenjar limfe ini akan diperiksa untuk mencari penyebab kanker, sebab jika ada penyebaran kanker, kelenjar limfe ini tempat penyebaran pertama.

(23)

10

2. Cystoscopy

Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan uretra. Beberapa kasus kanker vulva lanjut dapat menyebar ke vesica urinaria, jadi pada area yang mencurigakan dilakukan biopsi.

3. Proctoscopy

Dilakukan pada wanita dengan lesi lanjut atau tumor yang dekat dengan anus. Dilakukan pada kasus karsinoma vulva lanjut yang menyebar ke rectum.

4. Pemeriksaan pencitraan

Foto thoraks : pemeriksaan X ray pada thoraks dilakukan untuk melihat penyebaran kanker pada paru-paru. Jika hasilnya normal kemungkinan tidak ada kanker di paru-paru.14

Pasien yang mengeluh nyeri pada tulang atau yang menderita tumor tulang pelvis dengan gambaran rongent tulang positif, maka computerized tomography (CT) dan magnetic resonance imaging (MRI) depan sangat membantu dalam menguraikan tingkat tumor dan mengevaluasi inguinal profunda, pelvis dan kelenjar limfe para aortic.11

(24)

11

2.2.6. Penatalaksanaan Kanker Vulva

Algoritma penatalaksanaan Kanker Vulva.17

Karsinoma Sel Skuamosa pada Vulva

Garis tengah

RLE + IFL ipsilateral RLE + IFL bilateral

Benjolan

negatif Benjolan

positif

Follow-up Operasi ulang:

IFL kontralateral

± Pengobatan adjuvan

CT Scan pelvis

RLE + debulking benjolan pada lipatan paha dan pelvis yang berukuran

>2cm Radiasi pelvis

dan lipatan paha

Lihat klinis T3, T4 diameter ≤ 2 cm atau

stroma ≤ 1 mm

Diameter > 2 cm atau stroma > 1 mm

Eksisi lokal komplit

(batas bebas ≥ 1 mm) Kanker vulva stadium awal. Klinis T1,T2

Kanker vulva stadium lanjut. Klinis T3, T4

Klinis N0, N1 berdasarkan palpasi dan USG

Klinis N2, N3; dikonfirmasi secara patologis

Tumor uni-focal lateral

(25)

12

Benjolan dicuragi secara klinis

CT scan pelvis

Reseksi benjolan makroskopis pada lipatan

paha dan frozen section

Positif Negatif

Reseksi retroperitoneal bejolan makroskopis pada

lipatan paha yang terlihat di CT scan

Limfadenektomi inguinofemoral

Terapi radiasi pelvis dan lipatan paha

Dua atau lebih benjolan positif atau penyebaran

ekstrakapsular

Bejolan negatif atau 1 benjolan mikroskopis

positif

Observasi

(26)

13

Kanker vulva T3, T4 secara ±±

klinis

Apabila stoma

diperlukan Stoma tidak diperlukan

Kemoradiasi

Benjolan dapat digerakkan (+)

Pertama kali lakukan debulking

pada benjolan Penyakit residual

Eksisi lokal atau vulvektomi radikal: atau

debulking benjolan

Vulvektomi radikal + IFL bilateral atau debulking benjolan

Lihat pengobatan adjuvan

Secara klinis N2,N3, dikonfirmasi secara patoloigs

Tidak bergerak atau

ulserasi Bergerak

Kemoradiasi

primer RLE tumor +

debulking benjolan

± Eksisi kijak atau vulvektomi radikal:

atau debulking benjolan

Lihat pengobatan adjuvan

(27)

14

2.2.7. Prognosis

Prognosis untuk pasien dengan stadium awal umumnya baik. Kelangsungan hidup secara keseluruhan untuk karsinoma vulva adalah sekitar 70%. Ini mencermikan kecenderungan diegnosis lebih awal. Kelangsungan hidup berkorelasi dengan penentuan stadium klinis menurut Federasi Internasional Obstetri dan Ginekologi (FIGO), angka kelangsungan hidup 5 tahun berkisar antara 90% pada stadium I hingga 15% pada pasien dengan stadium IV.

Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan status kelenjar getah bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien dengan metastasis kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 90%.15,16

Pengobatan Adjuvan

Reseksi batas trumor primer

Ada keterlibatan benjolan

Reseksi <

1 mm

Reseksi >

1 mm

1 (+), intrakapsular, < 5

mm

Lainnya (+) Reseksi atau

radioterapi (kombinasi RT untuk lipatan paha

dan primer jika diperlukan

RT pada lipatan

paha.

Tidak ada pengobatan lanjut untuk

kelenjar getah bening.

Tidak ada pengobatan lanjut untuk

tumor primer.

Radioterapi unilateral atau bilateral untuk lipatan paha +

pelvis.

(28)

15

Pada pasien dengan vulvar squamous cell carsinoma, metastasis kelenjar limfe menjadi faktor penting untuk menentukan prognosis. Suatu penelitian dari 588 pasien yang dilakukan pada dua percobaan Gynecologie Oncology Group (GOG), Momesley, dan Colleagues melaporkan angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 91% dengan kelenjar limfe inguinal negatif. Angka kelangsungan hidup berkurang ke 75%, 34%, 24%, dan 0% pada pasien dengan satu atau dua, tiga atau empat, lima atau enam, tujuh atau lebih kelenjar getah bening yang positif. Pasien dengan metastasis kelenjar getah bening bilateral mempunyai angka kelangsungan hidup 25% dan 71% pada kelenjar unilateral.

Faktor prognosis meliputi ukuran tumor, invasi, stadium tumor, invasi vascular limfe, metastasis nodus limfe. Untuk pasien dengan melanoma vulva, ketebalan dan kedalaman invasi dapat berhubungan dengan penyebaran dan prognosis. Seperti squamous cell carsinoma, status kelenjar limfe menentukan prognosis untuk pasien dengan karsinoma bartholin.

Sistem klasifikasi FIGO yang digunakan untuk karsinoma vulva, tidak dapat diterapkan pada melanoma vulva karena lesi biasanya lebih kecil dan prognosisnya dihubungkan dengan kedalaman penetrasi lebih baik daripada diameter lesi. Secara keseluruhan, angka kelangsungan hidup 5 tahun pada wanita dengan melanoma vulva sekitar 50%. Pasien dengan invasi dalam atau metastasis pada waktu didiagnosis mempunyai prognosis buruk.11

(29)

16

BAB 3

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Teori

Gambar 3.1. Kerangka Teori FAKTOR RESIKO

• Multipartner • Usia

• Infeksi • Lichea Sclerosis

• Merokok

KANKER VULVA

STADIUM 1. 0 5. IIIA 2. IA 6. IIIB 3. IB 7. IIIC 4. II 8. IVA 9. IVB TERAPI :

• Pembedahan

• Penyinaran

• Kemoterapi

KETAHANAN HIDUP SATU TAHUN

HIDUP MATI

(30)

17

3.2. Kerangka Konsep

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Gambaran angka ketahanan

hidup satu tahun penderita kanker vulva

Stadium kanker vulva

Penatalaksanaan awal kanker vulva

Angka ketahanan hidup satu tahun penderita kanker vulva berdasarkan

stadium

(31)

18

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif.

4.2. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Mei sampai Oktober 2016. Pemilihan lokasi dalam penelitian ini didasarkan oleh pertimbangan bahwa di rumah sakit tersebut tersedia data rekam medis yang baik dan guna terpenuhinya jumlah sampel sehingga akan mempermudah proses pengumpulan data yang diperlukan.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita kanker vulva di RSUP H.

Adam Malik Medan, baik yang dirawat inap atau rawat jalan.

4.3.1. Kriteria inklusi

Pasien yang menderita kanker vulva dan mempunyai data rekam medis lengkap di RSUP H. Adam Malik Medan.

4.3.2. Kriteria eksklusi

Data rekam medis tidak lengkap di RSUP H. Adam Malik Medan.

4.3.3 Jumlah sampel

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan retroseptif. Pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi yang memenuhi kriteria inklusi.

(32)

19

4.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data diambil dari data rekam medis penderita kanker vulva di RSUP H. Adam Malik Medan periode 2014–2015. Untuk kelengkapan data dan follow up pasien, selain dari rekam medis pasien juga dihubungi melalui nomer telepon. Data yang diambil meliputi stadium, jenis pengobatan kanker vulva.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data 4.5.1. Pengolahan data

Pengolahan data yang telah terkumpul dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk melakukan analisis data. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah editing, yaitu memeriksa kelengkapan identitas serta data responden. Selanjutnya proses coding, yaitu pemberian kode atau angka tertentu dari hasil yang didapat guna mempermudah tabulasi dan analisis. Tahap ketiga adalah entry data, yaitu memasukkan data ke program SPSS. Tahap berikutnya merupakan cleaning, yaitu memeriksa kembali data yang telah dientry untuk mencegah terjadinya kesalahan.

Tahap terakhir merupakan saving data yang telah diolah dan dianalisa.

4.5.2. Analisa data

Data yang telah terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat, yaitu menganalisa variabel penelitian satu demi satu untuk mendapatkan gambaran proporsi dari seluruh variabel dependent yang diteliti. Semua data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

(33)

20

4.6. Definisi Operasional

Variabel dependen : Kejadian kanker vulva.

Variabel independen : Jenis kanker vulva, stadium kanker vulva, penatalaksanaan kanker vulva.

No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Ukur

1. Stadium Kanker Vulva

Pengklasifikasian kanker vulva berdasarkan tingkatan keparahan serta penyebaran penyakit berdasarkan FIGO

Rekam Medis Nominal

2.

Penatalaksanaa n Awal Kanker

Vulva

Penatalaksanaa yang dilakukan

pada pasien kanker vulva Rekam Medis Nominal

3.

Angka Ketahanan Hidup Satu

Tahun

Keadaan penderita setelah

dilakukan penatalaksanaan Rekam Medis Nominal

4.7. Jadual Penelitian

Tabel 4.1 Jadual Penelitian

Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Penentuan

judul Survey awal penelitian Peminjaman data rekam Pencatatan dan

pengolahan data Hasil penelitian Pembahasan Kesimpulan

(34)

21

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP H. Adam Malik Medan yang merupakan rumah sakit pendidikan utama bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. RSUP H. Adam Malik juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera Utara, Aceh, Riau, dan Sumatera Barat sehingga dapat ditemui pasien - pasien dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Pengambilan data penelitian dilaksanakan di ruang instalasi rekam medik RSUP H. Adam Malik.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita kanker vulva sejak 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2015. Diperoleh 59 kasus kanker vulva, lalu ditelaah dengan kriteria eksklusi maka didapatkan total 55 kasus.

5.1.3. Gambaran Stadium Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015

Tabel 5.1. Gambaran Berdasarkan Stadium Penyakit

Stadium Frekuensi (n) Persentase (%)

I

IA 7 12.7

IB 4 7.3

II 21 38.2

III

IIIA 16 29.1

IIIB 7 12.7

IIIC 0 0

IV IVA

0 0

IVB 0 0

Total 55 100

(35)

22

Berdasarkan Tabel 5.1. dapat dilihat bahwa penderita kanker vulva dengan stadium IA adalah sebanyak 7 orang(12.7%), dan jumlah penderita dengan stadium IB adalah sebanyak 4 (7.3%) dan untuk jumlah penderita dengan stadium II adalah sebanyak 21 orang (38.2%), dan untuk penderita dengan stadium IIIA adalah sebanyak 16 orang (29.1%), dan yang terakhir untuk penderita dengan stadium IIIB adalah sebanyak 7 orang (12.7%).

5.1.4. Gambaran Penatalaksanaan Awal Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015

Tabel 5.2. Gambaran Berdasarkan Penatalaksanaan Awal Penyakit

Penatalaksanaan Frekuensi (n) Perentase (%)

Pembedahan 25 45.4

Penyinaran 10 18.2

Kemoterapi 20 36.4

Total 55 100

Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa penatalaksanaan pada penderita kanker vulva dengan pembedahan sebanyak 25 orang (45.4%), dan penderita yang diberikan penatalaksanaan penyinaran sebanyak 10 orang (18.2%), dan untuk pasien yang di beri penatalaksanaan kemoterapi sebanyak 20 orang (36.4%).

5.1.5. Gambaran Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Penderita Kanker Vulva Di RSUP HAM Dari Tahun 2014 Sampai 2015

Tabel 5.3. Gambaran Berdasarkan Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Angka Ketahanan Hidup

Satu Tahun Frekuensi (n) Persentase (%)

Hidup 28 50,9

Meninggal 27 49,1

Total 55 100

(36)

23

Tabel 5.4. Gambaran Berdasarkan Jumlah Penderita Yang Hidup Dan Yang Meninggal Berdasarkan Stadium

Stadium Hidup

(n) (%)

Meninggal (n) (%)

Total (%) I

IA 5 71.4 2 28.6 100 IB 4 100 0 0 100 II 15 71.4 6 28.6 100 III

IIIA 3 18.7 13 81.3 100 IIIB 1 14.4 6 85.6 100 IIIC 0 0 0 0

IV

IVA 0 0 0 0 0 IVB 0 0 0 0 0

Total 28 27

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa terdapat 28 orang (50,9%) penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun setelah dilakukan pengobatan. Sedangkan penderita kanker vulva yang meninggal adalah 27 orang (49,1%) setelah dilakukan pengobatan. Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun 5 orang (71.4%) yang menderita stadium IA, 4 orang (100%) yang menderita stadium IB, 15 orang (71.4%) yang menderita stadium II, tiga orang (18.7%) yang menderita stadium IIIA dan satu orang (14.4%) yang menderita stadium IIIB.

Sedangkan penderita kanker vulva yang meninggal sebanyak 2 orang (28.6%) yang menderita stadium IA, 6 orang (28.6%) menderita stadium II, 13 orang (81.3%) yang menderita stadium IIIA, dan 6 orang (85.6%) yang menderita stadium IIIB.

5.2. Pembahasan

Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Penderita Kanker Vulva di RSUP Haji Adam Malik Medan dari tahun 2014 sampai tahun 2015.

Berdasarkan data dari tabel hasil penelitian di atas, ditemukan bahwa penderita kanker vulva yang terbanyak di RSUP Haji Adam Malik adalah penderita dengan stadium II sebanyak 21 penderita (38.2%). Kemudian disusul

(37)

24

oleh stadium IIIA sebanyak 16 penderita (29.1%), dan stadium IIIB sebanyak 7 orang (12.7%). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015) di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan, dilaporkan bahwa stadium penderita kanker vulva yang paling banyak adalah stadium III sebanyak 42.3%.

Ada beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan pada penderita kanker vulva, diantaranya adalah pembedahan, penyinaran dan kemoterapi. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat bahwa penatalaksanaan awal yang paling banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik adalah pembedahan (45.4%). Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan bahwa penatalaksanaan yang paling banyak dilakukan untuk penderita kanker vulva adalah pembedahan 43.7%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini ditemukan bahwa penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun di Rumah Sakit Adam Malik Medan adalah sebesar 28 orang (50,9%), dan penderita kanker vulva yang meninggal sebanyak 27 orang (49,1%). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudewo Yudha (2015), dimana dilaporkan bahwa luaran akhir penderita kanker vulva yang hidup lebih banyak 80.8%

dibandingkan dengan luaran akhir penderita kanker vulva yang meninggal 19.2%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, juga ditemukan bahwa penderita kanker vulva yang meninggal paling banyak pada penderita dengan stadium IIIA 48.2%, hasil ini sesuai dengan pernyataan Federasi Internasional Obstetri dan Ginekologi (FIGO) yang menyatakan bahwa angka kelangsungan hidup 5 tahun berkisar antara 90% pada stadium I, hingga 15% pada pasien dengan stadium IV. Kelangsungan hidup ini juga banyak berkorelasi dengan status kelenjar getah bening, karena pasien dengan metastasis kelenjar positif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 50%, sementara pasien dengan metastasis kelenjar getah bening negatif mempunyai angka kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 90%. Dimana pada stadium IIIA sendiri tumor sudah ber metastasis ke kelenjar getah bening inguino – femoral.

(38)

25

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penderita dengan stadium II merupakan penderita terbanyak yang datang berobat ke RSUP Haji Adam Malik dalam dua tahun terakhir (2014 – 2015).

2. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penatalaksanaan awal yang paling banyak dilakukan pada penderita kanker vulva di RSUP Haji Adam Malik untuk periode 2014 – 2015 adalah terapi pembedahan.

3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa lebih banyak penderita kanker vulva yang memiliki angka ketahanan hidup satu tahun daripada yang meninggal.

4. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa penderita kanker vulva yang meninggal paling banyak pada stadium IIIA.

6.2. Saran 1. Bagi Peneliti

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan data yang lebih lengkap. Misalnya penelitian tentang angka ketahanan hidup 5 tahun penderita kanker vulva.

2. Bagi Masyarakat

Disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang faktor resiko, penyebab dan gejala klinis terjadinya kanker vulva.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Disarankan untuk melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang penyakit kanker vulva kepada masyarakat.

4. Bagi Penulis

Ditemukan beberapa kelemahan pada penelitian ini di antaranya penderita yang tidak melakukan penatalaksanaan lanjut karena alasan ekonomi, daerah tempat tinggal yang jauh dari rumah sakit dan alasan psikologis (takut). Dan

(39)

26

ditemukan kelemahan pada data rekam medis yang tidak lengkap karena tidak mencatat apakah pasien melakukan penatalaksanaan lanjutan atau tidak.

(40)

27

DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization,2015. Cancer. Available From:

http://www.who.int/cancer/en/. Accessed 15 April 2016

2. World Health Organization. IARC WHO Human Papilloma Virus and Related Disease Report. Indonesia: World Health Organization. Available from:

http://www.hpvcentre.net/statistics/reports/IDN.pdf. Accessed 15 April 2016 3. World Health Organization. IARC WHO Human Papilloma Virus and Related

Disease Report[Internet]. cited 15 April 2016. Available from:

http://screening.iarc.fr/doc/Human%20Papillomavirus%20and%20Related%2 0Cancers.pdf

4. Centers for Disease Control and Prevention, 2012. Human Pappiloma virus- Associated Cancer. United states: Centers for Disease Control and Prevention.

Available from: http://www.cdc.gov/cancer/hpv/statistics/vulvar.htm.

Accessed 15 April 2016

5. Lai J, Elleray R, Nordin A, et al; Vulval cancer incidence, mortality and survival in England: age-related trends. BJOG. 2014 May;121(6):728-38;

discussion 739. doi: 10.1111/1471-0528.12459. Epub 2013 Oct 22.

6. Manuamba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC hal 78

7. Price, Sylvia. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit, Edisi 6, Volume 2. Jakarta : EGC hal 974-975

8. Sudewo, Yudha.2013 “Karakteristik, Penatalaksanaan, Respon Terapi dan Luaran Terakhir Pasien Kanker Vagina, Kanker Vulva, Kanker Endometrium dan PTG RSUP H. Adam Malik Medan 2008-2012” Tesis. Program Magister Kedokteran Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

9. Manuamba IBG. Operasi Karsinoma Vulva, in: Dasar-dasar Teknik Operasi Ginekologi. Jakarta: EGC; 2004

(41)

28

10. Rich WM. Cancer of the vulva. Available at http: //A:OBGYN_net_cancer of the vulva. Accessed 24 April 2016

11. Chi DS, Kettering MS. The diagnosis and management of vulvar cancer.

Medscape hematology-oncology e journal. 1998. Available from:

http://www.medscape hematology-oncology e journal. Accessed 25 April 2016

12. World Health Organization. IARC WHO Classification of Tumours of Female Reproduction Organs [Internet]. Cited 25 April 2016. Available from:

https://www.iarc.fr/en/publications/pdfs-online/pat-gen/bb4-chap7.pdf.

13. Han JJ, Kohn EC. The New Figo Staging for Carcinoma of the Vulva, Cervix, Endometrium, and Sarcomas. Medscape [Internet]. cited 26 April 2016.

Available from : http://www.medscape.com/viewarticle/7222721

14. How is invasive vulvar cancer staged. Available at http: www.cancer.org /docroot/content/cri. Accessed 27 April 2016

15. Liu C, Trimble E. Vulvar and Vaginal Cancer. The Johns Hopkins manual of gynecology and obstetric.1999 : 35 : 336-8

16. Hacher NF. Kanker Vulva dan Vagina. Esensial Obstetri dan Ginekologi.

Edisi 2. 1992 : 56 : 666- 74

17. Universitas Sumatera Utara Medical School, 2015. Protocol of Gynecologic Cancer. Haji Adam Malik General Hospital, Pirngadi General Hospital, Dutch School:hal 5-9

18. Institut Catala d’Oncologia. Human Papillomavirus and Related Disease Report. Barcelona: ICO Information Centre on HPV and Cancer (HPV Information Centre):2015

(42)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dicky Heri Christian Sagala

Tempat/Tanggal Lahir : Rantauprapat, 31 Juli 1995

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Kompleks Citra Garden Blok C12 No 19

Jl. Jamin Ginting Medan

Nomor HP : 082168291026

Riwayat Pendidikan

Tahun 2001-2007 : SDN 115515 Negeri Lama

Tahun 2007-2010 : SMP Swasta Perguruan Panglima Polem Rantauprapat

Tahun 2010-2013 : SMA Negeri 2 Sipirok

Tahun 2013 s.d sekarang : Kuliah Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara di semester 6

(43)
(44)
(45)
(46)

DATA INDUK

No Nama Stadium Penatalaksanaan Awal Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun

1 AAA IB Pembedahan Hidup

2 AAB II Pembedahan Hidup

3 AAC II Kemoterapi Mati

4 AAD IIIA Kemoterapi Hidup

5 AAE II Pembedahan Hidup

6 AAF IA Pembedahan Hidup

7 AAG IB Pembedahan Hidup

8 AAH IA Pembedahan Mati

9 AAI II Kemoterapi Mati

10 AAJ IIIA Kemoterapi Mati

11 AAK IIIA Pembedahan Mati

12 AAL IIIA Penyinaran Mati

13 AAM II Kemoterapi Hidup

14 AAN IIIA Pembedahan Mati

15 AAO IIIA Pembedahan Mati

16 AAP IIIB Pembedahan Hidup

17 AAQ IIIA Pembedahan Mati

18 AAR IIIA Penyinaran Mati

19 AAS II Kemoterapi Hidup

20 AAT II Kemoterapi Mati

21 AAU IB Pembedahan Hidup

22 AAV IIIA Kemoterapi Mati

23 AAW II Kemoterapi Hidup

24 AAX IIIA Pembedahan Hidup

25 AAY II Penyinaran Hidup

26 AAZ II Kemoterapi Hidup

27 ABB IIIB Pembedahan Mati

28 ABC II Kemoterapi Hidup

29 ABD IIIA Kemoterapi Hidup

30 ABE IIIA Pembedahan Mati

31 ABF II Kemoterapi Hidup

32 ABG IIIA Pembedahan Mati

33 ABH IIIA Penyinaran Mati

34 ABI II Penyinaran Mati

35 ABJ IIIA Pembedahan Mati

36 ABK II Kemoterapi Mati

37 ABL IIIB Penyinaran Mati

38 ABM II Penyinaran Hidup

39 ABN II Kemoterapi Hidup

40 ABO IIIB Pembedahan Mati

41 ABP IA Pembedahan Mati

42 ABQ II Kemoterapi Mati

43 ABR IIIA Pembedahan Mati

44 ABS II Pembedahan Hidup

45 ABT IA Kemoterapi Hidup

46 ABU II Penyinaran Hidup

(47)

47 ABV II Pembedahan Hidup

48 ABW IIIB Kemoterapi Mati

49 ABX IA Kemoterapi Hidup

50 ABY IB Pembedahan Hidup

51 ABZ IIIB Penyinaran Mati

52 ACA IA Pembedahan Hidup

53 ACB IA Pembedahan Hidup

54 ACC IIIB Penyinaran Mati

55 ACD II Kemoterapi Hidup

(48)

OUTCOME

Statistics

Stadium

Penatalaksanaa n Awal

Angka Ketahanan Hidup Satu

Tahun

N Valid 55 55 55

Missing 0 0 0

Stadium

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IA 7 12,7 12,7 12,7

IB 4 7,3 7,3 20,0

II 21 38,2 38,2 58,2

IIIA 16 29,1 29,1 87,3

IIIB 7 12,7 12,7 100,0

Total 55 100,0 100,0

Penatalaksanaan Awal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kemoterapi 20 36,4 36,4 36,4

Pembedahan 25 45,5 45,5 81,8

Penyinaran 10 18,2 18,2 100,0

Total 55 100,0 100,0

Angka Ketahanan Hidup Satu Tahun Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Hidup 28 50,9 50,9 50,9

Mati 27 49,1 49,1 100,0

Total 55 100,0 100,0

Gambar

Gambar 2.1. Anatomi Vulva 7
Tabel 2.1. Klasifikasi Histologi Tumor pada Vulva. 12
Gambar 3.1. Kerangka Teori  FAKTOR RESIKO
Gambar 3.2. Kerangka Konsep Gambaran angka ketahanan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Distribusi penderita kanker serviks menurut lama dirawat inap Dari tabel 5.8, diperoleh jumlah terbanyak dan paling sedikit berdasarkan lamanya. pasein yang dirawat

dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi penderita kanker payudara rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2013 berdasarkan lokasi kanker yang tertinggi adalah pada

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah usia terbanyak penderita kanker serviks adalah yang berumur 46-55 tahun (42,4%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah usia terbanyak penderita kanker serviks adalah yang berumur 46-55 tahun (42,4%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah usia terbanyak penderita kanker serviks adalah yang berumur 46-55 tahun (42,4%), pekerjaan terbanyak adalah ibu rumah tangga

Hasil : Hasil penelitian yang diperoleh adalah penderita tonsilitis kronis yang paling sering ditemukan adalah dari kelompok umur 16-30 yaitu sebanyak 28 orang (35,0%).. Jenis

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul kesejahteraan psikologis pada penderita

Konsep Diri dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam..